• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Penambahan Tepung Buah Mengkudu Ilmanda Maulana Ahmad

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pengaruh Penambahan Tepung Buah Mengkudu Ilmanda Maulana Ahmad"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PENAMBAHAN TEPUNG BUAH MENGKUDU(Morinda citrifolia L) DALAM RANSUM TERHADAP BOBOT AKHIR, BOBOT KARKAS

DANINCOME OVER FEED COST AYAM SENTUL

Ilmanda Maulana Ahmad*, Wiwin Tanwiriah**, Indrawati Yudha Asmara** *Alumni Fakultas Peternakan Unpad Tahun 2016

**Dosen Pengajar Fakultas Peternakan Universitas Padjajaran E-mail: ilmandamaulana@gmail.com

Buah mengkudu mengandung zat - zat yang berguna untuk mempertahankan kesehatan tubuh, oleh karena itu buah mengkudu dapat digunakan sebagai feed supplement dalam bentuk tepung dan dapat ditambahkan ke dalam ransum Ayam Sentul. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan tepung buah mengkudu (Morinda citrifolia L) dalam ransum terhadap bobot akhir, bobot karkas dan income over feed cost Ayam Sentul. Penelitian menggunakan 80 ekor DOC ayam Sentul yang diberi perlakuan lima tingkat penambahan tepung buah mengkudu dalam ransum; R0 (0%); R1 (0,15%); R2 (0,30%); R3 (0,45%); R4 (0,60%). Setiap perlakukan diulang 4 (empat) kali dan setiap ulangan terdiri dari empat ekor Ayam Sentul. Peubah yang diamati adalah bobot akhir, bobot karkas dan income over feed cost. Hasil penelitian menunjukan bahwa penambahan tepung buah mengkudu dalam ransum hingga 0,45 persen memberikan pengaruh nyata terhadap bobot akhir, bobot karkas Income over feed Ayam Sentul.

Kata kunci : Tepung buah mengkudu, bobot akhir, bobot karkas, income over feed cost, Ayam Sentul.

THE EFFECT OF NONI FRUIT MEAL IN RATION ON FINAL BODY WEIGHT, CARCASS WEIGHT AND INCOME OVER FEED COST OF

SENTUL CHICKENS ABSTRACT

Noni fruit is a plant that contains substances which is very useful for maintaining body health, therefore the noni fruit can be used as a feed supplement in meal form and can be added to Sentul Chickens ration. The aimed of the study was to know the effect of additional noni fruit meal in ration on final body weight, carcass weight and income over feed cost. The study used 80 DOCs of Sentul chicken that was given five treatments. The treatments were different levels of noni fruit meal in the ration, those are R0 (0%); R1 (0.15%); R2 (0.30%); R3 (0.45%); R4 (0.60%). Each treatment was replicated four times and each replication consisted four chickens. The parameters measured were final body weights, carcass weights and income over feed cost. The results indicated that the additional of noni fruit meal in ration until 0,45% has significant effect to final body weights, carcass weights and income over feed cost of Sentul chickens.

Keywords :Noni fruit meal, final body weight, carcass weight, income over feed cost, Sentul Chickens.

(2)

1. PENDAHULUAN

Ayam Sentul merupakan salah satu ayam lokal yang ada di Indonesia dan berasal dari Kabupaten Ciamis, Jawa Barat. Ayam Sentul memiliki performans yang baik dalam tingkat produktivitasnya (daging, telur), bahkan lebih baik dibandingkan ayam lokal yang lainnya. Ayam Sentul merupakan ayam yang bertipe dwiguna yaitu dapat menghasilkan daging dan telur. Daging dan telurnya lebih disukai oleh konsumen serta mempunyai harga pasar yang lebih tinggi dibandingkan dengan produk ayam ras.

Ransum merupakan faktor yang harus diperhatikan pada pemeliharaan Ayam Sentul. Untuk dapat tumbuh, berkembang dan berproduksi, ternak memerlukan zat – zat makanan yang baik dalam ransum yang dikonsumsinya. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan produktivitas Ayam Sentul yaitu dengan menambah Feed supplement ke dalam ransum. Feed supplement ditambahkan ke dalam ransum dalam jumlah yang sedikit.

Pada saat ini pemakaian antibiotik dalam imbuhan pakan sudah dilarang karena bahan tersebut mengandung sifat yang kurang baik dan utamanya dapat menimbulkan efek samping bagi manusia yaitu, dapat mengganggu metabolisme tubuh. Oleh karena itu, peternak beralih kepada pengunaan bahan – bahan herbal atau alami yang bisa digunakan sebagai Feed supplement. Salah satu herbal yang dapat digunakan adalah tanaman buah mengkudu (Morinda citrifolia L).

Tanaman buah mengkudu atau buah noni, dapat tumbuh dengan mudah di daerah tropis, dan merupakan salah satu tanaman yang potensial karena banyak mengandung zat – zat yang sangat berguna untuk pengobatan maupun menjaga kesehatan tubuh. Senyawa – senyawa yang lebih berperan dalam pengobatan tradisional adalah senyawa yang terdapat dalam buahnya, antara lain xeronine, proxeronine, proxeronase, serotonin, dammacanhtal, (zat anti kanker), scopoletin, vitamin C, anti oksidan, mineral, protein, karbohidrat, enzim, alkaloid, kofaktor tanaman dan fitonutrient lainnya yang sangat aktif yang sangat kuat dalam menguatkan sistem kekebalan tubuh, memperbaiki fungsi sel dan mempercepat regenerasi sel – sel yang rusak. Kandungan kimia daun dan buah mengkudu secara umum mengandung alkaloid, saponin, flavonoid, terpenoid, dan antraquinon, disamping itu daunnya juga mengandung polifenol.(Djauhariya dkk., 2006).

Penggunaan tepung buah mengkudu dalam ransum Ayam Sentul sebagai Feed supplement berdasarkan kandungan zat bioaktifnya dapat meningkatkan kesehatannya. Pemberian tepung buah mengkudu ke dalam ransum diharapkan juga dapat meningkatkan metabolisme zat makanan dalam tubuh dan bisa mengganti fungsi antibiotik tanpa mengganggu pertumbuhan, sehingga dapat meningkatkan bobot akhir dan bobot karkas. Pengukuran keuntungan pada peternakan unggas dimanifestasikan melalui Income Over Feed Cost yaitu keuntungan didasarkan hanya pada biaya ransum saja. Harapannya, dari pemeliharaan Ayam Sentul ini dapat memperoleh bobot akhir dan bobot karkas yang tinggi, juga income over feed cost yang tinggi pula.

2. BAHAN DAN METODE PENELITIAN 2.1. Bahan Penelitian

Penelitian menggunakan DOC Ayam Sentul dan perlakuan dimulai setelah ayam berumur 2 minggu, dengan jumlah sebanyak 80 ekor yang di masukan secara acak ke dalam 20 unit kandang, sehingga setiap kandang berisi 4 ekor. Koefisien variasi bobot badan awal ayam pada penelitian ini adalah 5,32%. Susunan ransum penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah: jagung 62%, bungkil kedelai 11%, tepung ikan 9%,

(3)

dedak 16,5%, 1%, dan premix 0,5%. Kandungan zat makanan dan energi metabolis ransum penelitian dalam penelitian yaitu : protein 17,35%, lemak 6,35%, serat kasar 8,21%, kalsium 0,74%, phosphor 0,36%, lisin 0,98%, methionine 0,38%, cystin 0,25% dan energi metabolis 2862,59 kkal/kg. Kebutuhan ransum berdasarkan pada NRC (1994) dan Widjastuti (1996)).

Tingkat penambahan tepung mengkudu dari 0% - 0,6% dari ransum. Perlakuan ransum pada penelitian ini terdiri dari :

R0 = Ransum basal + 0 % tepung buah mengkudu

R1 =Ransum basal + 0,15 % tepung buah mengkudu

R2 = Ransum basal + 0,3 % tepung buah mengkudu

R3 = Ransum basal + 0,45 % tepung buah mengkudu

R4 = Ransum basal + 0,6 % tepung buah mengkudu

Peubah yang diamati dan cara pengukuran: 1. Bobot Akhir (gr/ekor)

Bobot akhir yang didapat dari hasil penimbangan bobot badan pada akhir penelitian yang dilakukan sesaat sebelum dipuasakan dan dilakukan penyembelihan.

2. Bobot karkas (gr)

Karkas kosong adalah karkas hasil prosesing tanpa darah, bulu, kepala, kaki, leher dan jeroan.Penimbangan karkas kosong hasil prosesing ayam dilakukan pada setiap perlakuan.

3. Income Over Feed Cost (Rp/kg)

Income Over Feed Cost diperoleh dengan cara menghitung selisih antara penerimaan hasil jual per kg Ayam Sentul dengan rata – rata pengeluraan biaya ransum yang dikonsumsi per ekor selama penelitian. (Berat akhir ayam per kg x harga per kg berat hidup) – (konsumsi ransum x harga satu kg ransum).

2.2. Metode Penelitian

Penelitian ini dilakukan menggunakan metode eksperimental. Penelitian menggunakan 5 macam perlakuan penambahan tepung buah mengkudu, setiap perlakuan diulang 4 kali sehingga diperoleh 20 unit percobaan dengan masing – masing unit percobaan terdiri dari 4 ekor ayam. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan Analisis Polynomial Orthogonal.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil penelitian pengaruh penambahan tepung buah mengkudu terhadap bobot badan akhir, bobot karkas dan income over feed cost ayam sentul umur 8 minggu dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Rataan Bobot Akhir, Bobot Karkas dan Income over feed cost Ayam Sentul selama penelitian. Parameter Perlakuan R0 R1 R2 R3 R4 Bobot Akhir (g) 623 675,25 682,25 701,25 652 Bobot Karkas (g) 377,50 411,75 416 421,25 400,50 IOFC (Rp) 14170 14540 14815 16159 14539

(4)

3.1. Bobot Akhir

Hasil analisis Polynomial Orthogonal menunjukan bahwa penambahan tepung buah mengkudu dalam ransum, berpengaruh nyata (P < 0,05) terhadap bobot akhir Ayam Sentul dan mengikuti grafik regresi kuadratik dengan persamaan y = -620,63 + 425,38x + 622,47. Persamaan tersebut digunakan untuk menduga respon bobot akhir sebagai akibat penambahan tepung buah mengkudu dalam ransum. Pada penelitian ini bobot akhir yang diperoleh pada perlakuan ransum kontrol (tanpa penambahan tepung buah mengkudu) yaitu 623 gram, hampir sama bobot badan akhirnya dengan hasil penelitian Meyliana dkk (2013) bahwa rata – rata bobot badan Ayam Sentul 8 minggu yaitu 620,61 gram. Bobot badan akhir ayam sentul yang diberi ransum yang ditambahkan tepung buah mengkudu lebih tinggi yaitu antara 652 hingga 701,25 gram. Hal tersebut memperlihatkan bahwa penambahan tepung buah mengkudu dalam ransum sampai dosis 0,6% (R4) selama 8 minggu dapat meningkatkan bobot akhir. Peningkatan bobot badan akhir pada ayam yang diberi perlakuan R1, R2 dan R3 meningkat sejalan dengan meningkatnya perlakuan penambahan tepung buah mengkudu tetapi pada perlakuan R4 dengan perlakuan 0,6% bobot badan akhir kembali menurun.

Meningkatnya bobot akhir pada perlakuan dengan penambahan tepung buah mengkudu disebabkan telah optimalnya kerja senyawa bioaktif yang terdapat dalam buah mengkudu. Zat aktif utama yang terdapat di dalam buah mengkudu diantaranya polisakarida, scopoletin, ascorbic acid, β-carotene, L-arginine, proxeronine, proxeroninase dan xeronine (Sjabana dan Rusdi, 2002). Peranan zat-zat aktif tersebut erat kaitannya dengan aktivitas metabolisme yang menunjang penambahan bobot akhir. Heinicke (1994) menyatakan bahwa xeronine dapat membantu protein menjalankan fungsinya dan kerjanya dengan baik. Zat aktif xeronine didalam buah mengkudubersinergi dengan jaringan tubuh, organ tubuh, sistem tubuh, dan kesehatan tubuh secara menyeluruh sehingga berkerja optimal dalam membantu fungsi protein sehingga bobot akhir meningkat. Kecepatan pertumbuhan tergantung pada kualitas dan kuantitas makanan karena apabila kekurangan zat makanan akan mengakibatkan bobot akhir yang tidak optimal. Hal senada dinyatakan oleh Wahju (1997) bahwa kecepatan pertumbuhan seekor ternak bergantung pada sifat genetik, pemeliharaan, temperatur lingkungan, sistem perkandangan dan pengendalian penyakit, serta jumlah dan kualitas makanan yang diberikan.

Penurunan bobot akhir pada dosis 0,60% disebabkan dosis tepung buah mengkudu yang diberikan terlalu tinggi, sehingga penggunaan tepung buah mengkudu dalam ransum disarankan digunakan sampai dosis 0,45%. Kurnia (2012) menyatakan bahwa di dalam buah mengkudu mengandung senyawa anti nutrisi yang dapat menghambat pertumbuhan yaitu tannin, dengan demikian perlu adanya batas pemberian dosis tepung buah mengkudu terhadap Ayam Sentul agar memungkinkan dapat dicerna dan diabsorpsi dengan baik tanpa mengakibatkan pengaruh negatif.

3.2. Bobot Karkas

Bobot karkas diperoleh dari penimbangan hasil penyembelihan ayam tanpa kepala, kaki, darah, bulu dan organ dalam. Rataan masing-masing perlakuan dapat dilihat pada Tabel 1.

Hasil analisis Polynomial Orthogonal menunjukan bahwa pemberian tepung buah mengkudu memberikan pengaruh nyata (P < 0,05) terhadap bobot karkas Ayam Sentuldan mengikuti grafik regresi kuadratik dengan persamaany = -346,03x2 + 244,62x + 378,73. Persamaan tersebut digunakan untuk menduga respon bobot akhir sebagai

(5)

akibat penambahan tepung buah mengkudu dalam ransum. Bobot karkas Ayam meningkat seiring dengan meningkatnya dosis tepung buah mengkudu (R1, R2, R3), tetapi pada perlakuan R4kembali menurun seiring dengan kandungan tepung buah mengkudu yang paling tinggi.

Tepung buah mengkudu yang di dalamnya terdapat kandungan alkaloid proxeronine , enzim proxeronase dan zat aktif Xeronine diduga telah berfungsi dengan optimal dalam memaksimalkan fungsi protein. Heinicke (1994), menyatakan bahwa buah mengkudu yang di dalamnya terdapat zat aktif Xeronine dapat membantu protein menjalankan fungsinya dan kerjanya dengan baik. Zat – zat tersebut dibawa ke sel – sel tubuh melalui darah sehingga sel – sel bekerja lebih aktif. Sejalan dengan pendapat Wijayakusuma (1992) yang menyatakan bahwa xeronine juga berfungsi untuk melindungi membran sel, sehingga sel tersebut akan lebih aktif, sehat dan terjadi perbaikan – perbaikan struktur maupun fungsi. Hal tersebut terbukti dengan tercapainya bobot hidup ayam yang tertinggi, dan ditampakkan dalam bobot karkas. Rasyaf (1990) menyatakan bahwa bobot karkas sangat dipengaruhi oleh pakan, pertumbuhan dan bobot akhir. Hal ini sejalan dengan Murtidjo (1987) bahwa semakin tinggi bobot badan akhir maka akan diikuti oleh meningkatnya bobot karkas dan sebaliknya.

Penurunan bobot karkas pada dosis 0,60% disebabkan karena dosis tepung buah mengkudu yang diberikan terlalu tinggi, sehingga perlu adanya batasan dalam pengggunaan tepung buah mengkudu dalam ransum. Meskipun ada penurunan pada dosis 0,60%, akan tetapi tepung buah mengkudu masih bisa digunakan sebagai feed supplement karena tidak menimbulkan efek negative. Penggunaan tepung buah mengkudu dalam ransum disarankan digunakan sampai dosis 0,45%. Hal ini sependapat dengan pernyataan Kurnia (2012), yang menyatakan bahwa di dalam buah mengkudu mengandung senyawa anti nutrisi yang dapat menghambat pertumbuhan yaitu tannin,dengan demikian perlu adanya batas pemberian dosis tepung buah mengkudu terhadap Ayam Sentul agar memungkinkan dapat dicerna dan diabsorpsi dengan baik tanpa mengakibatkan pengaruh negatif.

3.3. Income Over Feed Cost

Income Over Feed Cost (IOFC) diperoleh dengan cara menghitung selisih antara penerimaan hasil jual per ekor ayam dengan rata-rata biaya ransum yang dikonsumsi per ekor selama penelitian. Nilai IOFC hanya memperhitungkan keuntungan dari biaya ransum dan tidak memperhitungkan biaya lainnya.Rataan pengaruh perlakuan terhadap IOFC dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1 memperlihatkan bahwa IOFC perlakuan R3 memiliki nilai yang paling tinggi yaitu (Rp 16.159), kemudian berturut-turut R2 (Rp 14.815), R1 (Rp 14.540), R4 (Rp 14.539 ), dan R0 (Rp 14.170). Data yang diperoleh tidak dilakukan uji statistik karena perbedaan keuntungan, meskipun sedikit tidak dapat dianggap sama jadi tetap merupakan keuntungan yang nilainya mutlak. Sa’id dan Intan (2004), menjelaskan bahwa nilai Income Over Feed Cost merupakan keuntungan dari penjualan ayam selama penelitian yang dihitung dengan menggunakan rumus (Rataan Bobot Badan Akhir x Harga per Kg berat hidup) – (Jumlah Konsumsi Ransum per Colony cage x Harga per Kg Ransum).

Berdasarkan Tabel 1 dapat dilihat bahwa Income Over Feed Cost yang paling tinggi yaitu R3. Hal ini terjadi karena bobot akhir yang diperoleh pada perlakuan R3 (Rp 16.159) paling tinggi dibandingkan dengan perlakuan yang lain, sehingga hasil jual yang diperoleh tinggi . Income Over Feed Cost ini merupakan barometer untuk melihat

(6)

seberapa besar biaya pakan yang merupakan biaya terbesar dalam usaha peternakan (Prawirokusumo, 1990). Faktor-faktor yang berpengaruh dalam perhitungan Income Over Feed Cost adalah konsumsi ransum, bobot badan akhir, harga/kg ransum dan harga jual per kg bobot hidup.

Income Over Feed Cost yang tinggi akan memberikan keuntungan yang tinggi pula bagi para peternak ayam, sehingga hasil penelitian dari pemberian tepung buah mengkudu pada dosis 0,45% ini dapat menghasilkan keuntungan yang paling tinggi dibandingkan dengan perlakuan yang lain. Meskipun perbedaan keuntungan antar perlakuan tidak terlalu tinggi, namun apabila ayam dijual dalam penjualan skala besar, perbedaan keuntungan ini dapat memberikan dampak yang signifikan.

4. KESIMPULAN

 Penambahan tepung buah mengkudu dalam ransum Ayam Sentul berpengaruh terhadap bobot akhir, bobot karkas, dan income over feed cost.

 Penambahan tepung buah mengkudu pada dosis 0,45% (R3) dalam ransum memberikan hasil tertinggi terhadap bobot akhir dan bobot karkas Ayam Sentul. 5. DAFTAR PUSTAKA

Djauhariya E, Rahardjo M, Ma’mun. 2006. Karakterisasi Morfologi dan Mutu Buah Mengkudu.Bul. Plasma Nutf.Vol.12 No.1.

Gasperz Vincent. 1995. Teknik Analisis Dalam Penelitian Percobaan 1. Tarsito. Bandung.

Heinicke, R. M. 1994. Xeronine and Cell Regeneration in Scientific Research on Noni Fruit. Alexandra Dittimor. Frangfrut.

Kurnia, Y. 2012. Pengaruh Pemberian Tepung Daun dan Tepung Buah Mengkudu Dalam Ransum Terhadap Kadar Kolesterol Daging Itik.Lentera : Vol.12. No.1. Fakultas Pertanian. Universitas Almuslim.

Meyliyana, Mugiyono. S dan Roesdiyanto. 2013. Bobot Badan Ayam Berbagai Jenis Ayam Sentul Di Gabungan Kelompok Tani Ternak Ciung Wanara Kecamatan Ciamis Kabupaten Ciamis. Jurnal Ilmiah Peternakan 1(3): 985-992. Fakultas Peternakan Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto.

Murtidjo, B. A. 1987. Pedoman Meramu Pakan Unggas. Kanisius, Yogyakarta

National Research Council. 1994. Nutrient Requirements of Poultry Eighth Revised Edition. National Academy of Sciences. Washington, DC.

Prawirokusumo, Soeharto. 1990. Ilmu Usaha Tani. BPFE.Yogyakarta.

Rasyaf, Muhammad. 1990. Bahan Pakan Unggas Indonesia.Kanisius. Yogyakarta Said dan Intan. 2004. Manajemen Teknologi Agribisnis, Kunci Menuju Dayasaing

(7)

Sjabana, Dripa dan Rusdi Ramadhani Bahalwan. 2002. Seri Referensi Herbal Pesona Tradisional dan Ilmiah. Salemba Medika. Jakarta.

Wahju, J. 1997. Ilmu Nutrisi Unggas. Gadjah Mada University Press.Yogyakarta. __________. 1994. Xeronine and Cell Regeneration in Scientific Research on Noni

Fruit. Alexandra Dittimor. Frangfrut.

Wijayakusuma, H.M. 1992. Tanaman berkhasiat obat di Indonesia . Jilid I, Hal 9. Pustaka Kartini. Jakarta.

Widjastuti, T. 1995. Penentuan Efesiensi Penggunaan Protein, Kebutuhan Protein dan Energi Untuk Pertumbuhan dan Produksi Telur Ayam Sentul pada Kandang Sistem Cage dan Sistem Litter. Disertasi. Program Pasca Sarjana. Universitas Padjajaran. Bandung.

Gambar

Tabel  1.  Rataan  Bobot  Akhir,  Bobot  Karkas  dan  Income  over  feed  cost  Ayam  Sentul  selama penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Peranan perpustakaan umum dewasa ini sangat penting mengingat semakin berkembangnya.. ilmu pengetahuan dalam era

Masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah bagaimana mengetahui user experiences terhadap produk iDigital Museum, dengan studi kasus Aplikasi Interaktif dengan tema

Minat belajar siswa dalam membuat hiasan pada busana ( embroidery ) melalui model pembelajaran kooperatif tipe NHT pada siklus I mengalami peningkatan sebesar 18.09% terbukti

1. Pendidikan multikultural menurut M.Ainul Yaqin merupakan strategi pendidikan yang diaplikasikan pada semua jenis mata pelajaran dengan cara

[r]

Masalah yang diteliti adalah pengaruh etika kerja Islam, jaminan sosial dan pelatihan terhadap produktivitas karyawan KSPPS Ya Ummi MAS Pati.. Obyek penelitian ini adalah

Selanjutnya, pada tahap pelaksanaan, guru mata pelajaran PAI melaksanakan RPP yang sudah dibuat dengan metode Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC)

Penelitian yang dilakukan oleh Srinivasan (2015) menunjukkan 46% dari responden sadar tentang merek perusahaan melalui teman &amp; saudara, 32% dari responden sadar