• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGAMATAN TANAH DENGAN INDRA INDONESIA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENGAMATAN TANAH DENGAN INDRA INDONESIA"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Tanah mempunyai sifat yang mudah dipengaruhi oleh iklim dan jasad hidup yang bertindak terhadap bahan induk dalam jangka waktu tertentu. Tanah dalam pertanian mempunyai peranan sebagai media tumbuh tanaman dalam hal tempat akar memenuhi cadangan makanan, cadangan nutrisi (hara) baik yang berupa ion-ion organik maupun anorganik. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut diperlukan pengetahuan dalam mengetahui sifat fisik tanah seperti warna tanah, tekstur tanah, struktur tanah, konsistensi tanah dan lain-lain.

1. Warna Tanah

Warna merupakan petunjuk untuk beberapa sifat tanah, karena warna tanah dipengaruhi oleh beberapa faktor yang terdapat dalam tanah tersebut. Penyebab perbedaan warna permukaan tanah umumnya oleh perbedaan

kandungan bahan organik. Makin tinggi kandungan bahan organik, warna tanah semakin gelap. Hubungan warna tanah dengan kandungan bahan organik daerah tropika sering tidak sejalan dengan di daerah beriklim sedang. Tanha – tanah merah di Indonesia banyak yang mempunyai kandugan bahan organic lebih dari satu persen, sama dengan kandungan bahan organic tanah hitam di daerah beriklim sedang.

2. Tektur Tanah

Tekstur tanah adalah perbandingan relatif ( dalam persen ) fraksi – fraksi pasir, debu, dan liat. Tekstur tanah penting kita ketahui, oleh karena komposisi ketiga fraksi butir – butir tanah tersebut akan menentukan sifat – sifat fisika, fisika – kimia, dan kimia tanah.

3. Struktur Tanah

(2)

agregat, maka istilah struktur digunakan. Pada dasarnya yang dinamakan

struktur tanah adalah penyusunan ( arrangment ) partikel – partikel tanah primer seperti pasir, debu, dan liat membentuk agregat – agregat yang satu dengan yang lainnya dibatasi oleh bidang belah alami yang lemah. Agregat yang terbentuk secara natural disebut ped, sedangkan istilah lain yang sering meragukan dengan ped adalah konkresi. Fragment berarti ped yang pecah, konkresi terbentuk dalam tanah akibat presipitasi garam – garam terlarut dan sering terbentuk akibat fluktuasi yang besar dari permukaan air tanah.

4. Konsistensi

Konsistensi tanah ialah istilah yang berkaitan sangat erat dengan

kandungan air yang menunjukan manifestasi gaya - gaya fisika yakni kohesi dan adhesi yang bekerja didalam tanah pada kandungan air yang berbeda – beda. Setiap materi tanah mempunyai konsistensi yaitu baik bila massa tanah itu besar atau kecil ( sedikit ), dalam keadaan ilmiah ataupun sangat terganggu, berbentuk agregat atau tanpa struktur, maupun dalam keadaan lembab atau yang kering. B. Tujuan

Tujuan dari acara pengenalan tanah dengan indra, yaitu :

1. Menetapkan warna dasar berbagai jenis tanah dengan menggunakan buku Munsell Soil Color Chart.

2. Menetapkan tekstur dari berbagai jenis tanah yang diamati. 3. Menetapkan struktur dari berbagai jenis tanahyang diamati.

4. Menetapkan konsistensi berbagai jenis tanah dalam keadaan basah, lembab, dan kering.

(3)

TINJAUAN PUSTAKA

Tanah merupakan lapisan permukaan bumi yang secara fisik berfungsi tempat tumbuh berkembangnya perakaran penopang tegak tumbuhnya tanaman dan penyuplai kebutuhan air dan udara, secara kimiawi berfungsi sebagai gudang dan penyuplai hara atau nutrisi ( senyawa porganik dan anorganik sederhana dan unsure-unsur esensial seperti N, P,K,Ca, Mg, S, CU, Zn, Fe, Mn, B, Cl dan lain-lain ), dan secara biologis berfungsi sebagai habitat biota

( organisme ) yang berpartisipasi aktif dalam penyediaan hara tersebut dan zat-zat aditif ( pemacu tumbuh, proteksi ) bagi tanaman, yang ketiganya secara integral mampu menunjang produktifitas tanah untuk mengehasilkan biomassa dan produksi baik tanaman pangan, obat-obatan, industry perkebunan, maupun kehutanan ( Kemas A.H. 2007).

Tanah merupakan suatu tubuh alam atau gabungan tubuh alam yang dapat dianggap sebagai hasil alam bermatra tiga yang merupakan paduan antara gaya pengrusakan dan pembangunan, yang dalam hal ini pelapukan dan pembusukan bahan – bahan organic adalah contoh – contoh proses perusakan, sedangkan pembentukan mineral baru seperti lempung tertentu serta lapisan – lapisan yang khusus merupakan proses – proses pembangunan. Gaya – gaya tersebut

menyebabkan bahan –bahan di alam membentuk tanah. Sifat – sifat khusus tanah sangat beraneka dari tempat ke tempat, seperti yang berkembang di iklim tropika dengan di iklim ugahari ( dingin ). ( Brady, 1974 )

(4)

Warna tanah berfungsi sebagai penunjuk dari sifat tanah, karena warna tanah dipengaruhi oleh beberapa faktor yang terdapat dalam tanah tersebut. Penyebab perbedaan warna permukaan tanah umumnya dipengaruhi oleh perbedaan kandungan bahan organik. Makin tinggi kandungan bahan organik, warna tanah makin gelap. Sedangkan dilapisan bawah, dimana kandungan bahan organik umumnya rendah, warna tanah banyak dipengaruhi oleh bentuk dan banyaknya senyawa Fe dalam tanah. Di daerah berdrainase buruk, yaitu di daerah yang selalu tergenang air, seluruh tanah berwarna abu-abu karena senyawa Fe terdapat dalam kondisi reduksi (Fe2+). Pada tanah yang berdrainase baik, yaitu tanah yang tidak pernah terendam air, Fe terdapat dalam keadaan oksidasi (Fe3+) misalnya dalam senyawa Fe2O3 (hematit) yang berwarna merah, atau Fe2O3. 3 H2O (limonit) yang berwarna kuning cokelat. Sedangkan pada tanah yang kadang-kadang basah dan kadang-kadang kering, maka selain berwarna abu-abu (daerah yang tereduksi) didapat pula becak-becak karatan merah atau kuning, yaitu di tempat-tempat dimana udara dapat masuk, sehingga terjadi oksidasi besi ditempat tersebut. Keberadaan jenis mineral kwarsa dapat menyebabkan warna tanah menjadi lebih terang (Hardjowigeno,1993).

Warna tanah merupakan: sebagai indikator dari bahan induk untuk tanah yang beru berkembang, indikator kondisi iklim untuk tanah yang sudah

berkembang lanjut, dan indikator kesuburan tanah atau kapasitas produktivitas lahan. Secara umum dikatakan bahwa: makin gelap tanah berarti makin tinggi produktivitasnya, selain ada berbagai pengecualian, namun secara berurutan sebagai berikut: putih, kuning, kelabu, merah, kekelabuan, coklat-kemerahan, coklat, dan hitam. Kondisi ini merupakan integrasi dari pengaruh: kandungan bahan organik yang berwarna gelap, makin tinggi kandungan bahan organik suatu tanah maka tanah tersebut akan berwarna makin gelap, intensitas pelindihan (pencucian dari horison bagian atas ke horison bagian bawah dalam tanah) dari ion-ion hara pada tanah tersebut, makin intensif proses pelindihan menyebabkan warna tanah menjadi lebih terang, seperti pada horison eluviasi, dan kandungan kuarsa yang tinggi menyebabkan tanah berwarna lebih terang

(5)

Tanah terdiri dari butir – butir tanah berbagai ukuran. Bagian tanah yang berukuran lebih dari 2 mm sampai lebih kecil dari pedon disebut fragmen batuan ( rock fragment ) atau bahan kasar ( kerikil sampai batu ). Bahan – bahan tanah yang lebih halus (< 2mm ) disebut fraksi tanah halus ( fine earth fraction ). Tekstur tanah menunjukkan kasar halusnya tanah dari fraksi tanah halus ( < 2mm ). Berdasar atas perbandingan banyaknya butir – butir pasir, debu dan liat maka tanah dikelompokkan ked lam beberapa macam kelas tekstur, yaitu: pasir, pasir berlempung, lempung berpasir, lempung berpasir halus, lempung berpasir sangat halus, lempung, lempung berdebu, debu, lempung liat, lempung liat berpasir, lempung liat berdebu, liat berpasir, liat berdebu, dan liat ( Hardjowigeno, 2010 ).

Perbedaan tekstur tanah akan berhubungan dengan kemampuan tanah dalam menyediakan unsur hara melalui peran partikel-partikel tanah terutama partikel liatnya. Tanah bertekstur lebih halus atau dengan kadar liat lebih besar memiliki luas permukaan yang lebih besar dibanding tanah bertekstur lebih kasar per satuan beratnya. Makin kecil ukuran partikel tanah makin luas permukaan efektifnya sehingga memungkinkan pertukaran (kation) hara lebih besar ( Hartati, 2008 ).

Sasaran pokok cara kerja dalam penetapan tekstur tanah adalah dengan penentuan agihan ukuran dan jarak penyusun fase padat tanah, yaitu dengan menguji suatu media utuh tanah diantara muka ibu jari dan telunjuk, serta memperhatikan rasa tanah dan sifat yang murni (Purwowidodo, 2006).

(6)

Konsistensi tanah dapat ditakrifkan sebagai daya kohesi dan adhesi tanah pada berbagai kelembaban. Berdasarkan hasil pengamatan lapangan dan

percobaan konsistensi tanah tersebut bermacam – maca tergantung dari tekstur, kadar bahan organic, kadar dan khuluk bahan koloid dan terutama kadar lengas tanah. ( Sutedjo, 2002 ).

Klasifikasi dan penetapan konsistensi kadar lengas diantaranya,

(7)

BAB III

METODE PRAKTIKUM A. Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum pengenalan tanah dengan indra diantaranya : tanah yang berbentuk bongkahan, Buku Munsell Soil Color Chart, botol semprot, dan air.

B. Prosedur Kerja

Prosedur kerja pada praktikum pengenalan tanah dengan indra ada 4 prosedur, yaitu :

1. Warna Tanah

a. Tanah gumpal yang lembab secukupnya ( permukaannya tidak

mengkilap ) diambil sedikit, lalu dibuat diletakkan di bawah lubang kertas buku Munsell Soil Color Chart

b. Setelah didapat warna yang sama, lalu dicatat notasi warna ( Hue, Value, Chroma) dan nama warna. Pengamatan warna tidak boleh terkena cahaya matahari langsung.

2. Tekstur Tanah

a. Ambil sebongkah tanah gumpal, atau sedikit bongkahan tanah kira – kira sebesar kelereng, lalu dibasahi dengan air hingga tanah dapat ditekan. b. Tanah yang sudah dibasahi diremas dan dirasakan oleh antara ibu jari dengan telunjuk, kemudian dibuat benang dan sambil dirasakan kasar halusnya tanah.

3. Struktur Tanah

a. Sebongkah tanah diambil dari horizon tanah , kemudian dipecah dengan cara menekan dengan jari atau dengan dijatuhkan dari ketinggian tertentu, sehingga bongkah tanah akan pecah secara alami.

b. Pecahan tersebut menjadi agregat mikro ( ped ) yang merupakan kelas struktur tanah.

4. Konsistensi

(8)

b. Pengamatan dimulai pada kondisi kering, lembab dan basah dengan cara pada contoh tanahnya ditambah air.

(9)

HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Pengamatan

1. Warna dan Tekstur Tanah

No. Jenis

1 Andisol 10 YR 2/3 Very Dark Brown

Lempung Berpasir 2 Ultisol 10 YR ¾ Dark RaddishBrown LempungBerliat 3 Vertisol 10 YR 3/1 Very Dark Grey Liat 4 Inseptisol 10 YR 3/4 Dark YellowishBrown LempungBerliat 5 Entisol 10 YR Dark Brown LempungBerliat

2. Struktur Tanah

No Jenis tanah Struktur tanah

Tipe Kelas Derajat

1 Andisol Remah SangatLemah

( 1) 2 Ultisol Gumpal Sangat Halus Cukupan ( 2)

3 Vertisol Pejal - Kuat

4 Inseptisol Remah Sangat Kasar Cukupan ( 2 )

(10)

1 Andisol Agak

2 Ultisol Lekat Plastis Sangat Teguh 4 Inseptisol LekatAgak Plastis GemburSangat Keras

5 Entisol LekatAgak PlastisAgak Gembur Keras

B. Pembahasan 1. Warna Tanah

Warna tanah adalah sifat morfologi tanah yang paling mudah dibedakan. Menurut Hardjowigeno (1993). Warna tanah merupakan petunjuk untuk

beberapa sifat tanah. Warna hitam menunjukkan kandungan bahan organic yang tinggi. Warna merah menunjukkan adanya oksidasi besi bebas ( tanah

terosidasi ). Warna abu – abu kebiruan menunjukkan adanya reduksi. Hubungan warnah tanah dengan kandungan bahan organic di daerah tropika banyak yang tidak sesuai dengan apa yang ditemukan di Amerika atau Eropa. Tanah – tanah merah di Indonesia banyak mengandung bahan organic lebih dari satu persen, sama dengan kandungan bahan organic tanah hitam di daerah – daerah beriklim sedang. Tanah – tanah hitam di Indonesia mengandung banyak bahan organic yang jumlahnya tidak banyak berbeda dengan tanah – tanah merah. Untuk menetapkan warna tanah digunakan Munsell Soil Colour Chart, yaitu:

(11)

3. VALUE : merupakan kartu warna ke arah vertikal yang menunjukan warna tua-muda atau hitam-putih, ditulis di belakang nilai HUE.

4. CHROMA : merupakan kartu warna yang disusun horisontal yang menunjukan intensitas cahaya.

Fungsi dari warna tanah adalah sebagai penunjuk dari sifat tanah, karena warna tanah dipengaruhi oleh beberapa faktor yang terdapat dalam tanah

tersebut. Penyebab perbedaan warna permukaan tanah umumnya dipengaruhi oleh perbedaan kandungan bahan organik. Makin tinggi kandungan bahan organik, warna tanah makin gelap. Sedangkan dilapisan bawah, dimana kandungan bahan organik umumnya rendah, warna tanah banyak dipengaruhi oleh bentuk dan banyaknya senyawa Fe dalam tanah.

Sifat fisik yang paling jelas dan yang paling mudah ditentukan adalah warna tanah, dimana warna tanah dapat digunakan untuk :

1. Menaksir tingkat kesuburan 2. Menentukan jenis dan kadar BO 3. Keadaan aerasi dan drainase 4. Tingkat perkembangan tanah

Intensitas warna tanah dipengaruhi tiga faktor berikut: 1. Jenis mineral dan jumlahnya.

2. Kandungan bahan organik tanah. 3. Kadar air tanah dan tingkat hidratasi.

(12)

maka warna tanah makin gelap (kelam) dan sebaliknya makin sedikit kandungan bahan organik tanah maka warna tanah akan tampak lebih terang. Tanah dengan kadar air yang lebih tinggi atau lebih lembab hingga basah menyebabkan warna tanah menjadi lebih gelap (kelam). Sedangkan tingkat hidratasi berkaitan dengan kedudukan terhadap permukaan air tanah, yang ternyata mengarah ke warna reduksi (gleisasi) yaitu warna kelabu biru hingga kelabu hijau (Madjid, 2009).

2. Tekstur Tanah

Tekstur tanah adalah keadaan tingkat kehalusan tanah yang terjadi karena terdapatnya perbedaan komposisi kandungan fraksi pasir, debu dan liat yang terkandung pada tanah. Keadaan tekstur tanah sangat berpengaruh

terhadap keadaan sifat-sifat tanah yang lain seperti struktur tanah, permeabilitas tanah, porositas dan lain-lain (Hanafiah, 2007).

Tekstur tanah menunjukkan komposisi partikel penyusun tanah (separat) yang dinyatakan sebagai perbandingan proporsi (%) relatif antara fraksi pasir (sand) (berdiameter 2,00-0,20 mm atau 2000-200 µm, debu (slit) (berdiameter 0,20- 0,002 mm atau 200- 2µm) dan liat (clay) (<2 µm). Berdasarkan kelas teksturnya maka tanah digolongkan menjadi :

1) Tanah bertekstur kasar atau tanah berpasir berarti tanah yang mengandung minimal 70% pasir atau bertekstur pasir atau pasir berlempung.

2) Tanah bertekstur halus atau tanah berliat mengandung minimal 37,5 % liat atau bertekstur liat, liat berdebu atau liat berpasir (3 macam). 3) Tanah bertekstur sedang atau tanah berlempung (Hanafiah, 2009).

(13)

lapisan-lapisan tanah yang ada juga mempengaruhi tekstur dan mempengaruhi penggunaan tanah (Foth, 1995).

Faktor Yang Mempengaruhi Tekstur Tanah :

 Organisme

Sumber bahan organik tanah, Pembentukan humus, Sifat fisika-kimia tanah, Peredaran unsur hara, Perkembangan struktur tanah, Dekomposisi bahan organik.

 Bahan Induk

Jenis bahan induk akan menentukan sifat fisik maupun kimawi tanah yang terbentuk secara endodinamomorf, tetapi pengaruhnya menjadi tidak jelas terhadap tanah-tanah yang terbentuk secara ektodinamomorf .

 Waktu

a. Umur (crondogical)

b. Tingkat perkembangan profil, yaitu : tanah muda, tanah dewasa dan tanah tua

c. Pembentukan tanah : proses alami yang berjalan sangat lambat sekitar 1000-10.000 tahun

d. Berguna untuk perkembangan pengawetan tanah, kecepatan

pembentukan tanah rata-rata 1,2 mm per tahun ; kehilangan tanah yang dapat dibiarkan 12,5 ton per hektar per tahun.

e. Penentuan pembentukan tanah (umur) untuk sementara ini hanya dilakukan antar dasar kriteria-krietria botani,zoologi, geologi dan geografi.

(14)

- Lereng (slope), yaitu sudut permukaan lahan. Lereng ialah jarak. Terdapat dua macam lereng, yaitu : lereng curam (7-15%), lereng datar (0-5%)

- Vertikal x 100/jarak horizontal

- Tinggi (heigh), yaitu berapa tingginya dari sungai - Arah (direction), yaitu lereng

g. Iklim

Temperatur dan curah hujan adalah unsur iklim yang saling mempengaruhi sifat tanah (Hanafiah, 2007).

3. Struktur Tanah

Struktur tanah merupakan gumpalan kecil dari butir-butir tanah. Gumpalan struktur tanah ini terjadi karena butir-butir pasir, debu, dan liat terikat satu sama lain oleh suatu perekat seperti bahan organik, oksida-oksida besi, dan lain-lain. Struktur tanah merupakan susunan ikatan partikel tanah satu sama lain. Ikatan tanah berbentuk sebagai agregat tanah. Pengamatan kuat lemahnya agregat tanah yang terbentuk yang dinyatakan sebagai derajat struktur tanah.

Tipe-tipe struktur tanah diantaranya adalah pipih (lempeng), prismatik, tiang dangumpal, butiran, dan remah. Tekstur dan struktur tanah keduanya berpengaruh langsung terhadap bentuk, ukuran, dan bagian volume pori-pori tanah. Struktur tanah mengatur keadaan khusus yang diperlukan bagi

pertumbuhan tanaman misalnya aerasi, suhu,gerakan larutan tanah, kegiatan mikrobia, dan penetrasi akar ( Koorevaar, 1987).

(15)

Konsistensi adalah salah satu sifat fisika tanah yang menggambarkan ketahanan tanah pada saat memperoleh gaya atau tekanan dari luar yang

menggambarkan bekerjanya gaya kohesi (tarik menarik antar partikel) dan adhesi (tarik menarik antara partikel dan air) dengan berbagai kelembaban tanah.

Tanah-tanah yang mempunyai konsistensi baik umumnya mudah diolah dan tidak melekat pada alat pengolah tanah oleh karena itu dapat ditemukan dalam keadaan lembab, basahatau kering maka penyifatan konsistensi tanah harus disesuaikan dengan keadaan tanahtersebut. Besarnya adhesi ditentukan oleh tegangan permukaan pada tiap satuan bidangsinggung dan luar bidang singgung. Akibatnya kekuatan adhesi menurun tajam pada keadaan jenuh air, kekuatan adhesi hilang dan tanah berubah menjadi lumpur. Faktor-faktor yang mempengaruhi konsistensi tanah ialah (Notohadiprawiro,2000):

a. Kadar air tanah

b. Bahan – bahan penyemen agregat tanah c. Bahan dan ukuran agregat tanah

d. Tingkat agregasi

Macam – macam konsistensi tanah : a. Konsistensi basah

- Tingkat kelekatan, yaitu menyatakan tingkat kekuatan daya adhesi antara butir-butir tanah dengan benda lain, tingkatannya : tak lekat, agak lekat, lekat, dan sangat lekat.

- Tingkat keliatan, yaitu menunjukkan kemampuan tanah

membentuk gulungan, tingkatannya : tidak plastis, agak plastis, plastis, dan sangat plastis.

(16)

Konsistensi lembab dapat diukur dengan tingkatan : lepas, sangat gembur, gembur,teguh, sangat teguh, dan sangat teguh sekali.

c. Konsistensi kering

Kosistensi kering dapat diukur dengan tingkatan : lepas, lunak, agak keras, keras, dan sangat keras sekali. Penentuan warna meliputi : Warna dasar ( matriks ) adalah warna yang medominasi di setiap horison tanah. Sedangkan warna karatan merupakan warna hasil pelarutan dan pergerakan beberapa komponen tanah, khususnya besi (Fe) dan Mangan (Mn), selam musim hujan, yang kemudian mengalami prespitasi (pengendapan) dan deposisi (perubahan posisi) ketika tanah mengalami pengeringan. Karatan berwarna terang hanya sedikit terjadi pada tanah yang rendah kadar besi atau mangannya, sedangkan karatan berwarna gelap terbebtuk apabila besi dan mangan tersebut mengalami prespitasi.

Warna suatu tanah mempengaruhi pertumbuhan dari tanaman karena secara umum dapat dikatakan bahwa pengaruh warna nakan berpengaruh pada keseimbangan panas dan kelembaban tanah. Warna tanah juga dapat digunaan untuk menaksir suatu tingkat kesuburan tanah, menentukan jenis dan kadar bahan organik, serta aerasi dan drainase. Makin tinggi kandungan bahan organik maka warna tanah makin gelap (kelam) dan sebaliknya makin sedikit kandungan bahan organik tanah maka warna tanah akan tampak lebih terang. Hal – hal tersebut secara tidak langsung berpengaruh terhadap pertumbuhan suatu tanaman, aktivitas organisme.

(17)

yaitu analisis ukuran partikel, menghilangkan bahan – bahan pengikat tanah ( Ruisterdan, 2004 ).

Bentuk struktur tanah yang paling baik untuk pertumbuhan tanaman adalah struktur tanah yang dapat mempertahankan kemantapan agregat terhadap perubahan kelembaban tanah yang mendadak dari curah hujan. Struktur tanah yang baik adalah struktur tanah yang didalamnya terdapat penyebaran pori yang baik yaitu terdapat ruang pori didalam antara agregat yang diisi air dan udara dan sekaligus mantap keadaannya ( Wirosoedarmo, 2005).

Konsistensi berhubungan erat dengan struktur dan juga kelas tekstur tanah. Contohnya apabila suatu tanah dengan tekstur pasir maka akan

mempunyai struktur butir tunggal dan sifat konsistensi lepas-lepas. Sebaliknya tanah yang bertekstur lempung akan mempunyai struktur gumpal, pejal atau baji dan mempunyai konsistensi agak teguh-teguh pada kondisi kering dan plastis bila basah. Hal tersebut dikarenakan sifat partikel penyusun tanah (pasir, debu, dan lempung) yang terdapat pada suatu tanah akan mempengaruhi gaya yang bekerja pada partikel-partikel tanah sehingga menghasilkan sifat fisik yang saling berkaitan.

Berdasarkan pada praktikum pengamatan tanah dengan indra, didapatkan hasil pada tanah Andisol, Ultisol, Vertisol, Inceptisol dan Entisol.

Tanah Andisol mempunyai notasi warna 10 YR 2/

2 yang menunjukkan

nama warna Very Dark Brown ( Coklat Gelap ) dan bertekstur lempung berpasir. Andisol mempunyai tipe struktur yang remah, kelas struktur yang sangat halus dan derajat struktur yang lemah. Konsistensi Andisol dalam kondisi basah menunjukan kelakatan yang agak lekat, dan keliatan yang agak plastis. Dalam konsistensi lembab Andisol sangat gembur dan dalam konsistensi kering menunjukkan konsistensi yang keras.

Tanah Ultisol mempunyai notasi warna 2,5 YR 3/

4 yang menunjukkan

(18)

yang sangat halus dan derajat struktur yang cukup. Konsistensi Ultisol dalam kondisi basah menunjukan kelakatan yang lekat, dan keliatan yang plastis. Dalam konsistensi lembab Ultisol sangat teguh dan dalam konsistensi kering menunjukkan konsistensi yang sangat keras sekali.

Tanah Vertisol mempunyai notasi warna 10 YR 3/

1 yang menunjukkan

nama warna Very Dark Grey ( Abu – abu gelap ) dan teksturnya liat. Vertisol mempunyai tipe struktur yang pejal, kelas struktur yang kasar dan derajat struktur yang kuat. Konsistensi Vertisol dalam kondisi basah menunjukan kelakatan yang tidak lekat, dan juga tidak plastis. Dalam konsistensi lembab Vertisol sangat teguh dan dalam konsistensi kering menunjukkan konsistensi yang sangat keras sekali.

Tanah Inceptisol mempunyai notasi warna 10 YR 3/

4 yang menunjukkan

nama warna Dark Yellowish Brown ( Coklat gelap kekuning- kuningan ) dan teksturnya lempung berliat. Inceptisol mempunyai tipe struktur yang remah, kelas struktur yang sangat kasar dan derajat struktur yang cukup. Konsistensi Inceptisol dalam kondisi basah menunjukan kelakatan yang agak lekat, dan keliatan yang plastis. Dalam konsistensi lembab Inceptisol sangat gembur dan dalam konsistensi kering menunjukkan konsistensi yang keras.

Jenis tanah terakhir yaitu Entisol mempunyai notasi warna 10 YR 3/ 3

(19)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Berdasarkan dari hasil praktikum acara pengenalan tanah dengan indra, dapat ditarik kesimpulan, bahwa :

1. Warna tanah merupakan petunjuk untuk beberapa sifat tanah.

2. Fungsi dari warna tanah adalah sebagai penunjuk dari sifat tanah, karena warna tanah dipengaruhi oleh beberapa faktor yang terdapat dalam tanah tersebut.

3. Tekstur tanah adalah keadaan tingkat kehalusan tanah yang terjadi karena terdapatnya perbedaan komposisi kandungan fraksi pasir, debu dan liat yang terkandung pada tanah

(20)

5. Struktur tanah merupakan gumpalan kecil dari butir-butir tanah.

6. Tipe-tipe struktur tanah diantaranya adalah pipih (lempeng), prismatik, tiang dangumpal, butiran, dan remah.

7. Konsistensi adalah salah satu sifat fisika tanah yang menggambarkan ketahanan tanah pada saat memperoleh gaya atau tekanan dari luar yang menggambarkan bekerjanya gaya kohesi dan adhesi

8. Konsistensi tanah tersiri dari konsistensi basah, lembab dan kering

B. Saran

Referensi

Dokumen terkait

Kesimpulan dari penelitian ini adalah: (1) Kebutuhan konsumen terhadap produk helm adalah helm berbentuk half face, helm berbentuk full face, helm berbentuk flip up,

Berdasarkan permasalahan yang diteliti yaitu meningkatkan motivasi belajar mengenal warna primer pada anak tunagrahita ringan, maka peneliti memilih jenis penelitian

Analisis : dari gambar grafik 4.5 menunjukkan bahwa pengujian bedasarkan Response Time dari 3 server untuk 10 Client dengan masing – masing link pada Client

“ Hubungan Kem andir ian Belaj ar dan Hasil Belaj ar pada Pendidikan Jarak Jauh”.. Jur nal Pendidikan Ter buka dan Jar ak

Miokard Infark adalah nekrosis miokard akibat akibat aliran darah ke otot jantung terganggu.Miokard Infark adalah kematian sebagian otot jantung

Realisasi Belanja Negara sampai dengan akhir September 2018 sebesar Rp1.512,55 triliun, mencapai sekitar 68,1 persen dari pagu APBN, atau meningkat 10,00 persen jika dibandingkan

Seiring dengan perkembangan zaman ini, Indonesia pun sebagai Negara yang.. berpenduduk mayoritas muslim dan salah satu Negara tengah berkembang ikut

3.16 Mendeskripsikan dan menentukan hubungan perbandingan Trigonometri dari sudut disetiap kuadran, memilih dan menerapkan dalam penyelesaian masalah nyata dan