Abstrak—
Perguruan tinggi merupakan wahana tenaga ahli yang diharapkan mampu mengembangkan ilmu pengetahuan dan meningkatkan kualitas dan memberi sumbangan kepada pembangunan. Dosen adalah seorang yang berdasarkan pendidikan dan keahliannya diangkat oleh penyelenggara perguruan tinggi dengan tugas utama mengajar pada perguruan tinggi. Dosen merupakan instrumen yang sangat menentukan keberhasilan proses pendidikan, karena dosenlah yang melakukan perpindahan ilmu kepada mahasiswa. Persoalan mutu pendidikan akan berkaitan dengan soal bagaimana dosen mengajar sebagai pendidik dan bagaimana mahasiswa belajar. Dalam kenyataannya masih terdapat dosen yang masih datang terlambat dan waktu mengajar yang tidak sesuai dengan ketentuan, kurang jelas dalam menyampaikan materi, cara mengajar kurang menarik, tidak mengembalikan pekerjaan rumah atau tugas yang diberikan, menyerahkan hasil ujian terlambat, proses pembelajaran yang didominasi oleh dosen, kurang inovatif dan komunikatif, dan akhirnya hasil belajar mahasiswa kurang memuaskan yang ditandai dengan masih banyaknya mahasiswa kurang bersemangat dan mengulang mata kuliah atau IPK dibawah standart. Berdasarkan temuan tersebut maka peneliti tergerak untuk mengadakan penelitian mengenai kepuasan mahasiswa terhadap kinerja dosen selama proses perkuliahan di jurusan Statsitika ITS untuk mengatahui bagaimana karakteristik mahasiswa Statistika ITS dan faktor apakah yang perlu diperbaiki dalam proses pembelajaran yang ditunjukkan dengan adanya kesenjangan antara kenyataan dan harapan. Metode yang digunakan adalah analisis GAP yang menghasilkan kesimpulan bahwa
Kata kunci— Kepuasan Pelanggan, Analisis Kesenjangan, Perkuliahan, Statistika ITS
I. PENDAHULUAN
Perguruan tinggi merupakan wahana tenaga ahli yang diharapkan mampu mengembangkan ilmu pengetahuan dan meningkatkan kualitas dan memberi sumbangan kepada pembangunan. Sebagai usaha sistematis untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia, maka Depdiknas selama ini telah menetapkan empat kebijakan pokok di bidang pendidikan, yaitu pemerataan dan kesempatan belajar; relevansi pendidikan dengan pembangunan; kualitas pendidikan dan efisiensi pendidikan. “Khusus untuk perguruan tinggi akan lebih mengutamakan membahas mengenai relevansi pendidikan dengan pembangunan yang dalam langkah pelaksanaannya dikenal dengan istilah keterkaitan dan kesepadanan. Hanya dengan pengetahuan mendalam tentang apa yang dibutuhkan pembangunan tersebut, pendidikan akan dapat mencapai hasil sesuai dengan misi dan fungsinya. Upaya mencapai keterkaitan dan kesepadanan tersebut, mengacu pada Tridarma perguruan tinggi yang meliputi kegiatan-kegiatan
pendidikan (proses belajar, penelitian, dan pengabdian masyarakat).
Dosen adalah seorang yang berdasarkan pendidikan dan keahliannya diangkat oleh penyelenggara perguruan tinggi dengan tugas utama mengajar pada perguruan tinggi. Dosen merupakan instrumen yang sangat menentukan keberhasilan proses pendidikan, karena dosenlah yang melakukan perpindahan ilmu kepada mahasiswa. Persoalan mutu pendidikan akan berkaitan dengan soal bagaimana dosen mengajar sebagai pendidik dan bagaimana mahasiswa belajar. Total Quality Management (TQM) adalah konsep peduli mutu yang sudah lama diterapkan di dunia industry yang diduga dapat mengatasi permasalahan kontemporer yang timbul dalam kehidupan dunia pendidikan saat ini. Dengan penekanan pada kepuasan pelanggan melalui optimalisasi proses-proses dan aspek-aspek manajemen. Dengan demikian, dosen memiliki posisi strategis dalam menentukan mutu produktivitasnya, dan secara simultan juga
Analisis Kepuasan Mahasiswa Terhadap Perkuliahan
di Jurusan Statistika ITS
Indah Setiawati, Giyanti Linda Purnama, Ira Purbawati Jurusan Statistika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan alam,menentukan mutu kelulusan maupun mutu kelembagaan secara umum.
Banyak kenyataan yang tidak menunjukkan hal demikian, seperti adanya kritisi dari mahasiswa bahwa ada beberapa dosen yang masih datang terlambat dan waktu mengajar yang tidak sesuai dengan ketentuan, kurang jelas dalam menyampaikan materi, cara mengajar kurang menarik, tidak mengembalikan pekerjaan rumah atau tugas yang diberikan, menyerahkan hasil ujian terlambat, proses pembelajaran yang didominasi oleh dosen, kurang inovatif dan komunikatif, dan akhirnya hasil belajar mahasiswa kurang memuaskan yang ditandai dengan masih banyaknya mahasiswa mengulang mata kuliah atau IPK dibawah standart. Berdasarkan temuan tersebut maka peneliti tergerak untuk mengadakan penelitian mengenai kepuasan mahasiswa terhadap kinerja dosen selama proses perkuliahan di jurusan Statsitika ITS untuk mengatahui bagaimana karakteristik mahasiswa Statistika ITS dan faktor apakah yang perlu diperbaiki dalam proses pembelajaran yang ditunjukkan dengan adanya kesenjangan antara kenyataan dan harapan. Metode yang sesuai untuk digunakan salah satunya adalah analisis GAP.
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Kepuasan Pelanggan
Pengertian kepuasan pelanggan tidak mudah untuk dirumuskan, tetapi kepuasan pelanggan da-pat digambarkan, sebagai :
1. Merupakan proses yang dinamis.
2. Kepuasan memiliki dimensi sosial yang kuat. 3. Di dalam kepuasan mengandung komponen
makna dan emosi yang integral.
4. Proses kepuasan bisa bergantung pada konteks dan saling berhubungan antara berbagai para-digm, model dengan mode.
5. Kepuasan produk selalu berkaitan dengan kepuasan hidup dan kualitas hidup.
Menurut Richard Oliver, kepuasan pelanggan adalah tanggapan yang diberikan oleh pelanggan
(customer) atas terpenuhinya kebutuhan, sehingga
memperoleh kenyamanan. Dengan penilaian itu, maka penilaian terhadap suatu bentuk keistime-waan/kelebihan dari suatu barang/jasa, dapat memberikan suatu tingkat kenyamanan yang
berhubungan dengan pemenuhan suatu kebutuhan, termasuk pemenuhan kebutuhan yang sesuai den-gan harapan, atau pemenuhan kebutuhan yang da-pat melebihi harapan pelanggan.
B. Analisis Kesenjangan terhadap Persepsi dan Ekspektasi Mahasiswa dan Diagram Karte-sius
Analisis Gap menurut Hermana (2015) adalah perbandingan kinerja aktual dengan kinerja poten-sial atau yang diharapkan. Metode ini merupakan alat evaluasi yang menitikberatkan pada kesenjan-gan kinerja saat ini denkesenjan-gan kinerja yang sudah di-targetkan sebelumnya. Analisis kesenjangan juga mengidentifikasi tindakan-tindakan apa saja yang perlu dilakukam untuk mengurangi kesenjangan atau mencapai kinerja yang diharapkan pada masa mendatang. Oleh karena itu, analisis kesenjangan dapat digunakan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kepuasan mahasiswa.
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Sumber Data
Sumber data yang digunakan pada penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dengan melakukan survei melalui wawancara pada mahasiswa Statistika ITS menggunakan pengisian kuesioner pada tanggal 27 Mei hingga 1 April 2015 di jurusan Statistika-ITS. Data sekunder diperoleh dari situs Integra ITS yaitu berupa daftar mahasiswa Statistika-ITS program studi D-III dan S1.
Tabel 1. Jumlah Mahasiswa Statistika ITS
D3 S1
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu variabel demografi, variabel perilaku, dan variabel kepuasan dari mahasiswa Statistika-ITS.
a. Variabel Demografi
Variabel demografi menjelaskan tentang karakteristik identitas dari mahasiswa Statistika-ITS yang menjadi responden. Variabel demografi yang digunakan adalah sebagai berikut.
Tabel 2 Variabel Demografi Pelanggan
Variabel Koding Keterangan
NRP - Nomor Registrasi Pokok Jenis
IPK - Indeks Prestasi
Kumulatif Daerah
Asal
- Daerah asal mahasiswa
b. Variabel Perilaku
Variabel perilaku menjelaskan karakteristik dari perilaku atau kebiasan
mahasiswa Statistika-ITS yaitu sebagai berikut.
Tabel 3. Variabel Perilaku
Variabel Koding Kategori
Lama waktu belajar dalam satu hari
yang paling sering digunakan dalam mendukung proses perkuliahan
1 Materi dari dosen 2 Buku/e-book
3 Internet Metode pembelajaran
yang dianggap lebih efektif dalam proses perkulaian
1 Teacher CenteredLearning
2 Student CenteredLearning c. Variabel Persepsi dan Harapan
Variabel ini menggambarkan aspek-aspek yang dianggap baik atau tidak baik menurut responden, serta harapan dari responden untuk penilaian terhadap atribut pada proses perkuliahan di jurusan Statistika ITS. Skala penilaian pada variabel ini menggunakan skala likert dengan nilai 1-5 dengan keterangan sangat tidak baik hingga sangat baik. Berikut adalah variabel persepsi dan harapan yang digunakan.
Tabel 4. Variabel Persepsi dan Harapan Kompetensi Pedagogik
No Atribut
1 Kesiapan dosen dalam memberikan kuliah 2 Kelengkapan atribut mata kuliah (meliputi:
kontrak kuliah, media ajar, problem solving, e-learning)
3 Kesesuaian jadwal mengajar dosen
(pemberitahuan apabila ada pembatalan mata kuliah)
4 Ketepatan waktu kehadiran dosen
5 Lama waktu tatap muka sesuai SKS (1 SKS : 50 menit)
6 Kemampuan dosen dalam membangun minat mahasiswa untuk mengikuti perkulian 7 Kesesuaian materi yang diberikan dan
kompetensi yang ditetapkan
8 Kejelasan penyampaian tujuan pembelajaran, materi dan jawaban terhadap pertanyaan dikelas
9 Waktu khusus yang disediakan untuk berdiskusi tentang materi kuliah
10 Kemampuan mengarahkan diskusi sehingga mencapai sasaran
12 Keragaman sumber belajar (referensi, kasus lapangan, pengalaman sendiri, dll)
13 Pemanfaatan media dan teknologi pembelajaran
14 Pemberian tugas (paper, rangkuman, latihan soal/pemecahan masalah, dll) sesuai dengan materi yang dijelaskan dalam kontrak kuliah 15 Pemberian umpan balik terhadap tugas
(pengembalian tugas)
16 Kesesuaian materi ujian dengan materi yang telah dijelaskan
Kompetensi Profesional
1 Penguasaan terhadap materi pembelajaran 2 Kemampuan menjelaskan pokok bahasan/topik
secara sistematis dan jelas
3 Kemampuan memberi contoh relevan dari konsep yang diajarkan secara jelas
4 Kemampuan menjelaskan keterkaitan bidang/topik yang diajarkan dengan bidang/topik lain
5 Penguasaan akan isu-isu mutakhir dalam bidang yang diajarkan
6 Dosen menjelaskan hasil penelitiannya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran
Kompetensi Kepribadian
1 Kewibawaan sebagai pribadi dosen 2 Kearifan dalam mengambil keputusan
(menyelesaikan persoalan mahasiswa) 3 Menjadi contoh dalam bersikap dan
berperilaku
4 Adil dalam memperlakukan mahasiswa
Kompetensi Sosial
1 Kesediaan meluangkan waktu untuk konsultasi di luar kelas dalam membicarakan materi perkuliahan
2 Mudah bergaul dengan segenap civitas (termasuk dengan mahasiswa)
3 Toleransi terhadap keberagaman mahasiswa
C. Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa S1 angkatan 2014, S1 angkatan 2013, S1 angkatan 2012, S1 angkatan 2011, DIII angkatann 2014, DIII angkatan 2013, dan DIII angakatan 2012. Populasi ini dipilih karena seluruh mahasiswa tersebut diasumsikan pernah berkunjung ke Ruang Baca Statistika-ITS. Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian mahasiswa dari populasi yang sudah ditentukan. Dalam survey pendahuluan sample yang diambil sebanyak 10 responden. Setelah kuisioner hasil survey pendahuluan valid dan reliabel maka dilakukan survey sebenarnya dimana pengambilan sample dilakukan menggunakan
cluster random sampling. Pengambilan sample
dilakukan pada beberapa mahasiswa dari populasi yang telah ditentukan sebelumnya. Berikut rumus mencari nilai n menggunakan
cluster random sampling. Sampling untuk
masing-masing cluster dilakukan dengan menggunakan proporsi 10% dari masing-masing populasi.
n 76x 8,54 9 mahasiswa n 76x 10,15 10 mahasiswa
756 756
90 136
n 76x 9,05 9 mahasiswa n 76x 13,67 14 mahasiswa
756 756
11,4 11mahasiswa n 76x 12,47 12 mahasiswa
756 756
108
n 76x 10,86 11mahasiswa
756
n 76x 8,54 9 mahasiswa n 76x 10,15 10 mahasiswa
756 756
90 136
n 76x 9,05 9 mahasiswa n 76x 13,67 14 mahasiswa
756 756
11,4 11mahasiswa n 76x 12,47 12 mahasiswa
756 756
108
n 76x 10,86 11mahasiswa 756
A. Uji Validitas dan Reliabilitas
Uji validitas digunakan untuk menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan alat ukur (Sin-garimbun, 1995).
Hipotesis yang digunakan,
H0:Pertanyaan tidak mengukur aspek yang sama (tidak valid)
H1:Pertanyaan mengukur aspek yang sama (valid) Taraf Signifikan : α = 0.05
Daerah Penolakan : H0 di tolak apabila nilai dari rhitung ≥ rtabel (0.05,76) (0.2227)
Statistik Uji :
Tabel 5. Uji Validitas
Variabel Keterangan rhitung Keputusan
A1 Kesiapan dosen dalam memberikan kuliah 0.653 Valid
A2
Kelengkapan atribut mata kuliah (meliputi : kontrak kuliah, media
ajar, e-learning) 0.514 Valid
A3 Kesesuaian jadwal mengajar dosen (pemberitahuan apabila ada pembatalan mata kuliah)
0.371 Valid
Variabel Keterangan rhitung Keputusan
A5 Lama waktu tatap muka sesuai SKS (1 SKS=50 menit) 0.426 Valid
A6
Kemampuan dosen dalam membangun minat mahasiswa
untuk mengikuti perkuliahan 0.672 Valid A7 Kesuaian materi yang diberikan dan kompetensi yang ditetapkan 0.487 Valid
A8
Kejelasan penyampaian tujuan pembelajaran, materi dan jawaban terhadap pertanyaan di kelas
0.544 Valid
A9
Waktu khusus yang disediakan untuk berdiskusi tentang materi
kuliah 0.503 Valid
A10
Kemampuan mengarahkan diskusi sehingga mencapai sasaran
0.606 Valid
A11 Keragaman metode pem-belajaran (ceramah, diskusi, SCL, tanya jawab)
0.599 Valid
A12
Keragaman sumber belajar (referensi, kasus lapangan,
pengalaman sendiri, dll) 0.491 Valid A13 Pemanfaatan media dan teknologi pembelajaran 0.545 Valid
A14
Pemberian tugas (paper, rangkuman, latihan soal) sesuai dengan materi yang dijelaskan dalam kontrak kuliah
0.526 Valid
A15 Pemberian umpan balik terhadaptugas (pengembalian tugas) 0.489 Valid
A16 Kesesuaian materi ujian dengan materi yang telah dijelaskan 0.558 Valid
B1 Penguasaan terhadap materi pembelajaran 0.511 Valid
B2 Kemampuan menjelaskan pokokbahasan/topic secara sistematis dan jelas
0.569 Valid
B3 Kemampuan member contoh yang relevan dari konsep yang diajarkan secara jelas
0.501 Valid
B4 Kemampuan menjelaskan keter-kaitan bidang/topik lain 0.623 Valid
B5 Penguasaan akan isu-isu mutakhir dalam bidang yang diajarkan
0.400 Valid
B6
Dosen menjelaskan hasil penelitiannya untuk
mening-katkan kualitas pembelajaran 0.492 Valid C1 Kewibawaan sebagai pribadi dosen 0.584 Valid
C2
Kearifan dalam mengambil keputusan (menyelesaikan per-soalan mahasiswa)
0.671 Valid
C3 Menjadi contoh dalam bersikap dan berperilaku 0.673 Valid
C4 Adil dalam memperlakukan mahasiswa 0.698 Valid
D1
Kesediaan meluangkan waktu untuk konsultasi di luar kelas dalam membicarakan materi perkuliahan
0.493 Valid
D2
Mudah bergaul dengan segenap civitas (termasuk dengan
mahasiswa) 0.662 Valid
D3 Toleransi terhadap kebera-gaman mahasiswa. 0.680 Valid
Berdasarkan Tabel 5. hasil pengujian validitas, dapat diketahui bahwa semua pertanyaan sudah valid dan dapat dilanjutkan untuk pengujian relia-bilitas.
Uji reliabilitas dilakukan untuk mendapatkan data yang sesuai dengan pengukuran. Hasil pen-gukuran dapat dipercaya apabila dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok subyek yang sama diperoleh hasil yang relatif sama, selama aspek yang diukur tidak berubah. Hasil pengukuran dapat dikatakan reliabel atau tidak dapat dilihat pada tabel nilai cronbach’s al-pha sebagai berikut.
Tabel 6. Kriteria Nilai Cronbach’s Alpha Nilai Cronbach alpha’s Kriteria
0.00 – 0.20 Kurang reliabel 0.21 – 0.40 Agak reliabel 0.41 – 0.60 Cukup reliabel 0.61 – 0.80 Reliabel 0.81 – 1.00 Sangat reliabel
Berikut ini adalah hasil pengujian reliabilitas pada data kepuasan mahasiswa terhadap perkulia-han di Jurusan Statistika ITS.
Tabel 7. Hasil Pengujian Reliabilitas Dimensi 1
Nilai Cronbach's
Alpha Jumlah itempertanyaan
0.635 16
Berdasarkan Tabel 7. menunjukkan hasil pengujian reliabilitas pada dimensi 1 (kompetensi pedagogik) memiliki nilai cronbach’s alpha sebesar 0.635, yang artinya pertanyaan pada dimensi satu yang berjumlah 16 pertanyaan telah reliabel. Hasil pengujian reliabilitas pada dimensi kedua dijelaskan pada Tabel 8.
Tabel 8. Hasil Pengujian Reliabilitas Dimensi 2 Nilai Cronbach's
Alpha Jumlah itempertanyaan
0.781 6
Berdasarkan Tabel 8. menunjukkan hasil pen-gujian reliabilitas pada dimensi 2 (kompetensi profesional) memiliki nilai cronbach’s alpha sebesar 0.781, yang artinya pertanyaan pada di-mensi dua yang berjumlah enam pertanyaan telah reliabel. Hasil pengujian reliabilitas pada dimensi ketiga dijelaskan pada Tabel 9.
Nilai Cronbach's Alpha
Jumlah item pertanyaan
0.863 4
Berdasarkan Tabel 9. menunjukkan hasil pengujian reliabilitas pada dimensi 3 (kompetensi kepribadian) memiliki nilai cronbach’s alpha sebesar 0.863, yang artinya pertanyaan pada dimensi dua yang berjumlah empat pertanyaan telah reliabel. Hasil pengujian reliabilitas pada di-mensi keempat dijelaskan pada Tabel 10.
Tabel 10. Hasil Pengujian Reliabilitas Dimensi 4 Nilai Cronbach's
Alpha Jumlah itempertanyaan
0.812 3
Berdasarkan Tabel 10. menunjukkan hasil pengujian reliabilitas pada dimensi 4 (kompetensi sosial) memiliki nilai cronbach’s alpha sebesar 0.812, yang artinya pertanyaan pada dimensi dua yang berjumlah tiga pertanyaan telah reliabel. B. Statistika Deskriptif
Gambar 1 Lama Waktu Belajar Mahasiswa Statistika ITS
Berdasarkan gambar 1 dapat dijelaskan bahwa persentase terbanyak adalah mahasiswa dengan lama waktu belajar antara 31-59 menit dalam sehari, kemudian dilanjutkan persentase berikutnya dengan lama waktu belajar 60-159 menit. Sebaliknya, Mahasiswa dengan lama bela-jar lebih dari 4 jam per hari memiliki persentase terkecil. Hal ini menunjukkan bahwa mahasiswa jurusan statistika masih kurang banyak melu-angkan waktu untuk belajar dirumah.
Gambar 2 Sumber Informasi yang Digunakan Mahasiswa Statistika ITS
Berdasarkan gambar 2 dapat dijelaskan bahwa sumber informasi yang paling banyak di-gunakan mahasiswa selama proses perkuliahan adalah materi dari dosen dengan persentase sebe-sar 38,50%. Kemudian diikuti oleh sumber infor-masi yang berasal dari Buku atau e-book dengan persentase sebesar 34%, sedangkan yang paling sedikit digunakan adalah internet yaitu sebesar 16%. Hal ini menunjukkan bahwa mahasiswa ju-rusan statistika kurang berupaya dalam menggali informasi berkaitan dengan materi pembelajaran karena masih banyak mengandalkan materi dari dosen dan kurang memanfaatkan sumber infor-masi dari internet.
Gambar 3 Metode Pembelajaran
Berdasarkan gambar 3 dapat dijelaskan bahwa metode pembelajaran yang efektif dalam mendukung capaian pembelajaran menurut maha-siswa Statistika ITS adalah Student Centered
Learning yaitu metode pembelajaran yang
Gambar 4 IPK Mahasiswa Jurusan Statistika
Berdasarkan gambar 4 dapat dijelaskan bahwa mahasiswa Statistika ITS paling banyak memiliki IPK dengan predikat sangat memuaskan yaitu 2,76-3,50 dengan persentase sebesar 64%. Sedangkan, sebagian kecil mahasiswa mendapat-kan IPK dengan predikat memuasmendapat-kan yaitu antara 2,00-2,75. Hal ini menunjukkan bahwa kondisi umum pembelajaran di jurusan Statistika ITS su-dah cukup baik karena IPK mahasiswa masih be-rada pada tingkatan yang memuaskan dan sangat memuaskan, namun masih perlu ditingkat-kan.
C. Analisis GAP
Pada analisis ini, terdapat lima kompotensi yang digunakan untuk mengukur kepuasan mahasiswa Statistika-ITS terhadap proses perkuliahan di jurusan Statistika-ITS.
4.3.1 Analisis Kepuasan Pada Kompotensi Pedagogik
Berikut analisis Gap untuk kepuasan mahasiswa Statistika-ITS terhadap kompetensi padagogik dosen.
Gambar 5 Analisis Gap Pada Kompetensi Padagogik
Berdasarkan gambar 5, dapat dilihat bahwa kuadran I merupakan kuadran yang memiliki harapan tinggi namun kenyataan rendah dimana variabel yang masuk di dalam kuadran I adalah
Kesesuaian jadwal mengajar dosen (3), kemampuan dosen dalam membangun minat mahasiswa untuk mengikuti perkulian (6), dan keragaman metode pembelajaran (11), oleh karena itu kemampuan tersebut menjadi prioritas utama untuk lebih menjadi perhatian sehingga perlu ditingkatkan. Kuadran II merupakan kuadran yang memiliki harapan tinggi dan kenyataan tinggi dimana variabel yang masuk di dalam kuadran II adalah kejelasan penyampaian tujuan pembelajaran, materi dan jawaban terhadap pertanyaan dikelas (8), kesesuaian materi ujian dengan materi yang telah dijelaskan (16), kelengkapan atribut mata kuliah (2), pemanfaatan media dan teknologi pembelajaran (13), kesesuaian materi yang diberikan dan kompetensi yang ditetapkan (7), Kesiapan dosen dalam memberikan kuliah (1),dan pemberian tugas (14), sehingga kemampuan tersebut perlu dipertahankan Kuadran III adalah kuadran yang memiliki harapan rendah dan kenyataan yang rendah dimana variabel yang masuk di dalam kuadran III adalah ketepatan waktu kehadiran dosen (4), waktu khusus yang disediakan untuk berdiskusi tentang materi kuliah (9), kemampuan mengarahkan diskusi sehingga mencapai sasaran (10), dan pemberian umpan balik terhadap tugas (15), sehingga kemampuan tersebut tidak terlalu menjadi pusat perhatian. Pada kuadran IV merupakan kuadran yang memiliki harapan rendah dan kenyataan tinggi dimana variabel yang masuk di dalam kuadran IV adalah lama waktu tatap muka sesuai SKS (5), sehingga kemampuan tersebut merupakan unsur yang berlebihan.
4.3.2 Analisis Kepuasan Pada Kompetensi Profesional
Gambar 6 Analisis Gap Pada Kompotensi Profesional
Berdasarkan gambar 6 dapat dilihat bahwa kuadran I merupakan kuadran yang memiliki harapan tinggi namun kenyataan rendah dimana variabel yang masuk di dalam kuadran I adalah kemampuan dosen dalam menyampaikan isu-isu mutakhir dalam bidang yang diajarkan (5), oleh karena itu kemampuan tersebut menjadi prioritas utama untuk lebih menjadi perhatian sehingga perlu ditingkatkan. Kuadran II merupakan kuadran yang memiliki harapan tinggi dan kenyataan tinggi dimana variabel yang masuk di dalam kuadran II adalah penguasaan terhadap materi pembelajaran (1), kemampuan menjelaskan pokok bahasan/topik secara sistematis dan jelas (2), kemampuan memberi contoh relevan dari konsep yang diajarkan secara jelas (3), dan kemampuan menjelaskan keterkaitan bidang/topik yang diajarkan dengan bidang/topik lain (4) sehingga kemampuan tersebut perlu dipertahankan Kuadran III adalah kuadran yang memiliki harapan rendah dan kenyataan yang rendah dimana variabel yang masuk di dalam kuadran III adalah kemampuan dosen menjelaskan hasil penelitiannya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran (6), sehingga kemampuan tersebut tidak terlalu menjadi pusat perhatian. Pada kuadran IV merupakan kuadran yang memiliki harapan rendah dan kenyataan tinggi dimana tidak ada variabel yang masuk di dalam kuadran IV. 4.3.3 Analisis Kepuasan Pada Kompetensi Kepribadiaan
Berikut analisis Gap untuk kepuasan mahasiswa Statistika-ITS terhadap kompetensi kepribadian dosen.
Gambar 7 Analisis Gap Pada Kompotensi Kepribadian
Berdasarkan gambar 7 dapat dilihat bahwa kuadran I merupakan kuadran yang memiliki harapan tinggi namun kenyataan rendah dimana variabel yang masuk di dalam kuadran I adalah kepribadian dosen yang adil dalam memperlakukan mahasiswa (4) oleh karena itu kemampuan tersebut menjadi prioritas utama untuk lebih menjadi perhatian sehingga perlu ditingkatkan. Kuadran II merupakan kuadran yang memiliki harapan tinggi dan kenyataan tinggi dimana variabel yang masuk di dalam kuadran II adalah menjadi contoh dalam bersikap dan berperilaku sehingga kemampuan tersebut perlu dipertahankan Kuadran III adalah kuadran yang memiliki harapan rendah dan kenyataan yang rendah dimana variabel yang masuk di dalam kuadran III adalah kearifan dalam mengambil keputusan (2), sehingga kemampuan tersebut tidak terlalu menjadi pusat perhatian. Pada kuadran IV merupakan kuadran yang memiliki harapan rendah dan kenyataan tinggi dimana variabel yang masuk di dalam kuadran IV adalah kewibawaan sebagai pribadi dosen, sehingga kemampuan tersebut merupakan unsur yang berlebihan.
4.3.4 Analisis Kepuasan Pada Kompetensi Sosial
Gambar 4.8 Analisis Gap Pada Kompotensi Sosial
Berdasarkan gambar 4.8, dapat dilihat bahwa kuadran I merupakan kuadran yang memiliki harapan tinggi namun kenyataan rendah dimana variabel yang masuk di dalam kuadran I adalah Kesediaan meluangkan waktu untuk konsultasi di luar kelas dalam membicarakan materi perkuliahan (1) dan mudah bergaul dengan segenap civitas termasuk dengan mahasiswa (2) oleh karena itu kemampuan tersebut menjadi prioritas utama untuk lebih menjadi perhatian sehingga perlu ditingkatkan. Kuadran II merupakan kuadran yang memiliki harapan tinggi dan kenyataan tinggi dimana tidak ada variabel yang masuk di dalam kuadran II. Kuadran III adalah kuadran yang memiliki harapan rendah dan kenyataan yang rendah dimana tidak ada variabel yang masuk di dalam kuadran III. Pada kuadran IV merupakan kuadran yang memiliki harapan rendah dan kenyataan tinggi dimana variabel yang masuk di dalam kuadran IV adalah toleransi terhadap keberagaman mahasiswa, sehingga kemampuan tersebut merupakan unsur yang berlebihan.
V. KESIMPULAN DAN SARAN
2. Berdasarkan analisis Gap, kompetensi
peda-gogik yang perlu ditingkatkan adalah Kesesuaian jadwal dosen, kemampuan membangun minat mahasiswa, dan keragaman metode pembelajaran, Kompetensi yang perlu dipertahakan adalah kejelasan penyampaian tujuan pembelajaran, kesesuaian materi ujian, kelengkapan atribut mata kuliah, pemanfaatan media dan teknologi
DAFTAR PUSTAKA
Hermana, B. 2015. Teknik Analisis Masalah : Gap Analysis dan SWOT Analysis. http://pena.gu- nadarma.ac.id/teknik-analisis-masalah-gap-analy-sis-dan-swot-analysis/.[diakses tanggal 10 Mei 2015].
Oliver, R.I. 1980. A Cognitive Model of The An-tecedents and Consequences of Satisfaction Deci-sions. Journal of Marketing Research, 17.