POKJA PPSP Kabupaten Bengkayang 2013 Halaman 1 Bab II
BAB 2
GAMBARAN UMUM WILAYAH
2.1 Geografis, Kondisi Fisik dan Administratif2.1.1 Geografis
Kabupaten Bengkayang adalah salah satu kabupaten di Provinsi Kalimantan Barat. Ibu kota kabupaten terletak di Bengkayang. Sebelumnya tergabung dalam kesatuan wilayah Kabupaten Sambas, yang kemudian dimekarkan menjadi 3 daerah otonom, yakni Kabupaten Sambas, Kabupaten Bengkayang, dan Kota Singkawang. Terletak di bagian utara Kalimantan Barat, Kabupaten ini di sebelah utara berbatasan langsung dengan Sarawak, Malaysia Timur.
Secara geografis, Kabupaten Bengkayang terletak di 00 33’00’’ Lintang Utara sampai 1030’00’’ Lintang utara dan 108039’00’’ Bujur Timur sampai 110010’00’’ Bujur Timur.
Secara administratif wilayah Kabupaten Bengkayang berbatasan dengan :
• Sebelah Utara : Serawak-Malaysia Timur Kabupaten Sambas
• Sebelah Selatan : Kabupaten Pontianak
• Sebelah Barat : Laut Natuna dan Kota Singkawang
• Sebelah Timur : Kabupaten Sanggau dan Kabupaten Landak
2.1.2 Kondisi Fisik
TopografiAda dua kondisi alam yang membedakan wilayah Kabupaten Bengkayang. Kondisi alam yang pertama adalah pesisir pantai. Keseluruhan wilayah pesisir ini termasuk dalam wilayah administrasi Kecamatan Sungai Raya dan Sungai Raya Kepulauan. Kondisi alam yang kedua adalah daratan dan perbukitan yang terdiri dari kecamatan Capkala, Monterado, Samalantan, Sungai Betung, Bengkayang, Teriak, Lumar, Ledo, Tujuh Belas, Suti Semarang, Sanggau Ledo, Seluas, Jagoi Babang, dan Siding.
POKJA PPSP Kabupaten Bengkayang 2013 Halaman 2 Bab II
HidrologiAda tiga Daerah Aliran Sungai (DAS) utama yang melintasi wilayah Kabupaten Bengkayang, yaitu :
DAS Sambas, luas 722.500 Ha. DAS Sungai Raya, luas 50.000 Ha DAS Sungai Duri, luas 24.375 Ha.
Secara garis besar Daerah Aliran Sungai (DAS) dapat dilihat pada gambar
2.1. dan Tabel 2.1.
Tabel 2.1.
Daerah Aliran Sungai (Das) Di Wilayah Kabupaten Bengkayang
NO NAMA LUAS (HA) DEBIT (M3 /DTK)
1. Das Sambas 722.500 -*
2. Das Sungai Raya 50.000 -*
3. Das Sungai Duri 24.375 -*
Sumber : BPS, Kabupaten Dalam Angka, Tahun 2013. =-* Perhitungan Debit Belum Pernah Dilakukan
2.1.3 Administrasi
Luas Wilayah Kabupaten Bengkayang sebesar kurang lebih 53.963.000 Ha atau 3,68% dari luas Wilayah Provinsi Kalimantan Barat. Luas wilayah laut Kabupaten Bengkayang sejauh 12 mil laut adalah 102.672 Ha dan luas wilayah laut sejauh 4 mil laut adalah 18.400 Ha. Panjang garis pantai Kabupaten Bengkayang dari Sungai Duri sampai ke Tanjung Gondol adalah sepanjang kurang lebih 68,5 km dan perbatasan Negara sepanjang 76,564 km.
Wilayah Kabupaten Bengkayang semula terdiri dari 9 Kecamatan. Pasca dimekarkannya Kota Singkawang pada tahun 2001 serta pada saat penetapan RTRW Kabupaten Bengkayang Tahun 2001-2010 (yang akan direvisi), telah terjadi beberapa tambahan kecamatan baru hasil pemekaran, sehingga saat ini terdiri dari 17 kecamatan,
yang terbentuk dari 2 kelurahan dan 122 desa yaitu (lihat tabel 2.2 dan lihat Gambar
POKJA PPSP Kabupaten Bengkayang 2013 Halaman 3 Bab II
Tabel 2.2.
Kelurahan, Desa dan Dusun Menurut Kecamatan Kabupaten Bengkayang Tahun 2012
NO KECAMATAN IBUKOTA KECAMATAN KELURAH AN DESA DUSUN LUAS WILAYAH ADMINISTRASI TERRBANGUN Ha (%) THD TOTAL Ha (%) THD TOTAL 1. Sungai Raya Sungai Duri 0 5 18 758.500 1,41 113.775 1,92
2. Capkala Capkala 0 6 8 463.500 0,86 46.350 0,78
3. Sungai Raya
Kepulauan Sungai Raya 0 5 18 3.940.000 7,30 394.000 6,65 4. Samalantan Samalantan 0 7 28 4.205.000 7,79 630.750 10,65 5. Monterado Monterado 0 11 20 2.910.000 5,39 291.000 4,91 6. Lembah
Bawang Tempapan 0 8 10 1.880.000 3,48 188.000 3,17
7. Bengkayang Bumi Emas 2 4 9 1.670.400 3,10 250.560 4,23
8. Teriak Bana 0 18 17 2.315.100 4,29 231.510 3,91
9. Sungai Betung Suka Maju 0 4 10 2.059.500 3,82 205.950 3,48
10. Ledo Lesabela 0 12 27 4.817.500 8,93 481.750 8,13
11. Suti Semarang Suti Semarang 0 8 10 2.808.400 5,20 280.840 4,74 12. Lumar Tiga Berkat 0 5 11 2.752.100 5,10 275.210 4,65 13. Sanggau Ledo Bange 0 4 13 3.925.000 7,27 588.750 9,94 14. Tujuh Belas Pisak 0 4 13 2.210.000 4,10 221.000 3,73
15. Seluas Seluas 0 6 23 5.065.000 9,39 506.500 8,55
16. Jagoi Babang Jagoi 0 6 14 6.550.000 12,14 655.000 11,06
17. Siding Sebujit 0 8 20 5.633.000 10,44 563.300 9,51
Jumlah 2 121 269 53.963.000 100 5.924.245 100
POKJA PPSP Kabupaten Bengkayang 2013 Halaman 6 Bab II
2.2 Demografi
Jumlah Penduduk
Berdasarkan data BPS Jumlah penduduk wilayah Kabupaten Bengkayang mengalami perubahan dari tahun ke tahun. Jumlah penduduk Kabupaten Bengkayang pada tahun 2013 adalah sebesar 224.407 jiwa yang tersebar di 17 kecamatan.
Kepadatan Penduduk
Kepadatan penduduk adalah perbandingan antara jumlah penduduk dengan luas wilayah. Kepadatan kotor adalah perbandingan antara jumlah penduduk dengan luas keseluruhan. Jumlah penduduk pada tahun 2013 sebesar
224.407 jiwa dengan luas wilayah 5.396,30 Km2 sehingga pada tahun 2013
kepadatan kotor di wilayah perencanaan sebesar
42
jiwa/Km2.Jika jumlah penduduk dirinci menurut kecamatan maka jumlah penduduk yang paling besar berada di Kecamatan Bengkayang sedangkan jumlah penduduk yang paling sedikit berada di Kecamatan Suti Semarang. Namun demikian, dilihat dari sisi kepadatan penduduknya, Kecamatan Sungai Raya memiliki tingkat kepadatan paling tinggi, yaitu sebesar 245 jiwa per kilometer persegi sedangkan Kecamatan Siding memiliki tingkat kepadatan paling rendah, yaitu sebesar 11 jiwa per kilometer persegi. Jumlah dan kepadatan penduduk Kabupaten Bengkayang
pada tahun 2011-2013 dapat dilihat pada Tabel 2.4.
Rumus untuk menghitung Proyeksi Penduduk 5 Tahun :
Pt = Po (1+r)t
Keterangan:
Pt : jumlah penduduk pada tahun t
Po : jumlah penduduk pada tahun awal
r : angka pertumbuhan penduduk
POKJA PPSP Kabupaten Bengkayang 2013 Halaman 7 Bab II
Tabel 2.3. Jumlah Penduduk dan Kepadatannya di Kabupaten Bengkayang 3 Tahun Terakhir
NO KECAMATAN LUAS
WILAYAH
JUMLAH PENDUDUK JUMLAH KK TINGKAT PERTUMBUHAN KEPADATAN PENDUDUK
TAHUN TAHUN TAHUN TAHUN
2011 2012 2013 2011 2012 2013 2011 2012 2013 2011 2012 2013 1 Sungai Raya 75,850 18.333 18.459 18.557 3.667 3.692 3.711 (9,57) 0,69 0,53 242 243 245 2 Capkala 46,350 7.579 7.733 7.871 1.516 1.547 1.574 5,54 2,03 1,78 164 167 170 3 Sungairaya Kepulauan 394,000 20.922 21.194 21.425 4.184 4.239 4.285 (6,45) 1,30 1,09 53 54 54 4 Samalantan 420,500 18.240 18.821 19.356 3.648 3.764 3.871 10,32 3,19 2,84 43 45 46 5 Monterado 291,000 24.453 24.852 25.203 4.891 4.970 5.041 1,14 1,63 1,41 84 85 87 6 Lembah Bawang 188,000 5.191 5.356 5.509 1.038 1.071 1.102 11,46 3,18 2,86 28 28 29 7 Bengkayang 167,040 23.764 24.925 26.019 4.753 4.985 5.204 2,26 4,89 4,39 142 149 156 8 Teriak 231,510 12.464 12.744 12.997 2.493 2.549 2.599 6,68 2,25 1,99 54 55 56 9 Sungai Betung 205,950 8.919 9.089 9.238 1.784 1.818 1.848 0,67 1,91 1,64 43 44 45 10 Ledo 481,750 11.076 11.001 10.922 2.215 2.200 2.184 (10,42) (0,68) (0,72) 23 23 23 11 Suti Semarang 280,840 4.579 4.652 4.716 916 930 943 9,96 1,59 1,38 16 17 17 12 Lumar 275,210 5.764 5.869 5.964 1.153 1.174 1.193 (1,82) 1,82 1,62 21 21 22 13 Sanggau Ledo 392,500 11.198 11.400 11.580 2.240 2.280 2.316 0,44 1,80 1,58 29 29 30 14 Tujuh Belas 221,000 11.216 11.388 11.538 2.243 2.278 2.308 4,67 1,53 1,32 51 52 52 15 Seluas 506,500 17.051 17.741 18.385 3.410 3.548 3.677 17,76 4,05 3,63 34 35 36 16 Jagoi Babang 655,000 8.277 8.569 8.836 1.655 1.714 1.767 15,90 3,53 3,12 13 13 13 17 Siding 563,300 6.251 6.274 6.291 1.250 1.255 1.258 (4,26) 0,37 0,27 11 11 11 JUMLAH 5396,30 215.277 220.067 224.407 43.055 44.013 44.881 100,00 2,23 1,97 40 41 42 Sumber : BPS, Kabupaten Bengkayang Dalam Angka Tahun 2013.
POKJA PPSP Kabupaten Bengkayang 2013 Halaman 8 Bab II
Tabel 2.4. Jumlah Penduduk Saat Ini dan Proyeksi untuk 5 Tahun Menurut Kecamatan Di Kabupaten Bengkayang
No. KECAMATAN Tahun 2013 Data Dasar Pertumbuhan
JUMLAH PENDUDUK JIWA TAHUN 2014 2015 2016 2017 2018 1
Sungai Raya
18.557 0,53
18.656 18.755 18.854 18.954 19.055 2Capkala
7.871 1,78
7.913 7.955 7.997 8.039 8.082 3Sungairaya Kepulauan
21.425 1,09
21.539 21.653 21.768 21.884 22.000 4Samalantan
19.356 2,84
19.459 19.562 19.666 19.770 19.875 5Monterado
25.203 1,41
25.337 25.471 25.607 25.742 25.879 6Lembah Bawang
5.509 2,86
5.538 5.568 5.597 5.627 5.657 7Bengkayang
26.019 4,39
26.157 26.296 26.436 26.576 26.717 8Teriak
12.997 1,99
13.066 13.135 13.205 13.275 13.346 9Sungai Betung
9.238 1,64
9.287 9.336 9.386 9.436 9.486 10Ledo
10.922 0,27
10.980 11.038 11.097 11.156 11.215 11Suti Semarang
4.716 1,38
4.741 4.766 4.792 4.817 4.843 12Lumar
5.964 1,62
5.996 6.027 6.059 6.092 6.124 13Sanggau Ledo
11.580 1,58
11.641 11.703 11.765 11.828 11.891 14Tujuh Belas
11.538 1,32
11.599 11.661 11.723 11.785 11.848 15Seluas
18.385 3,63
18.483 18.581 18.679 18.779 18.878 16Jagoi Babang
8.836 3,12
8.883 8.930 8.977 9.025 9.073 17Siding
6.291 0,27
6.324 6.358 6.392 6.426 6.460 JUMLAH 224.4071,97
225.598 226.796 228.000 229.211 230.428POKJA PPSP Kabupaten Bengkayang 2013 Halaman 9 Bab II
2.3 Keuangan dan Perekonomian Daerah
2.3.1. Peta Perekonomian Daerah
Pendapatan daerah merupakan penerimaan uang melalui kas rekening kas umum daerah yang menambah ekuitas dana lancar sebagai hak pemerintah daerah dalam satu tahun anggaran yang tidak perlu dibayar kembali oleh daerah. Pendapatan daerah Kabupaten Bengkayang terdiri dari Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Perimbangan dan lain-lain PAD. Kondisi umum masing-masing sumber pendapatan daerah Kabupaten Bengkayang adalah sebagai berikut:
a. Pendapatan Asli Daerah (PAD)
Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Bengkayang terdiri dari:
1) Pajak daerah;
2) Retribusi daerah;
3) Hasil pengelolaan PERUSDA dan kekayaan daerah yang dipisahkan;
4) Lain-lain PAD.
b. Dana Perimbangan
Dana Perimbangan Kabupaten Bengkayang terdiri dari:
1) Bagi Hasil Pajak dan Bukan Pajak;
2) Dana Alokasi Umum (DAU);
3) Dana Alokasi Khusus (DAK);
c. Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah
Dana lain-lain pendapatan daerah yang sah terdiri dari:
1) Pendapatan Hibah;
2) Dana Darurat;
3) Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemerintah Daerah Lainnya;
4) Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus;
5) Bantuan Keuangan dari Provinsi atau Pemerintah Daerah Lainnya.
Perkembangan pendapatan asli daerah Kabupaten Bengkayang disajikan pada tabel berikut ini.
Selama 5 tahun terakhir Pendapatan Daerah meningkat rata-rata 9,77%, Pendapatan Asli Daerah meningkat rata-rata 18,84%, Dana Perimbangan meningkat rata-rata 9,48% dan lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah meningkat rata-rata 35,87%.
POKJA PPSP Kabupaten Bengkayang 2013 Halaman 10 Bab II
2.3.2. Komponen Pengeluaran Belanja Daerah
Belanja Daerah meliputi semua pengeluaran dari Rekening Kas Umum
Daerah yang mengurangi ekuitas dana lancar, yang merupakan kewajiban
daerah dalam satu tahun anggaran yang tidak akan diperoleh pembayarannya
kembali oleh Daerah. Belanja Daerah dipergunakan dalam rangka pelaksanaan
urusan pemerintahan daerah yang menjadi kewenangan kabupaten yang
terdiri dari urusan wajib dan urusan pilihan. Belanja dalam rangka
pelaksanaan urusan wajib digunakan untuk melindungi dan meningkatkan
kualitas kehidupan masyarakat yang diwujudkan dalam bentuk peningkatan
pelayanan dasar, pendidikan, kesehatan, fasilitas sosial dan fasilitas umum
yang layak serta mengembangkan sistem jaminan sosial.
Sedangkan pelaksanaan urusan yang bersifat pilihan meliputi urusan
pemerintahan yang secara nyata ada dan berpotensi untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat sesuai dengan kondisi, kekhasan dan potensi
keunggulan daerah, seperti: perikanan, pertanian, perkebunan, kehutanan dan
pariwisata.
Belanja menurut kelompok belanja terdiri dari Belanja Langsung dan
Belanja Tidak Langsung. Belanja Tidak Langsung merupakan belanja yang
dianggarkan tidak terkait secara langsung dengan pelaksanaan program dan
kegiatan, seperti:
a.
Belanja Pegawai;
b.
Bunga;
c.
Subsidi;
d.
Hibah;
e.
Bantuan Sosial;
f.
Belanja Bagi Hasil;
g.
Bantuan Keuangan;
h.
Bantuan Tidak Terduga.
Sedangkan Belanja Langsung merupakan belanja yang dianggarkan
terkait secara langsung dengan pelaksanaan program dan kegiatan, seperti:
a.
Belanja Pegawai;
b.
Belanja Barang dan Jasa;
c.
Belanja Modal.
POKJA PPSP Kabupaten Bengkayang 2013 Halaman 11 Bab II
selama 5 tahun terakhir Belanja meningkat rata-rata 4,87%, Belanja
Tidak Langsung meningkat rata-rata 7,49% dan Belanja Langsung
meningkat rata-rata 3,61%. Perkembangan Belanja Daerah Kabupaten
Bengkayang dapat dilihat dalam tabel berikut ini.
POKJA PPSP Kabupaten Bengkayang 2013 Halaman 12 Bab II
Tabel 2.5.
Perkembangan realisasi pendapatan dan Belanja dalam lima tahun (2008 – 2012)
NO
SEBELUM SETELAH SEBELUM SETELAH SEBELUM SETELAH SEBELUM SETELAH SEBELUM SETELAH
PERUBAHAN PERUBAHAN PERUBAHAN PERUBAHAN PERUBAHAN PERUBAHAN PERUBAHAN PERUBAHAN PERUBAHAN PERUBAHAN
1 6 7 9 10 12 13 12 13 12 13
1 PENDAPATAN DAERAH 447.444.970.000,00 449.753.422.684,00 384.470.746.000,00 391.909.940.000,00 384.498.943.000,00 405.589.320.111,39 488.197.469.511,00 546.838.883.530,15 549.454.757.959,00 579.631.583.692,00 2 Pendapatan Asli Daerah 6.985.000.000,00 10.950.000.000,00 8.608.500.000,00 10.520.000.000,00 10.282.000.000,00 10.624.000.000,00 12.000.000.000,00 19.383.549.571,03 15.937.000.000,00 20.592.734.600,00 a Pajak Daerah 1.750.000.000,00 1.750.000.000,00 1.925.000.000,00 400.000.000,00 400.000.000,00 500.000.000,00 1.000.000.000,00 3.000.000.000,00 3.437.000.000,00 3.437.000.000,00 b Retribusi Daerah 1.700.000.000,00 1.700.000.000,00 1.870.000.000,00 1.870.000.000,00 2.057.000.000,00 2.124.000.000,00 2.500.000.000,00 6.000.000.000,00 6.000.000.000,00 9.272.734.600,00 c Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan 750.000.000,00 750.000.000,00 750.000.000,00 750.000.000,00 825.000.000,00 1.000.000.000,00 1.500.000.000,00 2.120.241.565,43 3.500.000.000,00 2.077.492.686,00 d Lain-lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah 2.785.000.000,00 6.750.000.000,00 4.063.500.000,00 7.500.000.000,00 7.000.000.000,00 7.000.000.000,00 7.000.000.000,00 8.263.308.005,60 3.000.000.000,00 5.805.507.314,00 3 Dana Perimbangan 376.190.970.000,00 376.990.922.684,00 363.301.246.000,00 363.441.740.000,00 359.368.743.000,00 363.046.325.503,00 428.630.694.503,00 436.486.459.591,00 487.868.591.591,00 496.999.518.660,53 a Dana Bagi Hasil Pajak 23.675.720.000,00 24.475.676.684,00 24.859.506.000,00 25.000.000.000,00 25.000.000.000,00 28.677.582.503,00 28.677.582.503,00 36.808.336.591,00 28.108.336.591,00 37.239.263.660,53 b Dana Alokasi Umum 294.565.250.000,00 294.565.246.000,00 288.987.740.000,00 288.987.740.000,00 295.931.543.000,00 295.931.543.000,00 340.823.512.000,00 340.561.423.000,00 399.692.985.000,00 399.692.985.000,00 c Dana Alokasi Khusus 57.950.000.000,00 57.950.000.000,00 49.454.000.000,00 49.454.000.000,00 38.437.200.000,00 38.437.200.000,00 59.129.600.000,00 59.116.700.000,00 60.067.270.000,00 60.067.270.000,00 4 Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah 64.269.000.000,00 61.812.500.000,00 12.561.000.000,00 17.948.200.000,00 14.848.200.000,00 31.918.994.608,39 47.566.775.008,00 90.968.874.368,12 45.649.166.368,00 62.039.330.431,47 a Hibah 4.000.000.000,00 - - - -b Dana Darurat - 2.500.000.000,00 - - - -c Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemerintah 1.815.000.000,00 5.440.000.000,00 5.000.000.000,00 6.500.000.000,00 7.000.000.000,00 10.213.628.008,39 10.213.628.008,00 15.735.107.928,12 11.435.107.928,00 20.623.696.431,47
Daerah Lainnya
d Dana Penyesuaian dan Otononi Khusus 57.143.000.000,00 52.561.500.000,00 - 2.000.000.000,00 - 15.027.866.600,00 30.675.647.000,00 59.021.766.440,00 23.502.058.440,00 29.702.434.000,00 e Bantuan Keuangan dari Provinsi atau Pemerintah 1.311.000.000,00 1.311.000.000,00 7.561.000.000,00 9.448.200.000,00 7.848.200.000,00 6.677.500.000,00 6.677.500.000,00 16.212.000.000,00 10.712.000.000,00 11.713.200.000,00
Daerah Lainnya
Jumlah Pendapatan 447.444.970.000,00 449.753.422.684,00 384.470.746.000,00 391.909.940.000,00 384.498.943.000,00 405.589.320.111,39 488.197.469.511,00 546.838.883.530,15 549.454.757.959,00 579.631.583.692,00
TAHUN 2011 TAHUN 2012
2 URAIAN
POKJA PPSP Kabupaten Bengkayang 2013 Halaman 13 Bab II
NOMOR
URUT SEBELUM SETELAH SEBELUM SETELAH SEBELUM SETELAH SEBELUM SETELAH SEBELUM SETELAH
PERUBAHAN PERUBAHAN PERUBAHAN PERUBAHAN PERUBAHAN PERUBAHAN PERUBAHAN PERUBAHAN PERUBAHAN PERUBAHAN
1 6 7 9 10 12 13 12 13 12 13
1 BELANJA DAERAH 539.297.974.050,00 601.608.825.359,67 498.610.069.849,00 542.419.533.666,97 473.159.610.992,00 481.392.553.479,39 528.916.468.639,00 580.794.642.651,15 555.975.012.087,00 602.933.441.005,00
2 BELANJA TIDAK LANGSUNG 212.989.484.363,00 234.309.156.301,67 222.694.377.024,75 250.187.999.342,72 269.982.973.000,00 235.437.954.611,39 255.169.579.593,00 267.087.573.143,72 275.594.355.731,60 290.993.051.400,00 a Belanja Pegaw ai 188.671.984.363,00 204.269.504.401,67 184.443.677.993,00 203.508.048.842,72 203.527.003.000,00 192.369.543.857,39 214.040.291.593,00 228.769.849.193,72 243.494.355.731,60 252.323.014.342,00 b Belanja Bunga - - - -c Belanja Subsidi 300.000.000,00 - 300.000.000,00 180.000.000,00 300.000.000,00 - 500.000.000,00 - 300.000.000,00 -d Belanja Hibah 8.780.000.000,00 10.344.333.300,00 6.125.000.000,00 23.375.000.000,00 38.102.531.263,00 21.116.610.754,00 16.029.288.000,00 17.039.288.000,00 9.825.000.000,00 15.466.650.000,00 e Belanja Bantuan Sosial 2.470.000.000,00 2.502.000.000,00 13.765.637.869,00 9.200.000.000,00 12.817.438.737,00 8.715.800.000,00 7.000.000.000,00 5.775.000.000,00 3.400.000.000,00 4.178.000.000,00 f Belanja Bagi Hasil Kepada Provinsi/Kabupaten/Kota - - -
-dan Pemerintahn Desa
g Belanja Bantuan Keuangan Kepada Provinsi/ 10.667.500.000,00 15.125.318.600,00 12.736.000.000,00 12.736.000.000,00 12.736.000.000,00 12.796.232.200,00 14.100.000.000,00 14.603.435.950,00 16.275.000.000,00 16.953.200.000,00 Kabupaten/Kota dan Pemerintahan Desa
h Belanja Tidak Terduga 2.100.000.000,00 2.068.000.000,00 5.324.061.162,75 1.188.950.500,00 2.500.000.000,00 439.767.800,00 3.500.000.000,00 900.000.000,00 2.300.000.000,00 2.072.187.058,00
3 BELANJA LANGSUNG 326.308.489.687,00 367.299.669.058,00 275.915.692.824,25 292.231.534.324,25 203.176.637.992,00 245.954.598.868,00 273.746.889.046,00 313.707.069.507,43 280.380.656.355,40 311.940.389.605,00 a Belanja Pegaw ai 33.870.240.380,00 32.124.395.015,00 31.241.994.240,75 28.916.864.740,75 28.204.889.950,00 26.570.763.485,00 21.694.929.500,00 19.829.384.580,00 25.096.325.180,00 24.968.346.528,48 b Belanja Barang dan Jasa 77.447.060.557,00 92.338.868.997,00 104.243.657.209,50 116.168.891.296,50 111.527.684.435,99 128.116.744.095,99 125.939.832.237,00 138.419.100.480,43 121.833.197.345,00 144.007.139.206,52 c Belanja Modal 214.991.188.750,00 242.836.405.046,00 140.430.041.374,00 147.145.778.287,00 63.444.063.606,01 91.267.091.287,01 126.112.127.309,00 155.458.584.447,00 133.451.133.830,40 142.964.903.870,00
Jumlah Belanja 539.297.974.050,00 601.608.825.359,67 498.610.069.849,00 542.419.533.666,97 473.159.610.992,00 481.392.553.479,39 528.916.468.639,00 580.794.642.651,15 555.975.012.087,00 602.933.441.005,00 TAHUN 2012
2 URAIAN
TAHUN 2008 TAHUN 2009 TAHUN 2010 TAHUN 2011
POKJA PPSP Kabupaten Bengkayang 2013 Halaman 14 Bab II
Tabel 2.6: Rekapitulasi Realisasi Belanja Sanitasi SKPD Kabupaten Bengkayang
No SKPD Tahun Rata2 pertumbuhan 2009 2010 2011 2012 2013 1 PU-CK - - 3.167.125.500 1.687.023.800 2.165.202.600 -0,34 1.a Investasi 0 - 2.879.205.000 1.533.658.000 1.968.366.000 -0,34 1.b operasional/pemeliharaan (OM) 0 - 287.920.500 153.365.800 196.836.600 -0,34 2 KLH - 727.100.000 810.370.000 1.089.858.000 1.405.349.000 -0,58 2.a Investasi 0 661.000.000 736.700.000 990.780.000 1.277.590.000 -0,58 2.b operasional/pemeliharaan (OM) 0 66.100.000 73.670.000 99.078.000 127.759.000 -0,58 3 Dinkes - - - - - 0,00 3.a Investasi 0 0 0 0 0 0,00 3.b operasional/pemeliharaan (OM) 0 0 0 0 0 0,00 4 Bappeda - - - - - 0,00 4.a Investasi 0 0 0 0 0 0,00 4.b operasional/pemeliharaan (OM) 0 0 0 0 0 0,00 5 Bapermas - - - - - 0,00 5.a Investasi 0 0 0 0 0 0,00 5.b operasional/pemeliharaan (OM) 0 0 0 0 0 0,00 8 Belanja Sanitasi (1+2+3+…n) 0 727.100.000 3.977.495.500 2.776.881.800 3.570.551.600 -0,61 9 Pendanaan investasi sanitasi Total (1a+2a+3a+…na) 0 661.000.000 3.615.905.000 2.524.438.000 3.245.956.000 -0,61 10 Pendanaan OM (1b+2b+3b+…nb) 0 66.100.000 361.590.500 252.443.800 324.595.600 -0,61 11 Belanja Langsung 0 1.454.200.000 7.954.991.000 5.553.763.600 7.141.103.200 -0,61 12 Proporsi Belanja Sanitasi – Belanja Langsung(8/11) 0 0,5 0,5 0,5 0,5 0,00 13 Proporsi Investasi Sanitasi – Total Belanja Sanitasi (9/8)
0,91 0,91 0,91 0,91 0,91 0,00
14
Proporsi OM Sanitasi – Total Belanja Sanitasi (10/8)
0 0,09 0,09 0,09 0,09 0,00
Sumber : Realisasi APBD tahun 2009- 2013, diolah Pokja PPSP Kabupaten Bengkayang
Keterangan : investasi termasuk di dalamnya pembangunan sarana prasarana, pengadaan lahan, pelatihan, koordinasi, advokasi, kampanye dan studi-studi yang terkait dengan sanitasi
POKJA PPSP Kabupaten Bengkayang 2013 Halaman 15 Bab II
Tabel 2.7: Perhitungan Pendanaan Sanitasi Oleh APBD Kabupaten Bengkayang
No Uraian Belanja Sanitasi
Rata-Rata Pertumbuhan (%) 2009 2010 2011 2012 2013 1 Belanja Sanitasi - 1.034.512.000,00 2.879.205.000,00 1.533.658.000,00 1.968.366.000,00 84,56% 1.1 Air Limbah Domestik 0,00 550.300.000 856.460.000 861.808.000 1.147.366.000 13,91% 1.2 Sampah Rumah Tangga 0,00 119.000.000 480.200.000 200.100.000 821.000.000 214,76% 1.3 Drainase Lingkungan 0,00 365.212.000 1.542.545.000 471.750.000 - 118,83% 1.4 PHBS 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00% 2 Dana Alokasi Khusus 0,00 1.216.300.000,00 1.515.300.000,00 1.774.240.000,00 2.320.590.000,00 24,26% 2.1. DAK Sanitasi 0,00 555.300.000 778.600.000 783.460.000 1.043.000.000 -4,53% 2.2. DAK Lingkungan Hidup 0,00 661.000.000 736.700.000 990.780.000 1.277.590.000 21,59% 2.3. DAK Perumahan dan Permukiman 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00% 3 Pinjaman / Hibah Untuk Sanitasi 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00% Belanja APBD Murni Untuk Sanitasi - (181.788.000,00) 1.363.905.000,00 (240.582.000,00) (352.224.000,00) -442,94% Total Belanja Langsung Untuk Sanitasi - 2.250.812.000,00 4.394.505.000,00 3.307.898.000,00 4.288.956.000,00 48,85% % APBD Murni Terhadap Belanja Langsung 0,00% -8,08% 31,04% -7,27% -8,21% -269,77%
Sumber : APBD, diolah Pokja PPSP Kabupaten Bengkayang
Tabel 2.8 Belanja Sanitasi Perkapita Kabupaten Bengkayang
No D e s k r i p s i Tahun Rata-rata
2009 2010 2011 2012 2013
1 Total Belanja Sanitasi Kab. - 1.337.930.000 1.666.830.000 1.951.664.000
2.552.649.000 2 Jumlah Penduduk 205.675 209.927
215.277 220.067 224.407 Belanja Sanitasi Perkapita (1 / 2)
POKJA PPSP Kabupaten Bengkayang 2013 Halaman 16 Bab II
Tabel 2.9 Realisasi dan Potensi Retribusi Sanitasi Perkapita di Kabupaten Bengkayang
No D e s k r i p s i Tahun Rata-rata
2009 2010 2011 2012 2013
1 Realisasi Air Limbah
Realiasi Retribusi - - - - Potensi Retribusi - - - - 2 Retribusi Sampah Realiasi Retribusi - - - - Potensi Retribusi - - - - 3 Retribusi Drainase Realiasi Retribusi - - - - Potensi Retribusi - - - -
Belanja Sanitasi Perkapita (1 / 2)
Sumber : APBD dan BPS, diolah Pokja PPSP Kabupaten Bengkayang
Sampai dengan saat ini belum pernah ada retribusi di sektor Air Limbah, sampah maupun sektor drainase.
Tabel 2.10 Tabel Peta Perekonomian Kabupaten Bengkayng
No D e s k r i p s i Tahun
2009 2010 2011 2012 2013
1 PDRB harga konstan (struktur perekonomian) (Rp.) 1.114.632.380.000 1.166.187.320.000 1.232.061.700.000 1.302.743.890.000 2 Pendapatan Perkapita Kabupaten/Kota (Rp.) 847.178,42 912.082,62 1.000.664,82 1.098.651,39
3 Pertumbuhan Ekonomi (%) 4,50 4,63 5,65 5,74
Sumber : diolah Pokja PPSP Kabupaten Bengkayang
2.4 Tata Ruang Wilayah
2.4.1 Tujuan, Kebijakan dan Strategi Penataan Ruang Kabupaten Bengkayang 2.4.1.1 Tujuan
Tujuan penataan ruang Kabupaten Bengkayang adalah :Terwujudnya Ruang yang aman, nyaman, produktif, efisien dan berkelanjutan untuk menjadikan Kabupaten Bengkayang sebagai lumbung pangan bagi Provinsi Kalimantan Barat melalui pengembangan wilayah berbasis agropolitan, industri dan pariwisata serta pengembangan kawasan perbatasan Negara sebagai beranda depan Negara dengan tetap memperhatikan daya dukung lingkungan.
POKJA PPSP Kabupaten Bengkayang 2013 Halaman 17 Bab II
2.4.1.2 Kebijakan
Kebijakan penataan ruang Kabupaten Bengkayang terdiri atas :
a. Pengembangan wilayah secara terpadu melalui penguatan fungsi pusat-pusat pelayanan dan pengembangan prasarana wilayah.
b. Pengembangan wilayah-wilayah yang berbasis pertanian untuk mendukung Kabupaten Bengkayang sebagai lumbung pangan bagi provinsi Kalimantan Barat;
c. Pengendalian pemanfaatan lahan pertanian;
d. Penyelenggaraan penataan ruang untuk meningkatkan daya guna kawasan berfungsi lindung;
e. Penyelenggaraan penataan ruang untuk percepatan pengembangan ekonomi dengan penataan pusat-pusat pertumbuhan wilayah berbasis agropolitan, industri dan pariwisata.
f. Pengembangan sistem prasarana wilayah yang mendukung pemasaran hasil pertanian, industri dan pariwisata;dan
g. Pelaksanaan penataan ruang untuk penguatan kawasan perbatasan, kawasan terisolir, kawasan terpencil dan kawasan tertinggal, dalam rangka peningkatan pertahanan dan keamanan Negara serta peningkatan kesejahteraan masyarakat setempat.
2.4.1.3 Strategi Penataan Ruang
Strategi pengembangan wilayah secara terpadu melalui penguatan fungsi pusat-pusat pelayanan dan pengembangan prasarana wilayah meliputi :
a. Mengembangkan sistem pusat kegiatan sesuai dengan fungsi dan perannya yang terdiri dari PKW yang berintegrasi dengan PKL dan PPK, serta interaksi desa-kota yang saling menguntungkan.
b. Menciptakan keterkaitan antar pusat-pusat kegiatan dan mewujudkan keselarasan serta keterpaduan antara pusat-pusat kegiatan dengan sektor-sektor kegiatan ekonomi masyarakat.
c. Mengembangkan prasarana jaringan transportasi yang mampu secara efisien menciptakan keterkaitan antar sistem pusat kegiatan dan mewujudkan keselarasan serta keterpaduan antara pusat-pusat kegiatan dengan sektor-sektor kegiatan ekonomi masyarakat.
d. Mengembangkan jaringan prasarana wilayah yang hirarkis dan merata menjangkau seluruh wilayah kabupaten.
POKJA PPSP Kabupaten Bengkayang 2013 Halaman 18 Bab II
Strategi mengembangkan sistem pusat kegiatan sesuai dengan fungsi dan perannya yang terdiri dari PKW yang berintegrasi dengan PKL dan PPK, serta interaksi desa-kota yang saling menguntungkan dilakukan dengan:
a. Membagi wilayah Kabupaten Bengkayang menjadi Enam Sub Wilayah Pembangunan (SWP), yaitu SWP I Kec. Sungai Raya dan Kec. Sungai Raya Kepulauan, SWP II Kec. Samalantan, Monterado dan Capkala, SWP III adalah Kec. Bengkayang, Lembah Bawang, Lumar, Teriak, Sungai Betung SWP IV Suti Semarang, Ledo SWP V Kec. Sanggau Ledo, Tujuh Belas; dan SWP VI Kec. Jagoi Babang, Kec. Seluas, Kec. Siding.
b. Mendorong Bengkayang sebagai PKW hingga dapat berperan sebagai PKW yang didukung pengembangan sarana prasarana berskala pelayanan kabupaten dengan fungsi sebagai simpul utama transportasi wilayah kabupaten, pusat kegiatan ekonomi wilayah kabupaten, pusat pemukiman, pusat pelayanan fasilitas sosial skala kabupaten, pusat kegiatan pemerintahan kabupaten.
Strategi pengembangan wilayah-wilayah yang berbasis pertanian untuk mendukung Kabupaten Bengkayang sebagai lumbung pangan bagi Provinsi Kalimantan Barat meliputi :
a. Mengembangkan wilayah-wilayah dengan potensi unggulan pertanian. b. Mengembangkan sarana dan prasarana penunjang kegiatan sektor pertanian c. menetapkan kawasan-kawasan yang merupakan lahan pertanian pangan
berkelanjutan;
Strategi pengendalian pemanfaatan lahan pertanian meliputi :
a. Mempertahankan keberadaan penggunaan lahan sawah beririgasi teknis. b. Mengembangkan sawah baru pada kawasan potensial;
c. Mengoptimalkan pemanfaatan kawasan pertanian lahan kering
Strategi penyelenggaraan penataan ruang untuk meningkatkan daya guna kawasan berfungsi lindung meliputi :
a. mempertahankan luas kawasan lindung;
b. mencegah alih fungsi lahan dalam kawasan lindung;
c. minimalisasi kerusakan kawasan lindung akibat aktivitas manusia dan alam; d. merehabilitasi dan konservasi kawasan lindung;
Strategi untuk mempertahankan luas kawasan lindung meliputi:
a. mengembalikan fungsi kawasan lindung yang telah terganggu secara bertahap;
POKJA PPSP Kabupaten Bengkayang 2013 Halaman 19 Bab II
b. mengupayakan agar kawasan lindung yang berada di wilayah yang berbatasan dengan daerah (kabupaten/propinsi) lain menjadi satu kesatuan yang serasi dan terpadu;
c. mempertahankan luas kawasan lindung di darat maupun laut sesuai tata batas kawasan hutan dan kawasan konservasi laut;
d. melaksanakan berbagai kegiatan untuk mengantisipasi kerusakan
lingkungan;
e. mempertahankan agar luas kawasan hutan minimal 30% dari luas setiap Daerah Aliran Sungai (DAS);
f.
mengatur semua kegiatan budidaya dalam kawasan lindung;
g. mpengembangkan kerja sama regional dalam penanganan penyelamatan hutan
h. mengatur pemanfaatan kawasan sempadan pantai, sungai, sumber mata air dan sempadan jalan;
i. Mengalokasikan Ruang Terbuka Hijau (RTH) dengan luas minimal 30% dari
setiap kawasan perkotaan dengan sebaran yang proporsional.
Strategi untuk mencegah alih fungsi lahan kawasan lindung meliputi: a. mencegah terjadinya peladangan liar;
b. memberdayakan sosial dan ekonomi masyarakat sekitar kawasan hutan; c. membuat tanda /tapal batas kawasan hutan;
d. menetapkan luasan sawah berkelanjutan;
e. memanfaatkan hutan produksi secara selektif dan berkelanjutan;
f. mengembangkan kegiatan budidaya sesuai dengan kaedah dalam peraturan
perundang-undangan yang berlaku;
g. melarang kegiatan budidaya dalam kawasan hutan lindung;
h. meningkatkan upaya sosialisasi dan kesadaran pemerintah, swasta dan masyarakat untuk menghindari alih fungsi lahan kawasan lindung.
Strategi untuk minimalisasi kerusakan kawasan lindung akibat aktivitas manusia dan alam meliputi:
a. mereklamasi dan merehabilitasi lahan-lahan bekas pertambangan; b. memantau, mengawasi dan mengendalikan kegiatan pertambangan; c. melarang dan menghentikan kegiatan pertambangan tanpa ijin.
Strategi untuk rehabilitasi dan konservasi kawasan lindung meliputi: a. merehabilitasi lahan-lahan kritis;
POKJA PPSP Kabupaten Bengkayang 2013 Halaman 20 Bab II
c. memelihara dan melestarikan sumberdaya alam pesisir, laut dan pulau-pulau kecil;
d. meningkatkan upaya sosialisasi dan kesadaran kepada pemerintah, swasta dan masyarakat akan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan hidup.
Strategi penyelenggaraan penataan ruang untuk percepatan
pengembangan ekonomi dengan penataan pusat-pusat pertumbuhan wilayah berbasis agropolitan, industri dan pariwisata meliputi :
a. Menetapkan hierarki simpul-simpul pertumbuhan ekonomi wilayah; b. Memantapkan fungsi simpul-simpul wilayah;
c. Menetapkan wilayah untuk kegiatan agropolitan sesuai dengan potensi wilayahnya.
d. mengembangakn kawasan industri untuk mengakomodir perkembangan industri manufaktur, pengolahan hasil hutan, perkebunan, hortikultura, pertanian, perikanan, peternakan, serta pengolahan bahan tambang dan galian;
e. mengembangkan pariwisata secara terpadu sehingga terbentuk paket-paket wisata sesuai dengan keunggulan, kekhasan, dan kelengkapan jenis wisata dengan prioritas obyek-obyek wisata di kawasan-kawasan pariwisata potensial, yang telah ditunjang dengan keberadaan sarana dan prasarana pendukung yang memadai dan merupakan kekhasan daerah Kabupaten Bengkayang;
f. Memantapkan keterkaitan antar simpul-simpul wilayah dan interaksi antara
simpul wilayah dengan kawasan perdesaan sebagai hinterlandnya;
g. Menjaga keterkaitan antar kawasan perkotaan, antara kawasan perkotaan dan kawasan perdesaan, serta antara kawasan perkotaan dan wilayah di sekitarnya;
h. Mengembangkan pusat pertumbuhan baru di kawasan yang belum terlayani oleh pusat pertumbuhan;
i. Mendorong kawasan perkotaan dan pusat pertumbuhan agar lebih kompetitif
dan lebih efektif dalam pengembangan wilayah di sekitarnya;
Strategi pengembangan sistem prasarana wilayah yang mendukung pemasaran hasil pertanian, industri dan pariwisata meliputi :
a. Mengembangkan sistem jaringan infrastruktur dalam mewujudkan
keterpaduan pelayanan transportasi darat, laut dan udara;
b. mengembangkan sistem jaringan prasarana transportasi darat yang dapat meningkatkan aksesibilitas antar pusat pengembangan dengan kawasan
POKJA PPSP Kabupaten Bengkayang 2013 Halaman 21 Bab II
sekitarnya secara terpadu agar terciptanya peningkatan hubungan eksternal wilayah tersebut ke wilayah lain di sekitarnya,terciptanya keterkaitan internal yang kuat antar dua pusat pengembangan berikut dengan subpusat-subpusat
pengembangannya serta memacu perkembangan wilayah secara
menyeluruh.
c. Memantapkan sistem prasarana dan peningkatan kualitas prasarana perhubungan laut dan sungai sesuai dengan fungsi yang ditetapkan terutama untuk meningkatkan pelayanan terhadap daerah kepulauan;
d. mengembangkan sistim sarana dan prasarana transportasi udara;
e. Meningkatkan kualitas dan kuantitas jaringan irigasi dan mewujudkan keterpaduan sistem jaringan sumber daya air;
f. Mengembangkan akses jaringan jalan menuju kawasan pertanian, pariwisata,
industri dan daerah terisolir;
g. Mendorong pengembangan infrastruktur telekomunikasi dan informasi terutama di kawasan terisolir; dan
h. Meningkatkan jaringan energi dengan memanfaatkan energi terbarukan dan tak terbarukan secara optimal serta mewujudkan keterpaduan sistem penyediaan tenaga listrik.
i. meningkatkan pelayanan air bersih pada pusat permukiman serta pusat-pusat
permukiman potensial berkembang lainnya terutama desa-desa pusat pertumbuhan;
j. mengembangkan fasilitas telekomunikasi diarahkan pada kawasan-kawasan
yang akan menjadi pusat-pusat pengembangan wilayah, mendukung kawasan-kawasan yang sulit dijangkau sarana dan prasarana perhubungan serta terisolir.
k. mengembangkan fasilitas pemasaran serta sarana dan prasarana peningkatan produksi terutama pada pusat permukiman PKL serta pusat-pusat permukiman di desa-desa pusat-pusat pertumbuhan;
l. mengembangkan jaringan irigasi terutama untuk pengembangan lahan
pertanian di daerah pedalaman yang potensial dikembangkan untuk mendorong Kabupaten Bengkayang sebagai sentra produksi padi ; dan m. Menyelenggarakan pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran
air diselenggarakan secara terpadu dengan pendekatan ekosistem.
Strategi pelaksanaan penataan ruang untuk penguatan kawasan perbatasan meliputi :
POKJA PPSP Kabupaten Bengkayang 2013 Halaman 22 Bab II
a. meningkatkan keberpihakan pemerintah dalam pembangunan sarana dan prasarana, ekonomi serta peningkatan kualitas sumberdaya manusia di kawasan perbatasan;
b. meningkatkan kemampuan kerja sama kegiatan ekonomi antar kawasan perbatasan dengan kawasan negara tetangga dalam rangka mewujudkan wilayah perbatasan sebagai pintu gerbang lintas negara;
c. meningkatkan wawasan kebangsaan masyarakat; dan penegakan supremasi hukum serta aturan perundang-undangan terhadap setiap pelanggaran yang terjadi di wilayah perbatasan.
d. meningkatkan partisipasi masyarakat dalam memelihara lingkungan;
e. mengembangkan kawasan sebagai pusat pertumbuhan ekonomi berbasis sumber daya alam lokal melalui pengembangan sektor-sektor unggulan;
Strategi penyelenggaraan penataan ruang untuk percepatan
pengembangan ekonomi dengan penataan pusat-pusat pertumbuhan wilayah berbasis agropolitan, industri dan pariwisata meliputi:
a. menetapkan hierarki simpul-simpul pertumbuhan ekonomi wilayah; b. memantapkan fungsi simpul-simpul wilayah;
c. menetapkan wilayah untuk kegiatan agropolitan sesuai dengan potensi wilayahnya.
d. mengembangkan kawasan industri untuk mengakomodir perkembangan industri manufaktur, pengolahan hasil hutan, perkebunan, hortikultura, pertanian, perikanan, peternakan, serta pengolahan bahan tambang dan galian;
e. mengembangkan pariwisata secara terpadu sehingga terbentuk paket-paket wisata sesuai dengan keunggulan, kekhasan, dan kelengkapan jenis wisata dengan prioritas obyek-obyek wisata di kawasan-kawasan pariwisata potensial, yang telah ditunjang dengan keberadaan sarana dan prasarana pendukung yang memadai dan merupakan kekhasan daerah Kabupaten Bengkayang;
j. memantapkan keterkaitan antar simpul-simpul wilayah dan interaksi antara
simpul wilayah dengan kawasan perdesaan sebagai hinterlandnya;
k. menjaga keterkaitan antar kawasan perkotaan, antara kawasan perkotaan dan kawasan perdesaan, serta antara kawasan perkotaan dan wilayah di sekitarnya;
l. mengembangkan pusat pertumbuhan baru di kawasan yang belum terlayani
POKJA PPSP Kabupaten Bengkayang 2013 Halaman 23 Bab II
m. mendorong kawasan perkotaan dan pusat pertumbuhan agar lebih kompetitif dan lebih efektif dalam pengembangan wilayah di sekitarnya.
Strategi pengembangan sistem prasarana wilayah yang mendukung pemasaran hasil pertanian, industri dan pariwisata meliputi :
a. mengembangkan sistem jaringan infrastruktur dalam mewujudkan
keterpaduan pelayanan transportasi darat, laut, dan udara;
b. mengembangkan sistem jaringan prasarana transportasi darat yang dapat meningkatkan aksesibilitas antar pusat pengembangan dengan kawasan sekitarnya secara terpadu agar terciptanya peningkatan hubungan eksternal wilayah tersebut ke wilayah lain di sekitarnya,terciptanya keterkaitan internal yang kuat antar dua pusat pengembangan berikut dengan subpusat-subpusat
pengembangannya serta memacu perkembangan wilayah secara
menyeluruh;
c. memantapkan sistem prasarana dan peningkatan kualitas prasarana perhubungan laut dan sungai sesuai dengan fungsi yang ditetapkan terutama untuk meningkatkan pelayanan terhadap daerah kepulauan;
d. mengembangkan sistim sarana dan prasarana transportasi udara;
e. meningkatkan kualitas dan kuantitas jaringan irigasi dan mewujudkan keterpaduan sistem jaringan sumber daya air;
f. mengembangkan akses jaringan jalan menuju kawasan pertanian, priwisata,
industri dan daerah terisolir;
g. mendorong pengembangan infrastruktur telekomunikasi dan informasi terutama di kawasan terisolir;
h. meningkatkan jaringan energi dengan memanfaatkan energi terbarukan dan tak terbarukan secara optimal serta mewujudkan keterpaduan sistem penyediaan tenaga listrik;
i. meningkatkan pelayanan air bersih pada pusat permukiman serta pusat-pusat
permukiman potensial berkembang lainnya terutama desa-desa pusat pertumbuhan;
j. mengembangkan fasilitas telekomunikasi diarahkan pada kawasan-kawasan
yang akan menjadi pusat-pusat pengembangan wilayah, mendukung kawasan-kawasan yang sulit dijangkau sarana dan prasarana perhubungan serta terisolir;
k. mengembangkan fasilitas pemasaran serta sarana dan prasarana peningkatan produksi terutama pada pusat permukiman PKL serta pusat-pusat permukiman di desa-desa pusat-pusat pertumbuhan;
POKJA PPSP Kabupaten Bengkayang 2013 Halaman 24 Bab II
l. mengembangkan jaringan irigasi terutama untuk pengembangan lahan
pertanian di daerah pedalaman yang potensial dikembangkan untuk mendorong Kabupaten Bengkayang sebagai sentra produksi padi; dan
m. menyelenggarakan pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran air diselenggarakan secara terpadu dengan pendekatan ekosistem.
Strategi pelaksanaan penataan ruang untuk penguatan kawasan perbatasan, kawasan terisolir, kawasan terpencil dan kawasan tertinggal, dalam rangka peningkatan pertahanan dan keamanan negara serta peningkatan kesejahteraan masyarakat setempat meliputi :
a. meningkatkan keberpihakan pemerintah dalam pembangunan sarana dan prasarana ekonomi serta peningkatan kualitas sumberdaya manusia di kawasan perbatasan, kawasan terisolir, kawasan terpencil dan kawasan tertinggal;
b. meningkakan kemampuan kerja sama kegiatan ekonomi antar kawasan perbatasan dengan kawasan negara tetangga dalam rangka mewujudkan wilayah perbatasan sebagai pintu gerbang lintas negara;
c. meningkatkan wawasan kebangsaan masyarakat; dan penegakan supremasi hukum serta aturan perundang-undangan terhadap setiap pelanggaran yang terjadi di wilayah perbatasan;
d. meningkatkan partisipasi masyarakat dalam memelihara lingkungan; dan e. mengembangkan kawasan sebagai pusat pertumbuhan ekonomi berbasis
sumber daya alam lokal melalui pengembangan sektor-sektor unggulan;
f. menyiapkan lahan peruntukan khusus untuk pertahanan dan keamanan di
kawasan perbatasan; dan
g. mengembangkan jaringan jalan yang mendukung kegiatan pertahanan dan keamanan di kawasan perbatasan.
2.4.2 Rencana Struktur Ruang Wilayah Kabupaten Bengkayang
Rencana struktur ruang wilayah Kabupaten Bengkayang merupakan kerangka tata ruang wilayah kabupaten yang tersusun atas konstelasi pusat-pusat yang berhirarki satu sama lain yang dihubungkan oleh sistem jaringan prasarana wilayah terutama jaringan transportasi. Rencana struktur ruang wilayah meliputi : a. Pusat-pusat kegiatan;
b. sistem jaringan prasarana utama; c. sistem jaringan prasarana lainnya.
POKJA PPSP Kabupaten Bengkayang 2013 Halaman 25 Bab II
2.4.2.1 Pusat Kegiatan
Pusat – pusat kegiatan di Kabupaten Bengkayang meliputi : a. PKSN, yaitu Jagoi Babang
b. PKWp, yaitu Kota Bengkayang;
c. PKL, yaitu Kota Seluas, Ledo, Samalantan, Sungai Duri;
d. PPK, yaitu Kota sungai Raya (Kec. Sungai Raya Kepulauan), Monterado, Lembang (Kec. Sanggau Ledo); dan
e. PPL, yaitu Capkala, Pisak (Kec. TujuhBelas), Suti Semarang, Bana (Kec. Teriak), Suka Maju (Kec. Sungai Betung), Tempapan (Kec. Lembah Bawang), Tiga Berkat (Kec. Lumar), Sebujit (Kec. Siding).
Pusat kegiatan di Kabupaten Bengkayang dibagi menjadi enam Sub Wilayah Pembangunan (SWP) yaitu:
a. SWP I : Kec. Sungai Raya dan Kec. Sungai Raya Kepulauan, b. SWP II: Kec. Samalantan, Monterado dan Capkala,
c. SWP III : Kec. Bengkayang, Lembah Bawang, Lumar, Teriak, Sungai Betung, d. SWP IV : Kec. Suti Semarang, Ledo.
e. SWP V : Kec. Sanggau Ledo, Tujuh Belas. f. SWP VI : Kec. Jagoi, Seluas, Siding
Berdasarkan pembagian wilayah pengembangan maka rencana sistem pusat kegiatan yang meliputi sistem permukiman perkotaan dan sistem permukiman perdesaan. adalah :
a. Pusat Pengembangan SWP I adalah Kota Sungai Duri (Kec.Sungai Raya) dan Karimunting (Kec.Sungai Raya Kepulauan).
b. Pusat Pengembangan SWP II adalah Kota Samalantan, Monterado dan Capkala
c. Pusat Pengembangan SWP III adalah Kota Bengkayang, Lembah Bawang, Lumar, Teriak, Sungai Betung dan Suti Semarang.
d. Pusat Pengembangan SWP IV Ledo, Suti Semarang e. Pusat Pengembangan SWP V Pisak, Bange.
f. Pusat Pengembangan SWP VI Kota Jagoi dan Sebujit.
Pusat-pusat permukiman yang dikembangkan diutamakan pada yang dilintasi jalur antarsentra produksi dan antarpusat permukiman utama dalam rangka penyelarasan upaya peningkatan produksi dan produktivitas dengan upaya memperlancar pemasaran. Sistem pusat-pusat kegiatan dalam lingkup wilayah Kabupaten Bengkayang terdiri dari:
POKJA PPSP Kabupaten Bengkayang 2013 Halaman 26 Bab II
1) pusat kegiatan hirarki I: merupakan pusat pelayanan dengan skala pelayanan regional, dalam arti memiliki jangkauan pelayanan kabupaten;
2) pusat kegiatan hirarki II: merupakan pusat pelayanan dengan skala pelayanan subregional, yang skala pelayanannya mencakup beberapa kecamatan;
3) pusat kegiatan hirarki III: merupakan pusat pelayanan dengan skala pelayanan lokal, yang hanya melayani wilayah belakang dalam satu wilayah kecamatan;
2.4.2.2 Rencana Sistem Jaringan Prasarana Wilayah
Sistem prasarana wilayah di Kabupaten Bengkayang yang dikembangkan meliputi:
a. sistem jaringan transportasi b. sistem jaringan energi/kelistrikan c. sistem jaringan telekomunikasi d. sistem jaringan sumber daya air e. sistem jaringan prasarana lingkungan
2.4.2.2.1 Rencana Sistem Prasarana Utama
Sistem jaringan prasarana utama di wilayah Kabupaten Bengkayang meliputi sistem jaringan transportasi darat, sistem jaringan transportasi laut, sistem jaringan transportasi udara., yang secara umum arah pengembangannya
untuk memacu perkembangan wilayah, menunjang pertumbuhan dan
perkembangan ekonomi, pelayanan sosial, pengawasan dalam pemeliharaan kelestarian lingkungan dan pertahanan keamanan nasional.
Sistem jaringan transportasi darat meliputi :
a. Sistem jaringan transportasi jalan yang terdiri jaringan jalan nasional, jaringan jalan provinsi dan jaringan jalan kabupaten.
b. Sistem jaringan kereta api
c. Sistem terminal penumpang dan barang serta stasiun kereta api. d. Sistem jaringan angkutan sungai dan penyeberangan
e. Sistem jaringan transportasi udara.
Pengembangan tansportasi darat diarahkan untuk memperlancar hubungan antara wilayah pedalaman dengan wilayah pesisir pantai untuk menciptakan sinergi wilayah.
POKJA PPSP Kabupaten Bengkayang 2013 Halaman 27 Bab II
Sistem jaringan prasarana transportasi terdiri atas jaringan arteri primer, jaringan jalan kolektor primer, dan jaringan jalan lokal primer.
Rencana pengembangan sistem jaringan jalan dalam rangka
pengembangan wilayah Kabupaten Bengkayang terdiri dari:
A. Peningkatan kualitas jalan arteri primer yaitu jalan yang menghubungkan secara berdaya guna antarpusat kegiatan wilayah atau antara pusat kegiatan nasional dengan pusat kegiatan wilayah;
B. Peningkatan kualitas jalan kolektor primer yaitu jalan yang menghubungkan secara berdaya guna antarpusat kegiatan wilayah atau menghubungkan antara pusat kegiatan wilayah dengan pusat kegiatan lokal; dan
C. Peningkatan kualitas jalan lokal primer yaitu jalan yang menghubungkan secara berdaya guna pusat kegiatan nasional dengan pusat kegiatan lingkungan atau pusat kegiatan wilayah dengan pusat kegiatan lingkungan atau pusat kegiatan lokal dengan pusat kegiatan lokal, pusat kegiatan lokal dengan pusat kegiatan lingkungan dan antarpusat kegiatan lingkungan.
D. Peningkatan jalan lingkungan yang menghubungkan antar sub-sub pusat dalam kota.
2.4.2.2.1 Rencana Sistem Jaringan Prasarana Sumber Daya Air
Sistem jaringan sumber daya air, terdiri atas :
a. sistem jaringan sumber daya air nasional dan propinsi yang terkait dengan wilayah kabupaten; dan
b. sistem jaringan sumber daya air kabupaten. Sistem jaringan prasarana sumber daya air meliputi : a. sistem jaringan sungai, yang mendukung WS dan DAS; b. daerah rawa;
c. sistem pengendalian banjir; d. sistem jaringan irigasi,
e. sistem jaringan air baku untuk air bersih; f. jaringan air bersih ke kelompok pengguna.
Sistem jaringan prasarana sumber daya air direncanakan melalui pendekatan DAS dan cekungan air tanah serta keterpaduannya dengan pola ruang dengan memperhatikan keseimbangan pemanfaatan sumber daya air permukaan dan air tanah. Pengembangan penatagunaan air pada DAS untuk
POKJA PPSP Kabupaten Bengkayang 2013 Halaman 28 Bab II
Kabupaten Bengkayang terutama pada sungai besar meliputi Sungai Kumba, Sungai Bengkayang Kecil, Sungai Sebalo, Sungai Duri, Sungai Raya,Sungai Sambas Kecil, Sungai Berabas, dan Sungai Tanggi yang termasuk dalam DAS Sambas, DAS Sungai Raya, DAS Sungai Duri.
Jaringan sungai meliputi Sungai Kumba, Sungai Bengkayang Kecil, Sungai Sebalo, Sungai Teriak, Sungai Sambas Kecil, Sungai Berabas, Sungai Ledo, dan Sungai Tanggi.
Daerah rawa meliputi; DR Sungai Raya, DR Sungai Pangkalan dan DR Sungai Baung.
Sistem jaringan sungai memiliki fungsi sebagai sumber air untuk pertanian, sumber air permukiman, transportasi, dan pembangkit listrik.
Rencana pengembangan sistem prasarana jaringan irigasi untuk mendukung pengembangan kawasan budidaya pertanian lahan basah dimana Kabupaten Bengkayang ditetapkan sebagai sebagai sentra produksi tanaman padi yang terletak di Kecamatan Capkala, Samalantan, Monterado,Teriak, Lumar dan Sanggau Ledo.
Sistem jaringan air baku di Kabupaten Bengkayang terdiri atas jaringan prasarana air baku untuk penyediaan air minum, jaringan prasarana air baku untuk industri, dan jaringan prasarana air baku untuk pertanian. Sistem jaringan air baku bertujuan untuk memenuhi kebutuhan kegiatan domestik/rumah tangga, kegiatan sentra industri, kegiatan perkotaan, dan kegiatan pertanian.
Rencana pengembangan prasarana air baku untuk air bersih meliputi: pengembangan intake air baku, jaringan pipa transmisi air baku untuk melayani kebutuhan air bersih kabupaten dan lintas kabupaten terdapat di Kecamatan Lumar, Kecamatan Lembah Bawang, Kecamatan Ledo, Kecamatan Tujuh Belas dan Kecamatan Jagoi Babang. Antara lain:
a. membangun instalasi air bersih untuk pusat-pusat permukiman yang merupakan pusat kegiatan lokal serta pusat-pusat permukiman yang jumlah penduduknya terbanyak, serta mengalami kesulitan mendapatkan air bersih di musim kemarau;
b. mencari sumber-sumber air bersih baru untuk meningkatkan kapasitas air bersih yang sudah ada sekarang.
Sistem jaringan pipa transmisi air bersih terdapat di Ibukota kabupaten dan seluruh Kecamatan.
POKJA PPSP Kabupaten Bengkayang 2013 Halaman 29 Bab II
Sistem pengendalian banjir di Kabupaten Bengkayang berfungsi untuk pengamanan kawasan rawan banjir di Kabupaten Bengkayang. Sistem pengendalian banjir terdiri atas sistem pengendalian banjir Sungai Kumba, Sungai Bengkayang Kecil, Sungai Sebalo, Sungai Duri dan Sungai Raya dan dikembangkan di daerah rawan banjir :
a. normalisasi sungai;
b. pembangunan kanal pengendali banjir apabila sungai yang ada tidak memungkinkan untuk diperbesar dimensi salurannya;
c. pembuatan pintu pengatur air; dan/atau
d. pembangunan tanggul dan bendungan pengendali.
2.4.2.2.1 Rencana Sistem Jaringan Prasarana Lingkungan
Rencana pembangunan persampahan lokasi TPA di di Dusun Magmagan Desa Magmagan Karya Kecamatan Lumar. Sistem pengelolaan persampahan di wilayah Kabupaten Bengkayang diselenggarakan untuk meminimalkan volume sampah, memanfaatkan kembali sampah, mendaur ulang, dan mengolah sampah.Peta rencana struktur ruang tahun 2028 dapat
dilihat pada Gambar 2.5.
Sistem prasarana dan sarana persampahan meliputi :
a. pengembangan TPA (Tempat Pemrosesan Akhir) Kota Bengkayang di Magmagan, Kota Sanggau Ledo dan Kota Sungai Duri dengan sistem
sanitary landfill;
b. pengembangan TPS (tempat pembuangan sementara) untuk setiap Ibu Kota Kecamatan;
c. Sistem pengelolaan sampah meliputi sistem pewadahan, pengumpulan, pengangkutan dan pengolahan;
d. Sistem pengelolaan sampah secara lebih lanjut diatur dengan Peraturan Bupati.
Sistem prasarana dan sarana sanitasi meliputi pengembangan sistem drainase, sistem pengolahan air limbah rumah tangga, dan sistem pengolahan air limbah industri.
Pengembangan sistem drainase dikembangkan terutama di sepanjang jaringan jalan utama serta di kawasan perkotaan.
POKJA PPSP Kabupaten Bengkayang 2013 Halaman 30 Bab II
Sistem pengolahan air limbah rumah tangga dikembangkan dengan
menggunakan onsite treatment dan offsite treatment di ibukota Kabupaten
dan ibukota kecamatan di seluruh wilayah kabupaten.
Sistem pengolahan air limbah industri dilakukan di setiap kawasan industri secara terpadu sesuai ketentuan teknis berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
POKJA PPSP Kabupaten Bengkayang 2013 Halaman 31 Bab II
Peta 2.3.
POKJA PPSP Kabupaten Bengkayang 2013 Halaman 32 Bab II
2.4.3 Pola Ruang
Rencana Pola Ruang Wilayah Kabupaten Bengkayang meliputi : a. Kawasan Lindung.
b. Kawasan Budidaya.
Penetapan kawasan lindung mengacu pada kawasan lindung yang telah ditetapkan secara nasional dan memperhatikan kawasan lindung yang ditetapkan oleh nasional, provinsi dan kabupaten. Penetapan kawasan budidaya mengacu pada kawasan budidaya yang memiliki nilai strategis nasional, serta memperhatikan kawasan budidaya provinsi dan kabupaten.
2.4.3.1 Rencana Pola Ruang Kawasan Lindung
Kawasan lindung di Kabupaten Bengkayang meliputi : a. hutan lindung;
b. kawasan yang memberikan perlindungan terhadap kawasan bawahannya;
c. kawasan perlindungan setempat;
d. kawasan suaka alam, pelestarian alam, dan cagar budaya; e. kawasan rawan bencana alam;dan
f. kawasan lindung lainnya.
a. Hutan lindung terdapat di Kecamatan Monterado, Samalantan, Lembah Bawang, Sungai Betung, Bengkayang, Teriak, Lumar, Ledo, Seluas dan Siding yang meliputi Gunung Bawang, Penrinssen Sinjang, dan Pandan Puloh seluas kurang lebih 47.495 Ha.
Kawasan hutan lindung ditetapkan dengan kriteria:
– kawasan hutan dengan faktor kemiringan lereng, jenis tanah, dan intensitas
hujan yang jumlah hasil perkalian bobotnya sama dengan 175 (seratus tujuh puluh lima) atau lebih;
– kawasan hutan yang mempunyai kemiringan lereng paling sedikit 40%
(empat puluh persen); atau
– kawasan hutan yang mempunyai ketinggian paling sedikit 2.000 (dua ribu)
meter di atas permukaan laut.
Kawasan hutan lindung di Kabupaten Bengkayang seluas 46.846 Ha atau 8,68
% dari luas keseluruhan kawasan lindung tersebar di Kecamatan Bengkayang, Sungai Betung, Lumar, Teriak, Suti Semarang, Tujuh Belas dan Siding.
POKJA PPSP Kabupaten Bengkayang 2013 Halaman 33 Bab II
b. Kawasan yang memberikan perlindungan terhadap kawasan bawahannya.
Kawasan yang memberikan perlindungan terhadap kawasan bawahannya yaitu
kawasan hutan lindung adalah kawasan yang memiliki sifat khas yang mampu memberikan perlindungan kepada kawasan sekitarnya maupun bawahannya sebagai pengatur tata air, pencegahan banjir dan erosi serta menjaga fungsi hidrologis tanah untuk menjamin ketersediaan unsur hara tanah,air tanah dan air permukaan.
Kawasan yang memberikan perlindungan terhadap kawasan bawahannya
terdiri atas:
– di Kecamatan Sungai Raya, Capkala, Sungai Raya Kepulauan, Samalantan,
Monterado, Lembah Bawang, Seluas, Jagoi Babang dan Siding seluas kurang lebih 28.190 Ha.
– Kawasan resapan air , terdapat di Gunung Bawang, Gunung Nyiut, Gunung
Pandan Puloh, Gunung Penrinsen Sinjang, Gunung Raya Pasi dan Gunung Jalo seluas kurang lebih 110.000 Ha.
c. Kawasan perlindungan setempat;
Kawasan perlindungan setempat yaitu :
Kawasan Sempadan Pantai adalah daratan sepanjang tepian (diluar kawasan
pantai berhutan bakau) yang lebarnya proporsional dengan bentuk dan kondisi fisik pantai minimal 100 m kearah darat dihitung dari titik pasang tertinggi di Kecamatan Sungai Raya dan Sungai Raya Kepulauan (termasuk pantai pulau-pulau kecil).
Kawasan Sempadan Sungai yaitu kawasan berupa jalur dengan lebar tertentu
yang memanjang di sepanjang kanan kiri sungai, termasuk sungai buatan, kanal, dan saluran irigasi primer. Kawasan sempadan sungai terbagi menjadi dua yaitu sungai besar yaitu DAS Sambas, DAS Sungai Duri , DAS Sungai Raya dan sungai kecil Sungai Sebalo, Sungai Kumba, Sungai Tanggi.
Kawasan sekitar danau/waduk adalah kawasan sepanjang tepian
danau-danau/waduk yang lebarnya :
– Untuk danau/waduk bertanggul adalah 20 meter dari batas luar tanggul;
– Untuk danau/waduk tidak bertanggul dengan daerah tepian berkemiringan
kurang dari 2% adalah 100 meter dari titik pasang tertinggi ke arah darat;
– Untuk danau/waduk dengan daerah tepian berkemiringan lebih dari 2%
adalah 50 meter dari titik pasang tertinggi ke arah darat terdapat di Kecamatan Bengkayang : Danau Sentagi, Kecamatan Samalantan : Danau
POKJA PPSP Kabupaten Bengkayang 2013 Halaman 34 Bab II
Kayu Abok, Kecamatan Teriak : Danau Kara, Kecamatan Monterado : Danau Taipi dan Kacamtai, Kecamatan Lembah Bawang: Danau Papan Tambawang. dengan ketentuan :
- daratan di sekeliling tepi danau/waduk dengan lebar minimal 20 meter dari batas luar tanggul untuk danau/waduk bertanggul;
- daratan di sekeliling tepi danau/waduk dengan lebar minimal 100 meter dari titik pasang tertinggi untuk danau/waduk tidak bertanggul dengan daerah tepian berkemiringan kurang dari 2 %; dan
- daratan di sekeliling tepi danau/waduk dengan lebar minimal 50 meter dari titik pasang tertinggi untuk danau/waduk dengan daerah tepian berkemiringan lebih dari 2%.
Kawasan sekitar mata air yang ditetapkan adalah sekitar mata air dengan
radius minimal 200 meter. Kawasan sekitar mata air terdapat di Kecamatan Sungai Betung (Riam Pelayo, Sebawak, Into), Kecamatan Teriak (Riam Taruna, Melancar), Kecamatan Lumar (Riam Madi, Nangun Rasau, Dio Batu, Batu Timah, Ceret, Sentoro, Turah Insap, Baguruh, Makamok, Doyot), Kecamatan Ledo (Riam Benian, Banyi), Kecamatan Sanggau Ledo (Riam Jugan), Kecamatan Tujuh Belas (Riam Merasap, Menajur, Marum), Kecamatan Suti Semarang (Ampang, Abah), Kecamatan Seluas (Riam Berawan’t, Sebuluh, Bawek, Bangaram, Kadu, Abak, Stato), dan Kecamatan Jagoi Babang (Riam Seraum) dengan ketentuan daratan sekeliling mata air dengan radius minimal 200 meter dari titik tepi mata air.
d. Kawasan, pelestarian alam, suaka alam dan cagar budaya;
Kawasan pelestarian alam, suaka alam dan cagar budaya adalah adalah kawasan dengan ciri khas tertentu baik didarat maupun diperairan yang mempunyai fungsi perlindungan sistem penyangga kehidupan, pengawetan keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa serta pemanfaatan secara lestari sumber daya alam hayati dan ekosistemnya;
Kawasan pelestarian alam, suaka alam dan cagar budaya meliputi :
a. Kawasan cagar alam dan cagar alam laut
Kawasan cagar alam dan cagar alam laut di Kab. Bengkayang yaitu cagar alam Niut-Penrissen. Gunung Raya Pasi di Kecamatan Monterado seluas kurang lebih 875 Ha.
POKJA PPSP Kabupaten Bengkayang 2013 Halaman 35 Bab II
Kawasan pantai berhutan yaitu kawasan pantai berhutan bakau, yaitu
kawasan pesisir laut yang merupakan habitat alami hutan bakau (mangrove)
yang berfungsi memberi perlindungan kepada perikehidupan pantai dan lautan;
Kawasan pantai berhutan bakau terletak di Kecamatan Sungai Raya dan Sungai Raya Kepulauan. Pulau Penata Besar dan pesisir pantai di Kecamatan Sungai Raya dan Sungai Raya Kepulauan seluas kurang lebih 70 Ha.
c. Kawasan Taman Nasional
Kawasan taman nasional, terdapat di Gunung Nyiut di Kecamatan Ledo, Suti Semarang, Seluas dan Tujuh Belas seluas kurang lebih 43.800 Ha.
d. Kawasan taman wisata alam dan taman wisata alam laut
Kawasan taman wisata alam dan taman wisata alam laut yaitu Taman Wisata Alam Laut Bengkayang.
e. Kawasan cagar budaya dan ilmu pengetahuan.
Merupakan kawasan hasil budaya manusia yang bernilai tinggi yang dimanfaatkan untuk pengembangan ilmu pengetahuan. Kawasan ini terletak: a. di Kecamatan Samalantan ( Rumah Adat Panjang, Tugu Perdamaian,
Makam Nek Dari, Kubu Pertahanan/Intai Belanda) b. di Kecamatan Siding (Rumah Adat Baluk)
c. di Kecamatan Bengkayang (Goa Romo dan Gedung Pancasila)
d. di Kecamatan Monterado (Salip Raksasa, Tiang Bendera Cina dan Makam Asisten Residen Australia)
e. di jalur Singkawang Bengkayang Kecamatan Sungai Betung (Benteng Vandering)
f. di Kecamatan Jagoi (Tugu Perbatasan Malindo).
e. Kawasan rawan bencana alam
Kawasan rawan bencana alam, terdiri atas: a. kawasan rawan tanah longsor;
b. kawasan rawan gelombang pasang; dan c. kawasan rawan banjir.
Kawasan rawan tanah longsor tersebar di seluruh kecamatan pada daerah-daerah yang kondisi topografinya berupa perbukitan dan pegunungan.