4.1. Letak Geografis dan Wilayah Administrasi
Kota Palangka Raya secara resmi ditetapkan sebagai Ibu Kota Provinsi
Kalimantan Tengah pada tanggal 17 Juli 1957. Secara geografis Kota
Palangka Raya terletak pada 113”30-114”04’ LT dan 1”30’-2”30’ LS. Luas
Wilayah Kota Palangka Raya adalah 284.250 Ha yang terdiri dari hutan, rawa,
sungai, danau, genangan air, pantai dan tanah lainnya, dengan batas-batas
wilayah yaitu :
Sebelah Utara : berbatasan dengan Kabupaten Gunung Mas
Sebelah Timur : berbatasan dengan Kabupaten Gunung Mas
Sebelah Selatan : berbatasan dengan Kabupaten Pulang Pisau
Sebelah Barat : berbatasan dengan Kabupaten Katingan
Secara administratif, Kota Palangka Raya dibagi menjadi 5 Kecamatan
dan 30 Kelurahan, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 4.1.
Tabel 4.1
Luas Wilayah Kota Palangka Raya, 2014
No Kecamatan Kelurahan Luas (Km2) % Terhadap
Kota
1 Pahandut Pahandut 9,50 0,35
Panarung 23,50 0,88
Langkai 10,00 0,37
Tumbang Rungan 23,00 0,86
Tanjung Pinang 44,00 1,64
Pahandut Sebrang 7,25 0,27
4
GAMBARAN UMUM
No Kecamatan Kelurahan Luas (Km2) % Terhadap
Kota
Kalampangan 46,25 1,73
Kameloh Baru 53,50 2,00
Bereng Bengkel 18,50 0,69
Danau Tundai 42,50 1,59
Luas Kecamatan Sebangau 583,50 21,78
3 Jekan Raya Menteng 31,00 1,16
Palangka 24,75 0,92
Bukit Tunggal 237,12 8,85
Petuk Katimun 59,75 2,23
Luas Kecamatan Jekan Raya 352,62 13,16
4 Bukit Batu Marang 124,00 4,63
Habaring Hurung 73,58 2,75
Luas Kecamatan Bukit Batu 572,00 21,36
5 Rakumpit Petuk Bukit 283,67 10,59
Luas Kecamatan Rakumpit 1.053,14 39,32
Luas Kota Palangka Raya 2.678,51 100
Sumber: Palangka Raya Dalam Angka 2014, BPS Kota Palangka Raya
menurut klasifikasi Oldeman, iklim di Kota Palangka Raya termasuk
ke dalam kelas B1 karena pada bulan basah selama 7 bulan
adalah data hujan dan klimatologi Kota Palangka Raya berdasarkan
Tabel 4.2
Data Hujan dan Klimatologi di Kota Palangka Raya
Bulan
Tabel berikut ini menjelaskan keadaan topografi wilayah Kota
Palangka Raya, terutama ketinggian wilayahnya. Peta topografi juga
dengan jelas menggambarkan kondisi topografi wilayah Kota Palangka
Raya.
Tabel 4.3
Ketinggian di Atas Permukaan Laut (mdpl) Menurut Kecamatan
No Kecamatan Tinggi (Meter)
1 Pahandut 20 – 25
selatan dengan kondisi dataran rendah dengan ketinggian 16-25
mdpl dan pada tingkat kemiringan 0 – 8%.
4.1.1.4.Fisiografi Lahan
Kajian fisiografi merupakan salah satu pendekatan keruangan
yang menganalisis karakteristik bentang alam berdasarkan persamaan
sifat-sifat fisik tanah. Analisis fisiografi juga sebagai masukan dalam
analisis daya dukung lingkungan. Wilayah Kota Palangka Raya dapat di
bagi menjadi beberapa fisiografi sebagai berikut :
1. Kawasan Hutan
Kawasan ini merupakan kawasan dengan luas paling dominan
yaitu 2.485,75 Km2 di Kota Palangka Raya.
2. Daratan rendah, endapan sungai , dan danau
Wilayah ini terdapat di tepi sungai yang berbelok-belok (meander) atau danau kecil. Letaknya agak tinggi, namun kadang-kadang
tergenang dan banjir akibat limpahan air sungai. Dataran ini
bertekstur tanah sedang sampai halus.
3. Tanah Pertanian
Tanah pertanian merupakan tanah yang digunakan lahan
pertanian/sawah. Lahan pertanian terbentuk dari endapan alluvial.
4. Perkampungan
Perkampungan di Wilayah Kota Palangka Raya tidak terlalu besar
seperti kawasan hutan (45,54 Km2) karena kepadatan
penduduknya yang juga tidak terlalu besar (2 jiwa/Km2).
5. Areal Perkebunan
Areal perkebunan pada Wilayah Kota Palangka Raya seluas 22,30
Km2.
airnya masih dalam. Pada daerah ini belum sempat terbentuk
gambut.
4.1.1.5. Geologi
Berdasarkan peta geologi lembar Palangka Raya tahun 1995
wilayah Kota Palangka Raya terbentuk dari batuan endapan dan batuan
beku. Yang terbentuk pada masa tersier dan kuarter. Daerah tengah dan
hulu terbentuk dari batuan endapan dan beku. Tabel berikut akan
memaparkan luasan jenis tanah di Kota Palangka Raya.
Secara umum, struktur geologi pada wilayah Kota Palangka Raya
terdiri dari: batuan terbentuk dari endapan permukaan (Qa) batuan
sedimen (TQd), dan batuan Plutonik (Kgr). Tabel berikut ini menjelaskan
rincian masing-masing batuan tersebut.
Tabel 4.4
Susunan Stratigrafi Wilayah Kota Palangka Raya
No Formasi/Satuan Batuan
Simbol dan
Warna Penjelasan Batuan Luas Ha
1 Aluvium Qa
Gambut berwarna coklat kehitaman (endapan rawa), pasir lepas berwarna kekuningan halus-kasar, tak berlapis (endapan sungai), Lempung kecoklatan, mengandung sisa tumbuhan sangat lunak (daerah pasang surut) dan lempung kaolinan warna putih kekuningan, bersifat liat, tebal berkisar dari 50-100 m.
110.610,35
2 Formasi Dahor TQd
Konglomerat, coklat warna kehitaman agak padat, komponen terdiri dari fragmen dan basal, ber-ukuran 1-3 Cm, kemas terbuka dengan matriks berukuran pasir. Berselingan dengan batu pasir, berwarna kekuningan sampai kelabu, berputir halus sampai kasar, setempat berstruktur sedimen simpang siur. Batu lempung warna kelabu, agak lunak, karbonan setempat mengandung lignit, tersingkap sebagai sisipan dlm batu pasir dgn ketebalan 20-60 Cm. Unsur formasi ini diperkirakan Miosen Tengah sampai Pilstone, berdasarkan korelasi dengan Formasi Dihor di lembar tengah dengan tebalnya diperkirakan 300 m, diendapkan dim lingkungan Paralik
1.862,45
3 Granit Kgr
Granit: Batuan plutonik dengan komposisi granit-granodiorit, berwarna putih berbintik hitam, kasat mata, berhablur penuh, berbutir menengah, hipidiomorf. Mineral penyusunnya terdiri dari Orthoklas, kuarsa, plagiokklas dan horenblende serta sedikit biotit. Beberapa sayatan menunjukan textur pertit, granofir, grafik dan mirmekrit. Di lembar Tengah bahwa batuan ini menunjukan umur kapur
171.777,20
Ditinjau dari formasi bahan material pembentukannya, di daerah ini
terdapat Formasi Aluvium (Qa) yang tersusun dari material gambut
berwarna coklat kehitaman (endapan rawa), pasir lepas berwarna
kekuningan halus-kasar, tak berlapis (endapan sungai); lempung kelabu
kecoklatan, mengandung sisa tumbuhan, sangat lunak (daerah pasang surut),
dan lempung kaolinan warna putih kekuningan, bersifat liat, tebal sekitar dari
50 – 100 m, Formasi Dahor (TQd) yang terdiri dari material Konglomerat,
coklat kehitaman, agak padat, komponen terdiri dari fragmen kuarsit dan
basal, berukuran 1 – 3 cm, kemas terbuka dengan matriks berukuran pasir.
Berselingan dengan batu pasir, berwarna kekuningan sampai kelabu,
berbutir sedang sampai kasar, setempat berstruktur sedimen silang siur. Batu
lempung warna kelabu, agak lunak, karbonan setempat mengandung lignit,
tersingkap sebagai sisipan dalam batu pasir dengan ketebalan 20 – 60 cm.
Umur formasi ini diperkirakan Miosen Tengah sampai Plistosen,
berdasarkan korelasi dengan Formasi Dahor di Lembar Tewah
(Sumintadipura, 1976), tebalnya diperkirakan 300 m, diendapkan di
lingkungan paralik. Tanah ini banyak dijumpai dari bagian tengah hingga ke
utara dan merupakan lahan yang baik untuk pertanian lahan kering.
Sebagian lahan ini telah digunakan untuk pertanian tanaman keras dan
selebihnya beruap hutan.
Jenis tanah yang terbentuk di suatu daerah dipengaruhi oleh struktur
batuan induk yang oleh proses bio-fisik atau proses pelapukan akan
membentuk jenis tanah tertentu. Oleh karena itu sifat batuan secara geologis
akan menentukan kesuburan tanah dan kemudian berpengaruh terhadap
kesesuaian penggunaan untuk budidaya tanaman.
Data geologi Kota Palangka Raya sesuai Peta Geologi Bersistem
Indonesia, Lembar Pangkalan Bun, 1513, tahun 1994, bahwa bagian hulu
andesit, dan tuf yang bersifat resisten. Sedangkan bagian selanjutnya
hingga ke hilir melewati landform Group Aluvial dengan kelompok tanah yang
terbentuk dari bahan induk batuan sediment yamg mengandung pasir,
lempung dan sisa-sisa tanaman dan bersifat mudah tererosi.
4.1.1.6. Jenis dan Struktur Tanah
Sebaran jenis tanah di Wilayah Kota Palangka Raya dapat
dijelaskan pada tabel berikut ini.
Tabel 4.5
Penyebaran Jenis Tanah di Kota Palangka Raya
No Kecamatan
Jenis Tanah (Ha)
Alluvial Sungai/ Danau Podsol Regosol Organosol Aluvial Litosol
Podsolik
Sumber: Kota Palangka Raya Dalam Angka 2013
4.1.1.7. Hidrologi
Pada Tabel 4.6 menjelaskan tentang deskripsi kondisi Hidrologis Wilayah
Tabel 4.6
Sebaran Potensi Air Tanah
No Potensi Air
Tanah Luas (Ha) (%) Deskripsi
1 Air Tanah
Dangkal 193.752,79 72,34
Daerah dengan quater sistemnya masih dipengaruhi oleh keberadaan jalur sungai, baik sungai utama Ranungan/Kahayan, Sebangau dan sunagi-sungai lainnya yang tersebar pada daerah sekitar Kahayan, baik sebagai anak2 sungai maupun alur-alur drainase alam lainnya yang pembuangannya langsung ke sungai besar yang terdekat.
2
Air Tanah Menengah
Datar 74.098,21 27,66
Daerah dengan aquater sistemnya sangat di pengaruhi oleh kondisi rawa gambut baik yang dangkal maupun yang sepanjang tahun tetap basah.
Total Luas 284.250,00 100,00
Gambar 4.5
4.3 Penggunaan Lahan
Berdasarkan peta penggunaan lahan eksisting di Kota Palangka Raya tahun
2010, sebagian besar lahan di Kota Palangka Raya adalah hutan lahan basah.
Rincian pembagian luas kawasan hutan ditunjukan dalam tabel di bawah ini.
Tabel 4.7
Luas Kawasan Hutan dan Penggunaan Lainnya di Wilayah Kota Palangka Raya 2013
No Pembagian Hutan Menurut Status Luas (Ha)
A Kawasan Lindung
1 Daerah Sempadan Sungai 14,248
2 Hutan Lindung 8,516
3 Suaka Alam 56,072
B Kawasan Budidaya
1 Area Penggunaan Lainnya (APL) 41,880
2 Hutan Produksi dapat Dikonversi (HPK) 90,704
3 Hutan Produksi (HP) 73,387
Jumlah 284,807
Sumber : Palangka Raya Dalam Angka 2014, BPS Kota Palangka Raya
4.4 Potensi Rawan Bencana
Gambar berikut menunjukkan beberapa rawan bencana banjir maupun
bencana kebakaran akibat titik api gambut kering pada musim kemarau. Atas
dasar gambaran lokasi-lokasi rawan bencana karena alam tersebut, maka jalur
evakuasi yang diarahkan guna menyelamatkan dari bencana tersebut adalah jalur
jalan terdekat, dan ke daerah-daerah yang memiliki elevasi tanah lebih tinggi atau
Gambar 4.6
4.5 Kependudukan
Salah satu aspek penting dalam perencanaan pembangunan suatu
wilayah adalah aspek kependudukan. Analisis kependudukan ini digunakan
sebagai acuan untuk memprediksi kebutuhan sarana dan prasarana yang
dibutuhkan di masa yang akan datang serta sebagai dasar penentuan alokasi
lahan untuk berbagai kebutuhan seiring dengan pertumbuhan penduduk.
4.5.1 Jumlah Penduduk Kota Palangka Raya
Jumlah penduduk Kota Palangka Raya tahun 2013 sebanyak 244.500 jiwa,
Berdasarkan luas wilayah dibanding dengan jumlah penduduk yang ada,
kepadatan penduduk Palangka Raya tergolong jarang, dimana ada hanya
sekitar 91 orang per km perseginya. Sebaran dan kepadatan penduduk di
Kota Palangka Raya disajikan dalam tabel berikut.
Tabel 4.8
Luas Wilayah, Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk (per Km2 ), 2013
No Kecamatan/Kelurahan
Pahandut Seberang 7,25 4.274 589,52
2 Sabangau 583,50 15.859 27,18
Bukit Tunggal 237,12 37.491 158,11
Petuk Katimpun 59,75 2.372 39,70
4 Bukit Batu 572,00 12.871 22,50
Marang 124,00 886 7,15
Tangkiling 78,64 3.066 38,99
Sumber : Palangka Raya Dalam Angka 2014, BPS Kota Palangka Raya
Berdasarkan jenis kelamin, jumlah penduduk Kota Palangka Raya terdiri
dari 125.000 laki-laki dan 119.500 perempuan, dengan rincian sebaran
berdasarkan umur pada tabel berikut.
Tabel 4.9
Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin
No Kelompok
Umur
Laki-Laki Perempuan Jumlah (%)
15 70-74 837 867 1.704 0,70
16 75+ 755 929 1.684 0,69
Jumlah 125.000 119.500 244.500 100
Sumber :Palangka Raya Dalam Angka 2014, BPS Kota Palangka Raya
Gambar 4.8
Grafik Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin
Sumber :Palangka Raya Dalam Angka 2014, BPS Kota Palangka Raya
4.5.2 Struktur Penduduk Kota Palangka Raya
Struktur penduduk berdasarkan umur sangat penting dalam
perencanaan pembangunan prasarana pendidikan, sumber informasi
ketersediaan tenaga kerja, menentukan beban tanggungan dan lain-lain.
Jumlah penduduk berdasarkan komposisi umur dapat digunakan
untuk menghitung besarnya rasio ketergantungan atau beban kerja yang
juga merupakan salah satu indikator untuk menilai keberhasilan program
pengendalian kelahiran. Adapun struktur penduduk desa menurut
Tabel 4.10
Jumlah Penduduk Umur 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Menurut Lapangan Pekerjaan Utama dan Jenis Kelamin
No Lapangan Usaha Laki-Laki Perempuan Jumlah %
1 Pertanian 7.403 3.998 11.401 11,17
2 Pertambangan Dan Penggalian 2.368 126 2.494 2,44
3 Industri 830 506 1.336 1,31
4 Listrik, Gas dan air 278 137 415 0,41
5 Konstruksi 8.301 427 8.728 8,55
6 Perdagangan 15.687 20.093 35.780 35,04
7 Transportasi dan komunikasi 7.753 397 8.150 7,98
8 Keuangan 5.133 2.075 7.208 7,06
9 Jasa 16.229 10.369 26.598 26,05
Jumlah 63.982 38.128 102.110 100,00
Sumber :Palangka Raya Dalam Angka 2014, BPS Kota Palangka Raya
Berdasarkan tabel tersebut diatas, lapangan usaha sebagian besar penduduk
Kota Palangka Raya adalah di bidang penyediaan jasa (26,05%) dan bidang perdagangan
Gambar 4.9
4.6 Sarana dan Prasarana
4.6.1 Transportasi Transportasi Darat
Sistem transportasi darat sangat penting peranannya dalam
meningkatkan mobilitas orang, barang dan jasa. Tersedianya jaringan jalan
yang didukung dengan moda transportasi yang memadai yang
menghubungkan desa dengan kota akan memperlancar arus barang dan
orang antar desa, antar desa dengan kota dan antar wilayah yang lebih
luas. Meningkatnya arus lalu lintas akan mendorong tumbuhnya pusat
kegiatan ekonomi baru diantara kawasan yang dilewati sistem jaringan
transportasi. Panjang jalan di Kota Palangka Raya sampai akhir tahun 2013
mencapai 911,83 km. Berdasarkan kondisi permukaan jalan pada tahun
2013, 104,02 km dalam kondisi baik, 141,56 km dalam kondisi sedang,
259,57 km dalam kondisi rusak dan 406,69 km kritis/rusak berat.
Tabel 4.11
Panjang Jalan Menurut Jenis Permukaan (Km)
Tahun
Jenis Permukaan
Jumlah
Aspal Kerikil Tanah Lainnya
Tabel 4.12
Panjang Jalan Menurut Jenis Kondisi (Km)
Tahun Kondisi Jalan
Jumlah Peningkatan Kendaraan Bermotor Menurut Jenisnya
Tahun
Kendaraan bermotor hingga tahun 2012 total mencapai 90.648
buah dengan dominasi kendaraan roda 2, masyarakat Palangka Raya
memang lebih efektif menggunakan kendaraan ini karena lebih cepat dan
1. Terminal
Tabel 4.14
Jumlah Armada Angkutan Trayek AKAP dan AKDP di wilayah Kota Palangka Raya
No Jurusan Jumlah
Armada Jenis Armada Keterangan
1.
Jumlah Armada Angkutan Pedesaan, Angkutan Kota Dan Angkutan Bandara Di Wilayah Kota Palangka Raya
No Jurusan Jumlah Armada Jenis Armada Keterangan
5.
6.
7.
P.Raya – Bubugus/Timpah
Angkutan Kota di Pelabuhan Rambang Kota Palangka Raya
Tahun
Penumpang Dalam Negeri Melalui Bandar Udara Tjilik Riwut
Tahun Pesawat Terbang Penumpang Transit
Berangkat Datang Berangkat Datang
2013 5.568 5.572 327.296 368.819 53.042
2012 3.652 3.648 330.895 354.457 45.503
Tahun Pesawat Terbang Penumpang Transit
2010 2.772 2.775 231.008 435.680 50
2009 2.666 2.667 164.456 162.656 50
2008 1.811 1.811 138.467 137.994 173
2007 1.814 1.816 126.309 128.356 288
2006 1.971 1.968 107.820 109.191 -
2005 1.734 1.734 86.966 85.923 64
2004 2.269 2.249 85.009 83.567 153
2003 1.143 1.144 33.762 115.108 83
Sumber : Bandara Tjilik Riwut Palangka Raya
Aktifitas bongkar muat di pelabuhan Rambang, tercatat 1505 orang yang
masuk dengan total beban 845 Ton barang, sedangkan penerbangan hingga tahun 2013
mencapai 5.568 keberangkatan dan kedatangan pesawat dengan jumlah penumpang
mencapai 368.819 jiwa.
Kondisi ini menunjukan peningkatan yang signifikan sehingga perlu
pengembangan sistem pelayanan yang lebih baik guna menunjang kenyamanan
penumpang serta didukung dengan fasilitas yang memadai.
Tabel 4.18
Lalu Lintas Angkutan Udara
Barang/Kargo Dalam Negeri Melalui Bandar Udara Tjilik Riwut
Tahun
Barang (Kg) Bagasi (Kg) Pos paket (Kg)
Muat Bongkar Muat Bongkar Muat Bongkar
2013 610.010 4.061.621 2.113.211 3.228.827 33.676 28.929
2012 612.230 3.487.172 2.042.765 3.131.765 46.657 75.155
2011 549.334 3.093.631 2.003.178 3.120.613 19.371 91.217
2010 353.344 1.836.772 1.612.884 2.364.964 174.738 654.724
Tahun Barang (Kg) Bagasi (Kg) Pos paket (Kg)
2010 adalah 2.811 ton dan jumlah barang yang dimuat ada 4.995 ton.
Sedangkan jumlah kedatangan dan keberangkatan penumpang
masing-masing 1.859 orang dan 1.500 orang.
4.6.2 Listrik dan Energi
Tinggi rendahnya pemakaian listrik masyarakat merupakan salah
satu indikator tingkat kesejahteraan masyarakat itu sendiri. Adanya
peningkatan yaitu banyaknya listrik PLN yang terjual dan banyaknya air
minum yang disalurkan selain untuk konsumsi pemerintah, lainnya dan
susut/hilang dari tahun ke tahun menunjukkan peningkatan yang sejalan
dengan bertambahnya penduduk dan meningkatnya derajat
kesejahteraan masyarakat di Kota Palangka Raya. Produksi listrik di Kota
Palangka Raya pada tahun 2013 sebesar 722.952.543 Kwh dengan jumlah
energi yang dikonsumsi sendiri sebesar 2.892.576,28 Kwh, energi yang
dijual sebesar 620.080.554 Kwh, dan energi yang susut/hilang sebesar
99.979.412,33 Kwh.
Pada tabel berikut akan disajikan produksi listrik (PLN) yang
dibangkitkan (Kwh) di Kota Palangka Raya dalam kurun tiga tahun terakhir.
Tabel 4.19
Produksi Listrik (PLN) yang Dibangkitkan (Kwh)
No Bulan Energi
2013 2012 2011
No Bulan Energi
2013 2012 2011
4 April 59.295.426 50.562.229 42.982.201
5 Mei 61.828.715 54.010.125 46.779.971
6 Juni 61.304.821 52.265.539 45.979.874
7 Juli 60.760.294 52.636.983 46.737.263
8 Agustus 60.148.690 53.548.608 49.139.440 9 September 61.597.156 53.569.774 46.155.328 10 Oktober 65.227.353 56.113.197 49.218.895 11 November 61.457.396 54.741.013 48.257.222 12 Desember 63.352.037 56.414.138 48.393.707 Jumlah 722.952.542 632.519.418 550.868.976
Sumber: Palangka Raya Dalam Angka 2014, BPS Kota Palangka Raya
Gambar 4.11
Perkembangan Produksi Tenaga Listrik
Dari data di atas terlihat bahwa produksi listrik dari tahun ke
tahun mengalami peningkatan secara signifikan, terutama dalam satu
tahun terakhir.
4.6.3 Air Bersih
Jumlah Pelanggan
No Jenis Pelanggan Disalurkan [m3] Nilai [Rp]
akan terhindar dari berbagai penyakit terutama diare. Di Kota Palangka
Raya sudah terdapat air bersih yang disalurkan oleh PDAM tetapi belum
memenuhi kebutuhan seluruh penduduk Kota Palangkaraya. Pada tabel
berikut akan disajikan jumlah pelanggan perusahaan daerah air minum
menurut jenis konsumen.
Tabel 4.20
Jumlah Pelanggan Perusahaan Daerah Air Minum Menurut Jenis Konsumen di Kota Palangka Raya Tahun 2013
1 Sosial :
*Rumah Tangga 181 154 2.904.586 11.676.591.170
*Instansi Pemerintah 204 6.607 2.376.015.550
3 Niaga :
JUMLAH 185.406 3.227.898 17.035.414.540
Sumber : Palangka Raya Dalam Angka 2014, BPS Kota Palangka Raya
Masyarakat setempat masih banyak yang memanfaatkan pompa
listrik/tangan, sumur/perigi, air sungai dan air hujan. Namun, air yang
diperoleh tidak cukup layak karena air tersebut berasa terkadang berasa
Kota Palangka Raya dapat menikmati air bersih yang layak dan aman
untuk dikonsumsi.
4.6.4 Komunikasi
Prasarana komunikasi dewasa ini sangat berperan penting dalam
percepatan pembangunan, karena informasi bisa langsung diterima oleh
masyarakat dan pemerintah daerah setempat. Wilayah Kota Palangka
Raya dapat dijangkau oleh telepon selular atau handphone, dan desa-desa
sekitar yang masih dapat terjangkau. Untuk memperoleh informasi dan
berita, masyarakat di Kota Palangka Raya dapat menggunakan Televisi dan
Radio, dengan sumber energi berasal dari PLN atau menggunakan Aki.
Selain itu, juga terdapat Kantor Pos yang memungkinkan masyarakat
untuk berkomunikasi maupun melakukan pengiriman uang melalui jasa
pos.
Penjualan materai di tahun 2013 mencapai Rp.
15.220.500.000,00. Dan banyaknya surat pos yang dikirim secara umum
mengalami kenaikan. Jumlah pelanggan telepon di tahun 2013 adalah
19.811 pelanggan.
Tabel 4.21
Kapasitas Sentral dan Jumlah Sambungan Telekomunikasi di Kota Palangka Raya
Tahun Kapasitas Sentral Jumlah Sambungan Telekomunikasi
Wartel Warnet TUCP/Dering Pelanggan
2004 17.005 570 8 66 16.574
2003 17.005 570 8 66 16.574
Sumber : Palangka Raya Dalam Angka 2014, BPS Kota Palangka Raya
4.6.5 Pendidikan
Prasarana pendidikan di Kota Palangka Raya cukup memadai,
karena pada masing-masing kecamatan sudah tersedia sekolah untuk
masing-masing jenjang pendidikan. Namun yang perlu dicermati adalah
jumlah perguruan tinggi di Kota Palangka Raya masih kurang memadai
jumlahnya dibandingkan dengan jumlah lulusan SMU. Berikut akan
dijelaskan prasarana pendidikan di masing-masing kecamatan di Kota
Palangka Raya.
Tabel 4.22
Jumlah Sekolah, Kelas, Murid, dan Guru Kecamatan Pahandut
Sekolah Kelas Murid Guru
Negeri Swasta Jumlah Negeri Swasta Jumlah Negeri Swasta Jumlah Negeri Swasta Jumlah
TK 2 37 39 7 107 114 143 1.686 1.829 20 234 254
SD 33 14 47 786 101 887 8.361 2.587 10.948 645 198 843
SMP 8 15 23 102 93 195 3.300 2.560 5.860 316 240 556
SMU 2 11 13 54 69 123 2.069 1.501 3.570 160 236 396
SMK 4 3 7 90 15 105 2.021 172 2.193 273 45 318
Sumber : Palangka Raya Dalam Angka 2014, BPS Kota Palangka Raya
Prasarana pendidikan di Kecamatan Sabangau cukup memadai, hal
tersebut dapat dilihat dari jumlah sekolah yang cukup banyak di
Kecamatan Sabangau. Pada tabel berikut akan disajikan prasarana
pendidikan di Kecamatan Sabangau
Tabel 4.23
Jumlah Sekolah, Kelas, Murid, dan Guru Kecamatan Sabangau
Sekolah Kelas Murid Guru
Negeri Swasta Jumlah Negeri Swasta Jumlah Negeri Swasta Jumlah Negeri Swasta Jumlah
TK 1 8 9 3 24 27 75 205 280 11 48 59
SD 10 - 10 105 6 111 2.191 - 2.191 196 - 196
SMP 5 - 5 33 4 37 664 - 664 88 - 88
SMU 1 1 2 3 20 23 30 78 108 9 10 19
SMK 2 - 2 10 - 10 187 - 187 51 - 51
Prasarana pendidikan di Kecamatan Jekan Raya cukup memadai,
hal tersebut dapat dilihat dari jumlah sekolah yang cukup banyak di
Kecamatan Jekan Raya. Pada tabel berikut akan disajikan prasarana
pendidikan di Kecamatan Jekan Raya
Tabel 4.24
Jumlah Sekolah, Kelas, Murid, dan Guru Kecamatan Jekan Raya
Sekolah Kelas Murid Guru
Negeri Swasta Jumlah Negeri Swasta Jumlah Negeri Swasta Jumlah Negeri Swasta Jumlah
TK 1 66 67 1 192 193 124 3.042 3.166 20 416 436
SD 9.562 3.641 13.203 721 228 949 34 11 45 576 92 668
SMP 6 12 18 99 69 168 3.396 1.627 5.023 305 163 468
SMU 4 6 10 87 20 107 2.913 753 3.666 247 69 316
SMK - 537 537 - 139 139 - 6 6 - 26 26
Sumber : Palangka Raya Dalam Angka 2014, BPS Kota Palangka Raya
Prasarana pendidikan di Kecamatan Bukit Batu cukup memadai,
hal tersebut dapat dilihat dari jumlah sekolah yang cukup banyak di
Kecamatan Bukit Batu. Pada tabel berikut akan disajikan prasarana
pendidikan di Kecamatan Bukit Batu.
Tabel 4.25
Jumlah Sekolah, Kelas, Murid, dan Guru Kecamatan Bukit Batu
Sekolah Kelas Murid Guru
Negeri Swasta Jumlah Negeri Swasta Jumlah Negeri Swasta Jumlah Negeri Swasta Jumlah
TK 39 213 252 9 21 30 3 8 11 4 16 20
SD 15 1 16 239 6 245 1.878 68 1.946 204 15 219
SMP 5 2 7 31 3 34 588 205 793 116 17 133
SMU 1 2 3 12 8 20 277 96 373 36 26 62
SMK 101 - 101 23 - 23 1 - 1 6 - 6
Sumber : Palangka Raya Dalam Angka 2014, BPS Kota Palangka Raya
Prasarana pendidikan di Kecamatan Rakumpit cukup memadai, hal
tersebut dapat dilihat dari jumlah sekolah yang cukup banyak di
Kecamatan Rakumpit. Pada tabel berikut akan disajikan prasarana
pendidikan di Kecamatan Rakumpit.
Tabel 4.26
Jumlah Sekolah, Kelas, Murid, dan Guru Kecamatan Rakumpit
Sekolah Kelas Murid Guru
SMU 1 - 1 3 - 3 53 - 53 11 - 11
SMK 30 - 30 10 - 10 1 - 1 3 - 3
Sumber : Palangka Raya Dalam Angka 2014, BPS Kota Palangka Raya
4.6.6 Kesehatan
Sarana dan prasarana kesehatan di Kota Palangka Raya sudah cukup
memadai karena disetiap desa sudah terdapat puskesmas pembantu
(Pustu). Untuk posyandu sudah terdapat di semua desa. Pada tabel
berikut akan disajikan jumlah prasarana kesehatan di masing-masing
Kecamatan di Kota Palangka Raya.
Tabel 4.27
Jumlah Rumah Sakit, Puskesmas dan Puskesmas Pembantu dirinci menurut Kecamatan, 2013
No. Kecamatan Rumah Sakit Puskesmas Puskesmas Pembantu
1 Pahandut 4 2 12
Sumber : Palangka Raya Dalam Angka 2014, BPS Kota Palangka Raya
Pada tabel berikut akan disajikan banyaknya tenaga kesehatan dirinci di
masing-masing Kecamatan di Kota Palangka Raya.
Tabel 4.28
Banyaknya Tenaga Kesehatan dirinci menurut Kecamatan, 2013
No. Kecamatan Dokter
Sumber : Palangka Raya Dalam Angka 2014, BPS Kota Palangka Raya
4.6.7 Keagamaan
Di Kota Palangka Raya terdapat berbagai macam agama, sehingga
masing kecamatan sesuai dengan mayoritas pemeluk agama di kecamatan
tersebut. Berikut akan dijelaskan jumlah fasilitas tempat ibadah pada
masing-masing kecamatan.
Sumber : Palangka Raya Dalam Angka 2014, BPS Kota Palangka Raya
4.7 Kondisi Perekonomian
4.7.1 Ekonomi Dasar Kota Palangka Raya
Secara lebih rinci peran PDRB Kabupaten/Kota terhadap
Tabel 4.30
PDRB atas Dasar Harga berlaku menurut Lapangan Usaha (Jutaan Rupiah)
No Lapangan Usaha 2011 2012 2013
1 Pertanian, Peternakan, Kehutanan 237.140,69 258.718,53 289.746,42
Dan Perikanan
2 Pertambangan dan Penggalian 61.794,34 66.093,39 76.923,81
3 Industri Pengolahan 187.319,08 202.560,05 227.163,49
4 Listrik, Gas dan Air Bersih 108.559,11 125.186,88 138.028,47
5 Bangunan 267.219,29 309.109,30 361.565,72
6 Perdagangan, Hotel dan Restoran 672.122,11 790.676,43 912.206,22
7 Pengangkutan dan Komunikasi 750.034,44 837.850,58 963.710,53
8 Keuangan, Persewaan dan Jasa
Perusahaan
391.246,13 467.841,28 562.378,97
9 Jasa-jasa 1.472.551,95 1.677.644,37 1.944.006,95
Produk Domestik Regional Bruto 4.147.987,15 4.735.680,80 5.475.730,58
Sumber : Palangka Raya Dalam Angka 2014, BPS Kota Palangka Raya
Berikut Produk Domestik Regional Bruto menurut lapangan usaha atas
Dasar Harga Konstan 2000 (Jutaan Rupiah).
Tabel 4.31
Produk Domestik Regional Bruto Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Konstan 2000 (Jutaan Rupiah)
No Lapangan Usaha 2011 2012 2013
1 Pertanian, Peternakan,
8 Keuangan, Persewaan
dan Jasa Perusahaan
127 959,05 146 868,22 169 760,67
9 Jasa-jasa 571 784,24 615 168,28 666 211,83
Produk Domestik Regional Bruto 1 673 899,06 1 800 406,681 939 378,50
Sumber : Palangka Raya Dalam Angka 2014, BPS Kota Palangka Raya
Berdasarkan tabel berikut dapat dilihat bahwa laju pertumbuhan
perkembangan PDRB di Kota Palangka Raya pada Tahun 2010 sampai
2013 mengalami peningkatan.
Tabel 4.32
Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas Dasar Harga Konstan 2000 menurut Lapangan Usaha (Persen)
No Lapangan Usaha 2010 2011 2012 2013
1 Pertanian Peternakan Kehut.
& Perikanan
(2,13) 0,30 2,48 3,78
2 Pertambangan dan penggalian 6,12 1,30 3,35 10,55
3 Industri Pengolahaan 2,57 2,02 2,05 5,18
Produk Domestik Regional Bruto 6,95 6,99 7,56 7,72
Sumber : Palangka Raya Dalam Angka 2014, BPS Kota Palangka Raya
4.7.2 Lembaga Ekonomi Desa
Salah satu faktor yang penting dalam peningkatan nilai ekonomi
desa; lembaga bank, koperasi dan lembaga keuangan mikro lainnya
sebagai sumber pendanaan bagi masyarakat; lembaga pemerintah dan
Lembaga Swadaya Masyarakat sebagai pendamping dan fasilitator dalam
mengembangkan kegiatan di desa.
(1) Pasar dan Toko
Pasar sebagai pusat kegiatan perekonomian barang dan jasa
terdapat di Kecamatan Pahandut dan Kecamatan Jekan Raya,
karena Kecamatan Pahandut dan Kecamatan Jekan Raya
merupakan kecamatan padat penduduk. Sedangkan untuk
kebutuhan yang tidak terlalu banyak dapat dibeli diwarung atau
kios-kios di setiap desa.
(2) Lembaga Keuangan
Realisasi belanja daerah Kota Palangka Raya pada tahun 2013 sebesar
Rp. 849,91 milyar yang terdiri dari belanja operasi, belanja modal,
belanja tidak terduga dan transfer yang besarnya masing-masing
sebesar Rp. 676,57 milyar, Rp. 173,33 milyar, Rp. 0 juta dan Rp. 0
juta.
Realisasi penerimaan pemerintah Kota Palangka Raya pada tahun
20103 sebesar Rp. 874,86 milyar yang terdiri dari pendapatan asli
daerah, pendapatan transfer dan lain-lain pendapatan yang sah yang
besarnya masing-masing sebesar Rp. 63,56 milyar, Rp. 811.31 milyar
dan Rp. 0 juta.
Jumlah bank di Kota Palangka Raya hampir semuanya terletak di
Kecamatan Pahandut. Pada tahun 2013 tercatat 16 unit kantor
bank yang terpusat di dalam Kota Palangka RayaAdapun nama
bank yang beroperasi diantaranya adalah Bank Pembangunan
Kalimantan Tengah, Bank Nasional Indonesia, Bank Central Asia, Bank
Danamon, Bank Tabungan Negara, Bank Mega, Bank Mandiri, Bank
Muamalat, Bank BTPN, Bank Rakyat Indonesia, Bank Syariah Mandiri,
(3) Koperasi
Koperasi di Kota Palangka Raya sudah cukup banyak mulai dari
yang berskala kecil hingga besar, yang dapat mempercepat laju
perekonomian di Kota Palangka Raya.
4.8 Pertanian
Pertanian merupakan sektor yang memberikan kontribusi sangat besar
dalam menunjang sumber pendapatan asli daerah maupun sebagai penyerap
tenaga kerja. Di Wilayah Kota Palangka Raya pertanian merupakan komoditas
utama yang penting, terutama pertanian tanaman pangan.
Tabel 4.33
Luas Panen Padi Ladang, Padi Sawah, Jagung, Ubi Kayu dan Ubi Jalar (Ha)
Kecamatan Padi Ladang Padi Sawah Jagung Ubi Kayu Ubi Jalar
Pahandut 4 - 25 25 20
Sabangau - - 285 17 -
Jekan Raya - - 25 - -
Bukit Batu - - 250 58 10
Rakumpit 49 - 20 15 5
2013 53 - 605 115 35
2012 6 - 595 99 37
2011 218 - 870 118 35
2010 176 - 791 132 59
2009 300 52 930 139 78
2008 320 5 846 154 87
2007 279 10 818 235 95
2006 264 - 1.072 247 71
4.9 Kehutanan dan Perkebunan
Secara umum bahwa sumber daya hutan dan kebun adalah potensi yang
sangat strategis untuk wilayah Kota Palangka Raya dan memiliki peranan
yang sangat besar bagi perkembangan daerah Kota Palangka Raya, yang
diindikasikan dengan peranan Kehutanan dan Perkebunan dalam
memberikan kontribusi bagi daerah dalam peningkatan Pendapatan Asli
Daerah (PAD) dan penyerapan tenaga kerja, dan fungsi lain sebagai penunjang
kehidupan masyarakat.
4.10Perikanan
Sektor perikanan merupakan salah satu sektor yang paling banyak
memberikan kontribusi bagi pemerintah daerah. Oleh sebab itu, untuk sektor
perikanan, masyarakat lebih cenderung untuk bekerja sebagai nelayan laut,
dibandingkan melakukan budidaya. Selain cukup mudah untuk memperoleh juga
tidak terlalu memerlukan perawatan tersendiri. Namun, pada musim-musim
tertentu seperti musim gelombang, para nelayan sangat kesulitan untuk berlayar
mencari ikan, alternatif yang lain adalah dengan bertani. Pada tabel berikut
menjelaskan tentang Produksi Perikanan Perairan Umum Menurut Jenis Perairan
dan Kecamatan.
Tabel 4.34
Produksi Perikanan Perairan Umum menurut Jenis Perairan dan Kecamatan (Ton Basah)
Kecamatan Sungai Danau Rawa Budidaya Jumlah
2011 739,28 830,83 398,40 3.370,92 5.339,43
2010 724,84 796,94 346,61 2.117,74 3.986,13
2009 474,85 950,65 422,15 1.203,37 3.051,02
2008 493,25 993,85 405,10 1.247,05 3.139,25
2007 509,10 969,25 418,15 901,95 2.778,45
2006 516,20 952,20 435,20 884,90 2.788,50
Sumber : Palangka Raya Dalam Angka 2014, BPS Kota Palangka Raya
Berdasarkan tabel diatas, terlihat bahwa Kota Palangka Raya cukup
memberikan kontribusi yang cukup besar dari sektor perikanan laut yang
mencapai hingga 9.751,65 ton pada tahun 2013. Sedangkan untuk perikanan
budidaya kurang memberikan kontribusi yang signifikan bagi Kota Palangka
Raya.
4.11 Peternakan
Perkembangan produk peternakan di Kota Palangka Raya selama
beberapa tahun terakhir mengalami fluktuasi, sehingga memberikan kontribusi
bagi perekonomian Kota Palangka Raya. Hal tersebut menjadi tantangan untuk
terus menggali dan mengembangkan potensi di sektor ini.
Berdasarkan Pola Pangan Harapan Hidup (PPH) Tahun 2005, di Kota
Palangka Raya pada kelompok pangan hewani yang tersedia, masih belum
mencapai angka sasaran yang diharapkan, yaitu hanya 64 persen dari PPH
Nasional sebesar 120,4 persen. Hal ini salah satu permasalahannya adalah
karena pada kelompok pangan hewani (daging dan telor) sebagian besar
masih di datangkan dari luar propinsi. Pada tabel di bawah menjelaskan juga
tentang Perkembangan Produksi Daging menurut jenis ternaknya.
Tabel 4.35
Jumlah Populasi Ternak Menurut Jenisnya
Kecamatan Sapi Kerbau Kambing Domba Babi Kuda
Jekan Raya 401 5 557 - 6.239 -
Sumber : Palangka Raya Dalam Angka 2014, BPS Kota Palangka Raya
Sedangkan populasi unggas di Kota Palangka Raya disajikan pada tabel berikut
ini.
Tabel 4.36
Perkembangan Populasi Unggas dan Kelinci Per Kecamatan
Kecamatan Ayam Ras
Petelor
Ayam
Kampung Ayam Broiler Itik Kelinci
2009 - 147.813 1.008.218 3.567 -
2008 - 140.774 988.449 2.841 -
2007 - 152.785 1.068.795 2.858 -
2006 - 138.767 971.529 2.499 -
Sumber : Palangka Raya Dalam Angka 2014, BPS Kota Palangka Raya
Berdasarkan tabel diatas, unggas jenis ayam broiler lebih banyak
dipelihara masyarakat dibandingkan ayam kampung atau itik.
4.12 Pertambangan
Usaha tambang perorangan maupun badan usaha, yang saat ini
masih aktif berproduksi (memiliki ijin) adalah sebanyak 14 usaha
pertambangan. Selain potensi bahan galian mineral golongan C seperti
disebutkan di atas, terdapat juga jenis mineral lainnya, yaitu: Pasir Kuarsa,
Kaolin, Emas dan Batu Bara.
Tabel 4.37
Luas Area KP - SIUPD Di Kota Palangka Raya
No Mineral
Luas
Area
(Ha)
Lokasi
1 Pasir Pasang, Pasir/tanah urug 84,28 Kecamatan Bukit Batu dan Kecamatan Sabangau
2 Granit, Batu Belah dan Split Granitte 10,99 Kecamatan Bukit Batu 3 Tanah Kuning/Metrial Pilihan 7,96 Kecamatan Bukit Batu
Sumber: Dinas Pertambangan Kota Palangka Raya
Endapan batubara yang terdapat di wilayah Kecamatan Rakumpit yang
tersebar di setiap Kelurahan. Di Kelurahan Mungkubaru terdapat 2 (dua) lapisan
batubara dengan ketebalan 0,5 m dan sekitar 1,5 m, sedangkan di Kelurahan
Gaung Baru dan Sei Raung tebal batubara yang teramati di pinggir sungai
Rungan sekitar 0,5 m, dan singkapan lainnya tidak diketahui ketebalannya
berwarna hitam hingga kecoklatan, dan setempat masih terlihat adanya
struktur sisa tanaman berupa ranting atau kayu.
Tabel 4.38
Potensi Sumber Daya Mineral di Kecamatan Rakumpit Kota Palangka Raya
Kelurahan
Batu Pasir Kuarsa Kaolin
Cadangan Cadangan Hipotik Cadangan Cadangan Hipotik
Tereka ( M³) M³ Ton Tereka M³ Ton
Mungku
Baru 82.826.000 49.695.600 131.693.340 73.058.500 43.835.100 114.847.962 Bukit Sua 88.860.500 53.316.300 141.288.195 33.794.500 20.276.700 53.124.954 Petuk
Barunai 40.644.500 24.386.700 64.624.755 16.421.500 9.852.900 25.814.598
Panjehang 17.292.000 10.375.200 27.494.280 - - -
Gaung Baru 17.402.000 10.441.200 27.669.180 - - -
Pager 110.564.000 66.338.400 175.796.760 108.962.000 65.337.200 171.288.264 Etuk Bukit 525 151.227.000 400.751.550 5.235.500 3.141.300 8.230.206
Jumlah 882.045.000 365.780 969.318.550 237.472.000 373.305.984 373.305.984
Sumber: Dinas Pertambangan Kota Palangka Raya
4.13 Industri dan Usaha Rumah Tangga
Industri pabrik karet yang berlokasi di jalan Tjilik Riwut Km. 47, PT.
Borneo Makmur Lestari ini, saat ini mampu memproduksi Karet SIR 20/Crumb
Rubber kurang lebih 600-800 ton per bulan (Kapasitas produksi rencana 1.500 -
2.000 ton per bulan). Semua hasil produksinya di ekspor ke negeri China.
Jumlah perusahaan Industri Kecil di Kota Palangka Raya tahun 2012
sebanyak 988 perusahaan sedangkan pada tahun 2013 berkurang menjadi 937
perusahaan. Demikian pula untuk tenaga kerjanya, pada tahun 2012 terserap
3.252 orang turun menjadi 3.139 orang pada tahun 2013.
Tabel 4.39
Jumlah Perusahaan Industri Kecil dan Pekerja
Tahun
Mesin Dan Kimia Jumlah
2008 531 2.649 44 171 98 172 673 2.992
2007 506 2.523 40 165 93 164 639 2.852
2006 486 2.403 38 115 72 105 596 2.623
Sumber : Palangka Raya Dalam Angka 2014, BPS Kota Palangka Raya
4.14 Pariwisata
A. MUSEUM BALANGA
Museum Balanga terletak di Jalan Tjilik Riwut Km 2,5 dengan luas kurang
lebih 5 (lima) Ha. Museum ini berada di dalam kota Palangka Raya dan
mudah untuk dikunjungi karena dibuka setiap hari dari jam 08.00 –
12.00 WIB, dan ada petugas pemandu. Museum Belanga berkiprah
sebagai lembaga pelestarian, pendokumentasian, serta penyajian
berbagai koleksi peninggalan budaya suku Dayak dan segala yang
berkaitan dengan sejarah kehidupan suku dayak, seperti ethnografika,
barang-barang warisan leluhur dayak yang banyak memiliki kekuatan
magic. Di museum ini tersimpan juga berbagai alat tradisonal yang
biasa dipakai oleh suku Dayak pada jaman dahulu seperti- Mihing
(sebuah penangkap ikan tradisional), baju sakarut atau baju
Karungkong Sulau, atau juga baju Basurat yang biasa dipakai pada
upacara ritual, senjata-senjata suku Dayak seperti Mandau, Sumpitan,
Duhung, dan sebagainya.
Lokasi obyek wisata ini secara geografis terletak di Kelurahan
Banturung dan Kelurahan Tangkiling, Kecamatan Bukit Batu. Luas
keseluruhan kawasan wisata ini adalah 2.594 Ha, dengan rincian
sebagai berikut: Cagar Alam seluas 2.061 Ha dan Taman Wisata Alam
seluas 533 Ha.
B. BATU BANAMA
Obyek wisata Batu Banama ini selain menawarkan panorama alam yang
indah juga bisa dikategorikan sebagai wisata yang mengandung
batu banama itu sendiri yang dilihat dari samping mirip seperti
sebuah bahtera yang terdampar.
C. TAMAN WISATA FANTASI BEACH
Obyek wisata Fantasi Beach menyediakan pondok-pondok peristirahatan
sambil menikmati suasana alam di tepian Sungai Kahayan. Di dalam
lokasi kum-kum ini, selain terdapat beberapa jenis binatang seperti
buaya, beruang, monyet dan beberapa jenis burung, juga terdapat
beberapa permainan untuk anak-anak, dan pada hari-hari libur
ditambah dengan suguhan pertunjukan hiburan musik oleh artis lokal
Kota Palangka Raya.
D. DANAU TAHAI
Danau terletak di Kelurahan Tumbang Tahai, Kecamatan Bukit Batu, 29
Km arah Barat Kota Palangka Raya ini adalah salah satu obyek wisata
yang banyak mendapat kunjungan dari penduduk Palangka Raya yang
ingin bersantai dan rekreasi. Tersedia beberapa fasilitas hiburan,
seperti pemancingan, sepeda air, perahu motor, karaoke, jembatan
gantung dan rumah makan. Danau Tahai merupakan danau tadah hujan
yang tidak besar, namun dihubungi oleh beberapa sungai-sungai kecil
yang cocok bagi mereka yang gemar memancing.
E. ARBORETUM
Arboretum Nyaru Menteng terletak di sebelah Timur Jalan Tjilik Riwut
Km 28 dari Kota Palangka Raya menuju Kota Sampit. Secara
administratif terletak di wilayah Kelurahan Tumbang Tahai, Kecamatan
Bukit Batu. Arboretum ini dibangun pada tahun 1988 merupakan bekas
areal HPH yang telah dieksploitasi pada tahun 1974. Luasnya 65,2 Ha,
merupakan kawasan pelestarian plasma nuftah ekosistem hutan rawa,
termasuk ke type hutan tropika dataran rendah dengan kondisi
tanah berawa dan bergambut. Di Arboretum ini terdapat berbagai jenis
kawasan ini juga terdapat berbagai jenis burung, biawak, ular, monyet
dan juga orang utan.
F. RUMAH BETANG
Pada momen-momen tertentu, di rumah betang ini sering dijadikan lokasi
pertunjukan/festival budaya Dayak. Rumah betang ini juga sering dijadikan
tempat/objek foto bagi sebagian masyarakat baik warga pendatang
maupun lokal.
Walaupun rumah betang sudah semakin jarang dipergunakan oleh
masyarakat Dayak, namun falsafah hidup rumah betang masih tertanam
dan berkembang di dalam kehidupan masyarakat Dayak. Masyarakat
Dayak misalnya, sangat menghargai perbedaan dan itu cermin dalam
kehidupan rumah betang dimana di dalam satu keluarga biasa terdiri
dari berbagai macam kepercayaan atau agama. Seperti Islam, Kristen
dan Hindu Kaharingan. Mereka dapat hidup rukun dan saling menghargai
walaupun berbeda-beda kepercayaan dan agama. Kekeluargaan,
kegotong royongan, persatuan dan kesatuan merupakan sikap dan
prilaku kehidupan sehari-hari masyarakat Dayak yang tercermin dalam
falsafah hidup rumah betang.
G. SANDUNG
Di Kota Palangka Raya terdapat Sandung Ngabe Sukah, terletak di Jl. Dr.
Murjani, Kecamatan Pahandut. Sandung adalah sebuah bangunan
kecil yang khusus diperuntukan bagi penyimpanan tulang belulang
orang yang telah meninggal setelah melalui upacara tiwah.
H. PERAHU WISATA SUSUR SUNGAI
Perahu wisata yang diberi nama Rahai’i Pangun ini, merupakan perahu
wisata yang dibuat dengan konsep tradisionil-modern (hasil rancangan
pembuat perahu lokal dan arsitek kapal dari perancis). Perahu wisata
dilengkapi dengan perpustakaan dan snack-bar. Dek atas dengan atap
terpaulin, kursi lipat dan sofa rotan untuk bersantai dan melihat keunikan
sungai di Kalimantan Tengah.
Kapal wisata ini melayani berbagai paket wisata seperti, paket liburan
keluarga, jamuan makan siang, pesta ulang tahun, pertemuan/rapat, dll.
Terdapat 4 (empat) rute wisata susur sungai yang ditawarkan, yaitu:
a. Rute Pemancingan (lokasi Danau Tundai, Sungai Rungan dan sekitarnya)
b. Rute Wisata, atraksi burung elang (lokasi Sungai Kahayan)
c. Rute Wisata Orang Utan (lokasi Pulau Kaja Tangkiling)