RPI2JM Bidang Cipta Karya Kota Surakarta Tahun 2014 IV - 1
Bab 4
PROFIL KOTA SURAKARTA
2.1. Kondisi Geografis dan Administrasi Wilayah
Kota Surakarta secara geografis terletak antara 1100 45’15” dan 1100 45’35“
Bujur Timur dan antara 70 36’ dan 70 56’ Lintang Selatan. Kota Surakarta merupakan
salah satu kota besar di Jawa Tengah yang menunjang kota-kota lainnya seperti
Semarang maupun Yogayakarta. Kota Surakarta atau lebih dikenal dengan ”Kota Solo”
merupakan dataran rendah dengan ketinggian antara 80-120 meter dari permukaan
laut. Kota Surakarta berada di sekitar 65 km timur laut Yogyakarta dan 100 km
tenggara Semarang serta dikelilingi oleh Gunung Merbabu dan Merapi (ketinggian
3115 meter) di bagian barat, Gunung Lawu (tinggi 2806 meter) dibagian timur dan
selatan pegunungan sewu. Adapun Batas Administrasi Kota Surakarta adalah sebagai
berikut :
– Batas Utara : Kabupaten Karanganyar dan Kabupaten Boyolali
– Batas Selatan : Kabupaten Sukoharjo dan Kabupaten Karanganyar
– Batas Timur : Kabupaten Sukoharjo
– Batas Barat : Kabupaten Sukoharjo dan Kabupaten Karanganyar
Kota Surakarta terdiri dari 5 kecamatan, yaitu : Kecamatan Laweyan,
Serengan, Pasar Kliwon, Jebres dan Banjarsari, yang terdiri dari 51 kelurahan yang
mencakup 592 RW, 2.645 RT. Sebagian besar lahan dipakai sebagai permukiman
sebesar 65%. Sedangkan untuk kegiatan ekonomi memakan ruang yang cukup besar
pula yakni berkisar antara 16% dari luas lahan yang ada. Peta administrasi dapat
RPI2JM Bidang Cipta Karya Kota Surakarta Tahun 2014 IV - 2 RPI2JM Kota Surakarta
RPI2JM Bidang Cipta Karya Kota Surakarta Tahun 2014 IV - 3 4.2. Demografi
Data mengenai kependudukan digunakan sabagai dasar untuk perencanaan
pada berbagai bidang pembangunan dan untuk melakukan evaluasi dari hasil
pembangunan. Berdasarkan Data Kota Surakarta Dalam Angka Tahun 2014,
Penduduk kota Surakarta pada tahun 2013 mencapai 586.978 jiwa meningkat
dibandingkan kondisi tahun 2012 yaitu 578.892 jiwa dengan rasio jenis kelamin
sebesar 96,59% ; yang artinya bahwa pada setiap 100 penduduk perempuan terdapat
sebanyak 97 penduduk laki-laki. Tingkat kepadatan penduduk Kota Surakarta pada
tahun 2013 mencapai 13.328 jiwa/km2. Tahun 2013 tingkat kepadatan penduduk
tertinggi terdapat di Kecamatan Serengan yang mencapai angka 19.109 jiwa/km2.
Rasio jenis kelamin dan kepadatan penduduk tiap kecamatan di Kota Surakarta dapat
dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.1.
Kondisi Kependudukan Kota Surakarta Tahun 2013
No Kecamatan
Sumber : Surakarta Dalam Angka 2014
Sementara itu pertumbuhan penduduk Kota Surakarta bersifat fluktuatif setiap
tahunnya. Berdasarkan Tabel 4.2, diketahui pertumbuhan penduduk Kota Surakarta
dari tahun 2012 ke 2013 bertambah dengan rata-rata pertumbuhan 1,4%.
Pertumbuhan tertinggi berada pada Kec. Banjarsari yaitu sebesar 3%. Tingginya
pertumbuhan di wilayah ini dikarenakan wilayah Kec. Banjarsari merupakan wilayah
dengan luasan terbesar dan berada di pinggiran kota sehingga menjadi konsentrasi
tumbuhnya permukiman baru. Kondisi ini berbeda dengan kecamatan lainnya yang
umumnya merupakan kawasan permukiman yang telah lama berkembang sehingga
tidak terjadi pertambahan penduduk yang signifikan. Data pertumbuhan penduduk
RPI2JM Bidang Cipta Karya Kota Surakarta Tahun 2014 IV - 4 Tabel 4.2.
Pertumbuhan Kependudukan Kota Surakarta Tahun 2012-2013
No Kecamatan
Sumber : Surakarta Dalam Angka 2013 dan 2014 (diolah)
4.3. Topografi
Topografi Kota Surakarta terletak di dataran rendah di ketinggian antara 80 –
120 meter di atas permukaan laut, kemiringan lahan antara 0% sampai 15%. Kota
Surakarta tergolong wilayah yang memiliki topografi yang relatif datar. Hal ini terlihat
dari Tabel 4.3 yang menunjukkan kemiringan lahan tiap-tiap kecamatan yang terdapat
di Kota Surakarta.
TABEL 4.3.
KEMIRINGAN LAHAN TIAP KECAMATAN DI KOTA SURAKARTA
Kecamatan Tinggi Tempat (meter)
Sumber : Surakarta Dalam Angka, 2013
4.4. Geohidrologi
Kondisi geohidrologi Kota Surakarta secara umum dapat dibagi ke dalam dua
kategori, yaitu :
Akuifer dangkal, kedalaman akuifer antara 2 sampai 23 m di bawah muka tanah
RPI2JM Bidang Cipta Karya Kota Surakarta Tahun 2014 IV - 5 Surakarta akuifer dangkal disusun oleh pasir tufan, dan pasir hasil lapukan
endapan vulkanik dengan kedalaman antara 2,7 sampai 69,4 mbmt.
Air tanah dangkal, mendapat imbuhan langsung dari curah hujan sekitar 1.015
juta m³/tahun. Kedalaman muka air tanah tahun 1999 berkisar antara 2 sampai
23,5 mbmt. Di bagian tengah sampai selatan, kedalaman air tanah kurang dari 10
mbmt, sedangkan kedalaman air tanah di bagian utara mencapai 69 mbmt.
Fluktuasi air tanah berkisar antara 1 sampai 5 m.
4.5. Geologi dan Jenis Tanah
Berdasarkan Peta Geologi dari Geohidrologi Map Surakarta terlihat
bahwa batuan di Kota Surakarta terdiri dari :
1. Aluvium (AL).
Satuan batuan ini terdapat di Kota Surakarta bagian tengah hingga ke selatan
yaitu di sebelah timur Jalan Jenderal Ahmad Yani, ke utara hingga Kali Pepe,
ke timur hingga Stasiun Balapan dan sebagian sampai Bengawan Solo.
Batuan aluvium berada pada posisi 477144 – 484568 mU dan 9160481 –
9165815 mU. Luas satuan batuan ini adalah 2.033,63 ha. Ketebalannya
berkisar beberapa centimeter hingga beberapa meter. Terdiri dari lempung,
lumpur, lanau, pasir, kerikil, kerakal dan berangkal.
2. Formasi Notopuro (NP)
Formasi Notopuro terdapat di bagian timur laut Kota Surakarta yaitu di
sebelah utara Stasiun Jebres, ke barat hingga Stasiun Balapan, ke utara
hingga Kantor Lurah Mojosongo dan ke timur hingga Bengawan Solo. Formasi
batuan ini berada pada posisi 478718 – 485318 mT dan 9163239 – 9167290
mU. Luas satuan batuan ini adalah 1574 ha. Batuan ini terdiri dari
konglomerat, batupasir, lanau dan lempung. Kedudukannya menindih tidak
selaras dengan batuan yang lebih tua dan terindih tak selaras dengan
aluvium. Satuan ini merupakan endapan undak sungai. Pada Formasi
Notopuro ditemukan struktur silang-siur, “toreh dan isi” dan perlapisan
RPI2JM Bidang Cipta Karya Kota Surakarta Tahun 2014 IV - 6 batuan ini adalah 240,43 ha. Batuan ini umumnya terdiri dari breksi vulkanik,
tuff sandstone dan konglomerat.
4. Batuan Vulkanik Muda (YV)
Satuan batuan ini terdapat di bagian barat dan utara Kota Surakarta. Di
bagian barat Kota Surakarta tepatnya di sebelah barat Jalan Jenderal Ahmad
Yani, sedangkan di bagian utara tepatnya di selatan dan barat Kali Pepe serta
di tepi Kali Pelemwulung. Batuan vulkanik muda berada pada posisi 474406 –
479133 mT dan 9162923 – 9167446 mU. Luas Satuan batuan ini adalah
778,84 ha. Batuan ini umumnya merupakan endapan lahar dari Vulkan
Merapi. Batuan umumnya terdiri dari lava andesit, breksi, lahar, tufa hingga
basalt. Fosil tidak ditemukan. Aktivitas diduga dimulai sejak plistosen akhir.
Gambar 4.2. Ilustrasi Profil Penampang Geologi Bawah Permukaan Kota
Surakarta
Sementara itu persebaran tanah di Kota Surakarta ditunjukkan oleh Peta Tanah
Tinjau skala 1 : 250.000 yang disusun oleh Supraptoharjo dkk (1966) dalam Baiquni
(1988 : 32). Berdasarkan Peta Tanah Tinjau tersebut, macam tanah di wilayah ini
meliputi
:1. Assosiasi Grumusol Kelabu Tua dan Mediteran Coklat Kemerahan
Tanah ini merupakan kombinasi campuran antara tanah grumusol kelabu tua
dan mediteran coklat kemerahan. Bahan induknya adalah tuf vulkan alkali
RPI2JM Bidang Cipta Karya Kota Surakarta Tahun 2014 IV - 7 bagian utara kota, yaitu pada posisi 477907 – 484882 mT dan 9160810 –
9168388 mU. Luas tanah ini di Kota Surakarta adalah 2.085,74 ha.
2. Mediteran Coklat Tua
Tanah ini berada di bagian timur laut Kota Surakarta yaitu pada posisi 481512
– 485500 mT dan 9164415 – 9167416 mU. Luas tanah ini di Kota Surakarta adalah 688,34 ha. Bahan induknya adalah tuf vulkan intermediair dan berada
pada fisiografi vulkan dan bukit lipatan.
3. Aluvial Coklat Kekelabuan
Tanah ini berada di tepi Bengawan Solo, yaitu pada posisi 479806 – 481866
mT dan 9160442 – 9162399 mU. Luas tanah ini di Kota Surakarta adalah
138,36 ha. Bahan induknya adalah endapan liat yang menempati fisiografi
dataran. Tanah ini termasuk jenis tanah aluvial yang salah satu sifatnya
tergantung dari asal tanah itu diendapkan sehingga kesuburannya ditentukan
oleh keadaan bahan asalnya.
4. Regosol Kelabu
Tanah ini berada di bagian barat dan selatan Kota Surakarta, yaitu pada
posisi 474435 – 481174 mU dan 9160751 – 9166784 mU. Luas tanah ini di
Kota Surakarta adalah 138,36 ha. Bahan induknya tanah ini adalah abu/pasir
vulkan intermidiair yang menempati fisiografi vulkan.
4.6. Klimatologi
Gambaran kondisi iklim di Kota Surakarta dapat dideskripsikan sebagaimana
penjelasan berikut:
Kota Surakarta beriklim tropis dengan suhu rata-rata 24,8°C sampai 18,1°C ;
Kelembaban udara berkisar antara 66-84% ;
Penyinaran matahari tertinggi terjadi pada bulan Agustus atau September
dengan radiasi matahari antara 80 – 84%, sementara penyinaran terendah
terjadi pada bulan Desember atau Januari dengan radiasi matahari sekitar 48 –
50%.
Tekanan udara antara 1.007-1011 atmosfir, rata-rata sebesar 1.010 atmosfir;
Curah hujan pada tahun 2011 sebesar 2.548,50 mm/th, yang lebih kecil
dibandingkan tahun 2010 sebesar 3.408 mm/thn dan tahun 2009 sebesar
2.332,5 mm/th.
RPI2JM Bidang Cipta Karya Kota Surakarta Tahun 2014 IV - 8
Jumlah bulan kering mencapai 5 bulan (Mei sampai September) dan bulan
basah sebanyak 7 bulan (Oktober sampai April) dengan suhu rata-rata 24,8°C
sampai 18,1°C ;
Penyinaran matahari tertinggi terjadi pada bulan Agustus atau September
dengan radiasi matahari 84%, sementara penyinaran terendah terjadi pada
bulan Desember atau Januari
Kecepatan angin tertinggi 8 knot terjadi pada bulan September dan bulan
Oktober.
Tekanan udara tertinggi 1011,3 atmosfir pada bulan September, rata-rata
RPI2JM Bidang Cipta Karya Kota Surakarta Tahun 2014 IV - 9 RPI2JM Kota Surakarta
RPI2JM Bidang Cipta Karya Kota Surakarta Tahun 2014 IV - 10 4.7. Tata Guna Lahan
Luas wilayah Kota Surakarta mencapai 44,06 Km2 yang terbagi dalam 5
kecamatan yaitu Kecamatan Laweyan, Serengan, Pasar Kliwon, Jebres dan
Banjarsari. Kecamatan yang memiliki lahan terluas adalah Kecamatan Banjarsari yaitu
seluas 1.481,10 ha, sedangkan kecamatan yang memliki lahan paling sedikit adalah
Kecamatan Serengan yaitu seluas 319,40 ha.
Penggunaan lahan di Kota Surakarta pada tahun 2011 paling banyak
digunakan untuk lahan permukiman yaitu seluas 2.841,36 ha, penggunaan lahan
dengan peruntukan jasa seluas 365,46 ha, sedangkan penggunaan lahan untuk sawah
hanya seluas 101,95 ha. Penggunaan lahan sawah ini hanya terdapat di 3 (tiga)
kecamatan saja yaitu Kecamatan Laweyan seluas 22,45 ha, Kecamatan Jebres seluas
17.10 ha dan Kecamatan Banjarsaro seluas 62.40 ha. Penggunaan lahan di Kota
Surakarta paling sedikit adalah lahan dengan peruntukan sebagai taman kota yaitu
seluas 12,59 ha yang berada di Kecamatan Laweyan seluas 0,25 ha, Kecamatan
Jebres seluas 8,85 ha dan Kecamatan Banjarsari seluas 3,49 ha (selengkapnya lihat
RPI2JM Bidang Cipta Karya Kota Surakarta Tahun 2014 IV - 11 Tabel 4.4
Penggunaan Lahan di Kota Surakarta Tahun 2011
No Kecamatan Perumahan Jasa Perdagangan Industri Tanah
kosong Tegalan sawah kuburan
lapangan OR
Taman Kota
Lain-lain Jumlah
1 Laweyan 564,61 91,08 67,14 39,4 6,28 0 22,45 6,05 12,24 0,25 54,36 863,86
2 Serengan 230,43 19,34 33,19 6,11 2,52 0 0 1,36 2,07 0 24,38 319,4
3 Pasar Kliwon 310,94 48,89 36,43 7,06 12,36 0 0 1,52 8,55 0 55,77 481,52
4 Jebres 721,37 149,16 45,42 27,39 45,69 76,14 17,1 31,05 9,16 8,85 126,85 1.258,18
5 Banjarsari 1.014,01 56,99 62,86 17,76 51,88 41,32 62,4 28,78 30,23 3,49 111,38 1481,1
Jumlah 2.841,36 365,46 245,04 97,72 118,73 117,46 101,95 68,76 62,25 12,59 372,74 4.404,06
RPI2JM Bidang Cipta Karya Kota Surakarta Tahun 2014 IV - 12 RPI2JM Kota Surakarta
RPI2JM Bidang Cipta Karya Kota Surakarta Tahun 2014 IV - 13 4.8. Kondisi Sosial Budaya
Kota Surakarta terkenal dengan kekayaan kehidupan seni dan budaya
tradisionalnya. Baik berupa tari, musik, teater, seni rupa, dan lain-lain. Kekayaan seni
budaya ini menjadi aset yang sangat berharga yang menjadi daya tarik Kota Surakarta
untuk mengundang wisatawan lokal dan mancanegara untuk mengunjungi kota
Surakarta dan memperdalam pengalaman di bidang seni dan budaya lokal.
Kota Surakarta memiliki beragam budaya yang hingga saat ini masih menjadi
tradisi masyarakatnya. Salah satunya adalah perayaan Upacara Sekaten di Surakarta.
Upacara tradisi ini merupakan bagian dari adat istiadat yang berasal dari salah satu
upaya masyarakat Jawa untuk menjaga keharmonisan dengan alam, dunia roh, dan
sesamanya. Sebagai perwujudan dari itu, Keraton Kasunanan Surakarta sekarang ini
masih memiliki beranekaragam hasil kebudayaan. Hal tersebut masih tercermin
dengan dilakukannya beberapa upacara tradisional yang hingga saat ini masih sangat
diagungkan, diantaranya adalah sebagai berikut Upacara jamasan pusaka, Sekaten,
upacara labuhan, upacara garebeg besar, sesaji mahesa, dan lawung.
4.9. Kondisi Ekonomi
Kondisi Perekonomian Kota Surakarta dapat diketahui melalui besarnya Produk
Domestik Regional Bruto (PDRB) Kota Surakarta pada tahun 2012 berdasarkan harga
berlaku sebesar Rp 12.180.558.650.000,- atau dengan nilai PDRB Per Kapita
sebanyak Rp 24.345.146,88. Nilai PDRB Kota Surakarta tahun 2012 berdasarkan
harga konstan tahun 2000 sebesar Rp 5.742.861.310.000,- atau dengan nilai PDRB
Per Kapita sebanyak Rp 11.478.192,92.
Nilai PDRB pada tahun 2013 berdasarkan harga berlaku sebesar Rp
13.599.596.520.000,- dengan nilai PDRB Per Kapita sebanyak Rp 27.165.236,49.
RPI2JM Bidang Cipta Karya Kota Surakarta Tahun 2014 IV - 14 2000 sebesar Rp 6.080.954.070.000,- atau dengan nilai PDRB Per Kapita sebanyak
Rp 12.146.724,73. Berdasarkan data yang ada, maka terdapat kenaikan nilai PDRB
Kota Surakarta menurut Lapangan Usaha atas dasar harga berlaku sebesar 11,65 %.
Sedangkan kenaikan nilai PDRB Kota Surakarta menurut Lapangan Usaha atas dasar
harga konstan sebesar 5,89 %.
Lapangan usaha yang memiliki kontribusi paling besar terhadap nilai domestik
Kota Surakarta yaitu sektor perdagangan, hotel dan restoran yang mencapai Rp.
3.632.165,57 juta. Yang kedua adalah sektor industri pengolahan yang mencapai Rp.
2.623.767,70 juta. Yang terendah adalah sektor penggalian yang hanya berkontribusi
sebesar Rp. 3.002,94 juta.
TABEL 4.5.
PDRB BERDASARKAN HARGA KONSTAN 2000 dan HARGA BERLAKU (JUTA RUPIAH) KOTA SURAKARTA TAHUN 2012-2013
No Sektor 2012 2013
Berlaku Konstan Berlaku Konstan
1 Pertanian 6.205,91 2.912,43 6.611,99 2.951,59
3 Industri 2.390.894,46 1.349.967,23 2.623.767,70 1.404.161,79
a. Makanan, minuman &
tembakau 1.050.972,62 591.213,36 1.151.652,91 617.611,54
b. Tekstil, Barang kulit &
alas kaki 421.390,18 224.477,98 471.390,18 234.198,98
c. Barang kayu & hasil
hutan lainnya 141.024,87 82.057,10 150.953,76 83.653,93
d. Kertas & Barang
cetakan 261.197,26 161.128,75 288.796,28 169.141,79
e. Pupuk, Kimia &
barang dari karet 19.479,83 10.973,85 21.770,75 11.333,84
f. Semen & barang lain
bukan logam 40.148,50 24.283,23 43.948,50 25.367,15
g. Alat Angkutan, Mesin
& peralatan 131.344,36 83.039,31 144.158,66 85.340,89
h. Barang lainnya 325.336,85 172.793,66 351.096,66 177.513,66
4 Listrik dan air bersih 317.497,14 137.673,24 363.004,58 147.574,83
a. Listrik 277.323,09 129.094,27 320.068,88 138.709,33
b. Air Bersih 40.174,05 8.578,97 42.935,70 8.865,50
5 Konstruksi bangunan 1.758.189,55 765.569,54 1.951.415,83 811.759,49
6 Perdagangan, Hotel, dan
RPI2JM Bidang Cipta Karya Kota Surakarta Tahun 2014 IV - 15
No Sektor 2012 2013
Berlaku Konstan Berlaku Konstan
a. Perdagangan besar
dan eceran 2.902.314,39 1.422.120,37 3.316.765,84 1.531.356,87
b. Hotel 100.525,65 49.239,39 109.915,65 51.799,39
c. Restoran 184.484,08 98.152,63 205.484,08 104.236,53
7 Pengangkutan &
Komunikasi 1.323.255,69 585.690,23 1.462.927,27 621.610,31
a. Angkutan 951.028,21 410.612,17 1.061.562,69 437.540,75
b. Komunikasi 372.227,48 175.078,06 401.364,58 184.069,56
8 Keungan, Persewaan &
Jasa Perusahaan 1.449.258,72 615.432,99 1.656.823,06 664.532,30
a. Bank 796.615,48 268.815,86 925.793,82 293.122,26
b. Lembaga Keuangan
Bukan Bank 220.986,26 133.705,36 250.986,26 142.956,36
c. Jasa Penunjang
Keuangan 187.660,13 95.761,32 218.966,13 105.265,72
d. Sewa Bangunan 232.132,94 110.997,92 247.832,94 116.651,85
e. Jasa Perusahaan 11.863,90 6.152,53 13.243,90 6.536,11
9 Jasa - jasa 1.744.923,26 714.313,62 1.899.877,56 739.206,00
a. Pemerintahan Umum 1.246.478,38 517.285,60 1.360.428,62 535.142,30
b. Swasta 498.444,89 197.028,02 539.448,94 204.063,70
Produk Domestik
Regional Bruto 12.180,558,65 5.742.861,31 13.599.596,52 6.080.954,07
PDRB Per Kapita 24.345.146,88 11.478.192,92 27.165,236,49 12.146.724,73