• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bab VI - DOCRPIJM 1480390498BAB 6 Profil Kabupaten Takalar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Bab VI - DOCRPIJM 1480390498BAB 6 Profil Kabupaten Takalar"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

Laporan Akhir

RE

N

CA

N

A

P

R

O

G

RA

M

IN

V

E

S

T

A

S

I IN

F

RA

S

T

RU

K

T

U

R

J

A

N

G

K

A

M

E

N

E

N

G

A

H

K

A

BU

P

A

T

E

N

T

A

K

A

L

A

R T

A

H

U

N

201

5

-2019

63

Bab VI

Profil Kabupaten Takalar

6.1 Gambaran Geografi dan Administrasi Wilayah

Kabupaten Takalar merupakan salah satu wilayah kabupaten di Provinsi Sulawesi Selatan yang terlatak pada bagian selatan. Letak astronomis

Kabupaten Takalar berada pada posisi 5O3’ – 5O38’ Lintang Selatan dan 119O22’ – 119O39’ Bujur Timur, dengan luas wilayah kurang lebih 566,51

Km2. Secara administrasi Kabupaten Takalar memiliki wilayah berbatasan dengan:

 Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Gowa

 Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Gowa dan Kabupaten Jeneponto

 Sebelah Selatan berbatasan dengan Selat Makassar

 Sebelah Barat berbatasan dengan Laut Flores

Wilayah administrasi Kabupaten Takalar hingga tahun 2006 terdiri atas 7 kecamatan, dan pada tahun 2007 mengalami pemekaran wilayah menjadi 9 kecamatan. Dua wilayah kecamatan hasil pemekaran adalah Kecamatan Sanrobone yang dimekarkan dari Kecamatan Mappakkasunggu, dan Kecamatan Galesong yang dimekarkan dari Kecamatan Galesong Utara dan Galesong Selatan.

(2)

Laporan Akhir

RE

N

CA

N

A

P

R

O

G

RA

M

IN

V

E

S

T

A

S

I IN

F

RA

S

T

RU

K

T

U

R

J

A

N

G

K

A

M

E

N

E

N

G

A

H

K

A

BU

P

A

T

E

N

T

A

K

A

L

A

R T

A

H

U

N

201

5

-2019

64 Gambar 6.1

Peta Administrasi Wilayah Kabupaten Takalar

Tabel 6.1

Luas Wilayah Kabupaten Takalar Berdasarkan Jumlah Kecamatan

Sumber :BPS, Kabupaten Takalar Dalam Angka Tahun 2013

No Kecamatan Luas

(Km2)

Persenta se (%)

Jumlah Desa/ Kelurahan

Ibukota

1 Mangarabombang 100,50 17,74 12 Mangadu

2 Mappakasunggu 45,27 7,99 4 Cilallang

3 Sanrobone 29,36 5,18 4 Sanrobone

4 Polombangkeng

Selatan 88,07 15,55 8 Bulukunyi

5 Pattalassang 25,31 4,47 8 Pattalassang

6 Polombangkeng

Utara 212,25 37,47 15 Palleko

7 Galesong 25,93 4,58 11 Galesong Kota

8 Galesong Selatan 24,71 4,36 8 Bonto Kassi

9 Galesong Utara 15,11 2,67 7 Bonto Lebang

(3)

Laporan Akhir

RE

N

CA

N

A

P

R

O

G

RA

M

IN

V

E

S

T

A

S

I IN

F

RA

S

T

RU

K

T

U

R

J

A

N

G

K

A

M

E

N

E

N

G

A

H

K

A

BU

P

A

T

E

N

T

A

K

A

L

A

R T

A

H

U

N

201

5

-2019

65 Gambar 6.2

Luas Wilayah Kabupaten Takalar Berdasarkan Jumlah Kecamatan

6.2 Gambaran Demografi

Penduduk merupakan salah satu unsur utama dalam pembentukan suatu wilayah, karakteristik penduduk merupakan faktor yang berpengaruh terhadap pengembangan atau pembangunan suatu wilayah dengan mempertimbangkan pertumbuhan penduduk, komposisi struktur kepedudukan serta adat istiadat dan kebiasaan penduduk.

1. Pertumbuhan Penduduk

Perkembangan atau pertumbuhan penduduk merupakan indeks perbandingan jumlah penduduk pada suatu tahun terhadap jumlah penduduk pada tahun sebelumnya.Perkembangan jumlah penduduk dalam suatu wilayah dipengaruhi oleh faktor kelahiran dan kematian (pertambahan alami), selain itu juga dipengaruhi adanya faktor migrasi penduduk yaitu

perpindahan keluar dan masuk. Pada dasarnya tingkat pertumbuhan jumlah penduduk, dapat digunakan untuk mengasumsikan prediksi atau meramalkan perkiraan jumlah penduduk dimasa yang akan datang. Prediksi perkiraan jumlah penduduk dimasa yang akan datang dilakukan dengan pendekatan matematis dengan pertimbangan pertumbuhan jumlah penduduk 5 tahun terakhir. Data jumlah penduduk Kabupaten Takalar 5 tahun terakhir menunjukkan jumlah penduduk pada tahun 2004 sebanyak

100.50

45.27

29.36

88.07

25.31 212.25

25.93 24.71 15.11

Mangarabombang Mappakasunggu

Sanrobone Polombangkeng Selatan

(4)

Laporan Akhir

RE

N

CA

N

A

P

R

O

G

RA

M

IN

V

E

S

T

A

S

I IN

F

RA

S

T

RU

K

T

U

R

J

A

N

G

K

A

M

E

N

E

N

G

A

H

K

A

BU

P

A

T

E

N

T

A

K

A

L

A

R T

A

H

U

N

201

5

-2019

66 246.001 jiwa, sedangkan pada tahun 2008 mencapai 255.154 jiwa. Hal

tersebut memperlihatkan adanya pertambahan jumlah penduduk sekitar 9.153 jiwa selama kurun waktu 5 tahun terakhir, dengan rata-rata pertumbuhan 0,68% pertahun.

Tabel 6.2

Perkembangan Jumlah Penduduk Kabupaten Takalar Tahun 2008-2012

No Kecamatan Tahun Perkembangan %

2008 2009 2010 2011 2012

1 Mangarabombang 34.734 35.037 35.390 35.619 36.046 0,70

2 Mappakasunggu 26.584 26.817 27.087 14.494 14.615 0,91

3 Sanrobone * * * 12.768 12.875 0,40

4 Polombangkeng

Selatan 24.603 24.818 25.068 25.230 25.547 0,70

5 Patalassang 30.453 30.719 31.029 31.229 31.819 0,70

6 Polombangkeng Utara 41.852 42.218 42.643 42.643 43.347 0,50

7 Galesong * * * 34.544 34.887 0,75

8 Galesong Selatan 46.109 46.512 46.980 22.327 22.549 0,75

9 Galesong Utara 41.666 42.031 42.454 33.141 33.469 0,75

Jumlah 246.001 248.152 250.651 252.270 255.154 -

Perkembangan (Jiwa) 2.222 2.151 2.499 1.559 2.884 -

Prosentase 0,91 0,87 1,01 0,62 0.68 0,68

Sumber : BPS, Kabupaten Dalam Angka Takalar 2013 Ket * : Data Masih Menyatu Dengan Kecamatan Induk

Data perkembangan jumlah penduduk pada tabel diatas merupakan akumulasi dari faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk di

(5)

Laporan Akhir

RE

N

CA

N

A

P

R

O

G

RA

M

IN

V

E

S

T

A

S

I IN

F

RA

S

T

RU

K

T

U

R

J

A

N

G

K

A

M

E

N

E

N

G

A

H

K

A

BU

P

A

T

E

N

T

A

K

A

L

A

R T

A

H

U

N

201

5

-2019

67 Tabel 6.3

Perkiraan dan Tingkat Pertumbuhan Jumlah Penduduk Kabupaten Takalar Tahun 2011-2030

No Kecamatan Tahun Perkembangan

2011 2015 2020 2025 2030

1 Mangarabombang 36.262 37.483 39.010 40.537 42.064 2 Mappakasunggu 14.842 15.527 16.384 17.240 18.097 3 Sanrobone 36.262 37.483 39.010 40.537 42.064 4 Polombangkeng

Selatan 25.685 26.550 27.632 28.713 29.795 5 Patalassang 31.793 32.864 34.203 35.542 36.881

6 Polombangkeng

Utara 43.418 44.669 46.234 47.798 49.363

7 Galesong 36.262 37.483 39.010 40.537 42.064 8 Galesong Selatan 22.729 23.536 24.545 25.553 26.562 9 Galesong Utara 33.957 35.162 36.669 38.175 39.682

Jumlah 281.208 290.758 302.696 314.633 326.571

Perkembangan (Jiwa) - 2.388 2.388 2.388 38.733

Prosentase - 0,83 0,80 0,76 13,46

Sumber :BPS, Kabupaten Takalar Dalam Angka Takalar 2009 dan Hasil Estimasi Tim Tahun 2012

2. Kepadatan dan Penyebaran Penduduk

Distribusi penduduk terkait dengan jumlah penduduk yang mendiami suatu wilayah atau pengelompokan jumlah penduduk yang didasarkan pada batasan administrasi wilayah yang bersangkutan. Jumlah penduduk yang terdistribusi pada suatu wilayah, akan mempengaruhi tingkat konsentrasi pelayanan sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk melayani kebutuhan penduduk pada wilayah tersebut. Penduduk Takalar pada tahun 2007 berjumlah 255.154 jiwa, dengan tingkat persebaran tidak merata. Distribusi jumlah penduduk terbanyak terdapat di Kecamatan Polombangkeng Utara dengan jumlah sebesar 43.347 jiwa atau sekitar 16,91% dari jumlah penduduk kabupaten, sedangkan distribusi penduduk

(6)

Laporan Akhir

RE

N

CA

N

A

P

R

O

G

RA

M

IN

V

E

S

T

A

S

I IN

F

RA

S

T

RU

K

T

U

R

J

A

N

G

K

A

M

E

N

E

N

G

A

H

K

A

BU

P

A

T

E

N

T

A

K

A

L

A

R T

A

H

U

N

201

5

-2019

68 Tabel 6.4

Distribusi dan Kepadatan Penduduk Kabupaten Takalar Tahun 2012

No Kecamatan Luas

(Km2)

Jumlah Penduduk

(Jiwa)

Prosentase (%)

Kepadatan (Jiwa/Km2)

1 Mangarabombang 100,50 36.046 14,12 354

2 Mappakasunggu 45,27 14.615 5,75 320

3 Sanrobone 29,36 12.875 5,06 435

4 Polombangkeng

Selatan 88,07 25.547 10,00 286

5 Patalassang 25,31 31.819 12,38 1.234

6 Polombangkeng Utara 212,25 43.347 16,91 201

7 Galesong 25,93 34.887 13,70 1.332

8 Galesong Selatan 24,71 22.549 8,85 904

9 Galesong Utara 15,11 33.469 13,23 2.208

Jumlah 566,51 255.154 100.00 445

Sumber :BPS, Kabupaten Takalar Dalam Angka Tahun 2013

Gambar 6.3

Distribusi Penduduk Kabupaten Takalar Tahun 2012

Tabel dan diagram diatas menunjukkan distribusi dan tingkat kepadatan penduduk masing-masing kecamatan tidak merata, akumulasi kepadatan penduduk Kabupaten Takalar mencapai 445 jiwa/Km2. Tingkat kepadatan penduduk tertinggi terdapat di Kecamatan Galesong Utara yaitu 2.208 jiwa/Km2, kemudian disusul oleh Kecamatan Galesong dengan kepadatan 1.332 jiwa/Km2, dan Kecamatan Pattalassang dengan kepadatan 1.234 jiwa/Km2. Sedangkan tingkat kepadatan penduduk terendah adalah Kecamatan Polombangkeng Utara dengan kepadatan rata-rata 201 jiwa/Km2.

36.046 14.615

12.875

25.547

31.819 43.347

34.887 22.549

33.469

Mangarabombang

Mappakasunggu

Sanrobone

Polombangkeng Selatan

Patalassang

(7)

Laporan Akhir

RE

N

CA

N

A

P

R

O

G

RA

M

IN

V

E

S

T

A

S

I IN

F

RA

S

T

RU

K

T

U

R

J

A

N

G

K

A

M

E

N

E

N

G

A

H

K

A

BU

P

A

T

E

N

T

A

K

A

L

A

R T

A

H

U

N

201

5

-2019

69 Secara kuantitas tingkat kepadatan penduduk tersebut dipengaruhi

oleh perbandingan jumlah penduduk yang mendiami setiap kecamatan terhadap luasan (perubahan luas) wilayah kecamatan. Sedangkan secara keruangan, pada dasarnya distribusi dan kepadatan penduduk di Kabupaten Takalar dipengaruhi oleh sistem pelayanan dan penyediaan sarana dan prasarana penunjang, serta kemudahan aksesibilitas terhadap Kota Makassar, sehingga distribusi penduduk lebih terkonsentrasi pada Kecamatan Galesong Utara yang berbatasan langsung dengan Kota Makassar.

Gambar 6.4

Peta Distribusi dan Kepadatan Penduduk

3. Struktur Penduduk Menurut Jenis Kelamin

Struktur penduduk menurut jenis kelamin merupakan perbandingan yang memperlihatkan selisih antara jumlah penduduk laki-laki dan perempuan.Berdasarkan sumber data yang diperoleh, dapat diuraikan bahwa jumlah penduduk di Kabupaten Takalar terdiri dari laki-laki kurang lebih 123,173 jiwa dan jumlah penduduk perempuan 131.981 jiwa.

4. Struktur Penduduk Menurut Usia

Struktur penduduk menurut kelompok usia sekolah di Kabupaten Takalar kurang lebih 25.025 jiwa, hal ini terkait dengan sistem penyediaan

(8)

Laporan Akhir

RE

N

CA

N

A

P

R

O

G

RA

M

IN

V

E

S

T

A

S

I IN

F

RA

S

T

RU

K

T

U

R

J

A

N

G

K

A

M

E

N

E

N

G

A

H

K

A

BU

P

A

T

E

N

T

A

K

A

L

A

R T

A

H

U

N

201

5

-2019

70 kerja sebanyak 145.412 jiwa, sedangkan selebihnya adalah usia non

produktif.

Tabel 6.5

Struktur Penduduk Menurut Usia di Kabupaten Takalar Tahun 2012

No Struktur Usia Jumlah Penduduk (Jiwa) Jumlah

(Jiwa)

Porsentase (%)

Laki-laki Perempuan

1 0 – 4 12.908 12.404 25.312 9,92

2 5 – 9 14.195 13.105 27.300 10,70

3 10 – 14 14.176 13.217 27.393 10,74

4 15 – 19 12.558 12.875 25.431 9,97

5 20 – 24 10.557 11.525 22.102 8,66

6 25 – 29 10.510 12.303 22.813 8,94

7 30 – 34 9.462 10.684 20.146 7,90

8 35 – 39 9.282 10.199 19.481 7,63

9 40 – 44 7.547 8.095 15.642 6,13

10 45 – 49 5.889 6.081 11.980 4,70

11 50 – 54 4.473 5.002 9.475 3,71

12 55 – 59 3.276 3.930 7.206 2,82

13 60 – 64 2.956 4.105 7.061 2,77

14 65+ 5.356 8.456 13.812 5,41

Jumlah 123.173 131.981 255.154 100,00

Sumber :BPS, Kabupaten Takalar Dalam Angka Tahun 2013

Jumlah penduduk angkatan kerja di Kabupaten Takalar mencapai

57,64%, hal ini menunjukkan bahwa tingkat produktivitas angkatan kerja di wilayah relatif tinggi, yang implikasinya adalah kebutuhan lapangan kerja

yang akan terus meningkat. Sejalan dengan hal tersebut, maka diperlukan peningkatan kualitas sumberdaya manusia untuk memperoleh tenaga kerja yang lebih produktif dan dan berdaya saing.Peningkatan kualitas sumberdaya manusia di wilayah ini memerlukan peningkatan dalam hal peningkatan kemampuan (skill) agar dapat memiliki daya saing dengan wilayah lainnya dalam membangun wilayahnya sendiri.Hal tersebut dapat dilakukan dengan penyediaan sarana pendidikan yang memadai, baik secara formal maupun non formal berupa wadah pelatihan dan pengembangan bakat.

5. Struktur Penduduk Menurut Struktur Ketenagakerjaan

(9)

Laporan Akhir

RE

N

CA

N

A

P

R

O

G

RA

M

IN

V

E

S

T

A

S

I IN

F

RA

S

T

RU

K

T

U

R

J

A

N

G

K

A

M

E

N

E

N

G

A

H

K

A

BU

P

A

T

E

N

T

A

K

A

L

A

R T

A

H

U

N

201

5

-2019

71 usia produktif yaitu usia 15-54 tahun, sedangkan pencari kerja penduduk

angkatan kerja yang terdaftar sebagai pencari kerja.

Penduduk angkatan kerja di Kabupaten Takalar sebanyak 145.412 jiwa sedangkan pencari kerja yang terdaftar sebanyak 3.287 jiwa yang terdiri atas laki-laki 1.449 jiwa dan perempuan sebanyak 1.838 jiwa. Hal tersebut memperlihatkan nilai prosentase yang sangat minim dibandingkan dengan jumlah angkatan kerja.Sumber data yang diperoleh menunjukkan sturktur pencari kerja pada tahun 2008 didominasi oleh pencari kerja dengan jenjang pendidikan SLTA, yaitu sebanyak 1.366 jiwa (tabel 3.18).Hal tersebut mengindikasikan minimnya kualitas pencari kerja

Kabupaten Takalar, sehingga dibutuhkan peningkatan kualitas pendidikan dan ketrampilan.

Tabel 6.6

Pencari Kerja Berdasarkan Jenjang Pendidikan di Kabupaten Takalar Tahun 2012

Jenjang Pendidikan

Pencari Kerja (Jiwa)

Jumlah (Jiwa)

Prosentase (%)

Laki-Laki Perempuan

1 SD & SLTP 91 44 135 4,11

2 SLTA 782 584 1.366 41,55

3 Diploma 1 dan 2 213 359 572 17,40

4 Diploma 3 87 285 372 11,32

5 Diploma 4 275 564 839 25,52

6 Pascasarjana (S2/S3) 1 2 3 0,09

Jumlah 1.449 1.838 3.287 100,00

Sumber :BPS, Kabupaten Takalar Dalam Angka Tahun 2013

6. Struktur Penduduk Berdasarkan Agama

(10)

Laporan Akhir

RE

N

CA

N

A

P

R

O

G

RA

M

IN

V

E

S

T

A

S

I IN

F

RA

S

T

RU

K

T

U

R

J

A

N

G

K

A

M

E

N

E

N

G

A

H

K

A

BU

P

A

T

E

N

T

A

K

A

L

A

R T

A

H

U

N

201

5

-2019

72 Tabel 6.7

Struktur Penduduk Menurut Agama di Kabupaten Takalar Tahun 2012

No Kecamatan A g a m a Total

Islam Kristen Hindu Budha

1 Mangarabombang 5.619 - - - 35.619

2 Mappakasunggu 14.484 9 - 1 14.494

3 Sanrobone 12.763 4 - 1 12.768

4 Polombangkeng Selatan 25.203 27 - - 25.230

5 Patalassang 31.151 61 13 4 31.229

6 Polombangkeng Utara 42.624 14 4 1 42.643

7 Galesong 34.489 25 10 20 34.544

8 Galesong Selatan 22.327 - - - 22.327

9 Galesong Utara 33.356 - - - 33.356

Jumlah 252.016 140 27 27 252.210

Prosentase (%) 99,92 0,06 0,01 0,01 100,00

Sumber :BPS, Kabupaten Takalar Dalam Angka Tahun 2013

Sebaran penduduk pemeluk Agama Islam tersebar merata di seluruh kecamatan, sedangkan pemeluk agama Kristen hanya tersebar pada 4 kecamatan, sedangkan pemeluk Agama Hindu dan Budha, masing-maing hanya berjumlah 12 jiwa dan 36 jiwa, yangtersebar pada 3 kecamatan.

6.3 Gambaran Topografi

Wilayah Kabupaten Takalar berada pada ketinggian 0 – 1000 meter diatas permukaan laut (mdpl), dengan bentuk permukaan lahan relatif datar, bergelombang hingga perbukitan. Sebagian besar wilayah Kabupaten Takalar merupakan daerah dataran dan wilayah pesisir dengan ketinggian 0 – 100 mdpl, yaitu sekitar 86,10% atau kurang lebih 48,778 Km2. Sedangkan selebihnya merupakan daerah perbukitan dan berada pada ketinggian diatas

100 mdpl, yaitu sekitar 78,73 Km2 (tabel 1.2), kondisi sebagian besar terdapat pada Kecamatan Polobangkeng Utara dan Polombangkeng Selatan. Sumber data yang diperoleh dan hasil analisa GIS, menujukkan keadaan topografi dan kelerengan Kabupaten Takalar sangat bervariasi, yang secara umum berada pada kisaran 0 - 2%, 2 - 15%, 15 - 30%, 30 – 40% dan > 40% (lihat gambar 6.5).

(11)

Laporan Akhir

RE

N

CA

N

A

P

R

O

G

RA

M

IN

V

E

S

T

A

S

I IN

F

RA

S

T

RU

K

T

U

R

J

A

N

G

K

A

M

E

N

E

N

G

A

H

K

A

BU

P

A

T

E

N

T

A

K

A

L

A

R T

A

H

U

N

201

5

-2019

73 ekonomi lainnya.Wilayah Kecamatan Polombangkeng Utaran dan Wilayah

Kecamatan Polombangkeng Selatan selain memiliki wilayah dataran dan sebagian kecil wilayahnya perbukitan. Wilayah ini memiliki lereng dengan kemiringan 15-40% yang luasnya kurang lebih 78,73 Km2 atau 13% dari luas wilayah kabupaten. kondisi tersebut dimanfaatkan oleh masyarakat setempat untuk perkembangan perkebunan.

Tabel 6.8

Luas Wilayah Berdasarkan Ketinggian Dari Permukaan Laut di Kabupaten Takalar

No Kecamatan

Luas (Ha)

Jumlah (Ha) 0-100 mdpl

100-500

mdpl >500mdpl

1 Mangarabombang 10.050 - - 10.050

2 Mappakasunggu 4.527 - - 4.527

3 Sanrobone 2.936 - - 2.936

4 Polombangkeng

Selatan 7.960 847 - 8.807

5 Pattalassang 2.531 - - 2.531

6 Polombangkeng

Utara 14.199 6.904 122 21.225

7 Galesong 2.593 - - 2.593

8 Galesong Selatan 2.471 - - 2.471

9 Galesong Utara 1.511 - - 1.511,0

0

Jumlah 48.778 7.751 122 56.651

Prosentase (%) 86,10 13,68 0,22 100

Sumber :BPS, Kabupaten Takalar Dalam Angka 2010

6.4 Gambaran Geohidrologi

Kondisi iklim wilayah Kabupaten Takalar dan sekitarnya secara umum ditandai dengan jumlah hari hujan dan curah hujan yang relatif tinggi, dan sangat dipengaruhi oleh angin musim. Pada dasarnya angin musim di Kabupaten Takalar dipengaruhi oleh letak geografis wilayah yang merupakan pertemuan Selat Makassar dan Laut Flores, kondisi ini berdampak pada putaran angin yang dapat berubah setiap waktu, hal terutama terjadi pada Kecamatan Mangarabombang, sehingga pada beberapa kawasan di wilayah ini mengalami kekeringan terutama pada musim kemarau.

(12)

Laporan Akhir

RE

N

CA

N

A

P

R

O

G

RA

M

IN

V

E

S

T

A

S

I IN

F

RA

S

T

RU

K

T

U

R

J

A

N

G

K

A

M

E

N

E

N

G

A

H

K

A

BU

P

A

T

E

N

T

A

K

A

L

A

R T

A

H

U

N

201

5

-2019

74 bulan Februari – Agustus dan suhu udara maksimum mencapai 30,5OC

hingga 33,9OC pada bulan September – Januari. Tingkat curah hujan dan jumlah hari hujan dalam periode empat tahun terakhir mengalami perubahan intensitas curah hujan setiap tahunnya, dengan rerata terbesar terjadi pada tahun 2007 yang mencapai 107 hh dengan curah hujan 555,42 mmHg. Dalam kurun waktu tersebut, jumlah hari hujan terendah terjadi pada tahun 2004 yaitu 88 Hari hujan, sedangkan curah hujan terendah terjadi pada tahun 2006 dengan rerata intensitas curah hujan menacapai 192 mmHg. Secara rinci jumlah hari hujan dan intensitas curah hujan tiga tahun terakhir, diuraikan pada tabel 1.4 dan tabel 1.5. Hasil pengamatan dari Stasiun Hujan BPP

Pattalassang 426 A, BPP 423 D Pattallassang, dan Stasiun Hujan Lassang 426 F, memperlihatkan rerata jumlah hari hujan pada tahun terakhir berkisar

antara 8 – 9 hari hujan setiap bulan, dengan rerata intensitas curah hujan berkisar antara 166 – 216 mmHg perbulan. Dari hasil pengamatan tersebut dapat diuraikan bahwa musim hujan di wilayah ini berawal pada Bulan November dan berakhir pada Bulan Mei, sedangkan musim kemarau dimulai pada Bulan Juni hingga Bulan September.

Tabel 6.9

Perkembangan Jumlah Hari Hujan dan Intensitas Curah Hujan Kabupaten Takalar

No Bulan Tahun 2004 Tahun 2005 Tahun 2008

HH CH HH CH HH CH

1 Januari 17 811 22 1.567 16 388

2 Februari 21 509 15 711 16 449

3 Maret 14 98 20 1.376 20 441

4 April 7 36 13 669 15 140

5 Mei 2 23 1 52 12 153

6 Juni 2 5 1 13 12 277

7 Juli 1 - - 9 - -

8 Agustus - - - -

9 September - 5 - - - -

10 Oktober 2 56 4 82 - -

11 November 8 90 13 615 3 19

12 Desember 14 962 18 1.571 17 437

Jumlah/Rerata 88 216,25 107,00 555,42 111,00 192,00

(13)

Laporan Akhir

RE

N

CA

N

A

P

R

O

G

RA

M

IN

V

E

S

T

A

S

I IN

F

RA

S

T

RU

K

T

U

R

J

A

N

G

K

A

M

E

N

E

N

G

A

H

K

A

BU

P

A

T

E

N

T

A

K

A

L

A

R T

A

H

U

N

201

5

-2019

75 Tabel 6.10

Jumlah Hari Hujan dan Intensitas Curah Hujan Menurut Stasiun Pengamatan Kabupaten Takalar

No Bulan

BPP Pattalassang 426A

BPP Pattalassang

423D BPP Lassang 423C

HH CH HH CH HH CH

1 Januari 22 687 21 863 22 1200

2 Februari 22 406 18 639 18 362

3 Maret 16 208 13 219 11 176

4 April - - 14 348 14 177

5 Mei - - 6 51 6 12

6 Juni - - 10 112 9 42

7 Juli - - - - 1 2

8 Agustus - - 2 11 3 8

9 September 1 10 - - 2 1

10 Oktober 5 20 - - 5 125

11 November 11 275 10 225 9 118

12 Desember 18 587 21 473 26 814

Jumlah/Rerata 95 182,75 115,00 245,08 126,00 253,08

Sumber :BPS, Kabupaten Takalar Dalam Angka, 2009.

6.5 Gambaran Geologi

Struktur geologi Kabupaten Takalar dipengaruhi oleh formasi camba, terobosan gunung api cindako, formasi tonasa dan endapan aluvium. Masing masing formasi batuan tersebut memiliki karakteristik yang membentuk struktur tanah dan batuan, antara lain :

 Formasi Terobosan, terbentuk atas batuan basal

 Formasi Camba terbentuk atas sendimen laut berselingan

 Formasi Tonasa terbentuk atas batuan gamping

 Formasi Gunung Api–Cindako, terbentuk atas batuan lava-breksi-tufa-konglomerat dan terutama lava

 Endapan alivium dan pantai, terbentuk atas kerikil, pasir, lempung, dan lumpur

(14)

Laporan Akhir

RE

N

CA

N

A

P

R

O

G

RA

M

IN

V

E

S

T

A

S

I IN

F

RA

S

T

RU

K

T

U

R

J

A

N

G

K

A

M

E

N

E

N

G

A

H

K

A

BU

P

A

T

E

N

T

A

K

A

L

A

R T

A

H

U

N

201

5

-2019

76 yang bersilangan dengan tufa dan batu pasir. Batuan ini tersebar luas di

wilayah pegunungan dan daerah dataran (jelasnya lihat gambar 6.3).Lapisan batuan ini memiliki porositas dan permeabilitas yang rendah.Batuan Instrusif terdiri atas batuan basal mulai dari dolerit, diorit, gabbro hingga diabase.

Gambar 6.5

Jenis Batuan di wilayah pegunungan dan daerah dataran

6.6 Gambaran Klimatologi

Kabupaten Takalar termasuk daerah yang beriklim tropis, karena letaknya yang dekat dengan khatulistiwa dengan kelembaban berkisar antara 60 - 82%, curah hujan tahunan rata-rata 347 mm/tahun dengan rata-rata hari hujan sekitar 16 hari. Temperatur udara rata 290C.Kecepatan angin rata-rata 2-3 knot/jam.

(15)

Laporan Akhir

RE

N

CA

N

A

P

R

O

G

RA

M

IN

V

E

S

T

A

S

I IN

F

RA

S

T

RU

K

T

U

R

J

A

N

G

K

A

M

E

N

E

N

G

A

H

K

A

BU

P

A

T

E

N

T

A

K

A

L

A

R T

A

H

U

N

201

5

-2019

77 6.7 Kondisi Sosial dan Ekonomi

1. Kondisi Sosial

Adat-istiadat merupakan karakteristik masyarakat suatu daerah yang dijunjung tinggi secara turun-temurun dari suatu generasi ke generasi berikutnya. Adat-istiadat atau kebiasaan masyarakat merupakan salah satu aspek yang turut menentukan dalam pelaksanaan pembangunan. Kebiasaan yang masih mengakar sampai saat ini di Kabupaten Takalar antara lain:

a. Secara umum Kabupaten Takalar dihuni oleh Suku Makassar.

b. Kultur budaya/ sifat kekeluargaan masyarakat Kabupaten Takalar masih

lebih dominan dibandingkan sifat individualisme. Hal ini dapat dilihat dari kebiasaan-kebiasaan sehari-hari masyarakat khususnya pada kawasan perdesaan. Akan tetapi pada wilayah perkotaan sifat individualisme masyarakat mulai nampak dan sifat kegotong-royongan perlahan mulai terkikis sebagai akibat arus globalisasi dan informasi serta kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) yang merambah pada masyarakat perkotaan.

c. Upacara adat, antara lain; perkawinan, khitanan, kematian, syukuran

kelahiran bayi dan pesta adat lainnya.

d. Dalam hal pembangunan, budaya masyarakat dapat dilihat dari model

arsitektur bangunan yang ada, seperti bangunan rumah Suku Bugis memberikan ciri/ nuansa arsitektur bangunan Makassar.

(16)

Laporan Akhir

RE

N

CA

N

A

P

R

O

G

RA

M

IN

V

E

S

T

A

S

I IN

F

RA

S

T

RU

K

T

U

R

J

A

N

G

K

A

M

E

N

E

N

G

A

H

K

A

BU

P

A

T

E

N

T

A

K

A

L

A

R T

A

H

U

N

201

5

-2019

78 2. Kondisi Ekonomi

a. Aspek Perekonomian dan Kegiatan Usaha

Pertumbuhan ekonomi adalah merupakan salah satu indikator utama untuk mengukur kinerja perekonomian suatu wilayah. Pertumbuhan ekonomi menunjukan sejauh mana aktivitas perekonomian akan menghasilkan tambahan pendapatan masyarakat pada suatu periode tertentu. Perekonomian dianggap mengalami pertumbuhan bila seluruh balas jasa riil terhadap penggunaan faktor produksi pada tahun tertentu lebih besar dari pada tahun sebelumnya.

Dengan adanya pertumbuhan ekonomi maka diharapkan pendapatan masyarakat sebagai pemilik faktor produksi juga akan turut meningkat.

Indikator yang di gunakan untuk mengukur pertumbuhan ekonomi suatu wilayah adalah tingkat pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB). b. Struktur Dan Kontribusi Sektor Perekonomian

Kondisi perekonomian suatu wilayah sangat tergantung pada potensi dan sumberdaya yang dimiliki, serta upaya untuk mengembangkan segala potensi yang dimiliki.Perkembangan ekonomi Kabupaten Takalar dari tahun ke tahun terus meningkat.Hal ini ditunjukkan dengan angka PDRB yang selalu mengalami peningkatan.Nilai PDRB merupakan ciri perekonomian suatu wilayah yang ditunjukkan oleh kontribusi masing-masing sektor kegiatan sebagai gambaran dari struktur ekonomi suatu wilayah.

Nilai PDRB Kabupaten Takalar pada tahun 2006 mencapai Rp. 1.111,425 miliyar atau terjadi peningkatan sekitar 14,98% jika dibandingkan nilai PDRB pada tahun 2005 yaitu sekitar Rp. 966,66 Miliyar. Struktur kegiatan ekonomi Kabupaten Takalar didominasi oleh sektor kegiatan pertanian dengan rata-rata pertumbuhan 54,71%.

Tingginya peranan sektor pertanian ditunjang oleh sub sektor pertanian tanaman pangan, perkebunan, dan perikanan, dengan rata-rata pertumbuhan 20% pertahun. Sektor kegiatan lainnya yang memiliki

(17)

Laporan Akhir

RE

N

CA

N

A

P

R

O

G

RA

M

IN

V

E

S

T

A

S

I IN

F

RA

S

T

RU

K

T

U

R

J

A

N

G

K

A

M

E

N

E

N

G

A

H

K

A

BU

P

A

T

E

N

T

A

K

A

L

A

R T

A

H

U

N

201

5

-2019

79 mencapai 9,45% terhadap total PDRB Kabupaten Takalar tahun 2007.

Sedangkan sektor pertambangan dan penggalian memberikan kontribusi relatif kecil yaitu sekitar 0,70%.

Tabel 6.11

Pertumbuhan Nilai PDRB Kabupaten Takalar, Tahun 2004 - 2006

No Sektor Kegiatan Nilai PDRB (000)

2004 2005 2006

1 Pertanian 394,408 462,228 528,879

2 Pertambangan 5,743 6,536 6,811

3 Industri Pengolahan 76,446 86,154 91,368

4 Listrik, Gas dan Air 8,236 9,261 10,369

5 Bangunan 41,208 45,501 48,789

6 Perdagangan 76,603 88,837 102,701

7 Angkutan 35,723 42,479 47,129

8 Lembaga Keuangan 56,648 64,052 71,249

9 Jasa-Jasa 144,566 161,617 204,130

PDRB Kab. Takalar 839,581 966,665 1111,425

Sumber :BPS, Kabupaten Takalar Dalam Angka Tahun 2009

Tabel 6.12

Pertumbuhan Struktur Ekonomi Kabupaten Takalar Tahun 2002 - 2006

N

o Sektor Kegiatan

Pertumbuhan Ekonomi (%)

Rata-Rata %

2002 2003 2004 2005 2006

1 Pertanian 48,79 47,14 46,85 47,82 54,71 49,06 2 Pertambangan 0,71 0,69 0,69 0,68 0,70 0,69 3 Industri Pengolahan 9,27 9,20 9,13 8,91 9,45 9,19 4 Listrik, Gas dan Air 0,91 0,97 0,98 0,96 1,07 0,98

5 Bangunan 4,93 4,92 4,92 4,71 5,05 4,91

6 Perdagangan 9,34 9,12 9,15 9,19 10,62 9,48

7 Angkutan 3,99 4,19 4,27 4,39 4,88 4,34

(18)

Laporan Akhir

RE

N

CA

N

A

P

R

O

G

RA

M

IN

V

E

S

T

A

S

I IN

F

RA

S

T

RU

K

T

U

R

J

A

N

G

K

A

M

E

N

E

N

G

A

H

K

A

BU

P

A

T

E

N

T

A

K

A

L

A

R T

A

H

U

N

201

5

-2019

80 Gambar 6.6

Sturuktur Ekonomi Kabupaten Takalar Tahun 2006

PDRB perkapita Kabupaten Takalar mengalami peningkatan dalam kurun waktu 5 tahun terakhir. Pada tahun 2002 tercatat nilai PDRB mencapai Rp. 2.948.376 pada tahun 2006 mengalami pertambahan hingga mencapai Rp. 4.434.165 atau menunjukkan pertambahan sekitar 50,39%. Jika dibadingkan dengan PDRB perkapita Sulawesi Selatan, PDRB Kabupaten Takalar masih tergolong rendah.

Tabel 6.13

Perbandingan PDRB Perkapita Kabupaten Takalar Terhadap Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2002 - 2006

No Tahun PDRB Perkapita Kab.

Takalar (Rp)

PDRB Perkapita Sulawesi Selatan (Rp)

1 2002 2.948.376 4.730.028

2 2003 3.127.916 5.150.214

3 2004 3.437.480 5.764.545

4 2005 3.895.457 6.128.771

5 2006 4.434.165 7.982.347

Sumber :BPS, Kabupaten Takalar Dalam Angka Tahun 2008 54.71

0.70 9.45

1.07 5.05 10.62 4.88

7.37

21.12 Pertanian

Pertambangan Industri Pengolahan Listrik, Gas dan Air Bangunan

Perdagangan Angkutan

Gambar

Gambar 6.1
Gambar 6.2
Tabel 6.2
Tabel 6.3 Perkiraan dan Tingkat Pertumbuhan Jumlah Penduduk Kabupaten Takalar
+7

Referensi

Dokumen terkait

Jumlah penduduk Kabupaten Lamongan hingga tahun 2013 yaitu 1.179.059 jiwa dimana wilayah dengan jumlah penduduk terbesar berada di Kecamatan Paciran sebesar 90.700

Jumlah penduduk Kabupaten Gresik hingga tahun 2013 yaitu 1.307.995 jiwa dimana wilayah dengan jumlah penduduk terbesar berada di Kecamatan Menganti sebesar 118.888

luas wilayah yang memiliki jenis tanah tersebut adalah 1.021,97 Ha terdapat di Kelurahan Meri,. Gunung Gedangan, Kedundung, Balongsari, Jagalan, Santanan dan

LUAS WILAYAH MENURUT KELOMPOK KEMIRINGAN DI SETIAP KECAMATAN KABUPATEN

Zonasi wilayah perikanan tangkap di Kabupaten Takalar terdiri dari dua wilayah yakni wilayah pantai utara dimana terdapat satu kecamatan yakni Kecamatan Galesong

Dilihat dari Tabel 1 tersebut diketahui, bahwa untuk masing-masing kecamatan menurut luas wilayah kecamatan yang terluas adalah Kecamatan Tenayan Raya yaitu sebesar 171,27 Km2

Luas Wilayah dan Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan di Kabupaten Polewali Mandar, 2015. Sumber Data: Polewali Mandar dalam

Sedangkan kelerengan wilayah yang cukup ekstrim yakni di atas 40 % (> 40 %) terdapat pada bagian utara yang meliputi sebagian wilayah Kecamatan Kapala Pitu, sebagian