RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2JM) TAHUN 2015 – 2019
PEMERINTAH KABUPATEN TORAJA UTARA Provinsi Sulawesi Selatan
BAB
6
PROFIL
KABUPATEN
TORAJA
UTARA
6.1 Geografi dan Administratif Wilayah
Kabupaten Toraja Utara yang beribukota di Rantepao terletak antara 2°-3°
Lintang Selatan dan 119°-120° Bujur Timur, yang berbatasan dengan Kabupaten
Luwu dan Sulawesi Barat di sebelah utara dan Kabupaten Tana Toraja
disebelah selatan, serta pada sebelah timur dan Barat masing-masing
berbatasan dengan Kabupaten Luwu dan Propinsi Sulawesi Barat.
Kabupaten Toraja Utara dengan luas wilayah 1.151,47 km2 atau sebesar 2,5
% dari luas Provinsi Sulawesi Selatan (46.350,22 km2), secara yuridis terbentuk
pada tanggal 21 Juli 2008 dengan terbitnya Undang-Undang Nomor 28 tahun
2008, dimana sebelumnya wilayah ini merupakan bagian dari Kabupaten Tana
Toraja. Secara administrasi Kabupaten Toraja Utara terdiri dari 21 (dua puluh
satu) kecamatan, yakni: Kecamatan Rantepao, Kecamatan Sesean, Kecamatan Nanggala, Kecamatan Rindingallo, Kecamatan Buntao, Kecamatan Sa’dan, Kecamatan Sanggalangi, Kecamatan Sopai, Kecamatan Tikala, Kecamatan
Balusu, Kecamatan Tallunglipu, Kecamatan Dende’ Piongan Napo, Kecamatan
Buntu Pepasan, Kecamatan Baruppu, Kecamatan Kesu, Kecamatan Tondon,
Kecamatan Bangkele Kila, Kecamatan Rantebua, Kecamatan Sesean Suloara,
Kecamatan Kapala Pitu, dan Kecamatan Awan Rante Karua. Kecamatan
Baruppu dan Kecamatan Buntu Pepasan merupakan 2 Kecamatan terluas
dengan luas masing-masing 162,17 km persegi dan 131,72 km persegi atau luas
kedua kecamatan tersebut merupakan 25,52 persen dari seluruh wilayah Toraja
Utara.
Jarak ibukota Kabupaten Toraja Utara dengan ibukota Propinsi Sulawesi
Selatan mencapai 329 km yang melalui kabuapten Tana Toraja Kabupaten
Enrekang, Kabupaten Sidrap, Kota ParePare, Kabupaten Barru, Kabupaten
Pangkep dan Kabupaten Maros.
Luas wilayah administratif Kabupaten Toraja Utara menurut kecamatan
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2JM) TAHUN 2015 – 2019
PEMERINTAH KABUPATEN TORAJA UTARA Provinsi Sulawesi Selatan
Tabel 6.1
Luas Wilayah Kabupaten Toraja Utara Menurut Kecamatan Tahun
2012 Bangkele Kila Sesean Suloara Kapala Pitu
Dende Piongan Napo Awan Rante Karua Rindingallo Buntu Pepasan Baruppu
Pemerintahan Daerah KabupatenToraja Utara memiliki sebanyak 111
desa/lembang dan 40 kelurahan definitif pada tahun 2012. Jumlah Satuan
Lingkungan Setempat (SLS) yang ada pada tahun 2012 sebanyak 147
lingkungan, 423 dusun, 44 RW dan 816 RT. Dengan klasifikasi desa/kelurahan
sebanyak 60 desa/kelurahan swadaya, 64 desa/kelurahan swakarya dan 27
desa/kelurahan swasembada. Luas wilayah administratif Kabupaten Toraja Utara
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2JM) TAHUN 2015 – 2019
PEMERINTAH KABUPATEN TORAJA UTARA Provinsi Sulawesi Selatan
Tabel 6.2
Luas Wilayah Kabupaten Toraja Utara Menurut Desa/Kelurahan
Tahun 2012
No. Kecamatan Desa/Kelurahan Status Luas (km2)
1 Sopai Tombang Langda
Langda
Nonongan Selatan Marante
Salu Sopai Salusarre Salu
Nonongan Utara
D
Tadongkon Angi Angin Tallu Lolo Rinding Batu Ba'tan
Pantanakan Lolo
D
3 Sanggalangi Tallung Penanian
Pata'Padang Riding Kila' Balabatu Tongkonan Basse Issong Kalua Tallang Sura'
D
5 Rantebua Rantebua Sanggalangi
Rantebua Sumalu Rantebua Buangin Bokin
Makkuan Pare Pitung Penanian
D
Karre Penanian
D D
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2JM) TAHUN 2015 – 2019
PEMERINTAH KABUPATEN TORAJA UTARA Provinsi Sulawesi Selatan
No. Kecamatan Desa/Kelurahan Status Luas (km2)
Karre Limbong Nanna Nanggala Basokan Nanggala
Nanggala Sangpiak Salu Tandung Nanggala Lili' Kira
Tondo Matallo Tondon Langi Tondon Siba'ta
D
8 Tallunglipu Tampo Tallunglipu
Tagari Tallunglipu Rante Paku Tallunglipu Talunglipu Matallo Tallunglipu
Tantanan Tallunglipu Buntu Tallunglipu
K
Parinding Deri
Bori Rante Letok Bori
Bori Lombongan Pangli Selatan
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2JM) TAHUN 2015 – 2019
PEMERINTAH KABUPATEN TORAJA UTARA Provinsi Sulawesi Selatan
No. Kecamatan Desa/Kelurahan Status Luas (km2)
Lilikira Ao'gading Balusu Bangun Lipu Tagari
Sa'dan Tiroallo Sa'dan Matallo Sangkaropi Sa'dan Malimbong Sa'dan Pebulian Sa'dan Ballo Pasange Sa'dan Likulambe' Sa'dan Pesondongan Sa'dan Ulusalu
D Bangkele Kila Tampan Bonga
D
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2JM) TAHUN 2015 – 2019
PEMERINTAH KABUPATEN TORAJA UTARA Provinsi Sulawesi Selatan
No. Kecamatan Desa/Kelurahan Status Luas (km2)
Awan
Londong Biang Buntu Karua
D Pangala Utara Mai'ting
Lo'ko Uru Tanete Batu Rindingallo
Bulu Langkan Lempo Poton
D
20 Buntu Pepasan Parandangan
Buntu Minanga Sarambu Sapan Rante Uma Pulu' - Pulu'' Pengkaroan Manuk Batu Busa
Roroan Barra' Barra' Pangkung Batu Ponglu
Benteng Batu Baruppu Utara Baruppu Parodo
K
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2JM) TAHUN 2015 – 2019
PEMERINTAH KABUPATEN TORAJA UTARA Provinsi Sulawesi Selatan
Gambar 6.1 Peta Administrasi Kabupaten Tana Toraja
6.2 Demografi
Penduduk Kabupaten Toraja Utara berdasarkan hasil Susenas akhir tahun 2012 berjumlah 220.304 jiwa yang tersebar di 21 Kecamatan, dengan jumlah penduduk terbesar yakni 26.005 jiwa mendiami Kecamatan Rantepao.
Kepadatan penduduk di Kabupaten Toraja Utara pada tahun 2012 telah mencapai 191 jiwa/km². Kecamatan terpadat terdapat di Kecamatan Rantepao, dengan tingkat kepadatan mencapai 2.527 jiwa/km², sedangkan kecamatan yang tingkat kepadatannya paling rendah adalah Kecamatan Baruppu dan Buntu Pepasan masing-masing 34 jiwa/km² dan 94 jiwa/km².
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2JM) TAHUN 2015 – 2019
PEMERINTAH KABUPATEN TORAJA UTARA Provinsi Sulawesi Selatan
daya tarik dan kemudahan pelayanan akan fasilitas permukiman, dibandingkan dengan wilayah kecamatan lainnya. Luas Wilayah, Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk Menurut Kecamatan Tahun 2012 dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :
Tabel 6.3
Luas Wilayah, Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk Menurut
Kecamatan Tahun 2012
No. Kecamatan Luas (km2) Bangkele Kila Sesean Suloara Kapala Pitu
Dende Piongan Napo Awan Rante Karua Rindingallo Buntu Pepasan Baruppu
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2JM) TAHUN 2015 – 2019
PEMERINTAH KABUPATEN TORAJA UTARA Provinsi Sulawesi Selatan
Tabel 6.4
Jumlah Penduduk Dan Laju Pertumbuhan Penduduk Menurut
Kecamatan Tahun 2011-2012
No. Kecamatan
Jumlah Penduduk (orang) Laju
Pertumbuhan Bangkele Kila Sesean Suloara Kapala Pitu
Dende Piongan Napo Awan Rante Karua Rindingallo Buntu Pepasan Baruppu
Jumlah/Rata-rata 218,943 220,304 1,61
Sumber : Toraja Utara Dalam Angka, 2013
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2JM) TAHUN 2015 – 2019
PEMERINTAH KABUPATEN TORAJA UTARA Provinsi Sulawesi Selatan
Mengingat Kabupaten Toraja Utara baru terbentuk pada 21 Juli 2008, maka jumlah dan pertumbuhan penduduk kecamatan yang masuk dalam wilayah administrasi Kabupaten Toraja Utara (sebanyak 21 kecamatan) menjadi dasar dalam perhitungan laju pertumbuhan penduduknya. Angka pertumbuhan ini cukup memberikan harapan terhadap bertambahnya potensi sumberdaya manusia, meskipun pertumbuhannya relatif rendah, untuk mengelolah potensi sumberdaya alam yang ada, sehingga mampu mempercepat laju perkembangan dan pembangunan daerah secara umum.
Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Seks Rasio Per Kecamatan Tahun 2012 dapat disajikan dalam tabel sebagai berikut :
Tabel 6.5
Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Seks Rasio Per Kecamatan
Tahun 2012
No. Kecamatan Laki-Laki Perempuan Jumlah Sex Rasio
(%) Bangkele Kila Sesean Suloara Kapala Pitu
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2JM) TAHUN 2015 – 2019
PEMERINTAH KABUPATEN TORAJA UTARA Provinsi Sulawesi Selatan
No. Kecamatan Laki-Laki Perempuan Jumlah Sex Rasio
(%)
Jumlah 2011 111362 108942 220304 102
Jumlah 2012 109747 107015 216726 103
Sumber : Toraja Utara Dalam Angka, 2013
Struktur penduduk Kabupaten Toraja Utara tahun 2012 hampir sama dengan daerah-daerah lainnya. Secara keseluruhan, jumlah penduduk yang berjenis kelamin laki-laki lebih banyak dari penduduk yang berjenis kelamin perempuan, yang masing-masing 108942 jiwa penduduk laki-laki dan 111362 jiwa penduduk perempuan. Hal ini juga tercermin pada angka rasio jenis kelamin yang lebih besar dari 100, yaitu 102%, ini berarti, dari setiap 100 orang perempuan terdapat 102 laki-laki.
Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur Dan Jenis Kelamin Tahun 2012 dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 6.6
Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur Dan Jenis Kelamin
Tahun 2012
Kelompok Umur Laki-Laki Perempuan Jumlah
0 – 4 5 – 9 10 – 14 15 – 19 20 – 24 25 – 29 30 – 34 35 – 39 40 – 44 45 – 49 50 – 54 55 – 59 60 – 64 65 +
12,878 15,025 14,801 12,087 7,424 6,768 6,704 7,006 6,088 4,436 4,809 2,998 3,355 6,983
12,319 13,953 13,690 11,177 7,507 6,775 6,684 6,528 5,613 4,523 5,445 3,001 3,656 8,071
25,197 28,978 28,491 23,264 14,931 13,543 13,388 13,534 11,701 8,959 10,254 5,999 7,011 15,054
Total 111.326 108.942 220.304
Jumlah 2012 109.747 107.015 216.762
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2JM) TAHUN 2015 – 2019
PEMERINTAH KABUPATEN TORAJA UTARA Provinsi Sulawesi Selatan
Struktur penduduk menurut kelompok umur di Kabupaten Toraja Utara terlihat jumlah penduduk kelompok umur produktif (15-60 tahun) lebih besar dibanding dengan kelompok umur non produktif (0-14, > 60 tahun). Data tahun 2012 menunjukkan bahwa jumlah penduduk produktif sebanyak 122.584 jiwa atau sebesar 51,74 %, sementara penduduk non produktif sebanyak 97.720 jiwa atau 48,26 %.
6.3 Topografi
Kondisi topografi wilayah Kabupaten Toraja Utara secara umum merupakan daerah ketinggian dan merupakan daerah yang kondisi topografinya paling tinggi di wilayah Provinsi Sulawesi Selatan, dan daerah ini tidak memiliki wilayah laut sebagaimana tipikal sebuah daerah ketinggian. Secara umum kondisi topografi wilayah Kabupaten Toraja Utara terdiri dari tiga kelompok sebaran besar, yakni : 1) sebaran ketinggian 500-1.000 m dpl, 2) sebaran ketinggian 1.000-1.500 m dpl, 3) sebaran ketinggian 1.500-2.000 m dpl. Selengkapnya mengenai kondisi topografi wilayah Kabupaten Toraja Utara seperti terlihat pada tabel berikut ini:
Tabel 6.7
Tinggi Wilayah Di Atas Permukaan Laut (DPL) Menurut Kecamatan di
Toraja Utara Tahun 2012
No. Kecamatan Tinggi DPL
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Sopai Kesu Sanggalangi Buntao Rantebua Nanggala Tondon Tallunglipu Rantepao Tikala Sesean Balusu
779 810 809 821 704 834 836 805 802 1.094
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2JM) TAHUN 2015 – 2019
PEMERINTAH KABUPATEN TORAJA UTARA Provinsi Sulawesi Selatan
No. Kecamatan Tinggi DPL
13 14 15 16 17 18 19 20 21
Sa’dan Bangkele Kila Sesean Suloara Kapala Pitu
Dende Piongan Napo Awan Rante Karua Rindingallo Buntu Pepasan Baruppu
902 933 1.386 1.501 1.378 1.378 1.224 1.479 1.646
Sumber : Toraja Utara Dalam Angka, 2013
Gambar 6.2 Peta Administrasi Kabupaten Tana Toraja
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2JM) TAHUN 2015 – 2019
PEMERINTAH KABUPATEN TORAJA UTARA Provinsi Sulawesi Selatan
ketinggian 1.479 m dpl dan Kecamatan Baruppu memiliki ketinggian dominan 1.646 m dpl.
Kondisi kelerengan wilayah Kabupaten Toraja Utara didominasi oleh tiga kelompok sebaran kelerengan, yakni : 1) sebaran kelerengan 8-15 %, 2) sebaran kelerengan 25-40 %, 3) sebaran kelerengan > 40 %. Untuk sebaran kelerengan 8-15 % dominan berada di wilayah tengah hingga ke selatan, yang didalamnya terdapat Kecamatan Sesean, Rantepao, Balusu, Tondon, Kesu, sebagian Nanggala, Sanggalangi, Buntao, dan sebagian Rantebua. Sebaran lainnya berada di bagian utara yang meliputi sebagian wilayah Buntu Pepasan, dan Baruppu. Sementara untuk sebaran kelerengan 25 – 40 % dominan terdapat pada bagian tengah
hingga ke utara, yang meliputi Kecamatan Sa’dan, sebagian Sesean
Suloara, sebagian Buntu Pepasan, sebagian Rindingalllo, dan sebagian Baruppu.
Sedangkan kelerengan wilayah yang cukup ekstrim yakni di atas 40 % (> 40 %) terdapat pada bagian utara yang meliputi sebagian wilayah Kecamatan Kapala Pitu, sebagian Sesean Suloara, sebagian Baruppu, dan sebagian Kecamatan Buntu Pepasan. Untuk lebih lengkapnya mengenai kondisi fisik wilayah dari aspek kelerengan lahan di Kabupaten Toraja Utara seperti terlihat pada tabel sebagai berikut :
Tabel 6.8
Kondisi Kelerengan Wilayah Kabupaten Toraja Utara
No. Kecamatan Sebaran Kelerengan ( % )
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Sopai Kesu Sanggalangi Buntao Rantebua Nanggala Tondon Tallunglipu Rantepao Tikala Sesean Balusu Sa’dan Bangkele Kila
0 - 8, 8 - 15, 25 - 40 0 - 8, 8 -15
0 - 8, 8 -15, 25 - 40 0 - 8, 8 - 15, 25 - 40 0 - 8, 8 - 15, 15 - 25, 25 - 40 0 - 8, 8 - 15, 15 - 25, 25 - 40 0 - 8, 8 - 15
0 - 8, 8 - 15
0 - 8, 8 - 15, 15 - 25, 25 - 40, > 40 8 - 15, 15 - 25, 25 - 40
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2JM) TAHUN 2015 – 2019
PEMERINTAH KABUPATEN TORAJA UTARA Provinsi Sulawesi Selatan
No. Kecamatan Sebaran Kelerengan ( % )
15 16 17 18 19 20 21
Sesean Suloara Kapala Pitu
Dende Piongan Napo Awan Rante Karua Rindingallo Buntu Pepasan Baruppu
8 - 15, 15 - 25, 25 - 40, >40 25 - 40, > 40
8 - 15, 15 - 25, 25 - 40, > 40 8 - 15, 15 - 25, 25 - 40, > 40 8 - 15, 25 - 40, > 40 15 - 25, 25 - 40, > 40 8 - 15, 15 - 25, 25 - 40, > 40
Sumber :RTRW Kab Toraja Utara 2011-2031
Gambar 6.3 Peta Kemiringan Lereng Kabupaten Tana Toraja
6.4 Geohidrologi
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2JM) TAHUN 2015 – 2019
PEMERINTAH KABUPATEN TORAJA UTARA Provinsi Sulawesi Selatan
pemanfaatannya baru sebatas untuk keperluan rumah tangga, dan mulai dijajaki sebagai sarana wisata air berupa arung jeram. Sementara air Sungai Maiting, disamping dimanfaatkan untuk keperluan rumah tangga, juga telah dimanfaatkan sebagai pembangkit energi listrik (turbin), dan sebagai sarana wisata air berupa wisata arung jeram, dimana sungai ini sudah cukup populer secara nasional (arung jeram Sungai Maiting).
Untuk kebutuhan air minum penduduk di Kabupaten Toraja Utara yang dikelola oleh PDAM Kabupaten Toraja Utara saat ini bersumber dari Sungai Saddang dan Mata Air dibeberapa lokasi sesuai dengan lokasi pelayanannya (kota-kota kecamatan). Untuk sumber air baku dari Sungai Saddang dilakukan dengan sistem pompanisasi, sementara untuk sumber mata air dilakukan dengan sistem gravitasi. Selengkapnya mengenai sumber air baku Kabupaten Toraja Utara seperti terlihat pada tabel berikut ini.
Tabel 6.9
Sumber Air Baku Kabupaten Toraja Utara Tahun 2012
No. Jenis Sumber Air Baku Lokasi
I Air Permukaan
(Sungai Saddang)
1 IPA Bolu
2 IPA Rua
3 IPA Pasele
II Mata Air
1 Mata Air Limbong
2 Mata Air Pangli
3 Mata Air Tikala
4 Mata Air Madandan
5 Mata Air Salu
6 Mata Air Saddan
7 Mata Air Pangala
8 Mata Air Wairede
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2JM) TAHUN 2015 – 2019
PEMERINTAH KABUPATEN TORAJA UTARA Provinsi Sulawesi Selatan
Sementara sungai-sungai kecil yang juga banyak dimanfaatkan airnya untuk keperluan rumah tangga oleh masyarakat Toraja Utara terdiri dari Sungai Maring, Sungai Maulu, Sungai Lumika, Sungai Kada, Sungai Kabo, Sungai Patau, dan Sungai Rante.
6.5 Geologi
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2JM) TAHUN 2015 – 2019
PEMERINTAH KABUPATEN TORAJA UTARA Provinsi Sulawesi Selatan
Tabel 6.10
Jenis dan Luasan Formasi Geologi di Wilayah Kabupaten Toraja
Utara
Simbol Formasi Luas
Hektar (ha) %
Tmtv Tets Tplv Tmm1 Tmps1 Tetr Tmpi Qbt Tom1 Qa Kls Qbt
Batuan Gunungapi Talaya Serpih
Batuan Gunungapi Lamasi Napal
Formasi Sekala Formasi Toraja Batuan Terobosan Tufa Barufu
Batugamping Terumbu
EndapanPermukaan Tak Bernama Formasi Latimojong
Tufa Barufu
50.014 28.564 11.400 9.382 8.570 3.320 2.450 814 214 159 142 118
43,43 24,81 9,90 8,15 7,44 2,88 2,13 0,71 0,18 0,14 0,12 0,11
Jumlah 115.147 100,00
Sumber :RTRW Kab Toraja Utara 2011-2031
Kondisi fisik wilayah Kabupaten Toraja Utara dari aspek jenis batuan didominasi oleh jenis batuan andesit, basalt yakni seluas 62.610 ha atau sebesar 54,37 % yang terhampar pada daerah mulai bagian tengah hingga ke utara termasuk didalamnya Kecamatan Tikala, Sesean Suloara,
Bangkele Kila, Sa’dan, Buntu Pepasan, Baruppu, dan Rindingallo.
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2JM) TAHUN 2015 – 2019
PEMERINTAH KABUPATEN TORAJA UTARA Provinsi Sulawesi Selatan
Tabel 6.11
Jenis Batuan dan Luasannya di Wilayah Kabupaten Toraja Utara
Jenis Tanah Luas
Hektar (ha) %
1. Andesit, basalt
2. Batu pasir, batu lanau, batu lumpur 3. Tefra berbutir halus, aluvium muda 4. Tefra berbutir kasar dan halus 5. Konglomerat, serpih
6. Aluvium muda berasal dari endapan sungai 7. Kuarsit, filit, skis
8. Batu gamping
9. Marmer, batu gamping
62.610 16.514 14.735 10.233 4.307 2.469 1.574 1.537 1.168
54,37 14,34 12,80 8,89 3,74 2,14 1,37 1,33 1,02
Jumlah 115.147 100,00
Sumber :RTRW Kab Toraja Utara 2011-2031
Klasifikasi fisik wilayah dari aspek jenis tanah di Kabupaten Toraja Utara sebagaimana hasil interpretasi foto citra landsat 2007, dan peta RBI Bakosurtanal menunjukkan bahwa jenis tanah podsolik violet cukup dominan yakni seluas 59.996 ha atau sebesar 52,10 %, kemudian hamparan jenis tanah podsolik merah kekuningan seluas 34.824 ha atau sebesar 28,65%, lalu jenis tanah aluvial hidromorf (daerah basah) seluas 17.044 ha atau sebesar 14,80 %. Selengkapnya mengenai kondisi sebaran jenis tanah di wilayah Kabupaten Toraja Utara seperti terlihat pada tabel berikut ini.
Tabel 6.12
Jenis Tanah dan Luasannya di Wilayah Kabupaten Toraja Utara
Jenis Tanah Luas
Hektar (ha) %
1. Podsolik violet
2. Podsolik merah kekuningan 3. Aluvial hidromorf (daerah basah) 4. Aluvial coklat kekelabuan 5. Mediteran coklat kelabuan 6. Podsolik coklat
59.996 34.824 17.044 1.236 1.199 848
52,10 30,24 14,81 1,07 1,04 0,74
Jumlah 115.147 100,00
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2JM) TAHUN 2015 – 2019
PEMERINTAH KABUPATEN TORAJA UTARA Provinsi Sulawesi Selatan
Tabel 6.13
Sebaran Jenis Tanah di Wilayah Kabupaten Toraja Utara
No. Kecamatan Jenis Tanah
1 2 3 4 5
6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
Sopai Kesu Sanggalangi Buntao Rantebua
Nanggala Tondon Tallunglipu Rantepao Tikala Sesean Balusu Sa’dan Bangkele Kila Sesean Suloara Kapala Pitu
Dende Piongan Napo Awan Rante Karua Rindingallo Buntu Pepasan Baruppu
Podsolik violet
Podsolik merah kekuningan, Podsolik violet Podsolik violet, Mediteran coklat kelabuan Podsolik violet, Aluvial hidromorf (daerah basah) Aluvial hidromorf (daerah basah), Aluvial coklat kekelabuan
Aluvial hidromorf (daerah basah), Podsolik violet Podsolik violet, Podsolik merah kekuningan Podsolik merah kekuningan
Podsolik violet, Podsolik merah kekuningan Podsolik violet, Podsolik kekuningan Podsolik violet, Podsolik merah kekuningan Podsolik violet
Podsolik violet Podsolik violet Podsolik violet Podsolik violet Podsolik violet
Podsolik merah kekuningan, Podsolik violet Podsolik violet
Podsolik violet
Podsolik merah kekuningan
Sumber :RTRW Kab Toraja Utara 2011-2031
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2JM) TAHUN 2015 – 2019
PEMERINTAH KABUPATEN TORAJA UTARA Provinsi Sulawesi Selatan
Gambar 6.5 Peta Jenis Batuan Kabupaten Tana Toraja
6.6 Klimatologi
Kondisi curah hujan selama tahun 2012 periode Januari hingga Desember dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 6.14
Rata-Rata Jumlah Hujan Dan Curah Hujan Setiap Bulan Di Toraja
Utara, 2012
Bulan Jumlah Hujan (hari) Curah Hujan (mm)
Januari Pebruari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober Nopember
19 12 17 21 18 6 11 11 11 12 8
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2JM) TAHUN 2015 – 2019
PEMERINTAH KABUPATEN TORAJA UTARA Provinsi Sulawesi Selatan
Bulan Jumlah Hujan (hari) Curah Hujan (mm)
Desember 20 441
Sumber : Toraja Utara Dalam Angka, 2013
Sebagai informasi tambahan tahun 2003-2007, gambaran kondisi curah hujan di Kabupaten Toraja Utara dirangkum dari kondisi curah hujan kecamatan-kecamatan selama periode tahun 2003–2007 yang selanjutnya menjadi bagian dari wilayah Kabupaten Toraja Utara pada tahun 2008. Pada tahun 2003 terjadi curah hujan rata-rata sebesar 165,75 mm, sementara pada tahun 2007 curah hujan rata-rata terjadi sebesar 149,00 mm. Curah hujan tertinggi umumnya terjadi pada bulan November sampai Pebruari, kondisi ini terlihat pada periode waktu tahun 2003-2007, sementara curah hujan terendah terjadi umumnya pada bulan Juni – September.
Sementara untuk hari hujan kondisinya paralel dengan jumlah curah hujan, dimana hari hujan terbanyak terjadi pada bulan November – Pebruari pada periode tahun 2003-2007. Untuk tahun 2003 rata-rata hari hujan terjadi sebanyak 10 hari hujan dalam setiap bulan, sementara pada tahun 2007 sebanyak 9 hari hujan. Selengkapnya mengenai kondisi curah hujan dan hari hujan di Kabupaten Toraja Utara seperti terlihat pada table berikut ini.
Tabel 6.15
Kondisi Curah Hujan di Wilayah Kabupaten Toraja Utara
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2JM) TAHUN 2015 – 2019
PEMERINTAH KABUPATEN TORAJA UTARA Provinsi Sulawesi Selatan
Juni
Sumber :RTRW Kab Toraja Utara 2011-2031
6.7 Sosial dan Ekonomi
Menurut Dokumen Kabupaten Toraja Utara Dalam Angka Tahun 2013, jumlah infrastruktur yang menunjang kehidupan sosial masyarakat dapat dijelaskan sebagai berikut :
Pendidikian
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2JM) TAHUN 2015 – 2019
PEMERINTAH KABUPATEN TORAJA UTARA Provinsi Sulawesi Selatan
beban tersendiri bagi kawasan perkotaan (Kota Rantepao) terutama dalam hal penyediaan sarana dan prasarana permukiman yang layak, dan berpotensi menimbulkan permukiman kumuh.
Pembangunan bidang pendidikan bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Pembangunan sumber daya manusia (SDM) suatu negara akan menentukan karakter dari pembangunan ekonomi dan social, karena manusia adalah pelaku aktif dari seluruh kegiatan tersebut. Tahun 2012 jumlah sekolah yang ada di Toraja Utara sebanyak 84 Taman Taman Kanak-Kanak , 187 Sekolah Dasar, 54 Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama, 12 Sekolah Lanjutan Tingkat Atas dan 22 Sekolah Menengah Kejuruan.
Tabel 6.16
Jumlah Sekolah TK, SD, SLTP, dan SLTA/SMK Tahun 2012
No. Kecamatan TK SD SLTP SLTA/SMK Bangkele Kila Sesean Suloara Kapala Pitu
Dende Piongan Napo Awan Rante Karua Rindingallo Buntu Pepasan Baruppu
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2JM) TAHUN 2015 – 2019
PEMERINTAH KABUPATEN TORAJA UTARA Provinsi Sulawesi Selatan
Sampai tahun 2012 di Kabupaten Toraja Utara terdapat 1 rumah sakit swasta. Sedangkan fasilitas kesehatan lain di Toraja Utara terdapat 22 puskesmas, 239 posyandu dan 82 polindes. Jumlah tenaga kesehatan yang ada sebanyak 27 dokter, 183 perawat dan 122 bidan. Dalam pelaksanaan program Keluarga Berencana (KB), terdapat Klinik Keluarga Berencana (KKB) 24 klinik dan Pos Pelayanan Keluarga Berencana Desa (PPKBD) 15 pos. Jumlah akseptor Pasangan Usia Subur (PUS) sebannyak 35.227 orang pada tahun 2012.
Tabel 6.17
Jumlah Fasilitas Kesehatan Di Kabupaten Toraja Utara, 2012
Tahun Rumah
Sakit
Rumah
Bersalin Puskesmas Posyandu
Klinik/Balai
Kesehatan Polindes
2008 * 2009 2010 2011
- 1 1 1
- 1 2 2
- 19 22 22
- 197 197 239
- 1 1 1
- 16 16 82
Jumlah 84 187 54 34
*) Data tidak tersedia, karena masih bergabung dengan Kabupaten Tana Toraja Sumber : Toraja Utara Dalam Angka 2013 (data diolah)
Agama
Perkembangan pembangunan di bidang spiritual dapat dilihat dari besarnya sarana menurut peribadatan masing-masing agama. Tempat peribadatan umat Islam yang berupa mesjid sebanyak 14 unit, tempat peribadatan umat Kristiani berupa gereja masing-masing gereja Protestan 563 unit, gereja Katolik 105 unit, sementara tempat peribadatan umat Hindu dan Budhha yang masing-masing berupa Pura dan Vihara belum ada.
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2JM) TAHUN 2015 – 2019
PEMERINTAH KABUPATEN TORAJA UTARA Provinsi Sulawesi Selatan
di Kecamatan Tallunglipu dengan nama Pasar Bolu, didalamnya juga terdapat Pasar Hewan (Ternak Besar), serta Terminal. Keberadaan Pasar Bolu memang menjadi sangat penting, karena hampir semua sub wilayah memanfaatkan fasilitas perdagangan ini untuk memasarkan komoditi hasil pertanian sub-sub wilayah, dan sebaliknya sebagai tempat memperoleh bahan kebutuhan pokok masyarakat sehari-hari. Daya tarik Pasar Bolu ini terhadap sub-sub wilayah karena menjadi simpul pergerakan moda angkutan umum dari seluruh penjuru sub-sub wilayah, termasuk dari Kota Makale dan Kota Palopo. Akses yang tinggi ini menjadikan Pasar Bolu mudah dijangkau dari seluruh penjuru wilayah, sehingga menarik bagi penduduk untuk memasarkan hasil-hasil pertanian mereka, demikian pula sebaliknya cukup efisien bagi para pedagang hasil-hasil bumi dan pedagang barang campuran lainnya.
Jenis fasilitas perdagangan lainnya yang cukup tinggi intensitas kegiatannya sehari-hari adalah pertokoan-pertokoan di sepanjang jalan utama di pusat Kota Rantepao. Aktifitas perdagangan di kawasan ini seringkali memacetkan lalulintas akibat banyaknya badan jalan dijadikan sebagai tempat parkir kendaraan pembeli. Termasuk dalam deretan pertokoan di kawasan pusat Kota Rantepao berupa bank-bank (ada 7 bank), dan jasa-jasa lainnya.
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2JM) TAHUN 2015 – 2019
PEMERINTAH KABUPATEN TORAJA UTARA Provinsi Sulawesi Selatan
Sementara itu, kondisi ekonomi meliputi produksi tanaman pangan, perkebunan, peternakan, perikanan, perindustrian dan perdagangan di Kabupaten Toraja Utara tahun 2012 dapat dijelaskan sebagai berikut :
Tanaman Pangan
Produksi padi di Kabupaten Toraja Utara masih mempunyai kontribusi yang cukup besar dalam sub sektor tanaman pangan. Tahun 2012 produksi padi sebesar 122.138 ton yang dipanen dari areal seluas 24.014 ha atau menghasilkan rata-rata 4,78 ton/ha. Produksi jagung tahun 2012 sebesar 3.725 ton, ubi kayu 0.6611 ton, ubi jalar 2.956 ton pada tahun 2012. Selain itu terdapat juga jenis sayur-sayuran dan buah-buahan.
Perkebunan
Hasil tanaman perkebunan yang cukup dominan di Kabupaten Toraja Utara adalah tanaman kopiArabika dan coklat. Produksi kopi arabika sebanyak 8.625 ton, kopi robusta 1.961 ton dan coklat 2.969 ton. Selain kedua jenis komoditi tesebut terdapat juga Vanili,cengkeh, lada.
Peternakan
Populasi ternak yang diusahakan di Toraja Utara berupa ternak besar dan kecil, serta unggas. Populasi ternak besar seperti sapi, kerbau dan kuda masingmasing 249 sapi, 20.157 kerbau dan 48 kuda, jenis tenak kecil seperti babi populasinya 289.241 ekor, 143 ekor kambing. Populasi jenis unggas, seperti ayam buras populasinya 25.322 ekor, ayam ras 30.292 ekor,dan itik local 24.235 ekor.
Perikanan
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2JM) TAHUN 2015 – 2019
PEMERINTAH KABUPATEN TORAJA UTARA Provinsi Sulawesi Selatan
terdapat di Kabupaten Toraja Utara. Produksi ikan pada tahun 2012 sebanyak 444,10 ton, yang bersumber dari sungai 18,30 ton, kolam 15,10 ton, sawah 410,50 ton.
Perindustrian
Jumlah industri di Kabupaten Toraja Utara tahun 2012 tercatat 250 unit dengan tenaga kerj 726 orang. Jenis industri yang terbanyak adalah pakaian jadi 72 unit dan menyerap tenaga kerja 212 orang, disusul industri barang-barang dari kayu seperti ukiran sebanyak 60 unit dengan tenaga kerja 142 orang dan indusri tekstil kain seperti kain tenun sebanyak 50 unit dengan tenaga kerja 105 orang.
Perdagangan
Jumlah perusahaan yang terdaftar di Kabupaten Toraja Utara pada tahun 2012 sebanyak 2.485 perusahaan, jumlah tersebut lebih banyak dari tahun 2010 sebanyak 2.275. Dari jumlah perusahan yang terdaftar tahun 2012 terdiri dari 61 PT, 298 CV/Firma, 25 koperasi dan 2.101 usaha perorangan.