• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 6 PROFIL KABUPATEN TORAJA UTARA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 6 PROFIL KABUPATEN TORAJA UTARA"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2JM) TAHUN 2015 – 2019

PEMERINTAH KABUPATEN TORAJA UTARA Provinsi Sulawesi Selatan

BAB

6

PROFIL

KABUPATEN

TORAJA

UTARA

6.1 Geografi dan Administratif Wilayah

Kabupaten Toraja Utara yang beribukota di Rantepao terletak antara 2°-3° Lintang Selatan dan 119°-120° Bujur Timur, yang berbatasan dengan Kabupaten Luwu dan Sulawesi Barat di sebelah utara dan Kabupaten Tana Toraja disebelah selatan, serta pada sebelah timur dan Barat masing-masing berbatasan dengan Kabupaten Luwu dan Propinsi Sulawesi Barat.

Kabupaten Toraja Utara dengan luas wilayah 1.151,47 km2 atau sebesar 2,5 % dari luas Provinsi Sulawesi Selatan (46.350,22 km2), secara yuridis terbentuk pada tanggal 21 Juli 2008 dengan terbitnya Undang-Undang Nomor 28 tahun 2008, dimana sebelumnya wilayah ini merupakan bagian dari Kabupaten Tana Toraja. Secara administrasi Kabupaten Toraja Utara terdiri dari 21 (dua puluh satu) kecamatan, yakni: Kecamatan Rantepao, Kecamatan Sesean, Kecamatan Nanggala, Kecamatan Rindingallo, Kecamatan Buntao, Kecamatan Sa’dan, Kecamatan Sanggalangi, Kecamatan Sopai, Kecamatan Tikala, Kecamatan Balusu, Kecamatan Tallunglipu, Kecamatan Dende’ Piongan Napo, Kecamatan Buntu Pepasan, Kecamatan Baruppu, Kecamatan Kesu, Kecamatan Tondon, Kecamatan Bangkele Kila, Kecamatan Rantebua, Kecamatan Sesean Suloara, Kecamatan Kapala Pitu, dan Kecamatan Awan Rante Karua. Kecamatan Baruppu dan Kecamatan Buntu Pepasan merupakan 2 Kecamatan terluas dengan luas masing-masing 162,17 km persegi dan 131,72 km persegi atau luas kedua kecamatan tersebut merupakan 25,52 persen dari seluruh wilayah Toraja Utara.

Jarak ibukota Kabupaten Toraja Utara dengan ibukota Propinsi Sulawesi Selatan mencapai 329 km yang melalui kabuapten Tana Toraja Kabupaten Enrekang, Kabupaten Sidrap, Kota ParePare, Kabupaten Barru, Kabupaten Pangkep dan Kabupaten Maros.

Luas wilayah administratif Kabupaten Toraja Utara menurut kecamatan dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :

(2)

RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2JM) TAHUN 2015 – 2019

PEMERINTAH KABUPATEN TORAJA UTARA Provinsi Sulawesi Selatan

Tabel 6.1

Luas Wilayah Kabupaten Toraja Utara Menurut Kecamatan Tahun 2012

No. Kecamatan Lua Daerah

Luas (km2) Prosentase 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 Sopai Kesu Sanggalangi Buntao Rantebua Nanggala Tondon Tallunglipu Rantepao Tikala Sesean Balusu Sa’dan Bangkele Kila Sesean Suloara Kapala Pitu

Dende Piongan Napo Awan Rante Karua Rindingallo Buntu Pepasan Baruppu 47,64 26,00 39,00 49,50 84,84 68,00 36,00 9,42 10,29 23,44 40,05 46,51 80,49 21,00 21,68 47,27 77,49 54,71 74,25 131,72 162,17 4,14 2,26 3,39 4,30 7,37 5,91 3,13 0,82 0,89 2,04 3,48 4,04 6,99 1,82 1,88 4,11 6,73 4,75 6,45 11,44 14,08 Jumlah 1.151,47 100

Sumber : Toraja Utara Dalam Angka, 2013

Pemerintahan Daerah KabupatenToraja Utara memiliki sebanyak 111 desa/lembang dan 40 kelurahan definitif pada tahun 2012. Jumlah Satuan Lingkungan Setempat (SLS) yang ada pada tahun 2012 sebanyak 147 lingkungan, 423 dusun, 44 RW dan 816 RT. Dengan klasifikasi desa/kelurahan sebanyak 60 desa/kelurahan swadaya, 64 desa/kelurahan swakarya dan 27 desa/kelurahan swasembada. Luas wilayah administratif Kabupaten Toraja Utara menurut desa/kelurahan dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :

(3)

RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2JM) TAHUN 2015 – 2019

PEMERINTAH KABUPATEN TORAJA UTARA Provinsi Sulawesi Selatan

Tabel 6.2

Luas Wilayah Kabupaten Toraja Utara Menurut Desa/Kelurahan Tahun 2012

No. Kecamatan Desa/Kelurahan Status Luas (km2)

1 Sopai Tombang Langda

Langda Nonongan Selatan Marante Salu Sopai Salusarre Salu Nonongan Utara D D D D D D D K 3.26 4.05 8.00 5.33 5.25 3.75 10.00 8.00 2 Kesu Sangbua Tadongkon Angi Angin Tallu Lolo Rinding Batu Ba'tan Pantanakan Lolo D D D D D K K 1.41 3.21 2.80 1.83 2.90 6.26 7.59 3 Sanggalangi Tallung Penanian

Pata'Padang Pa'paelean Buntu La'bo' Tandung La'bo' La'bo' D D K D D D 6.55 6.45 5.40 6.15 8.35 6.10 4 Buntao Sapan Kua Kua

Misa Ba'bana Riding Kila' Balabatu Tongkonan Basse Issong Kalua Tallang Sura' D D D K D K 9.71 5.83 10.25 10.04 7.25 6.42 5 Rantebua Rantebua Sanggalangi

Rantebua Sumalu Rantebua Buangin Bokin Makkuan Pare Pitung Penanian D D D K K D D 8.56 8.55 16.73 10.35 20.65 7.50 12.50 6 Nanggala Rante Karre Penanian D D 7.50 12.50

(4)

RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2JM) TAHUN 2015 – 2019

PEMERINTAH KABUPATEN TORAJA UTARA Provinsi Sulawesi Selatan

No. Kecamatan Desa/Kelurahan Status Luas (km2)

Karre Limbong Nanna Nanggala Basokan Nanggala

Nanggala Sangpiak Salu Tandung Nanggala Lili' Kira D D D D K D D 19.00 5.75 4.25 7.00 7.00 11.00 10.00 7 Tondon Tondon Tondo Matallo Tondon Langi Tondon Siba'ta D D D D 9.25 9.30 9.70 7.75 8 Tallunglipu Tampo Tallunglipu

Tagari Tallunglipu Rante Paku Tallunglipu Talunglipu Matallo Tallunglipu Tantanan Tallunglipu Buntu Tallunglipu K K K K K K D 2.15 1.43 0.70 1.03 2.15 1.10 0.86 9 Rantepao Saloso Limbong Mentirotiku Laang Tanduk Singki Karassik Rantepao Rantepasele Pasele Malango Penanian D K K K K K K K K K K 1.28 2.56 2.40 2.52 0.16 0.17 0.18 0.22 0.20 0.43 0.17 10 Tikala Buntu Barana

Tikala Sereale Buntu Batu Embatau

Benteng Ka'do To' Riu Pangden K K D D D D D 5.55 3.07 2.99 3.68 3.50 2.30 2.35 11 Sesean Buntu Lobo'

Parinding Deri

Bori Rante Letok Bori Bori Lombongan Pangli Selatan D D K D K D K 6.05 3.99 4.01 5.00 3.64 3.36 3.75

(5)

RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2JM) TAHUN 2015 – 2019

PEMERINTAH KABUPATEN TORAJA UTARA Provinsi Sulawesi Selatan

No. Kecamatan Desa/Kelurahan Status Luas (km2)

Pangli Palawa' K K 4.25 6.00 12 Balusu Palangi Karua Lilikira Ao'gading Balusu Bangun Lipu Tagari Awak Kawasik Balusu D D D D K D K 8.23 5.50 7.75 7.32 7.19 3.97 6.55 13 Sa’dan Sa'dan Andulan

Sa'dan Tiroallo Sa'dan Matallo Sangkaropi Sa'dan Malimbong Sa'dan Pebulian Sa'dan Ballo Pasange Sa'dan Likulambe' Sa'dan Pesondongan Sa'dan Ulusalu D D K D K D D D D D 4.04 9.43 5.70 10.92 4.83 4.56 9.27 9.74 10.00 12.00 14 Bangkele Kila Toyasa Akung

Batu Limbong Bangkele Kila Tampan Bonga D D D D 5.60 5.40 4.71 5.29 15 Sesean Suloara Tonga Riu

Landorundun Suloara Sesean Matallo Lempo D D D D D 2.60 2.63 6.50 5.00 4.95 16 Kapala Pitu Benteng Mamullu

Kapala Pitu Kantun Poya Benteng Ka'do Sikuku' Polo Padang D D D D D D 6.50 9.41 6.37 9.10 8.42 7.47 17 Dende Piongan Napo Kapolang

Piongan Pasang Dende Paku Ma'dong Buntu Tagari Parinding D D K D D D D D 9.96 8.63 13.64 11.16 6.78 10.62 8.50 8.20 18 Awan Rante Karua Batu Lotong D 12.20

(6)

RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2JM) TAHUN 2015 – 2019

PEMERINTAH KABUPATEN TORAJA UTARA Provinsi Sulawesi Selatan

No. Kecamatan Desa/Kelurahan Status Luas (km2)

Awan Londong Biang Buntu Karua D D D 13.26 14.10 15.15 19 Rindingallo Buntu Batu

Pangala Ampang Batu Pangala Utara Mai'ting

Lo'ko Uru Tanete Batu Rindingallo Bulu Langkan Lempo Poton D K D K D D D D D 6.33 6.53 7.24 9.68 7.35 10.59 6.63 9.40 10.50 20 Buntu Pepasan Parandangan

Buntu Minanga Sarambu Sapan Rante Uma Pulu' - Pulu'' Pengkaroan Manuk Batu Busa

Roroan Barra' Barra' Pangkung Batu Ponglu Paonganan Talimbangan D D D K D D D D D D D D D 9.21 9.12 11.22 12.19 12.16 13.30 8.16 8.29 8.30 9.20 9.17 10.14 11.26 21 Baruppu Baruppu Selatan

Benteng Batu Baruppu Utara Baruppu Parodo K D D D 34.00 31.73 37.08 59.36

(7)

RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2JM) TAHUN 2015 – 2019

PEMERINTAH KABUPATEN TORAJA UTARA Provinsi Sulawesi Selatan

Gambar 6.1 Peta Administrasi Kabupaten Tana Toraja

6.2 Demografi

Penduduk Kabupaten Toraja Utara berdasarkan hasil Susenas akhir tahun 2012 berjumlah 220.304 jiwa yang tersebar di 21 Kecamatan, dengan jumlah penduduk terbesar yakni 26.005 jiwa mendiami Kecamatan Rantepao.

Kepadatan penduduk di Kabupaten Toraja Utara pada tahun 2012 telah mencapai 191 jiwa/km². Kecamatan terpadat terdapat di Kecamatan Rantepao, dengan tingkat kepadatan mencapai 2.527 jiwa/km², sedangkan kecamatan yang tingkat kepadatannya paling rendah adalah Kecamatan Baruppu dan Buntu Pepasan masing-masing 34 jiwa/km² dan 94 jiwa/km².

Dalam hal kepadatan penduduk, Kecamatan Rantepao merupakan wilayah yang terpadat penduduknya, hal ini cukup beralasan mengingat wilayah ini merupakan ibukota Kabupaten Toraja Utara dengan berbagai

(8)

RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2JM) TAHUN 2015 – 2019

PEMERINTAH KABUPATEN TORAJA UTARA Provinsi Sulawesi Selatan

daya tarik dan kemudahan pelayanan akan fasilitas permukiman, dibandingkan dengan wilayah kecamatan lainnya. Luas Wilayah, Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk Menurut Kecamatan Tahun 2012 dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :

Tabel 6.3

Luas Wilayah, Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk Menurut Kecamatan Tahun 2012

No. Kecamatan Luas (km2)

Jumlah Penduduk (orang) Kepadatan Penduduk (orang/km2) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 Sopai Kesu Sanggalangi Buntao Rantebua Nanggala Tondon Tallunglipu Rantepao Tikala Sesean Balusu Sa’dan Bangkele Kila Sesean Suloara Kapala Pitu

Dende Piongan Napo Awan Rante Karua Rindingallo Buntu Pepasan Baruppu 47,64 26,00 39,00 49,50 84,84 68,00 36,00 9,42 10,29 23,44 40,05 46,51 80,49 21,00 21,68 47,27 77,49 54,71 74,25 131,72 162,17 13,256 15,575 11,311 9,056 7,719 9,341 9,618 18,368 25,005 10,442 11,070 6,871 15,167 5,212 6,338 6,140 8,109 5,279 7,375 12,428 5,446 277 602 288 182 91 137 266 1.937 2.508 443 275 147 187 246 291 129 104 96 99 94 34 Jumlah 1.151,47 220,304 191

Sumber : Toraja Utara Dalam Angka, 2013

Berdasarkan hasil SUSENAS 2012 Badan Pusat Statistik Kabupaten Toraja Utara, jumlah Penduduk Dan Laju Pertumbuhan Penduduk Menurut Kecamatan Tahun 2011-2012 dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :

(9)

RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2JM) TAHUN 2015 – 2019

PEMERINTAH KABUPATEN TORAJA UTARA Provinsi Sulawesi Selatan

Tabel 6.4

Jumlah Penduduk Dan Laju Pertumbuhan Penduduk Menurut Kecamatan Tahun 2011-2012

No. Kecamatan Jumlah Penduduk (orang)

Laju Pertumbuhan Penduduk (%) 2011 2012 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 Sopai Kesu Sanggalangi Buntao Rantebua Nanggala Tondon Tallunglipu Rantepao Tikala Sesean Balusu Sa’dan Bangkele Kila Sesean Suloara Kapala Pitu

Dende Piongan Napo Awan Rante Karua Rindingallo Buntu Pepasan Baruppu 13,179 15,658 11,240 9,005 7,680 9,292 9,568 18,250 25,806 10,378 11,002 6,821 15,071 5,173 6,304 6,104 8,067 5,249 7,335 12,345 5,416 13.256 15,575 11,311 9,056 7,719 9,341 9,618 18,364 25,005 10,442 11,070 6,871 15,167 5,212 6,338 6,140 8,109 5,279 7,375 12,428 5,446 1,36 2,24 2,01 1,88 1,33 1,55 1,83 1,14 402 1,51 2,58 0,73 4,68 1,33 1,66 1,22 2,46 1,14 0,97 3,67 0,04 Jumlah/Rata-rata 218,943 220,304 1,61

Sumber : Toraja Utara Dalam Angka, 2013

Angka pertumbuhan penduduk Kabupaten Toraja Utara khususnya dua tahun belakangan ini (tahun 2011-2012) adalah sebesar 1,61% pertahun. Laju pertumbuhan penduduk tertinggi di Kecamatan Saddang sebesar 4,68% dan laju pertumbuhan penduduk terendah di Kecamatan Baruppu sebesar 0,07%. Meskipun demikian, jumlah penduduk di Kecamatan Rantepao jauh lebih tinggi dibanding jumlah penduduk pada Kecamatan lainnya.

(10)

RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2JM) TAHUN 2015 – 2019

PEMERINTAH KABUPATEN TORAJA UTARA Provinsi Sulawesi Selatan

Mengingat Kabupaten Toraja Utara baru terbentuk pada 21 Juli 2008, maka jumlah dan pertumbuhan penduduk kecamatan yang masuk dalam wilayah administrasi Kabupaten Toraja Utara (sebanyak 21 kecamatan) menjadi dasar dalam perhitungan laju pertumbuhan penduduknya. Angka pertumbuhan ini cukup memberikan harapan terhadap bertambahnya potensi sumberdaya manusia, meskipun pertumbuhannya relatif rendah, untuk mengelolah potensi sumberdaya alam yang ada, sehingga mampu mempercepat laju perkembangan dan pembangunan daerah secara umum.

Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Seks Rasio Per Kecamatan Tahun 2012 dapat disajikan dalam tabel sebagai berikut :

Tabel 6.5

Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Seks Rasio Per Kecamatan Tahun 2012

No. Kecamatan Laki-Laki Perempuan Jumlah Sex Rasio

(%) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 Sopai Kesu Sanggalangi Buntao Rantebua Nanggala Tondon Tallunglipu Rantepao Tikala Sesean Balusu Sa’dan Bangkele Kila Sesean Suloara Kapala Pitu

Dende Piongan Napo Awan Rante Karua Rindingallo Buntu Pepasan Baruppu 6760 7939 5700 4362 3999 4811 4961 9284 12704 5281 5503 3303 7638 2554 3270 3128 4196 2692 3807 6211 2804 6491 7818 5611 4424 3720 4530 4657 9080 13301 5161 5477 3478 7520 2608 3068 3012 3913 2587 3568 6217 2642 13.256 15,575 11,311 9,056 7,719 9,341 9,618 18,364 25,005 10,442 11,070 6,871 15,167 5,212 6,338 6,140 8,109 5,279 7,375 12,428 5,446 104 102 105 108 106 107 102 96 102 102 98 101 96 107 104 107 104 107 104 100 106

(11)

RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2JM) TAHUN 2015 – 2019

PEMERINTAH KABUPATEN TORAJA UTARA Provinsi Sulawesi Selatan

No. Kecamatan Laki-Laki Perempuan Jumlah Sex Rasio

(%)

Jumlah 2011 111362 108942 220304 102 Jumlah 2012 109747 107015 216726 103

Sumber : Toraja Utara Dalam Angka, 2013

Struktur penduduk Kabupaten Toraja Utara tahun 2012 hampir sama dengan daerah-daerah lainnya. Secara keseluruhan, jumlah penduduk yang berjenis kelamin laki-laki lebih banyak dari penduduk yang berjenis kelamin perempuan, yang masing-masing 108942 jiwa penduduk laki-laki dan 111362 jiwa penduduk perempuan. Hal ini juga tercermin pada angka rasio jenis kelamin yang lebih besar dari 100, yaitu 102%, ini berarti, dari setiap 100 orang perempuan terdapat 102 laki-laki.

Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur Dan Jenis Kelamin Tahun 2012 dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 6.6

Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur Dan Jenis Kelamin Tahun 2012

Kelompok Umur Laki-Laki Perempuan Jumlah

0 – 4 5 – 9 10 – 14 15 – 19 20 – 24 25 – 29 30 – 34 35 – 39 40 – 44 45 – 49 50 – 54 55 – 59 60 – 64 65 + 12,878 15,025 14,801 12,087 7,424 6,768 6,704 7,006 6,088 4,436 4,809 2,998 3,355 6,983 12,319 13,953 13,690 11,177 7,507 6,775 6,684 6,528 5,613 4,523 5,445 3,001 3,656 8,071 25,197 28,978 28,491 23,264 14,931 13,543 13,388 13,534 11,701 8,959 10,254 5,999 7,011 15,054 Total 111.326 108.942 220.304 Jumlah 2012 109.747 107.015 216.762

(12)

RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2JM) TAHUN 2015 – 2019

PEMERINTAH KABUPATEN TORAJA UTARA Provinsi Sulawesi Selatan

Struktur penduduk menurut kelompok umur di Kabupaten Toraja Utara terlihat jumlah penduduk kelompok umur produktif (15-60 tahun) lebih besar dibanding dengan kelompok umur non produktif (0-14, > 60 tahun). Data tahun 2012 menunjukkan bahwa jumlah penduduk produktif sebanyak 122.584 jiwa atau sebesar 51,74 %, sementara penduduk non produktif sebanyak 97.720 jiwa atau 48,26 %.

6.3 Topografi

Kondisi topografi wilayah Kabupaten Toraja Utara secara umum merupakan daerah ketinggian dan merupakan daerah yang kondisi topografinya paling tinggi di wilayah Provinsi Sulawesi Selatan, dan daerah ini tidak memiliki wilayah laut sebagaimana tipikal sebuah daerah ketinggian. Secara umum kondisi topografi wilayah Kabupaten Toraja Utara terdiri dari tiga kelompok sebaran besar, yakni : 1) sebaran ketinggian 500-1.000 m dpl, 2) sebaran ketinggian 1.000-1.500 m dpl, 3) sebaran ketinggian 1.500-2.000 m dpl. Selengkapnya mengenai kondisi topografi wilayah Kabupaten Toraja Utara seperti terlihat pada tabel berikut ini:

Tabel 6.7

Tinggi Wilayah Di Atas Permukaan Laut (DPL) Menurut Kecamatan di Toraja Utara Tahun 2012

No. Kecamatan Tinggi DPL

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Sopai Kesu Sanggalangi Buntao Rantebua Nanggala Tondon Tallunglipu Rantepao Tikala Sesean Balusu 779 810 809 821 704 834 836 805 802 1.094 834 863

(13)

RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2JM) TAHUN 2015 – 2019

PEMERINTAH KABUPATEN TORAJA UTARA Provinsi Sulawesi Selatan

No. Kecamatan Tinggi DPL

13 14 15 16 17 18 19 20 21 Sa’dan Bangkele Kila Sesean Suloara Kapala Pitu

Dende Piongan Napo Awan Rante Karua Rindingallo Buntu Pepasan Baruppu 902 933 1.386 1.501 1.378 1.378 1.224 1.479 1.646

Sumber : Toraja Utara Dalam Angka, 2013

Gambar 6.2 Peta Administrasi Kabupaten Tana Toraja

Untuk sebagian wilayah tengah sampai ke daerah selatan memiliki ketinggian dominan kelompok 500 – 1.000 m dpl, yang didalamnya termasuk sebagian Kecamatan Rantepao, Sesean, Tallunglipu, Kesu, Tondon, Balusu, sebagian Nanggala, Sanggalangi, Buntao, dan sebagian Rantebua. Sementara untuk tengah ke utara dominan pada ketinggian 1.000 – 1.500 m dpl, yang didalamnya terdiri dari Kecamatan Kapala Pitu, Tikala, sebagian Sesean Suloara, sebagian Sa’dan, sebagian Rindingallo. Di bagian utara dimana terdapat Kecamatan Buntu Pepasan dengan

(14)

RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2JM) TAHUN 2015 – 2019

PEMERINTAH KABUPATEN TORAJA UTARA Provinsi Sulawesi Selatan

ketinggian 1.479 m dpl dan Kecamatan Baruppu memiliki ketinggian dominan 1.646 m dpl.

Kondisi kelerengan wilayah Kabupaten Toraja Utara didominasi oleh tiga kelompok sebaran kelerengan, yakni : 1) sebaran kelerengan 8-15 %, 2) sebaran kelerengan 25-40 %, 3) sebaran kelerengan > 40 %. Untuk sebaran kelerengan 8-15 % dominan berada di wilayah tengah hingga ke selatan, yang didalamnya terdapat Kecamatan Sesean, Rantepao, Balusu, Tondon, Kesu, sebagian Nanggala, Sanggalangi, Buntao, dan sebagian Rantebua. Sebaran lainnya berada di bagian utara yang meliputi sebagian wilayah Buntu Pepasan, dan Baruppu. Sementara untuk sebaran kelerengan 25 – 40 % dominan terdapat pada bagian tengah hingga ke utara, yang meliputi Kecamatan Sa’dan, sebagian Sesean Suloara, sebagian Buntu Pepasan, sebagian Rindingalllo, dan sebagian Baruppu.

Sedangkan kelerengan wilayah yang cukup ekstrim yakni di atas 40 % (> 40 %) terdapat pada bagian utara yang meliputi sebagian wilayah Kecamatan Kapala Pitu, sebagian Sesean Suloara, sebagian Baruppu, dan sebagian Kecamatan Buntu Pepasan. Untuk lebih lengkapnya mengenai kondisi fisik wilayah dari aspek kelerengan lahan di Kabupaten Toraja Utara seperti terlihat pada tabel sebagai berikut :

Tabel 6.8

Kondisi Kelerengan Wilayah Kabupaten Toraja Utara

No. Kecamatan Sebaran Kelerengan ( % )

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 Sopai Kesu Sanggalangi Buntao Rantebua Nanggala Tondon Tallunglipu Rantepao Tikala Sesean Balusu Sa’dan Bangkele Kila 0 - 8, 8 - 15, 25 - 40 0 - 8, 8 -15 0 - 8, 8 -15, 25 - 40 0 - 8, 8 - 15, 25 - 40 0 - 8, 8 - 15, 15 - 25, 25 - 40 0 - 8, 8 - 15, 15 - 25, 25 - 40 0 - 8, 8 - 15 0 - 8, 8 - 15 0 - 8, 8 - 15, 15 - 25, 25 - 40, > 40 8 - 15, 15 - 25, 25 - 40 8 - 15, 15 - 25, 25 - 40 0 - 8, 8 - 15, 15 - 25 15 - 25, 25 - 40, > 40 8 - 15, 15 - 25, 25 - 40

(15)

RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2JM) TAHUN 2015 – 2019

PEMERINTAH KABUPATEN TORAJA UTARA Provinsi Sulawesi Selatan

No. Kecamatan Sebaran Kelerengan ( % )

15 16 17 18 19 20 21 Sesean Suloara Kapala Pitu

Dende Piongan Napo Awan Rante Karua Rindingallo Buntu Pepasan Baruppu 8 - 15, 15 - 25, 25 - 40, >40 25 - 40, > 40 8 - 15, 15 - 25, 25 - 40, > 40 8 - 15, 15 - 25, 25 - 40, > 40 8 - 15, 25 - 40, > 40 15 - 25, 25 - 40, > 40 8 - 15, 15 - 25, 25 - 40, > 40

Sumber :RTRW Kab Toraja Utara 2011-2031

Gambar 6.3 Peta Kemiringan Lereng Kabupaten Tana Toraja

6.4 Geohidrologi

Potensi sumber daya air di wilayah Kabupaten Toraja Utara cukup besar, karena pada wilayah ini terdapat beberapa sungai, baik sungai besar maupun sungai kecil. Sungai besar yakni Sungai Saddang dan Sungai Maiting. Sungai Saddang sendiri merupakan sungai yang mengaliri enam wilayah kabupaten dan dua provinsi, yakni Kabupaten Toraja Utara, Tana Toraja, Mamasa (Sulawesi Barat), Enrekang, Sidrap, dan Pinrang. Hulu Sungai Saddang ini berada di Kecamatan Sa’dan pada ketinggian > 1.000 m dpl, dan hilirnya berada di Kabupaten Pinrang.

(16)

RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2JM) TAHUN 2015 – 2019

PEMERINTAH KABUPATEN TORAJA UTARA Provinsi Sulawesi Selatan

pemanfaatannya baru sebatas untuk keperluan rumah tangga, dan mulai dijajaki sebagai sarana wisata air berupa arung jeram. Sementara air Sungai Maiting, disamping dimanfaatkan untuk keperluan rumah tangga, juga telah dimanfaatkan sebagai pembangkit energi listrik (turbin), dan sebagai sarana wisata air berupa wisata arung jeram, dimana sungai ini sudah cukup populer secara nasional (arung jeram Sungai Maiting).

Untuk kebutuhan air minum penduduk di Kabupaten Toraja Utara yang dikelola oleh PDAM Kabupaten Toraja Utara saat ini bersumber dari Sungai Saddang dan Mata Air dibeberapa lokasi sesuai dengan lokasi pelayanannya (kota-kota kecamatan). Untuk sumber air baku dari Sungai Saddang dilakukan dengan sistem pompanisasi, sementara untuk sumber mata air dilakukan dengan sistem gravitasi. Selengkapnya mengenai sumber air baku Kabupaten Toraja Utara seperti terlihat pada tabel berikut ini.

Tabel 6.9

Sumber Air Baku Kabupaten Toraja Utara Tahun 2012

No. Jenis Sumber Air Baku Lokasi

I Air Permukaan (Sungai Saddang) 1 IPA Bolu 2 IPA Rua 3 IPA Pasele II Mata Air

1 Mata Air Limbong

2 Mata Air Pangli

3 Mata Air Tikala

4 Mata Air Madandan

5 Mata Air Salu

6 Mata Air Saddan

7 Mata Air Pangala

8 Mata Air Wairede

(17)

RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2JM) TAHUN 2015 – 2019

PEMERINTAH KABUPATEN TORAJA UTARA Provinsi Sulawesi Selatan

Sementara sungai-sungai kecil yang juga banyak dimanfaatkan airnya untuk keperluan rumah tangga oleh masyarakat Toraja Utara terdiri dari Sungai Maring, Sungai Maulu, Sungai Lumika, Sungai Kada, Sungai Kabo, Sungai Patau, dan Sungai Rante.

6.5 Geologi

Struktur geologi wilayah Kabupaten Toraja Utara terbentuk dari beberapa formasi batuan yang didominasi oleh formasi batuan gunungapi talaya yang tersebar seluas 50.014 ha atau sebesar 43,43 %, selanjutnya sebaran struktur geologi lainnya yang cukup besar terbentuk dari formasi serpih seluas 28.564 ha atau sebesar 24,81 %, lalu formasi batuan gunungapi lamasi seluas 11.400 ha atau sebesar 9,90 %. Formasi sebaran batuan gunungapi talaya berada di bagian utara wilayah Kabupaten Toraja Utara yang meliputi Kecamatan Baruppu, Rindingallo, Awan Rante Karua, dan sebagian Buntu Pepasan. Sebaran terbesar kedua lainnya yakni formasi serpih berada di bagian selatan yang meliputi Kecamatan Nanggala, Rantebua, Buntao, dan sebagian Sanggalangi, Tondon, dan Balusu. Selengkapnya mengenai jenis dan sebaran luasan formasi geologi wilayah Kabupaten Toraja Utara seperti terlihat pada tabel berikut ini.

(18)

RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2JM) TAHUN 2015 – 2019

PEMERINTAH KABUPATEN TORAJA UTARA Provinsi Sulawesi Selatan

Tabel 6.10

Jenis dan Luasan Formasi Geologi di Wilayah Kabupaten Toraja Utara

Simbol Formasi Luas

Hektar (ha) % Tmtv Tets Tplv Tmm1 Tmps1 Tetr Tmpi Qbt Tom1 Qa Kls Qbt

Batuan Gunungapi Talaya Serpih

Batuan Gunungapi Lamasi Napal Formasi Sekala Formasi Toraja Batuan Terobosan Tufa Barufu Batugamping Terumbu

EndapanPermukaan Tak Bernama Formasi Latimojong Tufa Barufu 50.014 28.564 11.400 9.382 8.570 3.320 2.450 814 214 159 142 118 43,43 24,81 9,90 8,15 7,44 2,88 2,13 0,71 0,18 0,14 0,12 0,11 Jumlah 115.147 100,00

Sumber :RTRW Kab Toraja Utara 2011-2031

Kondisi fisik wilayah Kabupaten Toraja Utara dari aspek jenis batuan didominasi oleh jenis batuan andesit, basalt yakni seluas 62.610 ha atau sebesar 54,37 % yang terhampar pada daerah mulai bagian tengah hingga ke utara termasuk didalamnya Kecamatan Tikala, Sesean Suloara, Bangkele Kila, Sa’dan, Buntu Pepasan, Baruppu, dan Rindingallo. Selanjutnya sebaran cukup besar lainnya adalah jenis batuan batu pasir, batu lanau, dan batu lumpur seluas 16.514 ha atau sebesar 14,34 %. Sebaran jenis batuan ini di bagian selatan termasuk didalamnya wilayah Kecamatan Nanggala, dan Rantebua. Jenis batuan lainnya yang juga cukup besar di wilayah Kabupaten Toraja Utara adalah tefra berbutir halus, aluvium muda seluas 14.735 ha atau sebesar 12,80 %. Sebaran jenis batuan ini berada di bagian tengah yang meliputi sebagian Kecamatan Sanggalangi, Buntao, Tondon, Balusu, Sesean dan Kesu. Selengkapnya mengenai kondisi jenis batuan dan luasannya di wilayah Kabupaten Toraja Utara seperti terlihat pada tabel berikut ini.

(19)

RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2JM) TAHUN 2015 – 2019

PEMERINTAH KABUPATEN TORAJA UTARA Provinsi Sulawesi Selatan

Tabel 6.11

Jenis Batuan dan Luasannya di Wilayah Kabupaten Toraja Utara

Jenis Tanah Luas

Hektar (ha) %

1. Andesit, basalt

2. Batu pasir, batu lanau, batu lumpur 3. Tefra berbutir halus, aluvium muda 4. Tefra berbutir kasar dan halus 5. Konglomerat, serpih

6. Aluvium muda berasal dari endapan sungai 7. Kuarsit, filit, skis

8. Batu gamping

9. Marmer, batu gamping

62.610 16.514 14.735 10.233 4.307 2.469 1.574 1.537 1.168 54,37 14,34 12,80 8,89 3,74 2,14 1,37 1,33 1,02 Jumlah 115.147 100,00

Sumber :RTRW Kab Toraja Utara 2011-2031

Klasifikasi fisik wilayah dari aspek jenis tanah di Kabupaten Toraja Utara sebagaimana hasil interpretasi foto citra landsat 2007, dan peta RBI Bakosurtanal menunjukkan bahwa jenis tanah podsolik violet cukup dominan yakni seluas 59.996 ha atau sebesar 52,10 %, kemudian hamparan jenis tanah podsolik merah kekuningan seluas 34.824 ha atau sebesar 28,65%, lalu jenis tanah aluvial hidromorf (daerah basah) seluas 17.044 ha atau sebesar 14,80 %. Selengkapnya mengenai kondisi sebaran jenis tanah di wilayah Kabupaten Toraja Utara seperti terlihat pada tabel berikut ini.

Tabel 6.12

Jenis Tanah dan Luasannya di Wilayah Kabupaten Toraja Utara

Jenis Tanah Luas

Hektar (ha) %

1. Podsolik violet

2. Podsolik merah kekuningan 3. Aluvial hidromorf (daerah basah) 4. Aluvial coklat kekelabuan 5. Mediteran coklat kelabuan 6. Podsolik coklat 59.996 34.824 17.044 1.236 1.199 848 52,10 30,24 14,81 1,07 1,04 0,74 Jumlah 115.147 100,00

(20)

RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2JM) TAHUN 2015 – 2019

PEMERINTAH KABUPATEN TORAJA UTARA Provinsi Sulawesi Selatan

Tabel 6.13

Sebaran Jenis Tanah di Wilayah Kabupaten Toraja Utara

No. Kecamatan Jenis Tanah

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 Sopai Kesu Sanggalangi Buntao Rantebua Nanggala Tondon Tallunglipu Rantepao Tikala Sesean Balusu Sa’dan Bangkele Kila Sesean Suloara Kapala Pitu

Dende Piongan Napo Awan Rante Karua Rindingallo Buntu Pepasan Baruppu

Podsolik violet

Podsolik merah kekuningan, Podsolik violet Podsolik violet, Mediteran coklat kelabuan Podsolik violet, Aluvial hidromorf (daerah basah) Aluvial hidromorf (daerah basah), Aluvial coklat kekelabuan

Aluvial hidromorf (daerah basah), Podsolik violet Podsolik violet, Podsolik merah kekuningan Podsolik merah kekuningan

Podsolik violet, Podsolik merah kekuningan Podsolik violet, Podsolik kekuningan Podsolik violet, Podsolik merah kekuningan Podsolik violet Podsolik violet Podsolik violet Podsolik violet Podsolik violet Podsolik violet

Podsolik merah kekuningan, Podsolik violet Podsolik violet

Podsolik violet

Podsolik merah kekuningan

Sumber :RTRW Kab Toraja Utara 2011-2031

(21)

RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2JM) TAHUN 2015 – 2019

PEMERINTAH KABUPATEN TORAJA UTARA Provinsi Sulawesi Selatan

Gambar 6.5 Peta Jenis Batuan Kabupaten Tana Toraja

6.6 Klimatologi

Kondisi curah hujan selama tahun 2012 periode Januari hingga Desember dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 6.14

Rata-Rata Jumlah Hujan Dan Curah Hujan Setiap Bulan Di Toraja Utara, 2012

Bulan Jumlah Hujan (hari) Curah Hujan (mm)

Januari Pebruari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober Nopember 19 12 17 21 18 6 11 11 11 12 8 496 101 386 595 339 72 84 37 318 161 125

(22)

RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2JM) TAHUN 2015 – 2019

PEMERINTAH KABUPATEN TORAJA UTARA Provinsi Sulawesi Selatan

Bulan Jumlah Hujan (hari) Curah Hujan (mm)

Desember 20 441

Sumber : Toraja Utara Dalam Angka, 2013

Sebagai informasi tambahan tahun 2003-2007, gambaran kondisi curah hujan di Kabupaten Toraja Utara dirangkum dari kondisi curah hujan kecamatan-kecamatan selama periode tahun 2003–2007 yang selanjutnya menjadi bagian dari wilayah Kabupaten Toraja Utara pada tahun 2008. Pada tahun 2003 terjadi curah hujan rata-rata sebesar 165,75 mm, sementara pada tahun 2007 curah hujan rata-rata terjadi sebesar 149,00 mm. Curah hujan tertinggi umumnya terjadi pada bulan November sampai Pebruari, kondisi ini terlihat pada periode waktu tahun 2003-2007, sementara curah hujan terendah terjadi umumnya pada bulan Juni – September.

Sementara untuk hari hujan kondisinya paralel dengan jumlah curah hujan, dimana hari hujan terbanyak terjadi pada bulan November – Pebruari pada periode tahun 2003-2007. Untuk tahun 2003 rata-rata hari hujan terjadi sebanyak 10 hari hujan dalam setiap bulan, sementara pada tahun 2007 sebanyak 9 hari hujan. Selengkapnya mengenai kondisi curah hujan dan hari hujan di Kabupaten Toraja Utara seperti terlihat pada table berikut ini.

Tabel 6.15

Kondisi Curah Hujan di Wilayah Kabupaten Toraja Utara

Bulan 2003 2004 2005 2006 2007 C ur ah H ujan (mm) Har i H ujan C ur ah H ujan (mm) H ar i H ujan C ur ah H ujan (mm) H ar i H ujan C ur ah H ujan (mm) H ar i H ujan C ur ah H ujan (mm) H ar i H ujan Januari Pebruari Maret April Mei 175 344 2 234 149 15 19 - 22 16 327 307 196 174 147 17 19 15 10 16 337 375 210 150 143 20 22 13 8 14 118 182 102 194 123 14 19 13 15 - 267 150 115 29 110 20 3 10 12 -

(23)

RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2JM) TAHUN 2015 – 2019

PEMERINTAH KABUPATEN TORAJA UTARA Provinsi Sulawesi Selatan

Juni Juli Agustus September Oktober November Desember 6 10 - 50 227 327 465 7 3 - 4 3 14 16 112 59 25 31 215 317 402 15 15 2 3 10 12 16 109 62 35 28 229 319 465 12 20 8 2 15 14 17 132 6 - 43 208 305 420 10 17 15 8 20 18 20 96 16 15 43 202 320 425 18 25 3 - 9 10 18 Rata-Rata 165,75 10 192,66 13 205 14 152,72 12 149 11

Sumber :RTRW Kab Toraja Utara 2011-2031

6.7 Sosial dan Ekonomi

Menurut Dokumen Kabupaten Toraja Utara Dalam Angka Tahun 2013, jumlah infrastruktur yang menunjang kehidupan sosial masyarakat dapat dijelaskan sebagai berikut :

 Pendidikian

Kondisi persebaran prasarana pendidikan secara umum di Kabupaten Toraja masih belum merata secara berkeadilan kesegenap sub-sub wilayah (kecamatan-kecamatan), terlihat lebih terkonsentrasi pada pusat perkotaan utama yakni di Kota Rantepao dan sekitarnya. Padahal secara geografis, wilayah Kabupaten Toraja Utara memiliki morfologi dominan berbukit/bergunung yang berdampak pada tingkat aksesibilitas yang rendah dari satu tempat ke tempat lainnya, termasuk pula aksesibilitas ke fasilitas pendidikan terutama fasilitas pendidikan menengah. Sehingga dengan demikian, bagi penggunanya itu menjadi tidak efisien dan ekonomis atas aktifitas penting tersebut, dalam rangka peningkatan kualitas sumber daya manusia di masa yang akan datang. Kesenjangan ketersediaan fasilitas pendidikan ini berakibat pada peningkatan terjadinya arus perpindahan penduduk dari desa/kampung yang ada di sub-sub wilayah ke kota dimana terdapat fasilitas pendidikan menengah yang lebih memadai. Dimana perpindahan (urbanisasi) ini umumnya hanya berlaku temporer yakni terjadi dalam seminggu (hari sekolah) kemudian pada saat libur (hari sabtu dan minggu) mereka balik ke kampung. Fenomena tersebut menjadikan

(24)

RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2JM) TAHUN 2015 – 2019

PEMERINTAH KABUPATEN TORAJA UTARA Provinsi Sulawesi Selatan

beban tersendiri bagi kawasan perkotaan (Kota Rantepao) terutama dalam hal penyediaan sarana dan prasarana permukiman yang layak, dan berpotensi menimbulkan permukiman kumuh.

Pembangunan bidang pendidikan bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Pembangunan sumber daya manusia (SDM) suatu negara akan menentukan karakter dari pembangunan ekonomi dan social, karena manusia adalah pelaku aktif dari seluruh kegiatan tersebut. Tahun 2012 jumlah sekolah yang ada di Toraja Utara sebanyak 84 Taman Taman Kanak-Kanak , 187 Sekolah Dasar, 54 Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama, 12 Sekolah Lanjutan Tingkat Atas dan 22 Sekolah Menengah Kejuruan.

Tabel 6.16

Jumlah Sekolah TK, SD, SLTP, dan SLTA/SMK Tahun 2012

No. Kecamatan TK SD SLTP SLTA/SMK

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 Sopai Kesu Sanggalangi Buntao Rantebua Nanggala Tondon Tallunglipu Rantepao Tikala Sesean Balusu Sa’dan Bangkele Kila Sesean Suloara Kapala Pitu

Dende Piongan Napo Awan Rante Karua Rindingallo Buntu Pepasan Baruppu 4 6 2 4 - 7 3 7 7 9 6 3 6 - 1 5 5 - 5 3 1 9 10 8 9 11 11 6 7 11 9 9 7 19 4 6 8 8 6 9 13 7 3 2 2 3 2 5 2 2 4 2 2 2 5 2 2 2 3 1 1 4 3 1 5 - - - - 1 5 15 1 2 - 1 - - - - - 2 1 - Jumlah 84 187 54 34

Sumber : Toraja Utara Dalam Angka 2013 (data diolah)

(25)

RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2JM) TAHUN 2015 – 2019

PEMERINTAH KABUPATEN TORAJA UTARA Provinsi Sulawesi Selatan

Sampai tahun 2012 di Kabupaten Toraja Utara terdapat 1 rumah sakit swasta. Sedangkan fasilitas kesehatan lain di Toraja Utara terdapat 22 puskesmas, 239 posyandu dan 82 polindes. Jumlah tenaga kesehatan yang ada sebanyak 27 dokter, 183 perawat dan 122 bidan. Dalam pelaksanaan program Keluarga Berencana (KB), terdapat Klinik Keluarga Berencana (KKB) 24 klinik dan Pos Pelayanan Keluarga Berencana Desa (PPKBD) 15 pos. Jumlah akseptor Pasangan Usia Subur (PUS) sebannyak 35.227 orang pada tahun 2012.

Tabel 6.17

Jumlah Fasilitas Kesehatan Di Kabupaten Toraja Utara, 2012

Tahun Rumah

Sakit

Rumah

Bersalin Puskesmas Posyandu

Klinik/Balai Kesehatan Polindes 2008 * 2009 2010 2011 - 1 1 1 - 1 2 2 - 19 22 22 - 197 197 239 - 1 1 1 - 16 16 82 Jumlah 84 187 54 34

*) Data tidak tersedia, karena masih bergabung dengan Kabupaten Tana Toraja

Sumber : Toraja Utara Dalam Angka 2013 (data diolah)

 Agama

Perkembangan pembangunan di bidang spiritual dapat dilihat dari besarnya sarana menurut peribadatan masing-masing agama. Tempat peribadatan umat Islam yang berupa mesjid sebanyak 14 unit, tempat peribadatan umat Kristiani berupa gereja masing-masing gereja Protestan 563 unit, gereja Katolik 105 unit, sementara tempat peribadatan umat Hindu dan Budhha yang masing-masing berupa Pura dan Vihara belum ada.

Salah satu pemicu kemajuan perekonomian wilayah adalah ketersediaan prasarana ekonomi baik yang berskala pelayanan wilayah maupun berskala sub wilayah. Sementara kondisi saat ini telah tersedia beberapa fasilitas perdagangan, baik yang berskala pelayanan wilayah maupun sub wilayah. Untuk fasilitas perdagangan skala wilayah tersedia

(26)

RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2JM) TAHUN 2015 – 2019

PEMERINTAH KABUPATEN TORAJA UTARA Provinsi Sulawesi Selatan

di Kecamatan Tallunglipu dengan nama Pasar Bolu, didalamnya juga terdapat Pasar Hewan (Ternak Besar), serta Terminal. Keberadaan Pasar Bolu memang menjadi sangat penting, karena hampir semua sub wilayah memanfaatkan fasilitas perdagangan ini untuk memasarkan komoditi hasil pertanian sub-sub wilayah, dan sebaliknya sebagai tempat memperoleh bahan kebutuhan pokok masyarakat sehari-hari. Daya tarik Pasar Bolu ini terhadap sub-sub wilayah karena menjadi simpul pergerakan moda angkutan umum dari seluruh penjuru sub-sub wilayah, termasuk dari Kota Makale dan Kota Palopo. Akses yang tinggi ini menjadikan Pasar Bolu mudah dijangkau dari seluruh penjuru wilayah, sehingga menarik bagi penduduk untuk memasarkan hasil-hasil pertanian mereka, demikian pula sebaliknya cukup efisien bagi para pedagang hasil-hasil bumi dan pedagang barang campuran lainnya.

Jenis fasilitas perdagangan lainnya yang cukup tinggi intensitas kegiatannya sehari-hari adalah pertokoan-pertokoan di sepanjang jalan utama di pusat Kota Rantepao. Aktifitas perdagangan di kawasan ini seringkali memacetkan lalulintas akibat banyaknya badan jalan dijadikan sebagai tempat parkir kendaraan pembeli. Termasuk dalam deretan pertokoan di kawasan pusat Kota Rantepao berupa bank-bank (ada 7 bank), dan jasa-jasa lainnya.

Lembaga ekonomi lainnya yang juga cukup banyak jumlahnya di wilayah Kabupaten Toraja Utara adalah koperasi, yang terdiri dari koperasi non KUD sebanyak 89 unit, dan KUD sebanyak 10 unit. Kebaradaan lembaga ini juga sangat membantu masyarakat secara luas, karena sistem pelayanannya yang lebih mudah dijangkau masyarakat. Sub wilayah yang memiliki koperasi terbanyak berada di Kecamatan Rantepao yakni sebanyak 34 pada tahun 2008, dan kebanyakan berupa koperasi non KUD.

(27)

RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2JM) TAHUN 2015 – 2019

PEMERINTAH KABUPATEN TORAJA UTARA Provinsi Sulawesi Selatan

Sementara itu, kondisi ekonomi meliputi produksi tanaman pangan, perkebunan, peternakan, perikanan, perindustrian dan perdagangan di Kabupaten Toraja Utara tahun 2012 dapat dijelaskan sebagai berikut :

 Tanaman Pangan

Produksi padi di Kabupaten Toraja Utara masih mempunyai kontribusi yang cukup besar dalam sub sektor tanaman pangan. Tahun 2012 produksi padi sebesar 122.138 ton yang dipanen dari areal seluas 24.014 ha atau menghasilkan rata-rata 4,78 ton/ha. Produksi jagung tahun 2012 sebesar 3.725 ton, ubi kayu 0.6611 ton, ubi jalar 2.956 ton pada tahun 2012. Selain itu terdapat juga jenis sayur-sayuran dan buah-buahan.

 Perkebunan

Hasil tanaman perkebunan yang cukup dominan di Kabupaten Toraja Utara adalah tanaman kopiArabika dan coklat. Produksi kopi arabika sebanyak 8.625 ton, kopi robusta 1.961 ton dan coklat 2.969 ton. Selain kedua jenis komoditi tesebut terdapat juga Vanili,cengkeh, lada.

 Peternakan

Populasi ternak yang diusahakan di Toraja Utara berupa ternak besar dan kecil, serta unggas. Populasi ternak besar seperti sapi, kerbau dan kuda masingmasing 249 sapi, 20.157 kerbau dan 48 kuda, jenis tenak kecil seperti babi populasinya 289.241 ekor, 143 ekor kambing. Populasi jenis unggas, seperti ayam buras populasinya 25.322 ekor, ayam ras 30.292 ekor,dan itik local 24.235 ekor.

 Perikanan

Ikan merupakan salah satu bahan makanan untuk memenuhi kebutuhan protein hewani merupakan komoditas yang tidak banyak

(28)

RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2JM) TAHUN 2015 – 2019

PEMERINTAH KABUPATEN TORAJA UTARA Provinsi Sulawesi Selatan

terdapat di Kabupaten Toraja Utara. Produksi ikan pada tahun 2012 sebanyak 444,10 ton, yang bersumber dari sungai 18,30 ton, kolam 15,10 ton, sawah 410,50 ton.

 Perindustrian

Jumlah industri di Kabupaten Toraja Utara tahun 2012 tercatat 250 unit dengan tenaga kerj 726 orang. Jenis industri yang terbanyak adalah pakaian jadi 72 unit dan menyerap tenaga kerja 212 orang, disusul industri barang-barang dari kayu seperti ukiran sebanyak 60 unit dengan tenaga kerja 142 orang dan indusri tekstil kain seperti kain tenun sebanyak 50 unit dengan tenaga kerja 105 orang.

 Perdagangan

Jumlah perusahaan yang terdaftar di Kabupaten Toraja Utara pada tahun 2012 sebanyak 2.485 perusahaan, jumlah tersebut lebih banyak dari tahun 2010 sebanyak 2.275. Dari jumlah perusahan yang terdaftar tahun 2012 terdiri dari 61 PT, 298 CV/Firma, 25 koperasi dan 2.101 usaha perorangan.

Tahun 2012, sebanyak 282 usaha perdagangan yang memperoleh Surat Isin Usaha Perdagangan dengan status perdagangan besar 2 unit, 64 perdagangan menengah 64 unit dan 216 perdagangan kecil.

Gambar

Gambar 6.1 Peta Administrasi Kabupaten Tana Toraja
Gambar 6.2  Peta Administrasi Kabupaten Tana Toraja
Gambar 6.3  Peta Kemiringan Lereng Kabupaten Tana Toraja
Gambar 6.4  Peta Geologi  Kabupaten Tana Toraja
+2

Referensi

Dokumen terkait

merupakan daerah dataran tinggi yang berbukit–bukit dengan kelerengan lebih dari 40 persen, meliputi Kecamatan Karangreja, Karangjambu, Bobotsari, Karanganyar,

Kota Bitung terdiri dari 5 kecamatan yaitu Kecamatan Bitung Selatan, Bitung Tengah, Bitung Barat, Bitung Timur, Bitung Utara seluas 30.400 Ha.. Kecamatan dengan luas

(3) Kawasan peruntukan pertanian hortikultura sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b, ditetapkan di sebagian wilayah Kecamatan Polombangkeng Utara, sebagian Kecamatan

Sedangkan jumlah Rumah Tangga yang ada di Kabupaten Barito Utara yaitu sebanyak 31.407 KK, dengan Kecamatan Teweh Tengah yang memiliki jumlah Rumah Tangga tertinggi

Daerah resapan air yang ada di Wilayah Kabupaten Gowa terdapat pada. beberapa wilayah kecamatan, seperti Kecamatan Parangloe,

Kejobong, Pengadegan, sebagian wilayah Kecamatan Kutasari, Bojongsari dan Mrebet.. Klimatologi Dan

Sugihan, Sumber Marga Telang dan Muara Padang, Das Sembilang yang meliputi bagian utara kawasan Taman Nasional Sembilang dan Das Musi yang meliputi Kecamatan Rambutan, Banyuasin

Kondisi topografi Kabupaten Kulon Progo bagian Utara: merupakan dataran tinggi/perbukitan Menoreh dengan ketinggian antara 500 -1000 m dari permukaan laut (meliputi Kecamatan :