• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II PROFIL KABUPATEN SUBANG - DOCRPIJM a72f90e7f9 BAB IIBAB II PROFIL KABUPATEN SUBANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB II PROFIL KABUPATEN SUBANG - DOCRPIJM a72f90e7f9 BAB IIBAB II PROFIL KABUPATEN SUBANG"

Copied!
40
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

PROFIL KABUPATEN SUBANG

2.1.

WILAYAH ADMINISTRASI

A.

Letak Geografis

Wilayah Kabupaten Subang secara geografis terletak di bagian utara Propinsi Jawa Barat dengan batas koordinat yaitu antara 1070 31' - 1070 54' Bujur Timur dan 60 11' - 60 49'

Lintang Selatan.

B.

Wilayah Administratif

Luas Wilayah Kabupaten Subang adalah 205.176 hektar atau sekitar 6,34 persen dari luas

Propinsi Jawa Barat, sedangkan range ketinggian tempat antara 0 – 1500 m dpl (di atas permukaan laut).

Berdasarkan Undang – Undang Nomor 4 Tahun 1968 tentang Pembentukan Kabupaten Subang, batas wilayah administrative Kabupaten Subang terletak pada :

▪ Sebelah Utara, berbatasan dengan Laut Jawa

▪ Sebelah Selatan, berbatasan dengan Kabupaten Bandung

▪ Sebelah Barat, berbatasan dengan Kabupaten Purwakarta dan Karawang

▪ Sebelah Timur, berbatasan dengan Kabupaten Indramayu dan Sumedang

(2)

L a p o r a n R P I J M

K a b u p a t e n S u b a n g

Gambar 2.1

Peta Wilayah Administrasi Kabupaten Subang

Peta Wilayah Administrasi RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA

(3)

L a p o r a n R P I J M

K a b u p a t e n S u b a n g

2.2 Potensi Wilayah Kabupaten Subang

A. Topografi

Dilihat dari topografinya Kabupaten Subang dapat dibagi dalam 3 (tiga) zona daerah, yaitu ; 1. Daerah Pegunungan

Daerah ini memiliki ketinggian antara 500 - 1500 m dpl dengan luas 41.035,09 hektar atau 20 persen dari seluruh luas wilayah Kabupaten Subang.Wilayah ini meliputi Kecamatan Sagalaherang, sebagian besar Kecamatan Jalancagak, sebagian besar Kecamatan Cisalak dan sebagian besar Kecamatan Tanjungsiang.

2. Daerah Bergelombang/Berbukit

Daerah dengan ketinggian antara 50 - 500 m dpl dengan luas wilayah 71.502,16 hektar atau 34,85 persen dari seluruh luas wilayah Kabupaten Subang. Wilayahnya meliputi Kecamatan Cijambe, Kecamatan Subang, Cibogo, Kaljati, Cipeundeuy, Sebagian Besar Kecamatan purwadadi dan Cikaum.

3. Daerah Dataran Rendah

Dengan ketinggian antara 0 – 50 m dpl dengan luas 92.639,7 hektar atau 45,15 persen dari seluruh luas wilayah Kabupaten Subang. Ini adalah wilayah pantura (Pantai Utara) meliputi Kecamatan Pagaden, Cipunagara, Compreng, Ciasem, Pusakanagara, Pamanukan, Legonkulon, Blanakan, Patokbeusi, sebagian kecil Kecamatan Cikaum dan sebagian kecil Kecamatan Purwadadi.

B. Kemiringan Lahan

Apabila dilihat dari tingkat kemiringan lahan,maka tercatat bahwa 80,80 persen wilayah Kabupaten Subang memiliki tingkat kemiringan 00 - 170, 10,64 persen dengan tingkat

kemiringan 180 - 450, sedangkan sisanya (8,56 persen) memiliki kemiringan diatas 450.

(4)

L a p o r a n R P I J M

K a b u p a t e n S u b a n g

Tabel 2.1

Luas Wilayah Menurut Klasifikasi Ketinggian Tempat Di Kabupaten Subang Tahun 2006

Klasifikasi - sebagian Jalancagak - sebagian Tanjungsiang

(5)

L a p o r a n R P I J M

K a b u p a t e n S u b a n g

Sumber : Pola Dasar Pembangunan Daerah Kabupaten Subang.

Tabel 2.2

Luas Wilayah Menurut Klasifikasi Kemiringan Lereng Di Kabupaten Subang Tahun 2006

Klasifikasi

Kemiringan Tanah Meliputi Wilayah Kecamatan

Luas

Kabupaten Subang bagian utara hingga

tengah, mulai dari pantai utara hingga

Kalijati, Subang dan Cibogo ditambah

sebagian kecil Jalancagak dan Tanjungsiang

165.793,03 80,80

18° - 45°

Wilayah Subang selatan bagian tengah

yang meliputi Kalijati, Subang dan Cibogo

dan sebagian besar Tanjungsiang

17.556,60 8,56

Jumlah 205.176,95 100,00

(6)

L a p o r a n R P I J M

K a b u p a t e n S u b a n g

Gambar 2.2

Peta Topografi Kabupaten Subang

Peta Topografi

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH ( R P I J M )

(7)

L a p o r a n R P I J M

K a b u p a t e n S u b a n g

Gambar 2.3

Peta Kemiringan Kabupaten Subang

Peta Kemiringan

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH ( R P I J M )

KABUPATEN SUBANG PROVINSI JAWA BARAT K A B U P A T E N S U B A N G

(8)

L a p o r a n R P I J M

K a b u p a t e n S u b a n g

C. Geologi

Penelaahan kondisi geologi Kabupaten Subang, didasarkan pada data hasil penyelidikan yang pernah dilakukan sebelumnya oleh pusat pengembangan dan penelitian geologi (PPPG) Direktorat Geologi Departemen Pertambangan dan Energi Tahun 1978. geologi kawasan pantai utara kabupaten Subang dibentuk oleh empat satuan endapan yaitu :

✓ Endapan batu pasir tufaan, batu pasir, lpasir dan lanau tufaan. Membentuk dataran luas menggelombang lemah, kelulusan sedang hingga tinggi, terutama pada pelapukan batu pasir dijumpai didaerah Ciasem, Batanggede dan sekitarnya.

✓ Alluvium Endapan Sungai, umumnya tersusun oleh bahan-bahan berbutir halus (lempung lanau dengan sisipan pasir) dan bahanbahan berbutir kasar (pasir dan kekrikil) kelulusan rendah sampai tinggi dijumpai di keamatan Pusakanagara bagian timur.

✓ Alluvium endapan dataran berbutir sedang sampai halus yang terdiri dari pasir dan lempung dengan sisipan pasiran, kelulusan sedang, sebagian besar daerah pantai utara Kabupaten Subang dibentuk oleh alluvium Endapan dataran ini.

✓ Endapan lanau, pasir, kerikil tertutup oleh lempung dijumpai di desa Pangarengan bagian utara.

Tabel 2.3

Kondisi Geologi wilayah Kabupaten Subang

No. Wilayah Batuan Penyusun Sifat Fisik Batuan

Daya

Rendah Lempung lanauan endapan rawa

2 GL-2 Endapan aluvial pantai (lempung, lanau, pasir)

Lepas, lunak, kelulusan hingga sedang

Rendah Lempung hingga lempung lanauan 5 GL-5 Endapan aluvial sungai

(lempung, pasir, kerikil)

Lepas, lunak,

kelulusan sedang- Sedang

(9)

L a p o r a n R P I J M

K a b u p a t e n S u b a n g

No. Wilayah Batuan Penyusun Sifat Fisik Batuan

Daya

tinggi, mudah digali kurang dari 0,5 meter

6 GL-6 Endapan Kolovium (lempung pasir, kerikill)

Lepas hingga agak

padu, mudah digali Sedang

Lempung pasiran, lebih dari 0,5 meter

8 GL-8 lebih dari 0,9 meter

9 GL-9

Sedang Lempung tebal tanah 0,2 – 0,5 meter

Sumber : Hasil Analisis RTRW Kabupaten Subang

Tabel 2.4

Rekomendasi Penggunaan Tanah di Wilayah Kabupaten Subang Berdasarkan Aspek Geologi Lingkungan

No Wilayah Penggunaan Saat ini Rekomendasi penggunaan

1 GL-1 Rawa, sawah, hutan bakau, dan tambak

1. Tambak 2. Hutan Bakau 3. Wisata pantai

2 GL-2 Sawah dan Pemukiman 1. Sawah dengan pengaturan Irigas 2. Tambak

(10)

L a p o r a n R P I J M

K a b u p a t e n S u b a n g

No Wilayah Penggunaan Saat ini Rekomendasi penggunaan

3 GL-3 Pemukiman, sawah dan kebun campuran

1. Setempat untuk pengembangan permukiman dan perkotaan dengan memanfaatkan sumber air tanah dalam 2. Sawah Irigasi

3. Industri yang banyak memerlukan air dengan memanfaatkan sumber air tanah dalam

4 GL-4 Terutama sawah, setempat permukiman, dan kebun campuran

1. Sawah Irigasi

2. Perkotaan dan permukiman terbatas 3. Industri yang tidak banyak memerlukan

banyak air

5 GL-5 Sawah dan balukar 1. Hutan

2. Setempat pertanian lahan kering atau tanaman tahunan

3. Pertambangan bahan galian golongan C 6 GL-6 Permukiman, sawah ladang dan

kebun campuran

1. Permukiman

2. Pertanian lahan kering 7 GL-7 Permukiman, perkotaan, sawah,

kebun karet, hutan dan setempat kebun campuran

1. Setempat untuk pengembangan perkotaan dan permukiman dengan memanfaatkan sumber air tanah dalam 2. Persawahan (Perlu Irigasi)

3. Perkebunan tanaman keras 8 GL-8 Sangat beragam yaitu hutan alam,

ladang, kebun campuran, perkebunan permukiman dan sawah pada daerah lembah sempit

1. Hutan

2. Kebun tanaman keras

3. Setempat permukiman terbatas

9 GL-9 Belukar, perkebunan, kebun campuran, setempat permukiman

1. permukiman terbatas dengan pengaturan sistem pembuangan air kotor

2. pada lereng curam sebaiknya perkebunan tanaman keras 10 GL-10 Hutan alam, belukar, perkebunan

teh, kebun campuran dan setempat permukiman

1. Tempat Rekreasi 2. Villa

3. Perkebunan tanaman tahunan (keras) 4. Hutan pada daerah Curam (>50%) 11 GL-11 Hutan, perkebunan teh, belukar,

kebun campuran, kebun sayuran, setempat permukiman

1. Dilereng atas : Hutan dan Tanaman Keras

2. Dilereng tengah : Pertanian lahan kering 3. Dilereng bawah : Pertanian lahan

kering, permukiman dan wisata 12 GL-12 Hutan alam, belukar, ladang,

sawah musiman pada lembah landai dan setempat permukiman

1. Hutan

2. Perkebunan tanaman keras

(11)

L a p o r a n R P I J M

K a b u p a t e n S u b a n g

Gambar 2.4

Peta Geologi Kabupaten Subang

Peta Geologi

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH ( R P I J M )

KABUPATEN SUBANG PROVINSI JAWA BARAT K A B U P A T E N S U B A N G

(12)

L a p o r a n R P I J M

K a b u p a t e n S u b a n g

D. Profil Hidrologi

Kondisi sumber air yang ada di Kabupaten Subang dan sekitarnya, baik air permukaan maupun air tanah digunakan sebagian besar untuk kebutuhan air bersih, irigasi dan industri.

Potensi sumber daya air di Kabupaten Subang terdiri dari 3 jenis, yaitu : 1. Air Permukaan

Sungai mempunyai fungsi mengumpulkan curah hujan dalam satu daerah tertentu dan mengalirkannya ke laut. Sungai ini dapat digunakan juga untuk aspek irigasi, pembangkit tenaga listrik, perikanan, pariwisata dan lainnya. Sungai yang ada dan mengalir di Kabupaten Subang antara lain sungai Cipunegara, Ciasem, dan sungai Cilamaya. Pola aliran sungai tersebut termasuk pola dedentrik dan pada umumnya sungai tersebut merupakan sungai permanen dimana air mengalir sepanjangmasa tanpa dipengaruhi kondisi musim kemarau dan musim hujan.

Sumber daya air permukaan Kabupaten Subang terdiri dari air sungai, saluran Tarum Timur dan air danau/situ. Sampai saat ini air permukaan merupakan sumber air utama yang dimanfaatkan oleh penduduk.

Kabupaten Subang mempunyai 4 (empat) Daerah Aliran Sungai (DAS) yaitu; DAS Cipunagara, DAS Ciasem, DAS Cilamaya dan DAS Cilalanang yang beranak sungai sebanyak 158 buah dengan jumlah panjang 874,88 km. Air sungai yang berfungsi sebanyak 25 buah, dengan Saluran Induk Tarum Timur dari bendung Pompa Curug sampai dengan bendung Salam Darma sepanjang 67,829 km. Adapun debit rata-rata sebesar 102,02 m3/dt yang terdiri dari debit sungai 47,50 m3/dt dan saluran Tarum

Timur 54,52 m3/dt. Pola aliran sungai dan DAS dapat dilihat pada Gambar 2.6. 2. Mata Air

(13)

L a p o r a n R P I J M

K a b u p a t e n S u b a n g

mata air panas Ciater. Daerah yang lebih tinggi disebelah selatannya merupakan daerah resapannya.

3. Air Tanah

Kedalaman air tanah sangat dipengaruhi oleh kondisi geografis suatu wilayah, lapisan pembawa air (akuifer) di Kabupaten Subang dibagi menjadi 4 (empat), berdasarkan produktifitas akuifer dan terdapatnya air tanah :

✓ Akuifer produktif dengan penyebaran luas : akuifer dengan keterusan sedang, muka air tanah atau tinggi pizometri air tanah dekat atau diatas muka tanah setempat, mencapai 240 cm diatas permukaan tanah setempat, debit sumur umumnya mencapai 5 liter/detik.

✓ Akuifer dengan produktifitas sedang dan penyebaran luas : akuifer dengan keterusan sedang, muka air tanah atau tinggi pizometri air tanah dekat atau diatas muka tanah setempat, debit sumur umumnya kurang dari 5 liter/detik.

✓ Setempat Akuifer dengan produktifitas sedang : akuifer tidak menerus, tipis dan rendah keterusannya, muka air tanah umumnya dangkal, debit sumur umumnya kurang dari 5 liter/detik.

✓ Akuifer dengan produktifitas rendah, setempat : umumnya kelulusan rendah, air tanah dalam masih bisa disadap meskipun debitnya kecil.

Potensi Air tanah secara kuantitatif (debit, liter/detik) untuk seluruh Kabupaten Subang belum terinformasikan secara jelas, namun dari segi pemanfaatan yang ada saat ini menunjukan sebagian industri mengandalkan sumber air tanah sebagai satu-satunya sumber air alternatif, terutama pada Kecamatan Pabuaran, Patokbeusi dan Cipendeuy.

(14)

L a p o r a n R P I J M

K a b u p a t e n S u b a n g

Gambar 2.5

Peta Hidrologi Kabupaten Subang

Peta Hidrologi

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH ( R P I J M )

(15)

L a p o r a n R P I J M

K a b u p a t e n S u b a n g

Gambar 2.6

Pola aliran sungai dan DAS Kabupaten Subang

Peta Aliran Sungai dan DAS

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH ( R P I J M )

KABUPATEN SUBANG PROVINSI JAWA BARAT K A B U P A T E N S U B A N G

(16)

L a p o r a n R P I J M

K a b u p a t e n S u b a n g

E. Jenis Tanah

Penyebaran jenis tanah berkaitan erat dengan keadaan bentuk lahan. Jenis tanah yang ditemukan di Kabupaten Subang antara lain :

✓ Aluvial

Berwarna abu abu, derajat keasaman rendah, cocok untuk dimanfaatkan sebagai lahan pesawahan dan palwija.

✓ Asosiasi Glei Humus Rendah dan Aluvial Kelabu

Pada umumnya jenis tanah ini selalu tergenang (basah) dan berwarna abu abu. Kebanyakan fragmen jenis tanah ini adalah fraksi lempung (berstektur halus) dan sebagian kecil pasir (tekstur kasar), kedalaman efektif tanah lebih besar dari 90 cm.

✓ Podsolik

Umumnya tanah jenis ini berlapis cadas, terdapat konkresi besi, difiensi unsure mikro, pH rendah. Kesuburan kimiawinya ditingkatkan dengan pemupukan dan pembeian bahan kapur. Jenis tanah ini cocok untuk dimanfaatkan untuk tanaman ubi rambat, buah buahan, tembakau, karet dan macam macam tanaman tanah kering.

F. Klimatologi

(17)

L a p o r a n R P I J M

K a b u p a t e n S u b a n g

Tabel 2.5

Jumlah Curah Hujan Menurut Kecamatan Di Kabupaten Subang Tahun 2005 (mm)

No Kecamatan Jan Peb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nop Des Jml

1 SAGALAHERANG 481 580 661 359 154 121 110 85 - 85 469 358 3463,00

2 JALANCAGAK 760 519 162 537 467 13 99 - 1 28 126 652 3364,00

3 CISALAK - - - - 4 TANJUNGSIANG - - - - 5 CIJAMBE 257 53 69 37 18 - - - - 32 30 69 565,00

6 CIBOGO - - - - 7 SUBANG 572 437 351 182 81 94 23 - - - 86 242 2068,00

8 KALIJATI - - - - 9 CIPEUNDEUY 367 190 110 165 138 - 15 - - 10 19 359 1373,00

10 PABUARAN 308 114 209 69 70 4 68 - - 24 17 51 934,00

11 PATOKBEUSI 237 613 333 387 248 53 5 1 - 2 356 89 2324,00

12 PURWADADI - - - - 13 CIKAUM 198,0 216,3 122,4 175,8 21,2 29,4 51,3 5,2 8,8 17,4 26,2 114,7 986,70

14 PAGADEN - - - - 15 CIPUNAGARA 400 64 142 6 51 39 3 - 2 - 25 131 863,00

16 COMPRENG 400 64 142 6 51 39 3 - 2 - 25 131 863,00

17 BINONG 436 455 120 31 - - 89 2 - - 60 87 1280,00

18 CIASEM 237 513 256 215 202 53 5 1 - - 56 89 1627,00

19 PAMANUKAN 14 13 20 21 30 16 13 18 12 12 17 24 210,00

20 PUSAKANAGARA 1.496 326 647 293 375 41 89 - - - 70 - 3337,00

21 LEGONKULON - - - - 22 BLANAKAN 308 197 209 123,3 12 12 24 - - 12 64 48 1009,30 Rata-rata Jumlah Curah Hujan Per Tahun 2.022,25

(18)

L a p o r a n R P I J M

K a b u p a t e n S u b a n g

Tabel 2.6

Jumlah Hari Hujan Menurut Kecamatan Di Kabupaten Subang Tahun 2006

No Kecamatan Jan Peb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nop Des Jml

1 SAGALAHERANG 27 24 20 17 8 7 8 3 - 3 12 22 151,00

2 JALANCAGAK 26 22 12 20 20 2 3 - 1 2 8 27 143,00

3 CISALAK - - - - 4 TANJUNGSIANG - - - - 5 CIJAMBE 21 6 11 7 6 - - - - 4 10 9 74,00

6 CIBOGO - - - - 7 SUBANG 26 23 19 14 6 8 2 - - - 6 18 122,00

8 KALIJATI - - - - 9 CIPEUNDEUY 14 13 6 9 7 - 7 - - 1 3 15 75,00

10 PABUARAN 16 10 8 3 3 1 1 - - 1 1 3 47,00

11 PATOKBEUSI 13 19 15 7 8 4 2 1 - 1 4 10 84,00

12 PURWADADI - - - - 13 CIKAUM 6 9 12 7 3 3 4 - - 1 3 6 54,00

14 PAGADEN - - - - 15 CIPUNAGARA 12 7 7 2 1 2 1 - 1 - 2 6 41,00

16 COMPRENG 12 7 7 2 1 2 1 - 1 - 2 6 41,00

17 BINONG 18 21 4 1 4 - 3 1 - - 2 7 61,00

18 CIASEM 13 19 20 7 13 4 2 1 - - 2 10 91,00

19 PAMANUKAN 8 6 9 3 8 4 8 9 6 9 7 12 89,00

20 PUSAKANAGARA 60 17 39 34 28 9 11 - - - 18 - 216,00

21 LEGONKULON - - - - 22 BLANAKAN 25 16 17 10 1 1 2 - - 1 7 12 92,00

Rata-rata Jumlah Hari Hujan Per Tahun 115,08

(19)

L a p o r a n R P I J M

K a b u p a t e n S u b a n g

G. Pola Penggunaan Lahan

Penggunaan lahan di Kabupaten Subang, pengklasifikasiannya sama seperti yang sudah baku digunakan secara nasional yaitu dibedakan menjadi 2 (dua) klasifikasi besar, lahan sawah dan lahan kering (darat). Lahan sawah dibedakan menurut jenis pengairan sedangkan lahan kering dirinci menurut status penggunaannya.

Di Kabupaten Subang luas lahan yang digunakan seluruhnya mencapai 201.786 hektar yang terdiri dari sawah seluas 84.167 hektar (41,71 %) dan lahan kering seluas 121.009 hektar (58,29 %). Memperhatikan data luas lahan lebih jauh ternyata kualitas sawah di Kabupaten Subang sebagian besar sudah merupakan sawah berpengairan irigasi teknis dan setengah tekhnis. Hal ini merupakan peluang yang cukup besar untuk dapat lebih meningkatkan produksi dan produktivitas lahan lebih tinggi lagi melalui penerapan pola sapta usaha tani secara lebih intensif.

Gambar 2.7

(20)

L a p o r a n R P I J M

K a b u p a t e n S u b a n g

Tabel 2.7

Luas Tanah Menurut Kecamatan di Kabupaten Subang Tahun 2006 (Hektar)

No Kecamatan Tanah Sawah Tanah Kering Jumlah

1 SAGALAHERANG 2.574 7.650 10.224

2 JALANCAGAK 2.076 8.263 10.339

3 CISALAK 2.290 7.991 10.281

4 TANJUNGSIANG 1.928 6.341 8.269

5 CIJAMBE 2.111 8.221 10.332

6 CIBOGO 2.043 3.384 5.427

7 SUBANG 2.677 2.791 5.468

8 KALIJATI 2.641 10.565 13.206

9 CIPEUNDEUY 1.503 9.931 11.434

10 PABUARAN 4.395 4.335 8.730

11 PATOKBEUSI 5.854 2.208 8.062

12 PURWADADI 1.307 8.227 9.534

13 CIKAUM 2.673 6.607 9.280

14 PAGADEN 5.377 2.799 8.176

15 CIPUNAGARA 4.989 5.084 10.073

16 COMPRENG 4.871 1.515 6.386

17 BINONG 8.466 2.090 10.556

18 CIASEM 6.810 4.914 11.724

19 PAMANUKAN 4.890 3.281 8.171

20 PUSAKANAGARA 6.600 4.431 11.031

21 LEGONKULON 2.792 5.966 8.758

22 BLANAKAN 5.300 4.415 9.715

JUMLAH 84.167 121.009 205.176

TAHUN 2005 84.167 121.009 205.176

TAHUN 2004 84.701 120.475 205.176

TAHUN 2003 84.701 120.475 205.176

TAHUN 2002 84.701 120.475 205.176

(21)

L a p o r a n R P I J M

K a b u p a t e n S u b a n g

Tabel 2.8

Luas Tanah Sawah dan Pengairan Menurut Kecamatan di Kabupaten Subang Tahun 2006 (Hektar)

No Kecamatan Irigasi

Teknis

Irigasi Setengah

Teknis

Irigasi Sederhana

Tadah

Hujan Non PU Jumlah

1 SAGALAHERANG - 683 1.558 153 180 2.574

2 JALANCAGAK - 92 1.111 - 873 2.076

3 CISALAK - 900 850 - 540 2.290

4 TANJUNGSIANG - 657 - - 1.271 1.928

5 CIJAMBE 321 1.196 - 549 45 2.111

6 CIBOGO 408 508 90 1.037 - 2.043

7 SUBANG 2.046 491 128 12 - 2.677

8 KALIJATI 2.037 100 150 230 124 2.641

9 CIPEUNDEUY - 448 763 292 - 1.503

10 PABUARAN 1.530 431 - 2.131 303 4.395

11 PATOKBEUSI 5.526 - - 328 - 5.854

12 PURWADADI 562 130 - 20 595 1.307

13 CIKAUM 1.246 449 - 978 - 2.673

14 PAGADEN 3.539 1.732 - 106 - 5.377

15 CIPUNAGARA 618 1.623 - 2.748 - 4.989

16 COMPRENG 4.559 312 - - - 4.871

17 BINONG 8.466 - - - - 8.466

18 CIASEM 6.657 153 - - - 6.810

19 PAMANUKAN 4.890 - - - - 4.890

20 PUSAKANAGARA 6.600 - - - - 6.600

21 LEGONKULON 2.728 - - 64 - 2.792

22 BLANAKAN 5.300 - - - - 5.300

JUMLAH 57.033 9.905 4.650 8.648 3.931 84.167

TAHUN 2005 57.033 9.905 4.650 8.648 3,931 84.167

TAHUN 2004 59.964 6.059 5.359 7.372 5.947 84.701

TAHUN 2003 59.632 8.807 2.392 7.679 6.191 84.701

TAHUN 2002 61.005 5.018 5.359 7.372 5.947 84.701

(22)

L a p o r a n R P I J M

K a b u p a t e n S u b a n g

Tabel 2.9

Luas Tanah Kering dan penggunaannya Menurut Kecamatan di Kabupaten Subang Tahun 2006 (Hektar)

No Kecamatan

(23)

L a p o r a n R P I J M

K a b u p a t e n S u b a n g

h. Potensi Ekonomi Unggulan

Pada Tabel berikut dijelaskan mengenai basis ekonomi yang terdapat di Kabupaten Subang, dan juga sentra atau lokasinya serta tujuan pemasarannya.

Tabel 2.10

Potensi Ekonomi Unggulan Kabupaten Subang

No. Kecamatan Komoditi Sentra/Lokasi Tujuan Pemasaran

1. JALAN CAGAK

Nenas Jalancagak, Tambakan, Kumpay, Sarireja, Ciseuti

Ketela Pohon Tanjungsiang Lokal, Regional PENUNJANG

Ikan Air Tawar Cijambe. Gunungtua, Tanjungwangi Pasir & Batu alam

Cirangkong,

(24)

L a p o r a n R P I J M

K a b u p a t e n S u b a n g

No. Kecamatan Komoditi Sentra/Lokasi Tujuan Pemasaran

- Luas Wilayah :

Padi Jatiragas Hilir,

Rancabango, Gempolsari

Rambutan dan Industri Belendung, Panyingkiran, Purwadadi Barat,

Ikan Air Tawar Sumurgintung, Gunungsari, Pangsor,

Padi Tambakdahan, Mariuk, Citrajaya

Lokal, Regional, nasional PENUNJANG

(25)

L a p o r a n R P I J M

K a b u p a t e n S u b a n g

No. Kecamatan Komoditi Sentra/Lokasi Tujuan Pemasaran

8.466 ha

Ikan Tangkap Pangarengan, Legon Kulon Lokal, Regional, nasional

(26)

L a p o r a n R P I J M

K a b u p a t e n S u b a n g

Gambar 2.8

Peta Potensi Ekonomi Unggulan Kabupaten Subang

Peta Potensi Ekonomi Unggulan

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH ( R P I J M )

(27)

L a p o r a n R P I J M

K a b u p a t e n S u b a n g

2.3

Demografi

Penduduk merupakan aspek utama dalam perencanaan, dimana perencanaan disusun untuk kepentingan penduduk dimasa yang akan datang. Karena itu perlu dicermati secara rasional baik dalam hal jumlah, perkembangan, kepadatan serta strukturnya.

Salah satu modal dasar pembangunan nasional selain sumber daya alam dan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) adalah jumlah penduduk atau Sumber Daya Manusia (SDM). Dalam pembangunan yang dibutuhkan adalah SDM yang secara kuantitas mencukupi dan secara kualitas dapat diandalkan atau dengan kata lain SDM yang cukup baik secara kuantitas maupun secara kualitas, maka dengan dukungan modal pembangunan yang lain, segala program pembangunan diberbagai sektor pada wilayah tersebut akan dapat terlaksana dengan baik.

A.

Jumlah dan Kepadatan Penduduk

Penduduk Kabupaten Subang tahun 2006 berjumlah 1.402.134 orang, dengan komposisi 710.237 orang laki-laki dan 691.897 orang perempuan. Tingkat kepadatan di Kabupaten Subang pada tahun 2006 mencapai 683,38 jiwa per Km2 atau 7 jiwa/ha. Sedangkan pada

tingkatan Kecamatan, Kecamatan Subang masih merupakan daerah dengan tingkat kepadatan tertinggi yaitu 2.212,86 jiwa per Km2 (22 jiwa/ha) disusul Kecamatan Pamanukan

dengan tingkat kepadatan 1.074,74 jiwa per Km2 (11 jiwa/ha) sedangkan Kecamatan

(28)

L a p o r a n R P I J M

K a b u p a t e n S u b a n g

Tabel 2.11

Jumlah Penduduk Kabupaten Subang Tahun 2006

No Kecamatan Luas

25 SERANG PANJANG* 26 DAWUAN*

(29)

L a p o r a n R P I J M

K a b u p a t e n S u b a n g

B.

Laju Pertumbuhan Penduduk

Laju pertumbuhan penduduk rata-rata di Kabupaten Subang pada 5 (lima) tahun terakhir sebesar 1,10 % (Lihat Tabel 2.11).

Tabel 2.12

Laju Pertumbuhan Penduduk Kabupaten Subang Tahun 2002 – 2006

URAIAN TAHUN

2002 2003 2004 2005 2006

Jumlah Penduduk (Jiwa) 1.341.129 1.347.113 1.379.534 1.391.997 1,402,134

Kepadatan Penduduk

(Jiwa/Ha) 6,54 6,57 6,72 6,78 6,83

Laju Pertumbuhan

Penduduk (LPP) (%) - 0,44 2,35 0,90 0,72

LPP Rata – Rata (%) - 0,44 1,40 1,23 1,10

Sumber : Subang Dalam Angka Tahun 2006 dan Hasil Analisis

C.

Struktur Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin

(30)

L a p o r a n R P I J M

K a b u p a t e n S u b a n g

Tabel 2.13

Jumlah Penduduk Kabupaten Subang Menurut Jenis Kelamin Tahun 2006

No. Kecamatan Jumlah Penduduk

Laki-laki Perempuan Jumlah

1 SAGALAHERANG 25.913 25.551 51.464

2 JALANCAGAK 39.454 37.797 77.251

3 CISALAK 26.911 25.734 52.645

4 TANJUNGSIANG 22.960 22.304 45.264

5 CIJAMBE 19.394 19.050 38.444

6 CIBOGO 16.327 15.769 32.096

7 SUBANG 61.408 59.569 120.977

8 KALIJATI 37.806 37.792 75.598

9 CIPEUNDEUY 20.835 20.521 41.356

10 PABUARAN 34.660 34.173 68.833

11 PATOKBEUSI 37.695 36.204 73.899

12 PURWADADI 27.386 27.077 54.463

13 CIKAUM 22.159 22.374 44.533

14 PAGADEN 40.748 40.853 81.601

15 CIPUNAGARA 29.962 29.129 59.091

16 COMPRENG 22.745 21.814 44.559

17 BINONG 42.238 39.878 82.116

18 CIASEM 52.338 50.990 103.328

19 PAMANUKAN 45.046 42.771 87.817

20 PUSAKANAGARA 39.329 38.843 78.172

21 LEGONKULON 14.195 13.426 27.621

22 BLANAKAN 30.728 30.278 61.006

JUMLAH 710.237 691.897 1.402.134

Tahun 2005 699.783 692.214 1.391.997

Tahun 2004 698.077 681.457 1.379.534

Tahun 2003 669.210 677.903 1.347.113

Tahun 2002 666.372 674.757 1.341.129

(31)

L a p o r a n R P I J M

K a b u p a t e n S u b a n g

D.

Struktur Penduduk Berdasarkan Struktur Umur

Aspek yang diamati dari struktur umur adalah rasio beban ketergantungan, yaitu suatu ukuran untuk mengamati seberapa banyak penduduk yang termasuk usia non-produktif menjadi beban usia produktif. Dalam kaitan ini, yang dimaksudkan dengan usia produktif adalah penduduk yang berusia pada kelompok 15 – 64 tahun; sedangkan yang dimaksud dengan usia non-produktif adalah penduduk dalam kelompok usi 0 – 14 tahun dan ≥ 65 tahun.

Dilihat dari komposisi kelompok umur, penduduk Kabupaten Subang pada tahun 2007 terdiri dari 24,52 % dan 7,97 % untuk usia anak-anak (0-14 tahun) dan usia tua/lansia (≥ 65 tahun), sedangkan untuk usia produktif (15-64 tahun) adalah 67,51 %.

Tabel 2. 14

Jumlah Penduduk Kabupaten Subang Menurut Kelompok Umur Tahun 1994 - 2007

Tahun

Kelompok Umur

(Tahun) Jumlah

0 - 14 15 - 64 ≥ 65

(1) (2) (3) (4) (5)

1994 382.046 801.585 48.256 1.231.887

1995 356.168 815.844 65.679 1.237.691

1996 357.642 821.789 61.218 1.240.649

1997 344.301 850.658 51.200 1.246.159

1998 337.563 842.744 74.306 1.254.613

1999 322.870 884.606 67.444 1.274.920

2000 344.802 889.907 80.690 1.315.399

2001 341.613 903.335 83.573 1.328.521

2002 344.920 926.462 80.972 1.352.354

2003 351.383 948.882 70.740 1.371.005

2004 346.835 945.245 92.230 1.384.310

2005 374.025 930.852 87.120 1.391.997

2006 329.547 974.875 97.712 1.402.134

2007 348.690 960.004 113.334 1.422.028

(32)

L a p o r a n R P I J M

K a b u p a t e n S u b a n g

E.

Struktur Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Jumlah penduduk menurut tingkat pendidikan di Kabupaten Subang pada tahun 2006 yaitu terdiri dari SD/MI sebanyak 339,518 jiwa, SLTP dan sederajat sebanyak 184,466 jiwa, SLTA dan sederajat sebanyak 110,148 jiwa dan di atas SLTA sebanyak 135,331 jiwa. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 2.14.

Berdasarkan pendidikan penduduk yang telah mengenyam pendidikan sebanyak 769.463 jiwa atau 63,91 %.

Tabel 2.15

Jumlah Penduduk Usia 10 Tahun Ke atas

Berdasarkan Tingkat Pendidikan Yang Ditamatkan di Kabupaten Subang Tahun 2004 – 2006

No Tingkat Pendidikan

2004 2005 2006

Jiwa % Jiwa % Jiwa %

1 Tidak/Belum pernah Sekolah dan Tidak/Belum tamat SD

442.573 39,27 420.798 37,00 434.388 36,08

2 SD/MI 448.792 39,82 364.824 32,07 339.518 28,20

3 SLTP dan sederajat 145.745 12,93 206.481 18,15 184.466 15,32

4 SLTA dan sederajat 66.856 5,93 108.489 9,54 110.148 9,15

5 Di atas SLTA 23.108 2,05 36.831 3,24 135.331 11,24

JUMLAH 1.127.074 100,00 1.137.423 100,00 1.203.851 100,00

Sumber : Kabupaten Subang dalam angka, Tahun 2006

F.

Struktur Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian

(33)

L a p o r a n R P I J M

K a b u p a t e n S u b a n g

Tabel 2.16

Jumlah Penduduk Usia 10 Tahun Ke atas Yang Bekerja

Berdasarkan Lapangan Pekerjaan Utama di Kabupaten Subang Tahun 2004 – 2006

No Tingkat Pendidikan

2004 2005 2006

Jiwa % Jiwa % Jiwa %

1 Pertanian 351.441 57,82 233.322 40,37 421.705 43,20

2 Pertambangan & Penggalian 1.082 0,18 5.130 0,89 7.023 0,72

3 Industri Pengolahan 31.791 5,23 45.054 7,80 79.369 8,13

4 Listrik, gas & air minum 1.126 0,19 2.559 0,44 1.221 0,13

5 Bangunan/Konstruksi 23.647 3,89 37.935 6,56 32.991 3,38

6 Perdagangan, Hotel & Restoran 116.476 19,16 139.302 24,10 254.420 26,06

7 Perhubungan & Komunikasi 42.048 6,92 55.329 9,57 40.506 4,15

8 Bank & Lembaga Keuangan 3.117 0,51 4.092 0,71 1.814 0,19

9 Jasa-jasa 37.046 6,10 55.236 9,56 137.174 14,05

10 Lainnya - - - -

JUMLAH 607.774 100,00 577.959 100,00 976.223 100,00

Sumber : Kabupaten Subang dalam angka, Tahun 2006

G.

Struktur Penduduk Berdasarkan Tingkat Migrasi

Pada tahun 2006 tidak terjadi transmigrasi antar kecamatan (lokal), tidak seperti halnya tahun 2003 yang lalu, yang terjadi adalah perpindahan penduduk atau transmigrasi antar propinsi. Jumlah Kepala Keluarga (KK) yang bertransmigrasi keluar Kabupaten Subang tahun 2006 tercatat ada sebanyak 30 Kepala Keluarga yang terdiri dari 120 jiwa. Daerah tujuan transmigran adalah Propinsi Sumatera Barat 10 KK (14 Jiwa) dan Kalimantan Tengah 20 KK (80 Jiwa).

(34)

L a p o r a n R P I J M

K a b u p a t e n S u b a n g

H.

Struktur Penduduk Berdasarkan Ketenagakerjaan

Tingkat partisipasi angkatan kerja didefinisikan sebagai perbandingan antara angkatan kerja dengan penduduk usia kerja (berusia 10 tahun keatas). Dari hasil Susenas 2005, penduduk usia 10 tahun keatas yang bekerja di Kabupaten Subang berjumlah sebanyak 577.959 jiwa. Lapangan pekerjaan pertanian masih merupakan sektor yang paling dominan dalam menyerap tenaga kerja.

Tabel 2.17

Jumlah Penduduk Usia 10 Tahun Keatas Yang Bekerja

Berdasarkan Status Pekerjaan Utama Di Kabupaten Subang Tahun 2004 – 2006

No Tingkat Pendidikan

2004 2005 2006

Jiwa % Jiwa % Jiwa %

1 Berusaha sendiri tanpa bantuan orang lain

148.596 24.45 132.690 22.96 131.690 28,75

2 Berusaha dengan dibantu Buruh tidak tetap

162.209 26.69 129.705 22.44 17.909 3,91

3 Berusaha dengan dibantu Buruh tetap

14.432 2.37 9.735 1.68 59,513 12,99

4 Buruh/Karyawan/Pekerja yang dibayar

215.760 35.50 254.043 43.96 125.093 27,05

5 Pekerja tak dibayar 66.775 10.99 51.786 8.96 125.093 27,31

JUMLAH 607.774 100.00 577.959 100.00 458.118 100,00

Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Subang ( Hasil Susenas)

I.

Struktur Penduduk Berdasarkan Tingkat Kemiskinan

(35)

L a p o r a n R P I J M

K a b u p a t e n S u b a n g

Tabel 2.18

Jumlah Rumah Tangga Miskin di Kabupaten Subang

No Kecamatan

Jumlah Kel/Desa Jumlah Rumah

Tangga

Rumah Tangga

Miskin %

1 Sagalaherang 13 15.315 4.036 26,35

2 Jalancagak 17 21.666 6.573 30,34

3 Cisalak 13 14.461 4.191 28,98

4 Tanjungsiang 11 13.932 3.774 27,09

5 Cijambe 8 11.128 3.799 34,14

6 Cibogo 7 8.849 2.233 25,23

7 Subang 11 32.744 8.200 25,04

8 Kalijati 16 22.517 5.206 23,12

9 Cipendeuy 7 11.512 3.035 26,36

10 Pabuaran 11 20.248 7.955 39,29

11 Patokbeusi 10 21.426 6.670 31,13

12 Purwadadi 11 15,887 3.977 25,03

13 Cikaum 9 13.378 6.015 44,96

14 Pagaden 17 25.811 8.593 33,29

15 Cipunagara 10 17.878 4.941 27,64

16 Compreng 8 12.669 3.746 29,57

17 Binong 18 26.884 10,386 38,69

18 Ciasem 10 27.331 9.235 33,79

19 Pamanukan 14 25.510 8.692 34,07

20 Pusakanegara 14 23.131 8.551 36,97

21 Legonkulon 8 8.308 3.099 37,30

22 Blanakan 9 17.612 4.941 27,64

(36)

L a p o r a n R P I J M

K a b u p a t e n S u b a n g

Tabel 2.19

Jumlah Penduduk Miskin di Kabupaten Subang

No Kecamatan Jumlah Penduduk Miskin (Jiwa)

WILAYAH SELATAN

1 Sagalaherang 4.820

2 Jalancagak 7.491

3 Cisalak 4.892

4 Tanjungsiang 4.537

5 Cijambe 4.428

Jumlah 26.168

WILAYAH TENGAH

6 Cibogo 2.749

7 Subang 9.448

8 Kalijati 6.116

9 Pagaden 9.521

10 Binong 11.382

11 Cikaum 6.668

12 Purwadadi 4.682

13 Pabuaran 8.738

14 Cipendeuy 3.480

15 Cipunagara 5.742

16 Compreng 3.552

Jumlah 72.078

WILAYAH PANTURA

17 Pamanukan 9.646

18 Pusakanegara 9.408

19 Ciasem 9.937

20 Blanakan 8.847

21 Legonkulon 3.443

22 Patokbeusi 7.246

Jumlah 48.527

(37)

L a p o r a n R P I J M

K a b u p a t e n S u b a n g

Gambar 2.9

Peta Sebaran Kemiskinan Kabupaten Subang

Peta Sebaran Kemiskinan

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH ( R P I J M )

(38)

L a p o r a n R P I J M

K a b u p a t e n S u b a n g

2.4 ISU STRATEGIS SOSIAL EKONOMI DAN LINGKUNGAN

2.4.1Isu Strategis Sosial

Hal-hal yang menjadi isu strategis sosial adalah :

1. Rendahnya rata-rata lama sekolah. Angka rata-rata lama sekolah

didasarkan pada rata-rata lama sekolah penduduk di Kabupaten

Subang dengan umur 15 tahun keatas. Berdasarkan data yang ada,

rata-rata lama sekolah di Kabupaten Subang tahun 2012 adalah

7,26 tahun. Angka tersebut masih dibawah ketentuan wajib belajar

9 tahun dan dibawah angka rata-rata lama sekolah Provinsi Jawa Barat

yaitu 8,15 tahun.

2. Fasilitas pelayanan pendidikan khususnya untuk jenjang pendidikan

pertama dan yang lebih tinggi bagi anak-anak yang berkebutuhan

khusus, cacat fisik, cacat mental dan anak-anak yang memiliki potensi

kecerdasan dan bakat istimewa belum tersedia secara merata sehingga

menyebabkan terbatas dan sulitnya masyarakat untuk mengakses

pelayanan pendidikan yang diharapkan

3. Belum memadainya sarana kesehatan berupa puskesmas, puskesmas

pembantu (pustu) dan polindes baik dari kualitas maupun

kuantitasnya.

4. Belum optimalnya kemandirian masyarakat di bidang kesehatan

ditandai dengan masih adanya masyarakat yang belum melaksanakan

pola perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), baik di wilayah perkotaan

maupun perdesaan.

5. Kualitas lingkungan yang belum mendukung pola hidup bersih dan

sehat.

6. Kurang memadainya bangunan rumah sakit umum daerah (rsud),

ditunjukkan dengan tingkat hunian yang overload mencapai 120%

dibandingkan dengan standar tingkat hunian ideal yaitu 65-80% dari

(39)

L a p o r a n R P I J M

K a b u p a t e n S u b a n g

2.4.2Isu Strategis Ekonomi

Hal-hal yang isu strategis ekonomi adalah sebagai berikut :

1. Ruas-ruas jalan kabupaten yang menghubungkan antar kecamatan sebagian besar dalam kondisi rusak yang disebabkan karena upaya peningkatan dan pemeliharaan jalan yang tidak seimbang dibandingkan dengan penurunan kondisi kemantapan jalan.

2. Ruas jalan utama yang menghubungkan antara Kabupaten Subang dengan kabupaten lain banyak yang berada dalam kondisi rusak berat. Perbaikan terhadap kerusakan jalan tersebut tidak dapat dilakukan oleh Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Subang karena status jalan yang merupakan kewenangan Provinsi dan Pusat (Jalan Provinsi dan Jalan Nasional)

3. Belum optimalnya penataan kawasan permukiman di Kabupaten Subang.

4. Masih rendahnya kualitas dan kuantitas perumahan dan kawasan permukiman

5. Pencari kerja masih berorientasi pada lapangan kerja sektor formal. 6. Masih kurangnya pelatihan tenaga kerja di bidang industri

7. Pengembangan kewirausahaan, jaringan kerjasama dan informasi pemasaran bagi usaha kecil menengah masih kurang optimal

8. Belum optimalnya pelaksanaan kerjasama daerah dengan daerah lain ataupun dengan pihak ketiga.

9. Terbatasnya Sarana dan prasarana penunjang kegiatan, terutama yang berhubungan dengan TI (Teknologi Informasi

10.Infrastruktur jalan menuju obyek wisata masih belum memadai

(40)

L a p o r a n R P I J M

K a b u p a t e n S u b a n g

2.4.3Isu Strategis Lingkungan

Hal-hal yang isu strategis ekonomi adalah sebagai berikut :

1. Terjadi kerusakan lingkungan di kawasan sumber air yang mengakibatkan penurunan potensi sumber air baku dalam penyediaan air bersih.

2. Kurang pedulinya masyarakat yang bertempat tinggal disepanjang saluran induk drainase terhadap kebersihan saluran. Hal tersebut dapat dilihat dari masih banyaknya masyarakat yang membuang sampah pada badan saluran sehingga mengakibatkan saluran tersumbat.

3. Masih kurangnya kesadaran masyarakat terhadap pengelolaan air dan pelestarian sumber daya air.

4. Terjadi kerusakan hutan yang mengakibatkan pada menurunnya potensi sumber air baku .

5. Belum semua lahan di wilayah hutan tertanami pohon dengan optimal; 6. Belum tertanganinya secara tuntas lahan-lahan kritis yang ada sehingga

rentan erosi, longsor dan banjir;

7. Menurunnya kualitas lingkungan (udara dan air) akibat aktifitas industri, banyaknya kendaraan bermotor serta limbah industri dan domestik; 8. Armada angkutan sampah sudah banyak yang rusak/tua sehingga

sampah ada yang tidak terangkut;

9. Tingginya jumlah sampah yang belum dapat ditangani.

10.Kurangnya peran serta masyarakat untuk mengelola sampah lingkungannya sebelum dibuang ke TPS atau TPA.

Gambar

Gambar 2.1 Peta Wilayah Administrasi Kabupaten Subang
Tabel 2.1
Tabel 2.2
Gambar 2.2 Peta Topografi Kabupaten Subang
+7

Referensi

Dokumen terkait

Suku-suku yang ada di Kabupaten Banggai Kepulauan antara lain:  Suku Banggai, Saluan dan Balantak merupakan suku asli yang terdapat.. hampir diseluruh wilayah

 Organosol, merupakan tanah organik (tanah gambut) yang terdapat disebelah Barat sungai Barito mulai dari selatan hingga ke bagian Utara Kabupaten

• Rata-rata lama pendidikan yang dinikmati oleh penduduk pada tahun 2012 mencapai selama 7,63 tahun atau berada dibawah angka rata-rata Provinsi Riau. yang mencapai

• Anjir Kalampan sepanjang 14,5 km (yang menghubungkan Kota Mandomai Kecamatan Kapuas Barat ke Pulang Pisau, wilayah Kabupaten Pulang Pisau. mengarah ke Palangka

Berdasarkan data dari BPS Kabupaten Mesuji bahwa jumlah penduduk di wilayah Kabupaten Mesuji pada tahun 2016 berjumlah sebanyak 196.913 jiwa, meliputi jumlah penduduk

Untuk mengatasi ini Pembangunan Tanggul di Kecamatan Soko dan Rengel merupakan perioritas utama Pemerintah Kabupaten Tuban, dimana pada tahun 2015 sudah dimulai pembebasan lahan

Kabupaten Cirebon merupakan bagian dari wilayah bagian Provinsi Jawa Barat yang secara definitif.. menjadi Daerah Tingkat II berdasarkan

Pembangunan infrastruktur merupakan bagian integral pembangunan nasional dan roda penggerak pertumbuhan ekonomi. Oleh karena itu, pembangunan infrastrukturdiyakini