• Tidak ada hasil yang ditemukan

ISIS DAN ANCAMAN MASA DEPAN KEBUDAYAAN S

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "ISIS DAN ANCAMAN MASA DEPAN KEBUDAYAAN S"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

1 | O p i n i - K o r a n K e b u m e n E k s p r e s , 2 0 A p r i l 2 0 1 5

ISIS DAN ANCAMAN MASA DEPAN KEBUDAYAAN SERTA PERADABAN

Teguh Hindarto, MTh.

Peminat Kajian Teologi, Sejarah dan Fenomena Sosial

Sejak penetapannya sebagai sebuah negara berbasiskan kekalifahan Islam pada bulan Juli 2014, organisasi yang menamakan dirinya Islamic State of Iraq and Suriah (ISIS) telah dan terus menerus menebar teror baik di wilayah Timur Tengah, Eropa, Amerika bahkan Asia termasuk Indonesia. Bulan Januari 2015 lalu, ISIS mulai melakukan serangan ke Eropa yaitu penyanderaan dan pembunuhan di sebuah supermarket oleh Amedy Coulibaly.Serangan ini terjadi hanya dua hari setelah tiga orang termasuk pria kakak-beradik Kouachi membantai 12 orang di kantor majalah satir Charlie Hebdo di Paris. Sebelumnya, 15 Desember 2014 terjadi serangan teror ISIS di Lindt Chocolat Cafe, Sydney Australia.

Bulan Februari 2015 ISIS melakukan aksi kekejaman berturut-turut. Pembunuhan dengan pemenggalan serta tindakan kekejaman terus menerus dilakukan ISIS, baik terhadap tentara maupun rakyat sipil. Februari 2015 lalu, seorang pilot Yordania bernama Muath Al Kasaesbeh dibakar hidup-hidup. Masih di bulan Februari, 21 orang Kristen Koptik Mesir dipenggal di Libya oleh ISIS. Kemudian pemenggalan seorang wartawan Jepang bernama Kenjo Goto menambah daftar tebaran maut yang dikomunikasikan ISIS pada dunia khususnya lawan-lawannya. Kekejaman sebelumnya telah pula dilakukan ISIS terhadap perempuan Yazidi (kelompok minoritas di Irak yang bergama Zoroaster) pada 2014. Begikhani, seorang penasihat Pemerintah Daerah Kurdistan tentang isu-isu jender dan peneliti di Pusat Riset Jender dan Kekerasan Universitas Bristol yang berbasis di Inggris melaporkan bahwa ISIS telah menculik lebih dari 2.500 perempuan Yazidi dan memperlakukan mereka sebagai budak dan diperjualbelikan dengan dikerangkeng serta diperkosa.

Yang lebih mengerikan adalah munculnya foto seorang anak ISIS yang mengeksekusi dengan menembakkan pistol ke arah seorang bernama Muhammad Said Ismail Musallam yang didakwa sebagai agen dan mata-mata Israel. Berita terbaru, beredar sebuah video di YouTube dengan judul Cahaya Tarbiyah di Bumi Khilafah. Isinya tentang anak-anak yang diduga dari Indonesia berusia di bawah 15 tahun tengah belajar perang. Video itu diposting di situs YouTube pada 15 Maret 2015. Tidak diketahui di mana lokasi pembuatan video itu. Anak-anak berlatih di sebuah rumah dengan halaman luas. Di dalam video itu ada juga bendera ISIS terpasang. Di video itu ada adegan saat anak-anak di dalam kelas belajar teori, kemudian di luar kelas mereka memanggul senjata dan teknik menembak. Ada teks di video itu yang memberi penjelasan.

(2)

2 | O p i n i - K o r a n K e b u m e n E k s p r e s , 2 0 A p r i l 2 0 1 5

Irak utara dirilis tanggal 26 Februari 2015 lalu dan dalam video ini terlihat sejumlah pria merubuhkan patung-patung berukuran besar dan kemudian menghancurkan patung-patung ini dengan godam. Salah satu yang dihancurkan adalah patung banteng bersayap dari zaman Assiria yang dibuat pada abad ke-9 sM.

Tindakan dan sepak terjang ISIS bukan hanya sebuah ancaman bagi kedaulatan nasional bagi masing-masing negara dengan sejumlah aksi terorisme yang ditebarkannya namun sebuah ancaman bagi keberlangsungan kebudayaan dan peradaban manusia yang agung. Kebudayaan dan Peradaban bertalian erat. Kebudayaan didefinisikan oleh Edward B. Taylor sebagai, “Kompleks keseluruhan yang meliputi pengetahuan, kepercayaan, kesenian, hukum, moral, kebiasaan serta

lain-lain kecakapan dan kebiasaan yang diperoleh manusia sebagai anggota masyarakat”(

Antropologi Jilid I, 1995, hal 332-333). Kebudayaan, memiliki tiga wujud sebagaimana dijelaskan

Koentjaraningrat yaitu: Pertama, wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks dari ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan dan sebaginya. Kedua, wujud kebudayaan sebagai kompleks aktifitas serta berpola dari manusia dalam masyarakat. Ketiga, wujud kebudayaan sebagai benda-benda hasil karya manusia (Pengantar Ilmu Antropologi, 1985, hal 182). Adapun Peradaban, didefinisikan oleh Koentaraningrat sebagai, “…bagian-bagian dan unsur-unsur dari kebudayaan yang halus dan indah seperti kesenian, ilmu pengetahuan, sopan santun dan sistem pergaulan yang kompleks…Sering juga istilah peradaban dipakai untuk menyebut suatu kebudayaan yang mempunyai sistem teknologi, seni bangunan, seni rupa, sistem kenegaraan dan ilmu pengetahuan yang maju dan kompleks. Samuel Huntington menjelaskan keterkaitan antara kebudayaan dan peradaban, “Peradaban dan kebudayaan sama-sama menunjuk pada seluruh pandangan hidup manusia dan suatu peradaban adalah bentuk yang lebih luas dari kebudayaan. Keduanya

mencakup „nilai-nilai, norma-norma, institusi-institusi dan pola-pola pikir yang menjadi bagian

terpenting dari suatu masyarakat dan terwariskan dari generasi ke generasi” (Benturan Peradaban

dan Masa Depan Politik Dunia, 2004, hal 40).

(3)

3 | O p i n i - K o r a n K e b u m e n E k s p r e s , 2 0 A p r i l 2 0 1 5

Anehnya, masih saja banyak orang baik dari belahan Asia dan Eropa yang berbondong-bondong mendukung dan berduyun-duyun menuju Suriah untuk bergabung bersama ISIS. Menurut beberapa sumber di media sosial diperkirakan ada 1000 simpatisan ISIS di Indonesia dan 200 diantaranya telah dikirim ke Irak dan Suriah. Penayangan video di You Tube dengan judul Joint the Rank membuktikan keterlibatan warga Indonesia menjadi anggota ISIS. Bahkan informasi terbaru mengenai 16 warga negara Indonesia yang hilang di Turki disinyalir hendak bergabung dengan ISIS. Bahkan sudah ada sinyalemen bergabungnya pelajar-pelajar Indonesia dengan ISIS sebagaimana disampaikan Tim Ahli BNPT Wawan Hari Purwanto Sesuai data BNPT mereka merupakan pelajar Indonesia yang belajar di Yaman, Sudan, Arab Saudi, dan Mesir.

Bahaya dan ancaman nyata ISIS sebagai kekuatan terorisme global gaya baru yang lebih masif dalam menjajakan ideologinya melalui media sosial (twitter dan You Tube) sudah selayaknya diantisipasi secara cepat oleh pemerintah dan aparat keamanan. Pemerintah khususnya aparat keamanan baik kepolisian maupun militer jangan hanya memberikan himbauan normatif namun harus melakukan langkah-langkah pencegahan agar ideologi manipulatif yang menjadi ancaman bagi kebudayaan dan peradaban ini dapat dicegah sedini mungkin dan menciptakan rasa aman di masyarakat.

Lembaga-lembaga pendidikan bertanggungjawab mengomunikasikan secara aktual Ideologi Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa kepada para siswa didiknya. Pancasila jangan hanya dimengerti secara abstrak dalam artian menghafal isi dari sila-sila dalam Pancasila namun bagaimana memahami penerapan masing-masing sila dalam contoh kehidupan yang kongkrit. Dengan menanamkan nilai-nilai Pancasila sehingga terinternalisasi menjadi gaya hidup maka berbagai potensi perilaku yang menyalahi prinsip-prinsip penghormatan terhadap keragaman yang tersublimasi dalam masing-masing sila Pancasila dapat dicounter sedini mungkin.

Para pemuka agama hendaknya tidak terus menerus menghembuskan dugaan-dugaan konspiratif dibalik sepak terjang ISIS. Sikap ini bukan hanya mengabaikan kenyataan mengenai adanya masalah internal yang harus dibenahi namun bisa menjadi candu yang melenakkan dan melemparkan tanggung jawab dan kesalahan pada kelompok atau organisasi yang tidak pernah dapat dibuktikan kebenarannya.

ISIS telah meninggalkan jejak-jejak kebudayaan dan peradaban baru sebagai antitesis dari kebudayaan dan peradaban yang telah disepakati oleh kemanusiaan sedunia di alam demokrasi ini. ISIS telah membuat artefak kekejaman dan mengukirnya dengan darah dan brutalisme. Bagi mereka yang masih menjunjung prinsip kebudayaan dan kehidupan yang berkeadaban, hanya kemuakan dan kejijikan yang bisa kita ekspresikan untuk merespon ideologi kekerasan yang mereka pertontonkan.

Referensi

Dokumen terkait

32/2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, Kajian Lingkungan Hidup Strategis, yang selanjutnya disingkat KLHS, adalah rangkaian analisis yang sistematis,

Gambar 4.14 Hasil Perhitungan Penilaian Kriteria Sarana Pengaturan Lalin Dari gambar di atas dapat disimpulkan bahwa di dalam kriteria Sarana Pengaturan Lalu Lintas pada

dengan program analisis diskriminan, diperoleh nilai dari tabel output Test of Equality of Group Means untuk variabel DER sebesar 0,604, dimana angka ini lebih besar dari level

Pada penelitian yang dilakukan, evaluasi meliputi pengukuran dari kualitas VOIP yaitu penggunaan bandwidth , Jitter dan MOS ( Mean Opinion Score ).. Tujuannya adalah

Karena jika kapal perusak tersebut mengikuti jalan sepiral mengelilingi titik dimana kapal selam tersebut pertama kali terditeksi oleh karena itu jarak antara titik itu

tiaonat dalam CHCl^ dari bermacam-macam kadar untuk pembuatan A m&ksimua «*••* VI* Nilai absorpsi rata-rata Pb-dltlsonat. dari berbagai konsentrasl, untuk penen- tuan kurra

Sistem adalah satu kesatuan yang terdiri dari bagian yang berkaitan antara satu sama lainnya untuk mecapai suatu tujuan tertentu seperti halnya suatu organisasi atau perusahaan. Akan

Abstrak Syok atau renjatan dapat merupakan keadaan terdapatya pengurangan yang sangat besar dan tersebar luas pada kemampuan pengangkutan oksigen serta unsur- unsur gizi lainnya