• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENAMAAN JULUKAN ORANG DI KELURAHAN SEDINGINAN KECAMATAN TANAH PUTIH KABUPATEN ROKAN HILIR SUATU KAJIAN SEMANTIK | MUKHLIS | GERAM (Gerakan Aktif Menulis) 1 PB

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENAMAAN JULUKAN ORANG DI KELURAHAN SEDINGINAN KECAMATAN TANAH PUTIH KABUPATEN ROKAN HILIR SUATU KAJIAN SEMANTIK | MUKHLIS | GERAM (Gerakan Aktif Menulis) 1 PB"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Volume 4, Nomor 3, Desember 2016

Penamaan Julukan Orang di Kelurahan Sedinginan Kecamatan Tanah Putih

Kabupaten Rokan Hilir: Suatu Kajian Semantik 40 PENAMAAN JULUKAN ORANG DI KELURAHAN SEDINGINAN KECAMATAN

TANAH PUTIH KABUPATEN ROKAN HILIR SUATU KAJIAN SEMANTIK

Muhammad Mukhlis

Universitas Islam Riau, Pekanbaru, Riau m.mukhlis@edu.uir.ac.id

ABSTRACT

This study aims to determine the naming of people in the village of Sedinginan Tanah Putih District Rokan Hilir District. The method used is the method of qualitative description, the authors present the data by observing aspects of quality and quality examined such as the nature, circumstances, roles and values. Qualitative research is used to describe the person's nickname in Sedinginan Village, Tanah Putih Sub-District, Rokan Hilir Regency by descriptive analysis result obtained from the research informant. Sources of data in this study is the name of the person nickname Sedingin, which consists of 17 nicknames. Data collection techniques used are interview techniques. Furthermore, the data analysis techniques used are as follows. First, classify the data obtained from the sources based on the naming teaser and the issues studied. Second, analyze one by one data that has been grouped about the naming and meaning contained in it. Third, summarizes the results of data analysis so that it can answer the research problem. The results of the research found four naming such as naming based on the mention of the characteristic number of 13 names, the name of the shortening based on the number of 2 names, naming based on the place of origin amounted to 1 name, and naming based on part amounted to 1 name.

Keywords: naming, people's nickname, semantics

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penamaan julukan orang di Kelurahan Sedinginan Kecamatan Tanah Putih Kabupaten Rokan Hilir. Metode yang digunakan ialah metode deskripsi kualitataif, yaitu penulis menyajikan data dengan memperhatikan aspek-aspek mutu dan kualitas yang diteliti seperti sifat, keadaan, peranan dan nilai-nilai. Penelitian kualitatif digunakan untuk memaparkan nama julukan orang di Kelurahan Sedinginan Kecamatan Tanah Putih Kabupaten Rokan Hilir secara deskriftif hasil analisis yang didapat dari informan penelitian. Sumber data pada penelitian ini adalah nama julukan orang dikeluarahan Sedinginan, yang terdiri dari 17 nama julukan. Teknik pengumpulan data yang digunakan ialah teknik wawancara. Selanjutnya, teknik analisis data yang digunakan adalah sebagai berikut ini. Pertama, mengelompokkan data yang diperoleh dari narasumber berdasarkan teoari penamaan dan permasalahan yang dikaji. Kedua, menganalisis satu persatu data yang telah dikelompokkan mengenai penamaan dan makna yang terkandung di dalamnya. Ketiga, menyimpulkan hasil analisis data sehingga dapat menjawab masalah penelitian. Hasil penelitian ditemukan empat penamaan diantaranya penamaan berdasarkan penyebutan sifat khas berjumlah 13 nama, penamaaan berdasarkan pemendekan berjumlah 2 nama, penamaaan berdasarkan tempat asal berjumlah 1 nama, dan penamaaan berdasarkan sebagian berjumlah 1 nama.

Kata Kunci: penamaan, julukan orang, semantik

PENDAHULUAN

Nama merupakan suatu kata-kata yang digunakan untuk membedakan suatu mahluk

(2)

Volume 4, Nomor 3, Desember 2016

Penamaan Julukan Orang di Kelurahan Sedinginan Kecamatan Tanah Putih

Kabupaten Rokan Hilir: Suatu Kajian Semantik 41 sesuatu. Socrates dalam Pateda (2010:63)

menyatakan, “Nama harus sesuai dengan sifat acuan yang diberi nama”. Nama julukan merupakan nama yang dipakai orang untuk menyapa atau memanggil orang yang memiliki nama julukan.

Penggunaan kata-kata yang digunakan dalam julukan nama orang di kelurahan Sedinginan bervariasi. Nama julukan juga mempunyai makna atau arti kata. Nama julukan bagi masyarakat di daerah tersebut, sampai sekarang masih digunakan untuk menyapa orang lain yang mempunyai nama julukan.

Pemberian nama atau Penamaan adalah kata sebutan yang dijadikan identitas seseorang untuk memanggil atau menyebut suatu benda atau suatu hal agar berbeda dengan yang lain. Menurut Chaer (2009:43) “Penamaan adalah proses pelambangan suatu konsep untuk mengacu kepada sesuatu referen yang berada di luar bahasa”. Penamaan termasuk ilmu bahasa cabang semantik.

Penamaan digunakan untuk membedakan suatu mahluk hidup, peristiwa maupun kejadian. Penamaan orang digunakan untuk membedakan antara orang yang satu dengan yang lainya supaya mudah dikenali dan diingat. Dalam pemberian nama julukan orang yang berada di kelurahan Sedinginan Kecamatan Tanah Putih Kabupaten Rokan Hilir biasanya dipilih dari kata-kata yang sesuai dengan suasana, peristiwa, keadaan serta unsur lainya. Tidak terlepas dari faktor-faktor yang melatarbekanginya yang ada kaitanya dengan yang dirujuk.

Chaer (2002:44) menyatakan bahwa dalam semantik, penamaan terbagi menjadi 9 jenis yaitu (1) Penamaan berdasarkan bunyi, (2) Penamaan berdasarkan penyebutan bagian, (3) Penamaan berdasarkan penyebutan sifat khas (4) Penamaan berdasarkan penemu, pembuat, merek dan sejarah (5) Penamaan berdasarkan tempat asal (6) Penamaan berdasarkan bahan, (7) Penamaan berdasarkan unsur keserupaan (8) Penamaan berdasarkan pemendekkan (9) penamaan berdasarkan penamaan baru atau penggantian

Pertama, penamaan berdasarkan peniruan bunyi yaitu Dalam bahasa Indonesia

ada sejumlah kata yang terbentuk sebagai hasil peniruan bunyi. Maksudnya, nama-nama benda atau hal tersebut dibentuk berdasarkan bunyi dari benda tersebut atau suara yang ditimbulkan oleh benda tersebut. Misalnya hewan reptil kecil yang melata di dinding disebut cecak, karena bunyinya “cak, cak, cak”. Sehubungan dengan hal itu Manaf (2010:34) menyatakan, “Penamaan atau pembentukan leksem dapat dilakukan dengan peniruan bunyi”. Nama atau leksem dibuat mirip dengan bunyi objek yang dinamainya.

Chaer (2009:45) menyatakan bahwa kata-kata yang dibentuk berdasarkan tiruan bunyi ini sebenarnya juga tidak persis sama, hanya mirip saja karena pertama, benda atau binatang yang mengeluarkan bunyi itu tidak mempunyai alat fisiologis seperti manusia. Kedua, sistem fonologi setiap bahasa tidak sama. Contoh orang Sunda menirukan kokok ayam jantan sebagai (kongkorongok), orang Melayu Jakarta sebagai (kukuruyuk). Sedangkan orang Belanda sebagai (kukeleku).

Kedua, penamaan berdasarkan penyebutan bagian yaitu Keseluruhan bagian dari suatu benda atau hal lain. Misalnya kata kepala dalam kalimat setiap kepala keluarga menerima bantuan seribu rupiah, bukanlah dalam arti kepala itu saja, melainkan seluruh orangnya sebagi satu keutuhan. Manaf (2010:35), “Penaman penyebutan bagian ini dapat dilakukan dengan menyebut bagian dari objek yang dinamai”. Ekor digunakan untuk menamai binatang yang mempunyai kepala, leher, badan, kaki, dan ekor, misalnya saya membeli tiga ekor ayam. Tiga ekor ayam tidak berarti ekor ayam yang sebanyak tiga, tetapi ayam itu diwakili salah satu bagian ayam yaitu ekor. Cara penamaan seperti ini digolongkan sebagai gejala part prototo. Contoh yang lain adalah leksem kepala mewakili keseluruan objek yang dinamai, dalam kalimat setiap kepala harus membayar pajak, kata kepala dalam kalimat itu berarti, satu orang secara keseluruan yang mencukupi kepala, leher, langan, tangan, dada, perut, pnggul,dan kaki. Satuan bagian badan, yaitu bagian kepala mewakili keseluruan badan.

(3)

Volume 4, Nomor 3, Desember 2016

Penamaan Julukan Orang di Kelurahan Sedinginan Kecamatan Tanah Putih

Kabupaten Rokan Hilir: Suatu Kajian Semantik 42 yang disebut dengan kata sifat itu, mendesak

kata bendanya karena kata sifatnya yang amat menonjol itu sehingga pada akhirnya, kata sifat itulah yang menjadi nama bendanya. Contohnya orang yang berkulit hitam disebut si hitam dan yang kepalanya botak disebut si botak.

Hal senada disampaikan Manaf (2010:36) bahwa “Penamaan berdasarkan penyebutan ciri khas dapat dilakukan atas dasar penyebutan sifat khas dari objek yang dinamai”. Contohnya mempunyai sifat bakhil dan si bakhil. Orang mempunyai badan gendut dinamai si gendut orang mempunyai sifat cerewet dinamai si cerewet. Orang yang kepalanya botak dinamai si botak. Binatang yang mempunyai bulu hitam dinamai si hitam. Penamaan tidak hanya pada sifat individual, tetapi juga dapat didasarkan atas sifat kelompok.

Keempat, penamaan berdasarkan penemu, pembuat, merek dan sejarah yakni penamaan atas dasar penemu, pembuatnya, merek, pelaku dan kegiatan disebut. Contoh hukum tentang hubungan berat suatu benda dengan perubahan air ketika suatu benda dimasukkan kedalam air disebut dengan hukum archimides. Karena hukum itu ditemukan oleh orang yang bernama Archimides. Salah satu alat kontrasepsi dinamakan kondom karena alat itu dinamakan oleh seseorang bernama Condom. Satuan kekuatan listrik ditemukan oleh volt karena penciptanya bernama Volt.

Kelima, penamaan berdasarkan tempat asal nama benda ditelusuri berasal dari nama tempat asal benda tersebut”. Misalnya kata magnet berasal dari nama tempat magnesia. Selain kata benda juga terdapat kata kerja yang dibentuk dari tempat asalnya misalnya, kata di Nusakambangkan yang berarti dibawa atau di penjarakan di pulau Nusa Kambangan.

Menurut Manaf (2010:38), “Penamaan berdasarkan tempat asal dapat dilakukan atas dasar tempat asal objek itu”. Contohnya, beras yang berasal dari Solok dinamai Beras Solok. Salak yang berasal dari Pondoh dimakan Salak Pondoh. Kain songket yang diproduksi secara khas oleh orang Minang dinamakan Kain Songket Minang.

Keenam, penamaan berdasarkan bahan yakni nama benda yang namanya diambil dari nama bahan pokok benda itu. Misalnyakaca adalah nama bahan. Lalu barang-barang lain yang dibuat dari kaca seperti kaca mata, kaca jendela, dan kaca spion. Bambu runcing adalah nama senjata yang digunakan rakyat Indonesia dalam perang kemerdekaan dulu. Bambu runcing dibuat dari bambu yang ujungnya diruncingi sampai tajam. Maka di sini nama bahan itu, yaitu bambu, menjadi nama alat senjata itu.

Manaf (2010:39), “Penamaan berdasarkan bahan dapat dilakukan atas dasar bahan yang digunakan untuk membuat suatu digunakan sebagai penghargaan terhadap orang atau tim yang menjadi juara pertama dalam suatu kompetisi olahraga. Kaca mata adalah alat pembantu penglihatan yang bahan utamnya adalah kaca. Lantai Keramik adalah lantai yang terbuat dari Keramik. Gulai daging adalah gulai yang terbuat dari daging.

Penamaan atas dasar bahan yang digunakan untuk membuat benda itu menarik untuk dicermati adalah penamaan karung yang terbuat dari serat tumbuh-tumbuhan yang disebut Goni yang dalam bahasa latin disebut corchorus capsularis lalu karung itu disebut karung goni. Karena populernya karung yang terbuat dari goni ini, kata goni ( yang merupakan penjelas (modifier) ) dapat menggeser kata karung. Oleh karena itu, orang menyebut kata goni tanpa menyebut kata

Ketujuh, penamaan atas dasar keserupaan yaitu dalam praktik berbahasa banyak kata yang digunakan secara metaforis. Artinya kata itu digunakan dalam suatu ujaran yang maknanya dipersamakan atau dibandingkan dengan makna leksikal dari kata itu. Sifat metaforis dari kata-kata itu tampaknya sudah luntur karena kata-kata itu telah menjadi istilah umum dalam pemakaian bahasa sehari-hari

(4)

Volume 4, Nomor 3, Desember 2016

Penamaan Julukan Orang di Kelurahan Sedinginan Kecamatan Tanah Putih

Kabupaten Rokan Hilir: Suatu Kajian Semantik 43 dilakukan atas dasar keserupaan”. Unsur yang

serupa itu dapat berupa fungsinya atau perannya. Penamaan atas dasar keserupaan fungsinya dapat dilihat dalam contoh berikut ini. Mulut gua digunakan untuk menamai lubang gua yang utama yang biasanya terletak dibagian depan. Makna mulut dalam frasa mulut gua memiliki makna referensial mulut manusia atau hewan. Gua itu, dipersonifikasikan sebagai mahluk hidup yang mempunyai mulut. Frasa kaki gunung digunakan untuk menamai bagian gunung yang bawah. Kata kaki dalam frasa kaki gunung mempunyai makna yang mirip dengan kata kaki yang mengacu pada kaki mahluk hidup misalnya kaki manusia atau kaki binatang. Kemiripan kata kaki yang mirip dengan kaki manusia atau kaki hewan dengan kaki gunung adalah sama-sama dibawah dan mempunyai fungsi yang sama, yaitu menyangga bagian lain yang berada diatasnya.

Penamaan juga dapat dilakukan atas dasar kemiripan peran. Frasa kepala sekolah, kepala negara, kepala suku dibentuk atas dasar kemiripan makna kata kepala dalam frasa itu dengan makna kata kepala orang atau kepala hewan. Makna leksikal kepala adalah bagian tubuh yang penting yang kedudukanya diatas atau didepan. Sesuai dengan makna leksikal kata kepala itu, yang paling penting disekolah disebut kepala sekolah atau paling tinggi dalam suatu suku dinamakan kepala suku, dan orang yang paling penting perananya atau paling tinggi kedudukanya dipemerintahan suatu negara dinamakan kepala negara atau kepala pemerintahan.

Kedelapan, penamaan berdasarkan pemendekkan yaitu Chaer (2009 : 51) mengatakan, bahwa dalam perkembangan bahasa terakhir ini banyak kata-kata dalam bahasa indonesia yang berbentuk sebagai hasil penggabungan unsur-unsur huruf awal atau suku kata dari beberapa kata yang digabungkan menjadi satu. Kata-kata yang terbentuk sebagai hasil penyingkatan ini lazim disebut akronim. Kata akronim ini kita dapati hampir semua bidang kegiatan. Contoh rudal yang berasal dari peluru kendali.

Manaf (2010 : 40) membedakan, “Penamaan dapat dilakukan atas dasar

pemendekkan dari suatu bentuk panjang”. Pemendakkan ini dapat dikelompokkan menjadi singkatan dan akronim. Singkatan adalah kependekan berupa pengambilan huruf awal dari bentuk panjang dan huruf-haruf hasil pengingkatan itu dilafalkan per huruf (tidak di lafalkan seperti melafalkan kata), misalnya DPR merupakan bentuk pendek dari bentuk panjang Dewan Perwakilan Rakyat. Pemendekan yang dilakukan dengan mengambil setiap huruf awal, suku kata awal, atau suku akhir, atau gabungan antara suku awal dan suku tengah, suku akhir dari kata yang dipendekannya dan hasil pemendekan itu dilafalkan seperti melafalkan kata tidak dilafalkan per huruf ABRI merupakan kepenndekan yang berupa akronim kerena hasil pemendekan itu dilafalkan seperti melafalkan kata

Kesembilan, penamaan berdasarkan penamaan baru atau penggantian yakni penamaan dapat dilakukan atas dasar keinginan mengganti bentuk yang sudah ada dengan bentuk yang baru (Manaf, 2010 : 41). Penggantian yang sudah ada dengan bentuk yang baru pada umumnya dilatar belakangi oleh pemakain bahasa merasakan nama-nama yang ada sebagai bentuk yang sudah usang, sehingga rasanya kasar, tidak modern, dan kurang berprestise. Untuk mendapatkan bentuk-bentuk yang lebih segar, lebih halus, lebih modern, dan lebih berprestise, dimunculkan nam-nama baru untuk menggantikan nama lama dengan acuan yang sama.

Penamaan baru disebabkan nama-nama lama nilai rasanya kasar atau rendah dapat diperhatikan pada contoh berikut ini. Babu dan jongos dirasakan kasar dan rendah sehingga diganti dengan pramuwisma. Pelayan dirasakan kasar atau rendah sehingga diganti dengan kata Pramuniaga. Buruh digantikan dengan karyawan.

(5)

Volume 4, Nomor 3, Desember 2016

Penamaan Julukan Orang di Kelurahan Sedinginan Kecamatan Tanah Putih

Kabupaten Rokan Hilir: Suatu Kajian Semantik 44 Pemberian nama julukan kepada

seseorang dalam masyarakat Sedinginan Kecamatan Tanah Putih Kabupaten Rokan Hilir, biasanya dilatarbelakangi oleh berbagai macam. Hal ini memberikan keunikan yang berbeda yang dimiliki oleh orang-orang tersebut. Biasanya berkaitan dengan orang yang dirujuk, baik dari segi rupanya, perangainya, dan perwatakannya.

Berdasarkan fenomena yang penulis paparkan tentang penamaan dalam ilmu semantik dan banyaknya faktor yang melatarbelakangi nama julukan orang di kelurahan Sedinginan Kecamatan Tanah Putih Kabupaten Rokan Hilir. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang “Penamaan julukan orang di Kelurahan Sedinginan Kecamatan Tanah Putih Kabupaten Rokan Hilir.”

Masalah yang dirumuskan adalah bagaimana penamaan julukan orang di Kelurahan Sedinginan Kecamatan Tanah Putih Kabupaten Rokan Hilir? Tujuan yang dicapai yaitu untuk mendeskripsikan, menganalisis,serta menginterpretasi penamaan julukan orang di Kelurahan Sedinginan Kecamatan Tanah Putih Kabupaten Rokan Hilir.

Manfaat penelitian ini dibagi menjadi dua yaitu manfaat secara teoritis dan manfaat secara praktis. Pertama, manfaat secara teoritis dalam penelitian ini yaitu Bagi dosen dan mahasiswa dapat dijadikan bahan dalam proses pembelajaran khususnya mengenai semantik. Selain itu, bagi penulis tentunya menambah wawasan mengenai semantik khususnya tentang penamaan di daerah tersebut.Manfaat praktisnya yaitu memberikan masukan kepada masyarakat khususnya generasi muda di daerah tersebut mengenai faktor yang melatarbelakangi nama julukan orang dan mempertahankan kebudayaan desa tersebut. Disamping itu, dapat bermanfaat bagi pembaca dan bahan acuan penelitian selanjutnya.

METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan metode deskripsi kualitataif yaitu penulis menyajikan data dengan memperhatikan aspek-aspek mutu dan

kualitas yang diteliti seperti sifat, keadaan, peranan dan nilai-nilai. Menurut Subana (2005:17), Penelitian kualitatif sifatnya deskriftif karena hasil analisis berupa deskripsi dari gejala-gejala yang diamati. Penelitian kualitatif digunakan untuk memaparkan nama julukan orang di di Kelurahan Sedinginan Kecamatan Tanah Putih Kabupaten Rokan Hilir secara deskriftif hasil analisis yang didapat dari informan penelitian.

Sumber data pada penelitian ini adalah nama julukan orang dikeluarahan Sedinginan, yang terdiri dari 17 nama julukan. Teknik pengumpulan data yang digunakan ialah teknik wawancara. Selanjutnya, teknik analisis data yang digunakan adalah sebagai berikut ini. Pertama, mengelompokkan data yang diperoleh dari narasumber berdasarkan teoari penamaan dan permasalahan yang dikaji. Kedua, menganalisis satu persatu data yang telah dikelompokkan mengenai penamaan dan makna yang terkandung di dalamnya. Ketiga, menyimpulkan hasil analisis data sehingga dapat menjawab masalah penelitian.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Bedasarkan data yang telah penulis peroleh yaitu sebanyak 17 nama julukan orang di Kelurahan Sedinginan Kecamatan Tanah Putih Kabupaten Rokan Hilir. Maka penulis mengelompokkan data berdasarkan masalah yang dikemukakan. Berikut hasil dan pembahasan nama julukan orang berdasarkan ilmu semantik berupa jenis penamaan.

Pertama, si Hitam adalah nama julukan dari pria yang bernama Toni, pria ini memiliki kulit yang sangat mencolok yaitu berwarna hitam pekat. hitam Menurut Depdiknas (2008:503), “Hitam adalah warna dasar serupa arang”. Jadisi Hitam berarti orang yang memiliki warna kulit serupa arang. Faktor yang melatarbelakangi nama julukansi Hitam berdasarkan kajian semantik yaitu penamaan berdasarkan unsur sifat khas. Menurut Manaf (2009:35), “Penamaan berdasarkan sifat khas yaitu penamaan dapat dilakukan penyebutan sifat khas dari objek yang dinamai”.

(6)

Volume 4, Nomor 3, Desember 2016

Penamaan Julukan Orang di Kelurahan Sedinginan Kecamatan Tanah Putih

Kabupaten Rokan Hilir: Suatu Kajian Semantik 45 ini dijuluki Bujang Panangih karena sejak

kecil dia sering menangis. Panangih dalam bahasa Indonesia adalah penangis. MenurutDepdiknas (2008:216), “Bujang adalah anak laki-laki dewasa”. Sedangkan penangis Menurut KBBI (2008:1398), “Penangis adalah mudah atau suka menangis”. Jadi Bujang Penangis berarti laki-laki yang mudah atau suka menangis. Faktor yang melatarbelakangi nama julukan Bujang Penangis berdasarkan kajian semantik yaitu penamaan berdasarkan unsur sifat khas. Penangis merupakan kata sifat. Menurut Manaf (2009:35), “Penamaan berdasarkan sifat khas yaitu penamaan dapat dilakukan penyebutan sifat khas dari objek yang dinamai”

Ketiga, Asman Panyogan adalah nama julukan dari pria yang bernama Asman, pria ini dijuluki Panyogan karena dia sangat malas tidak mau bekerja dan kerjaanya hanya tidur-tiduran dan duduk-duduk makanya dijuluki Asman panyogan padahal sebagai seorang laki-laki sebagai kepala rumah tangga kewajibanya yaitu menafkahi istri dan anak-anaknya. Panyogan dalam bahasa Indonesia adalah pemalas. Depdiknas(2008:861), menyatakan bahwa “Pemalas adalah tidak mau bekerja”. Pemalas merupakan kata sifat. Faktor yang melatarbelakangi nama julukan tersebut berdasarkan unsur sifat khas.

Keempat, Bujang Ganteng adalah nama julukan dari pria yang bernama Buhori Muslim, pria ini dijuluki Bujang Ganteng karena dari 5 saudara laki-lakinya dialah yang paling ganteng atau menawan. MenurutDepdiknas (2008:216) “Bujang adalah anak laki-laki dewasa”. Sedangkan Ganteng menurutDepdiknas (2008:414), “Ganteng adalah elok, gagah”. Jadi Bujang Ganteng berarti laki-laki yang sangat gagah dan elok. Faktor yang melatarbelakangi nama julukan Bujang Ganteng berdasarkan kajian semantik yaitu penamaan berdasarkan unsur sifat khas. Ganteng merupakan kata sifat. Menurut Manaf (2009:35), “Penamaan berdasarkan sifat khas yaitu penamaan dapat dilakukan penyebutan sifat khas dari objek yang dinamai”

Kelima, Ika Kemayu adalah nama julukan dari pria yang bernama Suswika, pria

ini dijuluki Kemayu karena dia sejak kecil memiliki perangai lemah lembut seperti wanita pada umumnya. Kemanyu menurut Depdiknas(2008:661), “Kemayu adalah cantik”. Jadi laki-laki yang memiliki perangai seperti wanita. Faktor yang melatarbelakangi nama julukanIka Kemayu berdasarkan kajian semantik yaitu penamaan berdasarkan unsur sifat khas. Kemanyu merupakan kata sifat.

Keenam, Si kodek adalah nama julukan dari pria yang bernama Irwan, pria ini dijuluki Si Kodek karena mempunyai watak sangat pelit dan susah dimintai tolong.Pelit menurutDepdiknas (2008:252), adalah kikir”. Jadisi kodekberarti laki-laki yang sangat kikir. Faktor yang melatarbelakangi nama julukan tersebutberdasarkan kajian semantik yaitu penamaan berdasarkan unsur sifat khas. kikir merupakan kata sifat. Menurut Manaf (2009:35), “Penamaan berdasarkan sifat khas yaitu penamaan dapat dilakukan penyebutan sifat khas dari objek yang dinamai”.

Ketujuh, siAteng adalah nama julukan dari pria yang bernama Junaidi, pria ini dijulukiAtengkarena mempunyai tinggi badan 120 cm. Ateng dalam bahasa Indonesia yaitu sama dengan pendek. Sedangkan Pendek menurut Depdiknas (2008:1519), adalah dekat jarak dari ujung keujung”. Jadi si Ateng adalah laki-laki yang memiliki tinggi dibawah rata-rata. Faktor yang melatarbelakangi nama julukan tersebut adalah berdasarkan kajian semantik yaitu penamaan berdasarkan unsur sifat khas

Kedelapan, Ijal Toyib adalah nama julukan dari pria yang bernama Nofrizal, pria ini dijuluki Ijal Toyib, karena mempunyai perbedaan dari yang lainya yaitu orang yang tidak konsisten dalam bertindak dan berkata, selalu hilang jika dibutuhkan orang. Jadi Ijal Toyib berarti orang yang memiliki sifat yang tidak konsisten dan jika pergi aa lam untuk kembali.Nama julukan tersebut tergolong penamaan berdasarkan unsur sifat khas.

(7)

Volume 4, Nomor 3, Desember 2016

Penamaan Julukan Orang di Kelurahan Sedinginan Kecamatan Tanah Putih

Kabupaten Rokan Hilir: Suatu Kajian Semantik 46 perempuan yang belum kawin”. Sedangkan

lisut menurut Depdiknas(2008:836), “Lisut adalah berkerut-kerut”. Jadi Gadih Lisuik berarti anak perempuan yang belum menikah yang memiliki badan tidak besar-besar. Faktor yang melatarbelakangi nama julukan tersebutberdasarkan kajian semantik yaitu penamaan berdasarkan unsur sifat khas. Lisut merupakan kata sifat.

Kesepuluh, Gadih Gata adalah nama julukan dari wanita yang bernama Nia, wanita ini dijuluki Gadi Gata karena dia bergaul sangat berbeda dengan gadis lainya yaitu dia suka mengganggu laki-laki.Gadi dalam bahasa Indonesia yaitu gadis, sedangkan gatayaitu gatal. Menurut Depdiknas(2008:403) “Gadis adalah anak perempuan yang belum kawin”. Jadi Gadih Gata berarti anak perempuan yang belum menikah yang suka mengganggu laki-laki. nama julukan tersebut termasuk kedalam penamaan berdasarkan unsur sifat khas.Gatal merupakan kata sifat.

Kesebelas, Gadih Epap adalah nama julukan dari wanita yang bernama Dewi Purnama, wanita ini dijuluki Gadih Epap karena dia memiliki berat badan 79 kg dengan tinggi 152 cm. Gadih dalam bahasa Indonesia yaitu gadis, sedangkan kata Epap dalam Bahasa Indonesia ialah Besar/Gendut. Menurut Depdiknas (2008: 439), “Gendut adalah besar seakan-akan bergantung”. Jadi Gadih Epap berarti anak perempuan yang belum menikah yang memiliki badan besar diatas rata-rata orang umumnya”. Nama julukan Tersebut berdasarkan kajian semantik yaitu penamaan berdasarkan unsur sifat khas. Gendut merupakan kata sifat.

Keduabelas, Kitiang adalah nama julukan dari lelaki yang bernama Marda, lelaki ini dijuluki kitiang karena lelaki ini mempunyai rambut keriting. Menurut Depdiknas (2008:681), “Keriting adalah ikal kecil-kecil”. Kiting berarti orang yang memiliki rambut ikal kecil-kecil. Nama julukan tersebut termasuk ke dalam penamaan berdasarkan penyebutan bagian. Rambut merupakan bagian dari kepala. Menurut Manaf (2009:35), “Penamaan berdasarkan penyebutan bagian yaitu penamaan dapat

dilakukan dengan menyebutan bagian dari objek yang dinamai”.

Ketiga belas, yaitu pak Apal adalah nama julukan dari seseorang yang bernama Syafrudin, laki-laki ini ini dijuluki Apal karena dari kecil suka menghafal ayat-ayat alquran. julukan tersebut berdasarkan kajian semantik yaitu penamaan berdasarkan penyebutan sifat khas. Karena kata hafal merupakan kata yang tergolong dalam kata sifat.

Keempat belas, yaitu Ijon Pasa adalah nama julukan dari lelaki yang bernama Ijon, lelaki ini dijuluki Ijon pasa, karena lelaki ini tinggal dan penguasa di daerah Pasar. Dia juga mempunyai usaha yang besar diwilayahnya, sehingga masyarakat mengenalnya dengan Ijon Pasa. Nama julukan tersebut berdasarkan kajian semantik yaitu tergolong pada penamaan berdasarkan tempat asal.

Kelima Belas, Akar merupakan nama julukan yang diberikan masyarakat kepada laki-laki yang mempunyai nama lengkap Abu Bakar. Hal yang melatarbelakangi pemberian nama julukan Akar kepada laki-laki yang mempunyai nama asli Abu Bakar karena singkatan dari namanya. Nama julukan Akar terbentuk berdasarkan pemendekkan yang berupa akronim karena Akar dapat dilafalkan sebagai kata. Jadi, dapat disimpulkan faktor yang melatarbelakangi nama julukan Akar dari laki-laki yang bernama Abu Bakar yaitu penamaan berdasarkan pemendekkan. Menurut Manaf (2010:40), “Pemendekkan yang dilakukan dengan mengambil setiap huruf awal, suku kata awal, atau suku akhir, atau gabungan antar suku kata awal, suku kata akhir dari kata yang dipendekkanya”.

(8)

Volume 4, Nomor 3, Desember 2016

Penamaan Julukan Orang di Kelurahan Sedinginan Kecamatan Tanah Putih

Kabupaten Rokan Hilir: Suatu Kajian Semantik 47 berupa akronim karena Ata dapat dilafalkan

sebagai kata. Jadi, dapat disimpulkan faktor yang melatarbelakangi nama julukan Ata dari laki-laki yang bernama Ahmad Thalib yaitu penamaan berdasarkan pemendekkan. Menurut Manaf (2010:40), “Pemendekkan yang dilakukan dengan mengambil setiap huruf awal, suku kata awal, atau suku akhir, atau gabungan antar suku kata awal, suku kata akhir dari kata yang dipendekkanya”.

Ketujuh belas, Adek Gagok adalah nama julukan dari seorang laki-laki yang bernama Andrizal. Laki-laki ini dijuluki Adek Gagok karena dia dalam berbicara selalu gagap. Kata Gagok dalam Bahasa Indonesia ialah Gagap. Menurut Depdiknas (2008: 215), bahwa gagap adalah gangguan bicara yang selalu mengulang-ulang konsonan. Nama julukan tersebut berdasarkan kajian semantik yaitu penamaan berdasarkan unsur sifat khas. Gagap merupakan suatu kata sifat.

SIMPULAN

Berdasarkan hasil pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa pertama, penamaan dapat dilakukan atas dasar penyebutan sifat khas dari objek yang dinamai. Gejala ini merupakan peristiwa semantik karena dalam peristiwa itu terjadi trasposisi makna dalam pemakaian yakni perubahan dari kata sifat menjadi kata benda. Disini terjadi perkembangan yaitu berupa ciri makna yang disebut dengan kata sifat yang mendesak kata benda karena sifatnya yang amat menonjol itu. Nama julukan orang di Kelurahan Sedinginan Kecamatan Tanah Putih berdasarkan sifat khas terdapat 13 nama julukan. Kedua, penamaan dapat dilakukan dengan menyebut bagian dari objek yang dinamai. Nama julukan orang di daerah tersebut berdasarkan penyebutan bagian terdapat 1 nama. Ketiga, penamaan dapat dilakukan atas dasar pemendekkan dari suatu bentuk panjang. Singkatan adalah kependekkan berupa pengambilan huruf awal dari bentuk panjang dan huruf-huruf hasil penyingkatan itu dilafalkan perhuruf. Nama julukan orang berdasarkan unsur pemendekkan terdapat 2 nama. Keempat, ditemui 1 data yang penamaannya berdasarkan tempat asal yaitu Ijon pasa. Jadi, nama julukan

orang di Kelurahan Sedinginan Kecamatan Tanah Puith Kabupaten Rokan Hilir terdapat 4 jenis penamaan yaitu penamaan berdasarkan penyebutan sifat khas, penamaaan berdasarkan pemendekan, penamaaan berdasarkan tempat asal, dan penamaaan berdasarkan sebagian.

REFERENSI

Ali. 2015. Kajian Semantik Nama Julukan Orang di Desa Sidomulyo Kecamatan Petanahan Kabupaten Kabumen. Program Penelitian,7 (04):12-18.

Alwi, Hasan (dkk.). 2003. Tata Bahasa Baku Indonesia. Jakarta: Bali Pustaka.

Aminuddin. 2011. Semantik Pengantar Studi Tentang Makna. Bandung: Sinar Baru Algensindo.

Chaer, Abdul. 2009. Pengantar Semantik Bahasa Indonesia. Jakarta: Rhenika Cipta. Djajasudarma, T Fatimah. 2009. Semantik 1.

Bandung: Refika Aditama.

2013. Semantik 2. Bandung: Refika Aditama.

Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Gramedia Balai Pustaka Utama.

Tarigan, Guntur. 1985. Pengajaran Semantik. Bandung: Angkasa.

Keraf, Gorys. 1997. Komposisi. Jakarta: Nusa Indah.

Manaf, Abdul Ngusman. 2009. Semantik Bahasa Indonesia. Jakarta: UNP Press. Mahsun. 2007. Metode Penelitian Bahasa.

Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Pateda, Mansoer. 2010. Semantik Leksikal. Jakarta: Rhenika Cipta.

Parera. 2004. Teori Semantik. 2004. Jakarta: Erlangga.

Sugiono. 2014. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung. Alfabeta.

Tampubolon, D.P (dkk). 1978. Tipe-tipe Semantik Kata Kerja Bahasa Indonesia Kontenporer. Jakarta. Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.

(9)

Volume 4, Nomor 3, Desember 2016

Penamaan Julukan Orang di Kelurahan Sedinginan Kecamatan Tanah Putih

Kabupaten Rokan Hilir: Suatu Kajian Semantik 48 Wijana, I Dewa Putu dan Rohmadi

Referensi

Dokumen terkait

Judul yang dipilih dalam penelitian ini adalah Perencanaan Arsitektur Enterprise untuk Pengembangan e-Government pada Pemerintah Kabupaten Barito Utara : Studi

Suhu tubuh sapi jantan umur <1 tahun pada pagi hari lebih tinggi bila dibandingkan dengan sapi jantan umur 1-2 tahun dan >2 tahun sedangkan suhu tubuh normal

Pemotongan tanduk rusa dilakukan pada saat rusanya masih hidup dengan cara menggiring rusa ketempat yang telah disediakan untuk pemotongan tanduknya, mengikat rusa

- Terdakwa-II mengetahui rencana Saksi-I Pratu Benny yang akan memberi pelajaran dan mempermalukan Sdr. Ketut Hadi Prayitno setelah yang bersangkutan datang ke Surabaya

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada 2 jam setelah distribusi ransum pada sapi yang diberi suplementasi PDIS memberikan kondisi pH rumen sebesar 7,15 dan berbeda nyata

Relevansi Antara Temuan Penelitian Dengan Tingkat Satuan Pendidikan Dari pelaksanaan penelitian tindakan kelas dapat diketahui bahwa materi pembelajaran membaca pemahaman

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis pengemas yang paling baik untuk produk tiwul instant dan kelapa parut kering selama penyimpanan 10 minggu di ASLT

Arti Performance atau kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi, sesuai dengan wewenang dan