• Tidak ada hasil yang ditemukan

Model Pembelajaran Latihan Penelitian ilmiah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Model Pembelajaran Latihan Penelitian ilmiah "

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

Model Pembelajaran Latihan Penelitian R. Akhmad Mukhlis TanuAndhikaNata (1505161)

Teknologi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan radenakhmadm@gmail.com

Model inquiry training dikembangkan oleh Richard Suchman (Dalam Joyce & Weil 2011 : 200) untuk mengajarkan siswa proses dalam meneliti dan mencari penjelasan tentang fenomena yang jarang terjadi. Model Suchman ini melibatkan siswa dalam versi-versi kecil tentang jenis-jenis prosedur yang digunakan oleh para sarjana untuk mengolah pengetahuan dan menghasilkan prinsip-prinsip.Didasarkan pada konsep metode ilmiah, ia mencoba untuk mengajarkan kepada siswa beberapa keterampilan dan bahasa penelitian ilmiah.

Suchman mengembangkan modelnya dengan menganalisis metode-metode yang telah digunakan oleh para peneliti kreatif, khususnya penelitian di bidang fisika. Saat dia mengidentifikasi unsur-unsur proses penelitian mereka, ia membentuknya menjadi suatu model pembelajaran yang kemudian kita kenal dengan model inquiry training.Dalam model inquiry training terdapat tiga prinsip, yaitu: (1) pengetahuan bersifat tentatif, (2) manusia memiliki sifat ingin tahu yang alamiah, dan (3) manusia mengembangkan individualitas secara mandiri. Prinsip pertama menghendaki proses penelitian secara berkelanjutan, prinsip kedua mengindikasikan pentingkan siswa melakukan eksplorasi, dan yang ketiga (kemandirian) akan bermuara pada pengenalan jati diri dan sikap ilmiah.

Model Latihan Penelitian dimulai dengan menyajikan situasi yang penuh pertanyaan. Dengan situasi yang penuh teka-teki secara alami mahasiswa akan terdorong untuk memecahkan teka-teki itu. Pengkondisian lingkungan belajar melalui cara tersebut mendorong mahasiswa meningkatkan intensitas kesadaran akan proses penelitian yang dilakukan pada saat itu secara langsung dapat diajarkan cara melakukan prosedur penelitian yang bersifat ilmiah. Suchman dalam Sukamto dan Wiranatapura (1999 : 90) mengatakan”Pengembangan model ini menyajikan kepada peserta didik suatu sikap bahwa “pengetahuan itu bersifat tentative” artinya selalu terbuka untuk dikaji secara terus menerus. Lebih langjut Sukamto dan Wiranatapura mendukung apa yang dikemukakan Suchman sebagai berikut: (1) Secara alami para peserta didik akan mencari sesuatu segera setelah dihadapkan pada masalah; (2) Mereka akan menjadi sadar tentang dan belajar mengenai strategi berpikir yang dimilikinya; (3) Strategi baru dapat diajarkan secara langsung melengkapi strategi yang telah dimiliki dan; (4) Penelitian yang bersifat kerja sama akan memperkaya proses berpikir dan membantu peserta didik untuk belajar tentang sifat tentative dari ilmu pengetahuan, sifat yang selalu berkembang dari ilmu pengetahuan, dan menghargai berbagai alternative penjelasan mengenai sesuatu hal.

(2)

Mengikuti keyakinan Suchman bahwa individu-individu memiliki motivasi alamiah untuk melakukan penelitian, model latihan penelitian ini dibangun berdasarkan pertentangan-pertentangan intelektual. Siswa dihadapkan pada situasi yang membingungkan dan diminta untuk menelitinya. Segal hal yang misterius, tak terduga, dan tak dikenal merupakan salah satu karakteristik dari peristiwa yang membingungkan tersebut. Oleh karena itu tujuan inti dari pembelajaran ini dalah memberikan siswa pengalaman dalam membangun pengetahuan baru, pertentangan-pertentangan yang dimunculkan seharusnya didasarkan pada gagasan-gagasan yang dapat diteliti.

Sumber :

Tati Setiawati, Ade Juwedah, dan Karpin.Penerapan Model Pembelajaran Inquiry Training Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Mata Kuliah Praktek Industri Pada Program Studi Pendidikan Tata Boga.Jurnal Penelitian Pendidikan. Vol 13. No. 1. April 2012.

[Online]: http://jurnal.upi.edu/file/8-tati-edit_61-66.p_.pdf

MP Muslim. 2016. Model Pembelajaran Scientific Inquiry (Penelitian Ilmiah).Unpas

Referensi

Dokumen terkait

Secara umum hasil penelitian yang diperoleh adalah kelimpahan dan komposisi dari Arthropoda kanopi pada lahan non Porang memiliki nilai yang lebih tinggi dibandingkan pada lahan

dan Sumatera Barat) yang berperan penting dalam meningkatkan rasa nasionalisme dan patriotisme masyarakat Indonesia. Hasil dari wawancara kami menunjukkan bahwa hanya

DALAM MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PEMBELIAN KARTU SELULER IM3 VERSI “IM3 SERU GRATIS GAK ABIS ABIS” (Studi Kasus Mahasiswa S1 Institut Pertanian Bogor). Di bawah bimbingan

Kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan pada Februari 2015 mengalami deflasi sebesar 1,52 persen, dengan indeks harga konsumen (IHK) sebesar 127,73

yang sama pula dengan kasus Kristian." Alasan majelis hakim tinggi pada dua kasus bisa dikatakan tidak tepat sepenuhnya.UU 8/2012 memang tidak mengatur soal apakah

Dengan mengetahui kesiapan produk unggulan lokal pada desa/kelurahan menjadi One Village One Product (OVOP) Kabupaten Purbalingga akan sangat membantu Pemerintah Kabupaten

Pengaruh positif dan signifikan dari quality of work life terhadap kepuasan kerja berarti apabila partisipasi, lingkungan fisik, pengembangan dan integrasi kerja

[r]