• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rancang Bangun Manajemen Jaringan Dengan Memanfaatkan SNMP Pada Metropolitan Area Network (Man) Pemerintah Kota Batam

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Rancang Bangun Manajemen Jaringan Dengan Memanfaatkan SNMP Pada Metropolitan Area Network (Man) Pemerintah Kota Batam"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Rancang Bangun Manajemen Jaringan

Dengan Memanfaatkan SNMP Pada Metropolitan Area

Network (Man) Pemerintah Kota Batam

Indra Sufian

STT Ibnu Sina; Jl.Teuku Umar – Lubuk Baja; telp/fax : 0778-425391/ 0778-458394 Program Studi Teknik Informatika, STT Ibnu Sina, Batam

e-mail: [email protected]

Abstrak

Pengembangan jaringan komputer Pemerintah Kota Batam berhasil membangun Metropolitan Area Network (MAN) yang menghubungkan 32 (tiga puluh dua) SKPD, 12 (dua belas) kantor kecamatan, 2 (dua) Pelabuhan Domestik dan 1 (satu) Pusat Layanan Perizinan. Dari 32 (tiga puluh dua) SKPD yang sudah dihubungkan jaringan komputer, 10 (sepuluh) diantaranya berada di luar Kantor Walikota Batam dan tersebar di seluruh wilayah Kota Batam. Pengelolaan manajemen jaringan menjadi satu hal yang sangat penting mengingat luasnya area yang ditangani dan banyaknya peralatan perlengkapan yang dikelola oleh Pemerintah Kota Batam. Model ISO X.700 merupakan salah satu standarisasi dalam pengelolaan manajemen jaringan komputer dengan membagi dalam 5 (lima) fungsi yaitu Fault, Configuration, Accounting, Performance, Security (FCAPS). Protokol yang dapat membantu dalam pengelolaan jaringan yaitu Simple Network Management Protocol (SNMP). Protokol ini ringan dan kecil sehingga hampir seluruh peralatan dan perlengkapan jaringan komputer yang mulai masuk dalam kategori kualitas menengah sudah memasukan protokol SNMP dalam produk-produknya. Rancang bangun manajemen jaringan yang diimplementasikan pada MAN Pemerintah Kota Batam berdasarkan standar model ISO X.700 dengan memanfaatkan protokol SNMP dilakukan dengan melakukan pengelompokan Object Identifier (OID) berdasarkan masing-masing fungsi standar ISO X.700. Manajemen jaringan berdasarkan standar ISO X.700 dengan memanfaatkan protokol SNMP membantu pengelola jaringan karena menjadikan pengelolaan manajemen jaringan lebih terstruktur dan sistematis.

Kata kunci

MAN, Manajemen Jaringan, SNMP

Abstract

The development of the network computer by the Batam Municipality was susccesful constructive Metropolitan Area Network (MAN) that connected 32 SKPD, 12 subdistrict offices, 2 Domestik ports and 1 Center of the permission Service. From 32 SKPD that has been connected by the network of the computer, 10 among them was apart from the Office Mayor Batam and spread all over the Batam City territory. Network management became one matter that was very important considering the coverage of the area that was handled and the amount of equipment that were carried out by the Batam Municipality. The ISO model X.700 was one of the standards in the network management of the computer with divided in 5 functions that is Fault, Configuration, Accounting, Performance, Security (FCAPS). Protocol that could help in the network management that is Simple Network Management Protocol (SNMP). This protocol was minor and small so as almost all equipment of the computer that began to enter the category of the middle quality of network equipment already SNMP protocol included in his products. Network management frame work that the implementation in MAN the Batam Municipality was based on the standard of the ISO model X.700 by making use of SNMP protocol was carried out by carrying out the Object Identifier (OID) grouping was respectively based on the function of the ISO making use SNMP protocol helped the network manager because of making the network management more the structure and systematic.

(2)

1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pengembangan jaringan komputer Pemerintah Kota Batam untuk menghubungkan SKPD yang terletak di luar Kantor Walikota Batam dimulai pada tahun anggaran 2006. Sampai dengan tahun 2007 Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dan lokasi pelayanan umum yang sudah terhubung dengan jaringan Local Area Network (LAN) di lingkungan Pemerintah Kota Batam sejumlah 32 (tiga puluh dua) SKPD, 12 (dua belas) kantor kecamatan, 2 (dua) Pelabuhan Domestik dan 1 (satu) Pusat Layanan Perizinan. Dari 32 (tiga puluh dua) SKPD yang sudah dihubungkan jaringan komputer, 10 (sepuluh) diantaranya berada di luar Kantor Walikota Batam dan tersebar di seluruh wilayah Kota Batam.

Infrastruktur jaringan komputer Local Area Network (LAN) yang menghubungkan seluruh SKPD dan lokasi pelayanan umum di lingkungan Pemerintah Kota Batam membentuk sebuah Metropolitan Area Network (MAN).

Jaringan yang sudah dibangun sampai dengan tahun 2007 sering mengalami gangguan. Pada umumnya gangguan atau terputusnya jaringan komputer tidak diketahui secara cepat oleh aparatur pengelola jaringan. Pengelola jaringan mengetahui terjadi gangguan atau terputus jaringan setelah mendapatkan informasi dari pengguna dan sering kali pengguna terlambat memberikan informasi dan laporan kepada pengelola sehingga penanganan perbaikan jaringan komputer menjadi lama yang pada akhirnya layanan kepada masyarakat juga menjadi terhambat.

Permasalahan yang umum terjadi dalam Metropolitan Area Network (MAN) Pemerintah Kota Batam adalah sebagai berikut:

a. Tidak semua anggota mengetahui dan mengingat jalur koneksi.

b. Perbaikan menjadi lambat karena anggota pengelola tidak mengetahui secara pasti jenis, merk, tipe dan spesifikasi peralatan terpasang yang mendapatkan gangguan.

c. Pemantauan dan evaluasi kinerja jaringan komputer belum sepenuhnya dilakukan karena anggota pengelola jaringan kurang memahami deskripsi tugas dan pekerjaan sebagai pengelola jaringan.

1.2 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisa, perancangan arsitektur Metropolitan Area Network (MAN) Pemko Batam yang mendukung pemanfaatan protokol SNMP untuk membantu pengelolaan manajemen jaringan sehingga manajemen jaringan Pemerintah Kota Batam dapat mengikuti standar manajemen ISO model X.700.

2. METODE PENELITIAN

2.1 Tinjauan Pustaka

Penelitian mengenai Simple Network Management Protokol (SNMP) dan Network Management sudah pernah dilakukan untuk berbagai maksud dan tujuan. Beberapa di antaranya adalah S. Boros (2000) dengan judul “Policy-Based Network Management with SNMP” yang menjelaskan bagaimana pengaturan konfigurasi untuk pemanfaatan protokol Simple Network Management Protocol (SNMP) berdasarkan peralatan yang dipergunakan. Penelitian ini dimaksudkan untuk menjelaskan secara spesifik konfigurasi yang dibutuhkan untuk masing-masing peralatan. Penelitian juga dimaksudkan untuk menjelaskan cara memanipulasi (membuat, meng-install, memonitor, mengubah dan menghapus) konfigurasi agar dapat dipergunakan dalam pengelolaan jaringan dengan memanfaatkan protokol SNMP.

(3)

Jurnal Teknik Ibnu Sina (JT-IBSI), Sekolah Tinggi Teknik Ibnu sina – Batam manajemen obyek SNMP untuk menganalisa dan mengevaluasi performa secara konsisten.

Paul E Sevinc, Jean-Philippe Martin-Flatin dan Rachid Guerraoui (2004) tentang Patterns in SNMP-Based Network Management. Penelitian ini ditujukan melihat secara langsung arsitektur manajemen SNMP dari sudut pandang software enggineering dan design pattern. Hal ini dimaksudkan untuk mempersiapkan pengelolaan manajemen jaringan memanfaatkan SNMP dengan menggunakan media internet.

Penelitian tentang pemantauan workstation pada jaringan komputer lokal dengan memanfaatkan layanan SNMP yang dilakukan oleh Afdhal dan Taufiq A. Gani (2005). Dalam penelitian ini dibuat sebuah sistem aplikasi yang menyediakan informasi IP Addres Collector, Workstation System Description, MIB Tree, dan System Description Group. Sistem Aplikasi ini dapat berjalan pada sistem operasi Microsoft Windows.

2.2. Landasan Teori

2.2.1 Manajemen Jaringan Komputer

Menurut Wasita (2007), manajemen jaringan adalah sebuah pekerjaan untuk memelihara seluruh sumber jaringan dalam keadaan baik, karena saat ini jaringan sangat kompleks, dinamik dan terdiri atas komponen yang tidak dapat diandalkan sepenuhnya, peralatan yang baik diperlukan untuk mengelola jaringan tersebut.

Manajemen jaringan, dalam beberapa hal memonitor aktivitas jaringan dengan outdated protocol analyzer. Dalam hal yang lain, manajemen jaringan melibatkan database terdistribusi, autopolling dari perangkat jaringan, dan high-end workstation yang membangkitkan tampilan grafis yang real-time dari trafik maupun perubahan pada topologi jaringan. Secara garis besar, manajemen jaringan adalah layanan yang memperkerjakan beragam tool, aplikasi, dan perangkat untuk membantu manajer jaringan (manusia) dalam memonitor dan mengelola jaringan.

Masalah yang terkait dengan ekspansi jaringan memberi efek pada manajemen operasi jaringan sehari-hari dan perencanaan strategis pertumbuhan jaringan. Setiap teknologi jaringan baru memerlukan sekumpulan ahlinyat tersendiri. Pada tahun 80-an, penempatan memerlukan sendiri untuk mengelola jaringan yang besar dan beragam yang menyebabkan krisis bagi banyak organisasi. Sebuah kebutuhan mendesak hadir bagi manajemen jaringan yang terotomatisasi termasuk hal-hal yang disebut perencanaan kapasitas jaringan menjadi terintegrasi lintas lingkungan beragam.

Secara umum sistem manajemen jaringan memiliki arsitektur jaringan dasar yang model umumnya terdiri dari:

a. Aplikasi Manajemen Jaringan, berfungsi menyediakan antarmuka pada sistem manajemen. Aplikasi ini bertanggung jawab mengirimkan permintaan manajemen pada perangkat yang diatur dan menampilkan hasilnya pada pengguna.

b. Perangkat yang Diatur, adalah elemen jaringan yang akan diatur. Masing-masing perangkat tersebut memiliki agen tersendiri yang bertanggung jawab dalam hubungannya dengan aplikasi manajemen dan agen.

c. Protokol Manajemen Jaringan, berfungsi mendefinisikan sintaks umum pada pesan untuk ditukarkan dengan aplikasi manajemen dan agen.

d. Database Manajemen, adalah sebuah database dari objek yang dimonitor oleh sistem manajemen jaringan. Di dalam konteks manajemen sistem merujuk pada Management Information Base (MIB).

2.2.2 Simple Network Management Protocol (SNMP)

(4)

beberapa dari struktur basis data yang spesifik yang dinamakan MIB sudah didefinisikan sebagai bagian dari SNMP. MIB ini menspesifikasikan obyek-obyek yang telah diatur untuk subyek manajemen jaringan yang paling umum termasuk bridge, router dan LAN.

Pertumbuhan popularitas yang cepat dari SNMP pada tahun 1980-an dan awal tahun 1990-an membuat kesadaran akan kekurangan-kekurangan yang ada pada SNMP, hal ini termasuk kedalam kategori defisiensi fungsional, seperti ketidakmampuan menspesifikasikan bulk-data transfer dengan mudah, defisiensi keamanan, misalnya tidak adanya mekanisme authentifikasi dan privasi.

Untuk memperbaikinya beberapa group independen memulai mengerjakan peningkatan keamanan pada SNMPV2. Terdapat dua pendekatan yang muncul yang saling bersaing satu dengan lainnya yaitu SNMPv2u dan SNMPv2* yang mana keduanya menjadi masukan bagi IETF SNMPv3 yang baru.

Hal yang sangat penting untuk diketahui, bahwa SNMPv3 bukan pengganti dari SNMPv1 dan atau SNMPv2. SNMPv3 mendefinisikan kemampuan keamanan yang dapat digunakan bersama dengan SNMPv3 atau SNMPv1.

2.2.3 Transmission Control Protocol (TCP) / Internet Protocol (IP)

TCP/IP merupakan hasil dari pengembangan dan riset protokol yang dilakukan atas jaringan paket-switched eksperimental (experimental packet-switched network), ARPANET, dan didanai oleh Defense Advance Research Project Agency (DARPA), dan secara umum dikenal sebagai TCP/IP Protocol Suite. Protocol Suite ini terdiri atas sekumpulan protokol dalam jumlah besar yang dijadikan sebagai standar Internet (Tanembaum, 1997).

Tidak ada model protokol TCP/IP resmi sebagaimana yang ada dalam OSI. Bagaimanapun juga, bila didasarkan atas standar-standar protokol yang telah dikembangkan, kita dapat menyusun task-task komunikasi untuk TCP/IP menjadi 5 (lima) lapisan independen secara relatif. TCP/IP dan ISO dilukiskan dalam gambar 2.3.

2.2.4 Manajemen jaringan ISO model X.700

Menurut jurnal yang dikeluarkan oleh Cisco (http://www.cisco.com/en/ US/docs/internetworking/technology/handbook/NM-Basics.pdf), ISO model X.700 memberikan standarisasi cara bagaimana memahami fungsi utama dari sistem manajemen jaringan. Berdasarkan ISO Model X.700 konsep manejemen jaringan ada 5 (lima). ke-5 (lima) konsep tersebut adalah sebagai berikut:

(1) Performance Management (2) Configuration Management (3) Accounting Management (4) Fault Management (5) Security Management

2.3. Pertanyaan Penelitian

Atas dasar tinjauan pustaka dan dasar teori, didapatkan pertanyaan penelitian sebagai berikut:

a. Bagaimana topologi dan pemetaan peralatan perlengkapan pada Metropolitan Area Network (MAN) Pemko Batam yang dapat mendukung protokol SNMP.

b. Apakah peralatan dan perlengkapan yang dipergunakan pada MAN Pemko Batam mendukung pemanfaatan protokol SNMP.

(5)

Jurnal Teknik Ibnu Sina (JT-IBSI), Sekolah Tinggi Teknik Ibnu sina – Batam 3.1 Hasil Penelitian

3.1.1 Hasil Survei dan Pendataan Inventarisir Peralatan (1) Hasil Survei

Metropolitan Area Network (MAN) Pemerintah Kota Batam menghubungkan 12 (dua belas) Kecamatan, 3 (tiga) Pelabuhan, 1 (satu) Kantor DPRD Kota Batam, 1 (satu) Kantor Pelayanan Perizinan, 13 (tiga belas) Kantor Dinas yang berlokasi di luar Kantor Walikota Batam.

Berdasarkan hasil survei yang didapatkan wilayah jalur komunikasi menjadi 6 (enam) kelompok berdasarkan pembagian kelompok radio WLAN dan 1 kelompok LAN yang terpasang di Kantor Walikota Batam.

(2) Hasil Pendataan Inventarisasi Peralatan

Inventarisasi peralatan dan perlengkapan yang dipergunakan pada Metropolitan Area Network (MAN) Pemerintah Kota Batam berdasarkan topologi jaringan yang ada seperti pada tabel 1 berikut:

Tabel 1 Peralatan dan perlengkapan terpasang

No Fungsi Merek Jenis/Type dan Seri

1 Radio WLAN Smartbridges Air Point Nexus

2 Router Cisco 2600

3 Switch Cisco Catalyst Express 500

4 Switch/Hub 3Com Office Connect 3C16792B

5 Switch/Hub Dlink DES=10008

6 Access Point Lynksys WRT-54

7 UPS APC 500Va

3.1.2 Hasil Implementasi

Implementasi manajemen jaringan Metropolitan Area Network (MAN) Pemerintah Kota Batam dilakukan pada 2 (dua) area distribusi.

Langkah-langkah yang dilakukan pada implementasi sebagai berikut: 1. Menentukan area implementasi.

2. Mengaktifkan fungsi SNMP pada peralatan dan perlengkapan terpasang. 3. Mengumpulkan OID berdasarkan fungsi fault dan configuration management.

3.2 Pembahasan

3.2.1 Pembahasan Hasil Survei dan Pendataan Invetarisir Peralatan (1) Pembahasan Hasil Survei

Arsitektur dan topologi jaringan yang akan menggambarkan pembagian area atau wilayah distribusi dan lokasi penempatan manajer yang bertugas mengumpulkan data dari masing-masing agen di wilayahnya.

Pembagian area atau wilayah distribusi disesuaikan dengan pembagian jalur komunikasi data yaitu terbagi menjadi 6 (enam) area distribusi. Hal ini dimaksudkan untuk mempermudah dalam melakukan pemantauan dan perbaikan.

(2) Pembahasan Hasil Pendataan Inventarisasi Peralatan

(6)

Tabel 2 Identifikasi peralatan dan perlengkapan terhadap dukungan SNMP

No Fungsi Merek Jenis/Type dan Seri SNMP

1 Radio WLAN Smartbridges Air Point Nexus Ya (Versi 1)

2 Router Cisco 2600 Ya (Versi 2c)

3 Switch Cisco Catalyst Express 500 Ya (Versi 2c) 4 Switch/Hub 3Com Office Connect 3C16792B Tidak

5 Switch/Hub Dlink DES=10008 Tidak

6 Access Point Lynksys WRT-54 Ya (Firmware di Upgrade)

7 UPS APC 500Va Tidak

3.2.2 Pembahasan hasil Implementasi

(1) Pembahasan Hasil Implementasi Manajemen Konfigurasi

Informasi-informasi yang berasal dari manajemen konfigurasi bermanfaat untuk pengelola jaringan dalam melakukan perbaikan dan pemeliharaan. Karena informasi yang diberikan adalah informasi-informasi mengenai peralatan dan sistem yang terpasang pada peralatan dan perlengkapan jaringan. Daftar OID dan informasi yang didapatkan diuraikan pada tabel 3.

Tabel 3 Daftar OID dalam fungsi manajemen konfigurasi

NO OID FUNGSI

1 .1.3.6.1.2.1.1.1 Deskripsi Peralatan dan Perlengkapan 2 .1.3.6.1.2.1.1.2 Informasi versi SNMP

3 .1.3.6.1.2.1.1.4 Informasi Nama Pengelola 4 .1.3.6.1.2.1.1.5 Informasi Nama Peralatan 5 .1.3.6.1.2.1.1.6 Informasi Lokasi Peralatan

6 .1.3.6.1.2.1.1.7 Informasi Jenis/Layanan Peralatan

(2) Pembahasan Hasil Implementasi Manajemen Fault

Informasi-informasi yang berasal dari manajemen fault bermanfaat untuk pengelola jaringan dalam melakukan analisa untuk mengetahui status dan kondisi dari peralatan dan perlengkapan jaringan yang terpasang. Karena informasi yang diberikan adalah informasi-informasi mengenai status dan kondisi peralatan dan perlengkapan seperti kondisi baik atau tidak. Daftar OID dan informasi yang didapatkan diuraikan pada tabel 4.

Tabel 4 Daftar OID dalam fungsi manajemen fault

NO OID FUNGSI

1 .1.3.6.1.2.1.1.3 Informasi lama waktu operasional

2 .1.3.6.1.2.1.2.1 Informasi banyaknya antarmuka (interface) jaringan 3 .1.3.6.1.2.1.2.2.1.2 Informasi deskripsi tipe/jenis antarmuka (interface)

jaringan

4 .1.3.6.1.2.1.2.2.1.7 Informasi status masing-masing antarmuka (interface) jaringan

(7)

Jurnal Teknik Ibnu Sina (JT-IBSI), Sekolah Tinggi Teknik Ibnu sina – Batam

Kesimpulan yang didapat dari penelitian dengan judul Rancang Bangun Manajemen Jaringan Dengan Memanfaatkan SNMP Pada Metropolitan Area Network (MAN) Pemerintah Kota Batam adalah sebagai berikut:

1) Topologi Metropolitan Area Network (MAN) Pemerintah Kota Batam yang dapat mendukung protokol SNMP didapatkan berdasarkan hasil survei literatur dan lapangan. Topologi yang ada pada saat ini belum ada fungsi “redudancy” jaringan, sehingga jika salah satu jalur komunikasi terputus maka koneksi lanjutannya juga terputus sehingga mengganggu kinerja jaringan pada Metropolitan Area Network (MAN) Pemerintah Kota Batam.

2) Pengelolaan manajemen jaringan yang mengacu pada standar manajemen jaringan ISO model X.700 dapat dilakukan dengan memanfaatkan protokol SNMP. Pemanfaatan protokol SNMP dilakukan dengan mengelompokkan OID berdasarkan masing-masing fungsi manajemen yaitu fungsi fault, configuration, accounting, performance dan security.

5. SARAN

Adapun saran untuk penelitian yang akan datang adalah:

1) Pemanfaatan protokol SNMP berdasarkan standar ISO X.700 dapat dikembangkan ke fungsi-fungsi selanjutnya yaitu Accounting, Performance dan Security Management sehingga pengelolaan manajemen jaringan pada Metropolitan Area Network (MAN) Pemerintah Kota Batam menjadi lebih lengkap.

2) Tools yang dipakai dalam penelitian ini dapat dikembangkan dengan menambahkan fungsi-fungsi seperti untuk penambahan area distribusi, penambahan agen SNMP dan penambahan OID sehingga menjadi lebih adaptif terhadap perubahan-perubahan yang terjadi.

DAFTAR PUSTAKA

Boutaba, R, 2002, Network Management: Trends & Enabling Technologies, University of Waterloo: School of Computer Science, http://www.risq.qc.ca/risq2002/actes/10-Raouf-Boutaba_ppt.pdf. Diakses pada tanggal 5 Mei 2008, pukul 14.00 WIB.

CISCO, Internetworking Technologies Handbook: Chapter6 – Network Management Basic, http://www.cisco.com/en/US/docs/internetworking/technology/handbook/NM-Basics.pdf. Diakses tanggal 22 April 2008, pukul 14.00 WIB.

Guerrero, D. 1997. Network Management & Monitoring with Linux, Some handy tools for managing today’s ubiquitous networks. http://www.david-guerrero.com/papers/snmp/. Diakses tanggal 22 April 2008, pukul 14.15 WIB.

Melquist, P. E. 2002. SNMP++ Pendekatan Berorientasi Objek Untuk Pengembangan Aplikasi Jaringan. Yogyakarta: Andi.

Simoneau, P. 1999. SNMP Network Management. New York: McGraw-Hill.

Siyan, K. S. Network Management for Microsoft Network Using SNMP. http://www.microsoft.com/technet/archive/winntas/maintain/featusability/networkm.mspx ?mfr=true. Diakses tanggal 22 April 2008, pukul 13.00 WIB.

Tanembaum, A. S 1997. Jaringan Komputer Edisi Bahasa Indonesia dari Computer Network 3e. Jakarta: Prenhallindo.

Gambar

Tabel 1 Peralatan dan perlengkapan terpasang
Tabel 3 Daftar OID dalam fungsi manajemen konfigurasi

Referensi

Dokumen terkait

Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan bisa disimpulkan bahwa pelaksanaan pendokumentasian asuhan keperawatan di Rumah Sakit Jiwa Menur Surabaya tidak sesuai standar

4.11 Peningkatan Hasil Observasi Kolabolator terhadap Peneliti dalam Kegiatan Layanan Penguasaan Konten dengan Media Audio Visual pada Siswa Kelas XI IPS A MA

Aplikasi Skype yang dapat digunakan di ponsel tidak hanya berupa internet calling gratisan yang dapat diakses menggunakan teknologi VoIP tapi juga aplikasi

Berdasarkan hasil kajian ini, dapat disimpulkan bahawa tahap kesejahteraan kewangan peserta Azam Tani FAMA berada pada tahap sederhana kerana mereka masih lemah

Untuk melihat lebih jauh relevansi istihsan dengan pembaruan hukum Islam, maka perlu ditegaskan kembali bahwa pembaruan hukum Islam berarti menetapkan hukum yang mampu

Wawancara di atas, dapat kita simpulkan bahwa langkah-langkah yang harus dilakukan oleh BMT Sidogiri dalam menangani nasabah yang mengajukan pembiayaan adalah

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui adakah pengaruh Pendapatan secara parsial terhadap Tingkat Profitabilitas di KSPS Perambabulan Al- Qomariyah

Berdasarkan hasil pengujian dan pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa model pen- jadwalan kuliah otomatis berbasis PSO da- pat digunakan sebagai alat bantu pembuatan jadwal