• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Nama Sekolah : SMK N 1 Balongan Mata Pelajaran : Matematika

Komp. Kealian : Seluruh Komp. Keahlian Kelas/Semester : X / I

Tahun Pelajaran : 2017/2018

Alokasi Waktu : 12 JP ( 3x Pertemuan)

A. Kompetensi Inti

KI 3: Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual, konseptual,

operasional dasar, dan metakognitifsesuai dengan bidang dan lingkup kajian matematika pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional.

KI 4: Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan bidang kajian matematika Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja. Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung. Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan, gerak mahir, menjadikan gerak alami dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.

B. Kompetensi Dasar

3.2 Menerapkan persamaan dan pertidaksamaan nilai mutlak bentuk linear satu variabel

4.2 Menyajikan penyelesaian masalah yang berkaitan dengan persamaan dan pertidaksamaan nilai mutlak bentuk linear satu variabel

C. Indikator Pencapaian Kompetensi

3.2.1 Menerapkan persamaan linier satu variabel 3.2.2 Menerapkan pertidaksamaan linier satu variabel 3.2.3 Menerapkan konsep nilai mutlak

4.2.1 Menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan persamaan linier satu variabel 4.2.2 Menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan pertidaksamaan linier satu variabel 4.2.3 Menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan nilai mutlak

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT

DINAS PENDIDIKAN

SMK NEGERI 1 BALONGAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(2)

D. Tujuan Pembelajaran

Melalui diskusi dan menggali informasi, peserta didik dapat: a. Memahami persamaan linier satu variabel dengan teliti b. Menjelaskan persamaan linier satu variabel dengan santun

c. Menerapkan persamaan linier satu variabel secara bertanggungjawab d. Memahami pertidaksamaan linier satu variabel dengan teliti

e. Menjelaskan pertidaksamaan linier satu variabel dengan santun

f. Menerapkan pertidaksamaan linier satu variabel secara bertanggungjawab g. Memahami konsep nilai mutlak dengan teliti

h. Menjelaskan konsep nilai mutlak dengan santun

i. Menerapkan konsep nilai mutlak secara bertanggungjawab

j. Disediakan lembar soal persamaan linier satu variabel, peserta didik akan dapat menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan persamaan linier satu variabel berdasarkan contoh dengan percaya diri

k. Disediakan lembar soal pertidaksamaan linier satu variabel, peserta didik akan dapat menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan pertidaksamaan linier satu variabel berdasarkan contoh dengan percaya diri

l. Disediakan lembar soal nilai mutlak, peserta didik akan dapat menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan nilai mutlak berdasarkan contoh dengan percaya diri

E. Materi Pembelajaran

Persamaan Linier Satu Variabel

Persamaan adalah suatu pernyataan matematika dalam bentuk simbol yang menyatakan bahwa dua hal adalah persis sama. Dari bentuk-bentuk 3(x – 1) + x dan –x + 7, kita dapat membentuk persamaan

yang merupakan suatu persamaan linear satu variabel (PLSV). Untuk menyelesaikan suatu persamaan, kita harus menentukan nilai dari x sedemikian sehingga persamaan tersebut menjadi benar, yang berarti, nilai dari ruas kiri sama dengan ruas kanan. Perhatikan tabel berikut.

Berdasarkan tabel di atas, kita dapat menemukan bahwa persamaan 3(x – 1) + x = –x + 7 akan bernilai benar ketika kita mengganti x dengan bilangan 2, dan akan salah jika kita mengganti x dengan

(3)

Menyelesaikan persamaan dengan menggunakan tabel akan memakan waktu yang cukup lama. Untuk itu, kita dapat menuliskan suatu persamaan yang diberikan ke dalam persamaan ekuivalen yang lebih sederhana, sampai kita mendapatkan solusi yang diminta. Persamaan-persamaan yang ekuivalen adalah persamaan-persamaan yang memiliki himpunan selesaian sama, dan diperoleh dari

penyederhanaan kedua ruas persamaan dengan menggunakan sifat-sifat penjumlahan, perkalian, dan distributif dari suatu persamaan, sampai diperoleh suatu persamaan dalam bentuk x = konstanta. Sifat Penjumlahan dan Perkalian Suatu Persamaan

Jika A, B, dan C merupakan bentuk-bentuk aljabar dan A = B, maka A + C = B + C, AC = BC, dan A/C = B/C (C ≠ 0).

Dengan kata lain, berdasarkan sifat penjumlahan suatu persamaan, kita dapat menambahkan suatu bilangan atau bentuk aljabar lain ke dalam ruas kanan dan kiri persamaan tersebut. Pernyataan yang serupa dapat dibuat untuk menyatakan sifat perkalian suatu persamaan. Sifat-sifat dari persamaan ini dapat dikombinasikan untuk dijadikan panduan dalam menyelesaikan suatu persamaan linear. Sebagai catatan, tidak semua langkah dalam panduan ini diperlukan dalam menyelesaikan setiap persamaan. Berikut ini merupakan panduan/langkah-langkah dalam menyelesaikan persamaan linear satu variabel.

1. Hilangkan tanda kurung dengan menggunakan sifat distributif, kemudian operasikan suku-suku yang serupa.

2. Gunakan sifat penjumlahan suatu persamaan untuk menulis persamaan tersebut sehingga semua variabel berada di satu ruas, sedangkan semua konstanta berada di ruas lainnya. Sederhanakan masing-masing ruas.

3. Gunakan sifat perkalian suatu persamaan untuk menghasilkan persamaan yang berbentuk x = konstanta.

4. Untuk soal penerapan, jawablah ke dalam kalimat sempurna dan gunakan satuan yang sesuai dengan perintah.

Sebagai contoh pertama, kita akan mencoba menyelesaikan persamaan 3(x – 1) + x = –x + 7 yang merupakan masalah di awal pembahasan ini.

Contoh 1: Menyelesaikan PLSV dengan Menggunakan Sifat-sifat Persamaan

Selesaikan persamaan 3(x – 1) + x = –x + 7. Pembahasan

Seperti selesaian dengan menggunakan tabel, kita juga memperoleh bahwa selesaian dari persamaan tersebut adalah x = 2.

Untuk menguji selesaian yang kita peroleh, kita dapat mensubstitusikan selesaian ini ke dalam

(4)

Jika ada koefisien-koefisien dalam suatu persamaan berbentuk pecahan, kalikan kedua ruas dengan KPK (Kelipatan Persekutuan Terkecil) dari penyebut-penyebutnya, untuk menghilangkan pecahan tersebut. Karena setiap bilangan desimal dapat ditulis ke dalam bentuk pecahan, maka dalam menyelesaikan persamaan yang memuat koefisien desimal, kita dapat mengubah bentuk desimal tersebut ke dalam bentuk pecahan terlebih dahulu.

Contoh 2: Menyelesaikan PLSV dengan Koefisien Pecahan

Tentukan selesaian dari persamaan: 1/4(n + 8) – 2 = 1/2(n – 6). Pembahasan

Dengan menguji persamaan asli dengan x = 12, kita mendapatkan 3 = 3. Sehingga selesaian yang diperoleh adalah benar

Pertidaksamaan Linier Satu Variabel

Ada tiga cara yang bisa digunakan untuk menyelesaikan persamaan linear satu variabel yakni dengan cara substitusi, persamaan ekuivalen dan pindah ruas. Ketiga cara di atas juga berlaku pada pertidaksamaan linear satu variabel.

Cara Substitusi

Untuk menyelesaikan pertidaksamaan linear satu variabel dengan cara substitusi hampir sama caranya seperti menyelesaikan persamaan linear satu variabel dengan cara substitusi. Untuk memahami hal tersebut sekarang perhatikan pertidaksamaan 10 – 3x > 2, dengan x variabel pada himpunan bilangan asli. Untuk menyelesaikan pertidaksamaan tersebut Anda harus mensubstitusi x dengan sembarang bilangan asli.

Jika x = 1 maka: <=>10 – 3 . 1 > 2

<=> 7 > 2 (pernyataan benar) Jika x = 2 maka:

<=>10 – 3 . 2 > 2

<=> 4 > 2 (pernyataan benar) Jika x = 2 maka:

<=>10 – 3 . 3 > 2

(5)

Jika x = 4 maka: <=>10 – 3 . 4 > 2

<=> – 2 > 2 (pernyataan benar)

Ternyata untuk x = 1 dan x = 2, pertidaksamaan 10 – 3x > 2 menjadi kalimat yang benar. Jadi, himpunan penyelesaian dari 10 – 3x > 2 adalah {1, 2}.

Secara umum dapat dituliskan bahwa penyelesaian dari pertidaksamaan linear satu variabel adalah pengganti variabel dari suatu pertidaksamaan, sehingga menjadi pernyataan yang benar.

Untuk memantapkan pemahaman Anda tentang cara penyelesaian pertidaksamaan linear satu variabel dengan cara substitusi, silahkan perhatikan contoh soal di bawah ini.

Contoh Soal 1

Tentukan himpunan penyelesaian pertidaksamaan p + 5 ≥ 9 jika peubah pada himpunan bilangan cacah.

Penyelesaian:

Untuk menyelesaikan pertidaksamaan tersebut Anda harus mensubstitusi x dengan sembarang bilangan cacah. Jika x = 0 maka:

<=> p + 5 ≥ 9 <=> 0 + 5 ≥ 9

<=> 5 ≥ 9 (pernyataan salah) Jika x = 1 maka:

<=> p + 5 ≥ 9 <=> 1 + 5 ≥ 9

<=> 6 ≥ 9 (pernyataan salah) Jika x = 2 maka:

<=> p + 5 ≥ 9 <=> 2 + 5 ≥ 9

<=> 7 ≥ 9 (pernyataan salah) Jika x = 3 maka:

<=> p + 5 ≥ 9 <=> 3 + 5 ≥ 9

<=> 8 ≥ 9 (pernyataan salah) Jika x = 4 maka:

<=> p + 5 ≥ 9 <=> 4 + 5 ≥ 9

<=> 9 ≥ 9 (pernyataan benar) Jika x = 5 maka:

<=> p + 5 ≥ 9 <=> 5 + 5 ≥ 9

<=> 10 ≥ 9 (pernyataan benar) Jika x = 6 maka:

<=> p + 5 ≥ 9 <=> 6 + 5 ≥ 9

<=> 11 ≥ 9 (pernyataan benar)

Ternyata untuk x = 4, 5, 6, . . . pertidaksamaan p + 5 ≥ 9 menjadi kalimat yang benar. Jadi, himpunan penyelesaian dari p + 5 ≥ 9 adalah {4, 5, 6, . . }.

Penyelesaian pertidaksamaan linear dengan cara substitusi agak sulit dilakukan karena kita harus main terka terhadap bilangan yang akan kita masukan. Kita tahu bahwa bilangan ada tak terhingga banyaknya. Jadi kita gunakan alternatif yang kedua untuk menyelesaikan persamaan linear satu variabel yaitu dengan menggunakan persamaan ekuivalen.

Persamaan Ekuivalen

Suatu pertidaksamaan dapat dinyatakan ke dalam pertidaksamaan yang ekuivalen dengan cara sebagai berikut: a). Menambah atau mengurangi kedua ruas dengan bilangan yang sama tanpa mengubah tanda ketidaksamaan; b). Mengalikan atau membagi kedua ruas dengan bilangan positif yang sama tanpa mengubah tanda ketidaksamaan; c). Mengalikan atau membagi kedua ruas dengan bilangan negatif yang sama, tetapi tanda ketidaksamaan berubah, dimana > menjadi <, < menjadi >, ≤ menjadi ≥, dan ≥ menjadi ≤.

Untuk memantapkan pemahaman Anda tentang cara penyelesaian suatu pertidaksamaan linear satu variabel dengan persamaan ekuivalen, silahkan simak contoh soal di bawah ini.

Contoh Soal 2

(6)

Penyelesaian:

Tentukan himpunan penyelesaian pertidaksamaan 2(x – 30) < 4(x – 2) jika peubah pada himpunan bilangan cacah.

Penyelesaian:

<=> (– ½) . 2x ≥ (– ½) . 52 (dikali – ½ dan tandanya berubah karena dikalikan dengan bilangan negatif dari ≤ menjadi ≥)

<=> x ≥ 26

Bagaimana? Mudah bukan? Cara di atas terlalu banyak menyita waktu dan terlalu panjang, maka ada alternatif yang boleh dibilang paling mudah yakni dengan pindah ruas.

Pindah Ruas

Untuk mengerjakan pertidaksamaan linear satu variabel caranya sama seperti mengerjakan persamaan linear satu variabel dengan pindah ruas. Cara ini pada dasarnya sama seperti menyelesaikan pertidaksamaan dengan persamaan ekuivalen. Oke, kita langsung saja ke contoh soal agar Anda lebih mudah memahaminya.

Contoh Soal 4

(7)

Sifat

Berikut ini adalah beberapa sifat dasar dari nilai mutlak:

Sifat-sifat nilai mutlak yang lain adalah :

(8)

Mari kita cermati beberapa bentuk persamaan nilai mutlak berikut :

Untuk memperdalam pemahaman kalian, mari kita cermati beberapa contoh berikut : Contoh 1

Tentukan Himpunan penyelesaian dari |x| = 6 Penyelesaian

|x| = 6

x = 6 atau x = – 6

Himpunan penyelesaiannya adalah {– 6 , 6}. Contoh 2

Tentukan himpunan penyelesaian dari persamaan |2p| = 18 Penyelesaian:

|2p| = 18

2p = 18 atau 2p = – 18 p = 9 atau p = – 9

Himpunan penyelesaiannya adalah {– 9 , 9}. Contoh 3

Tentukan himpunan penyelesaian dari persamaan | x – 4| = 7 Penyelesaian

|x – 4| = 7

x – 4 = 7 atau x – 4 = – 7 x = 11 atau x = – 3

Himpunan penyelesaiannya adalah {– 3 , 11}. Contoh 4

Tentukan himpunan penyelesaian dari persamaan |5x + 3| = |2x| Penyelesaian

|5x + 3| = |2x|

5x + 3 = 2x atau 5x + 3 = –(2x) 3x = – 3 atau 5x + 3 = – 2x x = – 1 atau 7x = – 3 x = 1 atau x = -3/7

(9)

Pertidaksamaan nilai mutlak adalah pertidaksamaan yang variabelnya berada di dalam tanda mutlak. Bentuk umum pertidaksamaan nilai mutlak linear adalah:

Sifat-sifat nilai mutlak berikut ini dapat kita gunakan untuk menyelesaikan pertidaksamaan nilai mutlak. Sifat

Untuk x, a ∈ R dan a ≥ 0 berlaku :

Mari kita mencermati beberapa contoh soal berikut ini. Contoh 1 :

Tentukan penyelesaian dari pertidaksamaan nilai mutlak|3x - 5| > 1 Penyelesaian :

Dengan menggunakan sifat |x| > a <=> x < -a atau x > a, maka diperoleh :

Contoh 2 :

Carilah himpunan penyelesaian dari pertidaksamaan nilai mutlak |x – 2| ≤ |x + 1| Penyelesaian :

|x – 2| ≤ |x + 1| memenuhi bentuk |f(x)| ≤ |g(x)| dan ekuivalen dengan f2 (x) ≤ g2 (x), sehingga diperoleh :

Jadi, himpunan penyelesaiannya adalah

Contoh 3 :

Selesaikan pertidaksamaan :

(10)

Jadi, himpunan penyelesaiannya adalah :

F. Pendekatan, Model dan Metode Pendekatan : Ilmiah (Saintifik)

Model Pembelajaran : Problem Based Learning Metode : diskusi kelompok, dan tanya jawab.

G. Langkah-langkah Pembelajaran

Pertemuan Kesatu

1. Pendahuluan/Kegiatan Awal ( .... menit)

a. Guru meminta salah satu siswa untuk memimpin doa sebelum kegiatan belajar dimulai b. Guru mengabsen siswa

c. Sebagai apersepsi untuk mendorong rasa ingin tahu dan berpikir kritis, peserta didik diajak memecahkan masalah mengenai bagaimana mendapatkan nilai mutlak negatif dan non negatif. d. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.

2. Kegiatan Inti (.... menit)

a. Mengidentifikasi Masalah;

➢Guru menginformasikan masalah persamaan linier yang akan diamati siswa. ➢ Siswa mengamati tabel persamaan linier satu variabel

b. Menetapkan masalah melalui berpikir tentang masalah dan menyeleksi informasi-informasi yang relevan;

➢Siswa membuat pertanyaan seputar masalah yang diamati.

➢ Guru memberikan pancingan agar peserta didik menanya dari pengamatan yang dilakukan. ➢ Peserta didik menanya/mendiskusikan (antar peserta didik dalam satu kelompok atau diluar

(11)

c. Mengembangkan solusi melalui pengidentifikasian alternatif-alternatif, tukar-pikiran dan mengecek perbedaan pandang;

➢Siswa bersama guru menyelesaikan PLSV dengan Menggunakan Sifat-sifat Persamaan ➢Siswa bersama guru menyelesaikan PLSV dengan Koefisien Pecahan

d. Melakukan tindakan strategis,

➢Siswa mengecek (memverifikasi) hipotesis tentangSifat Penjumlahan dan Perkalian Suatu Persamaan .

➢Siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya ke depan kelas ➢Guru bersama siswa mendiskusikan hasil dari presentasi siswa.

e. Melihat ulang dan mengevaluasi pengaruh-pengaruh dari solusi yang dilakukan ➢ Siswa bersama guru menyimpulkan tentang definisi persamaan linier.

3. Penutup (... menit)

a. Guru menginformasikan kegiatan belajar pada pertemuan berikutnya, yaitu materi pertidaksamaan linier satu variabel

b. Guru mengakhiri kegiatan belajar

Pertemuan Kedua

1. Pendahuluan/Kegiatan Awal ( .... menit)

a. Guru meminta salah satu siswa untuk memimpin doa sebelum kegiatan belajar dimulai b. Guru mengabsen siswa

c. Guru memberikan motivasi kepada siswa dengan mengingat kembali materi persamaan linier satu variabel yang telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya.

d. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. 2. Kegiatan Inti (.... menit)

a. Mengidentifikasi Masalah;

➢Guru menginformasikan masalah pertidaksamaan linier yang akan diamati siswa.

➢ Siswa mengamati lambang pertidaksamaan.

b. Menetapkan masalah melalui berpikir tentang masalah dan menyeleksi informasi-informasi yang relevan;

➢Siswa membuat pertanyaan seputar masalah yang diamati.

➢ Guru memberikan pancingan agar peserta didik menanya dari pengamatan yang dilakukan. ➢ Peserta didik menanya/mendiskusikan (antar peserta didik dalam satu kelompok atau diluar

kelompok, dan/atau guru) tentang masalah yang diamati.

c. Mengembangkan solusi melalui pengidentifikasian alternatif-alternatif, tukar-pikiran dan mengecek perbedaan pandang;

➢Siswa bersama guru membahas penyelesaian soal menggunakan cara substitusi

➢Siswa bersama guru membahas penyelesaian soal menggunakan cara persamaan ekuivalen ➢Siswa bersama guru membahas penyelesaian soal menggunakan cara pindah ruas

d. Melakukan tindakan strategis,

➢Siswa mengecek (memverifikasi) hipotesis tentangpertidaksamaan linier satu variabel ➢Siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya ke depan kelas

(12)

e. Melihat ulang dan mengevaluasi pengaruh-pengaruh dari solusi yang dilakukan Siswa bersama guru menyimpulkan tentang pertidaksamaan linier satu variabel 3. Penutup (... menit)

a. Guru menginformasikan kegiatan belajar pada pertemuan berikutnya, yaitu melanjutkan materi konsep nilai mutlak

b. Guru mengakhiri kegiatan belajar

Pertemuan Ketiga

1. Pendahuluan/Kegiatan Awal ( .... menit)

a. Guru meminta salah satu siswa untuk memimpin doa sebelum kegiatan belajar dimulai b. Guru mengabsen siswa

c. Guru memberikan motivasi kepada siswa dengan mengingat kembali materi persamaan dan pertidaksamaan linier satu variabel

d. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. 2. Kegiatan Inti (.... menit)

a. Mengidentifikasi Masalah;

➢ Guru menginformasikan masalah konsep nilai mutlak yang akan diamati siswa. ➢ Siswa mengamati definisi nilai mutlak.

b. Menetapkan masalah melalui berpikir tentang masalah dan menyeleksi informasi-informasi yang relevan;

➢Siswa membuat pertanyaan seputar masalah yang diamati.

➢Guru memberikan pancingan agar peserta didik menanya dari pengamatan yang dilakukan. ➢Peserta didik menanya/mendiskusikan (antar peserta didik dalam satu kelompok atau diluar

kelompok, dan/atau guru) tentang masalah yang diamati.

c. Mengembangkan solusi melalui pengidentifikasian alternatif-alternatif, tukar-pikiran dan mengecek perbedaan pandang;

➢Siswa bersama guru membahas sifat-sifat nilai mutlak ➢Siswa bersama guru membahas contoh soal nilai mutlak d. Melakukan tindakan strategis,

➢Siswa mengecek (memverifikasi) hipotesis tentangpertidaksamaan linier satu variabel ➢Siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya ke depan kelas

➢Guru bersama siswa mendiskusikan hasil dari presentasi siswa.

e. Melihat ulang dan mengevaluasi pengaruh-pengaruh dari solusi yang dilakukan Siswa bersama guru menyimpulkan tentang konsep nilai mutlak

3. Penutup (... menit)

a. Guru menginformasikan kegiatan belajar pada pertemuan berikutnya, yaitu materi Sistem Persamaan Linier Dua Variabel (SPLDV)

b. Guru mengakhiri kegiatan belajar H. Media, Alat/Bahan, Sumber Belajar

1. Media : Lembar Kerja Siswa dan Buku Siswa 2. Alat : Papan Tulis, Spidol

3. Bahan : Kertas

(13)

I. Penilaian Pembelajaran, Remedial dan Pengayaan 1. Teknik Penilaian : Tes Tertulis

2. Instrumen Penilaian :

a. Pertemuan pertama : LKS 1 (Terlampir) b. Pertemuan kedua : LKS 2 (Terlampir) c. Pertemuan ketiga : LKS 3 (Terlampir) 3. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan

a. Remedial :

Pembelajaran remedial dilakukan segera setelah kegiatan penilaian.

· Jika terdapat lebih dari 50% peserta didik yang mendapat nilai di bawah KKM; maka dilaksanakan pembelajaran remedial (remedial teaching), terhadap kelompok tersebut. · Jika terdapat 30%-50% peserta didik yang mendapat nilai di bawah KKM; maka

dilaksanakan penugasan dan tutor sebaya terhadap kelompok tersebut.

· Jika terdapat kurang dari 30% peserta didik yang mendapat nilai di bawah KKM; maka diberikan tugas terhadap kelompok tersebut.

Setelah remedial dilaksanakan kemudian dilaksanakan tes ulang pada indikator-indikator pembelajaran yang belum tercapai oleh masing-masing peserta didik

b. Pengayaan :

Pengayaan diberikan kepada peserta didik yang mendapat nilai di atas KKM dengan cara diberikan tugas mengkaji penerapan dan/mengerjakan soal-soal yang HOTS (High Order Thinking Skills)

(14)

LEMBAR KERJA SISWA 1

KEGIATAN 1:

Tentukan nilai x dari: a. 2x – 4 = 12 b. 3x + 5 = x – 1

c.

3 1 2 3 1 3 1 1 3

2

x x

d. 3x – (x – 6) = 5(x – 3) e.

2 1 5

3

2x x

Petunjuk!!

1. Bacalah Lembar Kerja Siswa (LKS) dengan cermat dan teliti 2. Kerjakan dan diskusikan LKS ini bersama kelompok

(15)

LEMBAR KERJA SISWA 2

KEGIATAN 1:

Tentukan himpunan penyelesaian pertidaksamaan berikut: a. 3(2t – 1) ≤ 2t + 9

b. 2(x – 30) < 4(x – 2) c. 6 – 2(y – 3) ≤ 3(2y – 4)

KEGIATAN 2:

Selesaikan pertidaksamaan berikut: d. 12x + 2 > 4x + 6

e. 2 – 3x < 6 - x f. 6x + 1 ≥ 2 g.

3 3 2

1

2 x x

h. 1

5 3

1

2

 

x x

Petunjuk!!

1. Bacalah Lembar Kerja Siswa (LKS) dengan cermat dan teliti 2. Kerjakan dan diskusikan LKS ini bersama kelompok

(16)

LEMBAR KERJA SISWA 3

KEGIATAN 1:

Tentukanlah nilai mutlak untuk setiap bentuk berikut ini: a. 8n , n bilangan asli

Hitunglah nilai x (jika ada) yang memenuhi persamaan nilai mutlak berikut. Jika tidak ada nilai x yang memenuhi, berikan alasanmu.

1. Bacalah Lembar Kerja Siswa (LKS) dengan cermat dan teliti 2. Kerjakan dan diskusikan LKS ini bersama kelompok

(17)

KUNCI JAWABAN

Kegiatan 1 Kegiatan 2

(18)

Referensi

Dokumen terkait

Model pembelajaran inkuiri menurut Joyce, Weil, dan Calhoun (2011) terdiri dari 4 fase yaitu: 1) fase pertama, siswa disajikan bidang penelitian berupa fenomena

Seperti yang sudah dijelaskan dalam pembahasan sebelumnya bahwa inti dari viral marketing adalah strategi pemasaran yang dapat menyebabkan orang-orang

Hasil yang diharapkan dari penelitian ini sebagai bahan informasi yang dapat diberikan bagi pihak yang membutuhkan tentang pertumbuhan vegetatif setek buah naga super red (

Program utama pengembangan agribisnis komoditas unggas sangat terkait dengan tujuan dan sasaran yang akan dicapai. Guna menjamin penyediaan pasokan d.o.c. ayam ras yang

Menentukan kondisi operasi yang optimal (daya microwave , lama waktu ekstraksi, dan rasio antara bahan baku yang akan diekstrak dengan pelarut yang digunakan) dari

pemakaiannya dipertanggung jawabkan oleh yang berwenang. Perusahaan tidak membuat Surat Permintaan Pembelian. Hal ini tidak sesuai dengan teori. Walaupun begitu,

Kursus ini memfokuskan tujuh jenis proses jahitan yang perlu dijalankan dalam membuat pakaian iaitu kelim, belah, lengan, penghilangan gelembong, garis leher,

Hasil pelaksanaan program adalah peningkatan kemampuan dan pengetahuan kedua Mitra yang berasal dari kelompok tani dan Kelompok PKK mengenai tomat, pengolahan tomat menjadi