BAB 4
METODE PERANCANGAN
4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Strategi Komunikasi
Dengan tema “Perdagangan candu di jawa” ini dimana akan dipaparkan kisah dan kejadian yang terjadi di masa itu. Maka penyampaian kepada audiens akan dibuat dengan semenarik mungkin dan menghindari kebosanan yang mungkin akan terjadi. Dengan kemasan tampilan yang menarik audiens, dengan memasukkan tehnik motion graphic dan tampilan visual yang sesuai. Sehingga membuat audiens akan lebih terfokus untuk menyaksikan dan informasi yang disampaikan bisa terserap seutuhnya.
4.1.2 Fakta Kunci
1. Walaupun buku-buku tentang sejarah opium sudah banyak tersebar, namun masih belum ada film dokumenter yang mengangkat tentang sejarah opium ini yang beredar.
2. Candu (opium) memang memiliki efek negatif dengan merusak moral rakyat jawa pada masa itu, namun selain itu opium juga memberikan efek positif kepada pemerintahan belanda dan kerajaan kerajaan yang hampir runtuh dalam hal finansial.
3. Masyarakat jawa menggunakan opium sebagai pelarian. Dalam arti dengan mengkonsumsi opium mereka dapat melepas kelelahan dan beban fikiran mereka. Mereka meyakini dengan mengkonsumsi opium dapat meningkatkan stamina dan membuat mereka tetap terjaga pada malam hari, dimana pada masa itu dipercaya bahwa wabah kolera menyerang pada saat mereka tidur di malam hari. Dalam dosis rendah opium memiliki manfaat untuk menghilangkan rasa sakit, batuk dan disentri karena opium memiliki kandungan analgesik didalamnya. Namun dalam dosis berlebihan opium dapat menimbulkan efek euforia yang berlebihan
4.1.3 Masalah yang Dikomunikasikan
Masalah yang dikomunikasikan adalah mengenai sejarah Perdagangan Candu di Jawa. mulai dari awal masuknya candu, sistem- sistem perdagangan candu, bagaimana candu mempengaruhi perekonomian dan moral masyarakat jawa pada masa itu sampai dengan dibubarkannya bandar candu terakhir oleh pemerintah kolonial.
4.1.4 Tujuan Komunikasi
Untuk memberikan wawasan lebih kepada penonton mengenai bagaimana candu pernah menjadi salah satu komoditi penting penghasil pajak terbesar di tanah jawa. dampak buruk candu yang mempengaruhi moral orang-orang jawa, hingga sempat menjadi corak bagi kehidupan masyarakat jawa pada masa itu mulai dari kalangan atas sampai kalangan yang paling rendah.
4.1.5 Profil Target Audiens 4.1.5.1 Target Primer
1. Demografi
a. Usia 17-22 tahun. b. Laki-laki dan perempuan.
c. Warga Negara Indonesia, semua golongan, ras, dan agama d. Tingkat pendidikan SMA hingga perguruan tinggi
e. Status sosial menengah ke atas (C-A) 2. Geografi
Masyarakat yang tinggal di jakarta dan seluruh pulau jawa. 3. Psikografi
Memiliki ketertarikan di bidang sejarah, terutama sejarah nasional Indonesia.
4.1.5.2Target Sekunder 1. Demografi
a. Usia di atas 22 tahun b. Laki-laki dan perempuan c. Warga Negara Indonesia
2. Geografi
Masyarakat yang tinggal di pulau jawa 3. Psikografi
Memiliki ketertarikan pada sejarah nasional
4.1.6 Judul Film
Penulis memilih judul “Perdagangan Candu di Jawa”. alasan penulis memilih judul tersebut karena penulis ingin memberikan informasi tentang sejarah perdagangan candu di masa lalu, hingga candu menjadi salah satu komoditi penting sebagai penghasil pajak yang cukup menjanjikan untuk pemerintah masa itu.
4.1.7 Sinopsis
Tahun 1677 merupakan masa dimana Belanda memulai perdagangan candu di Jawa melalui VOC setelah perjanjian dengan Raja Mataram. Setahun kemudian, tonggak awal monopoli opium belanda pun mulai menyebar di Pulau Jawa dan hingga pada akhirnya opium mentah masuk ke Jawa secara resmi. Pada awal tahun 1800, peredaran opium semakin marak dan sudah menjamur di seluruh pesisir utara Jawa.
Pada masa itu dikalangan bangsawan, opium dipandang sebagai simbol keramah-tamahan dalam kehidupan bermasyarakat. Pada pertengahan abad ke-19 mulailah penyebaran opium ke kota-kota pedalaman Jawa. Dari kawasan ini berkembanglah lahan subur bagi para bandar opium. Barulah Belanda mengizinkan agen opium pemerintah beroperasi secara resmi di kedua wilayah keresidenan.
Pemerintah kolonial Belanda pun mengganti sistem monopoli candu dengan sistem pemborongan. Sistem Amfioen Societeit merupakan sebuah badan perantara yang melakukan penjualan candu di wilayah Indonesia dari tangan VOC. Sistem ini dinilai sangat merugikan dan ditentang oleh banyak orang karena adanya tindakan korupsi dari pihak pemborong. Ini merupakan suatu monopoli penjualan opium oleh pemerintah Belanda secara keseluruhan, mulai dari impor hingga opium sampai ke tangan pembeli. Pemerintah juga mengatur daerah penjualan dengan penggolongan jenis konsumen, mereka terbagi menjadi tiga bagian, yaitu orang-orang Eropa, China, dan Pribumi.
Akibat maraknya penyelundupan opium di Jawa, sebagian besar Bandar mengalami kebangkrutan akibat banyak pondok opium gelap. Namun, seorang bandar bernama Oei Tiong Ham muncul sebagai salah satu Bandar candu terbesar pada tahun 1902.
4.1.8 Treatment Cerita
Pada film animasi dokumenter ini, penulis akan menggunakan alur penceritaan maju (linear) dan dituturkan secara berurutan sesuai kejadian sejarah dari awal hingga akhir. Dan untuk memudahkan audiens memahami secara utuh informasi sejarah yang disampaikan, maka penulis membaginya dalam beberapa segmen berikut.
1. Opening
Pada tahap opening ini akan dijelaskan sejarah singkat mengenai awal mula didirikannya VOC oleh belanda untuk menguasai perdagangan hindia timur pada abad 16.
2. Latar belakang
Pada bagian ini akan dijelaskan awal mula terjadinya kesepakatan monopoli dagang antara VOC dengan raja Amangkurat II. Kemudian penyebaran candu yang berawal dari kerajaan mataram, disusul dengan Cirebon hingga kehampir seluruh wilayah jawa.
3. System perdagangan candu
Menjelaskan sistem-sistem perdagangan candu dari sistem pertama Amfioen Societeit, yaitu sebuah badan perantara yang melakukan penjualan candu di wilayah Indonesia dari tangan VOC, namun karena sistem ini tidak menghasilkan keuntungan yang diharapkan dan munculnya pasar gelap. Sistem itupun diperbarui dan diganti nama dengan sistem amfioen directie.setelah VOC dibubarkan, belanda mengganti monopoli candu dengan sistem pemborongan (opiumpacht), namun system monopoli opiumpacht ini ternayata bukan sistem yang terbaik. Karena sistem ini menimbulkan berbagai masalah yaitu pemerasan dan penyelewengan. Para pemborong (pachter) banyak melakukan tindakan korupsi dan terlibat dalam perdagangan gelap serta melakukan pemerasan terhadap rakyat yang berhutang candu, hal ini menimbulkan dampak negatif bagi rakyat, dimana
rakyat menjadi miskin dan sengsara. Sistem ini ditentang oleh banyak orang terutama oleh Anti Opium Bond. Anti Opium Bond ini menyarankan kepada pihak kolonial agar sistem opiumpacht ini diganti menjadi opium regie dan dijalankan pada akhir abad 19.
4. Sistem penjualan yang baru (Opium Regie)
Menjelaskan tentang sistem monopoli penjualan candu oleh pemerintah belanda secara kelesuruhan. Sistem ini mulai diterapkan di jawa dan Madura pada tahun 1894. Sistem opium regie ini mengharuskan penjual (mantri candu). Mencantumkan papan nama diseetiap bangunan yang menjual candu dengan nama “kantor penjualan”. Loket candu ini dibuka dari jam 12 siang sampai jam 10 malam, pada hari minggu dan hari hari besar loket ini ditutup. Para pembeli diijinkan untuk memakai candu di warung-warung candu (bamboon peteng). Penjualan candu ini ternyata telah menyumbang 15% dari total pendapatan pemerintah belanda sehingga pendapatan dari opium regie ini banyak membantu keuangan pemerintah belanda pada masa resesi ekonomi. Pada 1882 charles temechelen muncul sebagai pemburu opium untuk memberantas para pedagang opium opium gelap.
5. Bandar Opium Terakhir
Pada tahun 1850, marak terjadi penyelundupan opium. Dijawa bahkan terdapat sekitar 3000 toko opium gelap. Mulai dari kota besar hingga ke desa-desa. Hal ini menyebabkan banyak Bandar opium mengalami kebangkrutan, yang sebagian besar orang orang tionghoa. Oei Tiong ham adalah salah satu Bandar candu terbesar pada tahun 1880-an. Ia mendominasi perbandaran candu jawa tengah dan jawa timur hingga kebandaran opium yang dipegang orang cina dibubarkan oleh pemerintah Kolonial pada tahun 1902.
4.1.9 Tokoh Dalam Film
1. Sultan Amangkurat II ( Raja Mataram ) 2. Francois Wittert ( Kepala VOC )
3. Oei Tiong Ham ( Bandar opium terakhir )
4.2 Strategi Desain
4.2.1 Perancangan Visual Style
Elemen-elemen yang akan ditampilkan nantinya akan berwujud percampuran antara elemen 2D dan 3D. nantinya elemen akan disesuaikan dari segi bentuk dan warnanya sesuai dengan kondisi pada masa itu. Acuan penulis dalam visual style dari film animasi “Columbia Water Center”, “Asia Raya”, dan juga dari video yg berjudul “ Palestine la veritat assetjada” serta video game “Operation Flashpoint Dragon Rising”.
Gambar 4.1 Columbia Water Center ( Askew. Gabe 2013)
Gambar 4.3 Palestine la veritat assetjada 2008
Gambar 4.4 Operation Flashpoint Dragon Rising. 2009
4.2.2 Pemilihan Font
Untuk jenis font yang akan digunakan, disini penulis akan menggunakan jenis font Futura.
Gambar 4.5 Font Futura
4.2.3 Perancangan Motion Style
Penulis menggunakan kamera pada objek 2D dan 3D dengan gaya motion graphic dengan pergerakan font serta objek yang menunjang jalan cerita di film ini nantinya
4.2.4 Naskah dan Skrip
No Audio Visual
1 Narator : Opium/ dikenal dengan nama candu berasal dari bunga poppy (papaver somniferum)// Pada dosis rendah/ opium
berfungsi sebagai obat penghilang rasa sakit/ /Pada masa kini/ masyarakat tidak terlalu mengenal nama opium/ tetapi masyarakat lebih mengenalnya dengan nama morphin/ methadone/ putaw/ dan lain-lain// Tetapi/ tahukah anda tentang sejarah opium di tanah jawa pada masa kolonial dulu?//
Muncul text “OPIUM” yang kemudian berganti menjadi “CANDU” lalu berubah menjadi visualisasi bunga poppy dengan tulisan “PAPER SOMNIFERUM”. Selanjutnya tulisan ‘PAPAVER SOMNIFERUM” berganti menjadi “PENGHILANG SAKIT”. Setelah itu kamera bergeser ke kanan dan muncul visualisasi
“MORPHIN”,”METHADON”,& “PUTAW”
Dijawa” 3 Narator : opium ditengarai dibawa
oleh pedagang arab ke nusantara// Ketika belanda masuk pulau jawa/ opium sudah menjadi komuditas dikalangan masyarakat jawa// Pada tahun 1602/ bangsa belanda secara resmi membentuk badan dagang yang dinamakan VOC/ yang di kepalai oleh francois wittert// Tujuan dibentuknya VOC adalah/ untuk menghindari
persaingan antara pedagang belanda/ memperkuat posisi belanda dalam persaingan dengan bangsa eropa dan asia/ terakhir untuk mendapatkan monopoli dagang impor maupun ekspor//
Ilustrasi pedagang arab yang masuk KE pulau jawa.
Muncul gambar voc dan francois wittert sebagai kepala VOC
Muncul elemen grafis tentang tujuan di dirikannya VOC. Dan ilustrasinya.
4 Narator : Pada 1677/ belanda memulai perdagangan candu dengan terjadinya kesepakatan dagang/ diantara VOC dan Sultan amangkurat II raja mataram pada saat itu//
Gambar ilustrasi karakter wayang belanda dan Sultan amangkurat berjabat tangan.
5 Narator : Setahun kemudian/ dimulai lah awal tonggak perdagangan candu oleh VOC/ setelah mereka membuat
perjanjian dengan Raja Cirebon//
Ilustrasi : pulau jawa dengan tanda garis putus-putus sebagai penunjuk daerah yang di pasok candu oleh belanda.
6 Back Sound Muncul judul “ Sistem Perdagangan Candu”
candu yang pertama bernama amfioen societeit// Sistem yang diberlakukan dengan
menggunakan perantara/ kemudian digantikan dengan amfioen directie// Pada masa ini banyak terjadi korupsi,
penyelundupan dan pemerasan yang merugikan rakyat//
tersebut hancur dan diganti dengan tulisan Opiumpacht
Muncul ilustrasi system kerja opium pacht
8 Narator : Akibat penyelewengan aturan yang terjadi oleh Pachter/ Opiumpacht dibubarkan pada akhir abad 19// kemudian/ diganti dengan sistem penjualan candu yang baru/ yang disebut Opium Regie// Pemerintah kolonial Belanda/ melarang adanya penanaman opium di seluruh hindia belanda/ opium akan diimpor dan diolah dipabrik yang didirikan di Batavia//
Sistem Opium Regie ini/ sudah menunjuk penjual-penjual yang layak mendagangkan opium/ yang disebut dengan Mantri Candu// Dan bagi para mantra candu/ wajib mencantumkan papan nama “Kantor Penjualan” pada
bangunan tempat ia menjual opium.
Kamera bergerak turun dan berfokus pada tulisan “Opium Regie” dan di zoom in.
Ilustrasi ladang opium dengan tanda dilarangnya penanaman opium sepanjang hindia-belanda.
Ilustrasi sosok pedagang opium, yang disusul muncul tulisan Mantri Candu, lalu di zoom out mejadi gambar gedung dengan tulisan “Kantor Penjualan”.
9 Narator : Pemerintah kolonial belanda juga mengatur daerah penjualan/ dengan penggolongan
Ilustrasi : Pemerintah kolonial belanda yang mengatur penggolongan jenis konsumen yang terbagi atas, orang-orang
jenis konsumen// mereka terbagi menjadi tiga bagian/ yaitu orang-orang Eropa/ China/ dan Pribumi// Pemerintah saat itu juga melarang beberapa golongan untuk
mengonsumsi opium/ diantaranya anggota militer/ pegawai
pemerintahan/ dan orang-orang dibawah umur 20tahun//
Eropa, China, dan Pribumi (disertai Ilustrasi karakternya
Ilustrasi : Pemerintah kolonial belanda menunjuk beberapa golongan yang boleh mengonsumsi opium, diantaranya anggota militer, pegawai pemerintahan, dan orang-orang dibawah 20 tahun. (disertai Ilustrasi karakternya dan tulisan jenis golongannya).
10 Narator : Pendapatan dari penjualan opium regie ini telah menyumbang 15% dari total pendapatan pemerintah kolonial belanda//
Hal ini sangat membantu
pemerintah kolonial/ dalam masa resesi ekonomi//
Ilustrasi : visual koin koin emas voc jatuh menutupi 15% dari pendapatan VOC.
11 Back Sound Muncul judul “Bandar Opium Terakhir” 12 Narator : Pada tahun 1850/ marak
terjadi penyelundupan opium// Di Jawa/ bahkan terdapat sekitar 3.000 toko opium gelap// Hal ini menyebabkan kebangkrutan pada bandar-bandar opium/ yang sebagian besar merupakan orang Tionghoa//
Muncul tulisan “tahun 1850” lalu terdapat visual pulau jawa dan pelaku bandar tionghoa yang berubah warna menjadi gelap
Muncul tulisan “kebangkrutan bandar opium”
13 Narator : Ketika sebagian besar Bandar mengalami kebangkrutan/ Oei Tiong Ham/ muncul sebagai salah satu bandar candu terbesar pada tahun 1880-an//
Dari bisnis opium ini/ Oei Tiong
Ilustrasi : muncul sosok Oei Tiong Ham yang menguasai candu di daerah Jawa tengah dan Jawa Timur pada tahun 1880.
Ham/ berhasil mengeruk keuntungan sekitar 18 juta gulden// Ia mendominasi bandar opium di jawa tengah/ dan jawa timur/ hingga bandar opium yang dipegang oleh orang-orang cina/ dibubarkan pada pemerintah kolonial/ pada tahun 1902//
4.2.5 Narasi
Narator : Opium/ atau candu yang berasal dari bunga poppy
(papaver somniferum)// Pada dosis rendah/ opium berfungsi sebagai obat penghilang rasa sakit// Pada masa kini/ masyarakat tidak terlalu mengenal nama opium/ namun/ masyarakat lebih mengenal
dengan nama morphin/ methadone/ putaw/ dan
lainnya// Tetapi tahukah anda/ tentang sejarah opium di tanah jawa pada masa kolonial dulu?//
**back sound**
Narator : Opium ditengarai dibawa oleh pedagang arab ke
nusantara// Ketika belanda masuk ke pulau jawa/
opium sudah menjadi komuditas dikalangan
masyarakat jawa// Pada tahun 1602/ bangsa belanda
secara resmi membentuk badan dagang yang
dinamakan VOC/ yang di kepalai oleh Francois Wittert// Tujuan dibentuknya VOC adalah/ untuk menghindari persaingan antara pedagang belanda/ memperkuat posisi belanda dalam persaingan dengan bangsa eropa dan asia/ untuk mendapatkan monopoli dagang impor maupun ekspor//
Narator : Pada tahun 1677/ belanda memulai perdagangan candu dengan terjadinya kesepakatan dagang antara VOC dan Sultan amangkurat II/ raja mataram pada masa itu//
Narator : Setahun kemudian/ dimulai lah awal tonggak
perdagangan candu oleh VOC/ setelah mereka
membuat perjanjian dengan Raja Cirebon// **back sound**
Narator : Sistem perdagangan candu yang pertama adalah
amfioen societeit// Merupakan sistem yang
diberlakukan dengan menggunakan perantara/
kemudian/ sistem tersebut berganti nama menjadi amfioen directie//
Narator : Setelah dibubarkannya VOC/ pemerintah kolonial
mengganti sistem perdagangan candu menjadi opium
pacht// Cara kerja opium pacht adalah monopoli
penjualan secara eceran// Pada masa ini banyak terjadi korupsi/ penyelundupan/ dan pemerasan yang merugikan rakyat//
Narator : Akibat penyelewengan aturan yang terjadi oleh
Pachter/ Opiumpacht dibubarkan pada akhir abad ke 19// kemudian/ diganti dengan sistem penjualan candu yang baru/ yang disebut Opium Regie// Pemerintah kolonial Belanda/ melarang adanya penanaman opium di seluruh hindia belanda/ opium akan diimpor dan diolah/ dipabrik yang didirikan di Batavia// Sistem Opium Regie ini/ sudah menunjuk penjual-penjual yang layak mendagangkan opium/ yang disebut dengan Mantri Candu// Dan para mantri candu/ wajib mencantumkan papan nama
“Kantor Penjualan” pada bangunan tempat ia
Narator : Pemerintah kolonial belanda juga mengatur
daerah penjualan/ dengan penggolongan jenis
konsumen// mereka terbagi menjadi tiga bagian/ yaitu orang-orang Eropa/ China/ dan Pribumi//
Pemerintah saat itu juga melarang beberapa
golongan untuk mengonsumsi opium/ diantaranya anggota militer/ pegawai pemerintahan/ dan orang-orang dibawah umur 20tahun//
Narator : Pendapatan dari penjualan opium regie ini/
telah menyumbang 15% dari total pendapatan pemerintah kolonial belanda// Hal ini sangat membantu pemerintah kolonial/ dalam masa resesi ekonomi//
**back sound**
Narator : Pada tahun 1850/ marak terjadi penyelundupan
opium// Di Jawa/ bahkan terdapat sekitar 3.000
toko opium gelap// Hal ini menyebabkan
kebangkrutan pada bandar-bandar opium resmi/ yang sebagian besar merupakan orang Tionghoa//
Narator : Ketika sebagian besar Bandar mengalami
kebangkrutan/ Oei Tiong Ham/ muncul sebagai salah satu bandar candu terbesar pada tahun 1880// Dari
bisnis opium ini/ Oei Tiong Ham/ berhasil
mengeruk keuntungan sekitar 18 juta gulden// Ia mendominasi bandar opium di jawa tengah/ dan jawa timur/ hingga bandar opium yang dipegang oleh orang-orang cina dibubarkan/ oleh pemerintah kolonial/ pada tahun 1902//
Narator : Dengan alasan moral/ politik etis Belanda
memang berhasil mengenyahkan bandar-bandar opium/ yang sebenarnya adalah ciptaan belanda sendiri// Sebagai gantinya/ penjualan opium/ berada di tangan belanda/ untuk menuai keuntungan yang
berlipat-lipat// Tanpa perlawanan yang berarti/ orang-orang jawa berada di bawah kendali belanda/
sampai berakhirnya kekuasaan belanda karena