• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMBELAJARAN TEKS ULASAN BERDASARKAN KURIKULUM 2013 PADA SISWA KELAS VIII SMPN 2 PONTIANAK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PEMBELAJARAN TEKS ULASAN BERDASARKAN KURIKULUM 2013 PADA SISWA KELAS VIII SMPN 2 PONTIANAK"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

PEMBELAJARAN TEKS ULASAN BERDASARKAN KURIKULUM 2013 PADA SISWA KELAS VIII SMPN 2 PONTIANAK

Dwi Astuti, Christanto Syam, Syambasril

Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia FKIP UNTAN Pontianak Email : dwi_dv@yahoo.com

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah guru sudah melaksanakan pembelajaran kurikulum 2013 dengan baik sesuai dengan aturan-aturan mengenai pembelajaran kurikulum 2013. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara dengan guru bersangkutan. Hasil analisis data menunjukkan bahwa perencanaan pembelajaran (RPP) yang dirumuskan guru pada pertemuan pertama dan kedua dalam pembelajaran teks ulasan menggunakan pendekatan scientific dengan metode discovery learning telah mencerminkan pembelajaran berbasis Kurikulum 2013. Pelaksanaan pembelajaran pada pertemuan pertama dan kedua terdiri dari kegiatan pendahuluan, inti dan penutup terlaksana sesuai rambu-rambu kurikulum 2013. Evaluasi yang dilakukan guru pada pertemuan pertama dan kedua telah memuat penilaian tiga ranah meliputi ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

Kata Kunci: Pembelajaran, Teks Ulasan, Kurikulum 2013

Abstract: The purpose of this research was to find out whether the teacher had done the instructional of curriculum 2013 well based on the rules of instructional curriculum 2013. The method used in this research was descriptive. Data collecting done through observation and interview to the teacher. The result of data analysis indicate that the instructional plan (Lesson plan/RPP) formulated by the teacher on first and second meeting in teaching review text used scientific approach with discovery learning as the method had reflected instructional based curriculum 2013. The instructional implementation on first and second meeting consisted of preface activity, core and closing had been carried out based on curriculum 2013 rules. The evaluation which had been done by the teacher on first and second meeting had covered three domain assessment including attitude, knowledge and skill.

(2)

erubahan kurikulum yang dilakukan oleh pemerintah membuat guru dan siswa harus beradaptasi. Untuk dapat beradaptasi memerlukan waktu yang lama sementara kurikulum 2013 baru saja diberlakukan setahun yang lalu di SMP Negeri 2 Pontianak. Tingkat kecepatan beradaptasi bagi siswa berbeda-beda, ada cepat, sedang dan lambat. Hal ini mempersulit guru untuk mengejar ketercapaian tujuan pembelajaran karena kebanyakan siswa lambat dalam beradaptasi.

Kesulitan merupakan suatu kondisi dimana kompetensi atau prestasi yang dicapai tidak sesuai dengan kriteria standar yang telah ditetapkan. Kesulitan beradaptasi bukan hanya dialami oleh guru tetapi juga dialami siswa. Oleh karena itu mereka juga akan mengalami persoalan belajarnya mesing-masing secara individu, dan akan mengalami berbagai jenis kesulitan belajar yang berbeda pula., sesuai dengan karakteristik dan potensinya masing-masing.

Menurut Mulyasa (2014: 6-7) berkaitan dengan perubahan kurikulum, berbagai pihak menganalisis dan melihat perlunya diterapkan kurikulum baru, yaitu kurikulum 2013 yang betul-betul dapat menghasilkan insan yang produktif, kreatif, inovatif, dan berkarakter. Secara keseluruhan, kegiatan pembelajaran yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran berbasis kurikulum 2013 yang dilakukan oleh guru dan peserta didik harus sesuai dengan rambu- rambu atau karakteristik kurikulum 2013. Oleh karena itu, implementasi kurikulum 2013 yang berbasis karakter dan kompetensi harus melibatkan semua komponen yang ada dalam sistem pendidikan.

Perencanaan pembelajaran dibuat oleh guru sebelum mengajar tidak sebaliknya mengajar dulu baru dibuat perencanaannya. Menurut Trianto (2010: 108) salah satu bentuk perencanaan pembelajaran adalah RPP merupakan rencana yang menggambarkan prosedur dan manajemen pembelajaran untuk mencapai satu kompetensi dasar yang ditetapkan dalam standar isi yang dijabarkan dalam silabus.

Kegiatan selanjutnya setelah penyusunan RPP adalah pelaksanaan pembelajaran. Hal ini dikatakan oleh (Rusman, 2014:10) Pelaksanaan pembelajaran merupakan implementasi dari RPP yang meliputi kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. langkah- langkah pelaksanaan pembelajaran melalui pendekatan scientific.

Kegiatan terakhir adalah evaluasi. Burhan Nurgiyantoro (2008: 6) evaluasi pembelajaran merupakan suatu proses pengumpulan dan penggunaan informasi yang dipergunakan sebagai dasar pembuatan keputusan tentang program pendidikan..

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru mata pelajaran bahasa Indonesia, peneliti mengetahui permasalahan yang ada di sekolah yaitu guru perlu mempunyai motivasi untuk mengaktualisasikan dirinya sebagai pendidik yang dapat dijadikan penutan bagi peserta didiknya. Guru seharusnya menjadi orang yang dapat menularkan hal-hal yang positif bagi anak didiknya. Untuk mengetahui penerapan pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru sudah sesuai dengan kurikulum 2013, guru mendapatkan hasil belajar yang tinggi dengan motivasi dan rasa cinta yang tinggi, walaupun guru mempunyai kompetensi yang tidak begitu tinggi tetapi dengan

(3)

dedikasi yang tinggi dengan kecintaannya terhadap mengajar. Rasa cinta terhadap murid-muridnya akan turut memicu motivasi guru untuk melakukan yang terbaik untuk mereka.

Menindaklanjuti hal tersebut, membuat peneliti berkeinginan untuk meneliti pembelajaran berbasis kurikulum 2013 meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran yang dilaksanakan guru di sekolah. Judul penelitian yang dipilih peneliti ialah “Pembelajaran Teks Ulasan Berdasarkan Kurikulum 2013 Pada Siswa Kelas VIII SMPN 2 Pontianak”.

Teks ulasan menurut Kosasih (2014: 203) merupakan teks berisi kupasan, tafsiran, atau komentar. Teks ulasan yang dibahas dalam penelitian ini adalah struktur teks ulasan dan unsur kebahasaan teks ulasan. Kosasih (2014: 55) mengatakan struktur teks ulasan adalah sebagai berikut: orientasi, gambaran umum, tafsiran, dan evaluasi. Struktur teks sangat penting dalam membangun suatu teks. Menurut (Kemendikbud, 2013: vi) struktur teks adalah susunan secara sistematis yang membangun suatu konteks. Struktur teks disusun secara sistematis untuk memudahkan siswa dalam melakukan proses pembelajaran dalam memahami suatu teks. Mahsun (2014: 6) mengatakan unsur kebahasaan teks ulasan adalah sebagai berikut: kata benda, kata kerja, metafore, kata sifat, dan kata sifat sikap.

Peneliti memilih teks ulasan karena dalam kurikulum 2013 ini termasuk materi teks yang ada dalam pembelajaran bahasa Indonesia pada kelas VIII yang terdapat dalam silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran. Teks ulasan ini juga berperan penting dalam mengembangkan kreativitas siswa dalam mengingat teks yang telah siswa baca atau pelajari sehingga siswa dapat menuliskan ide siswa dalam sebuah kalimat mengenai struktur-struktur dan unsur kebahasaan teks tersebut. Selain itu, melalui pembelajaran teks ulasan siswa diajarkan untuk melakukan orientasi, menafsirkan, melakukan evaluasi kemudian merangkum isi cerita.

Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pembelajaran Teks Ulasan Berdasarkan Kurikulum 2013 pada Siswa Kelas VIII SMPN 2 Pontianak”. Alasan peneliti mengambil judul ini adalah Kurangnya motivasi guru mengikuti perkembangan kurikulum 2013 terutama terkait pembelajaran teks ulasan. Dan untuk mengetahui guru sudah menerapkan pembelajaran kurikulum 2013 dengan baik sesuai dengan aturan-aturannya.

METODE

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Menurut Nawawi (2007: 67) metode deskriptif menggambarkan keadaan subjek/objek penelitian (seseorang, lembaga, masyarakat dan lain-lain) pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak, atau sebagaimana adanya. Penelitian ini mendeskripsikan perencanaan pembelajaran teks ulasan berdasarkan kurikulum 2013 pada siswa kelas VIII SMPN 2 Pontianak, pelaksanaan pembelajaran teks ulasan berdasarkan kurikulum 2013 pada siswa kelas VIII SMPN 2 Pontianak, dan evaluasi pembelajaran teks ulasan berdasarkan kurikulum 2013 pada siswa kelas VIII

(4)

SMPN 2 Pontianak. Data yang terkumpul akan dianalisis dengan menggunakan metode deskriptif. Deskriptif, yaitu menyajikan data dengan cara menggambarkan kenyataan sesuai dengan data yang diperoleh dari hasil penelitian. Penelitian ini dilaksanakan Kamis tanggal 21 Mei pukul 10- 10 WIB dan pada hari Jumat tanggal 22 Mei 2015 pukul 7.40 WIB di SMPN 2 Pontianak yang beralamat di Jalan Selayar dekat Gereja AKBP Bundaran Kota Baru Pontianak.

Sumber data dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII berjumlah 35 orang yang terdiri atas 19 siswa laki- laki dan 16 siswa perempuan dan guru Bahasa Indonesia yang mengajar di kelas VIII SMPN 2 Pontianak. Data dalam penelitian ini adalah RPP yang dibuat guru Bahasa Indonesia kelas VIII SMPN 2 Pontianak, lembar pengamatan, karangan (teks) 1 paragraf harus lebih dari satu kalimat.

Cara mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah melalui observasi dan wawancara. Pertama yang peneliti lakukan adalah meminta RPP pertemuan pertama dan kedua. Selanjutnya melakukan pengamatan langsung dengan menggunakan lembar pengamatan untuk menilai pelaksanaan pembelajaran. Peneliti juga melakukan penilaian pengetahuan dengan menyebarkan lembar soal, menilai sikap siswa menggunakan lembar penilaian sikap, dan menilai keterampilan siswa. Terakhir peneliti melakukan wawancara dengan menggunakan pedoman wawancara yang dilaksanakan secara lisan dalam pertemuan tatap muka secara individual. Berdasarkan teknik pengumpulan data yang telah peneliti jabarkan, maka alat pengumpulan data yang digunakan ialah pedoman observasi dan alat perekam. Pedoman observasi merupakan alat yang digunakan untuk mencatat data. Alat perekam yang digunakan berupa handphone untuk merekam setiap kegaiatan pembelajaran teks ulasan berdasarkan kurikulum 2013 pada siswa kelas VIII SMPN 2 Pontianak.

Data yang diperoleh berupa RPP, lembar hasil observasi dan alat perekam ianalisis menggunakan teknik analisis model deskriptif kualitatif. Pertama-tama peneliti menggambarkan data perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran kemudian menjelaskannya dengan menggunakan kata-kata.

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil

Peneliti melakukan penelitian pada hari Kamis tanggal 21 Mei pukul 10- 10 WIB dan pada hari Jumat tanggal 22 Mei 2015 pukul 7.40 WIB di SMPN 2 Pontianak yang beralamat di Jalan Selayar dekat Gereja AKBP Bundaran Kota Baru Pontianak. Penelitian dilakukan di kelas VIII, jumlah peserta didik 35 orang yang terdiri atas 19 siswa laki- laki dan 16 siswa perempuan.

Penelitian difokuskan pada KD 3.1 memahami teks cerita moral/fabel, ulasan, diskusi, prosedur, dan cerita biografi baik melalui lisan maupun tulisan dengan indikator memahami pengertian teks ulasan dan mengetahui struktur dan unsur kebahasaan teks ulasan serta KD 4.1 Menangkap makna teks cerita moral

(5)

/fable, ulasan, diskusi, prosedur, dan cerita biografi baik melalui lisan maupun tulisan dengan indikator menentukan struktur teks ulasan berupa teks Sang Pemimpi.

Guru Bahasa Indonesia yang diteliti membuat RPP berdasarkan silabus kurikulun 2013 sesuai dengan contoh. RPP kurikulum 2013 ini memuat: identitas mata pelajaran meliputi : satuan pendidikan, kelas, semester, program/program keahlian, mata pelajaran atau tema pelajaran, jumlah pertemuan; standar kompetensi; kompetensi dasar; indikator kompetensi; tujuan pembelajaran; materi ajar, memuat fakta, konsep, prinsip dan prosedur yang relevan; alokasi waktu, ditentukan sesuai dengan keperluan untuk pencapaian kompetensi dasar (KD) dan beban belajar; metode pembelajaran; kegiatan pembelajaran: Pembukaan, Inti, dan Penutup; sumber belajar; prosedur dan instrumen penilaian proses dan hasil belajar disesuaikan dengan indikator pencapaian kompetensi dan mengacu pada standar penilaian.

RPP kurikulum 2013 harus memuat: identitas mata pelajaran meliputi : satuan pendidikan, kelas, semester, program/program keahlian, mata pelajaran atau tema pelajaran, jumlah pertemuan; standar kompetensi; kompetensi dasar; indikator kompetensi; tujuan pembelajaran; materi ajar, memuat fakta, konsep, prinsip dan prosedur yang relevan; alokasi waktu, ditentukan sesuai dengan keperluan untuk pencapaian kompetensi dasar (KD) dan beban belajar; metode pembelajaran; kegiatan pembelajaran: Pembukaan, Inti, dan Penutup; sumber belajar; prosedur dan instrumen penilaian proses dan hasil belajar disesuaikan dengan indikator pencapaian kompetensi dan mengacu pada standar penilaian. Untuk mengetahui kekurangan RPP yang dibuat oleh guru, berikut ini adalah deskripsi data hasil penelitian beserta analisis deskriptifnya.

Pada pertemuan pertama kegiatan pendahuluan guru menyiapkan psikis peserta didik dengan menyapa dan memberi tahu bahwa pertemuan saat itu akan membahas mengenai teks ulasan. Langkah selanjutnya yang dilakukan guru ialah menyampaikan motivasi mengenai manfaat mempelajari teks ulasan. Selain itu, untuk mempersiapkan psikis peserta didik terkait materi ajar yang sedang dipelajari, guru juga mengajukan pertanyaan mengenai materi pada pertemuan sebelumnya yang masih ada kaitannya dengan materi yang sedang dipelajari.

Rangkaian kegiatan inti yang telah berlangsung di kelas meliputi kegiatan mengamati, mempertanyakan, mengeksplorasi atau mengumpulkan data, mengasosiasi atau mengolah data, dan mengomunikasikan hasil. Rangkaian kegiatan inti disingkat menjadi kegiatan 5 M: mengamati, menanyakan, mengumpulkan data, mengasosiasikan / mengolah data, dan mengomunikasikan hasil.

Kegiatan terakhir di dalam pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan guru bersama peserta didik adalah kegiatan penutup. Berdasarkan hasil pengamatan peneliti, kegiatan penutup yang dilakukan guru bersama peserta didik baik pada pertemuan pertama maupun kedua diantaranya guru menyimpulkan pembelajaran, mengidentifikasi hambatan-hambatan yang dialami saat memahami struktur teks ulasan, serta tindak lanjut. Kegiatan penutup yang dilakukan guru bersama peserta didik sudah menunjukkan kegiatan pembelajaran menggunakan metode discovery

(6)

learning. Hal ini ditandai dengan adanya kegiatan mengevaluasi/ merefleksi proses dan hasil pembelajaran.

Pada pertemuan kedua kegiatan pendahuluan guru menyiapkan psikis peserta didik dengan menyapa dan menanyakan siswa yang tidak hadir pada pertemuan tersebut. Selain itu, guru juga memberi tahu bahwa pertemuan saat itu akan membahas materi menyunting teks ulasan. Guru juga melakukan motivasi dengan menyampaikan manfaat pembelajaran menyunting teks ulasan. Setelah itu, guru menyampaikan garis besar cakupan materi hari ini mengenai teks ulasan. Pada akhir kegiatan pendahuluan, guru dan peserta didik menyepakati kegiatan yang akan dilakukan seperti membentuk kelompok dan berdiskusi untuk mempresentasikan hasil pekerjaan teks ulasan.

Rangkaian kegiatan inti yang telah berlangsung di kelas meliputi kegiatan mengamati, mempertanyakan, mengeksplorasi atau mengumpulkan data, mengasosiasi atau mengolah data, dan mengomunikasikan hasil. Rangkaian kegiatan inti disingkat menjadi kegiatan 5 M. Setelah tahapan kegiatan 5 M, kegiatan terakhir di dalam pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan guru bersama peserta didik adalah kegiatan penutup. Berdasarkan hasil pengamatan peneliti, kegiatan penutup yang dilakukan guru bersama peserta didik diantaranya guru memfasilitasi peserta didik untuk merefleksi proses dan materi pembelajaran. Kalimat yang diucapkan guru kepada peserta didik terkait pelaksanaan pembelajaran pada pertemuan kali itu berbunyi “apakah sulit dalam menyusun teks ulasan?”.

Selain memfasilitasi peserta didik merefleksi pelaksanaan pembelajaran, guru juga memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menyimpulkan pembelajaran pada saat itu. Kalimat yang diucapkan guru berbunyi “ada yang bisa membantu Ibu menyimpulkan materi pembelajaran kita pada hari ini?”. Diantara semua kelompok, tiga kelompok berpartisipasi menyampaikan pendapatnya untuk menyimpulkan pembelajaran. Setelah itu guru memberikan tindak lanjut pembelajaran berupa PR.

Kegiatan penutup yang dilakukan guru bersama peserta didik sudah menunjukkan kegiatan pembelajaran menggunakan metode discovery learning. Hal ini ditandai dengan adanya kegiatan mengevaluasi/ merefleksi proses dan hasil pembelajaran dan kegiatan menyimpulkan pembelajaran oleh peserta didik. Pada kegiatan penutup, guru menyampaikan akan memberikan tindak lanjut pembelajaran berupa pemberian PR. Namun guru tidak menyampaikan bentuk PR yang diberikan, seharusnya guru menyampaikan bentuk tindak lanjut/ PR yang diberikan untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi yang telah disampaikan.

Metode pembelajaran yang digunakan dalam menentukan struktur teks ulasan berupa teks Sang Pemimpi adalah discovery learning terdiri dari penugasan, diskusi, dan presentasi. Media pembelajaran yang digunakan guru pada pertemuan pertama berupa power point yang ditampilkan melalui layar proyektor. Power point digunakan guru untuk menyampaikan tujuan pembelajaran, langkah-langkah dalam menyusun teks ulasan dan untuk menampilkan kerangka teks yang berjudul “Sang Pemimpi” yang harus dikembangkan peserta didik.

(7)

Guru menfasilitasi dan membimbing peserta didik untuk merangkum materi pelajaran, menfasilitasi dan membimbing pesertadidik untuk merefleksi proses dan materi pelajaran, memberikan tes lisan atau tulisan, memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran, merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik.

Berdasarkan hasil observasi guru melaksanaan Penilaian Auntentik terdiri dari melaksanakan penilaian sikap, melaksanakan penilaian pengetahuan, melaksanakan penilaian keterampilan dinilai baik pada pertemuan pertama dan kedua. Terdapat kesesuaian tehnik dan instrumen dengan indikator pencapaian kompetensi dinilai sedang pada pertemuan pertama dan kedua, kesesuaian antara bentuk, tehnik dan instrumen penelitian autentik dinilai baik pada pertemuan pertama dan kedua, dan ketersediaan pedoman penskoran dinilai baik sekali pada pertemuan pertama dan kedua.

Sebelum guru menyampaikan garis besar cakupan materi pembelajaran, guru melakukan evaluasi untuk melihat gambaran awal pengetahuan peserta didik. Bentuk evaluasi yang dilakukan guru ialah guru mengajukan pertanyaan secara lisan terkait materi pembelajaran pada pertemuan sebelumnya yang ada kaitannya dengan materi yang hendak dipelajari. Meskipun guru telah berhasil melakukan evaluasi pada pertemuan pertama dan kedua dengan cara mengajukan pertanyaan- pertanyaan terkait materi yang disampaikan, namun guru tetap tidak dapat mengetahui secara spesifik gambaran awal pengetahuan semua peserta didik. Hal ini dikarenakan pertanyaan- pertanyaan yang diajukan guru dijawab serentak oleh sejumlah peserta didik dan tidak semua peserta didik berpartisipasi menjawab pertanyaan- pertanyaan yang diajukan guru.

Hasil evaluasi kognitif atau pengetahuan yang terdiri dari tanya jawab, diskusi, mengerjakan soal tertulis, kerja kelompok dan pekerjaan rumah ini dapat dilihat pada lampiran tentang Daftar Nilai Pengetahuan. Rata-rata hasil evaluasi pengetahuan peserta didik adalah 3,48 termasuk baik. Hasil evaluasi psikomotorik atau keterampilan yang terdiri dari kelancaran, kebahasaan, kelengkapan, kesesuaian, kelogisan dan sistematis ini dapat dilihat pada lampiran tentang Daftar Nilai Keterampilan. Rata-rata hasil evaluasi keterampilan peserta didik adalah 3,58 dan 3,24 termasuk dalam kategori baik. Hasil evaluasi sikap yang terdiri dari religius, tanggung jawab, jujur, disiplin dan santun ini dapat dilihat pada lampiran 5 tentang Daftar Nilai Sikap. Rata-rata hasil evaluasi sikap peserta didik adalah 3,51 termasuk baik. Bila dibandingkan perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi maka evaluasi pembelajaran teks ulasan berdasarkan kurikulum 2013 merupakan proses yang paling berhasil dilakukan oleh guru Bahasa Indonesia kelas VIII SMP Negeri 2 Pontianak. Pembahasan

(8)

Perencanaan pembelajaran (RPP) yang dirumuskan guru pada pertemuan pertama dan kedua dalam pembelajaran teks ulasan menggunakan pendekatan scientific dengan metode discovery learning telah mencerminkan pembelajaran berbasis Kurikulum 2013 karena telah memuat empat kompetensi inti yang mesti dimiliki peserta didik seperti sikap spritual, sikap sosial, pengetahuan dan keterampilan seperti yang ada di dalam silabus. Namun demikian RPP ini memiliki kelemahan yaitu kompetensi dasar dan indikator yang dirumuskan juga belum sepenuhnya menunjukkan penggunaan kata kerja operasional seperti kata memahami, mengetahui perlu diganti dengan kata lain yang lebih operasional seperti kata menyebutkan. Perumusan tujuan pembelajaran juga belum memenuhi kriteria amat baik meskipun sudah memuat empat unsur audience, behaviour, condition, degree karena tujuan pembelajaran 3 tidak jelas, masih dalam bentuk frase, bukan kalimat. Pemanfaatan sumber belajar berupa buku paket ekspresi diri dan akademik juga sudah relevan dengan kurikulum 2013 sebab buku pembelajaran tersebut berbasis teks dan sebagai penghela ilmu pengetahuan lain serta menuntut peserta didik menjadi pembelajar aktif. Skor yang di berikan peneliti dalam menelaah RPP guru pada pertemuan pertama dan kedua adalah 89 berarti 89:132 = 0,6742 atau 67,42% termasuk kategori cukup karena berada pada rentang 50% - 70%. Arinya tidak mengalami peningkatan.

Secara umum perencanaan pembelajaran yang dilakukan oleh guru Bahasa Indonesia untuk mengajarkan teks ulasan berdasarkan kurikulum 2013 tidak mengalami peningkatan, yaitu tetap sebesar 67,42% termasuk pada kategori cukup. Hal ini berarti lebih rendah dari pelaksanaan pembelajarannya yang termasuk dalam kategori baik.

Pelaksanaan pembelajaran pada pertemuan pertama dan kedua terdiri dari kegiatan pendahuluan, inti dan penutup terlaksana sesuai rambu-rambu kurikulum 2013. Hal ini dibuktikan pada kegiatan awal, guru telah melakukan apersepsi dengan baik melalui penyampaian informasi mengenai materi yang akan dipelajari dan keterkaitan dengan materi sebelumnya, serta menyepakati kegiatan pembelajaran. Pada kegiatan pendahuluan guru menyiapkan psikis peserta didik dengan menyapa dan memberi tahu bahwa pertemuan saat itu akan membahas mengenai teks ulasan. Langkah selanjutnya yang dilakukan guru ialah menyampaikan motivasi mengenai manfaat mempelajari teks ulasan. Selain itu, untuk mempersiapkan psikis peserta didik terkait materi ajar yang sedang dipelajari, guru juga mengajukan pertanyaan mengenai materi pada pertemuan sebelumnya yang masih ada kaitannya dengan materi yang sedang dipelajari. Melalui serangkaian kegiatan yang dilakukan pada bagian pendahuluan, guru telah berhasil membangun konteks pengetahuan peserta didik melalui kegiatan tanya jawab seputar materi yang dipelajari dan melalui penyampaian motivasi belajar mengenai teks ulasan. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan peneliti, maka dapat disimpulkan bahwa guru telah melakukan apersepsi dengan baik melalui kegiatan menyapa, mengajukan pertanyaan terkait materi sebelumnya, menyampaikan tujuan pembelajaran dan motivasi serta menyepakati kegiatan yang akan dilakukan.

(9)

Pada kegiatan inti di pertemuan pertama dan kedua guru telah memfasilitasi peserta didik untuk menerapkan pembelajaran 5M, namun peserta didik hampir sepenuhnya berpartisipasi karena aktif dalam kerja kelompok, menyelesaikan tugasnya, bertanya saat mendapat kesulitan meskipun tidak bertanya saat dibuka kesempatan tanya jawab. Selanjutnya, pada pertemuan pertama dan kedua guru telah berhasil menutup pembelajaran dengan baik melalui langkah merefleksi, mengevaluasi dan memberi tindak lanjut dalam bentuk PR, guru memberikan kesempatan peserta didik menyimpulkan materi dengan presentasi.

Kegiatan penutup Setelah tahapan kegiatan 5 M, kegiatan terakhir di dalam pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan guru bersama peserta didik adalah kegiatan penutup. Berdasarkan hasil pengamatan peneliti, kegiatan penutup yang dilakukan guru bersama peserta didik diantaranya guru memfasilitasi peserta didik untuk merefleksi proses dan materi pembelajaran. Kalimat yang diucapkan guru kepada peserta didik terkait pelaksanaan pembelajaran pada pertemuan kali itu berbunyi “apakah sulit dalam menyusun teks ulasan?”.

Selain memfasilitasi peserta didik merefleksi pelaksanaan pembelajaran, guru juga memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menyimpulkan pembelajaran pada saat itu. Kalimat yang diucapkan guru berbunyi “ada yang bisa membantu Ibu menyimpulkan materi pembelajaran kita pada hari ini?”. Diantara semua kelompok, tiga kelompok berpartisipasi menyampaikan pendapatnya untuk menyimpulkan pembelajaran. Setelah itu guru memberikan tindak lanjut pembelajaran berupa PR.

Kegiatan penutup yang dilakukan guru bersama peserta didik sudah menunjukkan kegiatan pembelajaran menggunakan metode discovery learning. Hal ini ditandai dengan adanya kegiatan mengevaluasi/ merefleksi proses dan hasil pembelajaran dan kegiatan menyimpulkan pembelajaran oleh peserta didik.

Pada kegiatan penutup, guru menyampaikan akan memberikan tindak lanjut pembelajaran berupa pemberian PR. Namun guru tidak menyampaikan bentuk PR yang diberikan, seharusnya guru menyampaikan bentuk tindak lanjut/ PR yang diberikan untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi yang telah disampaikan.

Pelaksanaan pembelajaran teks ulasan menggunakan pendekatan scientific dan metode discovery learning pada pertemuan pertama dan kedua sudah baik. Hal tersebut dinyatakan berdasarkan pengamatan yang dilakukan peneliti dengan menggunakan bantuan instrumen format pelaksanaan pembelajaran berbasis scientific dengan kategori baik pada pertemuan pertama dengan nilai 99:132 = 0,75 atau 75% termasuk kategori baik karena berada di atas 70% dan baik pada pertemuan kedua dengan nilai 100:132 = 0,76 atau 76% termasuk kategori baik karena berada pada rentang di atas 70%. Artinya hanya mengalami peningkatan 1 % dari 75% menjadi 76%.

Evaluasi yang dilakukan guru pada pertemuan pertama dan kedua telah memuat penilaian tiga ranah meliputi ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Aspek sikap yang dinilai ialah sikap religius, santun, disiplin, jujur dan tanggung

(10)

jawab. Rata-rata hasil evaluasi sikap peserta didik adalah 3,51 termasuk baik. Aspek pengetahuan yang dinilai ialah ketepatan dalam menjawab pengertian teks ulasan dan pemahaman struktur serta unsur bahasa teks ulasan. Rata-rata hasil evaluasi pengetahuan peserta didik adalah 3,48 termasuk baik. Aspek keterampilan yang dinilai ialah keterampilan menentukan struktur teks ulasan berupa teks Sang Pemimpi berupa kelancaran, kebahasaan, kelengkapan, kesesuain, dan kelogisan. Rata-rata hasil evaluasi keterampilan peserta didik adalah 3,58 termasuk baik. Bila dibandingkan perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi maka evaluasi pembelajaran teks ulasan berdasarkan kurikulum 2013 merupakan proses yang paling berhasil dilakukan oleh guru Bahasa Indonesia kelas VIII SMP Negeri 2 Pontianak.

SIMPULAN DAN SARAN Simpulan

Berdasarkan hasil analisis data terkait penelitian Pembelajaran Teks Ulasan Berdasarkan Kurikulum 2013 pada Siswa Kelas VIII SMPN 2 Pontianak disimpulkan bahwa: (1) Perencanaan pembelajaran (RPP) yang dirumuskan guru pada pertemuan pertama dan kedua dalam pembelajaran teks ulasan menggunakan pendekatan scientific dengan metode discovery learning telah mencerminkan pembelajaran berbasis Kurikulum 2013 karena telah memuat empat kompetensi inti yang mesti dimiliki peserta didik seperti sikap spritual, sikap sosial, pengetahuan dan keterampilan seperti yang ada di dalam silabus, dengan nilai 89:132 = 0,6742 atau 67,42% termasuk kategori cukup karena berada pada rentang 50% - 70%. (2) Pelaksanaan pembelajaran pada pertemuan pertama dan kedua terdiri dari kegiatan pendahuluan, inti dan penutup terlaksana sesuai rambu-rambu kurikulum 2013 menggunakan pendekatan scientific dan metode discovery learning dengan kategori baik pada pertemuan pertama dengan nilai 99:132 = 0.75 atau 75 % termasuk kategori baik karena berada di atas 70% dan baik pada pertemuan kedua dengan nilai 100:132 = 0,76 atau 76% termasuk kategori baik karena berada pada rentang di atas 70%. (3) Evaluasi yang dilakukan guru pada pertemuan pertama dan kedua telah memuat penilaian tiga ranah meliputi ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Saran

Berdasarkan pengamatan langsung ataus penelitian yang telah penulis lakukan, ada beberapa saran atau masukan agar semakin optimalnya pelaksanaan pembelajaran sebagai berikut: (1) Sebaiknya dalam membuat RPP guru selalu menggunakan kata kerja operasional yang dapat mengukur kinerja siswa. (2) Sebaiknya RPP terus diperbaiki ketika didapati kesalahan dan disahkan dengan diketahui kepala sekolah. (3) Sebaiknya dalam sesi tanya jawab guru merubah strategi agar siswa berani bertanya seperti pada sesi kerja kelompok. Pada sesi kerja

(11)

kelompok siswa terlalu banyak bertanya karena merasa perlu, sementara ketika dibuka sesi tanya jawab siswa menjadi terdiam karena merasa tidak perlu.

(4) Pihak kepala sekolah dan pengawas sebaiknya aktif memeriksa RPP guru dan meminta guru untuk mengapdate serta mengoreksi setiap kesalahan yang ada dalam RPP guru. (5) Kunjungan kelas secara mendadak juga perlu dilakukan oleh pengawas agar guru.

DAFTAR RUJUKAN

Burhan Nurgiantoro, (2008). Penilaian dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra. Yogyakarta: BPFE

E. Kosasi, (2014). Jenis-Jenis Teks. Bandung: Yrama Widya.

E.Mulyasa, (2014). Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Mahsun, (2014). Teks dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Kurikulum 2013. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Rusman, (2014). Model-Metode pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Trianto, (2010). Modul Pembelajaran Terpadu. Jakarta: Bumi Aksara.

Referensi

Dokumen terkait

Pre-Processing for mammogram images based on the five wavelet de-noising filters namely: Sym8, Haar, Coif1, Daub3 and Daub4 whilst utilizing different levels of

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kompartemen lobster yang paling efektif untuk pembesaran lobster pasir adalah kompartemen berbentuk silinder, dengan

Tanaman apu-apu (Pistia stratiotes) memiliki kandungan protein kasar yang tinggi sebesar 35,7%, BETN sebesar 16,6% tetapi disamping itu memiliki juga serat kasar

Sebaiknya pihak bank dan pihak Pemerintah Provinsi Jawa Timur ikut memberikan sosialisasi kepada pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah khususnya pada level Start Up

26 Orbital: Jurnal Pendidikan Kimia Volum 1, Nomor 1, Tahun 2017 Berdasarkan hasil wawancara siswa, beberapa faktor yang menyebabkan siswa mengalami kesulitan dalam

(ROA) merupakan salah satu dari ratio profitabilitas yang dimaksudkan untuk dapat mengukur kemampuan perusahaan dengan keseluruhan dana yang ditanamkan dalam

Kesan-kesan buruk lain : Tiada kesan yang penting atau bahaya kritikal yang diketahui.