117
Pemanfaatan Tumbuhan Yang Berpot
Ensi Sebagai Sumber Pangan
Di Gunung Peramas Desa Pangkalan Buton Kecamatan Sukadana
Kabupaten Kayong Utara
Juliana
1, Riza Linda
1, Mukarlina
1 1Program Studi Biologi, Fakultas MIPA, Universitas Tanjungpura, Jl. Prof. Dr. H. Hadari Nawawi, Pontianak, email korespondensi: Ucculia@yahoo.co.id
Abstract
Paramas mountain forests were rich in source of biological diversity. The source has been benefited by locals as food. The purpose of this study was to investigate the type of plant parts used by villagers as a food sources in Pangkalan Buton.Mount Peramas, Sukadana, district of North Kayong. The study was conducted for two months, October to November 2012. It employed snowball and semi sructured interview. The research found that villagers of Pangkalan Buton, Peramas mountain, Sukadana, district of North Kayong have benefited 47 plants species from 27 families as food source. Family Euophorbiaceae was a plant of the most widely used by the villagers, 14 percent for stem and 53 percent at fruit. Group of plants whose fruits used as a source of food amounted to 49 percent. Generally the villagers directly eat the fruit as a food source. The plants typically could be found in the forests of Peramas Mountain, Sukadana, district of North Kayong.
Keywords: plant of food sources, Mount Peramas, District of North Kayong
PENDAHULUAN
Kalimantan Barat memiliki hutan hujan tropis terluas di Asia Tenggara dengan keanekaragaman jenis terkaya di bumi. Kekayaan sumber hayati ini banyak dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar hutan Gunung Peramas yang terletak di Desa Pangkalan Buton Kecamatan Sukadana Kabupaten Kayong Utara. Sumber daya hayati di Kawasan Gunung Peramas dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai sumber pangan untuk kebutuhan sehari-hari. Pemanfaatan tumbuhan sumber pangan yang berada di Kawasan Gunung Peramas dilakukan secara turun-temurun sampai sekarang. Berdasarkan hasil survei di lapangan, kelompok tumbuhan pangan yang dimanfaatkan oleh masyarakat berupa sayur-sayuran seperti Simpur (Dilleniaceae), pakis (Stenochlaena palustris) buah-buahan seperti cempedak (Artocarpus champeden) dan bumbu-bumbuan seperti lengkuas (Alpinia galanga) ,serai (Cymbopogon nardus), dan daun salam (Syzigium polyanthum).
Penelitian tanaman yang berpotensi sebagai sumber pangan di Kalimantan Barat sebelumnya sudah pernah dilakukan Penelitian Tatang (2000),
di wilayah Raba dan Nangka, Kecamatan Menjalin, Kabupaten Pontianak menemukan sebanyak 166 jenis tumbuhan sumber pangan dandi Kecamatan Jelai Hulu, Kabupaten Ketapang menemukan sebanyak 230 jenis tumbuhan sumber pangan. Menurut Apriyani (2010), tumbuhan sumber pangan di Hutan Adat Bukit Senaul Desa Jangkang Kabupaten Sanggau Kalimantan Barat, tercatat 40 jenis tumbuhan. Pemanfaatan tumbuhan sumber pangan di Kawasan Gunung Peramas belum pernah diteliti. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian sebagai langkah awal untuk memberikan informasi pada masyarakat, mengenai jenis tumbuhan di kawasan hutan tersebut yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber pangan.
BAHAN DAN METODE
Penelitian dilaksanakan di Gunung Peramas Kecamatan Sukadana Kabupaten Kayong Utara. Penelitiandilaksanakan selama 2 bulan dari bulan Oktober sampai November 2012. Identifikasi tumbuhan dilakukan di Laboratorium Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan alam Universitas Tanjungpura
118 Keadaan Umum Lokasi Penelitian
Kawasan Gunung Peramas memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi dan terdiri dari berbagai ekosistem. Gunung Peramas merupakan hutan sekunder sebagai salah satu
kawasan konservasi yang terletak di Provinsi Kalimantan Barat khususnya di Kabupaten Kayong Utara. Letak geografis wilayah 01º 03’- 01 º22’ LS dan 109º 54’ – 110º 28’ BT.
Gambar 1. Peta lokasi penelitian di kawasan Gunung Peramas Tahapan Kerja
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode wawancara semi terstruktur dan penentuan responden menggunakan metode snowball dimulai dari Kepala Adat, kemudian Kepala Adat memberikan rekomendasi nam aresponden lainnya (Bernard, 2002). Proses identifikasi tumbuhan dilakukan langsung di lapangan dan apabila tidak diketahuisecara lengkap akan dilakukan pengambilan sampel untuk dibuat herbarium dan diidentifikasi lebih lanjut di Laboratorium Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.
Pengolahan Data
Data pemanfaatan tumbuhan pangan diolah dengan cara menghitung persentase dari setiap kategori. Pemanfaatan bagian tumbuhan dapat dihitung dengan rumus:
Persentase pemanfaatan tumbuhan = Σ bagian tertentu yang dimanfaatkan
Σ seluruh bagian yang dimanfaatkan x 100%
HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil
Berdasarkan hasil wawancara dengan responden sebanyak 10 orang yang berada disekitar kawasan Gunung Peramas terdapat 47 jenis tumbuhan yang berpotensi sebagai sumber pangan yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat (Tabel 1).
Tabel 1. Pengelompokan Jenis Tumbuhan sumber pangan yang dimanfaatkan masyarakat Desa Pangkalan Buton Berdasarkan Famili.
No Famili Persentase Jumlah Spesies (%) 1 Euphorbiaceae 12,7 2 Arecaceae 10,6 3 Moraceae,myrtaceae, 6,3* Zingiberaceae 4 Melastomacaceae,Poaceae, 4,2* Polypodiaceae,Solanaceae, Verbenaceae 5 Anacardiaceae,Araceae, 2,2* Apocynaceae,Bignoniaceae, Blechnceae,Bombaceae, Bromeliaceae,Caprifoliaceae, Dilleniaceae,Dryopteridaceae, Iridaceae,Leguminaceae, Meliaceae,Musaceae,Passifloraceae Fabaceae,Sapidaceae
119 Tabel 2. Jenis Tumbuhan yang dimanfaatkan sebagai Sumber Pangan oleh Masyarakat di sekitar Kawasan Gunung Peramas
No Famili Nama Ilmiah Nama lokal Nama Umum
1 Anacardiaceae Mangifera foetida L. Asam bacang Asam bacang
2 Araceae Colocasia esculenta Schott Keladi Keladi
3 Arecaceae Arenga pinnata Merr Enau Aren
Calamus caesiusBlume Rotan segak Rotan
Oncosperma tigillarium Nibung Nibung
Raphis flabeliformis Thunb Asam payak Asam payak
Salacca affinisGriff Salak hutan Salak hutan
4 Apocynaceae Tetracera akara D.C Pangal Pangal
5 Bignoniaceae Calophyllum sp Mentagor Mentagor
6 Blechnaceae Stenochlaena palustrisBedd Paku miding Pakis merah
7 Bombaceae Durio zibethinusMurr Derian Durian
8 Bromeliaceae Ananas comususMerr Nenas Nanas
9 Caprifoliaceae Eugenia spicata Besih Buah nasi
10 Dilleniaceae Dillenia suffruticosaGriff Simpur Simpur
11 Dryopteridaceae Nephlolepis bisserrataSw Paku hijau Paku hijau
12 Euphorbiaceae Baccaurea macrocarpaMiq Tampoi Tampoi
Hevea brasiliensis Muell Getah Karet
Manihot utilissimaCrantz Ubi kayu Singkong
Macaranga triluba Reinw Bi Langkan Langkan
Sauropus androgymus Merr Cangkok manis Daun katuk
13 Iridaceae Eleutherine americana Merr Kelembak Kelembak
14 Leguminaceae Pithecellobium jiringa Benth Jering Jengkol
15 Melastomacaceae Bellucia axinanthera Triana Jambu monyet Jambu monyet
Melastoma malabatchricum L. Cengkodok Cengkodok
16 Meliaceae Aglaia acida Valeton Lansat Langsat
17 Moraceae Artocarpus anisophyllus Mentawak Mentawak
Artocarpus integra Merr Nangkak Nangka
Artocarpus champeden Spreng Cempedak Cempedak
18 Musaceae Musa acuminate L. Pisang hutan Pisang hutan
19 Myrtaceae Syzgium malaccense L Jambu bol Jambu bol
Syzgium polyanthum Wigh Salam Salam
Syzgium grade Jambu hutan Jambu hutan
20 Passifloraceae Passiflora foetida L. Leletup Letup
21 Poaceae Andropogon nardus L. Serai Serai
Dendrocalamus asper Backer Bambu betung Bambu betung
22 Polypodiaceae Diplazium esculentum Swartz Paku ikan Pakis ikan
Plectycenum ridleyii Paku pugok Pakis pugok
23 Fabaceae Bauhinia purpurea Tapak kuda Tapak kuda
24 Sapidaceae Nephelium lappaceum L Rambutan Rambutan
25 Solanaceae Solanum ferox L Terung asam Terong asam
Solanum torvum Swartz Terung pipit Terong pipit
26 Verbenaceae Premnafoetida Bebuas Buas-buas
Vitex pubescens Vahl Leban Leban
27 Zingiberaceae Alpinia galanga L. Lengkuas Lengkuas
Curcuma domestica Val Kunyit Kunyit
Zingiber purpureum roxb Bunglai hutan Benglai hutan
Dendrocalamus asper Backer Bambu betung Bambu betung
Gambar 1. Persentase Bagian Tumbuhan Yang Dimanfaatkan Sebagai Sumber Pangan
Bagian tumbuhan yang dimanfaatkan sebagai sumber pangan terdiri dari buah, daun, batang,
rimpang, umbi, umbut dan biji. Bagian yang banyak dimanfaatkan yaitu buah 53% (Gambar 1). Kelompok tumbuhan sumber pangan yang dimanfaatkan terdiri dari kelompok buah-buahan,sayur-sayuran, bumbu-bumbuan dan umbi umbian. Kelompok yang banyak dimanfaatkan yaitu buah-buahan (49%) (Gambar 2). Pemanfaatan tumbuhan sumber pangan oleh masyarakat di sekitar kawasan Gunung Peramas. Cara pemanfaatan yang sering dilakukan tanpa diolah sebanyak 46% (Gambar 3).
53% 23% 13% 4% 2% 4% 2% 0% 20% 40% 60%
120 Gambar 2. Persentase kelompok Tumbuhan yang
Dimanfaatkan Sebagai Sumber Pangan
Gambar 3.Persentase cara Pemanfaatan Tumbuhan Sumber Pangan
Pembahasan
Tumbuhan sumber pangan yang paling banyak digunakan oleh masyarakat di sekitar kawasan Gunung Peramas dari Famili Euphorbiaceae sebanyak 12,7 %, yaitu terdiri dari tampoi (B. macrocarpa), karet (H. brasiliensis), ubi kayu (M. utilissima) dan tumbuhan cangkok manis (Sauropus androgymus). Hasil penelitian Sunarti et al., (2007), banyak memanfaatkan dari Famili Euphorbiaceae yang juga dimanfaatkan oleh masyarakat di daerah Cagar Alam Tangale Propinsi Gorontalo sebagai sumber pangan. Famili Arecaceae sebanyak 10,6% yang terdapat 5 jenis yaitu Enau (Arenga pinata), Rotan (C.caesius), Asam payak (R. flabeliformis), Nibung (O. tigillarium) dan Salak hutan (S. affinis) (Tabel 2). Tumbuh-tumbuhan dari Famili Euphorbiaceae dan Arecaceae mudah ditemukan di hutan sekitar kawasan Gunung Peramas Kabupaten Kayong Utara.
Bagian tumbuhan yang paling banyak dimanfaatkan oleh masyarakat di sekitar kawasan Gunung Peramas yaitu buah sebanyak (53%) (Gambar 1). Buah-buah yang paling banyak dimanfaatkan karena memiliki daging buah yang umumnya dapat dikonsumsi secara langsung. Buah-buahan mengandung air yang dapat menghilangkan rasa haus dan lapar pada waktu
masyarakat melakukan aktifitas di Kawasan Gunung Peramas. Menurut Sunarti et al., (2007) masyarakat banyak memanfaatkan jenis buah-buahan karena merupakan sumber gula, karbohidrat, vitamin dan mineral, dan menghilangkan rasa haus dan lapar selama mereka melakukan aktifitas.
Buah-buahan yang terdapat di kawasan Gunung Peramas cukup bervariasi ada dua tipe yaitu buah musiman dan tahunan. Buah tahunan terdiri dari mentawak (A. anisophyllus), cempedak, (A. champeden), nangka (A. integral), langsat (Aglaia acida), duku (Lansium domesticum), Durian (Durio zibethinus), tampoi (Baccaurea macrocarpa),asam bacang (Mangifera foetida), natoh (Palaqulum cochiera), rambutan (Nephelium lappaceum), salak hutan (Salacca edulis), jambu bol (Syzgium malaccense), sedangkan buah musiman terdiri dari nanas (A. comusus), rotan (C. caesius), pisang hutan (M. acuminate), cengkodok (M. malabatchricum), jambu tangkalak (Eleutherine americana), letup (Passiflora foetida), jering (Pithecellobium jiringa), terung asam (Solanum ferox), dan terung pipit (Solanum torvum).
Kelompok tumbuhan sumber pangan yang juga banyak dimanfaatkan adalah kelompok sayur-sayuran sebanyak 41% (Gambar 2). Jenis kelompok tumbuhan yang dimanfaatkan masyarakat untuk keperluan sehari-hari diantaranya sayuran pakis merah (Stenochlaena palustris), pakis ikan (Diplazium esculentum), Ubi kayu (Manihot utilissima), bambu betung (Dendrocalamus asper), paku hijau (Nephlolepis bisserrata), paku pugok (Plectycenum ridleyii), cangkok manis (Sauropus androgymus) (Tabel 2). Hasil penelitian Daus (2011) menunjukkan masyarakat Dayak Taman Gunung Naning Kecamatan Sekadau lebih sering memanfaatkan kelompok tumbuhan berupa sayur-sayuran bambu betung, ubi kayu, ketela dan melinjo.
Kelompok pangan yang paling sedikit dimanfaatkan yaitu dari kelompok umbi-umbian yang hanya terdiri dari 2 jenis yaitu Ubi kayu (Manihot utilissima) dan Keladi (Colocasia esculenta). Bagian umbi keladi jarang dimanfaatkan karena memiliki rasa sedikit gatal dan bagian umbi ubi kayu sedikit pahit. Hasil peneltian Sunarti et al., (2007) di Cagar Alam Tengkale Kecamatan Tibawa Propinsi Gorontalo menunjukkan bahwa masyarakat dicagar Alam Tengale juga sedikit memanfaatkan kelompok umbi-umbian. 49% 41% 8% 2% 0% 20% 40% 60% 55% 45% 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60%
121
Cara pemanfaatan tumbuhan sumber pangan oleh masyarakat, ada yang diolah sebanyak 55% dan tidak diolah sebanyak 45% (Gambar 3). Cara pemanfaatan dengan pengolahan biasanya dengan cara direbus seperti umbi ubi kayu (Manihot utilissima), dan daun muda (pucuk) untuk sayuran, keladi (Colocasia esculenta), umbi dan batangnya yang dimanfaatakan sebagai sayuran, nangka (Artocarpus integra), bijinya dapat direbus dan buah muda dijadikan sayuran, diolah dengan cara ditumis seperti rebung (Dendrocalamus asper), dan Karet (Hevea brasliensis) daun yang paling mudanya dimanfaatkan untuk tumisan, biji nangka dan umbi keladi, ubi kayu diolah dengan cara digoreng. Hasil penelitian Daus (2011) menunjukkan masyarakat Dayak Taman Gunung Naning Kecamatan Sekadau juga menjadikan tumbuhan sumber pangan dengan cara direbus, ditumis, digoreng, dibakar atau dikonsumsi langsung.
Jenis-jenis tumbuhan sumber pangan yang biasa dimanfaatkan oleh masyarakat Desa Pangkalan Buton di sekitar Kawasan Gunung Peramas yang tidak diolah adalah buah masak yang dimakan langsung, seperti mentawak (A. anisophyllus), cempedak, (A. champeden), nangka (A. integral), langsat (A. acida), duku (Lansium domesticum), durian (D. zibethinus), tampoi (B. macrocarpa), asam bacang (M. foetida), natoh (P. cochiera), rambutan (Nephelium lappaceum), salak hutan (Salacca edulis), jambu bol (S. malaccense), nanas (A. Comosus) rotan (Calamus caesius), pisang hutan (Musa acuminate), cengkodok (Melastoma malabatchricum), jambu tangkalak (Eleutherine americana), dan letup (Passiflora foetida).
Tumbuhan sumber pangan yang dimanfaatkan masyarakat banyak ditemukan di hutan sebanyak 70%. Tempat tinggal masyarakat dengan hutan tidak jauh. Masyarakat dalam kehidupan sehari-sehari banyak memanfaatkan tumbuhan sumber pangan, tumbuhan obat dan kayu bakar yang berasal dari hutan. Tumbuhan yang diambil dari kebun sebanyak 30%, umumnya berupa tumbuhan dari kelompok bumbu-bumbuan seperti Alpinia galanga, Andropogon nardus dan Curcuma domestica. Beberapa jenis tumbuhan kelompok sayur-sayuran yang terdapat di kebun seperti Sauropus androgymus,Solanum torvum, Manihot utilissima dan Melastoma malabatchricum, Solanum torvum Swartz dan Colocasia esculenta. Tumbuhan sumber pangan yang dimanfaatkan tidak dibudidayakan oleh masyarakat, melainkan dibiarkan tumbuh secara liar di hutan. Masyarakat di sekitar Desa
Pangkalan Buton sangat menjaga kelestarian tumbuhan sumber pangan tersebut, sehingga mereka tidak mengambil secara berlebihan.
DAFTAR PUSTAKA
Apriyani, D, 2010, Studi Keanekaragaman dan Etnobotani Tumbuhan Yang Mempunyai Potensi Sebagai Sumber Pangan Di Hutan Adat Bukit Senaul Desa Jangkang Kecamatan Jangkang Kabupaten Sanggau. Skripsi, Fakultas Kehutanan Universitas Tanjungpura Pontianak
Badan Pusat Statistik, 2011,Kabupaten Kayong Utara Dalam Angka, Kantor Statistik Pontianak Provinsi Kalimantan Barat
Bernad, H, 2002, Research Methods in Antropology Qualitative and Quantitative Mentods. Third edition Aitamitra Press, Walnut Creek, California
Daus, 2011, Kajian Etnobotani Tumbuhan yang Berpotensi sebagai Sumber Pangan di Desa Merangun pada Kawasan Hutan Lindung Gunung Naning Kabupaten Sekadau, Skripsi, Fakultas Kehutanan Universitas Tanjungpura, Pontianak
Sunarti, S, Rugayah. dan Tutie, D., 2007, Tumbuhan Berpotensi Bahan Pangan di Daerah Cagar Alam Tengkale, Jurnal Biodiversitas, vol. 8, no. 2, hal. 88-91
Tatang, L, Victor, F, Sood, MM, Bayer, A., Hasiwan, D, & Silun, 2000, Kalimantan :Bumi Yang Kaya Makanan. Masyarakat Adat Dayak Mempawah dan Dayak Jalai bekrjasama dengan Institut DayakologiPontianak