• Tidak ada hasil yang ditemukan

makalah-Parasitologi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "makalah-Parasitologi"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH PARASITOLOGI

MAKALAH PARASITOLOGI

“Cestoda Parasit”

“Cestoda Parasit”

Disusun Oleh :Kelomo! " Disusun Oleh :Kelomo! " R

R##MM$$I I RRII%%KK& & ''(( )*)*++**))++))++,,)))),, -#R#L

-#R#L LATI'ALATI'AH H )*+*))*+*)+)+,)).+)+,)).

PROGRAM ST#DI P/-DIDIKA- $IOLOGI

PROGRAM ST#DI P/-DIDIKA- $IOLOGI

0#R#SA- P/-DIDIKA- MIPA

0#R#SA- P/-DIDIKA- MIPA

'A

'AK#LT

K#LTAS K/G#R#A-

AS K/G#R#A- DA- I

DA- ILM# P/-

LM# P/-DIDIKA-

DIDIKA-#-I1/RSITAS 0/M$/R

#-I1/RSITAS 0/M$/R

*+)2

(2)

$A$ )( $A$ )(

P/-DAH#L#A-)()

)() LataLatar $ela!r $ela!an3an3

Cestoda yang hidup pada jaringan vertebrata dan invertebrata adalah bentuk larva. Beberapa Cestoda yang hidup pada jaringan vertebrata dan invertebrata adalah bentuk larva. Beberapa spe

spesiesies s cescestodtoda a yanyang g dapdapat at menymenyebabebabkan kan penypenyakiakit t adaladalahah TaTaenia enia saginatasaginata,, TaTaenia enia soliumsolium,,  Echinococcus

 Echinococcus granulosus, granulosus, Hymenolepis Hymenolepis nana, nana, Hymenolepis Hymenolepis diminuta, diminuta, Dipylidium Dipylidium caninum,caninum,  Diphyllobothrium latum.

 Diphyllobothrium latum.

Parasit tersebut dapat menyebabkan infeksi yang berdampak buruk bagi kesehatan manusia. Parasit tersebut dapat menyebabkan infeksi yang berdampak buruk bagi kesehatan manusia. Infeksi yang disebabkan oleh parasit tersebut sudah menjadi masalah yang perlu diperhatikan Infeksi yang disebabkan oleh parasit tersebut sudah menjadi masalah yang perlu diperhatikan mengingat di Indonesia telah banyak kejadian infeksi penyakit dari golongan Cestoda parasit. mengingat di Indonesia telah banyak kejadian infeksi penyakit dari golongan Cestoda parasit. Sejak tahun 1!" an, sejumlah program pencegahan dan pengendalian untuk mengurangi infeksi Sejak tahun 1!" an, sejumlah program pencegahan dan pengendalian untuk mengurangi infeksi cestoda parasite telah dilaksanakan. #amun sampai saat ini masih banyak kasus$kasus yang cestoda parasite telah dilaksanakan. #amun sampai saat ini masih banyak kasus$kasus yang  berkaitan

 berkaitan dengan dengan infeksi infeksi Cestoda Cestoda parasite parasite yang yang artinya artinya penanganan penanganan dan dan pencegahan pencegahan belumbelum membuahkan hasil yang maksimal. %leh karena itu kami menyusun makalah dengan judul membuahkan hasil yang maksimal. %leh karena itu kami menyusun makalah dengan judul &Ce

&Cestostoda da ParParasiasit' t' agar agar dapdapat at memmemberberikaikan n penpengetagetahuahuan n menmengenagenai i CesCestodtoda a parparasiasit t sehsehinginggaga menurunkan tingkat infeksi penyakit yang disebabkan oleh Cestoda parasit.

menurunkan tingkat infeksi penyakit yang disebabkan oleh Cestoda parasit. )(*

)(* RumuRumusan Masalsan Masalahah a.

a. BagaimBagaimana peana penyebarnyebaran ( an ( distdistribusribusi geogi geografirafis Cess Cestoda Ptoda Parasiarasit )t )  b.

 b. Bagaimana habitat$klasifikasi Cestoda Parasit )Bagaimana habitat$klasifikasi Cestoda Parasit ) c.

c. BagaimBagaimana mana morfolorfologi dogi dan san siklus iklus hidup hidup CestoCestoda Pada Parasit rasit )) d.

d. BagaimBagaimana ana mekanimekanisme sme transmtransmisi isi CestCestoda Poda Parasiarasit )t ) e.

e. BagBagaimaimana sumana sumber infber infekseksi(hi(hospospes Cestes Cestoda Paroda Parasiasit )t ) f.

f. BagaimBagaimana pana patofiatofisiolosiologi dgi dan gean gejala jala kliniklinis Ces Cestoda stoda ParasParasit it )) g.

g. BagBagaimaimana diaana diagnognosis dasis dan teran terapi Cespi Cestodtoda Paraa Parasit )sit ) h.

h. BagaimBagaimana usahana usaha pencegaa pencegahan penyhan penyakit yakit yang diseang disebabkan olbabkan oleh Ceseh Cestoda partoda parasitasite )e ) i(

i( Bagaimana mengobati penyakit yang disebabkan oleh Cestoda Parasit )Bagaimana mengobati penyakit yang disebabkan oleh Cestoda Parasit ) )(,

)(, TuTu4uan4uan a.

a. *ntuk *ntuk mengetmengetahui peahui penyebaranyebaran ( din ( distribstribusi gusi geografeografis Ceis Cestoda stoda ParasParasit.it.  b.

 b. *ntuk mengetahui habita$klasifikasit Cestoda Parasit.*ntuk mengetahui habita$klasifikasit Cestoda Parasit. c.

c. *ntuk *ntuk mengetmengetahui mahui morfolorfologi daogi dan sin siklus klus hidup hidup CestoCestoda Parda Parasitasit.. d.

d. *ntuk *ntuk mengetmengetahui mahui mekanismekanisme trae transminsmisi Csi Cestoda estoda ParasParasit.it. e.

e. *ntuk *ntuk mengetmengetahui ahui sumbesumber ir infeksinfeksi(hosp(hospes Ces Cestodestoda Para Parasit.asit. f.

f. *ntuk *ntuk mengetmengetahui pahui patofiatofisiologsiologi dan i dan gejalgejala klia klinis nis CestoCestoda Parda Parasitasit.. g.

g. *ntuk *ntuk mengetmengetahui dahui diagnosiagnosis dis dan tean terapi rapi CestoCestoda Parda Parasit.asit. h.

h. *ntuk me*ntuk mengetahungetahui usaha pei usaha pencegahan pencegahan penyakit ynyakit yang disebang disebabkan oleabkan oleh Cestodh Cestoda parasia parasit.t. i.

(3)

$A$ *(

P/M$AHASA-Cestoda adalah salah satu class dari phyllum Plathyehelminthes, yang merupakan salah satu kelompok parasit pada mahkluk hidup. Parasit ini menyebabkan kerugian secara ekonomi terutama pada penurunan kualitas hasil perikanan, peternakan dan dapat merugikan kesehatan

(4)

manusia. Berikut adalah beberapa spesies Cestoda parasit yang menyebabkan penyakit pada he+an dan manusia 

2.1 Echinococcus granulosus *()() Pen5e6aran Geo3ra7is

Parasit ini ditemukan di -ustralia selatan, -frika, -merika Selatan, ropa, //C, 0epang, ilipina dan negara$negara -rab. Penyakit yang disebabkan oleh cacing ini disebut echinococcosis, penyakit hidatid, atau kista hidatid. 2aerah dengan endemisitas tinggi di -merika Selatan bagian selatan, pantai 3editerania, bagian selatan dari bekas *ni Soviet, 4imur  4engah, -sia selatan$barat, -frika utara, -ustralia, Selandia Baru, 5enya dan *ganda. 2i 2ataran 4inggi 4ibet misalnya, kista telah ditemukan di 6,67 penduduk. 2i -rgentina selatan 86,9 kasus per 1"".""" ditemukan :;<%, 8"11=. chinococcosis yang ada pada manusia tergantung pada hubungan erat antara manusia dan anjing yang mengandung parasit. %rang kristen di >ibanon kira$kira dua kali lebih banyak menderita infeksi penyakit hidatid daripada orang Islam di >ibanon. <al ini menunjukan bah+a kepercayaan orang natakan keharaman anjing menyebabkan derajat infeksi yang lebih rendah. :Ishii -et al , 8""?=.

*()(* Ha6itat dan Klasi7i!asi

/isiko mendapat infeksi pada orang yang memiliki anjing adalah 81 kali lebih besar  daripada orang yang tidak memelihara anjing. 1"7 dari -rmenia yang menderita infeksi  biasanya memperbolehkan anjingnya tidur bersama di tempat tidurnya. Persentase anjing yang menderita infeksi di negara$negara peternak di seluruh dunia adalah 8" sampai @"7 dan tergantung pada makanan anjing yang terdiri dari sisa$sisa daging yang mengandung parasit dan  bangkai. rekuensi kista hidatid di negeri$negeri itu berbeda$beda, tetapi mencapai ?"7 atau

lebih pada domba dan ternak, dan 1"7 pada babi. 2i negeri$negeri tertentu kambing, unta, dan kerbau menderita infeksi. 4ernak tidak merupakan bahaya besar sebagai sumber infeksi, karena kistanya kebanyakan steril. rekuensi infeksi pada manusia tinggi di negeri$negeri peternak  dimana hubungan dengan anjing adalah erat. 2i -merika *tara relatif hanya ada beberapa kasus autochton yang dilaporkan tetapi pada tahun$tahun terakhir telah ditemukan echinococcosis pada orang indian di Canada dan -laska. 2i Canada rusa besar dan caribou merupakan hospes  perantara, dan serigala merupakan hospes definitif yang terpenting. %rang indian menginfeksi

anjing mereka dengan memberikan paru$paru rusa besar dan caribou sebagai makanan, dan sebaliknya anjing menginfeksi manusia :Bro+n, <.;., 19=.

Berikut adalah klasifikasi cacing Echinococcus granulosus : 5ingdom  -nimalia Phylum  Platyhelminthes Class  Cestoda %rdo  Cyclophylidea amily  4aeniidae Aenus  chinococcus

Species  Echinococcus granulosus *()(, Mor7olo3i dan si!lus hidu

(5)

3orfologi dari Echinococcus granulosus de+asa adalah  • Berukuran @ mm.

• Cacing de+asa memiliki  proglotid.

• /ostellum dilengkapi dengan mahkota rangkap.

• 3empunyai  batil pengisap yang terdapat pada scole.

• Pada stadium larva Echinococcus granulosus berbentuk kista hydatid yang terdiri dari  • >apisan kutikulum

• >apisan germinativum • Cairan steril

• 5apsul perindukan :Broodcapsule=

• 5ista sekunder :%nggo+aluyu, 8""8  68=. Siklus hidup Echinococcus granulosusyaitu 

3anusia juga dapat mengandung stadium kista Echinococcus granulosusyang sangat merugikan tetapi tidak turut serta dalam lingkaran hidupnya yang lengkap karena organ$organ tubuh yang mengandung parasit tidak dimakan oleh anjing sebagai hospes definitifnya. 5ista hidatid pada manusia ada tiga bentuk, yakni unilokuler, di dalam tulang :osseous= dan alveoler   pada Echinococcus multilocularis :%nggo+aluyo,8""8=.

5ista yang unilokuler adalah bentuk yang paling banyak ditemukan pada manusia dan  binatang golongan rendah. 5ista unilokuler tumbuhnya perlahan$lahan dan memerlukan  beberapa tahun untuk perkembangannya. Pada manusia, kista yang perkembangannya sudah sempurna, bila tidak dipengaruhi oleh tekanan, mempunyai bentuk yang kurang lebih bulat, dan  biasanya mempunyai ukuran diameter 1 sampai 9 cm tetapi dapat mencapai 8" cm. Bagian$  bagian kista antara lain

• >apisan kutikulum di sebelah luar untuk memperkuat, berlapis, tidak berinti, terbuat dari hyalin, tebalnya 1 mm.

• >apisan germinativum di sebelah dalam, berinti, tebalnya k ira$kira 88$8@ mikron.

• Cairan steril yang kuning muda atau tidak ber+arna yang menyebabkan tegangnya membran$membran yang membatasinya.

• 5apsul perindukan :brood capsule= yang hanya mempunyai lapisan germinativum dan mengandung protoskoleks.

• 5ista sekunder yang serupa kista primer.

5utikulum sebelah luar yang elastis, yang disekresi oleh lapisan germinativum, memungkinkan masuknya bahan makanan, tetpi menahan Dat$Dat yang merugikan parasit. Bila  pecah, lapisan tersebut berkontraksi, dengan demikian memudahkan penyebaran isi kista. >apisan dalam lapisan germinativum interna penuh dengan kapsul perindukan yang kecil, menonjol dan berada dalam berbagai stadium perkembangan. Bilamana gelembung$gelembung ini membesar, pada lapisan dalamnya tumbuh tunas$tunas kecil bulat yang menjadi protoskoleks. Bila kapsul perindukan pecah, protoskoleks masuk ke dalam cairan kista hidatid dimana  protoskoleks ini dikenal sebagai Ehidatid sandF. Sebuah kista fertil rata$rata mengandung 8 juta

(6)

 protoskoleks, yang bila dimakan oleh anjing akan menjadi sejumlah cacing pita de+asa yang tidak terhitung dalam +aktu kira$kira 9 minggu. 5ista hidatid yang tidak mengandung kapsul  perindukan dan protoskoleks disebut kista steril atau acephalocyst :%nggo+aluyo,8""8=.

Protoskoleks bila dimakan hospes definitif akan mengalami evaginasi di dalam usus dan tumbuh menjadi cacing pita de+asa dan bila kista pecah di dalam hospesperantara protoskoleks tumbuh menjadi kista sekunder. 5ista sekunder endogen dengan dinding tipis yang transparan tumbuh di dalam cairan kista dan kadang$kadang dapat membentuk kista tertier :granddaughter  cysts=. Pertumbuhan kista hidatid di dalam tulang mengikuti saluran di dalam tulang dengan erosi dari jaringan tulang dan invasi kedalam rongga medula. Struktur tulang lambat laun diinfiltrasi oleh Dat seperti agar dan diganti dengan kista kecil semisolid dengan sedikit atau tanpa cairan dan tanpa scole. 5ista tulang paling banyak ditemukan di ujung proksimal daripada tulang panjang, ilium, vertebra, dan tulang rusuk :%nggo+aluyo,8""8=.

*()(. Me!anisme transmisi

Infeksi lebih sering terjadi pada anak$anak yang mempunyai kebiasaan tidak  higienis. 4erdapat sedikit perbedaan antara frekuensi infeksi pada pria dan +anita. Penularan terjadi dengan menelan telurnya, terutama infeksi dari tangan ke mulut. 3anusia mendapat telur   pada tangannya dari tangan atau dari bulu anjing yang mengandung parasit ini atau dari anjing yang tidak menderita infeksi tersebut, tetapi yang bulunya terkontaminasi karena berguling$ guling di tanah yang di kotori oleh tinja anjing. 4elurnya mati dengan cepat oleh sinar matahari langsung, tetapi dapat hidup berbulan$bulan di tempat$tempat lembab dan teduh. 2engan demikian infeksi mungkin di dapat dari air dan sayur mayur. Cairan pencernaan anjing merusak  oncosfer, maka anjing jarang mendapat infeksi dengan kistanya :2epartement of parasitology *niv. Cambridge, 8"1"=.

Cara masuk cacing terhadap inang adalah dengan fecal rute yaitu saluran pencernaan, kecuali pada anjing karena saluran pencernaan anjing terdapat cairan yang dapat merusak  oncosfer, maka anjing jarang mendapat infeksi dengan kistanya. 4elur dikeluarkan bersama tinja anjing atau carnivora lainnya. Bila telur tertelan oleh hospes perantara yang sesuai seperti kambing, domba, babi, onta, juga manusia, maka embrio yang dikeluarkan menembus dinding usus, masuk ke dalam saluran limfe atau vena kecil di mesentrium, dan dengan aliran darah di  ba+a ke berbagai bagian tubuh terutama hati, paru, otak, ginjal, limpa, otot, tulang, dan lain$

lain. Bila tidak dirusak oleh sel fagosit, kait$kaitnya menghilang, embrio tersebut mengalami vesikulasi di tengah, dan dalam +aktu lima bulan menjadi kista hidatid dengan ukuran diameter  kira$kira 1"mm. Bila kista hidatid ini termakan anjing, maka kista ini akan mengeluarkan  protoscole yang berkembang di usus halus menjadi cacing de+asa :%nggo+aluyo,8""8=.

*()(2 Sum6er in7e!si8 hoses

<ospes definitif cacing ini adalah anjing, anjing hutan, srigala dan he+an karnivora lainnya. <ospes perantaranya adalah manusia, sapi, kambing, biri$biri dan kuda. <ospes  perantara utamanya adalah biri$biri. <ospes perantara ini hanya dihinggapi stadium larva. Penyakit yang disebabkan oleh cacing ini adalah hidatidosis granulosus, sedangkan pada hospes  perantaranya disebut ekinokokiasis granulosus. :%nggo+aluyo,8""8=

(7)

Patologi pada manusia tergantung pada letak kista. 2istribusi kista pada manusia adalah didalam hepar termasuk invasi peritoneum sekunder 667, paru$paru 887, ginjal ?7, tulang 87, otak 17, dan jaringan lain 67 :otot, limpa, mata, jantung, kelenjar thyroid=. 5ista unilokuler menimbulkan reaksi peradangan pada jaringan sekitarnya yang membuat lapisan  jaringan ikat yang mengelilingi kista. rosi pada pembuluh darah menyebabkan perdarahan, dan torsi pada omentum menyebabkan kontriksi vaskuler. Sel$sel jaringan di sekitarnya, tergantung  pada kepadatan jaringan, mengalami atrofi dan nekrosis tekanan bila kistanya bertambah besar 

:Bro+n, <.;., 19=.

Aejalanya dapat dibandingkan dengan gejala tumor yang tumbuh perlahan$lahan, tergantung pada letak kista hidatid. 2i dalam abdomen kista menimbulkan rasa tidak enak yang makin bertambah, tetapi tidak tampak gejala sampai kista telah mencapai ukuran yang  besar. 5ista memiliki pengaruh yang luas pada alat$alat dalam. 5ista di dalam hati pada hakekatnya adalah yang terpenting. >ebih dari tiga perempat bagian ditemukan di lobus kanan, kebanyakan dekat permukaan ba+ah, sehingga meluasnya ke ba+ah ke dalam rongga perut. 5ista di lengkung hepar tumbuh perlahan$lahan, bahkan menetap selama ?" tahun sebelum menimbulkan gejala nyata. 4ekanan pada saluran empedu dapat menyebabkan ikterus obstruktif :Bro+n, <.;., 19=.

Pecahnya suatu kista menyebabkan terlepasnya protoscoleks, potongan membran germinativum, kapsul perindukan dan kista sekunder, yang mungkin sampai ke jaringan lain melalui darah atau karena penyebaran langsung dan pertumbuhan menjadi kista sekunder. 5ista  pecah karena batuk, ketegangan otot, pukulan, aspirasi dan tindakan pembedahan. Setelah kista  pecah selama 8 sampai @ tahun tidak tampak gejala echinococcosis sekunder. 5ista hepar   biasanya pecah ke dalam rongga perut akan tetapi juga mengeluarkan cairan ke dalam kandung

empedu, saluran empedu, atau rongga pleura. Pecahnya kista primer dari jantung kanan menyebabkan metastase ke dalam paru$paru dan dari jantung kiri metastase ke otak, limpa, ginjal, hati, dan alat lain. 5ista peribronchial yang mengeluarkan cairan ke dalam bronchus sekali$kali mungkin sembuh spontan, tetapi pada kebanyakan kasus pecahnya kista tidak  seluruhnya dan akibatnya adalah batuk yang biasanya disertai gejala alergi dan sputumnya mengandung darah berbuih, lendir, cairan hidatid dan potongan membrane :Bro+n, <.;., 19=.

Infeksi sekunder denganSalmonella atau bakteri patogen mungkin terjadi. Aejala$gejala ini yang lebih sering ditemukan adalah hemoptisis ringan, batuk, dispnea, sakit dada yang tidak  tetap, palpitasi, tachycardia, dan gatal$gatal. 2idalam otak tumor ini menimbulkan gejala tekanan intracranial dan epilepsi jackson. 5ista ginjal menyebabkan sakit yang intermiten, hematuria dan disfungsi ginjal dan jika kista pecah bahan hidatid ditemukan didalam urine. 5ista limpa menyebabkan sakit dan tulang$tulang iga menonjol, sedangkan daerah$daerah yang pada perkusi memberikan bunyi pekak dan resonansi ditemukan pada kista pelvis:%nggo+aluyo,8""8=.

2erajat kematian lebih tinggi pada kista sekunder dan kista dengan infeksi sekunder  daripada kista primer tanpa komplikasi. Bila kista pecah keluarnya cairan dapat menimbulkan manifestasi alergi, biasanya dalam bentuk urtikaria dan pruritus. Pecahnya kista dapat disertai demam yang tidak teratur, gangguan gastrointestinal, sakit perut, dispnea, cyanosis, syncope, delirium dan mania. Bila tiba$tiba banyak bahan hidatid masuk kedalam pembuluh darah maka

(8)

 penebalan dapat mengakibatkan gejala anafilaksik yang berat bahkan kematian yang tiba$ tiba:%nggo+aluyo,8""8=.

5ista tulang menimbulkan reaksi pseudotuberculosis dengan sel raksasa benda asing. 2idalam diaphysis, kista menyebabkan destruksi trabekel, nekrosis dan fraktur spontan dengan  penebalan korteks dan perubahan bentuk jaringan yang pertumbuhannya tidak sempurna.

Pertumbuhan kista tulang yang perlahan$lahan dan dahsyat membuat diagnosis sukar, dan letak  kista tersebut sering pada tempat dimana pengeluaran dengan cara pembedahan tidak  mungkin :Bro+n, <.;., 19=.

*()( Dia3nosis dan terai

Aejala yang ditimbulkan akibat infeksi cacing Echinococcus granulosusadalah sakit perut yang disertai dengan alergi atau kulit gatal, batuk, nyeri pada dada dan demam. Cacing ini paling  banyak masuk melalui makanan yang tercemar masuk pada aliran darah dan menyebar ke hati

dan membentuk kista. Sebaiknya mulai membiasakan diri memakan makanan yang sehat dan steril sehingga kecil kemungkinan terdapat kista cacing Echinococcus granulosus.

*()(" #saha en;e3ahan

4indakan pencegahan harus ditujukan untuk mengurangi penularan dengan parasit de+asa pada anjing dan dengan larvanya pada kambing dan babi. 2i daerah endemi anjing harus dijauhkan dari pejagalan dan tidak boleh diberi makan sisa pejagalan yang tidak dimasak dahulu, sisa dari binatang yang dipotong harus disteril, anjing berkeliaraan harus dimusnahkan. Semua anjing harus diberi pencegah taeniasis sekali atau dua kali setahun. 2i Islandia terbukti cara ini efektif untuk melenyapkan penyakit ini. 3akanan harus dibuat secara bersih, dan di tempat$ tempat tertentu sayur$mayur dan air minum harus dimasak. Penduduk harus diberi penerangan tentang cara penularan, diperingatkan tentang bahaya hubungan erat dengan anjing dan diberi  pelajaran tentang higiene perseorangan :%nggo+aluyo,8""8=.

*()(< Pen3o6atan

Pengobatan kista hidatid unilokuler yang mudah dicapai adalah dengan cara pembedahan, lokalisasi kista menetapkan tindak pembedahan mana yang tepat. 5emoterapi dan sinar rontgen tidak efektif. Sedapat$dapatnya kista harus dikeluarkan, akan tetapi hubungan yang erat dengan  jaringan sekitarnya sering menyukarkan pengeluarannya. Pengeluaran cairan kista dan  penggantiannya dengan formalin 1"7 untuk mendapat konsentrasi akhir sebesar 87 akan mematikanprotoskoleks dan membran germinativum. Bila kistanya besar atau ada infeksi sekunder atau penutupannya tidak memungkinkan, marsupialisasi adalah tindakan yang dianjurkan. 5ista primer di dalam otak memerlukan tindakan operasi, tetapi kista sekunder tidak  dapat dibedah. 5ista paru$paru harus dikeluarkan bila mungkin. Perlu bertindak hati$hati untuk  mencegah pecahnya kista dan keluarnya cairan ke dalam jaringan. Aejala alergi harus diobati dengan epinefrinatau obat antihistamin.Pengobatan untuk kista yang tidak dapat dibedah atau yang sekunder dan multipel di -merika Selatan adalah dengan terapi biologi yang berdasarkan suntikan dengan antigen cairan hidatid :Soedarto, 8""!=.

*(* Taenia solium =;a;in3 ita 6a6i> *(*() Pen5e6aran 3eo3ra7is

(9)

Taenia soliumadalah kosmopolit, akan tetapi tidak akan ditemukan dinegara$negara Islam. Cacing tersebut banyak ditemukan di negara$negara yang mempunyai banyak peternakan  babi dan ditempat daging babi banyak disantap seperti di ropa :ADech, Slo+akia, 5roatia, Serbia=, -merika >atin, Cina, India, -merika *tara dan juga di beberapa daerah di Indonesia antara lain di Irian 0aya, Bali dan Sumatra *tara

3anusia mungkin mendapat kista dari telur dengan cara

1. 3enelan makanan atau air yang terkontaminasi oleh tinja mannusia yang mengandung  parasit.

8. Penularan melalui mulut karena tangan kotor yang mengandung cacing de+asa. ?. -utoinfeksi interna karena muntahan telur kedalam lambung karena anti peristaltik.

5ira$kira 8@7 dari penderita yang mempunyai kista menceritakan bah+a pernah mengandung cacing de+asa pada suatu +aktu. Sistiserkosis pada manusia mungkin lebih sering terjadi dari  pada yang diperlihatkan oleh angka frekuensi yang rendah yang dilaporkan, karena bannyak 

infeksi tidak ditemukan. Penyakit ini adalah penyakit orang de+asa dan lebih banyak ditemukan  pada pria daripada +anita. Penyakit ini berhubungan dengan lingkungan yang tidak sehat dan

kebersihan perseorangan yang kurang :%nggo+aluyo,8""8=.

rekuensi telah menurun di negara maju karena pemeriksaan daging yang ketat, kebersihan yang lebih baik dan fasilitas sanitasi yang lebih baik. 2istribusi sistiserkosis sebanding dengan distribusi Taenia solium. 2i thiopia, 5enya dan /epublik 2emokratik 5ongo sekitar 1"7 dari  populasi terinfeksi, di 3adagaskar bahkan 167 :;<%, 8"11=. Infeksi 4aenia solium bisa juga

disebabkan karena mengkonsumsi daging babi yang belum matang dan mengandung cysticercuscellulosae : 0. 3arijaj, dkk, 8"11 =.

*(*(* Ha6itat?!lasi7i!asi

<abitat cacing ini adalah peternakan babi, karena babi biasa berguling$guling dilumpur  kotor dan memakan makanan yang kotor pula sehingga kista yang ada pada tempat tersebut masuk kedalam saluran pencernaan babi dan menginfeksi jaringan tubuhnya.

Berikut adalah klasifikasi dariTenia solium atau cacing pita babi  5ingdom  -nimalia Phylum  Platyhelminthes Class  Cestoda %rdo  Cyclophyllidea amily  4aeniidae Aenus  4aenia

Species  Taenia solium *(*(, Mor7olo3i dan si!lus hidu

Taenia solium :cacing pita babi= adalah cacing pita pipih sepertiTaenia saginata yang  ber+arna putih.4aenia solium adalah kerabat dekatTaenia saginata yang memiliki siklus hidup

(10)

hampir sama, namun inang perantaranya adalah babi. 3anusia terinfeksi dengan memakan daging babi berisi kista 4aenia solium. Cacing ini sedikit lebih kecil dariTaenia saginata :?$ m  panjangnya=, tetapi lebih berbahaya. Berbeda denganTaenia saginata yang hanya membentuk 

kista di daging sapi, Taenia solium juga mengembangkan kista di tubuh manusia yang menelan telurnya. 5ista tersebut dapat terbentuk di mata, otak atau otot sehingga menyebabkan masalah serius. Selanjutnya, jika tubuh membunuh parasit itu, garam kalsium yang terbentuk di tempat mereka akan membentuk batu kecil di jaringan lunak yang juga mengganggu kesehatan. Skoleks Taenia solium memiliki  pengisap besar dengan dua baris pengait. Cacing pita de+asa tumbuh menjadi sekitar 6 mm lebar dan 8$9 m panjangnya, dengan sekitar !"" segmen yang disebut  proglotida. Saat cacing pita tumbuh di usus, proglotida matang yang disebut proglotida gravid

akan dilepas keluar tubuh manusia. Setiap proglotida gravid berisi organ reproduksi jantan dan  betina dan ?"$" ribu rumah telur berisi embrio.4aenia solium memiliki pola penularan yang

sangat mirip dengan taenia saginata. 3anusia adalah inang definitif dengan babi sebagai hospes  perantara. Infeksi pada manusia dimulai dengan mengkonsumsi daging babi mentah atau kurang

matang yang terinfeksi.

Sebuah proglotid gravid berisi kira$kira 1"".""" buah telur. Pada saat proglotid terlepas dari rangkaiannya dan menjadi koyak, terdapat cairan putih susu yang mengandung banyak telur  mengalir keluar dari sisi anterior proglotid tersebut, terutama jika proglotid berkontraksi pada saat bergerak. 4elur$telur ini akan melekat pada rumput bersama dengan tinja, bila orang  berdefekasi di padang rumput atau karena tinja yang hanyut dari sungai pada saat banjir. 4ernak 

yang makan rumput ini akan terkontaminasi dan dihinggapi cacing gelembung, karena telur yang tertelan bersama rumput tersebut akan dicerna dan embrio heksakan akan menetas di dalam tubuh ternak. mbrio heksakan yang menetas di saluran pencernaan ternak akan menembus dinding usus, masuk ke saluran getah bening atau darah dan ikut dengan aliran darah ke jaringan ikat di sela$sela otot untuk tumbuh menjadi cacing gelembung yang disebut sistiserkus bovis, yaitu larva 4aenia saginata yang terbentuk setelah 18 s.d. 1@ minggu.

Bila cacing gelembung yang ada di otot he+an ini termakan oleh manusia, karena proses  pemasakan yang tidak atau kurang matang, maka skoleknya akan keluar dari cacing gelembung dengan cara evaginasi. Skolek akan melekat pada mukosa usus halus seperti jejunum. Cacing 4aenia saginata dalam +aktu ! s.d. 1" minggu akan menjadi de+asa.

4elur dilepaskan bersama proglotid atau tersendiri melalui lubang uterus. mbrio di dalam telur disebut onkosfer berupa embrio heksakan yang tumbuh menjadi bentuk infektif  dalam hospes perantara. Infeksi terjadi jika menelan larva bentuk infektif atau menelan telur. Pada Cestoda dikenal dua ordo, yang pertama Pseudophyllidea dan yang kedua adalah Cyclopyllidea.

*(*(. Me!anisme Transmisi

4elurTaenia solium :cacing pita babi= bisa menetas di usus halus, lalu memasuki tubuh atau struktur organ tubuh., sehingga muncul penyakit Cysticercosis, cacing pita cysticercus sering berdiam di jaringan ba+ah kulit dan otot, gejalanya mungkin tidak begitu nyata G tetapi kalau infeksi cacing pita Cysticercus menjalar ke otak, mata atau ke sumsum tulang akan menimbulkan efek lanjutan yang parah.

(11)

Infeksi oleh cacing pita genus 4aenia di dalam usus biasanya disebut 4aeniasis. -da dua spesies yang sering sebagai penyebab$nya, yaitu Taenia solium  dan Taenia saginata.  3enurut  penelitian di beberapa desa di Indonesia, angka infeksi taenia tercatat ",!H8?7., frekuensinya

tidak begitu tinggi. #amun demikian, cara penanganannya perlu mendapat perhatian, terutama kasus$kasus taeniasis Taenia solium yang sering menyebabkan komplikasi sistiserkosis.

Cara infeksinya melalui oral karena memakan daging babi atau sapi yang mentah atau setengah matang dan mengandung larva cysticercus. 2i dalam usus halus, larva itu menjadi de+asa dan dapat menyebabkan gejala gastero$intestinal seperti rasa mual, nyeri di daerah epigastrium, napsu makan menurun atau meningkat, diare atau kadang$kadang konstipasi. Selain itu, giDi penderita bisa menjadi buruk sehingga terjadi anemia malnutrisi. Pada pemeriksaan darah tepi didapatkan eosinofilia. Semua gejala tersebut tidak spesifik bahkan sebagian besar  kasus taeniasis tidak menunjukkan gejala :asimtomatik=.

Cacing de+asa Taenia saginata :cacing pita sapi= biasanya menyebabkan gejala klinis yang ringan, seperti sakit ulu hati, perut merasa tidak enak, mual, muntah, mencret, pusing atau gugup. Aejala$gejala tersebut disertai dengan ditemukannya proglotid cacing yang bergerak$ gerak le+at dubur bersama dengan atau tanpa tinja. Aejala yang lebih berat dapat terjadi, yaitu apabila proglotid menyasar masuk apendiks, atau terdapat ileus yang disebabkan obstruksi usus oleh strobilla cacing. Berat badan tidak jelas menurun. osinofilia dapat ditemukan di darah tepi.

3eskipun infeksi ini biasanya tidak menimbulkan gejala, beberapa penderita merasakan nyeri perut bagian atas, diare dan penurunan berat badan. 5adang$kadang penderita bisa merasakan keluarnya cacing melalui duburnya.

*(*(2 Sum6er in7e!si8Hoses

<ospes definitif cacing ini adalah manusia. <ospes perantaranya adalah manusia, babi,  babi hutan, beruang, monyet, unta, anjing, domba, kucing dan tikus. Penyakit yang disebabkan

cacing de+asa ini adalah taeniasis solium. *(*(9 Pato7isiolo3i dan 3e4ala !linis

Cacing pitaTaenia dapat menimbulkan penyakit yang disebut taeniasis dan sistiserkosis. Aejala klinis terbanyak yang dikeluhkan adalah

• Pengeluaran segmen tubuh cacing dalam fesesnya :@7= • Aatal$gatal pada anus :997=

• 3ual :67= • Pusing :87=

• Peningkatan nafsu makan :?"7= • Sakit kepala :867=

• 2iare :1!7= • >emah :197=

• 3erasa lapar :167= • Sembelit :117=

• Penurunan berat badan :67= • /asa tidak enak di lambung :@7=

(12)

• >etih :7= • 3untah :7=

• 4idak ada selera makan saat lapar  :17= • Pegal$pegal pada otot :17=

•  #yeri di perut, mengantuk, serta kejang$kejang, gelisah, gatal$gatal di kulit dan gangguan  pernapasan :masing$masing 17=.

Sistiserkosis menimbulkan gejala dan efek yang beragam sesuai dengan lokasi parasit dalam tubuh. 3anusia dapat terjangkit satu sampai ratusan sistiserkus di jaringan tubuh yang berbeda$  beda.Sistiserkus pada manusia paling sering ditemukan di otak 

:disebut neurosistiserkosis=, mata, otot dan lapisan ba+ah kulit.2ampak kesehatan yang paling ditakuti dan berbahaya akibat larva cacingTaenia yaitu #eurosistiserkosis yang dapat menimbulkan kematian. #eurosistiserkosis adalah infeksi sistem saraf pusat akibat sistiserkus dari larva Taenia solium. #eurosistiserkosis merupakan faktor risiko penyebab stroke baik   pada manusia yang muda maupun setengah baya, epilepsi dan kelainan pada tengkorak .

Sistiserkosis merupakan penyebab 17 kematian pada rumah sakit umum di3eksiko City dan  penyebab 8@7 tumor  dalam otak .

*(*( Dia3nosis dan terai

2iagnosis biasanya ditegakkan berdasarkan ditemukannya cacing di dalam tinja. Sepotong selotip ditempelkan di sekeliling lubang dubur, lalu dilepas dan ditempelkan pada sebuah kaca obyek dan diperiksa diba+ah mikroskop untuk melihat adanya telur parasit. 3elalui mikroskop memeriksa sample tinja apakah ada telur ca cing parasit, ookista protoDoa dan takiDoit. 2iagnosa dapat ditegakkan berdasarkan atas anamnesis dan pemeriksaan laboratorium. namnesis penderita pernah mengeluarkan benda pipih ber+arna putih seperti &ampas nangka'  bersama tinja atau keluar sendiri dan bergerak$gerak. Benda itu tiada lain adalah potongan cacing  pita :proglotid=. Cara keluarnya proglotid Taenia solium  berbeda dengan Taenia saginata. Proglotid Taenia solium  biasanya keluar bersama tinja dalam bentuk rangkaian @H6 segmen. Sedangkan Taenia saginata, proglotidnya keluar satu$satu bersama tinja dan bahkan dapat  bergerak sendiri secara aktif hingga keluar secara spontan.

Secara makroskopis :melihat tanpa menggunakan alat=, yang diperhatikan dalam hal ini adalah bentuk proglotidnya yang keluar bersama tinja. Bentuknya cukup khas, yaitu segiempat  panjang pipih dan ber+arna putih keabu$abuan.

Pemeriksaan secara mikroskopis untuk mendeteksi telurnya dapat dikerjakan dengan  preparat tinja langsung :directsmear= memakai larutan eosin. Cara ini paling mudah dan murah, tetapi derajat positivitasnya rendah. *ntuk mendapatkan hasil positivitas yang lebih tinggi,  pemeriksaan dikerjakan dengan metoda konsentras :centrifugal flotation= atau dengan cara  perianal s+ab memakai cellophane tape.

0ika hanya menemukan telur dalam tinja, tidak bisa dibedakan taeniasisTaenia solium dan taeniasis Taenia saginata. -gar dapat membedakannya, perlu mengadakan pemeriksaan scole dan proglotid gravidnya. Scole dan proglotid gravid dibuat preparat permanen di+arnai dengan bora carmine atau trichrome, kemudian dilihat di ba+ah mikroskop. 2engan

(13)

memperhatikan adanya kait$kait :hooklet= pada scole dan jumlah percabangan lateral uterusnya, maka dapat dibedakan spesies Taenia solium  dan Taenia saginata. Pada scole Taenia solium terdapat rostellum dan hooklet, sedangkan pada 4aenia saginata tidak terdapat. Percabangan lateral uterus 4aenia solium jumlahnya 9H18 buah pada satu sisi, dan 4aenia saginata 1@$?" buah. -da cara yang lebih sederhana untuk memeriksa proglotid gravid, yaitu dengan memasukkan proglotid itu ke dalam larutan carbolylol 9@7. 2alam +aktu satu jam, proglotid menjadi jernih dan percabangan uterusnya tampak jelas. Cara lainnya yang paling sederhana dan gampang dikerjakan ialah dengan menjepitkan proglotid yang masih segar di antara dua objek  gelas secara pelan dan hati$hati. Proglotid akan tampak jernih dan percabangan uterusnya yang  penuh berisi telur tampak keruh. Pemeriksaan bisa gagal apabila percabangan uterusnya robek 

dan semua telurnya keluar . *(*(" #saha en;e3ahan

Cara untuk mencegah agar tidak menderita gangguan yang disebabkan oleh 4aenia saginata antara lain sebagai berikut 

• 4idak makan makanan mentah :sayuran,daging babi, daging sapi dan daging ikan=, buah dan melon dikonsumsi setelah dicuci bersih dengan air.

• 3inum air yang sudah dimasak mendidih baru aman.

• 3enjaga kebersihan diri, sering gunting kuku, membiasakan cuci tangan menjelang makan atau sesudah buang air besar.

• 4idak boleh buang air kecil(besar di sembarang tempat, tidak menjadikan tinja segar  sebagai pupukG tinja harus dikelola dengan tangki septik, agar tidak mencemari sumber  air.

• 2i 4aman 5anak 5anak dan Sekolah 2asar harus secara rutin diadakan pemeriksaan  parasit, sedini mungkin menemukan anak yang terinfeksi parasit dan mengobatinya

dengan obat cacing.

• Bila muncul serupa gejala infeksi parasit usus, segera periksa dan berobat ke rumah sakit. 3eski kebanyakan penderita parasit usus ringan tidak ada gejala sama sekali, tetapi mereka tetap bisa menularkannya kepada orang lain, dan telur cacing akan secara sporadik keluar dari tubuh bersama tinja, hanya diperiksa sekali mungkin tidak ketahuan, maka sebaiknya secara teratur memeriksa dan mengobatinya.

*(*(< Pen3o6atan

Cara pengobatan berbagai penyakit parasit usus berbeda, harus memakai obat cacing menurut resep dokter. %bat$obat untuk memberantas cacing pita dapat digolongkan menjadi dua, yaitu taeniafuge dan taeniacide. 4aeniafuge ialah golongan obat yang menyebabkan relaksasi otot cacing sehingga cacing menjadi lemas. Contohnya kuinakrin hidroklorid :atabrin=, bitionol dan aspidium oleoresin. Pemakaian obat ini mutlak memerlukan purgativa untuk mengeluarkan cacingnya. Sedangkan taeniacide adalah golongan obat yang dapat membunuh cacing. Contohnya niklosamid :yomesan=, mebendaDol dan diklorofen. Pemakaian obat ini tidak mutlak  memerlukan purgativa.

(14)

4ujuan pengobatan taeniasis ialah untuk mengeluarkan semua cacing beserta scole$nya dan juga mencegah terjadinya sistiserkosis, terutama pada kasus taeniasis Taenia solium. %bat$ obat yang kini laDim dipakai adalah niklosamid dan mebendaDol. Sedangkan kuinakrin hidroklorid dan aspidium oleoresin +alaupun cukup efektif, tetapi karena bersifat toksik maka sekarang jarang dipakai. Selain itu, ada beberapa obat tradisional yang cukup ampuh buat membasmi cacing pita, yaitu biji labu merah dan getah buah manggis muda.

 #iklosamid hingga saat ini masih dianggap obat paling baik untuk taeniasis dari segi efektivitasnya. %bat tersedia dalam bentuk tablet @"" miligram. 2osis dan cara pemberian 8 gram dibagi dua dosis dengan interval pemberian 1 jam. %bat harus dikunyah sebelum diminum. 2ua jam setelah pemberian obat, penderita diberi minum purgativa magnesiumsulfat ?" gram untuk mencegah terjadinya sistiserkosis. 5euntungan dari obat ini ialah tidak memerlukan  persiapan diet ataupun puasa, dan efek sampingnya juga ringan. #amun menurut pengalaman  penulis, efektivitas obat ini akan lebih baik apabila penderita dipuasakan sebelum meminumnya. -ngka kesembuhan tercatat @7 lebih. 5erugiannya obat ini tidak beredar resmi di pasaran sehingga sulit didapatkan. 2i samping itu harganya pun mahal.

-gaknya mebendaDol merupakah salah satu taeniacide yang mempunyai masa depan cerah dan kini masih dalam penyelidikan. 3ebendaDol adalah anthelmintik berspektrum lebar. 2osisnya ?"" miligram dua kali sehari selama tiga hari berturut$turut. 2ua hari setelah  pengobatan, penderita diberi minum purgativa magnesiumsulfat ?" gram, terutama pada kasus taeniasis Taenia solium untuk mencegah terjadinya sistiserkosis. 3enurut beberapa hasil  penelitian, angka kesembuhan tercatat @" J 1""7. 2ilaporkan pula bah+a efek samping obat ini sangat ringan. *ntuk memperoleh hasil yang lebih baik, beberapa peneliti menganjurkan dosis lebih tinggi :sampai 18"" miligram per hari selama lima hari=. Praktek pengobatan taeniasis dengan mebendaDol cukup memuaskan. #amun beberapa peneliti masih menyangsikan keampuhan mebendaDol, bahkan ada yang melaporkan gagal sama sekali. 2engan demikian, efektivitas mebendaDol pada taeniasis masih perlu diselidiki lebih lanjut :5etut #gurah, 1!9=. 4inja diperiksa kembali setelah ? dan 6 bulan untuk memastikan bah+a infeksi telah terobati.

%bat alternative untuk infeksi tenia ada yang dalam bentuk obat alami. %bat alami atau obat tradisional ini antara lain dengan mengkonsumsi biji labu merah, biji pinang dan lain$lain. 2.2 Hymenolepis nana

*(,() Distri6usi Geo3ra7i! 

 Hymenolepis nana adalah cestoda yang tersebar di seluruh dunia baik :kosmopolit= di daerah beriklim tropis maupun sedang. Seperti 3esir, Sudan, 4hailand, India, 0epang, -merika Selatan, ropa Selatan, dan juga ditemukan di Indonesia. Infeksi dari Hymenolepis

(15)

nana ditemukan banyak terdapat pada orang$orang dengan sanitasi yang buruk dan padat. Infeksi cestoda ini pada manusia sering terjadi pada anak$anak, juga terdapat di tikus dan mencit. Survey yang dilakukan di negara$negara menunjukkan frekuensi dari ",8$ ?,97 +alaupun di daerah$ daerah tertentu 1"7 dari anak$anak menderita infeksi ini. 2i -merika Serikat bagian selatan frekuensinya ",?$8,7. Infeksi ini kebanyakan terbatas pada anak$anak diba+ah umur 1@ tahun. rekuensinya agak lebih tinggi pada anak laki$laki daripada anak perempuan dan presentase infeksi pada orang negro kira$kira setengahnya dari bangsa kulit putih :Bro+n, <.;., 19=. 2.3.2 Klasi7i!asi dan Ha6itat

5ingdom  -nimalia Phylum  Platyhelminthes Class  Cestoda %rdo  Cyclophyllidea amily  <ymenolepididae Aenus  <ymenolepis Species  Hymenolepis nana  #ama penyakit  <ymenolepiasis

<ymenolepis nana dikenal sebagai cacing pita kerdil pada manusia:d+arf tape+orm of  man=,+alaupun cacing biasa hidup pada tikus.Cacing ini banyak ditemukan didaerah amerika serikat yang biasanya pada anak$anak diba+ah usia ! tahun.Penyakit yang disebabkan oleh hymenolepis nana disebut hymenolepiasis nana.<abitatnya diusus baik manusia maupun he+an :intestinum bag. 2istal= :Bro+n, <.;., 19=.

2.3.3 Mor7olo3i dan Si!lus Hidu Mor7olo3i

1. 4elur Hymenolepis nana berbentuk oval atau bulat dengan ukuran 9  ?9 mikron,

8. 3emiliki dinding berupa dua lapis membran yang melindungi embrio heksakan di dalamnya.

(16)

?. Pada kedua kutub membran sebelah dalam, terdapat dua buah penebalan dimana keluar $ ! filamen halus. -danya filamen inilah yang dapat membedakan telur Hymenolepis nana dari Hymenolepis diminuta.

. 3erupakan cacing pita yang sangat pendek dengan ukuran panjang 8@ H " mm dan lebar  ",1 H ",@ mm

@. Proglotidnya mencapai 8"" buah.

6. Skoleks bulat dengan  batil isap seperti mangkok, memiliki rostelum yang pendek dan refraktil

9. Bagian lehernya panjang dan permukaannya halus

!. Strobila dimulai dari proglotid muda yang sangat pendek dan sempit, belum terbentuk  organ genital, kearah distal semakin lebar dan pada ujung distal strobila membulat.

. 3empunyai ovarium sebuah dan berlobus, mempunyai testis bulat berjumlah ? buah dengan porus genitalis unilateral :Bro+n, <.;., 19=.

Si!lus Hidu

<abitat cacing ini adalah pada 8(? bagian atas dari ileum. Cacing ini dapat hidup sampai  beberapa minggu, sedangkan telur cacing ini hanya dapat bertahan hidup selama 8 minggu setelah dikeluarkan bersama feses hostnya. <ospes definitif dari cacing ini adalah manusia, mencit dan tikus. Cacing ini di dalam siklus hidupnya tidak memerlukan hospes perantara, kecuali Hymenolepis nana var. fraterna yang hospes alamiahnya adalah tikus dan menggunakan flea serta kumbang sebagai hospes perantaranya. Proglotid gravid Hymenolepis nana akan pecah didalam usus penderita dan mengeluarkan telur yang segera menjadi infektif bila dikeluarkan  bersama feses penderita. 3anusia tertular jika memakan telur cacing ini. 2i dalam usus halus, telur akan menetas menjadi oncospher dan menembus villi usus halus serta akan kehilangan kaitnya. Selanjutnya dalam  hari kemudian akan menjadi larvacysticercoid . >arva ini terdapat  pada tunica propria usus halus penderita. Beberapa hari kemudian larva ini akan kembali ke

(17)

2alam ?" hari setelah infeksi, dapat ditemukan telur dalam tinja hospes. 5adang$kadang telur dapat menetas di dalam lumen usus halus penderita kemudian oncospher akan menembus villi usus dan siklus hidupnya akan berulang kembali. Cara infeksi yang demikian ini disebut sebagai autoinfeksi interna yang dapat memperberat infeksi sehingga memungkinkan terjadi reinfeksi pada individu yang sama :Bro+n, <.;., 19=.

*(,(. Me!anisme Transmisi

Penularan tergantung pada kontak langsung, karena telurnya yang resistennya lemah, yang tidak tahan terhadap panas dan pengeringan, tidak dapat hidup lama diluar hospes. Infeksi ditularkan langsung dari tangan ke mulut :fecal$oral route= dan makanan atau air yang terkontaminasi. 5ebiasaan yang kurang bersih pada anak$anak menguntungkan adanya parasit ini pada golongan umur rendah. <al ini sering terjadi pada anak$anak umur 1@ tahun ke ba+ah. 5ontaminasi terhadap tinja tikus perlu mendapat perhatian. Infeksi pada manusia selalu disebabkan oleh telur yang tertelan dari benda$benda yang terkena tanah, dari tempat buang air  atau langgsung dari anus ke mulut. 5ebiasaan hidup tidak hygienis memungkinkan terjadinya infeksi ini. 5ebersihan perorangan terutama pada keluarga besar dan di perumahan panti asuhan harus diutamakan :Bro+n, <.;., 19=.

*(,(2 Sum6er In7e!si

<ospes definitifnya meliputi manusia, primata, tikus, dan mencit. <ymenolepis nana menyebabkan penyakit <ymenolepiasis. <ymenolepis nana juga pernah dilaporkan pada tupai, monyet, dan simpanse :Bro+n, <.;., 19=.

*(,(9 Patolo3i Dan Ge4ala Klinis

Parasit ini biasanya tidak menyebabkan gejala. 0umlah yang besar dari cacing yang menempel pada dinding usus halus menimbulkan iritasi mukosa usus. 5elainan yang sering timbul adalah toksemia umum karena penyerapan sisa metabolit dari parasit masuk kedalam sistem peredaran darah penderita. Pada anak kecil dengan infeksi berat, cacing ini kadang$ kadang menyebabkan keluhan neurologi yang ga+at, berkurang berat badan, kurang nafsu makan, insomnia, mengalami sakit perut dengan atau tanpa diare,nausea, muntah, kejang$kejang, sukar tidur dan pusing. Bila supersensitif terjadi alergi. osinofilia sebesar !$167. Sakit perut, obstipasi dan anoreksia merupakan gejala ringan.

(18)

*(,( Dia3nosa

Aejala klinis padahymenolepiasis nana biasanya tidak jelas sehingga diagnosa penyakit ini tergantung pada pemeriksaan laboratorium dengan ditemukannya telur dalam feses penderita. Proglotid biasanya tidak ditemukan di dalam feses, k arena telah mengalami desintegrasi di dalam usus sebelum dikeluarkan. Bila ditemukan cacing de+asa dalam feses, indentifikasi dilakukan  pada bagian skoleksnya yang berbeda dengan cacing pita yang lain.

2iagnosa pasti terhadaphymenolepiasis nanadapat ditegakkan dengan menemukan telur  yang mempunyai gambaran khas pada feces penderita. 4elur Hymenolepis nana dapat dibedakan dengan telur Hymenolepis diminuta, karena telur Hymenolepis nana ukurannya relatif lebih kecil dan mempunyai $! filamen yang disebut sebagai polar filament, sedangkan telur Hymenolepis diminuta ukurannya relatif lebih besar dan tidak mempunyai polar filament :Bro+n, <.;., 19=.

*(,(" Pen;e3ahan

Infeksi oleh cacing pita ini umumnya terjadi secara langsung dari tangan ke mulut. Pada manusia infeksi selalu disebabkan oleh telur yang tertelan dari benda yang terkontaminasi tanah, dari tempat$tempat defekasi atau langsung dari anus ke mulut.

5arena penularan cacing pita ini secara langsung dan manusia sebagai sumber infeksi utama maka pencegahannya agak sulit dilakukan. *ntuk menekan dan menghindari infeksi cacing pita ini, perlu meningkatkan kebersihan lingkungan, kebersihan perorangan terutama pada keluarga besar, meningkatkan kesadaran dan higienes pada anak$anak, mengobati penderita sehingga tidak menjadi sumber penularan serta memberantas hospes reservoar sebagai sumber  infeksi seperti tikus dan he+an pengerat lainnya :Soedarto.8""!=.

*(,(< Pen3o6atan

Sebagai obat pilihan dapat diberikan #iclosamide (Komesan dengan dosis 8," gram, dikunyah, sekali sehari diberikan selama @$9 hari. %bat lain yaitu PraDiLuantel peroral dengan dosis tunggal 1@ mg(kg barat badan diberikan setelah makan pagi. PraDiLuantel ternyata cukup toleran dan berhasil lebih baik daripada niclosamide. %bat ini akan menimbulkan pembentukan vakuola pada leher cacing. %bat lain yang dapat digunakan adalah Paramomysin dan Muinacrine

(19)

+alaupun dalam hal ini Paramomysin kurang efektif, sedangkan Muinacrine sedikit bersifat toic :Soedarto.8""!=.

*(.() Distri6usi Geo3ra7i! 

Parasit ini ditemukan di -merika, kanada, ropa, daerah danau di S+iss, /umania, 4urkestan, Israel, 3ancuria, 0epang, -frika, 3alagasi dan Siberia.

Penyakit 0arang ditemukan di Indonesia akan tetapi di tempat yang banyak makan ikan salem mentah atau kurang matang :%nggo+aluyo,8""8=.

*(.(* Klasi7i!asi 5ingdom  -nimalia Phylum  Platyhelminthes Class  Cestoda Subclass  ucestoda %rder  Pseudophyllidea amily  2iphyllobothriidae Aenus  Diphyllobothrium

Spesies : Diphyllobothrium latum *(.(, Mor7olo3i dan Si!lus Hidu Mor7olo3i

• Panjangnya mencapai N"" cm, lebar 8,@ cm. • 4erdiri atas """ proglotid.

• 3empunyai sepasang celah penghisap :bothria= di bagian ventral dan dorsal pada skoleks. • hermafrodit

(20)

4elur keluar melalui feses dan berkembang membentuk embrio yang akan berkembang dalam air. 4elur berkembang menjadi coracidium dalam +aktu ! hari sampai beberapa minggu  bergantung suhu lingkungan. Coraciudium keluar melalui operkulum telur dan coracidium yang  berisilia berenang mencari hospes intermedier ke 1 dari jenis Copepod a krustacea termasuk 

genus  Diaptomus. Segera setelah masuk kedalam usus krustasea tersebut, coracidium melepaskan silianya dan penetrasi melalui dinding usus dan masuk ke haemocel :sistem darah= krustasea menjadi parasit dengan memakan sari makana dalam tubuh krustasea tersebut. Selama sekitar ? minggu coracidium berkembang dan bertambah panjang sampai sekitar @"" um dan disebut procercoid dan tidak berkembang lagi dalam tubuh krustasea tersebut. Bila krustasea dimakan ikan air ta+ar sebagai hospes intermedier ke 8, procercoid ada dalam usus ikan dan menembus melalui dinding intestinum masuk kedalam istem muskularis dan berparasit dengan memakan unsur nutrisi dari ikan tersebut dan procercoid berkembang menjadi plerocercoid. Plerocercoid berkembang dari beberapa mm menjadi beberapa cm. Plerocercoid akan terlihat  pada daging ikan mentah yang ber+arna putih dalam bentuk cyste. Bila daging ikan tersebut dimakan orang, cacing berkembang dengan cepat dan menjadi de+asa serta mulai memproduksi telur pada 9$1 hari kemudian :%nggo+aluyo,8""8=.

*(.(. Me!anisme Transmisi

Infeksi didapat dengan memakan ikan mentah atau tidak matang yang mengandung  parasit misalnya ikan salamon,trout atau ikan lainnya biasanya ikan air ta+ar. >arva diphyllobothrium latum akan tumbuh menjadi cacing de+asa ditubuh manusia.cacing de+asa dapat tumbuh hingga mencapai 1" m.kemudian telur cacing akan keluar bersama tinja.kemudian telur matang akan dimakan krustasealalu berkembeng menjadi larva.krustasea yang terifeksi akan dimakan oleh manusia dan akan menginfeksi tubuh manusia :%nggo+aluyo,8""8=.

*(.(2 Sum6er In7e!si <ospes 2efinitif  3anusia

<ospes /eservoar  -njing, kucing dan 88 jenis mamalia lainnya, seperti +alrus, singa laut, babi dan serigala.

<ospes Perantara I  Cyclops <ospes Perantara II  Ikan

(21)

*(.(9 Patolo3i dan Ge4ala Klinis

5asus penyakit banyak dilaporkan di daerah yang orangnya suka mengkonsumsi ikan mentah. 5ebanyakan kasus penyakit tidak memperlihatkan gejala yang nyata. Aejala umum yang sering ditemukan adalah gangguan sakit perut, diaree, nausea dan kelemahan. Pada kasus infeksi yang berat dapat menyebabkan anemia megaloblastic. Aejala ini sering dilaporkan pada  penduduk di inlandia. 2i negara ini hampir seperempat dari populasi penduduk terinfeksi oleh  D. latum dan sekitar 1""" orang menderita anemia perniciosa. Pada mulanya dikira bah+a cacing ini menyebarkan toksin penyebab anemia, tetapi setelah diteliti ternyata vitamin B18 yang masuk dalam usus diabsorbsi oleh cacing, sehingga pasien menderita defisiensi vitamin B18. Seorang peneliti melaporkan bah+a pasien yang diberi singel dosis vit. B18 "7 yang dilabel dengan cobalt, ternyata disbsorbsi oleh 2. latum sekitar !"$1""7 dari vit B18 yang diberikan. Aejala yang jelas terlihat adalah terjadinya anemia perniciosa :anemia yang disebabkan oleh gangguan absorpsi vitamin B18 dalam usus= :%nggo+aluyo,8""8=.

*(.( Dia3nosis dan en3o6atan

2engan menemukan telur cacing atau progotida didalam feses, diagnosis dinyatakan  positif. %bat yang diberikan ialah

$ aspidium oleoresin $ mepacrim

$ diclorophen

$ etract biji labu :Cucurbita spp=

$ #iclosamide :Komesan= pilihan obat yang diberikan de+asa ini, makanismenya adalah menghambat reaksi pertuklaran fosfat inorganik H -4P, rekasi ini berhubungan dengan transport elektron secara anaerobik yang dilakukan oleh cacing :Soedarto.8""!=.

*(.(" Pen;e3ahan

$ 3emasak ikan air ta+ar sampai betul$betul matang atau membekukannya sampai$1"OC selama 8 jam.

$ 3engeringkan dan mengasinkan ikan secara baik. $ 2ilarang membuang tinja dikolam air ta+ar.

(22)

$A$ ,( P/-#T#P ,() Kesimulan

Cestoda adalah cacing yang berbentuk pipih seperti pita yang merupakan endoparasit dan dikenal sebagai cacing pita. Cacing dalam kelas cestoda disebut sebagai cacing pita, hal ini karena bentuk tubuh cacing tersebut yang panjang dan pipih menyerupai pita. Cacing ini tidak  mempunyai saluran pencernaan ataupun pembuluh darah. 4ubuhnya memanjang dan terbagi atas segmen$segmen yang disebut proglotida dan segmen ini bila sudah de+asa akan berisi alat reproduksi jantan dan betina. Infeksi cacing pita bisa disebut juga dengan 4aeniasis. Ciri Semua anggota cestoda memiliki struktur yang pipih dan tertutup oleh kutikula, Cestoda juga disebut sebagai cacing pita karena bentuknya pipih panjang seperti pita. 3orfologi *mum Cestoda ukuran cacing de+asa pada Cestoda bervariasi dari yang panjangnya hanya " mm sampai yang  panjangnya 1"$18 meter. Siklus <idup *mumcacing pita merupakan hermafrodit, mereka

memiliki sistem reproduksi baik jantan maupun betina dalam tubuh mereka. Sistem reproduksinya terdiri dari satu testis atau banyak, cirrus, vas deferens dan vesikula seminalis sebagai organ reproduksi jantan, dan ovarium lobed atau unlobed tunggal yang menghubungkan saluran telur dan rahim sebagai organ reproduksi betina

,(* Saran

3akalah ini masih jauh dari kesempurnaan. *ntuk itu,penyusun mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari embaca demi kesempurnaan makalah ini.

(23)

DA'TAR P#STAKA

2epartement of Parasitology *niversitu Cambridge. 8"1". Schistosoma.http((+++.path.cam.ac.uk($schisto(schistosoma(schisto

 parhology.html. 2iakses pada tanggal 1 %ktober 8"1@.

Ishii -G 4suji 3G 4ada I :8""? 2ec=. & <istory of 5atayama disease chinococcus granulosus in 5atayama district, <iroshima, 0apan'. :#e+ Kork lsevier= @8 := ?1?$

0. 3arijaj, dkk, 8"11, Intestinal Perforation due to 4ape+ormTaenia Solium,0ournal of Clinical and 2iagnostic /esearch. 8"11 %ctober, ol$@:@= 11"1$11"?.

%nggo+aluyo, 0angkung Samidjo., 8""8, P-/-SI4%>%AI 32I5 I <elmintologi, Penerbit Buku 5edokteran AC  0akarta.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil dari penelitian didapatkan bahwa ada empat jenis cacing nematoda yang menyerang organ usus halus pada babi di Lembah Baliem dan Pegunungan Arfak Papua

Diketahui bahwa dari 33 sampel yang telah diperiksa tidak ada ditemukan telur cacing pita (Taenia solium) di dalam feses masyarakat dan feses babi desa

Telur yang infektif, apabila tertelan oleh manusia, maka telur cacing ini akan menetas di usus halus, lavarnya akan menembus dinding usus halus menuju pembuluh darah atau

Hubungan Sanitasi Lingkungan Sekolah dan Rumah serta Higiene perorangan dengan Kejadian Cacing Pita ( Taenia Solium ) pada Siswa Sekolah Dasar Negeri 173547 desa.. Tambunan

Nematoda jaringan adalah beberapa spesies cacing Nematoda yang hospes yang definitifnya hewan, di mana cacing dewasa hidup dalam usus halus hewan tersebut.. Bentuk larvanya

Untuk mengetahui daya hambat yang optimum dari ekstrak ethanolik kulit buah mangga dalam membasmi cacing pita ( Taenia solium)3. Memberikan informasi kepada masyarakat tentang

Hospes definitif kedua cacing ini, adalah manusia. Cacing ini tidak mempunyai Hospes perantara.Tempat hidupnya ada di dalam usus halus terutama jejunum dan

Manusia akan terinfeksi cacing ini apabila menelan telur matang (berisi larva dan merupakan bentuk infektif), kemudian telur ini menetas di usus halus. Setelah