• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAHAN KIMIA YANG BERBAHAYA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAHAN KIMIA YANG BERBAHAYA"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

BAHAN KIMIA YANG BERBAHAYA

Semua zat kimia harus dianggap mempunyai kemungkinan besar berbahaya, walaupun sebenarnya bahaya tersebut umumnya berasal dari penggunaan yang salah. Secara umum, zat kimia tidak baik ditangani dengan tangan yang telanjang (harus memakai sarung tangan). Memipet larutan tidak boleh dengan mulut. Liquid yang corrosive seharusnya dibawa naik atau turun dengan lift (jangan dengan tangga). Setiap orang yang bekerja dengan bahan-bahan berbahaya dimana efeknya mungkin kumulatif, harus dicek ke dokter secara teratur.

01. Zat Kimia Yang Segera Melukai Kulit

a. Asam Kuat

Termasuk asam kuat sulphuric, nitric, hydrocloric, chromic, glacial acetic, dan lain-lain. Asam-asam kuat sangat merusak kulit, merusak/menghancurkan kertas, kayu, pakaian, dan juga menyerang banyak jenis logam.

Mencampur asam sulphat pekat dengan air akan menghasilkan panas yang sangat.

Jangan pernah menuang air ke dalam asam pekat dalam wadah (terutama asarn sulphat) karena asam tersebut mungkin memercik dan wadah gelas mungkin pecah karena panas tinggi yang dihasilkan. Gunakan sarung tangan dan kaca mata pelindung.

Oleum bahkan lebih reaktive dan corrosive dari H2 SO4 pekat dan lebih baik diencerkan dengan H2 SO4 pekat dahulu sebelum ditambahkan ke air. Larutan asam yang panas dalam beaker atau tabung reaksi sebaiknya dipegang dengan tang/penjepit.

Nitric Acids pekat dan berasap menyebabkan luka bakar pada kulit yang lama sembuh dan mungkin meninggalkan parut. Asap/uapnya beracun. Untuk menyeka percikan nitric acid dianjurkan memakai larutan sodium hypochlorite 2%.

Hydrofluoric acid dapat menyebabkan luka bakar serius yang mungkin tidak terasa sakit pada mulanya. Jika terkena larutan ini, cuci segera dengan air yang banyak, lalu diseka dengan larutan sodium bicarbonate dan bawa ke dokter untuk diobati.

b. Basa Kuat

Termasuk basa kuat caustic soda (soda api), caustic potash, lime, sodium peroxide, dan lain-lain.

(2)

Beberapa basa kuat, jika dicampur dengan air juga akan menghasilkan panas yang sangat. Untuk mengencerkannya, seperti halnya asam, basa harus ditambahkan sedikit demi sedikit ke dalam air dengan stirring sampai semua terlarut.

Jangan tambahkan air panas ke dalam basa kuat untuk mengencerkannya, karena panas yang dikeluarkan mungkin memuncratkan cairan keluar dari tabung reaksi. Bekerja dengan basa kuat, gunakan sarung tangan, kacamata pelindung dan tongkat penjepit. Membuka wadah larutan ammonia pekat harus sangat hati-hati. Larutan ini harus disimpan di ditempat sejuk untuk meminimumkan tekanan yang dapat menghasilkan semburan cairan yang keras ketika tutup wadah dibuka.

Percikan bahan-bahan kimia basa harus segera dicuci dengan sabun dan air atau antidote yang khusus. Percikan pada mata harus diairi dengan botol berisi pencuci mata yang tersedia. Luka atau luka bakar harus segera diobati dokter.

c. Berbagai Zat Kimia Lain Yang Berbahava

Zat-zat kimia yang bereaksi keras dengan air seperti : titanium chloride, aluminium chloride, thionyl chloride, chloro sulphonic acids, sulphonyl chloride, phosphorus chlorides. Dalam hal ini sulphur dioxide dan/atau hydrogen chloride mungkin dihasilkan yang menyebabkan luka pada paru-paru.

Titanium tetrachloride harus ditangani dengan sangat hati-hati. Mengencerkan zat ini dengan air harus betul-betul dikontrol dengan menggunakan es yang dingin jika mungkin, dan dilakukan dalam lemari asam. Jika memerciki kulit, cuci segera dengan air yang banyak.

Bromine dapat menyebabkan luka bakar hebat dan sangat iritasi pada mata, hidung dan paru-paru. Luka bakar kulit harus dicuci dengan sejumlah air yang banyak dan dibersihkan dengan larutan ammonia atau sodium thiosulphate encer.

Yellow phosphorus terbakar secara spontan dalam air dan harus ditangani dengan air dingin. Jangan biarkan kontak dengan minyak atau pelumas. Bagian kulit yang terkena bahan ini harus diobati dengan larutan sodium bicarbonate 5% dan diikuti oleh larutan copper sulphate 5%.

Sodim akan menyala, atau bahkan meledak, jika dibiarkan kontak dengan air. Residunya jangan dibuang ke dalam sink (bak pencuci), tetapi harus dilarutkan dulu sebentar dalam

(3)

Jika sodium kontak dengan kulit, buka semua logam-logam yang dipakai dan lalu siram kulit dengan air yang banyak.

Jangan menyimpan sodium dekat dengan yellow phosphorus, karena kekeliruan dapat menyebabkan konsekuensi (akibat) yang serius.

Aluminium alkyls adalah senyawa yang sangat reaktif yang bereaksi hebat dengan air, alkohol, asam-asam, dan lain-lain. Menyebabkan luka bakar hebat pada kulit, yang sangat perih dan lama sembuh. Jika bekerja dengan bahan ini harus memakai pakaian pelindung termasuk : safety helmet dan visor (helm dengan kaca depan), sarung tangan, dan rok kerja. Luka bakar kulit harus segera dibersihkan dengan hydrocarbon jenuh (medicinal liquid paraffin) dan diobati ke dokter.

Asap putih yang dikeluarkan/dihasilkan dari interaksi aluminium alkyls dengan udara lembab, berbahaya terhadap paru-paru dan jika menggunakan senyawa ini, lemari asam yang dipakai harus benar-benar kering.

Aluminium alkyls dalam jumlah sedikit dapat dibuang dengan mengencerkannya terlebih dahulu dengan toluena diikuti oleh penguraian dengan iso propanol.

Hydrogen Peroxide

Dekomposisi hydrogen peroxide terjadi secara spontan, diikuti oleh pembakaran, bila konsentrasi diatas 65% w/w, kontak dengan bahan organik seperti kayu, kotoran, kain, dan lain-lain.

Sarung tangan PVC dan kacamata pelindung harus dipakai bila menggunakan larutan yang > 30% w/w dan kebersihan alat-alat harus betul-betul diperhatikan. Persediaan air bersih harus benar-benar ada untuk mengencerkan peroxide apabila terjadi masalah.

02. Zat Kimia Yang Diserap Kulit

Keracunan mungkin terjadi jika membiarkan zat - zat kimia tetap tinggal di kulit (tanpa segera dibersihkan ).

Zat kimia ini termasuk : Turunan nitro dan amino dari benzene dan toluena seperti : aniline, mononitrobenzene, dinitrochlorobenzene, phenyl diamines dan methanol.

Senyawa inorganik termasuk : 0xida dan garam garam timah, arsenic, copper, selenium dan mercury.

(4)

Segera setelah bekerja dengan zat-zat kimia diatas, tangan harus segera dicuci dengan sabun dan air.

03. Timbunan Racun Dalam Tubuh

Bahan-bahan kimia yang relative tidak berbahaya jika digunakan sekali-sekali dalam waktu singkat, bisa menjadi berbahaya jika digunakan secara konstan dan teratur karena terjadi penimbunan dari akibat absorbsi sedikit demi sedikit.

Disini termasuk unsur-unsur timah, arsenic dan mercury. Carbon tetrachloride, benzene, tetrachlorethane dan turunan nitro dan amino benzene berbahaya jika dihirup secara kontinu.

Logam mercury betul-betul beracun dan mempunyai tekanan uap air yang dapat diukur di laboratorium. Bahkan pada temperatur 15° C, konsentrasi dari uap air mercury jenuh di udara sedikitnya 70 kali dari konsentrasi yang diizinkan.

04. Liquids dan Gas Yang Mudah Terbakar

Liquids yang mudah terbakar tidak boleh dituang dekat api dan tidak boleh dipanaskan diatas api, kecuali untuk spesifikasi tujuan test.

Botol-botol besar yang berisi liquid yang mudah terbakar harus ditempatkan dalam satu wadah yang kapasitasnya lebih besar dari botol tersebut sehingga jika botol pecah isinya ditampung dengan aman.

Penggunaannya harus memakai peralatan listrik, seperti hot plates, water baths, iso mantles, dan lain-lain yang telah dijamin tahan api.

Jangan tempatkan botol yang berisi cairan mudah terbakar dan mudah menguap (seperti gasoline) pada matahari langsung.

Carbon Disulphide :

Harus ditangani dengan hati-hati karena pipa uap atau bola lampu listrik yang menyala dapat membakarnya. Jika terbakar membentuk sulphur dioxide yang beracun.

Liquids yang sangat mudah terbakar yang sering digunakan adalah : ethyl ether, benzene, dan petroleum ethers.

Liquid lain yang gasnya sangat mudah terbakar adalah : methanol (methyl alcohol), ethanol, petroleum (ligroin, kerosene, paraffin), acetone, toluene, xylene, solvent naphtha, white spirit, low boiling esters.

(5)

05. Dust dan Fume (Debu dan Asap)

Keracunan bisa terjadi dari penghirupan debu dan asap yang dihasilkan dalam pekerjaan seperti : penggilingan, penyaringan dan penembakan.

Asap logam timah, chromium, cadmium phosphorus, selenium, mercury, beryllium, senyawa vanadium dan lain-lain adalah sangat beracun.

Debu silica, siliceous dan asbestos dapat merusak paru-paru. Bekerja dengan bahan-bahan diatas harus dilakukan dalam lemari asam, atau jika tidak ada lemari asam harus pakai masker pelindung. 06. Bahan Radioactive

Dalam semua pekerjaan yang menggunakan bahan radioactive harus betul-betul yakin bahwa bahan tersebut tidak dapat memasuki tubuh lewat kulit, hidung atau mulut.

Kenakan sarung tangan karet, dan sebelum meninggalkan laboratorium tangan harus dicuci bersih dan kemudian dimonitor. Merokok, makan dan minum dilarang di laboratorium dan alat tidak boleh dioperasikan lewat mulut.

Bahan radioactive harus dimanipulasi sedemikian rupa sehingga tidak ada bahaya kontaminasi di laboratorium, walaupun jika wadahnya pecah.

Laboratorium yang ada bahan radioactive, harus dilengkapi dengan monitor portable untuk mendeteksi radioactivity dan dengan portable dose-rate meter untuk mengukur dosis yang diterima oleh individu.

Pembuangan sampah radioactive merupakan tanggung jawab pengawas laboratorium. Bahan ini tidak boleh dibuang lewat bak pencuci atau saluran air tanpa izin khusus.

07. Peroxides dari Ethers

Bahaya kebakaran bukan satu-satunya resiko dalam penggunaan ethers. Diethyl dan isopropyl misalnya bila dihadapkan ke udara dan cahaya terang dapat membentuk peroxide yang tidak stabil

yang meledak pada evaporasi ke keadaan kering.

Supply ethers harus disimpan jauh dari cahaya, dalam botol yang berwarna kuning sawo (amber) dan pada periode sesingkat-singkatnya.

08. PVC (Polyvinyl Chloride)

Walaupun PVC tidak terbakar, pada temperatur tinggi mengurai membentuk hydrogen chloride yang sangat corrosive dan sangat mengganggu pernafasan.

(6)

09. Perchloric Acid - Bahaya Ledakan

Perchloric acid, dengan kehadiran bahan organik atau inorganik yang mudah teroksidasi, dapat menghasilkan ledakan berbahaya dan penggunaannya harus benar-benar ketat dan langsung diawasi oleh petugas teknis.

Umumnya, campuran perchloric acid 72% dan nitric acid dapat digunakan dengan aman untuk menghancurkan bahan organik.

Larutan mengandung alkohol, glycerol atau bahan-bahan lain yang membentuk esters, tidak boleh dipanaskan dengan perchloric acid atau campuran perchloric, sebab esters dan perchloric acid benar-benar bahan peledak.

Perchloric acid tidak boleh dibiarkan kontak dengan rak atau meja kayu dan wadahnya harus diletakkan pada gelas atau piring porselin. Setiap tumpahan asam ini harus dinetralisir segera dengan abu soda dan disiram dengan air yang banyak sebelum dilap.

Pada semua pekerjaan yang melibatkan asam perchloric harus menggunakan sarung tangan karet, kacamata pelindung dan safety screen.

MENANGANI GAS BERACUN DAN IRRITANT

Zat yang menyebabkan irritant sangat banyak termasuk asap/uap dari asam-asam seperti : (hydro chloric, hydrofluoric, nitric), sulphur chlorides dan bromine dan khusus diphenylchloro dan cyanoarsines (dipakai untuk gas berperang), dan zat-zat yang berada dalam bentuk gas seperti : chlorine, sulphur dioxide, phosgene dan nitrogen peroxide.

Uap phosgene, nickel carbonyl dan nitrous mengganggu paru-paru yang awalnya mengakibatkan batuk dan sakit ringan. Setelah batuk dan sakit berlalu setelah beberapa jam diikuti oleh benar-benar collapse ( roboh ).

Note : Oleh karena phosgene dihasilkan oleh reaksi chlorinated hydrocarbons dengan permukaan panas, maka dilarang merokok ketika menggunakan zat ini.

Carbon monoxide tidak berbau dan tidak mengakibatkan rasa irritasi, karenanya tidak ada tanda-tanda akan kehadirannya. Experimen dengan carbon monoxide tidak boleh dilakukan dalam laboratorium tertutup.

Hydrogen cyanide juga tidak memberi rasa irritasi tapi kehadirannya dapat dideteksi dengan baunya yang khas bau almond.

(7)

Hydrogen sulphide lebih berbahaya dari yang sering dianggap, karena tidak adanya rasa bau terjadi walau pada konsentrasi tinggi dan berbahaya.

Hydrogen selenide merupakan gas yang benar-benar beracun, menyerupai arsenic dalam aktivitas physiologisnya dan hampir sama beracunnya dengan hydrogen cyanide.

Uap/asap dan gas diatas dan yang lain-lainnya yang diklasifikasikan beracun, tidak boleh dibiarkan bebas dalam udara laboratorium. Pekerjaan yang melibatkan mereka harus dikerjakan dalam ruang asam yang benar-benar kering. Dalam hal dimana asap betul-betul beracun, pastikan bahwa tidak ada orang yang berada dekat ruang asam.

Jika gas yang sangat beracun dan tidak berbau digunakan dalam jumlah besar atau melewati periode yang panjang harus digunakan gas respirator, yang dilengkapi dengan absorption canister yang cocok untuk gas tertentu. Tetapi catat bahwa, canister respirators, hanya effective pada konsentrasi 1% atau kurang dari 1%.

Tanda peringatan berbahaya harus ditempatkan dekat peralatan dimana gas beracun sedang digunakan.

Jika terjadi satu dari gas-gas tersebut tiba-tiba dibebaskan di laboratorium lewat pecahnya atau meledaknya container, semua yang berada di sekitar segera diingatkan untuk meninggalkan laboratorium sampai semua aman kembali.

PERTOLONGAN PADA ORANG KERACUNAN

Tindakan cepat harus segera diberikan pada orang yang keracunan. "SEND FOR MEDICAL AID IMMEDIATELLY AND KEEP THE PATIENT WARM AND QUIET".

Jika pertolongan medis tidak dapat segera diperoleh, perawatan pertama dapat dilakukan seperti Daftar berikut.

Bahan beracun yang sangat cepat bereaksi dalam tubuh seperti cyanides, antidotenya harus tersedia bila bekerja menggunakan racun tersebut. Jangan berikan apapun lewat mulut pada orang yang tidak sadar.

Disebabkan racun yang tidak dikenal

Ada 3 (tiga) pedoman umum yang dapat diikuti :

01. Berikan sejumlah besar air dan susu untuk diminum 02. Berikan obat emesis.

(8)

03. Untuk korban kecelakaan gas, pindahkan korban ke udara segar, biarkan korban terbaring terlentang dan hangat dan longgarkan/lepaskan pakaian pada pinggang dan leher. Jangan berikan stimulan (obot perangsang) selain kopi panas. Berikan oxigen jika perlu tetapi hanya digunakan pernafasan buatan jika pernafasan betul-betul berhenti.

(9)

CAUSE OF POISONING KNOWN Poison Treatment Acids Acetic Hydrochloric Nitric Perchloric Phosphoric Sulphuric Thioglycollic Oxalic (also oxalates) Hydrocyanic or Prussic (also Cyanides)

Wash mouth thoroughly with plenty of water or 5% sodium bicarbonate. Give milk of magnesia and plenty of water or milk to drink.

Give immediately a suspension of chalk or magnesia in water or a solution of calcium lactate.

If inhaled give amyl nitrite to inhale for 15-30 secs. Repeat every 2-3 minutes. If swallowed give cyanide antidote immediately where patient is conscious.

Antidote

The following solutions must be ready for use wherever cyanides or prussic acid are used.

A.

158 g. BP ferrous sulphate (FeSO4 7H2O) and 3 g. BP citric acid dissolved in a litre of cold distilled water. (Discard when brown discoloration occurs). B. 60 g. sodium carbonate (anhydrous) dissolved in a litre of distilled water.

For use, mix about 50 ml. of A and B and swallow the mixture. In either case, apply artificial respiration if breathing has stopped.

(10)

Poison Treatment Hydrofluric Alkalies Ammonium hydroxide Postassium hydroxide Sodium hydroxide Sodium peroxide Antimony salts Arsenicals Barium salts Bromine Carbon disulphide Carbon tetrachloride

Give weak lime water and then warm water. Repeat three of four times. Give a stimulant and artificial respiration if necessary. With burns on skin, drench with water, remove contaminated clothing and dip affected parts in, or swab down with, a solution of sodium bicarbonate.

Give very dilute acetic acid or fruit juice and then milk.

Give tannic acid or strong tea, then mustard and water as emetic, several times.

Give mustard and water as emetic then Epsom Salt. Repeat several times, then give egg white and/or milk followed by stimulant.

Give Epsom Salts and then an emetic.

If taken orally rinse mouth with 3% sodium carbonate and magnesia in water. Then give milk and a suspension of 10 g. of magnesia in 150 ml of water. If inhaled give absolute rest. Oxygen may be given but do not use artificial respiration. With burns on skin, drench with water and bathe with a dilute solution of ammonia or sodium thiosulphate.

Artificial respiration and oxygen, coffee.

Mustard and water as emetic. Epsom Salt. Repeat, then give stimultant. Do not give oils or

(11)

Poison Treatment Carbon monoxide Acetylene Coal gas Chlorine Chloroform Ether Hydrogen peroxide Hydrogen sulphide Hydrogen selenide

(The effects of weak concentrations are cumulative)

Lead salts

Mercury salts

Nitrous fumes

(may show delayed action) Phosgene

(may show delayed action)

Remove patient to fresh air, keeping him warm and employ artificial respiration. Give oxygen if respiration slow or irregular. Do Not walk the patient about or give stimultant.

Remove patient to fresh air keeping him warm and give absolute rest. Administer oxygen if breathing is weak. If taken orally as chlorine water, rinse the mouth with 3% sodium carbonate and magnesia in water. Then give milk and a suspension of 10 g. of magnesia in 150 ml. Of water.

Artificial respiration and oxygen if necessary.

Give mustard and water as emetic and then Epsom Salts. Repeat the emetic and then give a stimulant.

Give artificial respiration and persist, if necessary, for several hours. Oxygen may be given

Give mustard and water as emetic, then Epsom Salt. Repeat the emetic. Give white of egg or milk and a stimulant.

Give mustard and water as emetic several times, with large quantities of water. Give milk and a stimulant.

Give absolute rest. Administer oxygen if necessary.

(12)

Poison Treatment

Potassium

permanganate

Selenium

And vanadium

compounds

Silver salts

Give mustard emetic twice, then pure

charcoal, egg white, milk and a stimulant.

For inhalation of dusts and vapour give

absolute rest and keep warm. If swallowed,

wash out mouth thoroughly with water and

give emetic.

Large amounts of salt water followed by

mustard in water emetic (twice). Then give

egg white or milk.

(13)

Tabel 1. Relative Toxicity of Common Solvents (on instalation)

Degrre of toxicity S o l v e n t

• Relatively harmless :

(Seldom cause injuries in everyday use) Ethyl acetateEthyl alcohol Ethyl chloride Ethyl ether Heptanes Hexanes Mineral spirit Pentanes Petroleum benzine Petroleum ether • Mildly hazardous :

(can be endured for a short time whitin maximum permissible concentrations)

Amyl acetate Amyl alcohol Butyl alcohol Cumene Cycloheptane Ethyllene oxide

Hydrogenated cyclic naphthas Nitroethane Tetrahydronaphtalene Toluene Xylene Perchloro ethylene • Definitely hazardous :

(not to be inhaled even for a short time) BenzeneCarbon bisulfide Tetrach loromethane (Carbon tetra chloride) Dimethyl sulfate Formaldehyde Metyl alcohol Nitrobenzene Pentachloroethane Phenol Tetrachloroethane

(14)

PARTIAL LIST OF INCOMPATIBLE CHEMICALS (REACTIVE HAZARDS)

Subtances in the left hand column should be stored and handled so they cannot possibly accidentally contact corresponding substances in the right hand column under uncontrolled conditions, when violent reactions may occur.

Acetic acid Chromic acid, nitric acid, hydroxyl containing compounds, ethylene glycol, perchloric acid, peroxides, and permanganates.

Acetone

Acetylene

Alkali and alkaline earth metals, such as sodium, potassium, lithium, magnesium, calcium, powdered aluminium

Concentrated nitrie and Sulphurie acid mixtures

Chlorine, bromine, copper, silver, fluorine, and mercury.

Carbon dioxide, carbon tetrachloride, and other chlorinated hydrocarbons. (Also prohibit water, foam, and dry chemical on fires involving these metals – dry sand should be available.

Ammonia (anhyd) Ammonium nitrate

Aniline Bromine

Mercury, chlorine, calcium hypochlorite, iodine, bromine and hydrogen fluoride. Acids, metal powders, flammable liquids, chlorates, nitrites, sulphur, finely divided organics or combustibles.

Nitric acid, hydrogen peroxide.

Ammonia, acetylene, butadiene, butane and other petroleum gases, sodium carbide, turpentine, benzene, and finely divided

(15)

Calcium oxide Carbon, activated Chlorates

Chromic acid and chromium Triooxide Chlorine Chlorine dixoide Copper Fluorine Hydrazine

Hydrocarbons (benzene, butane, propane, gasoline, turpentine, etc)

Hydrofluoric acid

Hydrofluoric acid, anhyd. (hydrogen fluoride) Hydrogen peroxide

Hydrogen sulphide Iodine

Mercury

Nitric acid (conc)

Nitroparaffins Oxalic acid Oxygen Perchloric acid Peroxides, organic Calcium hypochlorite.

Ammonium salts, acids, metal powders, sulphur, finely divided organics or combustibles.

Acetic acid, naphthalene, camphor, glycerol, turpentine, alcohol, and other flammable liquids.

Ammonia, acetylene, butadiene, butane and other petroleum gases, hydrogen, sodium carbide, turpentine, benzene, and finely divided metals.

Ammonia, methane, phosphine, and hydrogen sulphide.

Acetylene, hydrogen peroxide. Isolate from everything.

Hydrogen peroxide, nitric acid any other oxidant.

Fluorine, chlorine, bromine, chromic acid, Peroxide.

Nitic acid, alkalies.

Ammonia, aqueous or anhydrous.

Copper, Chromium, iron, most metals or their salts, any flammable liquid, combustible materials, aniline, nitromethane. Fuming nitic acid, oxidising gases.

Acetylene, ammonia (anhydr. Or aqueous). Acetylene, fulminic acid, ammonia.

Acetic acid, acetone, alcohol, aniline, chromic acid, hydrocyanic acid, hydrogen sulphide, flammable gases, flammable liguids and nitratable substances.

Inorganic bases, amines. Silver, mercury.

Oills, grease, hydrogen, flammable liquids, solids, or gases.

Acetic anhydride, bismuth and its alloys, alcohol, paper, wood, grease, oils.

Acids (organic or mineral), avoid friction, store cold.

Air, oxygen.

Acids (see also chlorates) Acids (see also perchloric acid).

(16)

Phosphorus (white) Potassium chlorate Potassium perchlorate Potassium permanganate Silver Sodium Sodium nitrate Sodium peroxide Sulphuric acid

Glycerol, ethylene glycol, benzaldehyde, sulphuric acid.

Acetylene, oxalic acid, tartaric acid, fulminic acid *, ammonium compounds.

See alkali metals (above).

Ammonium nitrate and other ammonium salts.

Any oxidisable substance, such as ethanol, methanol, glacial acetic acid, acetic anhydride, benzaldehyde, carbon disulfide, glycerol, ethylene glycol, ethyl acetate, methyl acetate, and furfural.

Chlorates, perchlorates, permanganates.

* Produced in nitric acid-ethanol mixtures.

Substance in the left hand column should be stored and handled so that they cannot possibly accidentally contact corresponding substances in the centre column, because toxic materials (right hand column) would be produced.

Arsenical Materials Azides Cyanides Hypochlorites Nitrates Nitric acid Nitrites Phosphorous Selenides Sulphides

Any reducing agent* Acids

Acids Acids

Sulphuric acid Copper, brass any Heavy metals Acids Caustic alkalies or Reducing agents Reducing agents Acids Arsine Hydrogen azide Hydrogen cyanide Chlorine or Hypochlorous Acid Nitrogen dioxide Nitrogen dioxide (nitrous fumes) Nitrous fumes Phosphine Hydrogen selenide Hydrogen sulphide

(17)

AS GLOVE RESISTANCE RATINGS

Glove resistance to chemicals depends on the glove material and its quality and the material thickness. The following table is compiled from various manufactures. It must be used only as a guise to a sustable material. For specific qulbance on the suitability of a particular glove the manufacturer must be consulted.

NEURIVIATIONS Glove materials :

Use natural rubber : ME Reaprene rubber : MI nitrile rubber : VC polyvinyl chloride (PVC), VA polyvinyl alcohol coated : EV polyethylene/ethylene viny alcohol copolymer/polyethylene laenase. Resistance ratings :

Gambar

Tabel 1. Relative Toxicity of Common Solvents (on instalation)

Referensi

Dokumen terkait

Bahan Kimia Peledak (Explosive)Adalah suatu zat padat atau cair atau campuran keduanya yang karena suatu reaksikimia dapat menghasilkan gas dalam jumlah dan

Bahaya khusus yang muncul dari bahan atau campuran Produk pembakaran berbahaya: data tidak tersedia.. Bahaya Kebakaran dan Ledakan Luar Biasa: Bahan dijual sebagai

Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat berguna bagi masyarakat umum, khususnya terhadap konsumen makanan yang mengandung bahan kimia berbahaya, selain juga diharapkan dapat

Metanol adalah salah satu bahan kimia yang memiliki sifat mudah terbakar dan beracun yang dapat meneyabakan kebakaran karena memiliki titik nyala di bawah 21 0 C dan

Kementerian Sumber Manusia Malaysia, Kod Amalan Industri Mengenai Klasifikasi Bahan Kimia dan Komunikasi Berbahaya 2014 Petunjuk Perubahan: Tiada maklumat tambahan yang

Maklumat toksikologi dalam seksyen ini adalah berdasarkan maklumat toksikologi yang terdapat berkaitan ramuan berbahaya yang digunakan dalam produk ini.. Ketoksikan akut (oral), LD 50

PERNYATAAN Setuju Tidak Setuju 1 Saya menjadi mengerti jenis jenis bahaya bahan kimia berbahaya pada kosmetika/skin care 30 0 2 Saya menjadi faham bahaya bahan kimia

Makalah ini membahas tentang pengolahan limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) dalam konteks kimia