MANAJEME
MANAJEMEN N STRESSSTRESS KLASIFIKASI
KLASIFIKASI, BENTUK DAN , BENTUK DAN PENYEBAB STRESSPENYEBAB STRESS
Untuk Memenuhi Tugas Manajemen Stress Untuk Memenuhi Tugas Manajemen Stress
Dosen: Dr. Hanik , S.Kp.,
Dosen: Dr. Hanik , S.Kp., M.KesM.Kes
Disusun oleh: Disusun oleh:
Kelompok Peminatan Keperawatan Komunitas Kelompok Peminatan Keperawatan Komunitas 1)
1) Nur Melliza Nur Melliza NIM. 131614NIM. 131614153001153001 2)
2) Irwina Irwina Angelia Angelia Silvanasari Silvanasari NIM NIM .1316141530.13161415300202 3)
3) Ulum Ulum Mabruroh Mabruroh NIM NIM .131614153.1316141530000 4)
4) Dyah Dyah Pitaloka Pitaloka NIM NIM .131614153.1316141530000 5)
5) Fitri Fitri Firranda Firranda N N NIM .131614153NIM .1316141530000 6)
6) Bagus Bagus Sholeh Sholeh Apriyanto Apriyanto NIM NIM .131614153.131614153050050 7)
7) Amita Amita Audilla Audilla NIM .131614153NIM .131614153064064 8)
8) Ifa Ifa Nofalia Nofalia NIM NIM .131614153.131614153076076 9)
9) Ayudiah Ayudiah Uprianingsih Uprianingsih NIM NIM .1316141530.131614153000 10)
10) Luluk Luluk Fauziyah Fauziyah J. J. NIM NIM .131614153.131614153099099
PROGRAM STUDI MAGISTER KEPERAWATAN PROGRAM STUDI MAGISTER KEPERAWATAN
FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS AIRLANGGA FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA SURABAYA
2017 2017
KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR
Puji dan rasa syukur penulis panjatkan ke hadirat ALLAH SWT atas rahmat dan Puji dan rasa syukur penulis panjatkan ke hadirat ALLAH SWT atas rahmat dan karunia-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah dengan judul Klasifikasi, karunia-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah dengan judul Klasifikasi, Bentuk dan Penyebab Stress
Bentuk dan Penyebab Stress.. Berkenaan dengan ini, penyusun mengucapkan terima kasih yangBerkenaan dengan ini, penyusun mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
sebesar-besarnya kepada : 1.
1. Dr. Ah.Yusuf, S.Kp., M. KesDr. Ah.Yusuf, S.Kp., M. Kes.. selaku PJMK Manajemen Stress.selaku PJMK Manajemen Stress. 2.
2. Dr. Hanik selaku dosen mata kuliah Manajemen StressDr. Hanik selaku dosen mata kuliah Manajemen Stress 3.
3. Teman-teman kelompok peminatan keperawatan komunitas yang telah bersama-samaTeman-teman kelompok peminatan keperawatan komunitas yang telah bersama-sama menyelesaikan makalah ini.
menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Saran dan kritik yang Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Saran dan kritik yang membangun penulis harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat membangun penulis harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat sebaik-baiknya.
memberikan manfaat sebaik-baiknya.
Surabaya,
Surabaya, September 2017September 2017 Tim Penyusun
A.
A. PENDAHULUANPENDAHULUAN 1.
1. Definisi dan Teori StressDefinisi dan Teori Stress
Stres adalah suatu proses yang menilai suatu peristiwa sebagai sesuatu yang Stres adalah suatu proses yang menilai suatu peristiwa sebagai sesuatu yang mengancam, ataupun membahayakan dan individu merespon peristiwa itu pada level mengancam, ataupun membahayakan dan individu merespon peristiwa itu pada level fisiologis, emosional, kognitif, dan perilaku. Peristiwa yang memunculkan stres dapat fisiologis, emosional, kognitif, dan perilaku. Peristiwa yang memunculkan stres dapat saja
saja positif positif (misalnya (misalnya merencanakan merencanakan perkawinan) perkawinan) atau atau negatif negatif (contoh: (contoh: kematiankematian keluarga). Sesuatu didefinisikan sebagai peristiwa
keluarga). Sesuatu didefinisikan sebagai peristiwa yang menekan (yang menekan ( stressful event stressful event ) atau) atau tidak, bergantung pada respon yang diberikan oleh individu terhadapnya (Richard L. tidak, bergantung pada respon yang diberikan oleh individu terhadapnya (Richard L. Daft, 2010).
Daft, 2010).
Stres merupakan suatu fenomena universal yang terjadi dalam kehidupan Stres merupakan suatu fenomena universal yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari dan tidak dapat dihindari serta akan dialami oleh setiap orang. Stres sehari-hari dan tidak dapat dihindari serta akan dialami oleh setiap orang. Stres dapat didefinisikan sebagai sebuah keadaan yang kita alami ketika ada sebuah dapat didefinisikan sebagai sebuah keadaan yang kita alami ketika ada sebuah ketidaksesuaian antara tuntutan- tuntutan yang diterima dan kemampuan untuk ketidaksesuaian antara tuntutan- tuntutan yang diterima dan kemampuan untuk mengatasinya (Looker & Gregson, 2005).
mengatasinya (Looker & Gregson, 2005).
Slamet dan Markam (2008) mengemukakan bahwa stres adalah suatu keadaan Slamet dan Markam (2008) mengemukakan bahwa stres adalah suatu keadaan dimana
dimana beban beban yang diryang dirasakan asakan seseorang seseorang tidak tidak sepadan sepadan dengan dengan kemampuan kemampuan untukuntuk mengatasi beban itu. Yosep (2009) mengatakan bahwa stres sebagai keadaan atau mengatasi beban itu. Yosep (2009) mengatakan bahwa stres sebagai keadaan atau kondisi yang tercipta bila transaksi orang
kondisi yang tercipta bila transaksi orang yang mengalami stress dan hal yang mengalami stress dan hal yang dianggapyang dianggap mendatangkan stress membuat orang yang bersangkutan melihat ketidaksepadanan mendatangkan stress membuat orang yang bersangkutan melihat ketidaksepadanan baik
baik nyata nyata atau atau tidak tidak nyata nyata antara antara keadaan keadaan atau atau kondisi dan kondisi dan sistem sistem sumber dasumber dayaya biologis, psikologis dan sosial ada padanya.
biologis, psikologis dan sosial ada padanya.
Hawari (dalam Yusuf, 2004) berpendapat bahwa istilah stres tidak dapat Hawari (dalam Yusuf, 2004) berpendapat bahwa istilah stres tidak dapat dipisahkan dari
dipisahkan dari distressdistress dan depresi, karena satu sama lainnya saling terkait. Stresdan depresi, karena satu sama lainnya saling terkait. Stres merupakan reaksi fisik terhadap permasal
merupakan reaksi fisik terhadap permasalahan kehidupan yang dialaminya dan apabilaahan kehidupan yang dialaminya dan apabila fungsi organ tubuh sampai terganggu dinamakan
fungsi organ tubuh sampai terganggu dinamakan distressdistress. Sedangkan depresi. Sedangkan depresi merupakan reaksi kejiwaan terhadap stressor yang dialaminya. Dalam banyak hal merupakan reaksi kejiwaan terhadap stressor yang dialaminya. Dalam banyak hal manusia akan cukup cepat untuk pulih kembali dari pengaruh-pengaruh pengalaman manusia akan cukup cepat untuk pulih kembali dari pengaruh-pengaruh pengalaman stres. Manusia mempunyai suplai
stres. Manusia mempunyai suplai yang baik dan energi penyesuaian diri untuk dipakaiyang baik dan energi penyesuaian diri untuk dipakai dan diisi kembali bilamana perlu.
dan diisi kembali bilamana perlu. Menurut Dilawati (dalam S
Menurut Dilawati (dalam Syahabuddyahabuddin, 2010), stres adalah in, 2010), stres adalah suatu perasaan yangsuatu perasaan yang dialami apabila seseorang
dialami apabila seseorang menerima tekanan. Tekanan atau menerima tekanan. Tekanan atau tuntutan tuntutan yang yang diterimaditerima mungkin
mungkin datang datang dalam dalam bentuk bentuk mengekalkan mengekalkan jalinan jalinan perhubungan, perhubungan, memenuhimemenuhi harapan keluarga dan untuk pencapaian akademik. Lazarus dan Folkman (dalam harapan keluarga dan untuk pencapaian akademik. Lazarus dan Folkman (dalam Evanjeli A.L, 2012) yang menjelaskan str
oleh lingkungan. Kondisi stres terjadi karena ketidakseimbangan antara tekanan yang oleh lingkungan. Kondisi stres terjadi karena ketidakseimbangan antara tekanan yang dihadapi individu dan kemampuan untuk menghadapi tekanan tersebut. Individu dihadapi individu dan kemampuan untuk menghadapi tekanan tersebut. Individu membutuhkan energi yang cukup untuk menghadapi situasi stres agar tidak membutuhkan energi yang cukup untuk menghadapi situasi stres agar tidak mengganggu kesejahteraan mereka.
mengganggu kesejahteraan mereka.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa stres adalah suatu Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa stres adalah suatu peristiwa
peristiwa atau atau pengalaman pengalaman yang yang negatif negatif sebagai sebagai sesuatu sesuatu yang yang mengancam, mengancam, ataupunataupun membahayakan
membahayakan dan dan individu individu yang yang berasal berasal dari dari situasi situasi yang yang bersumber bersumber padapada sistem biologis, psikologis dan sosial dari seseorang.
sistem biologis, psikologis dan sosial dari seseorang.
2.
2. Klasifikasi, Bentuk, dan Penyebab StressKlasifikasi, Bentuk, dan Penyebab Stress a.
a. Klasifikasi StressKlasifikasi Stress
Menurut Rice (1999), berdasarkan etiologinya stres dapat Menurut Rice (1999), berdasarkan etiologinya stres dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
diklasifikasikan sebagai berikut : 1)
1) Stres kepribadian (Stres kepribadian ( personality press personality press)) Stres kepribadian
Stres kepribadian adalah stres adalah stres yang dipicu oleh masalayang dipicu oleh masalah dari h dari dalam diridalam diri seseorang.
seseorang. Berhubungan Berhubungan dengan dengan cara cara pandang pandang pada pada masalah masalah dandan kepercayaan
kepercayaan atas atas dirinya. dirinya. Orang Orang yang yang selalu selalu bersikap bersikap positif positif akan akan memilikimemiliki resiko yang kecil terkena stres kepribadian.
resiko yang kecil terkena stres kepribadian. 2)
2) Stres psikososial (Stres psikososial ( psychosocial stress psychosocial stress)) Stres psikososial
Stres psikososial adalah adalah stres yang stres yang dipicu oleh dipicu oleh hubungan hubungan dengan dengan orang orang lainlain di
di sekitarnya sekitarnya ataupun ataupun akibat akibat situasi situasi sosialnya. sosialnya. Contohnya Contohnya stres stres ketikaketika mengadaptasi
mengadaptasi lingkungan lingkungan baru, baru, masalah masalah keluarga, stres keluarga, stres macet di macet di jalan jalan rayaraya dan lain-lain.
dan lain-lain. 3)
3) Stres bio-ekologi (Stres bio-ekologi (bio-ecological stressbio-ecological stress))
Stres bio-ekologi adalah stres yang dipicu oleh dua hal. Hal yang pertama Stres bio-ekologi adalah stres yang dipicu oleh dua hal. Hal yang pertama adalah ekologi atau lin
adalah ekologi atau lingkungan seperti polusi serta cuaca. Sedangkan hal gkungan seperti polusi serta cuaca. Sedangkan hal yangyang kedua adalah kondisi biologis seperti menstruasi, demam, asma, jerawat dan kedua adalah kondisi biologis seperti menstruasi, demam, asma, jerawat dan lain-lain.
lain-lain. 4)
4) Stres pekerjaan (Stres pekerjaan ( job stress job stress))
Stres pekerjaan adalah stres yang dipicu oleh pekerjaan seseorang. Persaingan Stres pekerjaan adalah stres yang dipicu oleh pekerjaan seseorang. Persaingan di kantor,
di kantor, tekanan tekanan pekerjaan, terlalu pekerjaan, terlalu banyak banyak kerjaan, targkerjaan, target et yang yang terlalu terlalu tinggi,tinggi, usaha
usaha yang yang diberikan diberikan tidak tidak berhasil, berhasil, persaingan persaingan bisnis bisnis adalah adalah beberapa beberapa halhal umum yang dapat memicu munculnya stres akibat karir pekerjaan.
umum yang dapat memicu munculnya stres akibat karir pekerjaan. 5)
Stres mahasiswa itu dipicu oleh dunia perkuliahan. Sewaktu perkuliahan Stres mahasiswa itu dipicu oleh dunia perkuliahan. Sewaktu perkuliahan terdapat tiga kelompok stresor yaitu stresor dari segi personal dan sosial, gaya terdapat tiga kelompok stresor yaitu stresor dari segi personal dan sosial, gaya hidup dan budaya serta stresor yang dicetuskan oleh faktor akademis kuliah hidup dan budaya serta stresor yang dicetuskan oleh faktor akademis kuliah itu sendiri (Pin, 2011).
itu sendiri (Pin, 2011).
b.
b. Aspek-Aspek StresAspek-Aspek Stres
Pada saat seseorang mengalami stres ada dua
Pada saat seseorang mengalami stres ada dua aspek utama dari dampak yangaspek utama dari dampak yang ditimbulkan akibat stres yang terjadi, yaitu aspek fisik dan aspek psikologis ditimbulkan akibat stres yang terjadi, yaitu aspek fisik dan aspek psikologis (Sarafino, 1998), yaitu
(Sarafino, 1998), yaitu 1)
1) Aspek fisikAspek fisik
Berdampak pada menurunnya kond
Berdampak pada menurunnya kondisi seseorang pada saat isi seseorang pada saat stres sehingga orangstres sehingga orang tersebut mengalami sakit pada organ tubuhnya, seperti sakit kepala, gangguan tersebut mengalami sakit pada organ tubuhnya, seperti sakit kepala, gangguan pencernaan.
pencernaan. 2)
2) Aspek psikologisAspek psikologis
Terdiri dari gejala kognisi, gejala emosi, dan gejala tingkah laku. Terdiri dari gejala kognisi, gejala emosi, dan gejala tingkah laku. Masing-masing
masing gejala gejala tersebut tersebut mempengaruhi mempengaruhi kondisi kondisi psikologi psikologi seseorang seseorang dandan membuat kondisi psikologisnya menjadi negatif, seperti menurunnya daya membuat kondisi psikologisnya menjadi negatif, seperti menurunnya daya ingat, merasa sedih dan menunda pekerjaan. Hal ini dipengaruhi oleh berat atau ingat, merasa sedih dan menunda pekerjaan. Hal ini dipengaruhi oleh berat atau ringannya stres. Berat atau ringannya stres yang dialami seseoran
ringannya stres. Berat atau ringannya stres yang dialami seseoran g dapat dilihatg dapat dilihat dari dalam dan luar diri mereka yang menjalani kegiatan akademik di kampus. dari dalam dan luar diri mereka yang menjalani kegiatan akademik di kampus. Berdasarkan teori yang diuraikan diatas maka dapat didimpulkan aspek- aspek Berdasarkan teori yang diuraikan diatas maka dapat didimpulkan aspek- aspek stres terdiri dari aspek fisik dan aspek psikologis, aspek-aspek tersebut dijadikan stres terdiri dari aspek fisik dan aspek psikologis, aspek-aspek tersebut dijadikan sebagai indikator alat ukur skala sters akademik.
sebagai indikator alat ukur skala sters akademik.
c.
c. Penyebab StressPenyebab Stress Stres
Stres diakibatkan diakibatkan oleh oleh adanya adanya perubahan-perubahan perubahan-perubahan nilai nilai budbuda a ya,ya, perubahan
perubahan sistem sistem kemasyarakatan, kemasyarakatan, tugas tugas atau atau pekerjaan pekerjaan serta serta akibat keteakibat ketegangangangan antara
antara idealisme dan idealisme dan realita. realita. Baik Baik nyata nyata maupun maupun imajinasi, imajinasi, persepsipersepsi seseorang
seseorang terhadap terhadap stres sebenarnstres sebenarnyya a berasal berasal dari perasaan dari perasaan takut takut atau atau marah.marah. Perasaan
Perasaan ini ini dapat dapat diekspresikan diekspresikan dalam dalam sikap sikap tidak tidak sabar, sabar, frustasi, frustasi, iri,iri, tidak
tidak ramah, ramah, depresi, depresi, bimbang, cemas, rasa bersalah, kbimbang, cemas, rasa bersalah, khawatir atau apati.hawatir atau apati. Selain
Selain itu itu perasaan ini perasaan ini juga dapat juga dapat muncul dalam bentuk sikap muncul dalam bentuk sikap yyang pesimis,ang pesimis, tidak pu
tidak puas, as, produkproduktivitivitas rentas rendah dadah dan sn sering ering absen. absen. EmosEmosi, i, siksikap daap dan n periperilaklakuu kita y
yang serius dan tergantung reaksi individu tersebut terhadap stres (Suliswati, yang serius dan tergantung reaksi individu tersebut terhadap stres (Suliswati, 2005)
2005).. Stres
Stres dapat berasdapat berasal dari al dari dalam dalam tubuh dan tubuh dan luar tubuh. Sumber luar tubuh. Sumber s s tres tres dapatdapat berupa biologi,
berupa biologi, fisik, kimia, psikologi, dan spiritual.fisik, kimia, psikologi, dan spiritual. 1)
1) Stresor biologik, dapat berupa: mikroba, bakteri, virus dan jasad renik lainnya,Stresor biologik, dapat berupa: mikroba, bakteri, virus dan jasad renik lainnya, hewan, binatang, bermacam tumbuhan dan makhluk hidup lainnya yang dapat hewan, binatang, bermacam tumbuhan dan makhluk hidup lainnya yang dapat mempengaruhi kesehatan.
mempengaruhi kesehatan. 2)
2) Stresor fisik, dapat berupa: perubStresor fisik, dapat berupa: perubahan iklim, alam, suhu, cuaca, gahan iklim, alam, suhu, cuaca, geografi, eografi, yangyang mengikuti
mengikuti letak letak tempat tempat tinggal, tinggal, domisili, domisili, demografi, demografi, berupa berupa jumlah jumlah anggotaanggota dalam keluarga, nutrisi, radiasi, kepadatan penduduk, imigrasi dan kebisingan. dalam keluarga, nutrisi, radiasi, kepadatan penduduk, imigrasi dan kebisingan. 3)
3) Stresor kimia, dapat berupa: obat-obatan, pengobatan, pemakaian alkohol,Stresor kimia, dapat berupa: obat-obatan, pengobatan, pemakaian alkohol, pencemaran lingkungan, bahan
pencemaran lingkungan, bahan kosmetik dan bahan pengawet.kosmetik dan bahan pengawet. 4)
4) Stresor sosial psikologi, dapat berupa: prasangka, ketidakpuasan terhadap diriStresor sosial psikologi, dapat berupa: prasangka, ketidakpuasan terhadap diri sendiri
sendiri terhadap sterhadap suatu hal uatu hal yang dialami, yang dialami, kekejaman, kekejaman, konflik konflik peran, peran, percayapercaya diri yang rendah, perubahan ekonomi, emosi yang negatif dan kehamilan.
diri yang rendah, perubahan ekonomi, emosi yang negatif dan kehamilan. 5)
5) Stresor spiritual, dapat berupa: adanya persepsi negatif terhadap nilai-nilai ke-Stresor spiritual, dapat berupa: adanya persepsi negatif terhadap nilai-nilai ke-Tuhanan (Rasmun, 2004).
Tuhanan (Rasmun, 2004).
d.
d. Faktor-Faktor Penyebab StressFaktor-Faktor Penyebab Stress
Setiap teori yang berbeda memiliki konsepsi atau sudut pandang yang Setiap teori yang berbeda memiliki konsepsi atau sudut pandang yang berbeda
berbeda dalam dalam melihat melihat penyebab penyebab dari dari berbagai berbagai gangguan gangguan fisik fisik yang yang berkaitanberkaitan dengan stres. Di bawah ini akan dijelaskan beberapa sudut pandang tersebut.
dengan stres. Di bawah ini akan dijelaskan beberapa sudut pandang tersebut. 1)
1) Sudut pandang psikodinamikSudut pandang psikodinamik
Sudut pandang psikodinamik mendasarkan diri mereka pada asumsi bahwa Sudut pandang psikodinamik mendasarkan diri mereka pada asumsi bahwa gangguan tersebut muncul sebagai akibat dari emosi yang direpres. Hal-hal gangguan tersebut muncul sebagai akibat dari emosi yang direpres. Hal-hal yang direpres akan menentukan organ tubuh mana yang terkena penyakit. yang direpres akan menentukan organ tubuh mana yang terkena penyakit. Sebagai contoh, apabila seseorang merepres kemarahan, maka berdasarkan Sebagai contoh, apabila seseorang merepres kemarahan, maka berdasarkan pandangan ini kondisi tersebut dapat memunculkan
pandangan ini kondisi tersebut dapat memunculkan essensial hypertensi.essensial hypertensi. 2)
2) Sudut pandang biologisSudut pandang biologis
Salah satu sudut pandang biologis adalah
Salah satu sudut pandang biologis adalah somatic weakness somatic weakness model model . Model ini. Model ini memiliki asumsi bahwa hubungan antara stres dan gangguan psikofisiologis memiliki asumsi bahwa hubungan antara stres dan gangguan psikofisiologis terkait dengan
terkait dengan lemahnya organ tublemahnya organ tubuh individu. uh individu. Faktor biologis Faktor biologis seperti seperti misalnyamisalnya genetik ataupun
organ
organ tertentu tertentu menjadi menjadi lebih lebih lemah lemah daripada daripada organ organ lainnya, lainnya, hingga hingga akhirnyaakhirnya rentan dan mudah mengalami kerusakan ket
rentan dan mudah mengalami kerusakan ketika individu tersebut dalam kondisiika individu tersebut dalam kondisi tertekan dan tidak fit .
tertekan dan tidak fit . 3)
3) Sudut pandang kognitif dan perilakuSudut pandang kognitif dan perilaku
Sudut pandang kognitif menekankan pada bagaimana individu mempersepsi Sudut pandang kognitif menekankan pada bagaimana individu mempersepsi dan bereaksi terhadap ancaman dari luar. Seluruh persepsi individu dapat dan bereaksi terhadap ancaman dari luar. Seluruh persepsi individu dapat menstimulasi aktivitas sistem simpatetik dan pengeluaran hormon stres. menstimulasi aktivitas sistem simpatetik dan pengeluaran hormon stres. Munculnya emosi yang negatif seperti perasaan cemas,
Munculnya emosi yang negatif seperti perasaan cemas, kecewa dan sebagainyakecewa dan sebagainya dapat membuat sistem ini tidak berjalan dengan berjalan lancar dan pada suatu dapat membuat sistem ini tidak berjalan dengan berjalan lancar dan pada suatu titik tertentu akhirnya memunculkan penyakit. Berdasarkan penelitian diketahui titik tertentu akhirnya memunculkan penyakit. Berdasarkan penelitian diketahui bahwa
bahwa bagaimana bagaimana seseorang seseorang mengatasi mengatasi kemarahannya kemarahannya ternyata ternyata berhubunganberhubungan dengan penyakit tekanan darah tinggi (Fausiah dan Widury, 2007), Stres dengan penyakit tekanan darah tinggi (Fausiah dan Widury, 2007), Stres bersumber
bersumber dari dari frustasi frustasi dan dan konflik konflik yang yang dialami dialami individu individu dapat dapat berasal berasal daridari berbagai bidang
berbagai bidang kehidupan kehidupan manusia. Dalam manusia. Dalam hal hambhal hambatan, ada atan, ada beberapa macambeberapa macam hambatan yang biasanya dihadapi oleh individu seperti:
hambatan yang biasanya dihadapi oleh individu seperti: a)
a) Hambatan fisik: kemiskinan, kekurangan gizi, bencana alam danHambatan fisik: kemiskinan, kekurangan gizi, bencana alam dan sebagainya.
sebagainya. b)
b) Hambatan Hambatan sosial: sosial: kondisi perekonomian kondisi perekonomian yang tidak yang tidak bagus, bagus, persainganpersaingan hidup yang keras, perubahan tidak pasti dalam berbagai aspek kehidupan. hidup yang keras, perubahan tidak pasti dalam berbagai aspek kehidupan. Hal-hal
Hal-hal tersebut tersebut mempersempit mempersempit kesempatan kesempatan individu individu untuk untuk meraihmeraih kehidupan
kehidupan yang yang layak layak sehingga sehingga menyebabkan menyebabkan timbulnya timbulnya frustasi pfrustasi pada ada diridiri seseorang.
seseorang. c)
c) Hambatan Hambatan pribadi: pribadi: keterbatasan-keterbatasan keterbatasan-keterbatasan pribadi pribadi individu individu dalamdalam bentuk
bentuk cacat cacat fisik fisik atau atau penampilan penampilan fisik fisik yang yang kurang kurang menarik menarik bisabisa menjadi pemicu frustasi dan stres pada individu.
menjadi pemicu frustasi dan stres pada individu.
Konflik antara dua atau lebih kebutuhan atau keinginan yang ingin dicapai, Konflik antara dua atau lebih kebutuhan atau keinginan yang ingin dicapai, yang ingin dicapai, yang terjadi secara berbenturan juga bisa menjadi penyebab yang ingin dicapai, yang terjadi secara berbenturan juga bisa menjadi penyebab timbulnya stres. Seringkali individu mengalami dilema saat diharuskan memilih timbulnya stres. Seringkali individu mengalami dilema saat diharuskan memilih diantara alternatif yang ada apalagi bila hal tersebut menyangkut kehidupan di diantara alternatif yang ada apalagi bila hal tersebut menyangkut kehidupan di masa
masa depan. depan. Konflik Konflik bisa bisa menjadi menjadi pemicu pemicu timbulnya timbulnya stress stress atau atau setidaknyasetidaknya membuat
membuat individu individu mengalami mengalami ketegangan ketegangan yang yang berkepanjangan yberkepanjangan yang ang akanakan meng
mengalami alami kesulkesulitan itan untuk untuk mengmengatasinyatasinya. a. Yusuf (2004) Yusuf (2004) menymenyebutkebutkan an bb aa hh ww aa faktor pemicu stres itu dapat diklasifikasikan ke dalam beberapa kelompok faktor pemicu stres itu dapat diklasifikasikan ke dalam beberapa kelompok berikut, yaitu:
1)
1) Stressor Stressor fisik-biologik, fisik-biologik, seperti: seperti: penyakit penyakit yang sulit yang sulit disembuhkan, disembuhkan, cacatcacat yang tidak cantik atau ganteng, dan postur tubuh yang dipersepsi tidak ideal yang tidak cantik atau ganteng, dan postur tubuh yang dipersepsi tidak ideal (seperti: terlalu kecil, kur
(seperti: terlalu kecil, kurus, pendek, atau gemuk).us, pendek, atau gemuk). 2)
2) Stressor psikologik, seperti:Stressor psikologik, seperti: negative thinkingnegative thinking atau berburuk sangka, frustrasiatau berburuk sangka, frustrasi (kekecewaan karena gagal memperoleh sesuatu yang diinginkan), hasud (iri (kekecewaan karena gagal memperoleh sesuatu yang diinginkan), hasud (iri hati atau dendam), sikap permusuhan, perasaan cemburu, konflik pribadi, dan hati atau dendam), sikap permusuhan, perasaan cemburu, konflik pribadi, dan keinginan yang di luar kemampuan.
keinginan yang di luar kemampuan. 3)
3) Stressor Sosial, seperti iklim kehidupan keluarga: hubungan antar anggotaStressor Sosial, seperti iklim kehidupan keluarga: hubungan antar anggota keluarga yang tidak harmonis (
keluarga yang tidak harmonis (broken homebroken home), ), perceraian, perceraian, suami suami atau atau istriistri selingkuh, suami atau istri
selingkuh, suami atau istri meninggal, anak yang nakal (suka melawan kepadameninggal, anak yang nakal (suka melawan kepada orang tua, sering membolos dari sekolah, mengkonsumsi minuman keras, dan orang tua, sering membolos dari sekolah, mengkonsumsi minuman keras, dan menyalahgunakan obat-obatan terlarang) sikap dan perlakuan orang tua yang menyalahgunakan obat-obatan terlarang) sikap dan perlakuan orang tua yang keras, salah seorang anggota mengidap gangguan jiwa dan tingkat ekonomi keras, salah seorang anggota mengidap gangguan jiwa dan tingkat ekonomi keluarga yang rendah, lalu ada faktor pekerjaan : kesulit
keluarga yang rendah, lalu ada faktor pekerjaan : kesulit an mencari pekerjaan,an mencari pekerjaan, pengangguran, kena
pengangguran, kena PHK PHK (Pemutusan Hubungan (Pemutusan Hubungan Kerja), Kerja), perselisihan perselisihan dengandengan atasan, jenis pekerjaan yang tidak sesuai dengan minat dan kemampuan dan atasan, jenis pekerjaan yang tidak sesuai dengan minat dan kemampuan dan penghasilan
penghasilan tidak tidak sesuai sesuai dengan dengan tuntutan tuntutan kebutuhan kebutuhan sehari-hari, sehari-hari, kemudiankemudian yang terakhir ada iklim lingkungan : maraknya kriminalitas (pencurian, yang terakhir ada iklim lingkungan : maraknya kriminalitas (pencurian, perampokan dan pembunuhan),
perampokan dan pembunuhan), tawuran antar tawuran antar kelompok (pelajar, kelompok (pelajar, mahasiswa,mahasiswa, atau warga masyarakat), harga kebutuhan pokok yang mahal, kurang tersedia atau warga masyarakat), harga kebutuhan pokok yang mahal, kurang tersedia fasilitas
fasilitas air air bersih bersih yang yang memadai, memadai, kemarau kemarau panjang, panjang, udara udara yang yang sangatsangat panas
panas atau atau dingin, suara dingin, suara bising, bising, polusi polusi udara, udara, lingkungan lingkungan yang yang kotorkotor (bau
(bau sampah sampah dimana-mana), atau dimana-mana), atau kondisi perumahan kondisi perumahan yang yang buruk, kemacetanburuk, kemacetan lalu lintas bertempat tinggal di daerah banjir ata
lalu lintas bertempat tinggal di daerah banjir atau rentan longsor, dan kehidupanu rentan longsor, dan kehidupan politik dan ekonomi yang
politik dan ekonomi yang tidak stabil.tidak stabil.
Ada dua macam stres yang dihadapi oleh individu yaitu : Ada dua macam stres yang dihadapi oleh individu yaitu : 1)
1) Stres yangStres yang ego-envolvedego-envolved : stres : stres yang tidak sampai mengancam yang tidak sampai mengancam kebutuhan dasarkebutuhan dasar atau dengan kata lain disebut dengan stres kecil- kecilan.
atau dengan kata lain disebut dengan stres kecil- kecilan. 2)
2) Stres yangStres yang ego-involvedego-involved : stres yang mengancam kebutuhan dasar serta: stres yang mengancam kebutuhan dasar serta integritas kepribadian seseorang. Stres semacam ego involved membutuhkan integritas kepribadian seseorang. Stres semacam ego involved membutuhkan penanganan
penanganan yang benar yang benar dan tepat dan tepat dengan melakukan dengan melakukan reaksi penreaksi penyesuaian agaryesuaian agar tidak hancur karenanya.
tidak hancur karenanya.
Kemampuan individu dalam bertahan terhadap stres sehingga tidak membuat Kemampuan individu dalam bertahan terhadap stres sehingga tidak membuat kepribadiannya
Setiap individu memiliki tingkat toleransi yang berbeda antara satu individu Setiap individu memiliki tingkat toleransi yang berbeda antara satu individu dengan individu lainnya. Individu dengan kepribadian yang lemah bila dengan individu lainnya. Individu dengan kepribadian yang lemah bila dihadapkan pada stres yang kecil-kecil sekalipun akan menimbulkan perilaku dihadapkan pada stres yang kecil-kecil sekalipun akan menimbulkan perilaku abnormal. Berbeda dengan individu yang berkepribadian kuat, meskipun abnormal. Berbeda dengan individu yang berkepribadian kuat, meskipun dihadapkan pada stres yang ego envolved kemungkinan besar akan mampu dihadapkan pada stres yang ego envolved kemungkinan besar akan mampu mengatasi kondisinya (Ardani, 2013).
mengatasi kondisinya (Ardani, 2013).
Menurut Greenwood III dan Greenwood Jr (dalam Yusuf, 2004) Menurut Greenwood III dan Greenwood Jr (dalam Yusuf, 2004) faktor-faktor yang mengganggu kestabilan (stres) organisme berasal dari dalam maupun faktor yang mengganggu kestabilan (stres) organisme berasal dari dalam maupun luar. Faktor yang berasal dari dalam diri or
luar. Faktor yang berasal dari dalam diri organisme adalah:ganisme adalah: 1)
1) Faktor Faktor Biologis, Biologis, sstressor tressor biologis biologis meliputi meliputi faktor-faktor faktor-faktor genetik,genetik, pengalaman
pengalaman hidup, hidup, ritme ritme biologis, biologis, tidur, tidur, makanan, makanan, postur postur tubuh, tubuh, kelelahan,kelelahan, penyakit.
penyakit. 2)
2) Faktor Psikologis, Faktor Psikologis, stressor stressor psikologis meliputi psikologis meliputi faktor persfaktor persepsi, epsi, perasaanperasaan dan emosi, situasi, pengalaman
dan emosi, situasi, pengalaman hidup, keputusan hidup, perilaku dan melarikanhidup, keputusan hidup, perilaku dan melarikan diri.
diri. 3)
3) Faktor Lingkungan (luar individu), stressor lingkungan ini meliputi lingkunganFaktor Lingkungan (luar individu), stressor lingkungan ini meliputi lingkungan fisik, biotik dan sosial.
fisik, biotik dan sosial.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan faktor-faktor yang dapat Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi stres seseorang dilihat dari ti
mempengaruhi stres seseorang dilihat dari tiga sudut pandang yaitu sudut pandangga sudut pandang yaitu sudut pandang psikodinamik,
psikodinamik, sudut sudut pandang pandang biologis biologis dan dan sudut sudut pandang pandang kognitif kognitif dan dan perilaku,perilaku, kemudian ada faktor tambahan berupa hambatan-hambatan yang dialami individu kemudian ada faktor tambahan berupa hambatan-hambatan yang dialami individu seperti hambatan fisik, sosial dan pribadi.
seperti hambatan fisik, sosial dan pribadi.
Menurut Lumongga (dalam Sukoco, 2014) jenis stres tersebut dapat dibagi Menurut Lumongga (dalam Sukoco, 2014) jenis stres tersebut dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu :
menjadi dua macam, yaitu : distressdistress dandan eustress. Distresseustress. Distress merupakan jenis stresmerupakan jenis stres negatif yang sifatnya mengganggu individu yang mengalaminya, sedangkan negatif yang sifatnya mengganggu individu yang mengalaminya, sedangkan eustress
eustress adalah jenis stres yang sifatnya positif atau membangun. Individu yangadalah jenis stres yang sifatnya positif atau membangun. Individu yang mengalami stres memiliki beberapa gejala atau gambaran yang dapat diamati mengalami stres memiliki beberapa gejala atau gambaran yang dapat diamati secara subjektif maupun objektif. Hardjana (dalam Sukoco, 2014) menjelaskan secara subjektif maupun objektif. Hardjana (dalam Sukoco, 2014) menjelaskan bahwa individu yang
bahwa individu yang mengalami stres memiliki gejala sebagai berikut:mengalami stres memiliki gejala sebagai berikut: 1)
1) Gejala Fisikal, gejala strGejala Fisikal, gejala stres yang berkaitan dengan kondisi dan fungsi fisik ataues yang berkaitan dengan kondisi dan fungsi fisik atau tubuh dari seseorang
tubuh dari seseorang 2)
2) Gejala Emosional, gejala stres yang berkaitan dengan keadaan psikis danGejala Emosional, gejala stres yang berkaitan dengan keadaan psikis dan mental seseorang.
mental seseorang. 3)
4)
4) Gejala Interpersonal, gejala stres yang mempengaruhi hubungan denganGejala Interpersonal, gejala stres yang mempengaruhi hubungan dengan orang lain, baik di dalam maupun di luar rumah.
orang lain, baik di dalam maupun di luar rumah.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan gejala-gejala individu yang Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan gejala-gejala individu yang mengalami stres memiliki gejala fisikal, gejala emosional, gejala intelektual mengalami stres memiliki gejala fisikal, gejala emosional, gejala intelektual dan gejala interpersonal yang dapat mempengaruhi seseorang. Stres tersebut bisa dan gejala interpersonal yang dapat mempengaruhi seseorang. Stres tersebut bisa di lihat dari dua sudut, yang pertama dari sudut biologis berupa gejala fisik yang di lihat dari dua sudut, yang pertama dari sudut biologis berupa gejala fisik yang menyangkut organ tubuh manusia dengan proses stres itu sendiri. Stres yang terjadi menyangkut organ tubuh manusia dengan proses stres itu sendiri. Stres yang terjadi dipengaruhi oleh stressor kemudian di terima oleh reseptor yang mengirim pesan dipengaruhi oleh stressor kemudian di terima oleh reseptor yang mengirim pesan ke o
ke otak. Stressor tak. Stressor tersebut kemudian tersebut kemudian di terima di terima oleh otak oleh otak khususnya khususnya otak otak bagianbagian depan
depan yang yang mengakibatkan mengakibatkan bekerjanya bekerjanya kelenjar kelenjar di di dalam dalam organ organ tubuh tubuh dan dan otak.otak. Organ tubuh dan otak saling bekerja sama
Organ tubuh dan otak saling bekerja sama untuk menerjemahkan proses stres untuk menerjemahkan proses stres yangyang pada
pada akhirnya akhirnya akan akan mempengaruhi mempengaruhi sistem sistem fungsi fungsi kerja kerja tubuh tubuh bisa bisa berupa berupa sakitsakit kepala, tidur tidak teratur, nafsu makan menurun, mudah lelah atau kehilangan kepala, tidur tidak teratur, nafsu makan menurun, mudah lelah atau kehilangan daya energi, otot dan urat tegang pada leher dan bahu, sakit perut, telapak tangan daya energi, otot dan urat tegang pada leher dan bahu, sakit perut, telapak tangan berkeringat dan
berkeringat dan jantung jantung berdebar. berdebar. Kemudian sudKemudian sudut yut yang kedua ang kedua berupa gberupa gejala psikisejala psikis yang menyangkut keadaan mental, emosi dan pola pikir seseorang yang yang menyangkut keadaan mental, emosi dan pola pikir seseorang yang ditunjukkan dengan susah berkonsentrasi, daya ingat menurun atau mudah lupa, ditunjukkan dengan susah berkonsentrasi, daya ingat menurun atau mudah lupa, produktivitas
produktivitas atau atau prestasi prestasi kerja kerja menurun, menurun, sering sering merasa merasa jenuh, jenuh, gelisah, gelisah, cemas,cemas, frustrasi, mudah marah dan mudah tersinggung. Jika kedua sudut tersebut frustrasi, mudah marah dan mudah tersinggung. Jika kedua sudut tersebut digabungkan
digabungkan maka akan membentuk maka akan membentuk suatu keterkaitan bahwa baik fisik maupunsuatu keterkaitan bahwa baik fisik maupun psikis
psikis saling saling mempengaruhi mempengaruhi satu satu sama sama lain lain saat saat proses proses stres stres terjadi. terjadi. KeterkaitanKeterkaitan stres yang di alami mahasiswa terkait dengan akademiknya yaitu karena adanya stres yang di alami mahasiswa terkait dengan akademiknya yaitu karena adanya tuntutan-
tuntutan- tuntutan tuntutan yang harus dipenuhi oleh yang harus dipenuhi oleh mahasiswa tmahasiswa tersebut. Tuntutan ersebut. Tuntutan ituitu bisa
bisa berupa berupa tugas tugas yang yang harus harus dikerjakan dikerjakan dan dan dikumpulkan dikumpulkan secara secara bersamaan,bersamaan, praktikum,
praktikum, pencarian pencarian referensi, referensi, kuliah kuliah tambahan, tambahan, pembuatan pembuatan laporan laporan yangyang sudah terjadwal atau
sudah terjadwal atau deadlinedeadline. Tuntutan tersebutlah yang menciptakan sebuah. Tuntutan tersebutlah yang menciptakan sebuah stressor bagi mahasiswa dalam kegiatan akademiknya.
DAFTAR PUSTAKA DAFTAR PUSTAKA
Ardani
Ardani, Tristiardi Ardi. (, Tristiardi Ardi. (2013)2013).. Catatan Ilmu Kedokteran JiwaCatatan Ilmu Kedokteran Jiwa. Bandung : Karya.. Bandung : Karya. Baziad, Ali. (2003). Menopause dan Andropause. Edisi 1. Jakarta
Baziad, Ali. (2003). Menopause dan Andropause. Edisi 1. Jakarta
Bobak, dkk. (2004). Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Jakarta: EGC. Bobak, dkk. (2004). Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Jakarta: EGC.
Butler, R.N. (1963). The life review: an interpretation of reminiscence in the aged. Psychiatry Butler, R.N. (1963). The life review: an interpretation of reminiscence in the aged. Psychiatry
26, 65-76. 26, 65-76.
Chiang, K.J., Chu H., Chang H
Chiang, K.J., Chu H., Chang HJ., Chung MH., Chen CH., Chiou HYJ., Chung MH., Chen CH., Chiou HY., et al., ., et al., (2009). The effects(2009). The effects of reminiscence therapy on psychological weel-being, depression, and loneliness of reminiscence therapy on psychological weel-being, depression, and loneliness among the institutionalized aged. International
among the institutionalized aged. International Journal Journal of of Geriatric Geriatric PsychiatryPsychiatry.. http://www3.interscience.wiley.com/cgi-bin/fulltext/122563748/PDFSTART,
http://www3.interscience.wiley.com/cgi-bin/fulltext/122563748/PDFSTART, Coaten, R. (2001). Exploring reminiscence through dance & movement.
Coaten, R. (2001). Exploring reminiscence through dance & movement. Journal Journal of Dementiaof Dementia Care
Care, 9,(5),19-22, 9,(5),19-22
Collins, C. (2006). Life review and reminiscence group therapy among senior adults. Collins, C. (2006). Life review and reminiscence group therapy among senior adults. Durand, V. Mark, David H. Barlow. (2007).
Durand, V. Mark, David H. Barlow. (2007). Intisari Intisari Psikologi Psikologi Abnormal Abnormal (Edisi (Edisi Keempat)Keempat).. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Evanjeli
Evanjeli, A. L. (, A. L. (20122012).). Hubungan Hubungan Antara Antara Stres, Stres, Somatisasi Somatisasi Dan Dan Kebahagiaan. Kebahagiaan. LaporanLaporan Penelitian.
Penelitian. Yogyakarta: Fakultas Psikologi.Yogyakarta: Fakultas Psikologi. Fitri, Fauziah & Julianty, Widuri. (2007).
Fitri, Fauziah & Julianty, Widuri. (2007). Psikologi Psikologi Abnormal Abnormal Klinis Klinis Dewasa.Dewasa. Jakarta: Jakarta: Universitas Indonesia (UI-Press)
Universitas Indonesia (UI-Press)
Fontaine and Fletcher.(2003). Structured group reminiscence : an intervention for older adults. Fontaine and Fletcher.(2003). Structured group reminiscence : an intervention for older adults.
The Journal of Continuing Education in Nursing. http://
The Journal of Continuing Education in Nursing. http:// www.proquest.umi.com.www.proquest.umi.com.
Frazer, N.C., Christensen, H., & Griffith K.M. (2005). Effectiveness of treatments for Frazer, N.C., Christensen, H., & Griffith K.M. (2005). Effectiveness of treatments for
depression in
depression in older polder people. eople. Medical.Medical. Journal of Australia Journal of Australia.. http://proquest.umi.com http://proquest.umi.com Frisch, N.C. & Frisch, L. E (2006). Psychiatric Mental Health Nursing. Third Edition. Canada. Frisch, N.C. & Frisch, L. E (2006). Psychiatric Mental Health Nursing. Third Edition. Canada.
Thomson Delmar Learning. Thomson Delmar Learning. Ibrahim
Ibrahim, Z. (, Z. (20022002). Psikologi wanita (terjemahan), ). Psikologi wanita (terjemahan), Bandung:Bandung: Pustaka Pustaka Hidayah Hidayah Indarti
Indarti. ( . ( 2004)2004).. Panduan Kesehatan Wanita. Gramedia : Jakarta Panduan Kesehatan Wanita. Gramedia : Jakarta Irwanto. (2002). Psikologi Umum. Jakarta: PT. Prenhallindo Irwanto. (2002). Psikologi Umum. Jakarta: PT. Prenhallindo
Johnson. (2005). Reminiscence groups for people with dementia and their family carers. Johnson. (2005). Reminiscence groups for people with dementia and their family carers.
http://www.ncbi.nlm.nih.gov, http://www.ncbi.nlm.nih.gov,
Kennard, C (2006), Reminiscance therapy and activities for People with Kennard, C (2006), Reminiscance therapy and activities for People with
Dementia,www.alzheimer.about.com/cs/treatmentoptions/a/reminiscence.html, Dementia,www.alzheimer.about.com/cs/treatmentoptions/a/reminiscence.html, Looker & Gregson. (2005).
Looker & Gregson. (2005). Managing Stress: Managing Stress: Mengatasi Stres Mengatasi Stres Secara Mandiri.Secara Mandiri. Yogyakarta: Yogyakarta: BACA.
BACA.
Martaadisoebrata, dkk. (2005). Bangun Rampai Obstetri dan Ginekologi Sosial. Edisi 2, Martaadisoebrata, dkk. (2005). Bangun Rampai Obstetri dan Ginekologi Sosial. Edisi 2,
Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Jakarta Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Jakarta Nirmala. (2003). Hidup Sehat deng
Nirmala. (2003). Hidup Sehat dengan Menopause. Jakarta : Buku Populer Nirmalaan Menopause. Jakarta : Buku Populer Nirmala Notoatmodjo,S.B. (1993).
Notoatmodjo,S.B. (1993). Pengantar Pendidikan Pengantar Pendidikan dan Idan Imu Perilmu Perilaku aku KesehatanKesehatan. Andi Offset.. Andi Offset.
Yogyakarta.
Yogyakarta.
Parese, E.F., Simon, M.R., & Ryan, E. (2008). Promoting positive student clinical
Parese, E.F., Simon, M.R., & Ryan, E. (2008). Promoting positive student clinical experiencesexperiences with older adults through use of group reminiscence therapy.
with older adults through use of group reminiscence therapy. Journal of Journal of GerontologyGerontology Nursing
Nursing 34, (12),2008. http://proquest.umi.com. 34, (12),2008. http://proquest.umi.com. Pin, Tan Lee. (2011).
Pin, Tan Lee. (2011). Hubungan Hubungan Kebiasaan Kebiasaan Berolahraga Berolahraga dengan dengan Tingkat Tingkat Stres Stres padapada Mahasiswa
Mahasiswa Fakultas Fakultas Kedokteran Kedokteran Universitas Universitas Sumatera Sumatera Utara Utara Tahun Tahun Masuk Masuk 20082008.. Medan: FK USU.
Medan: FK USU. Rasmun
Rasmun. (. (20042004).). Stress Koping dan AdaptasiStress Koping dan Adaptasi. Jakarta :CV.Sagung Seto.. Jakarta :CV.Sagung Seto. Reitz, R. (1993). Menopause. Jakarta : PT. BUMI AKSARA
Reitz, R. (1993). Menopause. Jakarta : PT. BUMI AKSARA Rice
Richard L. Daft. (2010).
Richard L. Daft. (2010). Era Baru Manajemen. Era Baru Manajemen. Jakarta: Salemba. Jakarta: Salemba. Sarafino, E.P.(1998).
Sarafino, E.P.(1998). Health Psychology Health Psychology : Biopsychosocial : Biopsychosocial Interactions. Third Interactions. Third EditionEdition. United. United States of American: John Wiley & Sonc, Inc.
States of American: John Wiley & Sonc, Inc. Slamet
Slamet dan dan MarkamMarkam. (. (2008)2008).. Pengantar Psikologi Klinis. Pengantar Psikologi Klinis. Jakarta: UI-Press. Jakarta: UI-Press. Spencer, F.R., & Brown, P. (2006). Menopause. Jakarta : Erlangga
Spencer, F.R., & Brown, P. (2006). Menopause. Jakarta : Erlangga
Stinson, C.K. (2009). Structured group reminiscence: an intervention for older adults.
Stinson, C.K. (2009). Structured group reminiscence: an intervention for older adults. TheThe Journal of Continuing E
Journal of Continuing Education in Nursing ducation in Nursing , 40, 40
Stuart, G.W. (2009). Principles and practice of psychiatric nursing. (9thed). Canada: Mosby, Stuart, G.W. (2009). Principles and practice of psychiatric nursing. (9thed). Canada: Mosby,
Inc Inc
Sukoco, A. S. (2014). Hubungan Sense of Humor Dengan Stres Pada Mahasiswa Baru Fakultas Sukoco, A. S. (2014). Hubungan Sense of Humor Dengan Stres Pada Mahasiswa Baru Fakultas
Psikologi.
Psikologi. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya.Universitas Surabaya. Suliswati
Suliswati. (. (20052005).). Konsep Dasar Keperawatan Konsep Dasar Keperawatan Kesehatan Jiwa.Kesehatan Jiwa. Jakarta: EGC. Jakarta: EGC.
Suryani, L.K. & Lesmana, C. B. J (2008). Hidup Bahagia-Perjuangan Melawan Kegelapan. Suryani, L.K. & Lesmana, C. B. J (2008). Hidup Bahagia-Perjuangan Melawan Kegelapan.
Jakarta: Pustaka Obor Populer Jakarta: Pustaka Obor Populer Syahabuddin. (2010).
Syahabuddin. (2010). Hubungan antara Cinta dan Stres dengan Memaafkan pada Suami dan Hubungan antara Cinta dan Stres dengan Memaafkan pada Suami dan Istri
Istri. Yogyakarta: Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada.. Yogyakarta: Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada. Wade. (2007). Psikologi. Alih bahasa Widyasinta Jakarta: Erlangga. Wade. (2007). Psikologi. Alih bahasa Widyasinta Jakarta: Erlangga.
Wheeler, K. (2008). Psychoterapy for the advanced practice psychiatric nurse. USA: Mosby, Wheeler, K. (2008). Psychoterapy for the advanced practice psychiatric nurse. USA: Mosby,
Ins Ins
Winslow, Oxon. (2009).Reminiscence Social and Creative Aktivities with Older People in Winslow, Oxon. (2009).Reminiscence Social and Creative Aktivities with Older People in Care. Dorset HealthCare NHS. Foundation Trust. from Care. Dorset HealthCare NHS. Foundation Trust. from http://www.dorsethealthcare.nhs.uk
http://www.dorsethealthcare.nhs.uk Yosep
Yosep, I. (, I. (2009).2009). Keperawatan Jiwa. Keperawatan Jiwa. Bandung: Revika Aditama. Bandung: Revika Aditama. Yusuf