FLEXIBLE MANUFACTURING SYSTEMS :
FLEXIBLE MANUFACTURING SYSTEMS :
COST MANGEMENT AND COST
COST MANGEMENT AND COST
ACCOUNTING IMPLICATION
ACCOUNTING IMPLICATION
KELOMPOK 4: KELOMPOK 4: MUHAMMAD RIAN (1010532042) MUHAMMAD RIAN (1010532042) YOVI OKTAFIAN (1010532069) YOVI OKTAFIAN (1010532069)
Pada awalnya, persaingan yang terjadi di pasar bukanlah persainganPada awalnya, persaingan yang terjadi di pasar bukanlah persaingan
yang ketat (karena sedikitnya pesaing), sehingga efisiensi dan kualitas yang ketat (karena sedikitnya pesaing), sehingga efisiensi dan kualitas bukanlah hal yang sangat penting pada
bukanlah hal yang sangat penting pada saat itu.saat itu.
Selama tahun 1960 hingga 1970, cost menjadi perhatian utama, tetapiSelama tahun 1960 hingga 1970, cost menjadi perhatian utama, tetapi
setelah itu kualitas pun menjadi prioritas dan dengan adanya persaingan setelah itu kualitas pun menjadi prioritas dan dengan adanya persaingan pasar yang semakin kompleks, ketepatan waktu delivery menjadi hal yang pasar yang semakin kompleks, ketepatan waktu delivery menjadi hal yang dibutuhkan oleh konsumen.
dibutuhkan oleh konsumen.
Industri menyadari bahwa ada beberapa aspek utama dalam menghadapiIndustri menyadari bahwa ada beberapa aspek utama dalam menghadapi
persaingan selain cost dan
persaingan selain cost dan qualityquality, yaitu responsiveness., yaitu responsiveness.
Responsiveness merupakan seberapa cepat perusahaan dapatResponsiveness merupakan seberapa cepat perusahaan dapat
beradaptasi dengan perubahan pasar (flexibility). beradaptasi dengan perubahan pasar (flexibility).
Kemampuan respon perusahaan ini akan dapat dicapai oleh perusahaanKemampuan respon perusahaan ini akan dapat dicapai oleh perusahaan
dengan menerapkan sitem manufaktur yang lebih flexible (flexible dengan menerapkan sitem manufaktur yang lebih flexible (flexible manufacturing systems).
manufacturing systems).
Latar
• Fleksibilitas manufaktur merupakan kemampuan perusahaan untuk
merespon secara efektif perubahan-perubahan yang terjadi, baik di lingkungan internal perusahaan (operasi), maupun di lingkungan eksternal perusahaan (Gerwin, 1993)
• Definisi lain juga menyebutkan bahwa Flexible Manufacturing Systems
merupakan sebuah sistem produksi yang terintegrasi dimana ada beberapa jumlah fleksibilitas yang memungkinkan sistem untuk bereaksi dalam setiap perubahan, baik yang diperkirakan maupun yang tidak diperkirakan. Selain itu melalui sistem ini, satu atau lebih mesin produksi dapat saling diintegrasikan, sehingga pemindahan material dapat dilakukan secara otomatis melalui operasi yang diatur dengan komputer.
Level of manufacturing flexibility
a. Basic flexibilities
- machine flexibility: kemampuan sebuah mesin untuk melakukan berbagai macam operasi pada berbagai part produk dengan bentuk yang berbeda
- material handling flexibility: ukuran dimana material yang berbeda dapat diangkut dan diproses dengan benar pada berbagai peralatan mesin dalan suatu sistem
- operation flexibility: jumlah rangkaian alternatif pemprosesan yang dapat digunakan dalam memproses material
b. System flexibilities
- volume flexibility: kemampuan untuk mengubah volume produksi dengan memaksimalkan kapasitas produksi.
- expansion flexibility: kemampuan untuk membangun sistem dan mengembangkannya secara bertahap guna mengakomodasi perubahan produk secara umum.
- routing flexibility: part –part produk tersebut dapat diproduksi dengan beberapa rute alternatif
- process flexibility: sekumpulan produk dapat dihasilkan tanpa perubahan set up mesin yang signifikan
- product flexibility: kemampuan untuk melakukan perubahan pada produk yang harus diproduksi secara cepat dan ekonomis, guna merespon perubahan pasar
c. Aggregate flexibilittis
- program flexibility: kemampuan sistem komputer untuk bekerja dengan baik tanpa ada intervensi phak luar.
- production flexibility: kemampuan untuk memproduksi bermacam – macam produk tanpa perlu adanya penambahan pada peralatan-peralatan berat/penting, walaupun penambahan tool –tool baru atau sumber daya lain dapat dimungkinkan.
- market flexibility: kemampuan system dalam mengadaptasi perusahaan pada pasar.
ELEMEN KUNCI PADA FMS
1. Sistem penanganan material yang otomatis
2. Stasiun kerja yang memuat peralatan mesin tidak memerlukan waktu
set up yang signifikan
3. Sebuah jaringan dan mikroprosesor pengawasan komputer
Flexible Manufacturing System Mencakup
1. Sistem perakitannya yang flexibel 2. Sistem pempabrikan yang flexibel 3. Sistem permesinan yang flexibel 4. Sistem penghubung yang flexibel
KEUNTUNGAN FMS
• Mengurangi pemborosan
• Lebih memudahkan dalam mengontrol kualitas • Mengurangi tenaga kerja dalam produksi
• Meningkatkan flexibilitas dalam volome produksi dan variasi produksi
• Mengurangi persediaan bahan baku mentah dan persediaan bahan dalam
proses
• Mengurangi waktu pengerjaan
• Mengurangi risiko karena human error
KELEMAHAN FMS
• Mahalnya biaya instalasi
• Waktu implementasi yang lama
• Produksi bisa macet total bila terjadi gangguan pada software maupun
hardware
• Dibutuhkan waktu dan ketepatan yang cukup untuk mempersiapkan
Faktor pendorong implementasi FMS
1. Biaya
biaya biaya yang dapat dikurangi adalah: - biaya persediaan
- biaya tenaga kerja
- biaya perbaikan produk karena cacat - biaya kebutuhan ruangan
- biaya untuk memperoleh informasi
2. Waktu
- dapat mengatasi “bottlenecks” atau kemacetan dalam proses pengerjaan - waktu set up yang lebih rendah
- mengurangi kesalahan dalam menggunakan peralatan - kurangnya pengerjaan oleh manusia.
Faktor pendorong implementasi FMS
3. Pemasaran
beberapa manfaat yang diperoleh apabila FMS diterapkan 1. waktu distribusi lebih cepat
2. lebih cepat dalam memperkenalkan produk baru dan memodifikasi produk 4. Kualitas
apabila menggunakan FMS, maka dapat menghasilkan produk dengan kualitas yang tinggi dan karena menggunakan mesin, sehingga kualitas dapat terjaga secara konsisten.
5. Teknologi
penggunaan teknologi tingkat tinggi dapat mendatangkan atau mempertahankan keunggulan bersaing.
FMS Planning and Cost Information
Pada fase ini, informasi biaya diperlukan untuk:
(1) Memutuskan pelaksanaan FMS
(2) Memutuskan produk apa saja yang akan menggunakan FMS
Perpaduan antara pengembangan internal dengan vendor external
keputusan penting dalam perencanaan sebuah FMS adalah perpaduan antara internal development dengan vendor external. Keahlian teknis dari vendor, pengalaman masa lalu, dan perbandingan biaya, kebijakan akuntansi yang sesuai dengan biaya pengambangan sistem internal merupakan faktor kunci dalam perpaduan antara internal development dengan external vendor
Pemilihan produk yang akan diproses dengan FMS
untuk memutuskan produk yang akan memakai FMS, perusahaan menggunakan akuntansi biaya dalam penganalisaannya.
FMS Operations Management and Cost Information
Bagian ini menentukan peranan informasi biaya dalam pengambilan keputusan operasional harian.
• Alokasi pekerjaan dalam FMS dijalankan dengan komputer melalui penjadwalan
algoritma.
• Berbagai Kriteria untuk membangun algoritma:
• Bebasis waktu (contoh: meminimalkan siklus waktu)
• Berbasis mesin (contoh: memaksimalkan penggunaan mesin)
Informasi biaya merupakan faktor non ekspilisit dalam menentukan penjadwalan algoritma.
Beberapa alasan terkait:
Terdapat variabel variable non keuangan yang lebih penting untuk didahulukan
dalam pembuatan keputusan penjadwalan.
Variabel non keuangan yang mempengaruhi penjadwalan algoritma diasumsikan
menjadi proxy (representasi) yang bagus untuk faktor yang terkait biaya.
Kepercayaan bahwa biaya operasi, relatif tidak sensitif terhadap perubahan dalam
penjadwalan algoritma.
Kepercayaan bahwa sistem akuntansi biaya yang ada tidak mengukur biaya
Database komputer yang dalam FMS dapat membantu perusahaan
membuat perencanaan biaya yang detail.
Informasi biaya mempunyai peranan terhadap manajemen operasional
dalam menentukan ukuran batch yang optimal (optimal batch size- OBS) untuk masing-masing unit produksi pada produk yang berbeda.
FMS performance measures and cost information
Pengukuran spesifik dalam FMS untuk performance measures
• Cost Measures
biaya material merupakan biaya yang paling signifikan dalam FMS. Varian penggunaan material sering digunakan dalam mengukur kinerja.
• Time Measures
Variabel waktu yang termasuk dalam ukuran kinerja yang digunakan dalam beberapa bagian FMS seperti jadwal pelaksanaan dan waktu pemrosesan.
• Quality Measure
Dua kunci dalam mengukur kinerja ini adalah - tingkat kualitas saat pertama kali pembuatan - pengerjaan ulang dan tingkat persentase scrap.
• Operating Performance Measure
Pengukuran kinerja pada tahap ini adalah:
- persentase sistem downtime: tingkat persentase diman setiap subarea dilaporkan downtime atau unavailable
- persentase penggunaan system: proses dari setiap area diawasi untuk menghindari kemacetan/ bottleneck
• Flexible Measures
Pengukurannya dengan:
- tingkat kemampuan mesin memproses produk yang berubah ubah - berapa jumlah produk berbeda yang dihasilkan
Product Costing in FMS Setting
Pelaporan berubah menjadi beberapa kategori:
• perubahan dalam komponen biaya langsung
• Perubahan dalam alokasi dari biaya tidak langsung • Perubahan dalam perlakuan biaya periode
•
Perubahan Komponen Pada Biaya Langsung
Terdapat 2 perubahan dalam komponen biaya langsung:
1.
Perubahan dalam item biaya tidak langsung menjadi
item biaya langsung.
2.
Perubahan dalam item biaya langsung menjadi item
Perubahan Dalam Item Biaya Tidak Langsung Menjadi Item Biaya
Langsung.
Sebagai contoh, pengguanaan alat pemotong (mesin tradisional)
diklasifikasikan sebagai biaya tidak langsung yang dibebankan langsung ke produk sebagai biaya overhead tunggal. Setelah FMS diterapkan,
biaya dari alat pemotong dapat ditelusuri dengan mudah secara langsung ke produk sebagai biaya produk tersendiri. Hal ini mengakibatkan
terjadinya pergeseran pengklsifikasian biaya tidak langsung menjadi biaya langsung .
Perubahan Dalam Item Biaya Langsung Menjadi Item Biaya Tidak Langsung.
Biaya tenaga kerja langsung dapat dikurangi dengan penerapan FMS.
Penerapan FMS dapat mengakibatkan beberapa fasilitas dapat beroperasi sendiri tanpa pengoperasian oleh pegawai. Perubahan-perubahan ini
mengakibatkan pada penyederhaan atau eliminasi jumlah tenaga kerja, dengan cara:
1. Mengurangi jumlah tenaga kerja, atau
• Perubahan Dalam Alokasi Biaya Tidak Langsung.
- Terdapat perbedaan cara pembebanan biaya tidak langung pada
FMS. Pada sistem manufaktur flexibel biasa, dasar pengalokasian biaya tenga kerja langsung berdasarkan jam mesin. Namun, setelah diterapkannya FMS, perubahan biaya non labor ke biaya labor tetap menggunakan dasar alokasi jam mesin.
• Perubahan Perlakuan Biaya Sebagai Biaya Periode
- Dua perusahaan berbeda menggunakan dua fasilitas perakitan
flexible yang langsung membebankan biaya bahan baku langsung ke masing masing produk. Dalam kasus ini, fasilitas yang relatif baru dan sistem pembiayaan biaya yang diterapkan menunjukkan perubahan dari fasilitas fasiltas lain yang digunakan oleh kedua perusahaan ini.
Contoh :
Perusahaan R mengoperasikan lini perakitan untuk
perlengkapan elektrik. Terdapat kira kira 700 produk
dengan variasi yang berbeda (walaupun hanya terdapat 2
fasilitas produk yang berbeda). Masing masing produk
• Berikut alasan mengapa semua biaya biaya dikelompokkan sebagai
biaya periode kecuali biaya bahan baku langsung :
1. biaya produk tidak berperan dalam pembiayaan. Biaya produk hanya menerima harga pasar yang ditetapkan
2. produk-produk individu sangat kecil yang menggunakan biaya overhead.
3. perusahaan R tidak memiliki persediaan dikarenakan penerapan JIT sistem. Bahan baku dipasok tiap harinya dan diprokdusi hingga selesai dan siap untuk dikirim melalui distributor.