• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Perbandingan Metode Konvensional dengan Activity Based Costing dalam Menghitung Tarif (Studi Kasus pada Hotel Dewi Sartika).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Perbandingan Metode Konvensional dengan Activity Based Costing dalam Menghitung Tarif (Studi Kasus pada Hotel Dewi Sartika)."

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

vi Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

In the business world today, the calculation of the cost of conventional methods can no longer afford the cost in providing quality information and relevant. In this regard, it would require a calculation in which such calculations can provide detailed and precise calculations. These calculations is the calculation with the method of Activity Based Costing, or better known as the ABC method. The calculation method is based on existing activities within the company. In this study, the author tries to prove the relevance of calculations using the conventional method and ABC method. The object of this study are those costs incurred by the Hotel Dewi Sartika during 2002 to 2006. The research proves that the calculation of ABC provides information about cost of room rates are more relevant and accurate than conventional methods.

(2)

vii Universitas Kristen Maranatha

INTISARI

Dalam perkembangan dunia usaha saat ini, perhitungan harga pokok dengan metode konvensional tidak mampu lagi menyediakan informasi harga pokok yang berkualitas dan relevan. Sehubungan dengan hal tersebut, maka diperlukan suatu perhitungan di mana perhitungan tersebut dapat memberikan informasi perhitungan yang rinci dan tepat. Perhitungan tersebut adalah perhitungan dengan metode Activity

Based Costing, atau lebih dikenal dengan metode ABC. Perhitungan metode ini

dilakukan berdasarkan aktivitas yang ada dalam perusahaan. Dalam penelitian ini, penulis mencoba untuk membuktikan tingkat relevansi perhitungan dengan menggunakan metode konvensional dan metode ABC. Objek penelitian ini adalah biaya-biaya yang dikeluarkan oleh Hotel Dewi Sartika selama tahun 2002 hingga 2006. Hasil penelitian membuktikan bahwa perhitungan ABC memberikan informasi harga pokok tarif kamar yang lebih relevan dan akurat dibandingkan dengan metode konvensional.

(3)

viii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL………. i

HALAMAN PENGESAHAN………... ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI………. iii

KATA PENGANTAR………... iv

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian………...… 5

1.4 Kegunaan Penelitian………..…… 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS………..… 7

2.1 Kajian Pustaka………... 7

2.1.1 Definisi Biaya..………..… 7

2.1.2 Pengklasifikasian Biaya…...………..… 8

2.1.3 Metode Konvensional………... 11

(4)

ix Universitas Kristen Maranatha

2.1.3.2 Mekanisme Perhitungan Biaya Berdasarkan Metode

Konvensional……….. 12

2.1.3.3 Kekurangan Metode Konvensional…………. 14

2.1.4 Activity-Based Costing Method………... 15

2.1.4.1 Definisi Activity Based Costing……… 15

2.1.4.2 Cost Driver………... 19

2.1.4.3 Mekanisme Perhitungan Biaya Berdasarkan Aktivitas……….. 21

2.1.4.4 Kelebihan dan Kekurangan Metode Activity Based Costing………...………. 25

2.1.4.5 Perbedaan Activity Based Costing Method dengan Metode Konvensional………. 26

2.1.5 Activity Based Costing pada Perusahaan Jasa Perhotelan……… 28

2.1.5.1 Pengertian Hotel………..……… 28

2.1.5.2 Karakteristik Perusahaan Jasa…………..…... 28

(5)

x Universitas Kristen Maranatha

3.4.1 Sejarah Singkat Perusahaan……… 36

3.4.2 Struktur Organisasi Perusahaan………. 36

3.4.3 Fasilitas Hotel………...………. 40

4.1.2.1 Identifikasi dan Definisi Aktivitas Perusahaan 43 4.1.2.2 Perhitungan Tarif Berdasarkan Metode Konvensional………... 48

4.1.3 Perhitungan Tarif Kamar dengan Metode ABC……….. 56

4.1.3.1 Mengidentifikasi dan Mendefinisikan Biaya Berdasarkan Aktivitas………. 56

4.1.3.2 Mengidentifikasi Cost Driver………. 59

4.1.3.3 Perhitungan Tarif Untuk Setiap Kamar Dengan Metode ABC……….. 73

4.2 Pembahasan……… 78

4.2.1 Analisis Perbandingan Tarif Pokok Antara Metode Konvensional dengan Metode ABC…………. 78

(6)

xi Universitas Kristen Maranatha

5.1 Simpulan……….... 82

5.2 Saran……….. 82

5.3 Keterbatasan Penelitian……… 83

DAFTAR PUSTAKA……….... 84

(7)

xii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Halaman

I Ilustrasi Metode Konvensional………..……... 12

II Ilustrasi Metode Activity Based Costing………. 17

III Struktur Organisasi Hotel Dewi Sartika……… 37

(8)

xiii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Halaman

I Jenis Kamar, Tarif, Fasilitas, dan Jumlah Kamar……….. 42

II Data Tarif Kamar Hotel Tahun 2002-2006………. 47

III Data Pengunjung Hotel Tiap Tipe Kamar Tahun 2002-2006……… 48

IV Data Pengeluaran Biaya Tahun 2002-2006………. 50

V Rincian Gaji Tahun 2002-2006………... 51

VI Tarif Kamar Family Room Metode Konvensional……… 52

VII Tarif Kamar Deluxe Room Metode Konvensional ………..53

VIII Tarif Kamar Standard Plus Room Metode Konvensional …………... 55

IX Tarif Kamar Standard Room Metode Konvensional ……… 56

X Tarif Kamar Standard Economy Room Metode Konvensional…… … 58

XVII Tarif Kamar Family Room dengan Metode ABC... 78

XVIII Tarif Kamar Deluxe Room dengan Metode ABC... 79

XIX Tarif Kamar Standard Plus Room dengan Metode ABC... 80

XX Tarif Kamar Standard Room dengan Metode ABC... 81

(9)

Bab I Pendahuluan

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Banyak cara yang ditempuh oleh perusahaan ketika menghadapi persaingan. Meminimalkan biaya (cost reduction) menjadi perhatian khusus bagi perusahaan agar harga produk yang dihasilkannya lebih rendah di pasaran atau sama tetapi biaya produksinya rendah. Selain itu, manajemen perusahaan harus mempunyai perencanaan yang tepat mengenai penggalokasian biaya, sebab pengalokasian biaya tersebut berkaitan erat dalam perhitungan kos produk. Bila pengalokasian biaya terlalu besar, maka kos yang dihasilkan lebih tinggi, akibatnya harga jual produk yang dipasarkan menjadi relatif lebih mahal dari harga jual pesaing, tetapi di lain pihak, bila pengalokasian biaya terlalu rendah, maka kos produk yang dihasilkan lebih kecil, akibatnya harga jual produk yang dipasarkan menjadi relatif lebih murah sehingga perusahaan tidak dapat mencapai laba yang optimal.

(10)

Bab I Pendahuluan 2

Universitas Kristen Maranatha konvensional yaitu secara potensial sistem akuntansi biaya konvensional mendistorsi biaya produk. Hal ini dikarenakan sistem konvensional hanya menggunakan satu unit biaya penggerak.

Activity Based Costing (ABC) menjawab tantangan yang dihadapi sistem

fungsional dengan fokus pada aktifitas atau proses bisnis yang sesungguhnya dikerjakan perusahaan daripada berfokus hanya pada lokasi atau unit fungsional sebuah pusat pertanggungjawaban (Kaplan dan Atkinson, 1998). ABC memberikan informasi yang akurat dan mendorong perusahaan untuk dapat melakukan evaluasi atas kegiatan yang dapat dieliminasi serta kegiatan harus dijalankan. Menurut Amin Widjaya (2003), sistem ABC tidak lagi terbatas pemanfaatannya hanya untuk menghasilkan informasi beban kos produk yang akurat. ABC pada saat ini merupakan konsep yang didefinisikan luas sebagai sistem informasi untuk memotivasi individu dalam melakukan improvement terhadap proses yang digunakan oleh perusahaan untuk menghasilkan produk atau jasa bagi konsumen.

(11)

Bab I Pendahuluan 3

Universitas Kristen Maranatha Beberapa hasil riset menjadi acuan dalam membahas persoalan-persoalan menyangkut implementasi ABC. Kajian hasil riset tersebut juga memberikan gambaran bagaimana minat dari perusahaan untuk mengimplentasikan ABC berikut dengan faktor-faktor yang melatarbelakangi. Riset-riset ini dilakukan pada berbagai organisasi, baik organisasi pemerintahan, perusahaan manufaktur, lembaga-lembaga keuangan maupun berbagai perusahaan yang go publik. Berbagai riset ini menunjukkan bahwa kemanfaatan ABC bersifat umum (dapat diterapkan pada organisasi apapun (Morakul dan Wu 2001). Berikut ini riset-riset yang mendukung keunggulan sistem ABC:

1. Narayanan dan Sarkar (1999)

 Tujuan penelitian: Mengetahui apakah perusahaan mengambil keputusan

yang tepat terhadap produk, harga dan pelanggan yang tidak menguntungkan. Studi dilakukan pada berbagai perusahaan manufaktur.

 Temuan penelitian: Jumlah jenis produk dan harga produk yang tidak

menguntungkan tahun 1996 (berdasar analisis ABC) secara signifikan tidak dilanjutkan pada tahun berikutnya ( α≤ 2%). Jumlah pelanggan yang tidak menguntungkan tahun 1996 (berdasar analisis ABC) secara tidak signifikan tidak dilanjutkan pada α=5%, tetapi signifikan pada α=10%.

2. Tom Kennedy dan John Affleck-Graves (2001)

 Tujuan penelitian: Mengetahui apakah terdapat perubahan kinerja setelah

(12)

Bab I Pendahuluan 4

Universitas Kristen Maranatha  Temuan penelitian: Ada perbedaan kinerja yang signifikan sebelum dan

sesudah mengadopsi ABC. Ada perbedaan kinerja yang signifikan antara perusahaan yang mengadopsi dan yang tidak mengadopsi ABC. Implementasi ABC berpengaruh secara signifikan terhadap pertumbuhan modal dan akuisisi (saham) perusahaan.

3. Swenson (1995)

 Tujuan penelitian: Mengetahui apakah ABC digunakan untuk kepentingan

strategis lain.

 Temuan penelitian: Terkait dengan kepentingan untuk penentuan kos produk

: 24% pengadopsi ABC memanfaatkan untuk product sourcing decision, 72% untuk pricing dan mix product decision dan hanya 36% untuk kepentigan pemasaran, distribusi dan penjualan. Terkait dengan kepentingan operasional 92% pengadopsi ABC menggunakan untuk keputusan perbaikan proses dan 48% untuk desain produk. Sementara hanya 28% yang menggunakan untuk mengukur kinerja.

Berdasarkan uraian di atas, maka akan dilakukan analisis perhitungan lebih jauh mengenai perbandingan metode konvensional dengan Activity Based Costing.

Oleh karena itu, skripsi ini berjudul “Analisis Perbandingan Metode Konvensional

dengan Activity-Based Costing dalam Menghitung Tarif (studi kasus pada Hotel Dewi Sartika).”

1.2 Identifikasi Masalah

(13)

Bab I Pendahuluan 5

Universitas Kristen Maranatha 1. Bagaimana perhitungan kos produk tarif kamar Hotel Dewi Sartika dengan

metode konvensional?

2. Bagaimana perhitungan kos produk tarif kamar Hotel Dewi Sartika dengan metode Activity Based Costing (ABC) ?

3. Bagaimana perbandingan kos produk antara metode konvensional dengan metode Activity Based Costing (ABC) pada Hotel Dewi Sartika?

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Sesuai dengan identifikasi masalah tersebut, maka tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui kos produk tarif kamar Hotel Dewi Sartika dengan metode konvensional.

2. Untuk mengetahui kos produk tarif kamar Hotel Dewi Sartika dengan metode

Activity Based Costing (ABC).

3. Untuk mengetahui perbedaan hasil perhitungan harga pokok antara metode konvensional dengan metode Activity Based Costing (ABC).

1.4 Kegunaan Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan maksud berguna bagi: 1. Perusahaan

(14)

Bab I Pendahuluan 6

Universitas Kristen Maranatha 2. Pihak-Pihak Lain

(15)

Bab V Simpulan dan Saran perhotelan. Hotel Dewi Sartika menerapkan sistem akuntansi biaya konvensional yang menggunakan satu penggerak biaya.

2. Sistem kalkulasi biaya konvensional dengan satu penggerak biaya yaitu jumlah kamar menghasilkan perhitungan kos tarif kamar yang overstated untuk tipe kamar yang jumlahnya banyak, sedangkan untuk tipe kamar yang jumlah kamarnya sedikit cenderung menjadi understated.

3. Dengan metode Activity Based Costing, maka kos untuk tarif kamar hotel lebih akurat dibandingkan dengan metode konvensional.

5.2 Saran

Berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan, maka saran-saran yang dapat diberikan yaitu:

1. Bagi Perusahaan

(16)

Bab V Simpulan dan Saran 83

Universitas Kristen Maranatha konvensional kurang tepat diterapkan pada Hotel Dewi Sartika yang memiliki berbagai tipe kamar. Akibatnya, metode konvensional menyebabkan terjadinya distorsi pada kos tarif kamar hotel. Oleh karena itu, sebaiknya Hotel Dewi Sartika sebaiknya mempertimbangkan untuk menerapkan sistem ABC untuk menghitung kos tarif kamar agar perhitungan menjadi lebih akurat.

2. Bagi Pihak Lain

Sebaiknya penelitian ini dapat menjadi bahan pertimbangan bagi perusahaan lain dan bagi para pembaca yang membutuhkan agar dapat menerapkan metode

Activity Based Costing dalam kaitannya dengan perhitungan kos produk.

5.3 Keterbatasan Penelitian

(17)

84 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Blocher, E. J., Chen, K. H. & Lin, T.W. (2001). Manajemen biaya dengan tekanan

stratejik Buku 2. (Alih bahasa Ambarriani, A. S.) Jakarta : Penerbit Salemba Empat.

Brewer, P. C., Garrison, E. J., & Noreen, E. W. (2006). Akuntansi manajerial jilid

1 (edisi 11). (Alih bahasa Hinduan, N.) Jakarta: Penerbit Salemba Empat.

_______________________________________(2008). Managerial Accounting (12th ed.). New York: McGraw Hill.

Carter, W. K. & Usry, M. F. (2006). Akuntansi biaya jilid 1 (edisi 13). Jakarta: Penerbit Salemba Empat.

Cooper, R dan Kaplan, R. S. (1991). The Design of Cost Management System. Prentince-Hall.

Hamzah Richie. (n.d). Rekayasa Ulang Akuntansi Biaya: Sintesis Costing Basis

Fungsional dan Aktifitas. http://pustaka.unpad.ac.id/wpcontent/

uploads/2009/02/rekayasa_ulang_akuntansi_biaya1.pdf. Diakses pada tanggal 29 Oktober 2011

Hansen, D. R. & Mowen, M. M. (1999). Akuntansi manajemen Jilid 2 (Edisi Empat). (Alih Bahasa Hermawan, A. A.) Jakarta : Penerbit Erlangga.

_________________________________(2006) Akuntansi manajerial jilid 1 (edisi 7). (Alih bahasa Dewi F & Deny, A. K) Jakarta: Penerbit Salemba Empat

Harnanto (1992). Akuntansi biaya: penentuan harga pokok produk,(edisi 1). Yogyakarta: Gadjah Mada, BPFE

Horngren, C. T., Foster, G., & Datar, S. M. (2003). Cost accounting : A

managerial emphasis (10th ed.). New Jersey: Prentice Hall International, Inc. IAI. (2007). Standar akuntansi keuangan per 1 September 2007. Jakarta: Penerbit Salemba Empat.

Mulyadi.(2007). Akuntansi biaya. Jakarta: Penerbit Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN.

Neish, William, Banks, Alan. (1999). Management accounting : principles and

(18)

85 Universitas Kristen Maranatha Rayburn, L. G. (1999). Akuntansi biaya: Dengan menggunakan pendekatan

manajemen biaya jilid 1 (edisi 6). (Alih bahasa Sugyarto) Jakarta: Penerbit

Erlangga.

Robert, N. Anthony, David F. Hawkins, dan Kenneth A. Merchant (1999), Accounting:

Text and Cases. Boston: Irwin/McGraw Hill.

Robert T. Sprouse dan Maurice Moonits (1962), A Tentative Set of Broad Accounting

Principle for Business Enterprises, Accounting Research Studies No.3. New York:

AICPA

Rudianto (2006). Akuntansi Manajemen ( edisi 1). Jakarta: Penerbit Gramedia Widiasarana Indonesia.

Simamora, Henry. (2002). Akuntansi manajemen (edisi 2). Jakarta: Penerbit Salemba Empat.

Tunggal, Amin Widjaja (1992). Activity based costing suatu pengantar. Jakarta: Penerbit Rineka Cipta

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Hasil penelitian dari Dampak Program Kampung Iklim (ProKlim) di Rukun Warga (RW) 03 Kelurahan Jambangan Kota Surabaya, yaitu: 1) Dampak Individual, masyarakat

Dalam penelitian ini untuk mengukur pengaruh efektivitas penerimaan retribusi jasa umum terhadap pendapatan asli daerah kabupaten kuningan tahun 2013-2017 peneliti

Hasilnya menunjukkan bahwa leverage secara tidak signifikan mempunyai efek negatif pada pengungkapan sukarela begitu juga dengan saham publik, size dan proporsi komite

Efek tipe kontrol monitoring terhadap usaha karyawan tidak akan lebih. tinggi bagi karyawan dengan kepercayaan diri rendah

Penggelapan pajak dianggap etis meskipun Direktorat Jendral Pajak telah melakukan berbagai sosialisasi mengenai perpajakan dalam rangka meningkatkan pengetahuan wajib pajak

Pengukuran yang dilakukan untuk mengukur sedimentasi lumpur yaitu mengukur titik 0 pengukuran alat sampai kepermukaan sedimen dengan potensiometer 10k, kemudian sensor

Infeksi KGMMV pada kultivar melon yang diuji menun- jukkan gejala lokal berupa klorotik pada daun yang diinokulasi virus dilanjutkan dengan gejala sistemik berupa penyebaran virus