• Tidak ada hasil yang ditemukan

Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi wajib pajak mengenai etika penggelapan pajak (tax evasion). (studi empiris di kpp pratama medan-polonia)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi wajib pajak mengenai etika penggelapan pajak (tax evasion). (studi empiris di kpp pratama medan-polonia)"

Copied!
40
0
0

Teks penuh

(1)

Lampiran 1: Kuesioner Penelitian

KUESIONER

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSEPSI

WAJIB PAJAK MENGENAI ETIKA PENGGELAPAN PAJAK

(TAX EVASION)

. (STUDI EMPIRIS DI KPP PRATAMA

MEDAN-POLONIA)

RAYA PUSPITA SARI HASIBUAN NIM : 110503072

PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)

2014

Hal : Permohonan Pengisian Kuesioner Medan, Desember 2014

Kepada YTH.

Bapak/Ibu Responden

Di tempat

Sehubungan dengan penyelesaian tugas akhir sebagai mahasiswi Program Strata Satu (S1) Universitas Sumatera Utara, saya :

Nama : Raya Puspita Sari Hasibuan

Nim : 110503072

Untuk itu saya sangat mengharapkan kesediaan Bapak/Ibu untuk menjadi responden dengan mengisi lembar kuesioner ini dengan lengkap, dan sebelumnya saya mohon maaf telah mengganggu waktu bekerjanya. Data yang di peroleh hanya akan digunakan untuk kepentingan penelitian, sehingga kerahasiaanya akan saya jaga sesuai dengan etika penelitian.

Informasi yang diperoleh atas partisipasi Bapak/Ibu merupakan faktor kunci untuk mengetahui Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi Wajib Pajak mengenai etika penggelapan pajak (Tax Evasion). Studi Empiris di KPP Pratama Medan-Polonia.

(3)

• Tidak ada jawaban yang salah atau benar dalam pilihan anda yang penting jawaban sesuai dengan pendapat anda.

Atas perhatian dan kesedian Bapak/Ibu meluangkan waktu untuk mengisi dan menjawab semua pertanyaan dalam penelitian ini, saya ucapkan terima kasih.

Hormat Saya,

Pembimbing

Penulis

Drs. Firman Syarif, M.Si., Ak.

1. Nama :

...

Raya Puspita Sari Hasibuan

NIP. 19670904 199403 1 004 NIM. 110503072

Petunjuk : mohon jawaban atas pertanyaan berikut ini dengan memberi tanda centang (√) pada jawaban yang paling tepat menurut pendapat Bapak/Ibu/Saudara.

IDENTITAS RESPONDEN

Beri tanda (x) atau (√) pada identitas pengenal Bapak/Ibu/Saudara.

(4)

4. Pendidikan Terahir : D3 S1 S2 S3 Lainnya

5. Pekerjaan : Wiraswasta Pegawai Swasta

Pegawai Negeri

Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan memberi tanda centang (√) pada jawaban yang sesuai dengan keadaan, pendapat, dan perasaan Anda yang sebenarnya.

Keterangan :

1. Sangat Setuju (SS)

2. Seuju (S)

3. Netral (N)

4. Tidak Setuju (TS) 5. Sangat Tidak Setuju (STS)

Catatan

INTENSITAS PEMERIKSAAN PAJAK (TAX AUDIT)

: jawaban apapun yang diberikan tidak akan mempengaruhi apapun terhadap Bapak/Ibu, karena penelitian ini semata-mata digunakan hanya

untuk pengembangan ilmu pengetahuan.

No. Pertanyaan SS S N TS STS

(5)

pemeriksaan pajak telah dilakukan secara berkala dan intensif.

2. Penggelapan pajak dianggap etis jika intensitas pemeriksaan pajak sangat jarang dilakukan.

3. Penggelapan pajak dianggap etis jika pemeriksaan pajak yang telah dilakukan tidak membuahkan hasil untuk penerimaan pajak yang seharusnya.

4. Penggelapan pajak dianggap etis jika pemeriksaan pajak yang diterapkan oleh fiskus tidak dilaksanakan secara benar dan jujur.

KEADILAN (TAX FAIRNESS)

No. Pertanyaan SS S N TS STS

1. Penggelapan pajak dianggap etis meskipun dana yang bersumber dari pajak digunakan untuk membangun fasilitas umum yang berisifat penting.

2. Penggelapan pajak dianggap etis dikarenakan tarif pajak yang telah ditetapkan oleh pemerintah dianggap tidak adil oleh para wajib pajak.

3. Penggelapan pajak dianggap etis dikarenakan maraknya kasus korupsi yang dilakukan oleh para fiskus di direktorat jendral pajak.

4. Penggelapan pajak dianggap etis jika pihak fiskus atau Direktorat Jendral Pajak (DJP) tidak adil dalam melaksanakan ketentuan perpajakan.

KEPATUHAN WAJIB PAJAK (TAX COMPLIANCE)

No. Pertanyaan SS S N TS STS

1. Penggelapan pajak dianggap etis jika kepatuhan wajib pajak yang telah direalisasikan tidak memperoleh feedback yang baik dikarenakan penyelewengan yang dilakukan oleh Direktorat Jendral Pajak (DJP).

(6)

mampu meningkatkan penerimaan negara dalam sektor perpajakan.

3. Penggelapan pajak dianggap etis jika sosialisasi untuk memberikan motivasi dalam rangka meningkatkan kepatuhan wajib pajak belum dilakukan secara maksimal.

4. Pnggelapan pajak dianggap etis jika kepatuhan wajib pajak yang semakin membaik tidak pernah dijadikan sebagai bahan pertimbangan bagi para fiskus di DJP untuk dapat memanfaatkan penerimaan pajak sesuai dengan kepentingan bangsa dan negara.

SISTEM PERPAJAKAN (TAX SYSTEM)

No. Pertanyaan SS S N TS STS

PENGETAHUAN WAJIB PAJAK (TAX KNOWLEDGE)

No. Pertanyaan SS S N TS STS

1. Penggelapan pajak dianggap etis meskipun Direktorat Jendral Pajak telah melakukan berbagai sosialisasi mengenai perpajakan dalam rangka meningkatkan pengetahuan wajib pajak untuk menghindari etika penggelapan pajak yang dilakukan oleh wajib pajak.

2. Penggelapan pajak dianggap etis meskipun sistem perpajakan di Indonesia telah menerapkan self assesment system.

3. Penggelapan pajak dianggap etis jika setiap wajib pajak tidak memahami bagaimana cara untuk melakukan penghitungan pajak penghasilan mereka.

(7)

1. Penggelapan pajak dianggap etis jika sistem perpajakan yang diterapkan bersifat memihak dan tidak adil.

2. Penggelapan pajak dianggap etis jika sistem perpajakan di Indonesia tidak mampu menerapkan peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku.

3. Penggelapan pajak dianggap etis dikarenakan sistem perpajakan di indonesia memiliki kontrol yang lemah dalam mendeteksi berbagai kecurangan yang dilakukan oleh wajib pajak. 4. Menurut saya, sistem perpajakan di indonesia

sudah bagus tetapi harus diberikan pengawasan yang lebih ketat baik bagi para pemungut pajak maupun wajib pajak.

DISKRIMINASI (DISCRIMINATION)

No. Pertanyaan SS S N TS STS

1. Penggelapan pajak dianggap etis jika pemerintah melakukan pendiskriminasian atas agama yang saya anut, ras dan kebudayaan saya.

2. Penggelapan pajak dianggap etis jika terjadi pendiskriminasian diantara pihak wajib pajak dengan para pemungut pajak yang memiliki hubungan istimewa.

3. Menurut saya, zakat diperbolehkan sebagai faktor pengurang pajak merupakan suatu bentuk diskriminasi.

4. Menurut saya, para fiskus pajak yang tidak melakukan pembayaran pajak ataupun memperoleh keringanan untuk pembayaran pajak merupakan bagian dari diskriminasi.

KEMUNGKINAN TERDETEKSINYA KECURANGAN (FISCAL FRAUD)

No. Pertanyaan SS S N TS STS

(8)

perpajakan.

2. Kemungkinan terdeteksinya kecurangan dalam pembayaran pajak sangat kecil dikarenakan sistem perpajakan di indonesia, memperbolehkan setiap wajib pajak untuk melakukan penghitungan pajak penghasilannya sendiri.

3. Kemungkinan terdetksinya kecurangan dalam pembayaran pajak sangat kecil dikarenakan pengawasan yang dilakukan oleh pihak Ditjen pajak sangat rendah.

4. Menurut saya, fiskus seharusnya mampu bertanggungjawab terhadap tugas dan kewajiban yang diembannya serta layak memperoleh sanksi jika tidak melaksanakan tugas dan kewajibannya dengan baik.

PERSEPSI WAJIB PAJAK MENGENAI ETIKA PENGGELAPAN PAJAK (TAX EVASION)

No. Pertanyaan SS S N TS STS

1. Menurut saya, etika penggelapan pajak harus diatasi sedini mungkin mengingat penerimaan negara dari sektor pajak merupakan bagian dari penerimaan yang paling besar.

2. Jika kinerja pemerintahan khususnya aparatur perpajakan baik, komunikatif dan inspiratif terhadap masyarakat/WP, maka masyarakat/WP tidak akan melakukan pnggelapan pajak.

3. Jika sanksi terhadap setiap pelanggaran di bidang perpajakan direalisasikan secara jelas, baik bagi pihak pemungut pajak maupun wajib pajak, maka penggelapan pajak tidak akan dilakukan.

(9)

-TERIMA KASIH-

Lampiran 2: Data Mentah Hasil Jawaban Responden

No.

Intensitas Pemeriksaan Pajak

(Tax Audit)

IPP1 IPP2 IPP3 IPP4 X1 RATA2

(10)

25. 4.00 4.00 4.00 4.00 16.00 4.00 26. 2.00 2.00 2.00 2.00 8.00 2.00 27. 2.00 2.00 4.00 2.00 10.00 2.50 28. 2.00 4.00 4.00 4.00 14.00 3.50 29. 4.00 4.00 4.00 4.00 16.00 4.00 30. 4.00 4.00 4.00 4.00 16.00 4.00 31. 4.00 2.00 2.00 4.00 12.00 3.00 32. 5.00 1.00 5.00 1.00 12.00 3.00 33. 5.00 1.00 5.00 1.00 12.00 3.00 34. 5.00 1.00 5.00 1.00 12.00 3.00 35. 4.00 2.00 2.00 2.00 10.00 2.50 36. 5.00 2.00 2.00 2.00 11.00 2.75 37. 5.00 5.00 5.00 5.00 20.00 5.00 38. 3.00 4.00 1.00 3.00 11.00 2.75 39. 3.00 4.00 3.00 3.00 13.00 3.25 40. 5.00 5.00 5.00 5.00 20.00 5.00 41. 4.00 4.00 3.00 4.00 15.00 3.75 42. 4.00 4.00 4.00 4.00 16.00 4.00 43. 5.00 5.00 5.00 5.00 20.00 5.00 44. 5.00 5.00 5.00 5.00 20.00 5.00 45. 4.00 4.00 4.00 4.00 16.00 4.00 46. 2.00 1.00 1.00 1.00 5.00 1.25 47. 4.00 4.00 4.00 4.00 16.00 4.00 48. 4.00 2.00 2.00 2.00 10.00 2.50 49. 5.00 4.00 3.00 4.00 16.00 4.00 50. 2.00 1.00 3.00 3.00 9.00 2.25

No.

Keadilan Pajak

(Tax Fairness)

KPP1 KPP2 KPP3 KPP4 X1 RATA2

(11)

12. 5.00 5.00 5.00 5.00 20.00 5.00 13. 2.00 4.00 5.00 4.00 15.00 3.75 14. 5.00 5.00 5.00 2.00 17.00 4.25 15. 4.00 4.00 5.00 5.00 18.00 4.50 16. 4.00 4.00 4.00 4.00 16.00 4.00 17. 4.00 4.00 5.00 5.00 18.00 4.50 18. 3.00 4.00 5.00 4.00 16.00 4.00 19. 3.00 4.00 5.00 4.00 16.00 4.00 20. 5.00 5.00 5.00 5.00 20.00 5.00 21. 4.00 4.00 4.00 4.00 16.00 4.00 22. 5.00 5.00 2.00 2.00 14.00 3.50 23. 5.00 3.00 1.00 2.00 11.00 2.75 24. 5.00 4.00 5.00 4.00 18.00 4.50 25. 4.00 4.00 4.00 4.00 16.00 4.00 26. 4.00 4.00 4.00 4.00 16.00 4.00 27. 2.00 2.00 2.00 2.00 8.00 2.00 28. 4.00 4.00 4.00 4.00 16.00 4.00 29. 4.00 4.00 4.00 4.00 16.00 4.00 30. 4.00 4.00 4.00 4.00 16.00 4.00 31. 4.00 4.00 4.00 4.00 16.00 4.00 32. 5.00 4.00 4.00 1.00 14.00 3.50 33. 5.00 4.00 4.00 1.00 14.00 3.50 34. 5.00 4.00 4.00 1.00 14.00 3.50 35. 5.00 2.00 2.00 2.00 11.00 2.75 36. 5.00 2.00 2.00 2.00 11.00 2.75 37. 5.00 5.00 5.00 5.00 20.00 5.00 38. 3.00 3.00 4.00 3.00 13.00 3.25 39. 3.00 4.00 3.00 4.00 14.00 3.50 40. 5.00 5.00 5.00 5.00 20.00 5.00 41. 3.00 4.00 4.00 5.00 16.00 4.00 42. 4.00 4.00 4.00 4.00 16.00 4.00 43. 5.00 5.00 4.00 4.00 18.00 4.50 44. 4.00 4.00 5.00 5.00 18.00 4.50 45. 4.00 4.00 4.00 4.00 16.00 4.00 46. 4.00 4.00 4.00 4.00 16.00 4.00 47. 4.00 4.00 4.00 4.00 16.00 4.00 48. 4.00 4.00 4.00 4.00 16.00 4.00 49. 4.00 4.00 2.00 2.00 12.00 3.00 50. 1.00 2.00 4.00 2.00 9.00 2.25

(12)
(13)

44. 5.00 5.00 4.00 4.00 18.00 4.50 45. 4.00 4.00 4.00 4.00 16.00 4.00 46. 5.00 5.00 5.00 5.00 20.00 5.00 47. 4.00 4.00 4.00 4.00 16.00 4.00 48. 4.00 4.00 4.00 4.00 16.00 4.00 49. 2.00 5.00 3.00 2.00 12.00 3.00 50. 2.00 1.00 1.00 1.00 5.00 1.25

No.

Pengetahuan Wajib Pajak

(Tax Knowledge)

PWPP1 PWPP2 PWPP3 PWPP4 X1 RATA2

(14)

31. 4.00 4.00 4.00 4.00 16.00 4.00 32. 2.00 5.00 4.00 5.00 16.00 4.00 33. 3.00 5.00 4.00 5.00 17.00 4.25 34. 2.00 5.00 4.00 5.00 16.00 4.00 35. 4.00 4.00 4.00 4.00 16.00 4.00 36. 4.00 4.00 4.00 4.00 16.00 4.00 37. 5.00 5.00 5.00 5.00 20.00 5.00 38. 2.00 3.00 3.00 2.00 10.00 2.50 39. 2.00 3.00 3.00 3.00 11.00 2.75 40. 5.00 5.00 5.00 5.00 20.00 5.00 41. 3.00 3.00 3.00 4.00 13.00 3.25 42. 4.00 4.00 4.00 4.00 16.00 4.00 43. 4.00 4.00 5.00 5.00 18.00 4.50 44. 4.00 5.00 5.00 5.00 19.00 4.75 45. 4.00 5.00 5.00 5.00 19.00 4.75 46. 5.00 5.00 5.00 5.00 20.00 5.00 47. 4.00 5.00 5.00 5.00 19.00 4.75 48. 4.00 4.00 4.00 4.00 16.00 4.00 49. 5.00 4.00 2.00 4.00 15.00 3.75 50. 1.00 2.00 1.00 1.00 5.00 1.25

No.

Sistem Perpajakan

(Tax System)

SPP1 SPP2 SPP3 SPP4 X1 RATA2

(15)
(16)

No.

Diskriminasi Perpajakan

(Tax Discrimination)

(17)

41. 4.00 5.00 4.00 5.00 18.00 4.50 42. 4.00 4.00 4.00 4.00 16.00 4.00 43. 1.00 1.00 1.00 2.00 5.00 1.25 44. 1.00 1.00 4.00 4.00 10.00 2.50 45. 1.00 1.00 4.00 4.00 10.00 2.50 46. 1.00 1.00 2.00 2.00 6.00 1.50 47. 1.00 1.00 4.00 4.00 10.00 2.50 48. 4.00 4.00 2.00 2.00 12.00 3.00 49. 5.00 5.00 5.00 5.00 20.00 5.00 50. 1.00 2.00 2.00 2.00 7.00 1.75

No.

Kemungkinan Terdeteksinya Kecurangan

(Tax Fraud)

KTKP1 KTKP2 KTKP3 KTKP4 X1 RATA2

(18)

27. 2.00 2.00 2.00 2.00 8.00 2.00

Persepsi Wajib Pajak Mengenai Etika

Penggelapan Pajak

(Tax Evasion)

(19)
(20)

Lampiran 3: Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas

Case Processing Summary

Intensitas Pemeriksaan Pajak

(Tax Audit)

N %

Cases Valid 50 100.0 Excludeda 0 .0 Total 50 100.0 a. Listwise deletion based on all

(21)

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based

on Standardized

Items

N of Items

.813 .891 5

Inter-Item Correlation Matrix Intensitas

Pemeriksaan Pajak Pertanyaan 1

Intensitas Pemeriksaan

Pajak Pertanyaan 2

Intensitas Pemeriksaan

Pajak Pertanyaan 3

Intensitas Pemeriksaan

Pajak Pertanyaan 4

Jumlah Skor Intensitas Pemeriksaan

Pajak Pertanyaan 1 1.000 .337 .608 .409 .699 Intensitas Pemeriksaan

Pajak Pertanyaan 2 .337 1.000 .472 .763 .841 Intensitas Pemeriksaan

Pajak Pertanyaan 3 .608 .472 1.000 .449 .777 Intensitas Pemeriksaan

Pajak Pertanyaan 4 .409 .763 .449 1.000 .850

(22)

Keadilan Pajak

(Tax Fairness)

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 50 100.0 Excluded

a 0 .0

Total 50 100.0 a. Listwise deletion based on all

variables in the procedure. Item-Total Statistics Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Squared Multiple Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted Intensitas Pemeriksaan

Pajak Pertanyaan 1 25.4000 53.429 .623 . .803 Intensitas Pemeriksaan

Pajak Pertanyaan 2 26.0400 46.896 .776 . .756 Intensitas Pemeriksaan

Pajak Pertanyaan 3 25.6400 50.358 .706 . .781 Intensitas Pemeriksaan

Pajak Pertanyaan 4 25.8200 47.293 .790 . .756

Jumlah Skor 14.7000 15.969 1.000 . .804

Scale Statistics Mean Variance

Std. Deviation

(23)

Reliability Statistics

(24)

Scale Statistics Mean Variance

Std.

Kepatuhan Wajib Pajak

(Tax Compliance)

N %

Cases Valid 50 100.0 Excludeda 0 .0 Total 50 100.0 a. Listwise deletion based on all

variables in the procedure.

Reliability Statistics

Pertanyaan 4 Jumlah Skor Kepatuhan Wajib Pajak

Pertanyaan 1 1.000 .607 .671 .468 .860

Kepatuhan Wajib Pajak

Pertanyaan 2 .607 1.000 .758 .318 .821

Kepatuhan Wajib Pajak

(25)

Kepatuhan Wajib Pajak Kepatuhan Wajib Pajak

Pertanyaan 1 25.0000 37.633 .808 . .758

Kepatuhan Wajib Pajak

Pertanyaan 2 24.8000 39.102 .765 . .773

Kepatuhan Wajib Pajak

Pertanyaan 3 24.7200 38.614 .770 . .769

Kepatuhan Wajib Pajak

Pertanyaan 4 25.1600 39.321 .563 . .795

Jumlah Skor 14.2400 12.472 1.000 . .798

Scale Statistics Mean Variance

Std.

Pengetahuan Wajib Pajak

(Tax Knowledge)

N %

Cases Valid 50 100.0 Excludeda 0 .0 Total 50 100.0 a. Listwise deletion based on all

variables in the procedure.

(26)

Cronbach's

(27)

Mean Variance

Std. Deviation

N of Items 31.1200 55.047 7.41933 5

Case Processing Summary

Sistem Perpajakan

(Tax System)

N %

Cases Valid 50 100.0 Excludeda 0 .0 Total 50 100.0 a. Listwise deletion based on all

variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based

on Standardized

Items

N of Items

.812 .891 5

Inter-Item Correlation Matrix Sistem

Perpajakan Pertanyaan 1

Sistem Perpajakan Pertanyaan 2

Sistem Perpajakan Pertanyaan 3

Sistem Perpajakan

Pertanyaan 4 Jumlah Skor Sistem Perpajakan

(28)

Sistem Perpajakan Mean Variance

Std.

Diskriminasi Perpajakan

(Tax Discrimination)

N %

(29)

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

(30)

Jumlah Skor 13.2600 16.645 1.000 . .771

Scale Statistics Mean Variance

Std.

Kemungkinan Terdeteksinya Kecurangan

(Tax Fraud)

N %

Cases Valid 50 100.0 Excludeda 0 .0 Total 50 100.0 a. Listwise deletion based on all

variables in the procedure.

Reliability Statistics

Inter-Item Correlation Matrix Kemungkinan

Kecurangan Pertanyaan 1

(31)

Kemungkinan Terdeteksinya

Kecurangan Pertanyaan 2

.634 1.000 .530 .454 .854

Kemungkinan Terdeteksinya

Kecurangan Pertanyaan 3

.290 .530 1.000 .515 .755

Kemungkinan Terdeteksinya

Kecurangan Pertanyaan 4

.291 .454 .515 1.000 .734

Kecurangan Pertanyaan 1

16.7200 37.349 .633 . .776

Kemungkinan Terdeteksinya

Kecurangan Pertanyaan 2

17.0200 35.530 .799 . .746

Kemungkinan Terdeteksinya

Kecurangan Pertanyaan 3

17.0800 37.381 .672 . .772

Kemungkinan Terdeteksinya

Kecurangan Pertanyaan 4

17.6400 37.460 .644 . .775

Jumlah Skor 9.7800 11.889 1.000 . .767

Scale Statistics Mean Variance

Std. Deviation

N of Items 19.5600 47.558 6.89620 5

Persepsi Wajib Pajak Mengenai Etika

(32)

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 50 100.0 Excludeda 0 .0 Total 50 100.0 a. Listwise deletion based on all

variables in the procedure.

Reliability Statistics

Inter-Item Correlation Matrix Persepsi Wajib

Pertanyaan 4 Jumlah Skor Persepsi Wajib Pajak

Mengenai Etika Penggelapan Pajak Pertanyaan 1

1.000 .503 .834 .799 .917

Persepsi Wajib Pajak Mengenai Etika Penggelapan Pajak Pertanyaan 2

.503 1.000 .359 .400 .696

Persepsi Wajib Pajak Mengenai Etika Penggelapan Pajak Pertanyaan 3

.834 .359 1.000 .867 .889

Persepsi Wajib Pajak Mengenai Etika Penggelapan Pajak Pertanyaan 4

.799 .400 .867 1.000 .890

(33)

Item-Total Statistics Scale Mean

if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Persepsi Wajib Pajak

Mengenai Etika Penggelapan Pajak Pertanyaan 1

12.6000 39.633 .889 . .774

Persepsi Wajib Pajak Mengenai Etika Penggelapan Pajak Pertanyaan 2

12.3000 41.316 .591 . .812

Persepsi Wajib Pajak Mengenai Etika Penggelapan Pajak Pertanyaan 3

12.5200 39.602 .851 . .777

Persepsi Wajib Pajak Mengenai Etika Mean Variance

Std. Deviation

(34)

Lampiran 4: Hasil Uji Regresi Linier Berganda

Descriptive Statistics Mean

Std.

Deviation N Persepsi Wajib Pajak

Mengenai Etika Penggelapan Pajak

7.1400 3.60844 50

Intensitas Pemeriksaan

Pajak 14.7000 3.99617 50 Keadilan pajak 14.9400 3.46062 50 Kepatuhan Wajib Pajak 14.2400 3.53155 50 Pengetahuan Wajib

Pajak 15.5600 3.70967 50 Sistem Perpajakan 11.3200 3.90416 50 Diskriminasi

Perpajakan 13.2600 4.07987 50 Kemungkinan

Persepsi Wajib Pajak Mengenai Etika Penggelapan Pajak

(35)

tion Intensitas Pemeriksaan

Persepsi Wajib Pajak Mengenai Etika

(36)

Model Summary a. Predictors: (Constant), Kemungkinan Terdeteksinya Kecurangan, Intensitas Pemeriksaan Pajak, Kepatuhan Wajib Pajak, Sistem Perpajakan, Pengetahuan Wajib Pajak, Keadilan pajak, Diskriminasi Perpajakan

ANOVAa

a. Dependent Variable: Persepsi Wajib Pajak Mengenai Etika Penggelapan Pajak b. Predictors: (Constant), Kemungkinan Terdeteksinya Kecurangan, Intensitas Pemeriksaan Pajak, Kepatuhan Wajib Pajak, Sistem Perpajakan, Pengetahuan Wajib Pajak, Keadilan pajak, Diskriminasi Perpajakan

Coefficientsa Intensitas Pemeriksaan Pajak

-.047 .130 -.052 -3.363 .018 .576 1.737 Keadilan pajak

.115 .182 .110 2.632 .031 .392 2.553 Kepatuhan Wajib Pajak

(37)

Pengetahuan Wajib Pajak

-.080 .159 -.082 -3.500 .019 .445 2.246 Sistem Perpajakan

-.327 .144 -.354 -2.271 .028 .492 2.033 Diskriminasi Perpajakan .249 .159 .282 2.570 .024 .371 2.695 Kemungkinan Terdeteksinya

Kecurangan -.625 .147 -.597 -4.260 .000 .607 1.646 a. Dependent Variable: Persepsi Wajib Pajak Mengenai Etika Penggelapan Pajak

(38)
(39)
(40)

Referensi

Dokumen terkait

Tabel 4.31 Distribusi Status Gizi Balita Menurut BB/U Pada Ibu Yang Menikah Di Usia Dini Di Desa Pulau Mungkur Kecamatan Gunung Toar Kabupaten Kuantan Singingi Provinsi Riau

Sekarang ini perkembangan pelaku usaha dalam mendirikan jasa depot air isi ulang terus meningkat dikarenakan air isi ulang memudahkan konsumen dalam hal penyiapan

3 AISA Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk 55 KAEF Kimia Farma Tbk 4 AKKU Alam Karya Unggul Tbk 56 KARW Karwell Indonesia Tbk 5 AKPI Argha Karya Prima Industry Tbk 57 KBLI KMI Wire and

Bersihan jalan nafas tidak efektif b.d obstruksi jalan nafas ditandai dengan keluarga klien mengatankan klien sesak napas, pasien tampak penurunan kesadaran, dengan nilai GCS

Batas maksimum cemaran bakteri Coliform pada teh kering dalam kemasan. Universitas

Hasil percobaan tersebut sesuai dengan teori, dimana dengan adanya penambahan suatu zat terlarut yang non volatil pada pelarut murni, maka titik beku dari larutan akan lebih rendah

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara Medan.. Pola Resistensi Bakteri yang Diisolasi dari Bangsal Bedah Rumah Sakit Umum Pusat Nasional

disimpulkan bahwa masih tingginya impor bahan baku dan barang modal di Indonesia pada dasarnya disebabkan oleh masih besarnya ketergantungan proses produksi dalam