• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 6 Prinsip Dan Kode Etik Dalam Bisnis

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 6 Prinsip Dan Kode Etik Dalam Bisnis"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 6 Prinsip dan Kode Etik dalam Bisnis

PENGERTIAN PROFESI

1. Definisi yang sangat luas, profesi adalah sebuah pekerjaan yang secara khusus dipilih,

dilakukan dengan konsisten, kontinu ditekuni, sehingga orang bisa menyebut kalau dia memang berprofesi di bidang tersebut.

2. Definisi lebih sempit, profesi adalah pekerjaan yang ditandai oleh pendidikan dan keterampilan khusus.

3. Definisi yang lebih khusus lagi, profesi ditandai oleh tiga unsur penting yaitu pekerjaan, pendidikan atau keterampilan khusus, dan adanya komitmen moral/nilai-nilai etis. Ciri-ciri Profesi :

1. Profesi adalah suatu pekerjaan mulia.

2. Untuk menekuni profesi ini diperlukan pengetahuan, keahlian dan keterampilan tinggi. 3. Pengetahuan, keahlian dan keterampilan diperoleh melalui pendidikan formal, pelatihan dan

praktik/pengalaman langsung.

4. Memerlukan komitmen moral (kode etik) yang ketat.

5. Profesi ini berdampak luas bagi kepentingan masyarakat umum.

6. Profesi ini mampu memberikan penghasilan/nafkah bagi penyandang profesi untuk hidup layak. 7. Ada organisasi profesi sebagai wadah untuk bertukar pikiran, mengembangkan program

pelatihan dan pendidikan berkelanjutan, serta menyempurnakan, menegakkan dan mengawasi pelaksanaan kode etik di antara anggota profesi tersebut.

8. Ada ijin dari pemerintah untuk menekuni profesi ini. BISNIS SEBAGAI PROFESI

Bisnis dianggap sebagai profesi karena telah sesuai dengan definisi dan ciri-ciri suatu profesi, yaitu :

1. Profesi adalah pekerjaan dan di dalam bisnis terdapat banyak jenis pekerjaan. 2. Sebagian besar jenis pekerjaan di dalam perusahaan.

3. Profesi menuntut penerapan kaidah moral/etika yang sangat ketat. 4. Tuntutan kaidah moral yang tinggi menjadi keharusan dalam bisnis. PRINSIP-PRINSIP ETIKA BISNIS

(2)

1. Prinsip-prinsip etika bisnis menurut Caux Round Table (dalam Alois A. Nugroho, 2011) 1. Tanggung jawab bisnis : dari shareholders ke stakeholders

2. Dampak ekonomis dan sosial dari bisnis : menuju inovasi, keadilan dan komunitas dunia. 3. Perilaku bisnis : dari hukum yang tersurat ke semangat saling percaya

4. Sikap menghormati aturan

5. Dukungan bagi perdagangan multilateral 6. Sikap hormat bagi lingkungan alam

7. Menghindari operasi-operasi yang tidak etis 8. Prinsip etika bisnis menurut Sonny Keraf (1998)

1. Prinsip otonomi 2. Prinsip kejujuran 3. Prinsip keadilan

4. Prinsip saling menguntungkan 5. Prinsip integritas moral ETIKA LINGKUNGAN HIDUP

ISU LINGKUNGAN HIDUP

Masalah etika tidak hanya dipahami sebatas pengaruh perilaku manusia terhadap manusia lainnya, tetapi juga mempelajari hubungan dan keterkaitan antara manusia dengan alam dan pengaruh tindakan manusia terhadap kerusakan lingkungan. Dari pertumbuhan

ekonomi secara global, saat ini telah memunculkan enam persoalan lingkungan hidup yaitu :

1. Akumulasi bahan beracun 2. Efek rumah kaca

3. Perusakan lapisan ozon 4. Hujan asam

5. Deforestasi dan penggurunan

6. Serta kematian bentuk-bentuk kehidupan (keanekaragaman hayati) PARADIGMA ETIKA LINGKUNGAN

(3)

1. Etika kepentingan generasi mendatang, yang memandang bahwa suatu keputusan dan tindakan hendaknya jangan hanya memikirkan kepentingan umat manusia pada generasi saat ini saja, tetapi juga kepentingan umat manusia pada generasi-generasi mendatang.

2. Etika lingkungan biosentris, yang memandang perilaku etis bukan saja dari sudut pandang manusia, tetapi juga dari sudut pandang nonmanusia (flora, fauna, dan benda bumi

nonorganisme) sebagai satu kesatuan sistem lingkungan.

3. Etika ekosistem, menganggap Sang Pencipta (Tuhan) dan seluruh ciptaannya (bumi dan seluruh isinya, sistem tata surya, sistem galaksi, dan sistem alam jagat raya) dianggap sebagai moral patients.

KODE ETIK DI TEMPAT KERJA

1. Kode Etik Sumber Daya Manusia

Ada empat peran yang melekat pada departemen SDM yaitu :

 Peran administratif  Peran konstribusi  Peran agen perubahan  Peran mitra strategis

Topik-topik yang dijumpai dalam kode etik perusahaan :

 Prinsip-prinsip etika : kejujuran, keadilan, rasa kasih, integritas, prediktabilitas, reponsibilitas.  Penghormatan terhadap hak dan kewajiban setiap pemangku kepentingan (stakeholders).  Visi, misi dan kebijakan pokok yang terkait dengan hal di atas.

 Kerangka proses keputusan etis.

 Kapan perlu nasehat dan kepada siapa meminta nasehat.

 Topik-topik khusus untuk temuan di atas 5% yang berhubungan dengan karyawan, pemasok dan kode usaha patungan (joint venture codes) :

 Penyuapan

 Konflik kepentingan  Keamanan informasi  Penerimaan hadiah

 Diskriminasi/peluang yang sama  Pemberian hadiah

(4)

 Pelecehan seksual  Antitrust

 Keamanan tempat kerja  Kegiatan politik

 Hubungan kemasyarakatan  Kerahasiaan informasi pribadi  Hak asasi manusia

 Privasi karyawan

Program proteksi dan whistleblowing  Penyalahgunaan substansi

 Nepotisme  Tenaga anak 1. Kode Etik Pemasaran

American Marketing Association (AMA)

1. Tanggung jawab (responsibilities), … pelaku pemasaran harus bertanggungjawab atas konsekuensi aktivitas mereka dan selalu berusaha agar keputusan, rekomendasi dan fungsi tindakan mereka mengidentifikasi, melayani, dan memuaskan masyarakat (publik) yang relevan : para pelanggan, organisasi dan masyarakat … .

2. Kejujuran dan kewajaran (honesty and fairness), pelaku pemasaran harus menjaga dan mengembangkan integritas, kehormatan dan martabat profesi pemasaran … .

3. Rights and duties of parties 4. Organizational relationships 5. Kode Etik Akuntansi

Insitute of Management Accountants

1. Kompetensi

Artinya, akuntan harus memelihara pengetahuan dan keahlian yang sepantasnya, mengikuti hukum, peraturan dan standar teknis, dan membuat laporan yang jelas dan lengkap berdasarkan informasi yang dapat dipercaya dan relevan. Praktisi manajemen akuntansi dan manajemen keuangan memiliki tanggung jawab untuk :

 Menjaga tingkat kompetensi profesional sesuai dengan pembangunan berkelanjutan, pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki.

(5)

 Melakukan tugas sesuai dengan hukum, peraturan dan standar teknis yang berlaku.

 Mampu menyiapkan laporan yang lengkap, jelas, dengan informasi yang relevan serta dapat diandalkan.

1. Kerahasiaan (Confidentiality)

Mengharuskan seorang akuntan manajemen untuk tidak mengungkapkan informasi rahasia kecuali ada otorisasi dan hukum yang mengharuskan untuk melakukan hal tersebut.

Praktisi manajemen akuntansi dan manajemen keuangan memiliki tanggung jawab untuk :

 Mampu menahan diri dari mengungkapkan informasi rahasia yang diperoleh dalam pekerjaan, kecuali ada izin dari atasan atau atas dasar kewajiban hukum.

 Menginformasikan kepada bawahan mengenai kerahasiaan informasi yang diperoleh, agar dapat menghindari bocornya rahasia perusahaan. Hal ini dilakukan juga untuk menjaga pemeliharaan kerahasiaan.

 Menghindari diri dari mengungkapkan informasi yang diperoleh untuk kepentingan pribadi maupun kelompok secara ilegal melalui pihak ketiga.

1. Integritas (Integrity)

Mengharuskan untuk menghindari “conflicts of interest”, menghindari kegiatan yang dapat menimbulkan prasangka terhadap kemampuan mereka dalam menjunjung etika. Praktisi manajemen akuntansi dan manajemen keuangan memiliki tanggung jawab untuk :

 Menghindari adanya konflik akrual dan menyarankan semua pihak agar terhindar dari potensi konflik.

 Menahan diri dari agar tidak terlibat dalam kegiatan apapun yang akan mengurangi kemampuan mereka dalam menjalankan tugas secara etis.

 Menolak berbagai hadiah, bantuan, atau bentuk sogokan lain yang dapat mempengaruhi tindakan mereka.

 Menahan diri dari aktivitas negatif yang dapat menghalangi dalam pencapaian tujuan organisasi.  Mampu mengenali dan mengatasi keterbatasan profesional atau kendala lain yang dapat

menghalangi penilaian tanggung jawab kinerja dari suatu kegiatan.

 Mengkomunikasikan informasi yang tidak menguntungkan serta yang menguntungkan dalam penilaian profesional.

 Menahan diri agar tidak terlibat dalam aktivitas apapun yang akan mendiskreditkan profesi. 1. Objektivitas (Objectifity)

(6)

Mengharuskan para akuntan untuk mengkomunikasikan informasi secara wajar dan objektif, mengungkapan secara penuh (fully disclose) semua informasi relevan yang diharapkan dapat mempengaruhi pemahaman user terhadap pelaporan, komentar dan rekomendasi yang ditampilkan. Praktisi manajemen akuntansi dan manajemen keuangan memiliki tanggung jawab untuk :

 Mengkomunikasikan atau menyebarkan informasi yang cukup dan objektif.

 Mengungkapkan semua informasi relevan yang diharapkan dapat memberikan pemahaman akan laporan atau rekomendasi yang disampaikan.

1. Resolusi atas konflik etis

Dalam menerapkan standar kode etik, praktisi akuntansi manajemen dan manajemen keuangan mungkin menghadapi masalah dalam mengidentifikasikan perilaku tidak etis atau di dalam memecahkan suatu konflik etis.

1. Kode Etik Keuangan

Association for Investment Management and Research (AIMR)

1. Tanggung jawab fundamental

2. Hubungan dan tanggung jawab atas profesi 3. Hubungan dan tanggung jawab pada atasan

4. Hubungan dan tanggung jawab pada pelanggan dan calon pelanggan 5. Hubungan dan tanggung jawab kepada publik

6. Kode Etik Teknologi Informasi Association for Computing Machinary

Komitmen terhadap kode etik professional diharapkan bagi setiap anggota (anggota yang mempunyai hak suara, anggota asosiasi dan anggota mahasiswa) dari Association for Computing Machinary.Kode ini mencakup 24 keharusan yang dirumuskan sebagai pernyataan tentang tanggung jawab pribadi, mengidentifikasi unsur-unsur seperti komitmen.

1. Kode Etik Fungsi Lainnya

Setiap elemen di dalam perusahaan akan berinteraksi satu dengan yang lainnya yang akan memengaruhi perusahaan secara keseluruhan, sekecil apapun peran yang dimainkan oleh

(7)

setiap elemen tersebut. Misalnya bagian produksi di suatu perusahaan. Walaupun bagian produksi tidak berhubungan langsung dengan pelanggan, namun kualitas produk yang dihasilkan sangat menentukan kinerja fungsi pemasaran.

PERBANDINGAN KODE ETIK

American Marketing Association (AMA) Institute of Management Accountants Association for Investment Management

and Research (AIMR)

Association for Computing Machine

(ACM)

Tanggung jawab Kompetensi Kompetensi

Tanggung jawab dan komitmen

Kejujuran dan

Kewajaran Integritas

Integritas,

Martabat(dignity) Jujur dan dapat dipercaya

Hak dan Kewajiban Kerahasiaan, Objektivitas

Kerahasiaan, Objektivitas, Independensi

Kerahasiaan, Menghormati hak kekayaan intelektual

Hubungan organisasi Resolusi atas konflik etis

Kehati-hatian; Larangan menggunakan informasi nonpublik

Adil dan tidak diskriminatif;

Menghormati privasi orang lain

(8)
(9)

Kasus BAB 6 (Berguru Hidup pada Gumuk Pasir) Soal A

Dilihat dari teori-teori dan konsep-konsep etika , sukarman dan kawan-kawan memiliki sikap Utilitarianisme dimana member manfaat/ kegunaan bagi banyak orang, kesejahteraan duniawi masyarakat hakikat tidak utuh( PQ,IQ,EQ) dan sikap deontology dengan tindakan itu sendiri, kewajiban mutlak setiap orang demi kewajiban itu sendiri dan hakikat tidak utuh (IQ,EQ). Konsep etika kepribadian dan karakter sukarman baik tidak mudah putus asa dan tetap berjuang untuk melanjutkan hidupnya dengan menemukan pekerjaan yang tepat dengan bertani.kecerdasannya IQ,PQ,EQ,SQ nya sudah berkembang dengan tepat.

Soal B

Menurut saya tindakan DPR,Pemerintah dan Investor tidak tepat karena telah bertentangan dengan deontologist dan teleologis dimana pemerintah akan menghilangkan sebagian besar mata pencaharian para petani tersebut dan melanggar etika lingkungan hidup dimana lingkungan akan rusak bila digunakan untuk pertambangan yang belebihan

Dari stakeholder mereka hanya mementingkan keuntungan semata tanpa memikirkan nasip para petani kedepannya.

Soal C

Dari teori hakikat manusia yang utuh , sukarman memiliki karakter Takwa( pasrah diri),Tawaduk(berilmu), dan sabar.

Dan memiliki IQ yang tinggi dalam kesadaran dan keabdian dan SQ pada kreatifitas . Soal D

Pandangan saya yaitu pemerintah seharusnya tidak memaksakan untuk mengubah tempat tersebut menjadi pertambangan hanya karena devisa, mereka juga harus memperhatikan nasip para petani ,bila mereka digusur mata pencaharian apa yang harus mereka dapatkan

setelahnya, perlu dilakukan kajian ulang atas AMDAL tersebut dan mencari alternative lain bila para petani tersebut digusur untuk menafkahi keluarganya.

(10)

Kasus BAB 7 ( Kartu Merah buat 10 KAP Papan Atas) Soal A

Dalam kasus tersebut, akuntan yang bersangkutan banyak melanggar kode etik profesi akuntan. Kode etik pertama yang dilanggar ialahprinsip pertama tentang tanggung jawab profesi. Dengan menerbitkan laporan palsu, maka akuntan telah menyalahi kepercayaan yang diberikan masyarakat kepada mereka selaku orang yang dianggap independen dalam

penyajian laporan keuangan. Kode etik kedua yang dilanggar ialah kepentingan publik dan objektivitas. Para akuntan dianggap telah melakukan kebohongan publikdengan penyajian laporan keuangan yang telah di rekayasa dan mereka dianggap tidak objektif dalam

menjalankan tugas. Dalam hal ini, mereka telah bertindak berat sebelah yaitu mengutamakan kepentingan klien, hal ini sangat menyimpang dari kode etik akuntan yang telah diterapkan oleh IAI.

Soal B

Dalam melaksanakan tugas, BPKP menyelenggarakan fungsi :

a. pengkajian dan penyusunan kebijakan nasional di bidang pengawasan keuangan dan pembangunan;

b. perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pengawasan keuangan dan pembangunan;

c. koordinasi kegiatan fungsional dalam pelaksanaan tugas BPKP;

d. pemantauan, pemberian bimbingan dan pembinaan terhadap kegiatan pengawasan keuangan dan pembangunan;

e. penyelenggaraan pembinaan dan pelayanan administrasi umum di bidang perencanaan umum, ketatausahaan, organisasi dan tatalaksana, kepegawaian, keuangan, kearsipan, hukum, persandian, perlengkapan dan rumah tangga

Perbedaan yang paling jelas dapat dilihat dari peran dan fungsi masing-masing institusi. BPK sebagai auditor eksternal melaksanakan pemeriksaan yang sifatnya lebih represif (seluruhnya kegiatan audit) sedangkan BPKP lebih kepada pengawasan yang bersifat preventif/pembinaan

(11)

(tidak sepenuhnya kegiatan audit).

SOAL C

Mekanisme IAI

Kepatuhan terhadap Kode Etik, seperti juga dengan semua standar dalam masyarakat terbuka, tergantung terutama sekali pada pemahaman dan tindakan sukarela anggota. Di samping itu, kepatuhan anggota juga ditentukan oleh adanya pemaksaan oleh sesama anggota dan oleh opini publik, dan pada akhirnya oleh adanya mekanisme pemrosesan pelanggaran Kode Etik oleh organisasi, apabila diperlukan, terhadap anggota yang tidak menaatinya.

Jika perlu, anggota juga harus memperhatinkan standar etik yang ditetapkan oleh badan pemerintahan yang mengatur bisnis klien atau menggunakan laporannya untuk mengevaluasi kepatuhan klien terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku.

SOAL D

Pendapat saya putusan yang diambil oleh BP2AP terhadap 10 KAP memang tidak tepat, karena Menteri keuangan lah yang memiliki hak untuk memberikan sanksi tersebut, dan tindakan Direktur Pembinaan Akuntan dan jasa penilai DJLK sudah tepat.

Soal Kasus BAB 8 ( Arthur Anderson dengan Enron) Soal A

dari kasus tersebut dapat simpulkan bahwa Enron dan KAP Arthur Andersen sudah melanggar kode etik yang seharusnya menjadi pedoman dalam melaksanakan tugasnya. Mungkin saja pelanggaran tersebut awalnya mendatangkan keuntungan bagi Enron, tetapi akhirnya dapat menjatuhkan kredibilitas bahkan menghancurkan Enron dan KAP Arthur Andersen. Dalam kasus ini, syarat utama auditor profesional, yaitu “INDEPENDENSI” tidak dilakukan oleh KAP Arthur Andersen. Karena perbuatan mereka inilah, kedua-duanya menuai kehancuran dimana Enron bangkrut dengan meninggalkan hutang milyaran dolar sedangakn KAP Arthur Andersen sendiri kehilangan keindependensiannya, kredibilitas dan kepercayaan dari masyarakat

(12)

dimana mereka menjadi sulit untuk mendapatkan pekerjaan akibat kasus ini. Hal ini tidak berlebihan karena auditor independen dibutuhkan menjamin kredibilitas informasi yang dilaporkan oleh pihak manajemen.

Soal B

Pelanggaran yang Dilakukan Arthur Andersen dengan menggunakan kode etik IFAC Kode Etik Prinsip-prinsip Dasar Akuntan Profesional IFAC

Seorang akuntan professional diharuskan untuk mematuhi prinsip-prinsip dasar berikut :

a) Integritas – seorang akuntan professional harus tegas dan jujur dalam semua keterlibatannya dalam hubungan profesional dan bisnis

b) Objektivitas – seorang akuntan professional seharusnya tidak membiarkan bias, konflik kepentingan, atau pengaruh yang berlebihan dari orang lain untuk mengesampingkan penilaian professional atau bisnis

c) Kompetensi professional dan Kesungguhan – seorang akuntan professional mempunyai tugas yang berkesinambungan untuk senantiasa menjaga penghetahuan dan skil professional pada tingkat yang diperlukan untuk memastikan bahwa klien atau atasan menerima jasa professional yang kompeten berdasarkan perkembangan terkini dalam praktik, legislasi dan teknis. Seorang akuntan professional harus bertindak tekun dan sesuai dengan standar teknis dan professional yang berlaku dalam memberikan layanan professional

d) Kerahasiaan – seorang akuntan professional harus menghormati kerahasian informasi yang diperoleh sebagai hasil dari hubungan bisnis professional dan bisnis tidak boleh mengungkapkan informasi tersebut kepada pihak ketiga, tanpa otoritas yang tepat dan spesifik kecuali ada hak hukum atau professional atau kewajiban untuk mengungkapkan. Informasi rahasi yang diperoleh sebagai hasil dari hubungan bisnis professional seharusnya tidak boleh digunakan untuk kepentingan pribadi para akuntan professional atau pihak ketiga.

e) Perilaku Profesional – seorang akuntan professional harus patuh pada hukum dan peraturan-peraturan terkait dan seharusnya menghindari tindakan yang bisa mendeskreditkan profesi.

Dan Arthur Andersen telah melanggar keseluruhan dari Prinsip etika IFAC tersebut.

Soal C

. 1. Pemerintah AS menerbitkan Sarbanes-Oxley Act (SOX) untuk melindungi para investor dengan cara meningkatkan akurasi dan reabilitas pengungkapan yang dilakukan perusahaan publik. Selain itu, dibentuk pula PCAOB (Public Company Accounting Oversight Board) yang bertugas:

• Mendaftar KAP yang mengaudit perusahaan publik

• Menetapkan atau mengadopsi standar audit, pengendalian

mutu, etika, independensi dan standar lain yang berkaitan dengan audit perusahaan publik • Menyelidiki KAP dan karyawannya, melakukan disciplinary hearings, dan mengenakan sanksi jika perlu

(13)

KAP

• Meningkatkan ketaatan terhadap SOX, peraturan-peraturan PCAOB, standar professional, peraturan pasar modal yang berkaitan dengan audit perusahaan publik.

2. Perubahan-perubahan yang ditentukan dalam Sarbanes-Oxley Act • Untuk menjamin independensi auditor, maka KAP dilarang

memberikan jasa non audit kepada perusahaan yang diaudit. Berikut ini adalah sejumlah jasa non audit yang dilarang :

1. Pembukuan dan jasa lain yang berkaitan.

2. Desain dan implementasi sistem informasi keuangan. 3. Jasa appraisal dan valuation

4. Opini fairness

5. Fungsi-fungsi berkaitan dengan jasa manajemen 6. Broker, dealer, dan penasihat investasi

• Membutuhkan persetujuan dari audit committee perusahaan

sebelum melakukan audit. Setiap perusahaan memiliki audit committee ini karena definisinya diperluas, yaitu jika tidak ada, maka seluruh dewan komisaris menjadi audit committee. • Melarang KAP memberikan jasa audit jika audit partnernya telah memberikan jasa audit tersebut selama lima tahun berturut-turut kepada klien tersebut.

• KAP harus segera membuat laporan kepada audit committee

yang menunjukkan kebijakan akuntansi yang penting yang digunakan, alternatif perlakuan-perlakuan akuntansi yang sesuai standar dan telah dibicarakan dengan manajemen perusahaan, pemilihannya oleh manajemen dan preferensi auditor.

• KAP dilarang memberikan jasa audit jika CEO, CFO, chief accounting officer, controller klien sebelumnya bekerja di KAP tersebut dan mengaudit klien tersebut setahun sebelumnya.

3. SOX melarang pemusnahan atau manipulasi dokumen yang dapat menghalangi investigasi pemerintah kepada perusahaan yang menyatakan bangkrut. Selain itu, kini CEO dan CFO harus membuat surat pernyataan bahwa laporan keuangan yang mereka laporkan adalah sesuai dengan peraturan SEC dan semua informasi yang dilaporkan adalah wajar dan tidak ada kesalahan material. Sebagai tambahan, menjadi semakin banyak ancaman pidana bagi mereka yang melakukan pelanggaran ini.

Soal D

Dalam teori hakikan manusia pejabat pincak Enron dan AA bukan merupakan manusia seutuhnya. Dan teori etika yang tepat beruka menggunakan prinsip Egoisme karena lebih mementingkan diri sendiri

(14)

Soal kasus 9(Mulya Lubis Diberhentikan) Soal A

sudah tepat, karena sudah terbukti advokat tersebut melanggar Undang-Undang yang berlaku dan perjanjian tersebut, dan kode etik advokat telah ia langgar.

Soal B

Menurut saya reaksi yang disampaikan Todung Mulya Lubis di media massa dalam

menanggapi keputusan Majelis wajar-wajar saja dan bisa dibenarkan karena hak orang tersebut untuk mengutarakan pendapatnya di muka umum untuk menunjukan ekspresinya tersebut. Soal C

Menurut saya itu hanya bentuk pembelaan yang dilakukan Todung saja, karena dari bukti-bukti yang ada sudah mengarah pada suatu bentuk pelanggaran kode etik advokat dimana pada pasal 4j dan pasal 3b .

Referensi

Dokumen terkait

d) Konselor harus menghormati dan menjaga kerahasiaan informasi tentang individu yang dibimbingnya. Informasi yang diperoleh dari individu yang dibimbing itu ada yang

Semua hubungan lain dengan pejabat atau pegawai pemerintah (seperti berusaha mendapatkan bisnis baru dari pemerintah atau berusaha memengaruhi penyusunan undang- undang,

kami tidak boleh memintanya, kami dapat menerima hadiah bisnis yang tidak diminta yang mempromosikan hubungan kerja yang sukses dan niat baik dengan perusahaan yang dipelihara

Dalam kegiatan hubungan kerja, Anda mungkin mengetahui informasi vital yang terkait dengan Lockheed Martin atau perusahaan lain, rekan tim, pemasok, vendor, subkontraktor, atau

Kita tidak boleh menggunakan informasi penting yang tidak dibuka kepada publik mengenai Chevron atau mengenai perusahaan yang melakukan bisnis dengan Chevron untuk

bertanggung jawab atas pengungkapan informasi Perusahaan, Anda harus membuat pengungkapan mengenai kebijakan manajemen, aktivitas bisnis, posisi keuangan, dan aktivitas korporat

Hasil dari pengujian menunjukkan bahwa indikator dari prinsip kode etik akuntan yang memiliki pengaruh paling besar terhadap perilaku etis adalah kerahasiaan 19,28%, perilaku

M A R G IE 'S T R A V E L M PRINSIP KERAHASIAAN Setiap Praktisi wajib menjaga kerahasiaan informasi yang diperoleh sebagai hasil dari hubungan profesional dan hubungan bisnisnya,