• Tidak ada hasil yang ditemukan

Referat EKG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Referat EKG"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I BAB I

PENDAHULUAN PENDAHULUAN

Elektrokardiagram (EKG)

Elektrokardiagram (EKG) adalah suatu alat pencatat adalah suatu alat pencatat grafis aktivitas grafis aktivitas listrik jantung. listrik jantung. PadaPada EKG terlihat bentuk gelombang khas yang disebut sebagai gelombang P, !" dan #, sesuai EKG terlihat bentuk gelombang khas yang disebut sebagai gelombang P, !" dan #, sesuai dengan penyebaran eksitasi listrik dan pemulihannya

dengan penyebaran eksitasi listrik dan pemulihannya melalui sistem hantaran dan miokardium.melalui sistem hantaran dan miokardium.$$

EKG adalah tes non%invasif yang digunakan untuk mencerminkan kondisi jantung yang EKG adalah tes non%invasif yang digunakan untuk mencerminkan kondisi jantung yang mendas

mendasarinyarinya a dengan mengukur dengan mengukur aktivaktivitas listriitas listrik k jantunjantung. g. &engan posisi lead &engan posisi lead (lis(listrik sensingtrik sensing  perangkat) pad

 perangkat) pada tubuh a tubuh di lokasi di lokasi standar, informasi tentang standar, informasi tentang kondisi jantung kondisi jantung yang yang dapat dipelajaridapat dipelajari dengan mencari pola karakteristik pada EKG.

dengan mencari pola karakteristik pada EKG.''

"ebu

"ebuah ah EKG EKG adaadalah lah bagbagian ian penpentinting g dardari i evalevaluasuasi i aaaal l paspasien ien yanyang g diddiduga uga memmemiliilikiki masalah jantung. EKG tetap merupakan standar emas dalam mengidentifikasi adanya dan lokasi masalah jantung. EKG tetap merupakan standar emas dalam mengidentifikasi adanya dan lokasi dari abnormal

dari abnormalitas jantung itu itas jantung itu sendisendiri. ingga ri. ingga saat ini belum saat ini belum ada pemeriksaada pemeriksaan an baru yang baru yang dapatdapat menggantikan peran elektrokardiogram (EKG). *eskipun bukan sebuah pemeriksaan dengan menggantikan peran elektrokardiogram (EKG). *eskipun bukan sebuah pemeriksaan dengan sensitifitas dan spesifisitas tinggi, informasi yang diperoleh bisa menjadi penentu tindakan yang sensitifitas dan spesifisitas tinggi, informasi yang diperoleh bisa menjadi penentu tindakan yang akan kita ambil. Pada keadaan tertentu, alat diagnostik ini memiliki kekuatan diagnostik yang akan kita ambil. Pada keadaan tertentu, alat diagnostik ini memiliki kekuatan diagnostik yang sangat penting seperti pada infark miokardium akut maupun bradi%takiaritmia.

sangat penting seperti pada infark miokardium akut maupun bradi%takiaritmia.$$

+ila dideteksi dini, banyak penyakit yang dapat ditolong pada aktu yang tepat untuk  +ila dideteksi dini, banyak penyakit yang dapat ditolong pada aktu yang tepat untuk  me

mengnghihindandari ri komkomplplikikasasi i jajangkngka a penpendedek k mamaupuupun n papanjnjanang, g, bahbahkakan n kekemamatitianan. . ##eentntu u sasajaja interpretasi EKG harus baik. &itambah keterampilan mendapatkan riayat penyakit (anamnesis) interpretasi EKG harus baik. &itambah keterampilan mendapatkan riayat penyakit (anamnesis) yang baik, tidak diragukan lagi baha interpretasi EKG akurat dapat menjadi senjata ampuh yang baik, tidak diragukan lagi baha interpretasi EKG akurat dapat menjadi senjata ampuh dalam diagnosis banyak penyakit.

dalam diagnosis banyak penyakit.$$

"eca

"ecara ra rutrutin in janjantuntung g melmelakuakukan kan aktaktiviivitas tas kontkontrakraksi si dan dan relrelaksaksasi asi untuntuk uk memmemenuhenuhii keb

kebutuutuhan han tubtubuh uh akan akan sirsirkulkulasi asi dardarah. ah. al al ini ini terterjadjadi i karkarena ena adanadanya ya aktaktiviivitas tas lilistrstrik ik yanyangg dihasilkan secara ritmik dan kontinu oleh sel%sel spesial di jantung. "el%sel dengan kemampuan dihasilkan secara ritmik dan kontinu oleh sel%sel spesial di jantung. "el%sel dengan kemampuan yang sangat unik dan luar biasa. ktivitas listrik ini menghasilkan medan listrik jantung (

yang sangat unik dan luar biasa. ktivitas listrik ini menghasilkan medan listrik jantung (cardiaccardiac electrical field 

electrical field ) dijantung untuk kemudian diteruskan ke seluruh tubuh. *edan listrik ini dapat) dijantung untuk kemudian diteruskan ke seluruh tubuh. *edan listrik ini dapat direk

direkam am dengan menaruh beberapa elektroda (sadapandengan menaruh beberapa elektroda (sadapan) ) di permukaan tubuh di permukaan tubuh yang dihubungkanyang dihubungkan dengan sebuah mesin. "ebagai hasilnya tampak sebuah grafik sesuai interpretasi masing%masing dengan sebuah mesin. "ebagai hasilnya tampak sebuah grafik sesuai interpretasi masing%masing sadapan. &engan kata lain, EKG merupakan sebuah grafik aktivitas listrik jantung yang direkam sadapan. &engan kata lain, EKG merupakan sebuah grafik aktivitas listrik jantung yang direkam di permukaan tubuh.

di permukaan tubuh.$$

$ $

(2)

BAB II BAB II TINJAUAN PUSTAKA TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Jantung 2.1 Jantung 2.1.1 Anatomi Jantung 2.1.1 Anatomi Jantung

-antung adalah sebuah organ berotot dengan empat ruang yang terletak di rongga -antung adalah sebuah organ berotot dengan empat ruang yang terletak di rongga dada dibaah perlindungan tulang iga, sedikit ke sebelah kiri sternum. kuran jantung dada dibaah perlindungan tulang iga, sedikit ke sebelah kiri sternum. kuran jantung lebih kurang sebesar genggaman tangan kanan dan beratnya kira%kira '/0%100 gram.

lebih kurang sebesar genggaman tangan kanan dan beratnya kira%kira '/0%100 gram.11

Gambar 1. Anatomi Jantung Manusia Gambar 1. Anatomi Jantung Manusia

' '

(3)

-antung mempunyai empat ruang yaitu atrium kanan, atrium kiri, ventrikel kanan, dan ventrikel kiri. trium adalah ruangan sebelah atas jantung dan berdinding tipis, sedangkan ventrikel adalah ruangan sebelah baah jantung. dan mempunyai dinding lebih tebal karena harus memompa darah ke seluruh tubuh.2

trium kanan berfungsi sebagai penampung darah rendah oksigen dari seluruh tubuh. trium kiri berfungsi menerima darah yang kaya oksigen dari paru%paru dan mengalirkan darah tersebut ke paru%paru. 3entrikel kanan berfungsi menerima darah dari atrium kanan dan memompakannya ke paru%paru.ventrikel kiri berfungsi untuk memompakan darah yang kaya oksigen keseluruh tubuh.$4

-antung juga terdiri dari tiga lapisan yaitu lapisan terluar yang merupakan selaput  pembungkus disebut epikardium, lapisan tengah merupakan lapisan inti dari jantung terdiri

dari otot%otot jantung disebut miokardium dan lapisan terluar yang terdiri jaringan endotel disebut endokardium.$4

2.1.2 isio!ogi "antung Si#!us Jantung

"iklus jantung merupakan kejadian yang terjadi dalam jantung selama peredaran darah. Gerakan jantung terdiri dari ' jenis yaitu kontraksi (sistolik) dan relaksasi (diastolik). "istolik merupakan sepertiga dari siklus jantung. Kontraksi dari ke%' atrium terjadi secara serentak yang disebut sistolik atrial dan relaksasinya disebut diastolik atrial. 5ama kontraksi ventrikel 60,1 detik dan tahap relaksasinya selama 0,/ detik. Kontraksi kedua atrium pendek,sedangkan kontraksi ventrikel lebih lama dan lebih kuat. &aya dorong ventrikel kiri harus lebih kuat karena harus mendorong darah keseluruh tubuh untuk  mempertahankan tekanan darah sistemik.

(4)

*eskipun ventrikel kanan juga memompakan darah yang sama tapi tugasnya hanya mengalirkan darah ke sekitar paru%paru ketika tekanannya lebih rendah.

$ura% "antung

7urah jantung merupakan volume darah yang di pompa tiap ventrikel per menit. Pada keadaan normal (fisiologis) jumlah darah yang dipompakan oleh ventrikel kanan dan ventrikel kiri sama besarnya. +ila tidak demikian akan terjadi penimbunan darah di tempat tertentu. -umlah darah yang dipompakan pada setiap kali sistolik disebut volume sekuncup. &engan demikian curah jantung 8 volume sekuncup 9 frekuensi denyut jantung per menit.$: mumnya pada tiap sistolik ventrikel tidak terjadi pengosongan total ventrikel, hanya sebagian dari isi ventrikel yang dikeluarkan. -umlah darah yang tertinggal ini dinamakan volume residu. +esar curah jantung seseorang tidak selalu sama, bergantung pada keaktifan tubuhnya. 7urah jantung orang deasa pada keadaan istirahat lebih kurang / liter dan dapat meningkat atau menurun dalam berbagai keadaan.$4

D&n'ut Jantung (an Da'a )om)a Jantung

Pada saat jantung normal dalam keadaan istirahat, maka pengaruh sistem  parasimpatis dominan dalam mempertahankan kecepatan denyut jantung sekitar :0 hingga 40 denyut per menit. Kecepatan denyut jantung dalam keadaan sehat dipengaruhi oleh  pekerjaan, tekanan darah, emosi, cara hidup dan umur. Pada aktu banyak pergerakan, kebutuhan oksigen (;') meningkat dan pengeluaran karbondioksida (7;') juga meningkat

sehingga kecepatan jantung bisa mencapai $/0 9< menit dengan daya pompa '0%'/ liter<menit.$:Pada keadaan normal jumlah darah yang dipompakan oleh ventrikel kanan dan

ventrikel kiri sama sehingga tidak teradi penimbunan. pabila pengembalian dari vena tidak seimbang dan ventrikel gagal mengimbanginya dengan daya pompa jantung maka vena%vena dekat jantung jadi membengkak berisi darah sehingga tekanan dalam vena naik  dalam jangka aktu lama, bisa menjadi edema.$=

2.2 $ara )&masangan EKG

(5)

Gambar 2. Sist&m #on(u#si "antung

(6)

2.* Int&r)r&tasi EKG

2.*.1 G&!ombang+ S&gm&n+ (an G&!ombang )a(a EKG

Gambar ,. G&!ombang+ s&gm&n (an int&r-a! )a(a EKG.

a. Gelombang P merekam peristia depolarisasi dan kontraksi atrium bagian

 pertama gelombang P menggambarkan aktivitas atrium kanan, bagian kedua mencerminkan aktivitas atrium kiri.($,:,$0)

 b. "eaktu aliran listrik sampai pada nodus 3, akan timbul masa istirahat yang

singkat, dan gambaran EKG akan menghilang.

c. Gelombang depolarisasi menyebar sepanjang sistem konduksi ventrikel dan

keluar menuju ke miokardium ventrikel. +agian ventrikel yang pertama kali terdepolarisasi adalah septum interventrikuler dan proses depolarisasi ventrikel inilah yang menimbulkan gelombang !".

d. Gelombang # merekam repolarisasi ventrikel. !epolarisasi atrium tidak tampak 

dalam rekaman EKG.

e. +erbagai segmen dan interval menyatakan jarak dan aktu antara peristia

 berikut ini >

% ?nterval P! mengukur aktu dari permulaan depolarisasi atrium sampai pada saat mulainya depolarisasi ventrikel.

% "egmen "# merekam aktu dari akhir depolarisasi ventrikel sampai mulainya repolarisasi ventrikel.

(7)

% ?nterval # mengukur aktu dari mulainya depolarisasi ventrikel sampai pada akhir repolarisasi ventrikel.

2.*.2 Ni!ai Norma! G&!ombang EKG a. G&!ombang P  P Wave/

 P wave merupakan suatu gelombang kecil yang terekam seaktu atrium mengadakan depolarisasi.($,:)  Karena SA node terletak pada atrium kanan maka

atrium kanan akan memulai dan mengakhiri repolarisasi lebih dulu daripada atrium kiri.

"etengah bagian pertama gelombang P meakili depolarisasi atrium kanan dan setengah bagian lainnya meakili depolarisasi atrium kiri. "etelah kedua atrium mengalami depolarisasi, pada saat tersebut tidak ada aktivitas  bioelektrik di jantung dan EKG akan mencatat sebuah garis lurus yang disebut

garis isoelektrik.

Gelombang P dalam keadaan yang normal berbentuk melengkung dan arahnya ke atas pada kebanyakan hantaran. Pembesaran atrium dapat meningkatkan amplitudo atau lebar gelombang P, serta mengubah bentuk  gelombang P. &isritmia jantung juga dapat mengubah konfigurasi gelombang P. *isalnya, irama yang bersal dekat perbatasan 3 dapat menimbulkan inversi gelombang P, karena arah depolarisasi atrium terbalik.

Gelombang P yang normal dapat berupa >

% &efleksi positif pada sadapan lateral (5$, a35, 3/, 3:) dan sadapan inferior  (a3@)

% &efleksi negatif pada sadapan a3!  % +ervariasi pada sadapan (5 ???, 3'%32)

% #ingginya kurang dari './ mm ( './ kotak kecil ) % 5ebarnya kurang dari './ mm ( './ kotak kecil ) b. Int&r-a! P0 

?nterval P! menggambarkan aktu dari saat mulainya depolarisasi atrium sampai permulaan depolarisasi ventrikel. ?nterval ini juga menggambarkan  perlambatan penjalaran yang terjadi di nodus 3. ?nterval P! ini normalnya

antara 0.$' A 0.' detik ( 1 A / kotak kecil ).:,$$

(8)

&iukur dari permukaan gelombang P hingga aal kompleks !". &alam interval ini tercakup juga penghantaran impuls melalui antrium dan hambatan impuls pada nodus 3. Perpanjangan interval P! yang abnormal menandai adanya gangguan hantaran impuls, yang disebut blok jantung tingkat pertama. . Kom)!&#s 0S

Kompleks ini memiliki arti klinis yang terpenting dari seluruh gambaran EKG karena kompleks ini meakili depolarisasi ventrikel atau penyebaran impuls di seluruh ventrikel.$0,$$

da tiga komponen yang membentuk kompleks ini>

% Gelombang  yaitu bagian defleksi negatif sebelum suatu defleksi positif  % Gelombang ! yaitu defleksi positif yang pertama muncul, disertai atau tanpa

gelombang 

% Gelombang " yaitu defleksi negatif setelah gelombang ! 

Pada keadaan normal gelombang ! berdefleksi positif pada semua sadapan ekstremitas kecuali pada a3!. Pada sadapan prekordial dikenal istilah  R-wave progression yaitu defleksi positif gelombang ! yang semakin membesar 

dari sadapan 3$%3:. ?nterval !" normalnya kurang dari 1 kotak kecil atau 0.$' detik.1,4

?rama jantung abnormal dari ventrikel seperti takikardia ventrikel juga akan memperlebar dan mengubah bentuk kompleks !" oleh sebab jalur  khusus yang mempercepat penyebaran impuls melalui ventrikel di pintas. ipertropi ventrikel akan meningkatkan amplitudo kompleks !" karena  penambahan massa otot jantung.

(. S&gm&n ST

"egmen "# normalnya pada seluruh sadapan berbentuk horiBontal dan isoelektrik atau sedikit menanjak landai.:  "egmen ini menggambarkan aktu

antara akhir depolarisasi ventrikel sampai pada permulaan repolarisasi ventrikel. Penurunan abnormal segmen "# dikaitkan dengan iskemia miokardium sedangkan penigkatan segmen "# dikaitkan dengan infark. Penggunaan digitalis akan menurunkan segmen "#.

&. G&!ombang T T wave/

(9)

Gelombang # merupakan gambaran fase repolarisasi ventrikel. Gelombang ini muncul sesaat sesudah berakhirnya segmen "#. da dua hal yang harus diperhatikan pada gelombang # yaitu arah defleksi dan bentuk  gelombang #. Pada keadaan normal gelombang # ditemukan positif pada sadapan ?, ?? dan sadapan prekordial yang terletak di atas ventrikel kiri ( 31 A  3:), negatif pada sadapan a3!, sedangkan arahnya bervariasi pada sadapan lain.$0

#inggi gelombang # minimum adalah $ mm, dan bila kurang dari $ mm dianggap gelombang # tidak ada ( Flat T ). Gelombang # pada sadapan  prekordial tidak boleh melebihi $0 mm ($ m3), sedangkan pada ekstremitas tidak boleh melebihi / mm (0./ m3). +entuk gelombang # yang berbentuk  sedikit asimetris, di mana defleksi positif terjadi secara perlahan sampai mencapai titik puncak dan kemudian menurun secara curam.

2.*.* Sist&mati#a Int&r)r&tasi EKG a. Irama

Pertama%tama tentukan irama sinus atau bukan. pabila setiap kompleks !" didahului oleh gelombang P berarti irama sinus, kalau tidak berarti irama asinus.$,:

+ukan irama sinus dapat berupa suatu aritmia yang mungkin fibrilasi, blok  3 derajat dua atau tiga, irama jungsional, takikardia ventrikular, dan lain%lain.

b. La"u 0S 0S rate/

Pada irama sinus laju !" normal berkisar antara :0 A $00 kali<menit, kurang dari :0 kali disebut sinus bradikardi, sedangkan lebih dari $00 kali disebut sinus takikardi.$,:,$$

. 0&gu!aritas

EKG normal selalu regular. ?rama yang tidak reguler ditemukan pada fibrilasi atrium atau pada keadaan banyak ditemukan ekstrasistol. !egularitas

(10)

ditentukan dengan kesamaan jarak antara puncak ! ke !D gelombang selanjutnya.$$

(. A#sis

ksis normal selalu terdapat antara %10 sampai F$$0. 5ebih dari %10 disebut deviasi aksis kiri, lebih dari F$$0 disebut deviasi aksis kanan, dan bila lebih dari F$40 disebut aksis superior.$,$$

Kadang aksis tidak dapat ditentukan, maka ditulis underterminable, misalnya pada EKG di mana defleksi positif dan negatif pada kompleks !" di semua sadapan sama besarnya.

&. G&!ombang P

Perhatikan apakah kontur gelombang P normal atau tidak. ormalnya './ mm 9 './ mm ('./ kotak kecil 9 './ kotak kecil). pakah ada P pulmonal atau P mitral.

3. Int&r-a! P0 

?nterval P! normal adalah kurang dari 0.' detik. 5ebih dari 0.' detik  disebut 3 blok derajat satu. Kurang dari 0.$ detik disertai adanya gelombang delta menunjukkan Wolf-Parkinson-Wite S!ndrome.

g. Kom)!&#s 0S

danya gelombang  patologis menandakan old m!ocardial infarction. Gelombang ! yang tinggi di sadapan 3$ dan 3' menunjukkan hipertrofi ventrikel kanan atau infrak dinding posterior. Gelombang ! yang tinggi di sadapan 3/ dan 3: dengan gelombang " yang dalam di sadapan 3$ dan 3' menunjukkan hipertrofi ventrikel kiri.$,$0,$$

?nterval !" yang lebih dari 0.$ detik harus dicari apakah adalah rigt  branc bundle block, left bundle branc block atau ekstrasistol ventrikel.

(11)

%. S&gm&n ST

Elevasi segmen "# menandakan infark miokard akut (tentukan bagian  jantung sesuai hasil bacaan tiap sadapan). &epresi segmen "# menandakan

iskemia.$$

i. G&!ombang T

Gelombang # yang datar ( Flat T" menandakan iskemia. Gelombang # terbalik (T-inverted" menandakan iskemia atau mungkin suatu aneurisma. Gelombang # yang runcing menandakan hiperkalemia.:,$$

 ". G&!ombang U

Gelombang  yang sangat tinggi (H gel. #) menunjukkan hipokalemia. Gelombang  yang terbalik menunjukkan iskemia miokard yang berat.=

2., Abnorma!itas EKG

2.,.1 K&!ainan Kom)!&#s )a(a B&b&ra)a P&n'a#it. K&!ainan g&!ombang P

Kelainan penampilan (amplitudo, lamanya, bentuknya) gelombang P pada irama dan kecepatan yang normal. *isalnya P mitral yang ditandai dengan gelombang P yang tinggi, lebar dan Inot ced J pada sandapan ? dan ?? > gelombang P lebar dan bifasik pada 3? dan 3'. adanya hipertrofi atrium kiri terutama pada stenosis mitralis. "edangkan P pulmonal ditandai dengan adanya gelombang P yang tinggi, runcing pada sandapan ?? dan ???, dan mungkin disertai gelombang P tinggi dan bifasik pada sandapan 3? dan 3'. &itemukan pada korpulmonale dan penyakit jantung kogenital.

Kelainan penampilan, irama dan kecepatan gelombang P yang dapat  berupa kelainan tunggal gelombang P misalnya Iatrial premature beat J yang bisa

ditemukan pada penyakit jantung koroner (P-K), intoksikasi digitalis. "elain itu dapat ditemukan kelainan pada semua gelombang P disertai kelainan bentuk dan iramanya misalnya fibrilasi atrium yang dapat disebabkan oleh penyakit jantung rematik (P-!), pada infark miokard. Kelainan gelombang P lainnya berupa tidak  adanya suatu gelombang P, kompleks !"%# timbul lebih cepat dari pada

(12)

 biasanya. *isalnya I A# nodal premature beat J pada P-K, intoksikasi digitalis, dimana bentuk kompleks !" normal, dan terdapat masa istirahat kompensatoir. Kelainan lain berupa ekstrasistol ventrikel pada P-K, intoksikasi digitalis.

"eluruh gelombang P tidak nampak, tetapi bentuk dan lamanya kompleks !" adalah normal. *isalnya irama nodal 3, takikardi nodal 3, atrial takikardi yang timbul akibat intoksikasi digitalis, infark miokard, penyakit jantung hipertensi (P-). Gelombang P seluruhnya tidak tampak dengan kelainan bentuk  dan lamanya kompleks !". *isalnya ventrikel takikardi, fibrilasi atrium yang dapat timbul pada P-!. Penyakit jantung hipertensi (P-).

a) ipertrofi trium Kanan (!)

Kelainan gelombang P akibat depolarisasi atrium kanan yang lebih besar dari normal. P yang lancip dan tinggi, paling jelas terlihat di lead ? dan ?? biasanya disebut P% Pulmonal #erdapat pada > Penyakit pada katup trikuspid, hipertensi  pulmonal yang disertai hipertrofi atrium kanan.

% Etiologi > setiap tekanan atau overload  volume di sisi kanan jantung

% Paling banyak disebabkan oleh > !egurgitasi tricuspid, "tenosis tricuspid, !egurgitasi pulmonal, "tenosis pulmonal, ipertensi pulmonal, PP;K, !3

Kriteria EKG untuk bnormalitas trium Kanan

% Gel P tinggi dan lancip di ??, ??? dan a3@ > tinggi H atau sama dengan ',/ mm dan interval H atau sama dengan 0,$$ detik

% &efleksi aal di 3$ H atau 8 $,/ mm

% P pulmonal

% !asio P<segmen P!  $

Gambar 4. EKG )a(a 0AH1

 b) ipertrofi trium Kiri (5) &itandai dengan adanya >

 –

gelombang P yang lebar dan berlekuk 

(13)

 –

 paling terlihat jelas pada lead ? dan ?? biasa disebut gelombang P *itral. #anda khas dari pembesaran atrium kiri. rus depolarisasi lebih besar  sehingga aktu depolarisasi lebih lama. "ering ditemukan pada penyakit katup mitral dan aorta ("tenosis *itral), kmd stenosis aorta, regurgitasi aorta, 53.

Gambar 5. EKG )a(a L6H1

c) ipertrofi 3entrikel Kanan (!3) &itandai dengan >

% Gelombang ! lebih besar dari gelombang " pd 5ead Prekordial Ka % 3# H 0,01 detik di 3?

% Gelombang menetap di 3/< 3:

% &epresi segmen "# dan gelombang # terbalik di 3? A 31 ("# &epress F # inversi.)

% Perubahan EKG baru tampak bila ada pembesaran yang nyata % Etiologi > tekanan tinggi yang terus menerus di ventrikel kanan % !asio !<" yang terbalik >

% !<" di 3$ H $

% !<" di 3:  $

% Perubahan bentuk kompleks !" > % Gelombang ! yang besar

% #erdapat kompleks !D

Gambar 7. EKG )a(a 06H1

d) ipertrofi 3entrikel Kiri (53) &itandai dengan >

% Gelombang ! pada 3/< 3: lebih dari '= mm atau gel " di 3$ F gel ! di 3/ lebih dar 1/ mm.

% 3# H 0,0/ detik di 3/< 3:

(14)

% &epresi segmen "# dan gel # terbalik di 3/< 3: % 5&

% Peningkatan voltage !"

% ipertrofi ventrikel dengan dinding yang tebal serta permukaan yang lebih luas menyebabkan potensial listrik yg lebih besar

% 5etak lebih dekat pada dinding dada sehingga potensial yang dicatat lebih  besar

% Etiologi > pressure overload pada ventrikel kiri

Gambar 8. EKG )a(a L6H1

K&!ainan int&r-a! P90 

?nterval P%! panjang menunjukkan adanya keterlambatan atau blok  konduksi 3. *isalnya pada blok 3 tingkat ? dimana tiap gelombang = P diikuti P%! H 0,'' detik yang bersifat tetap atau sementara, ditemukan pada miokarditis, intoksikasi digitalis, P-K, idiopatik. Pada 3 blok tingkat ?? yaitu gelombang P dalam irama dan kecepatan normal, tetapi tidak diikuti kompleks !", dan seringkali disertai kelainan !", " % # dan #. ?nterval P%! pada kompleks P% !"%# mungkin normal atau memanjang, tetapi tetap jaraknya.

?nterval P%! memendek yaitu kurang dari 0,$ detik dengan atau tanpa kelainan bentuk !". &itemukan pada P-K intoksikasi digitalis, sindroma LPL.

K&!ainan g&!ombang 

Gelombang  patologis yang lebar H $ mm atau H 0,2 detik dan dalamnya H' mm (lebih $<1 dari amplitudo !" pada sandapan yang sama) menunjukkan adanya miokard yang nekrosis. danya gelombang  di sandapan ??? dan a3!  merupakan gambaran yang normal.

K&!ainan g&!ombang 0 (an g&!ombang S

(15)

&engan membandingkan gelombang ! dan " disandapan ? dan ??? yaitu gelombang " di ? dan ! di ??? menunjukkan adanya Irigt a$is deviationJ. Kelainan ini ditemukan pada hipertrofi ventrikel kanan, stenosis mitral, penyakit  jantung baaan, korpulmonale. "edangkan gelombang ! di ? dan " di ???

menunjukkan adanya Ileft a$is deviati onJ. Kelainan ini ditemukan pada hipertrofi ventrikel kiri (53). +iasanya dengan menjumlahkan voltase (kriteria voltasi) dari gelombang " di 3$ dan ! di 3/ atau " 3$ F ! 3: H 1/ mm atau gelombang !H'= mm di 3/ atau 3: menunjukkan adanya 53.

K&!ainan #om)!&#s 0S

% Pada blok cabang berkas is dapat ditemukan adanya kompleks !" lebar dan atau InotchedJ dengan gelombang P dan interval P%! normal. &itemukan pada P-K dan P-!.

% Kompleks !" berfrekensi lambat dengan atau tanpa kelainan bentuk tetapi iramanya teratur yaitu pada sinus bradikardi, blok jantung '>$, 1>$, blok  komplit terutama pada P-K, P-!, penyakit jantung baaan.

% Kompleks !" berfrekensi cepat dengan atau tanpa kelainan bentuk, yaitu  pada sinus takikardi, atrial takikardi, nodal takikardi, fibrilasi atrium, takikardi

ventrikel. &itemukan pada P-K (Penyakit -antung Koroner), P- (Penyakit -antung ipertensi), P-! (Penyakit -antung !ematik), infark miokard, intoksikasi digitalis.

% ?rama !" tidak tetap.

Kadang%kadang kompleks !" timbul lebih cepat dari biasa, misalnya I A#  nodal premature beat J, Iventricular premature beatJ. &itemukan pada P-K dan intoksikasi digitalis. ?rama kompleks !" sama sekali tidak teratur yaitu pada fibrilasi atrium dimana sering ditemukan pada P-, P-!, infark miokard dan intoksikasi digitalis.

Gambar :. Gambaran EKG )a(a abnorma!itas g&!ombang 0S*

K&!ainan s&gm&n S9T

(16)

"uatu kelainan berupa elevasi atau depresi segmen "%# yang ragu%ragu, sebaiknya dianggap normal sampai terbukti benar%benar ada kelainan pada suatu seri perekaman. +ukanlah suatu kelainan, apabila elevasi segmen "%# tidak  melebihi $ mm atau depresi tidak melebihi 0,/ mm, paling kurang pada sandapan standar. "ecara klinik elevasi atau depresi segmen "%# pada 1 sandapan standar,  biasanya disertai deviasi yang sama pada sandapan yang sesuai, menunjukkan

adanya insufisiensi koroner. danya elevasi segmen "%# merupakan petunjuk  adanya infark miokard akut atau perikarditis. Elevasi segmen "%# pada sandapan  prekordial menunjukkan adanya infark dinding anterior, sedangkan infark dinding inferior dapat diketahui dengan adanya elevasi segmen "%# pada sandapan ??, ???, dan a3@. ntuk perikarditis biasanya tidak dapat dipastikan tempatnya dan akan tampak elevasi di hampir semua sandapan. Elevasi segmen "%# pada 32!  ditemukan pada infark ventrikel kanan.

K&!ainan g&!ombang T

danya kelainan gelombang # menunjukkan adanya kelainan pada ventrikel. ntuk itu dikemukakan beberapa patokan yaitu >

% rahnya berlaanan dengan defleksi utama !" pada setiap sandapan.

% mplitudo gelombang # H $ mm pada sandapan ? atau ?? dengan gelombang !  menyolok.

% Gelombang # terbalik dimana gelombang ! menyolok.

% 5ebih tinggi daripada perekaman sebelumnya atau lebih tinggi 4 mm pada sandapan ?,??, ???.

;leh karena begitu banyak penyebab kelainan gelombang #, maka dalam menginterpretasi kelainan ini sebaiknya berhati%hati dan mempertimbangkan seluruh gambaran klinik. "uatu diagnosis khusus tidak dapat dibuat atas dasar   perubahan %perubahan yang tidak khas. danya gelombang # terbalik, simetris, runcing, disertai segmen "%# konveks keatas, menandakan adanya iskemi miokard. Kadang%kadang gelombang # sangat tinggi pada insufisiensi koroner. Pada keadaan dimana defleksi !" positif pada sandapan ?, sedangkan gelombang # pada sandapan ? terbalik atau lebih rendah dari gelombang # di

(17)

sandapan ??? menunjukkan adanya insufisiensi koroner. Gelombang # yang tinggi dan tajam pada semua sandapan kecuali a3! dan a35 menunjukkan adanya hiperkalemia. Gelombang # yang tinggi dan simentris dengan depresi segmen "%# menunjukkan adanya infark dinding posterior.

K&!ainan g&!ombang U

danya gelombang  defleksi keatas lebih tinggi dari gelombang # pada sandapan yang sama terutama 3$%32 menunjukkan adanya hipokalemi.=

2.,.2 KLASIIKASI A0ITMIA ritmia terbagi atas > 2,:,$' Gangguan impuls a. SA-%ode - "inus #akikardi - "inus +radikardi - "inus ritmia - "inus Arrest   b. trial

- trial e$tras!stole dan  paras!stole - trial takikardi

- trial flutter  - trial fibrilasi

c.  A# &unction

-  odal e$tra s!stole dan para s!stole -  odal takikardi

d. 3entrikel

- 3entrikular e$tra s!stole dan paras!stole - 3entrikular takikardi

- 3entrikular fibrilasi - 3entrikular flutter 

(18)

Gangguan Konduksi a. +lok " node Gangguan 3 +lok  a. 3 blok derajat ?  b. 3 blok derajat ?? c. 3 blok derajat ??? GANGGUAN IMPULS a. " node

ritmia yang terjadi pada keadaan bradikardia atau takikardi atau sinus arrest.:,$'

Gambar 1;. Sinus Bra(i#ar(i1*

7iri%cirinya >

- ?rama teratur 

- !! interval jaraknya sama dalam $ lead panjang - PP interval jaraknya sama dalam $ lead panjang - Komplek !" harus sama dalam $ lead panjang

- ?mpuls dari " node yang ditandai dengan adanya gelombang P yang

mempunyai bentuk sama dalam $ lead panjang.

- @rekensi (!) dibaah :09<menit

- danya gel P yang selalu diikuti komplek !"

- Gel P dan komplek !" normal dan sama bentuknya dalam satu lead.

Gambar 11. Sinus Ta#i#ar(i1*

7iri%cirinya>

"ama dengan sinus bradikardia, yang membedakanya adalah frekensi

 jantung (!) lebih dari $009<menit.

Gambar 12. Sinus Arrest 1*

7iri%cirinya>

- Gel P dan komplek !" normal

- danya gap yang panjang tanpa adanya gelombang yang muncul.

- Gap ini jaraknya melebihi ' kali !! interval.

(19)

-Gambar 1*. Sinus B!o#,

7iri%cirinya >

- "ama dengan sinus arrest yaitu adanya gap tanpa adanya gelombang yang

muncul, dimana jarak gapnya ' kali dari !! interval.

Gambar 1,. Sinus Aritmia,

7iri%cirinya>

"ama dengan kriteria sinus r!tme, yang membedakannya adalah pada sinus aritmia iramanya tidak teratur karena efek inspirasi M ekspirasi.

 b. ?rama trial &ibagi menjadi >

- trial Flutter 

Gambar 14. Atria! Flutter 1*

?rama atrial pada trial Flutter (jumlah gel.P banyak). Gambaran terlihat baik pada sadapan ??, ???, dan a3@ seperti gambaran gigi gergaji, kelainan ini dapat terjadi pada kelainan katup mitral atau trikuspid,  jantung pulmonal akut atau kronis, penyakit jantung koroner dan dapat  juga akibat intoksikasi digitalis.

- trial @ibrilasi

Gambar 15. Atria! ibri!asi1*

(20)

Pada EKG terlihat gelombang yang sangat tidak teratur dan cepat sekali, mencapai 100 % /00 kali permenit dan sering kali ditemukan pulsus deficit .

Pada atrial fibrilasi beberapa signal listrik yang cepat dan kacau NmenyalaN dari daerah%daerah yang berbeda di atrium, dari pada hanya dari satu daerah pemacu jantung di SA node. "ignal%signal ini pada gilirannya menyebabkan kontraksi ventrikel yang cepat dan tidak   beraturan. Penyebab%penyebab dari atrial fibrilasi termasuk serangan  jantung, tekanan darah tinggi, gagal jantung, penyakit katup mitral (seperti mitral valve prolapse), tiroid yang aktif berlebihan, gumpalan darah di  paru ( pulmonar! embolism), alkohol yang berlebihan, emfisema, dan

radang dari lapisan jantung ( perikarditis". $2

- trial takikardi

+iasanya adalah paroksimal (P# 8  paro$!smal atrial  tac!cardia), disebut juga takikardi supraventrikuler paroksimal, yaitu takikardi yang berasal dari atrium dan nodus 3. Pada gambar terdapat ektrasistol yang berturut% turut. $2

Gambar 17. Atria! Ta#i#ar(i1*

- trial Ekstrasistol

&isebut juga Premature atrial beats. al ini timbul akibat impuls yang berasal dari atrium timbul  premature. kelainan ini biasanya tidak  memiliki arti klinis penting dan biasanya tidak butuh terapi. ($')

Gambar 18. Atria! E#strasisto!1*

(21)

c. ?rama 'unctional 

Gambaran EKG menunjukan laju !" antara 20%:0 permenit dengan irama biasanya teratur, gelombang biasanya terlihat negatif disadapan ??, ???, a3@. Gelombang P bisa mendahului atau tumpang tindih dengan !".

-  A# &unctional e$tras!stole

Gambar 1:.  AV Juncitonal Extrasystole1*

-  A# &unctional  takikardi paroksimal seperti P#

Gambar 2;. A6 Juntiona! Ta#i#ar(i Paro#sima!1*

d. ?rama 3entrikuler 

- 3entrikel Ekstra "istole (3E")

dalah gelombang ventrikel yang muncul tiba tiba pada gelombang sinus, ini muncul karena pace maker  ventrikel tiba A tiba lebih kuat dari SA node dalam memproduksi listrik.

- 3entrikel #akikardi (3#)

Pelepasan impuls yg cepat oleh fokus ektopic di 3entrikel, yang ditandai oleh sederetan denyut ventrikel. #erdapat 1 atau lebih komplek  yang berasal dari ventrikel secara berurutan dengan laju lebih dari $009< menit. Pengaruhnya terhadap jantung adalah ventrikel yang berdenyut sangat cepat tanpa sempat mengosongkan dan mengisi darah secara sempurna, kibatnya sirkulasi darah menjadi tidak cukup.$'

Gambar 21. 6&ntri#&! Ta#i#ar(i1*

(22)

- 3entrikel @ibrilasi (3@)

dalah gambaran bergetarnya ventrikel, yang disebabkan karena  begitu banyak tempat yang memunculkan impuls, sehingga sel jantung

tidak sempat berdepolarisasi dan repolarisasi sempurna. &isini sudah tidak  terlihat gelombang P, !" dan #. hal ini biasa terjadi pada iskemia akut atau infark miokard.$2

Gambar 22. 6&ntri#&! ibri!asi1*

- 3entrikel Flutter 

#entrikel Flutter  adalah gambaran getaran ventrikel yang disebabkan oleh produksi sebuah pacemaker  di ventrikel dengan frekuensi '/0 A 1/0 kali permenit. Gambaran yang muncul adalah gelombang  berlekuk dan rapat.$'

Gambar 2*. 6&ntri#&! Flutter 1*

GANGGUAN K<NDUKSI

Gangguan konduksi adalah gangguan yang terjadi pada jaringan konduksi (jalur listrik jantung) sehingga listrik jantung tidak berjalan lancar atau berhenti di tengah jalan.terdiri > $',$2

a. (lock SA node

Gangguan pada SA node menyebabkan block SA dan sinus Aresst.

Gambar 2,. Block SA node1*

GANGGUAN A6 BL<K  a. 3 +lok derajat ?

(23)

mumnya disebabkan karena gangguan konduksi di  pro$imal )is bundle, sering terjadi pada intoksitas digitalis, peradangan, proses degenerasi maupun varian normal . Gambar yang muncul pada EKG adalah interval P!  yang melebar H 0,'' detik dan interval P! tersebut kurang lebih sama di setiap gelombang.$2

Gambar 24. A6 B!o# (&ra"at 11*

 b. 3 +lok derajat ?? &ibagi menjadi ' tipe >

- *obitB tipe $ (wenckebac block"

?nterval P! secara progresif bertambah panjang sampai suatu ketika implus dari atrium tidak sampai ke ventrikel dan denyut ventrikel (gelombang !") tidak tampak, atau gelombang P tidak diikuti oleh !". al ini disebabkan karena tonus otot yang meningkat , keracunan digitalis atau iskemik.($2)

Gambar 25. A6 B!o# (&ra"at II ti)& mobit= ti)& 11*

- *obitB tipe '

?nterval P! tetap sama tetapi didapatkan denyut ventrikel yang  berkurang. &apat terjadi pada infark miokard akut, miokarditis, dan proses

degenerasi.

Gambar 27. A6 B!o# (&ra"at II ti)& mobit= ti)& 21*

(24)

c. 3 +lok derajat ???

&isebut juga blok jantung komplit, dimana impuls dari atrium tidak   bisa sampai pada ventrikel, sehingga ventrikel berdenyut sendiri karena

impuls yang berasal dari ventrikel sendiri. Gambaran EKG memperlihatkan adanya gelombang P teratur dengan kecepatan :0 A C0 kali permenit, sedangkan komplek !" hanya 20 A :0 kali permenit. al ini disebabkan oleh infark miokard akut, peradangan, dan proses degenerasi. -ika menetap diperlukan pemasangan pacu jantung.($2)

Gambar 28. Third Degree AV Block Total AV !lock"1*

2.,.* Pato3isio!ogi

*ekanisme aritmogenik dapat dibagi menjadi > gangguan pembentukan impuls dan gangguan konduksi > 4,$'

$. a. Gangguan pembentukan impuls % Kelainan automatisasi

Pada keadaan normal, automatisasi (depolarisasi spontan) hanya terjadi pada nodus ". al ini disebabkan karena impuls%impuls yang dicetuskan di nodus " sedemikian cepatnya sehingga menekan proses automatisasi di sel lain. pabila terjadi perubahan tonus susunan saraf pusat otonom atau karena suatu penyakit di nodus " sendiri maka dapat terjadi aritmia.

- Trigger  automatisasi

&asar mekanisme trigger automatisasi ialah adanya earl! dan dela!ed after-depolarisation yaitu suatu voltase kecil yang timbul sesudah sebuah potensial aksi, apabila suatu ketika terjadi peningkatan tonus simpatis misalnya pada gagal jantung atau terjadi penghambatan aktivitas

(25)

sodium%potassium%#P%ase misalnya pada penggunaan digitalis, hipokalemia atau hipomagnesemia atau terjadi reperfusi jaringan miokard yang iskemik misalnya pada pemberian trombolitik maka keadaan% keadaan tersebut akan mnegubah voltase kecil ini mencapai nilai ambang  potensial sehingga terbentuk sebuah potensial aksi prematur yang dinamakan Itrigger impulsJ. trigger impuls yang pertama dapat mencetuskan sebuah trigger impuls yang kedua kemudian yang ketiga dan seterusnya sampai terjadi suatu irama takikardi.$2

 b. Gangguan konduksi

- re-entr!

+ilamana konduksi di salah satu jalur terganggu sebagai akibat iskemia atau masa refrakter, maka gelombang depolarisasi yang berjalan  pada jalur tersebut akan berhenti, sedangkan gelombang pada jalur + tetap  berjalan seperti semula bahkan dapat berjalan secara retrograde masuk 

dan terhalang di jalur . pabila beberapa saat kemudian terjadi  penyembuhan pada jalur  atau masa refrakter sudah leat maka gelombang depolarisasi dari jalur + akan menembus rintangan jalur  dan kembali mengaktifkan jalur + sehingga terbentuk sebuah gerakan sirkuler  atau re-entr! loop. Gelombang depolarisasi yang berjalan melingkar ini  bertindak sebagai generator yang secara terus%menerus mencetuskan

impuls.$2

- *oncealed conduction (konduksi yang tersembunyi)

?mpuls%impuls kecil pada jantung kadang%kadang dapat menghambat dan menganggu konduksi impuls utama. Keadaan ini disebut concealed conduction. 7ontoh concealed conduction ini ialah pada fibrilasi atrium, pada ekstrasistol ventrikel yang dikonduksi secara retrograde. +iasanya gangguan konduksi jantung ini tidak memiliki arti klinis yang penting.$1

c. +lok  

(26)

+lok dapat terjadi di berbagai tempat pada sistem konduksi sehingga dapat dibagi menjadi blok " (apabila hambatan konduksi pada perinodal   +one di nodus ")O blok 3 (jika hambatan konduksi terjadi di jalur antara

nodus " sampai berkas is)O blok cabang berkas bundle branc block" yang dapat terjadi di rigt bundle branc block atau left bundle branc block.$'

(27)

BAB III KESIMPULAN

Elektrokardiogram (EKG) adalah grafik yang dibuat oleh sebuah elektrokardiograf, yang merekam aktivitas kelistrikan jantung dalam aktu tertentu. Elektrokardiogram (EKG) tidak  menilai kontraktilitas jantung secara langsung, namun dapat memberikan indikasi menyeluruh atas naik%turunya kontraktilitas jantung.

?rama jantung dipengaruhi oleh sistem elektrofisiologi jantung dan vektor sistem kelistrikan jantung yang dimulai dari nodus " yang terletak pada atrium kanan menuju nodus 3 dan berakhir pada serat%serat purkinje pada bagian ventrikel. "etiap aliran listrik di jantung dipengaruhi oleh fase depolarisasi dan repolarisasi. @ase depolarisasi dan repolarisasi ini yang dapat terekam oleh EKG dan yang nantinya akan dapat diinterpretasikan untuk menegakkan diagnosa.

Pada interpretasi EKG abnormal didapatkan gelombang P, interval P!, laju !", kompleks !", segmen "#, dan Gelombang # yang tidak sesuai denganmorfologinya dan dapat mendeteksi kelainan atau penyakit yang berkaitan dengan morfologi abnormalitas ekg. Pada ekg abnormal dapat mendeteksi beberapa penyakit yaitu kelainan%kelainan irama jantung (aritmia), kelainan%kelainan miokardium (infark, hipertrophy atrial dan ventrikel), pengaruh atau efek obat% obat jantung, adanya gangguan elektrolit, adanya gangguan perikarditis (:)

Pada umumnya pemeriksaan EKG berguna untuk mengetahui > aritmia, fungsi alat pacu  jantung, gangguan konduksi interventrikuler, pembesaran ruang%ruang jantung, ?*, iskemik 

miokard, penyakit perikard, gangguan elektrolit, pengaruh obat%obatan seperti digitalis, kinidin, kinine, dan berbagai kelainan lain seperti penyakit jantung baaan, korpulmonale, emboli paru, mi9edema.(=). "alahsatunya adanya aritmia dapat terjadi akibat gangguan pada pembentukan

impuls dan gangguan pada konduksinya.

(28)

DATA0 PUSTAKA

$. Pakpahan, .'0$'.  lektrokardiografi ilustratif . -akarta > +alai Penerbit @akultas kedokteran niversitas ?ndonesia.

'. "urya &. '0$0. Sistematika nterpretasi /0. -akarta > Penerbit +uku Kedokteran EG7.

1. "nell, !ichard. ". '00:. Anatomi /linis untuk 1aasiswa disi 2 . EG7. -akarta> EG7. 2. Guyton, 7., all, -E. '004. +uku jar @isiologi Kedokteran. -akarta> EG7.

/. Prakoso, !adityo., *uliaan, ary. '0$1. &asar%dasar EKG. -akarta> &epartemen Kardiologi dan 3askular @akultas Kedokteran niversitas ?ndonesia.

:. nonim. '0$'. Penuntun "kill lab gangguan vascular. Padang> @akultas Kedokteran niversitas ndalas. =. lim *. Pocket *0. ogyakarta > Penerbit ?ntan 7endikia nggota ?KP?O '00CO :%4 /$%:' ==%$0C

4. Elektrokardiografi. Qcited '0$' ovember '/R. vailable from > http><<.scribd.com<doc</=$42$C2<E5EK#!;%K!&?;G!@?

C. EKG normal. Qcited '0$' ovember '/R. vailable from >

http><<.ecglibrary.com<norm.html

$0. #haler, *".'000. Satu-satun!a buku /0 !ang anda perlukan. -akarta > ipokrates.

$$. *uchtar, "uyatna. ;bat ntiaritmia. ?n> @armakologi dan #erapi. Edisi /. -akarta > +alai Penerbit @K?O '00=

$'. Price, Lilson. Patop!siolog!3 *linical *oncepts of 4isease Processes. Edisi Elsevier  "cienceO '00'

$1. Elektrokardiogram. Qcited '0$' ovember '/R. vailable from > http><<id.ikipedia.org<iki<Elektrokardiogram

$2. +ron, Kennedy.  )eart 4isease and Abnormal )eart R!tm Arr!tmia" Qcited '0$'

 ovember '/R. vailable from >

http><<.medicinenet.com<arrhythmiaSirregularSheartbeat<article.htm

$/.  1anagement of Arr!tmias. Qcited '0$' ovember '/R. vailable from > http><<my.clevelandclinic.org<heart<disorders<electric<arrhythmia.asp9

$:. -ones, Edard.  lectrocardiogap Qcited '0$' ovember '/R. vailable from http><<digilib.its.ac.id<public<?#"%ndergraduate%$1$12%bstractSid.pdf 

Gambar

Gambar 1. Anatomi Jantung ManusiaGambar 1. Anatomi Jantung Manusia
Gambar 2. Sist&amp;m #on(u#si &#34;antung
Gambar 18. Atria! E#strasisto! 1*
Gambar 1:.  AV Juncitonal Extrasystole 1*
+4

Referensi

Dokumen terkait

Karena itu dalam meletakkan komposisi visual ilustrasi dan tulisan pada buku ini penulis menggunakan teori Continuity, sehingga komposisi ilustrasi- ilustrasi dan

2 Efektif berarti pengadaan barangljasa harus ses*ai dengan kebutuhan yang telah diteiapkan dan dapat memberikan manfaat yar:g sebesar-besarnya sesuai d*ngan

(1) Pembiayaan yang diperlukan untuk perubahan status desa Kalukku menjadi kelurahan Kalukku sebagaimana dimaksud dalam pasal 3, dibebankan pada Anggaran Belanja Daerah

dipenuhi pada dasarnya hanya dapat dipenuhi dengan cara lain. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar. Suryabrata 18 , ada beberapa faktor yang mempengaruhi motivasi

Dari hasil penelitian didapatkan hasil bahwa rata-rata perawat mampu menjawab pertanyaan dengan kategori benar sebanyak (62,82%), dari hasil ini dapat dilihat

Fotokopi surat tugas atau fotokopi SK Tim, fotokopi buku/ pedoman/ petunjuk pelaksanaan/ petunjuk teknis yang telah disahkan oleh kepala unit kerja Eselon II. Mengajar/melatih

Sebagian besar penduduk yang mendiami Kecamatan Simeulue adalah pendatang dari daerah lain, seperti dari daratan Sumatera (Aceh, Sibolga, Padang), Jawa (Begawan dari Solo),

c&lt; Memiliki saluran pengeluaran udara ke lingkungan yang memadai atau memiliki sistem penyaringan udara yang efisien sebelum udara disirkulasikan ke ruang