• Tidak ada hasil yang ditemukan

SMK NEGERI 1 PERCUT SEI TUAN. Kelas / Semester : X (Sepuluh) / Genap

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SMK NEGERI 1 PERCUT SEI TUAN. Kelas / Semester : X (Sepuluh) / Genap"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

SMK NEGERI 1 PERCUT SEI TUAN

MODUL

Mata Pelajaran: SENI BUDAYA

Kelas / Semester : X (Sepuluh) / Genap

KB. 10

Tahun Pelajaran 2020/2021

A. KompetensiDasar

3.8. Menganalisis Karya Seni Budaya Nusantara 4.8. Mengekplorasi Karya Seni Budaya Nusantara

B. TujuanPembelajaran

1. Menganalisis Karya Seni Budaya Nusantara 2. Mengembangkan Karya Seni Budaya Nusantara

C. UraianMateri Pembelajaran Sejarah Tari Serimpi

Hampir seluruh jenis tari mempunyai sejarah yang menjadi latar belakangnya, begitu pun dengan tari serimpi. Tarian ini berawal pada masa kerajaan Mataram saa Sultan Agung bertahta pada tahun 1613 hingga 1646.

Tari serimpi termasuk karya seni tertua di Jawa dan dianggap memiliki keskaralan serta kesucian karena hanya digelar di Kawasan keraton sebagai bagian dari ritual. Pada masa itu, hanya penari-penari terpilih yang diperbolehkan membawakan tarian ini.

(2)

Kemudian saat kerajaan Mataram mengalami perpecahan pada tahun 1755 menjadi Kasultanan Yogyakarta dan Kasultanan Surakarta, tarian ini pun terkenan dampaknya. Dampaknya adalah adanya perbedaan gerakan antara tari serimpi Jogja dan Surakarta, meskipun keduanya memiliki inti tarian yang sama.

Tarian ini terpecah menjadi beberapa jenis, seperti Serimpi Dhempel, Serimpi Babul Layar, Serimpi Genjung, Serimpi Padhelori, Serimpi Among Beksa, Serimpi Cina, dan Serimpi Pramugari yang berkembang di keratorn Yogyakarta.

Selanjutnya pada tahun 1788 sampai 1820, tarian ini muncul kembali di lingkungan Keraton Surakarta. Bahkan sejak tahun 1920 hingga saat ini, tarian ini masuk dalam pelajaran Taman Siswa Jogja, serta kelompok tari dan karawitan Krida Beksa Wirama. Selain dikenal sebagai tari serimpi, awalnya tarian ini juga dinamakan srimpi sangopati yang memiliki makna kandidat penerus raja. Sebab kata serimpi mempunya arti perempuan. Akan tetapi, ada pula pendapat dari Dr. Priyono yang menyatakan bahwa “serimpi” berasal dari kata dasar “impi” yang berarti mimpi.

Lakon Tari Serimpi

Dalam pagelaran tari serimpi, biasanya menggambarkan perang pahlawan-pahlawan dalam cerita Menak, Purwa, Mahabarata, Ramayanan serta Sejarah Jawa lainnya. Tarian ini juga mengisahkan pepeperangan melalui lambing dua kubu, yaitu satu kubu yang terdiri dari penari yang terlibat dalam pertempuran.

(3)

Tema dalam tarian serimpi memiliki kesamaan dengan tepa pada Tari Bedhaya Sanga, yakni menceritakan pertikaian antara dua hal yang bertolak berlakang. Tarian serimpi menggambarkan peperangan antara kebaikan dan keburukan, kebenaran dan kesalahan, serta pertentangan akal dan nafsu manusia.

Tarian ini juga mengambil kehidupan atau falsafah ketimuran. Selain itu, juga menjadi simbol pertarungan antara kebaikan dan kejahatan yang terus berkelanjutan.

Ekspresi peperangan terlihat helas dari gerakan yang ditampilkan oleh penari. Penari yang berjumlah dua pasang akan melawan prajurit lain dengan bantuan properti tari berupa senjata.

Senjata yang digunakan dalam tari serimpi, antara lain keris kecil atau cundruk, jembeng atau perisai, serta tombak pendek. Pada abad ke-19 atau dibawah pemerintahan Sri Sultan Hagmengkubuwana VII, tarian ini juga menggunakan alat seperti pistol yang ditembakkan ke bawah.

Makna Tari Serimpi

Tarian ini melambangkan kelembutan dan keanggunan wanita Yogyakarta sebagai gambaran makna karakter perempuan Jawa yang sesungguhnya. Dalam peranannya, perempuan Jawa wajib mempunyai tutur kata halus serta lembut dalam berperilaku.

Tari serimpi dapat dibagi menjadi beberapa jenis yang masing-masing mempunyai makna dan filosofi tersendiri sesuai tokoh yang diceritakan. Misalnya pada serimpi padhlori yang mengisahkan kesedihan cinta segitiga.

Akan tetapi dari sekian banyak jenis tarian serimpi, jenis serimpi sangupati adalah yang paling banyak dipentaskan. Tarian ini mengisahkan tentang calon raja atau putra mahkota yang diharapkan menjadi pengganti raja untuk melanjutkan kekuasaan kerajaan.

(4)

Seperti jenis tarian Jawa Tengah dan Yogyakarta pada umumnya, tari serimpi merupakan tarian yang berasal dari lingkungan keraton. Pada awalnya, tarian ini hanya boleh ditampilkan di lingkungan keraton.

Pada zaman dulu, tarian ini digelar saat acara pengukugan sultan atau raja baru, serta acara kenegaraan di keraton. Akan tetapi seiring perkembangan waktu, tarian ini juga dipentaskan oleh masyarakat umum sebgai tari hiburan.

Busana dan Properti Penari

Selain gerakan penari serimpi yang gemulai dan lemah lembut, para penari juga tampil cantik dengan kostum dan hiasan khas Jawa. Pada masa lalu, penari serimpi selalu mengenakan pakaian pengantin putri Yogyakarta.

Akan tetapi saat ini busana penari telah berkembang dan berganti dengan mengenakan baju tanpa lengan bagian atas, serta bagian bawah mengenakan kain jarik bermotif batik.

Kepala penari dihias dengan gelungan, bunga, serta hiasan berupa bulung burung kasuari. Agar penampilan peanri semakin cantik, digunakan pula beberapa aksesoris tambahan seperti kalung, gelang dan anting.

Kemudian untuk mempertegas gerakan yang dilakukan penari, turut pula selendang yang diikatkan di pinggang, serta keris yang diselipkan di bagian depan perut menyilang ke kiri.

(5)

Tarian serimpi mempunyai gerakan dengan tempo yang sangat halus. Gerakan tersebut dilakukan penari dengan sangat pelan dan hal tersebut menjadi ciri utama tarian ini.

Gerakan kepala, kaki dan tangan harus dilakukan secara harmonis sehingga makna dan simbolnya dapat sampai ke penonton. Untuk jenis tarian serimpi yang heroik pun perpindahan antara tempo pelan ke cepat dan sebaliknya harus tetap diatur.

Alat Musik Pengiring

Seni tari serimpi adalah bagian dari warisan budaya Jawa, oleh sebab itu dalam penampilannya juga diiringi oleh gamelan Jawa. Saat penari memasuki dan keluar pentas, akan diiringi oleh gending sabrangan. Kemudian diikuti gendhing ageng atau tengahan, serta hending ladrang. Sedangkan pada adegan peperangan akan diiringi ayak-ayakan dan srebengan.

Jenis Tari Serimpi

Tarian serimpi mengalami perkembangan pesat dari segi waktu pementasan, pakaian, hingga gerakan. Adanya perkembangan tersebut menyebabkan lahirnya berbagai macam tari serimpi lain, akan tetapi jenis-jenis lain tersebut tetap mempertahankan unsur inti tarian.

Berikut ini adalah jenis tarian serimpi yang ada di Indonesia, yaitu:

1. Tari Serimpi China merupakan salah satu jenis tarian putri yang berasal dari keraton Ngayogyakarta. Sesuai dengan namanya, tarian ini mendapat pengaruh dari budaya China yang nampak pada kostum yang dikenakan oleh penari.

2. Tari Serimpi Padelori merupakan jenis tarian yang diciptakan oleh Sultan Hamengkubuwana VI dan VII. Tarian serimpi ini dilengkapi dengan peralatan berupa pistol dan keris kecil yang disebut cundrik. Jenis tari serim padhelori mengngakat kisa Menak, yakni perang antara Dewi Sirtu Palaeli dan Dewi Sudarawerti.

3. Tari Serimpi Merak Kasimpir adalah tarian yang diciptakan oleh Sultan Hamengkubuwana VII. Ciri tarian ini adalah adalanya peralatan khusus, yaitu pistol dan panah atau jemparing. Salah satu yang menjadi daya tarik serimpi merak adalah penggunan instruman musik berupa gendhing merak kasampir.

(6)

4. Tari Serimpi Gendangwati merupakan tarian yang diciptakan oleh Sultan Hamengkubuwana V. Jenis tari ini dipentaskan oleh lima orang penari yang menceritakan hubungan kekuatan ghaib, yakni kisah Angling Darmo. Properti tambahan yang digunakan penari serimpi adalah sebatang pohon dan seekor burung mliwis putih.

5. Tari Serimpi Sangupati adalah tarian serimpi yang diciptakan oleh Pakubuwana IX yang sebenarnya adalah karya dari Pakubuwana IV yang memegang kekuasaan Keraton Surakarta Hadiningrat pada tahun 1788 sampai 1820. Nama sangupati berasal dari kata “sang pati” yang artinya adalah calon pengganti raja. Tarian ini dipentaskan ketika pemberian tahta oleh dua orang penari wanita. Selain itu, tarian ini juga melambangkan kematian bagi Belanda.

6. Tari Serimpi Anglirmendhug adalah tarian yang digubah oleh K.G.P.A.A Mangkunagara I. Pada awalnya tarian ini dimainkan oleh 7 orang penari, namun saat ini biasanya dilakukan oleh 4 orang penari.

7. Tari Serimpi Ludira Madu merupakan tarian ciptaan Pakubuwana V saat menjadi putra mahkota Keraton Surakarta. Pada saat itu, beliau mendapat julukan sebagai Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Anom. Tujuan dari penciptaan tarian ini adalah untuk mengenag sang ibu yang masih keturunan Madura, yaitu Adipati Cakraningrat dari Pamekasan.

D. Tugas

1. Jelaskan apa makna yang terkandung dalam Tari Serimpi? 2. Tulis dan Jelaskan 6 Jenis-jenis Tari Serimpi !

3. Uraikan Secara Singkat sejarah lahirnya Tari Serimpi! 4. Uraikan secara singkat Fungsi Tari Serimpi !

Referensi

Dokumen terkait

Bentuk sel silinder dengan dasar oval atau melingkar yang berisi dari 1, 2 atau lebih kloroplas.. Kloroplas biasanya segi empat dalam pandangan cingular dan elips atau

Oleh karena benih bersifat higroskopis (Yani, 2008), maka bila kelembaban nisbi udara tinggi, benih akan menyerap air dari udara, sehingga semakin lama penyimpanan,

Bab ini merupakan bab penutup, dimana berisi tentang kesimpulan dari analisis tingkat kesiapan humanware untuk mengetahui kriteria dengan nilai terkecil pada

tempat yang mereka pinda pada tahun 1933, karena penduduk semakin bertamba sehinga lokasi tidak memungkinkan lagi dan juga karena air susah karena terlalu jauh

Ketika saya melihat sepatu dengan model terbaru, saya segera membelinya walaupun saya sudah memiliki banyak sepatu.. Saya akan langsung membeli barang-barang yang ditawarkan oleh

Secara umum proses sertifikasi mencakup : peserta yang telah memastikan diri kompetensinya sesuai dengan standar kompetensi untuk paket/okupasi Expeditur Seismik dapat

Bisa jadi anak perempuan dengan ADHD tidak teridentifikasi atau tidak tertangkap gejalanya karena guru-guru gagal dalam mengenali dan mencatat perilaku kurang

Evaluasi fakta dapat dilakukan dilakukan dengan pertanyaan-pertanyaan berikut: (a) Bernilaikah fakta-fakta itu?, (b) salahkah fakta-fakta itu?, (c) Adakah fakta-fakta tersebut dengan