RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN(RPP) BERDASAR PERMENDIKBUD 2016 KURIKULUM 2013
Kelas X SMA
Disusun Oleh : Aditya Wardana
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : SMA
Mata Pelajaran : BIOLOGI Kelas / Semester : X / 1
Materi Pokok : Berbagai Tingkat Keanekaragaman Hayati Indonesia
Alokasi waktu : 4 JP (2x 45 menit)
A. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi 3.2. Menganalisis berbagai
tingkat keanekaragaman hayati di Indonesia beserta ancaman dan pelestariannya beserta ancaman dan
pelestariannya.
3.2.1 Menjelaskan perbedaan berbagai tingkat keanekaragaman hayati 3.2.2 Menjelaskan perbedaan
kharakteristik fauna endemik di daerah yang dipisahkan garis Walace-Weber di Indonesia 3.2.3 Menjelaskan sistem klasifikasi
makhluk hidup 3.2.4 Menganalisis masalah
keanekaragaman hayati di Indonesia 4.2. Menyajikan hasil observasi
berbagai tingkat
keanekaragaman hayati di Indonesia dan usulan upaya pelestariannya.
4.2.1 Membuat hasil observasi atau pengamatan berbagai tingkat keanekaragaman hayati di Indonesia 4.2.2 Mempresentasikan upaya pelestarian
keanekaragaman hayati di Indonesia berdasarkan hasil analisis dan observasi
B. TUJUAN PEMBELAJARAN
3.2.1.1 siswa dapat mendiskripsikan pengertian berbagai tingkat keanekaragaman hayati dengan benar
3.2.1.2 siswa dapat menyebutkan contoh flora fauna sesuai dengan berbagai tingkat keanekaragaman hayati minimal 3 dengan benar
3.2.1.3 siswa dapat menjelaskan manfaat atau peranan keanekaragaman hayati minimal 3 dengan benar
3.2.2.1 siswa dapat menjelaskan letak garis Walace-Weber yang memisahkan berbagai daerah di Indonesia dengan tepat
3.2.2.2 siswa dapat menjelaskan berbagai kharakteristik fauna endemik tiap daerah yang dipisahkan oleh garis Walace-Weber dengan benar
3.2.3.1 siswa dapat menjelaskan manfaat sistem klasifikasi makhluk hidup dengan benar
3.2.3.2 siswa dapat menjelaskan dasar sistem klasifikasi makhluk hidup dengan benar
3.2.3.3 siswa dapat menjelaskan tata cara penamaan binomial dalam sistem klasifikasi makhluk hidup
sistem klasifikasi makhluk hidup dengan benar
3.2.4.1 siswa dapat menganalisis masalah keanekaragaman hayati di indonesia dengan cermat
4.2.1.1 siswa dapat membuat hasil hasil observasi berbagai tingkat keanekaragaman hayati di Indonesia dengan cermat
4.2.2.1 siswa dapat mempresentasikan upaya pelestarian keanekaragaman hayati di Indonesia berdasarkan hasil analisis dan observasi dengan kreatif
C. MATERI PEMBELAJARAN
BAB II
Tingkat Keanekaragaman Hayati di Indonesia
Keanekaragaman hayati dapat terjadi pada berbagai tingkat kehidupan, mulai dari organisme tingkat rendah sampai organisme tingkat tinggi. Misalnya dari mahluk bersel satu hingga mahluk bersel banyak; dan tingkat organisasi kehidupan individu sampai tingkat interaksi kompleks, misalnya dari spesies sampai ekosistem. Keanekaragaman hayati disebut juga “Biodiversitas”. Secara garis besar, keanekaragaman hayati terbagi menjadi tiga tingkat, yaitu :
1. Keanekaragaman hayati tingkat GEN
Keanekaragaman hayaati ini didasarkan adanya perbedaan warna, ukuran, bentuk, jumlah, tekstur, penampilan dan sifat-sifat lainnya yang sedikit berbeda. Sehingga menyebabkan adanya variasi antar individu sespesies.
Contoh Flora: Musa paradisiaca L.
A. Pisang Kepok matang, B.Pisang Agung semeru muda, C. Pisang Raja sereh muda, D. Pisang Raja matang
Oryza sativa
Oryza sativa L. var Inpara / Padi Rawa Padi Sertani
Padi BEUREUM SEUNGIT (Beras Merah Wangi). Zea mays
varietas Master Sweet Var. Bicolour sweet
Var. Bisi sweet 2 Jagung Ketan ( Pulut ) F1 KUMALA
Contoh Fauna: Cyprinus carpio
Ikan Koi Kohaku
Ikan Koi Showa Sanshoku Ikan Koi Tancho Columba livia
Merpati Priest Merpati Polish LYNX
Panthera leo Kerajaan: Animalia Divisi: Chordata clade: Sinapsida Kelas: Mammalia Memesan: carnivora Keluarga: Felidae Marga: Panthera Jenis: P. leo subspesies: P. l. krugeri Kerajaan: Animalia Divisi: Chordata Kelas: Mammalia Memesan: carnivora Keluarga: Felidae Marga: Panthera Jenis: Panthera leo subspesies: P. l. bleyenberghi Kerajaan: Animalia Divisi: Chordata Kelas: Mammalia Memesan: carnivora Keluarga: Felidae Marga: Panthera Jenis: P. leo subspesies: P. l. nubica/massaieus Kerajaan: Animalia Divisi: Chordata clade: Sinapsida Kelas: Mammalia Memesan: carnivora Keluarga: Felidae Marga: Panthera Jenis: P. leo subspesies: P. l. persica
2. Keanekaragaman hayati tingkat Spesies
Keanekaragaman ini didasarkan pada perbedaan yang lebih nyata pada morfologi. Sehingga lebih mudah dibedakan hanya dengan pengamatan sesaat. Mengakhibatkan adanya variasi dalam satu genus.
Contoh Flora: Musa sp.
Musa acuminata Musa balbisiana
Musa sapientum Musa coccinea
Oryza sp.
(a) Oryza longistaminata (b) Oryza glaberrima 1 (c) Oryza glaberrima 2 (d) Oryza brachyantha (e) Oryza eichingeri (f) Oryza punctata (g) Oryza barthii.
Oryza glaberrima Oryza brachyantha
Oryza australiensis Oryza barthii Zea sp
Zea luxurians. Zea mays Contoh Fauna:
Gallus sp.
Gallus sonneratii Gallus gallus
Gallus bankiva Gallus lafayetii 3. Keanekaragaman hayati tingkat Ekosistem
Keanekaragaman ekosistem menunjukkan adanya berbagai spesies yang memiliki kemampuan adaptasi yang berbeda-beda terhadap lingkungannya ,sehingga membentuk ekosistem yang berbeda. Di dalam ekosistem, interaksi antar organisme ditentukan oleh komponen biotik (berbagai jenis makhluk hidup) dan komponen abiotik meliputi factor fisik(iklim, cahaya, suhu, air, tanah, kelembaban) dan factor kimia (salinitas, tingkat keasaman/pH, kandungan mineral).
Beberapa contoh keaekaragaman ekosistem antara lain:
a) Ekosistem Pantai: didominasi oleh formasi pes-caprae dan formasi baringtonia. b) Ekosistem Padang Rumput: didominasi oleh tumbuhan rumput
c) Ekosistem Gurun : didominasi oleh tumbuhan kaktus
d) Ekosistem Hutan Hujan Tropis: ditumbuhi oleh berbagai macam pohon, terutama tumbuhan epifit ,dan liana( misalnya rotan )
Keanekaragaman ekosistem (a) padang rumput (b) padang tundra (c) gurun pasir Peranan Keanekaragaman hayati di Indonesia
Selama hidupnya, suatu jenis makhluk hidup selalu memerlukan makhluk hidup yang lain. Tidak ada satu makhluk hidup pun yang dapat hidup sendiri tanpa bantuan dari makhluk hidup yang lain. Demikian pula manusia. Manusia selalu membutuhkan manusia lain, hewan, tumbuhan bahkan mikroorganisme. Tanpa mereka itu, manusia tidak dapat hidup. Sesungguhnya, banyak sekali manfaat yang dapat kita peroleh dari keanekaragaman hayati, tetapi baru sedikit sekali yang kita ketahui dan kita manfaatkan. Beberapa manfaat keanekaragaman hayati bagi kehidupan manusia antara lain sebagai sumber bahan pangan, bahan sandang, bahan bangunan dan alat-alat rumah tangga, bahan obat-obatan, dan sebagai sumber keindahan.
1. Sumber Bahan Pangan
Berbagai jenis hewan dan tumbuhan dapat digunakan manusia sebagai sumber bahan pangan, diantaranya adalah sebagai makanan pokok, sayuran, buah-buahan, dan lauk pauk.
a. Bahan yang berfungsi sebagai makanan pokok meliputi padi, jagung, gandum, sagu, singkong,ubi dan talas.
b. Bahan yang berfungsi sebagai sayuran antara lain bayam, kangkung, sawi, kubis, panjang.
c. Bahan yang berfungsi sebagai buah-buahan misalnya apel, jambu, duku. d. Bahan yang berfungsi sebagai lauk pauk contohnya ikan, ayam, sapi 2. Sumber Bahan Sandang
Beberapa jenis hewan dan tumbuhan yang dapat dijadikan sumber bahan sandang antara lain kapas, biri-biri, ulat sutera.
3. Sumber Bahan Bangunan dan Alat-Alat Rumah Tangga
Bambu, jati, sengon, gaharu, eboni, merbau, kruing, dan bangkirae adalah beberapa contoh tumbuhan yang dapat dijadikan sumber bahan bangunan dan alat-alat rumah tangga.
4. Sumber Bahan Obat-Obatan
Banyak jenis tumbuhan yang dapat dijadikan bahan obat-obatan, seperti mengkudu, jahe, temulawak, dan lainnya. Walaupun rupanya buruk, mengkudu berkhasiat sebagai obat. Selain tumbuhan, hewan juga dapat digunakan sebagai bahan obat-obatan, misalnya cacing tanah untuk obat tifus.
5. Sumber Plasma Nutfah
Plasma nutfah (germ plasm) merupakan substansi yang terdapat dalam setiap kelompok makhluk hidup dan merupakan sumber sifat keturunan yang dapat
dimanfaatkan dan dikembangkan untuk menciptakan jenis unggul baru. Untuk
memudahkan pengertian, plasma nutfah terkadang juga diartikan sebagai gen. Banyak jenis makhluk hidup baik hewan maupun tumbuhan memiliki sifat-sifat unggul, misalnya tahan penyakit, tahan kekeringan, dan tahan air asin. Hal ini berarti mereka memiliki plasma nutfah atau gen unggul.
6. Sumber Keindahan
Beberapa jenis tumbuhan dan hewan merupakan sumber keindahan, baik bentuk, warna ataupun suaranya, yang dapat dijadikan sebagai hewan atau tanaman hiasan, seperti ikan mas koki, ikan lou han, ikan arwana, burung kutilang, burung kenari, anggrek bulan, mawar, dan bougenvil.
Penyebaran flora di Indonesia
Penyebaran flora di Indonesia: Menurur Dr. Sampurno Kadarsan, Indonesia termasuk kawasan Malesiana yang terdiri atas Indonesia, Filipina, Semenanjung Malaysia dan Papua Nugini
Daerah hutan hujan tropis : Sumatera, Kalimantan, Papua, Sulawesi. Ciri : Hutan lebatm heterogen, dan kelembapan tinggi. Tumbuhan yang biasa ditemukan : pohon eboni, rotan, kamper, meranti, damar
Daerah hutan musim : Seluruh pulau Jawa, Beberapa dari sebagian kecil hutan musim juga terdapat di wilayah Sumatera dan Kalimantan, kebanyakan jati, sengon dan pinus. di Sumatera dan Kalimantan sebagian besar adalah hutan musim dengan jenis tanaman pohon karet. Ciri : Satu jenis tumbuhan (homogen) dengan daun-daunnya yang meranggas di musim kemarau misalnya pohon jati
Hutan Bakau
di daerah rawa atau tepi pantai. tumbuh dengan alur sejajar sepanjang garis pantai. tanaman yang tumbuh subur di sana hanyalah satu jenis, yakni tanaman
mangrove/bakau. tanaman air yang mampu tumbuh dan beradaptasi baik di kawasan perairan, baik tawar, payau maupun asin. ungsi dari hutan bakau sangatlah banyak, beberapa diantaranya adalah sebagai pemecah ombak, pencegah abrasi dan pelestari lingkungan. Sebab di hutan bakau sendiri banyak hidup jenis-jenis ikan berbagai macam ukuran. Selain itu beberapa spesies burung juga berdiam diri di sana. di pantai utara Jawa, pantai timur Sumatera, Riau dan Kepulauan Riau.
Daerah sabana: memiliki luas persebaran paling kecil. di Nusa Tenggara Timur dan Barat, Pulau Madura dan sebagian kecil ada di Bali. Ciri : Tumbuhan vegetasi rumput yang diselingi semak-semak dan pohon-pohon rendah dan jarang ditemui adanya pohon berkayu, sehingga beberapa mamalia berukuran sedang dan beberapa burung saja, vegetasi (flora fauna) yang minim. Kawasan yang mengalamai musim kemarau panjang, curah hujan sedikit.
Padang rumput (stepa) : Pulau Sumba, Sumbawa, Flores, dan Timor. Padang rumput yang luas dan mengalami musim kemarau yang panjang. Berpotensi untuk peternakan sapi dan kuda-kuda lokal
Penyebaran fauna di Indonesia
o Letak Indonesia, yaitu di antara kawasan oriental (Benua Asia) di sebelah barat, dan kawasan Australia (Benua Australia) di sebelah Timur
o Garis Wallace : Garis yang memisahkan jenis fauna Indonesia bagian barat dengan bagian tengah
o Garis Weber : Garis yang memisahkan jenis fauna Indonesia bagian tengah dengan bagian timur
o Berdasarkan garis pemisah fauna Wallace dan Weber, Indonesia terbagi menjadi 3 wilayah fauna :
1. Fauna tipe Asiatis (Indonesia bag. barat) Sumatra, Kalimantan, Jawa, dan Bali
Karakteristik : Banyak terdapat jenis hewan menyusui yang berukuran besar serta berbagai macam kera dan ikan air tawar, sedikit burung yang bewarna
Contoh : Monyet probosis, orangutan, badak bercula satu, beruang matahari, babi hutan, bebek pohon, burung heron, gajah, burung merak
2. Fauna tipe peralihan (Australia-Asiatik)
Sulawesi dan kepulauan Nusa Tenggara (bagian tengah) Contoh : Babirusa, beruang, kuskus, anoa, kuda, kuskus kerdil,
dan komodo
3. Fauna tipe Australis (Indonesia bag. Timur) Papua dan kep. Aru
Karakteristik : Hewan menyusui yang berukuran kecil dan berkantong, tidak ada kera, sedikit jenis ikan air tawar, dan banyak jenis burung bewarna
Contoh : Kangguru pohon, kuskus bertutul, walabi, landak pemakan semut, burung cendrawasih, burung kasuari, burung kakatua
Klasifikasi Keanekaragaman Hayati
Keanekaragaman hayati dipelajari dalam dunia pengetahuan untuk pengembangan teknologi guna meningkatkan kesejahteraan manusia. Cabang-cabang ilmu biologi seperti botani dan zoology memerlukan data atau gambaran menyeluruh tentang tumbuhan dan hewan yang ada di bumi ini, disinilah diperlukannya
klasifikasi. Jika keanekaragaman hayati dipelajari tanpa klasifikasi, sangat mungkin terjadi kerancuan pengertian tentang suatu jenis makhluk hidup dengan makhluk hidup lainnya.
Manfaat klasifikasi, antara lain :
1. Penelitian lebih lanjut, sehingga makhluk hidup yang telah dikenal melalui klasifikasi dapat lebih dimanfaatkan
2. Dipelajari untuk melestarikan keanekaragaman hayati di masa mendatang 3. Mengetahui hubungan antar organisme
Proses klasifikasi dilakukan berdasarkan persamaan dan perbedaan cirri-ciri yang dimiliki makhluk hidup. Hewan atau tumbuhan yang memiliki cirri yang sama, ditempatkan dalam satu kelompok. Misalnya kambing dan sapi adalaha satu kelompok mammalian karena memiliki rambut pada kulitnya dan memiliki kelenjar susu. Suatu kelompok akan terbentuk dari berbagai jenis hewan yang memiliki persamaan cirri tubuh, langkah selanjutnya adalah memberikan nama untuk tiap-tiap kelompok tersebut.
Tata Nama Makhluk Hidup
Sistem penulisan makhluk hidup diperkenalkan olah Carolus Linnaeus yaitu binomial nomenclature. Prinsip utamanya adalah menggunakan bahasa latin, menggunakan kategori dan terdiri dari dua kata (terdiri dari nama genus dan spesies). Klasifikasi taksonomi dibagi dalam beberapa tingkatan, yaitu :
a. Kingdom
b. Filum atau Divisi c. Kelas
d. Ordo e. Famili f. Genus g. Spesies
Penamaan suatu jenis atau spesies memiliki beberapa ketentuan, diantaranya adalah : - Huruf pertama dari kata yang menunjukkan marga (genus) ditulis dengan huruf besar.
Kata kedua ditulis dengan huruf kecil semua
- Jika nama jenis ditulis tangan, harus diberi garis bawah pada kedua nama tersebut. Apabila dicetak, harus memakai huruf miring tanpa garis bawah
- Jika nama penunjuk jenis pada tumbuhan lebih dari dua kata, kedua kata tersebut harus dirangkai dengan tanda penghubung
D. PENDEKATAN/STRATEGI/ METODE PEMBELAJARAN
Pendekatan : Scientific Approach Model : Discovery Learning
Metode : Diskusi ,Tanya Jawab, Presentasi.
E. MEDIA, ALAT DAN BAHAN, SERTA SUMBER BELAJAR
Media : Video Keanekaragaman Hayati Indonesia, Video Persebaran Fauna Indonesia, Slide ppt berisi Materi
Alat : Spidol, White board, penghapus, Laptop Bahan : spesies yang ditemui di lingkungan sekitar,
Sumber : Charta berbagai tingkat keanekaragaman hayati, Peta keanekaragaman hayati Indonesia, garis Wallace dan Weber, Ensiklopedia flora fauna Indonesia, Charta takson, Surat Kabar berisi berita kerusakan hutan di Indonesia.
F. Langkah-langkah Pembelajaran Pertemuan I (2 x 45 menit) Kegiatan Sintaks Deskripsi Alokasi Waktu
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Keg.Awal Pendahuluan
Apersepsi
Motivasi
Memberi salam.
Mengecek kehadiran siswa.
Mengecek kesiapan siswa dan menyiapkan media pembelajaran.
Memberikan apersepsi dengan menunjukkan Video Keanekaragaman Hayati Indonesia
Mengarahkan siswa untuk menggunakan berbagai sumber belajar dikelas.
Membimbing siswa untuk menyampaikan tujuan pembelajaran.
Menjawab salam
Mempersiapkan diri dan mengeluarkan buku pelajaran biologi.
Mengamati Video yang ditayangkan guru.
Menggunakan berbagai sumber belajar. Menyampaikan tujuan pembelajaran. “Mengetahui perbedaan berbagai tingkat keanekaragaman hayati”
“Mengetahui perbedaan kharakteristik fauna endemik di daerah yang dipisahkan garis Walace-Weber di Indonesia”
“Mengetahui sistem klasifikasi makhluk hidup” 10 menit Keg.Inti Fase 1 Orientasi masalah
Menayangkan Keanekaragaman Hayati yang ditemui di Lingkungan sekitar Membimbing siswa untuk menyusun
rumusan masalah.
Mengamati
Menyebutkan Keanekaragaman yang ditemui.
Menanya
Mengajukan pertanyaan sebagai bentuk rumusan masalah :
“Apa yang dimaksud dengan Keanekaragaman hayati?”
Fase 2 Hypothesis Generation Fase 3 Hypothesis Testing Fase 4 Conclution
Membimbing siswa untuk menyusun hipotesis.
Membagi siswa dalam 3 kelompok. Membimbing siswa untuk melakukan
identifikasi terhadap gambar di LKS. Membimbing siswa untuk menyusun data
identifikasi.
Membimbing siswa untuk mencari literature
Membimbing siswa dalam melakukan diskusi kelompok membandingkan dengan Literatur yang diperoleh Membimbing siswa untuk melakukan
presentasi hasil identifikasi dan diskusi kelompok
Membimbing siswa untuk menyimpulkan pelajaran
“Apa saja contoh flora fauna sesuai dengan berbagai tingkat keanekaragaman hayati Gen, spesies dan Ekosistem?”
“Apa peranan keanekaragaman hayati?” “Dimana letak garis Walace-Weber yang memisahkan berbagai daerah di Indonesia dan bagaimana pengaruhnya terhadap keanekaragaman hayati flora fauna?” “bagaimana sistem klasifikasi makhluk hidup?”
Menyusun hipotesis dari pertanyaan yang mereka ajukan.
Berkelompok sesuai instruksi guru Mengumpulkan data
Melakukan identifikasi gambar dalam kelompok
Menyusun data pengamatan
Mencari literature yang sesuai untuk menjawab pertanyaan/masalah Mengasosiasikan
Mendiskusikan hasil identifikasi dan membandingkannya dengan literatur Mengkomunikasikan
Mempresentasikan hasil identifikasi dan diskusi kelompok
Fase 5 Reflection
Memberikan siswa kesempatan untuk bertanya terkait materi pelajaran Memberikan soal evaluasi
Mengecek dan mengulas jawaban siswa
Siswa mengajukan pertanyaan terkait materi
Mengerjakan soal evaluasi Mendengarkan ulasan guru
Keg.Akhir
Penutup Memberi penguatan akhir pembelajaranMenyampaikan materi minggu depan Guru menutup kegiatan belajar mengajar
dengan mengucap salam.
Mendengarkan guru Mendengarkan guru Menjawab salam guru
3
Pertemuan 2 (2 x 45 menit)
Presentasi Hasil Pengamatan permasalahan keanekaragaman Hayati di Lingkungan sekitar
LEMBAR KERJA SISWA (LKS) Terlampir
LAMPIRAN
PENILAIAN HASIL PEMBELAJARAN PENGETAHUAN N
o
Aspek yang dinilai Penilaian
Teknik Bentuk Waktu Penilaian 1 Pengetahuan Tes tertulis Pilihan ganda
Terlampir Tes lisan Uraian
1 Kisi-kisi Tes Pengetahuan
Indikator Level Soal Dimensi Soal C1 C2 C3 C4 C5 C6 3.2.1 Menjelaskan perbedaan berbagai tingkat keanekaragaman hayati F K 1 P M 3.2.2 Menjelaskan perbedaan kharakteristik fauna endemik di daerah yang dipisahkan garis Walace-Weber di Indonesia F 2 K 3 P 4 M 3.2.3 Menjelaskan sistem klasifikasi makhluk hidup F K P M 3.2.4 Menganalisis masalah keanekaragaman hayati di Indonesia F K P M
2 SOAL
Tes Pengetahuan a Pilihan Ganda
1. Kedua tumbuhan tersebut tergolong ke dalam keanekaragaman tingkat :
A. Keanekaragaman gen B. Keanekaragaman hayati C. Keanekaragaman Kerajaan D. Keanekaragaman suku
2. Gambar berikut ini yang termasuk dalam keanekaragaman hayati tingkat GEN adalah : a. b. c. d. e.
3. Jika dalam kolam kita jumpai makhluk hidup berupa belut, ikan sepat, ikan gabus, dan beberapa tumbuhan air yakni teratai, Hidrilla sp. Kemudian mereka berinteraksi dengan lingkungan kolam maka kolam membentuk
a. populasi b. komunitas c. induvidu
d. ekosistem e. simbiosis
4. Keanekaragaman tingkat gen terdapat pada kelompok tanaman a. padi, pisang dan mahoni
b. pisang raja, pisang kapok dan pisang tanduk c. papaya, kelapa dan pinang
d. palem, mangga dan kelapa e. kelapa, nyiur dan pinang
5. Kucing, anjing, dan harimau memiliki kesamaan antara lain struktur gigi dan jenis makanannya. Oleh karena itu, ketiga hewan tersebut dikelompokkan dalam satu takson yang sama, yaitu
a. Filum b. Kelas c. Ordo d. Famili e. Genus
6. Berikut ini nama latin dari dua jenis tumbuhan 1. Syzygiumaqueum(salam)
2. Syzygiumaromaticum(jambu air)
Bedasarkan nama latin dari kedua tumbuhan tersebut, tumbuhan salam dan jambu air memiliki kesamaan taksonomi pada tingkat
a. Spesies b. Kelas c. Ordo d. Famili e. Kingdom
7. Berikut ini beberapa cara penulisan nama ilmiah ; i. Terdiri dari dua kata yang dilatinkan ii. Kata pertama dan kedua tidak boleh di pisah
iii. Kata pertama dimulai dengan huruf besar kata kedua dimulai dengan huruf kecil
iv. Kata pertama dan kedua ditulis dengan huruf kecil v. Kata pertama dan kedua tidak boleh disambung
vi. Ditulis dengan cetak miring atau dengan memberi garis bawah vii. Apabila terdiri lebih dari dua suku kata makasuku kata terakhir
dihapuskan
Cara penulisan Binomial Nomenklatur yang benar adalah : a. 1-4-5-6
b. 1-3- 5-6 c. 1-7-3-2 d. 1-3-5-7 e. 1-7-2-4
8. Urutan takson dari kelompok terbesar ke kelompok terkecil adalah a. kingdom-filum-bangsa-kelas-suku-marga-jenis
b. kingdom-filum-kelas-bangsa-suku-marga-jenis c. kingdom-jenis-kelas-bangsa-suku-marga-divisio
d. kingdom-divisio-bangsa-kelas-suku-marga-jenis e. kingdom-kelas-divisio-bangsa-suku-marga-jenis
9. Nama ilmiah suatu makhluk hidup memiliki peraturan tersendiri dalam pemberianya, peraturan tentang penamaan tersebut dinamakan Binomial nomenclature. Pada daftar berikut, yang termasuk kedalam perturan binomial nomenclatur adalah
a. Brassica Rapa b. Brassica rapa c. Brassica rapa d. brassica Rapa e. brassica rapa
10. Kucing, anjing dan harimau memliki kesamaan antara lain struktur gigi dan jenis makanannya. Oleh karena itu, hewan tersebut dikelompokan dalam satu takson yang sama, yaitu
a. Filum b. Kelas c. Ordo d. Family b. Genus
11. Ciri-ciri arthropoda antara lain :
1) kepala dada bersatu, perut terpisah 2) tubuhnya ditutupi kerangka luar
3) kaki hanya pada segmen dada saja, berjumlah 4 pasang 4) sayap berpasangan pada ruas dada
5) matanya merupakan mata facet Ciri-ciri yang dimiliki oleh insekta adalah a. 1, 2 dan 3
b. 1, 2 dan 4 c. 2, 3 dan 4 d. 2, 3 dan 5 e. 2, 4 dan 5
12. Pernyataan : Indonesia terbagi kedalam 2 wilayah kerumpunan berdasarkan flora dan fauna yang tumbuh.
Alasan : Indonesia terbagi dalam garis Weber dan Wallace A. Benar-benar berhubungan
B. Benar- benar tidak berhubungan C. Benar-salah
D. Salah-benar
13. Pernyataan : burung kakak tua merupakan flora yang terletak pada cakupan wilayah wallace.
Alasan : burung kakaktua merupakan tipe hewan asia A. Benar-benar berhubungan
B. Benar- benar tidak berhubungan C. Benar-salah
D. Salah-benar E. Salah-salah
14. Pernyataan : burung cendrawasih tidak dapat hidup di kota medan, sumatra utara
Alasan : pulau sumatra memiliki ekosistem yang berbeda dengan merauke. A. Benar-benar berhubungan
B. Benar- benar tidak berhubungan C. Benar-salah
D. Salah-benar E. Salah-salah
15. Berikut ini yang merupakan contoh hewan endemik dari suatu daerah adalah : a. Badak – Kalimantan b. Cendrawasih – Papua c. Elang – Sulawesi d. Babirusa – Sumatra e. Bekantan - Jawa
16. Bagaimanakah keadaan biodiversitas tanaman di indonesia apabila suhu permukaan bumi terus meningkat secara signifikan (global warming)? a. Cenderung bervariasi
b. Homogen c. Berkurang d. Punah
17. Faktor-faktor berikut ini dapat Meningkatkan keanekaragaman hayati, kecuali
a. perkawinan antar spesies
b. interaksi gen dengan lingkungan c. adaptasi
d. domestikasi e. klasifikasi
18. Keanekaragaman hayati ternyata sangat mempengaruhi keadaan ekonomi penduduk setempat. Kegiatan-kegiatan ekonomi penduduk setempat. Kegatan- kegiatan yang dilakukan,seperti membuat alcohol dari berbagai tumbuhan penghasil karbohidrat melalui proses fermentasi dan membuat ambak dipantai meningkatkan penghasilan dari sumber
a. perikanan dan penghasil energy b. perikanan dan plasma nutfah c. penghasil energy dan perikanan d. plasma nutfah dan penghasil energy e. plasma nutfah dan perikanan
19. Keadaan lingkungan dipedesaan cenderung sejuk, rindang, dan indah apabila dibandingkan dengan lingkungan perkotaan yang panas, pengap dan kotor karena pola hidup konsumtif masyarakat dan membuang sampah sembarangan. Salah satu faktor penyebab keadaan lingkungan yang tidak sehat tersebut adalah jumlah kepadatan penduduk. Apa hubungan pencemaran lingkungan terhadap kepadatan penduduk?
a. Kepadatan penduduk dapat menyebabkan pencemaran lingkungan karena pola hidup, tingkat kebuuthan dan aktivitas.
b. kepadatan penduduk tidak mempengaruhi pencemaran lingkungan karena semakin banyak manusia maka tingkat kesadaran akan kebersihan lingkungan akan semakin tinggi.
c. Jumlah penduduk yang padat membuat lingkungan bersih karena sanitasi terjaga.
d. Semua jawaban benar
20. Air conditioner (AC) merupakan alat pendingin udara yang menggunakan CFC sebagai pengikat kalor agar dapat dipindahkan keluar lingkungan sehingga udara dalam ruangan menjadi sejuk. Namun, CFC dapat berikatan dengan ozon sehingga membuat lapisannya rusak dan berakibat pemansan global. Bagaimanakah penggunaan yang tepat agar AC berfungsi secara maksimal dan tidak mencemari lingkungan?
a. Digunakan setiap hari tanpa henti.
b. Digunakan sesuai kebutuhan ketika udara panas. c. Tidak menggunakan sama sekali.
d. Digunakan hanya pada malam hari. b Uraian
Pada suatu daerah di pegunungan terdapat beberapa tanaman yang dapat tumbuh subur dan menjadi sumber penghasilan bagi penduduk setempat diantaranya adalah tanaman brokoli,sawi,kol,wortel,lobak,kubis,buncis dan kacang polong yang dapat dijadikan sebagai sumber bahan pangan,selain tanaman tersebut pada daerah pegunungan setempat juga terlihat banyak tumbuh subur berbagai tanaman hias diantaranya adalah terdapat berbagai macam mawar dengan berbagai macam warna bunga diantaranya terdapat mawar putih,mawar merah,mawar kuning,mawar orange,dan mawar biru.
Tanaman tersebut dapat tumbuh subur dikarenakan cocok dengan suhu,iklim,cuaca dan keadaan lingkungan setempat.Berbeda dengan tanaman yang hidup pada area persawahan yang banyak ditumbuhi berbagai macam tumbuhan yang termasuk pada kelas graminae seperti padi,jagung dan tebu. Pada padi pun dapat dijumpai berbagai macam padi yang dapat tumbuh diarea persawahan diantaranya adalah ketan, padi rojolele,padi IR,padi PB dll.
Berdasarkan uraian diatas tentukan mana yang termasuk kedalam keanekaragaman hayati tingkat gen,spesies,dan ekosistem serta beri alasannya, kemudian berilah kesimpulan mengena keanekaragaman tersebut (C6)
c Uraian 4QT
1 Keanekaragaman hayati Di Dunia sangatlah beragam, berjuta-juta spesies makhluk hidup berdiam di didalamnya. Diantaranya adalah spesies endemik, yang merupakan spesies asli yang berdiam di suatu wilayah. Ada beberapa spesies endemik yang berasal dari Indonesia. Raflesia arnoldi merupakan salah satu spesies yang merupakan bukti konkrit mengenai spesies endemik di
Indonesia. Faktor yang paling mungkin dalam mempengaruhi spesies endemik pada suatu tempat adalah :
A Keanekaragaman Ekosistem B Keanekaragaman Gen C Keanekaragaman Jenis
Tingkat keyakinan pemilihan jawaban A Hanya menebak
B Sangat tidak yakin C Tidak yakin D Tidak terlalu yakin E Yakin
F Sangat yakin
Alasan pemilihan jawaban Saya :
A Karena tumbuhan yang sama dapat memiliki ekspresi yang berbeda B Karena perbedaan suhu,iklim, dan cuaca mempengaruhi spesies yang
dapat berkembang pada suatu tempat
C Karena tumbuhan berbeda dapat hidup di tempat yang berbeda pula D Karena
E Alasan lain : ... Tingkat keyakinan pemilihan alasan
A Hanya menebak B Sangat tidak yakin C Tidak yakin D Tidak terlalu yakin E Yakin
F Sangat yakin
2 Organisme yang menunjukan berbagai macam variasi pada komunitas, ekosistem dan Spesies dapat menimbulkan
A. Varietas B. Populasi C. Spesies Baru D. Biodiversitas
Tingkat keyakinan pemilihan jawaban A. Hanya menebak
B. Sangat tidak yakin C. Tidak yakin D. Tidak terlalu yakin E. Yakin
F. Sangat yakin
Alasan pemilihan jawaban Saya :
A. Karena adanya kemampuan beradaptasi dari tiap individu sehingga memunculkan Evolusi dari Spesies tersebut
B. Karena Variasi dari Interaksi ketiganya dapat menimbulkan Spesies baru dan jika terus berkembang biak maka menimbulkan Populasi baru
C. Karena pengaruh dari variasi ini dapat menyebabkan variasi secara genetis sehingga memunculkan Spesies Baru
D. Karena variasi dari ketiganya dan interaksi dari ketiganya dapat memunculkan variasi dari ketiganya
E. Alasan lain : ... Tingkat keyakinan pemilihan alasan A. Hanya menebak
B. Sangat tidak yakin C. Tidak yakin D. Tidak terlalu yakin E. Yakin
F. Sangat yakin 3 Rubrik Tes Pengetahuan
No. Soal
Deskriptor Skor
1 mendiskripsikan pengertian berbagai tingkat keanekaragaman hayati
menggolangkan flora fauna sesuai dengan berbagai tingkat keanekaragaman hayati
1. Jika menjawab tapi semua salah 2. Jika menjawab tapi memenuhi 1
indikator
3. Jika menjawab tapi memenuhi 2 indikator
4. Jika memenuhi semua indikator 2 Menjelaskan Faktor yang
mempengaruhi spesies endemik pada suatu tempat
1. Jika memenuhi 1 indikator aspek yang dinilai
2. Jika memenuhi 2 indikator aspek yang dinilai
3. Jika memenuhi 3 indikator aspek yang dinilai
4. Jika memenuhi 4 indikator aspek yang dinilai
3 Menjelaskan terbentuknya diversitas
Menjelaskan adanya pengaruh genetik
Menjelaskan interaksi antar komponen lingkungan
1. Jika memenuhi 1 indikator aspek yang dinilai
2. Jika memenuhi 2 indikator aspek yang dinilai
3. Jika memenuhi 3 indikator aspek yang dinilai
4. Jika memenuhi 4 indikator aspek yang dinilai
LAMPIRAN
PENILAIAN HASIL PEMBELAJARAN KETERAMPILAN No. Aspek yang
dinilai
Penilaian
Teknik Bentuk Waktu penilaian
1 Keterampilan Data base Pengumpulan data hasil observasi atau pengamatan berbagai tingkat
keanekaragaman
hayati di Indonesia Terlampir Lisan Presentasi upaya
pelestarian keanekaragaman hayati di Indonesia berdasarkan hasil analisis dan observasi 1 Kisi-kisi tes keterampilan
Indikator Level
Soal
Dimensi Soal
C1 C2 C3 C4 C5 C6 4.2.1 Membuat hasil observasi atau
pengamatan berbagai tingkat keanekaragaman hayati di Indonesia 4.2.2 Mempresentasikan upaya pelestarian keanekaragaman hayati di Indonesia berdasarkan hasil analisis dan observasi
F K
P 1
M
2 Soal tes keterampiran
1 Buatlah tabel data hasil pengamatan dan perbedaan morfologi atau komponen sesuai dengan tingkat keanekaragamannya
2 Buatlah data hasil pengamatan permasalahan keanekaragaman yang terjadi di lingkungan sekitar
3 Presentasikan model upaya pelestarian keanekaragaman hayati di Indonesia berdasarkan hasil analisis dan observasi
3 Rubrik Tes Keterampilan
Komponen yang
dinilai
Rincian Nilai
Pembuatan data hasil studi kasus
Kreativitas Isi yang lengkap Design
Kebermanfaatan
Sumber yang digunakan
4 jika mencakup lebih dari 3 rincian
3 jika mencakup 3 rincian 2 jika mencakup 2 rincian 1 jika mencakup 1 rincian Presentasi data Komunikatif
Pembawaan Bahasa yang baik Persuasif
Penyampaian Konten
4 jika mencakup lebih dari 3 rincian
3 jika mencakup 3 rincian 2 jika mencakup 2 rincian 1 jika mencakup 1 rincian Pedoman penilaian (Nilai maksimal = 100)