• Tidak ada hasil yang ditemukan

Intra Natal Care

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Intra Natal Care"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

BAB I

PENDAHULUAN

PENDAHULUAN

A.

A. Latar Belakang

Latar Belakang

Berdasarkan penelitian WHO di seluruh dunia terdapat kematian ibu sebesar 50.000 jiwa per tahun Berdasarkan penelitian WHO di seluruh dunia terdapat kematian ibu sebesar 50.000 jiwa per tahun dan kematian bayi khususnya neonatus sebesar 10.000 jiwa per tahun. Pada tahun 1998 kematian dan kematian bayi khususnya neonatus sebesar 10.000 jiwa per tahun. Pada tahun 1998 kematian maternal dan bayi tersebut terutama di negara berkembang sebesar 99 %. Kendatipun jumlahnya maternal dan bayi tersebut terutama di negara berkembang sebesar 99 %. Kendatipun jumlahnya sangat besar, tetapi tidak menarik perhatian karena kejadiannya tersebar, berbeda dengan kematian sangat besar, tetapi tidak menarik perhatian karena kejadiannya tersebar, berbeda dengan kematian yang terjadi akibat bencana alam. Sebenarnya kematian ibu dan bayi mempunyai peluang yang sangat yang terjadi akibat bencana alam. Sebenarnya kematian ibu dan bayi mempunyai peluang yang sangat besar untuk dihindari dengan meningkatkan kerja sama antara pemerintah, swasta dan badan sosial besar untuk dihindari dengan meningkatkan kerja sama antara pemerintah, swasta dan badan sosial lainnya.

lainnya.

WHO memperkirakan jika ibu hanya melahirkan rata-rata 3 bayi maka kematian ibu dapat WHO memperkirakan jika ibu hanya melahirkan rata-rata 3 bayi maka kematian ibu dapat diturunkan menjadi 300.000 jiwa dan kematian bayi sebesar

diturunkan menjadi 300.000 jiwa dan kematian bayi sebesar 5.600.000 jiwa per tahun. Sebab 5.600.000 jiwa per tahun. Sebab kematiankematian ibu di Indonesia bervariasi antara 130 sampai 780 dalam 100.000 persalinan hidup. Kendatipun telah ibu di Indonesia bervariasi antara 130 sampai 780 dalam 100.000 persalinan hidup. Kendatipun telah dilakukan usaha yang insentif, kematian ibu di Indonesia berkisar 307/100.000 kelahiran hidup (Survei dilakukan usaha yang insentif, kematian ibu di Indonesia berkisar 307/100.000 kelahiran hidup (Survei Demografi, 2003).

Demografi, 2003).

Oleh karena hal tersebut persalinan terhadap pasien inpartu perlu mendapat perhatian yang besar Oleh karena hal tersebut persalinan terhadap pasien inpartu perlu mendapat perhatian yang besar dengan mendapat perawatan yang besar dan intensi. Diharapkan kelainan-kelainan dapat diketahui dengan mendapat perawatan yang besar dan intensi. Diharapkan kelainan-kelainan dapat diketahui secara dini sehingga dapat diatasi secepatnya dan tidak sampai mengakibatkan komplikasi pada janin secara dini sehingga dapat diatasi secepatnya dan tidak sampai mengakibatkan komplikasi pada janin dan ibunya.

dan ibunya.

B.

B. Tujuan

Tujuan

a)

a) Tujuan UmumTujuan Umum

Mahasiswa Akademi Kebidanan diharapkan mampu melakukan asuhan kebidanan pada ibu Mahasiswa Akademi Kebidanan diharapkan mampu melakukan asuhan kebidanan pada ibu inpartu

inpartu

b)

b) Tujuan KhususTujuan Khusus 

 Mahasiswa mampu memahami dan melakukan pengkajian dan Mahasiswa mampu memahami dan melakukan pengkajian dan analisis data.analisis data. 

 Mahasiswa mampu menginterpretasikan data.Mahasiswa mampu menginterpretasikan data. 

 Mahasiswa mampu menentukan diagnosa dan masalah potensial.Mahasiswa mampu menentukan diagnosa dan masalah potensial. 

 Mahasiswa mampu menentukan kebutuhan tidakan segera.Mahasiswa mampu menentukan kebutuhan tidakan segera. 

 Mahasiswa mampu membuat rencana asuhan sesuai dengan rencana dan masalah.Mahasiswa mampu membuat rencana asuhan sesuai dengan rencana dan masalah. 

 Mahasiswa mampu melaksanakan rencana asuhan secara efisien.Mahasiswa mampu melaksanakan rencana asuhan secara efisien. 

(2)

BAB II

BAB II

PEMBAHASAN

PEMBAHASAN

A.

A. Defenisi Persalinan / Intranatal CareDefenisi Persalinan / Intranatal Care

aa)) Persalinan adalah sePersalinan adalah serangkaian kejadirangkaian kejadian yang berakhir dengan yang berakhir dengan pengeluaran an pengeluaran bayibayi yang cukup bulan atau hampir cukup bulan, disusui dengan pelepasan yang cukup bulan atau hampir cukup bulan, disusui dengan pelepasan dan pengeluaran placenta dan selaput janin dari tubuh ibu.

dan pengeluaran placenta dan selaput janin dari tubuh ibu. b

b)) Inpartu adalah seorang wanita yang sedang dalam keadaan persalinanInpartu adalah seorang wanita yang sedang dalam keadaan persalinan (Prawirohardjo, 2001 : 180).

(Prawirohardjo, 2001 : 180).

cc)) Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi (janin + uri) yang dapatPersalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi (janin + uri) yang dapat hidup ke dunia luar dari rahim melalui jalan lahir atau dengan jalan lain (Mochtar, hidup ke dunia luar dari rahim melalui jalan lahir atau dengan jalan lain (Mochtar, 1998 : 91).

1998 : 91). d

d)) Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan uri) yang telahPersalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan uri) yang telah cukup bulan atau dapat hidup di luar kandungan melalui jalan lahir, dengan cukup bulan atau dapat hidup di luar kandungan melalui jalan lahir, dengan bantuan atau tanpa bantuan (kekuatan sendiri) (Manuaba, 1998 : 157).

bantuan atau tanpa bantuan (kekuatan sendiri) (Manuaba, 1998 : 157).

B.

B. Tujuan Intranatal CareTujuan Intranatal Care

a)

a) Tujuan UmumTujuan Umum

1.

1. Menyiapkan seoptimal mungkin fisik dan mental ibu dan anak selama persalinan,Menyiapkan seoptimal mungkin fisik dan mental ibu dan anak selama persalinan, sehingga didapatkan ibu dan anak yang sehat.

sehingga didapatkan ibu dan anak yang sehat.

b)

b) Tujuan KhususTujuan Khusus

1.

1. Mengenali dan menangani penyulit-penyulit yang mungkin dijumpai dalamMengenali dan menangani penyulit-penyulit yang mungkin dijumpai dalam persalinan.

persalinan. 2.

2. Mengenali dan mengobati penyakit-penyakit yang mungkin diderita sediniMengenali dan mengobati penyakit-penyakit yang mungkin diderita sedini mungkin

mungkin 3.

3. Menurunkan angka mortalitas dan morbiditas ibu dan anak Menurunkan angka mortalitas dan morbiditas ibu dan anak  4.

4. Memberikan nasihat-nasihat tentang cara hidup sehari-hariMemberikan nasihat-nasihat tentang cara hidup sehari-hari 5.

5. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental dan sosial ibu danMeningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental dan sosial ibu dan bayi.

bayi. 6.

6. Mengenali secara dini adanya ketidak normalan dan komplikasi yang mungkinMengenali secara dini adanya ketidak normalan dan komplikasi yang mungkin terjadi.

terjadi. 7.

7. Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat, ibu danMempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat, ibu dan bayinya dengan trauma seminimal mungkin.

bayinya dengan trauma seminimal mungkin. 8.

8. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar dapatMempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar dapat tumbuh kembang secara normal

(3)

C.

C. Jenis-Jenis PersalinanJenis-Jenis Persalinan

a)

a) Persalinan spontanPersalinan spontan

Bila persalinan berlangsung dengan kekuatan ibu sendiri melalui jalanlahir Bila persalinan berlangsung dengan kekuatan ibu sendiri melalui jalanlahir

b)

b) Persalinan buatanPersalinan buatan

Bila

Bila perspersalinalinan an dibadibantu ntu dengadengan n tenatenaga ga dari dari luar luar misamisalnya lnya ekekststraraksksi di denengagan fn fororceceps ps atatauau dilakukan operasi cesarean.

dilakukan operasi cesarean.

c)

c) Persalinan anjuranPersalinan anjuran

Bila persal

Bila persalinan tiinan tidak dimuldak dimulai dengan ai dengan sendirinya, sendirinya, baru baru berlangsunberlangsung setelahg setelah pemecahan ketuban, pemberian phytomenadione

pemecahan ketuban, pemberian phytomenadione

D.

D. Istilah-istilah dalam PersalinanIstilah-istilah dalam Persalinan

a)

a) Menurut cara persalinanMenurut cara persalinan

1.

1. Partus biasa (normal) disebut juga partus spontan, adalah proses lahirnya bayi padaPartus biasa (normal) disebut juga partus spontan, adalah proses lahirnya bayi pada letak belakang kepala dengan tenaga ibu sendiri, tanpa bantuan alat-alat serta tidak  letak belakang kepala dengan tenaga ibu sendiri, tanpa bantuan alat-alat serta tidak  melukai ibu dan bayi yang umumnya berlangsung kurang dari 24 jam.

melukai ibu dan bayi yang umumnya berlangsung kurang dari 24 jam. 2.

2. Partus luar biasa (abnormal) ialah persalinan per vaginam dengan bantuan alat-alatPartus luar biasa (abnormal) ialah persalinan per vaginam dengan bantuan alat-alat atau melalui dinding perut dengan operasi caesarea.

atau melalui dinding perut dengan operasi caesarea. 3.

3. Persalinan anjuran ialah persalinan yang tidak dimulai dengan sendirinya tetapiPersalinan anjuran ialah persalinan yang tidak dimulai dengan sendirinya tetapi baru berlangsung setelah pemecahan ketuban, pemberian pitosin atau baru berlangsung setelah pemecahan ketuban, pemberian pitosin atau prostaglandin.

prostaglandin.

b)

b) Menurut tua/umur kehamilanMenurut tua/umur kehamilan

1.

1. Abortus/keguguranAbortus/keguguran

 Umur hamil sebelum 28 mingguUmur hamil sebelum 28 minggu

 Berat janin kurang dari 1.000 gramBerat janin kurang dari 1.000 gram 2.

2. Persalinan prematuritasPersalinan prematuritas

 Persalinan sebelum umur hamil 28-36 mingguPersalinan sebelum umur hamil 28-36 minggu

 Berat janin kurang dari 2.499 gramBerat janin kurang dari 2.499 gram 3.

3. Persalinan atermPersalinan aterm

 § § Persalinan antara umur Persalinan antara umur hamil 37-42 hamil 37-42 mingguminggu

 § § Berat janin Berat janin di atas di atas 2.500 gram2.500 gram 4.

4. Persalinan serotinusPersalinan serotinus

 § § Persalinan melampaui umur Persalinan melampaui umur hamil 42 hamil 42 mingguminggu

 § § Pada janin Pada janin terdapat tanda terdapat tanda post maturitaspost maturitas 5.

5. Persalinan presipitatus adalah partus yang berlangsung cepat kurang dari 3Persalinan presipitatus adalah partus yang berlangsung cepat kurang dari 3  jam(Manua

 jam(Manuaba. 1998 : 157-15ba. 1998 : 157-158)8) 6.

6. Persalinan percobaan adalah suatu penilaian kemajuan persalinan untuk Persalinan percobaan adalah suatu penilaian kemajuan persalinan untuk  memperoleh bukti tentang ada atau tidaknya diproporsi sefalo pelvik (Mochtar. memperoleh bukti tentang ada atau tidaknya diproporsi sefalo pelvik (Mochtar. 1998 : 91)

(4)

E.

E. Sebab-sebab yang Menimbulkan PersalinanSebab-sebab yang Menimbulkan Persalinan

Sebab-sebab yang menimbulkan terjadinya persalinan belum diketahui benar, yang ada Sebab-sebab yang menimbulkan terjadinya persalinan belum diketahui benar, yang ada hanyalah merupakan teori-teori yang kompleks antara lain :

hanyalah merupakan teori-teori yang kompleks antara lain :

a)

a) Teori penurunan hormoneTeori penurunan hormone

1 ± 2 minggu sebelum partus mulai terjadi penurunan hormone estrogen dan progesterone. 1 ± 2 minggu sebelum partus mulai terjadi penurunan hormone estrogen dan progesterone. Progetseron bekerja sebagai penenang otot-otot polo srahim dan menyebabkan kekejangan Progetseron bekerja sebagai penenang otot-otot polo srahim dan menyebabkan kekejangan pembuluh darah.

pembuluh darah. 1.

1. Proses penuaan plasenta terjadi mulai umur hamil 28 minggu, dimana terjadiProses penuaan plasenta terjadi mulai umur hamil 28 minggu, dimana terjadi penimbunan jaringan ikat, pembuluh darah mengalami penyempitan dan buntu penimbunan jaringan ikat, pembuluh darah mengalami penyempitan dan buntu 2.

2. Produksi progeston mengalami penurunan, sehingga otot rahim lebih sensitif Produksi progeston mengalami penurunan, sehingga otot rahim lebih sensitif  terhadap oksitosin

terhadap oksitosin 3.

3. Akibatnya otot rahim mulai berkontraksi setelah tercapai tingkat penurunanAkibatnya otot rahim mulai berkontraksi setelah tercapai tingkat penurunan progesteron tertentu

progesteron tertentu

b)

b) Teori distensi rahimTeori distensi rahim

Rahim yang menjadi besar dan meregang menyebabkan iskemia otot-otot rahim sehingga Rahim yang menjadi besar dan meregang menyebabkan iskemia otot-otot rahim sehingga mengganggu sikrulasi utero placenta.

mengganggu sikrulasi utero placenta. 1.

1. Otot rahim mempunyai kemampuan meregang dalam batas tertentuOtot rahim mempunyai kemampuan meregang dalam batas tertentu 2.

2. Setelah melewati batas tersebut terjadi kontraksi sehingga persalinan dapatSetelah melewati batas tersebut terjadi kontraksi sehingga persalinan dapat dimulai

dimulai

c)

c) Teori placenta menjadi tuaTeori placenta menjadi tua

Akan menyebabkan turunnya kadar estrogen dan progesterone yang menyebabkan kekejangan pada Akan menyebabkan turunnya kadar estrogen dan progesterone yang menyebabkan kekejangan pada pembuluh darah.

pembuluh darah.

d)

d) Teori iritasi mekanikTeori iritasi mekanik

Di belakang serviks terletak ganglon servikale,bila ganglion ini digeser dan ditekan oleh Di belakang serviks terletak ganglon servikale,bila ganglion ini digeser dan ditekan oleh kepala janin akan timbul kontraksi uterus.

kepala janin akan timbul kontraksi uterus.

e)

e) Induksi partus-partum dapat pula ditimbulkan dengan jalanInduksi partus-partum dapat pula ditimbulkan dengan jalan

1.

1. Bagang laminariaBagang laminaria

Beberapa laminarian dimasukkan dalam kanalis servikalis dengan Beberapa laminarian dimasukkan dalam kanalis servikalis dengan tujuan rangsang pleksus fraken houser.

tujuan rangsang pleksus fraken houser. 2.

2. AmniotomiAmniotomi

Pemecahan ketubahan Pemecahan ketubahan 3.

3. Okstisosin dripsid.Okstisosin dripsid.

Pemberian oksitosin menurut tetesan/infuse Pemberian oksitosin menurut tetesan/infuse

 Oksitosin dikeluarkan oleh kelenjar hipofisis parst Oksitosin dikeluarkan oleh kelenjar hipofisis parst posteriorposterior

 Perubahan keseimbangan esterogen dan progesteron dapat mengubahPerubahan keseimbangan esterogen dan progesteron dapat mengubah sensitivitas otot rahim, sehingga sering terjadi kontraksi Braxton Hicks sensitivitas otot rahim, sehingga sering terjadi kontraksi Braxton Hicks

(5)

 Menurunnya konsentrasi progesteron akibat tuanya kehamilan, makaMenurunnya konsentrasi progesteron akibat tuanya kehamilan, maka oksitosin dapat meningkatkan aktivitas, sehingga persalinan dapat oksitosin dapat meningkatkan aktivitas, sehingga persalinan dapat dimulai

dimulai

f)

f) Teori prostaglandinTeori prostaglandin

1.

1. Konsentrasi prostaglandin meningkat sejak umur hamil 15 minggu, yangKonsentrasi prostaglandin meningkat sejak umur hamil 15 minggu, yang dikeluarkan oleh desidua

dikeluarkan oleh desidua 2.

2. Pemberian prostaglandin saat hamil dapat menimbulkan konsentrasi otot rahimPemberian prostaglandin saat hamil dapat menimbulkan konsentrasi otot rahim sehingga hasil konsepsi dikeluarkan

sehingga hasil konsepsi dikeluarkan 3.

3. Prostaglandin dianggap dapat merupakan pemicu terjadinya persalinanProstaglandin dianggap dapat merupakan pemicu terjadinya persalinan

F.

F. Faktor-faktor Yang Berperan Dalam PersalinanFaktor-faktor Yang Berperan Dalam Persalinan

a)

a) Kekuatan Mendorong Janin Keluar (power)Kekuatan Mendorong Janin Keluar (power)

Adalah tenaga untuk melahirkan yaitu kontraksi uterus atau his dari tenaga Adalah tenaga untuk melahirkan yaitu kontraksi uterus atau his dari tenaga mengedan ibu untuk mengadakan persalinan yang normal, maka tenaga ibu harus mengedan ibu untuk mengadakan persalinan yang normal, maka tenaga ibu harus normal juga.

normal juga. 1.

1. His (kontraksi uterus)His (kontraksi uterus)

His adalah kontraksi otot-otot rahim pada persalinan. Pada waktu kontraksi otot-otot rahim His adalah kontraksi otot-otot rahim pada persalinan. Pada waktu kontraksi otot-otot rahim menguncuk sehingga menjadi tebal dan lebih pendek.. Kavum uteri menjadi lebih kecil serta menguncuk sehingga menjadi tebal dan lebih pendek.. Kavum uteri menjadi lebih kecil serta mendorong janin dan kantong amnion kearah segmen bawah rahim dan serviks

mendorong janin dan kantong amnion kearah segmen bawah rahim dan serviks Pembagian dan sifat-sifat His

Pembagian dan sifat-sifat His

 His pendahuluan.His pendahuluan. a.

a. His tidak kuat, tidak teraturHis tidak kuat, tidak teratur b.

b. Menyebabkan show2.Menyebabkan show2.

 His pembukaan.His pembukaan. a.

a. His pembukaan serviks sampai terjadi pembukaan lengkap 10 mmHis pembukaan serviks sampai terjadi pembukaan lengkap 10 mm b.

b. Mulai kuat teratur dan sakit3.Mulai kuat teratur dan sakit3.

 His pengeluaran/his mengedan (kala II)His pengeluaran/his mengedan (kala II) a.

a. Sangat kuat, teratur, simetris, terkoordinasi dan lamaSangat kuat, teratur, simetris, terkoordinasi dan lama b.

b. His untuk pengeluaran janinHis untuk pengeluaran janin c.

c. Koordinasi bersama antara his kontraksi, otot perut, kontraksidiafragma danKoordinasi bersama antara his kontraksi, otot perut, kontraksidiafragma dan ligament

ligament

 His pelepasan urin (Kala III)His pelepasan urin (Kala III)

Kontraksi sedang untuk melepaskan dan melahirkan plasenta Kontraksi sedang untuk melepaskan dan melahirkan plasenta

 His pengiring (Kala IV)His pengiring (Kala IV)

Kontraksi lemah, masih relative nyeri, pengecilan dalam beberapa Kontraksi lemah, masih relative nyeri, pengecilan dalam beberapa  jam/hari

(6)

2.

2. Tenaga mengejanTenaga mengejan

Setelah pembukaan lengkap dan setelah ketuban pecah, tenaga yang mendorong Setelah pembukaan lengkap dan setelah ketuban pecah, tenaga yang mendorong anak

anak keluar keluar setelah his, setelah his, terutama disebabkan terutama disebabkan oleh oleh otot otot dinding dinding perut perut yangyang mengakibatkan peninggian tekanan intra abdomen, pada saat kepala sampai pada dasar mengakibatkan peninggian tekanan intra abdomen, pada saat kepala sampai pada dasar panggul, timbul suatu refleks yang mengakibatkan pasien menutup glotisnya, panggul, timbul suatu refleks yang mengakibatkan pasien menutup glotisnya, mengkontraksikan otot-otot perutnya dan menekan diafragmanya ke bawah. Tenaga mengkontraksikan otot-otot perutnya dan menekan diafragmanya ke bawah. Tenaga mengejan ini hanya dapat berhasil kalau pembukaan sudah lengkap

mengejan ini hanya dapat berhasil kalau pembukaan sudah lengkap 3.

3. Kontraksi otot-otot dinding perutKontraksi otot-otot dinding perut 4.

4. Ligamtous action terutama ligamentum retundum.Ligamtous action terutama ligamentum retundum. Lig

Ligameament rotnt rotundundum meum mengangandunndung otog otot polot polos dan kas dan kalau utlau uteruerus s beberkrkonontrtrakaksi si ototot ot liligagamementnt rotundum ikut berkontraksi hinggal igament menjadi pendek. Pada tiap kontraksi, rotundum ikut berkontraksi hinggal igament menjadi pendek. Pada tiap kontraksi, fundus

fundus yang tadyang tadinya inya bersandar bersandar pada tpada tulang ulang punggung punggung berpindah berpindah ke depke depanan mend

mendesak esak didindndining pg pererut ut ke ke dedepapan. n. FunduFundus s uteruteri i terterlambalambat, t, sehisehingga ngga waktwaktu u kontkontraksraksii fund

fundus us tidatidak k dapatdapatnanaik ik ke ke atatasas

b)

b) Faktor Jalan Faktor Jalan Lahir Lahir ( Passage ( Passage ))

Adalah jalan lahir yang meliputi rangka panggul, dasar panggul, uterus dan vagina. Adalah jalan lahir yang meliputi rangka panggul, dasar panggul, uterus dan vagina. Agar passanger yaitu isi uterus dapat melalui jalan lahir tanpa rintangan maka jalan Agar passanger yaitu isi uterus dapat melalui jalan lahir tanpa rintangan maka jalan lahir tersebut harus normal.

lahir tersebut harus normal.

Keadaan-keadaan Memerlukan Spesialistis Keadaan-keadaan Memerlukan Spesialistis 1.

1. Primigravida dengan :Primigravida dengan :

 Umur diatas 30 tahunUmur diatas 30 tahun

 TB < 150 cmTB < 150 cm

 Dengan penyakit-penyakit tertentuDengan penyakit-penyakit tertentu

 Dengan komplikasi medis dan obstetricDengan komplikasi medis dan obstetric

 Kelainan panggulKelainan panggul

 Kelainan letak janinKelainan letak janin 2.

2. Multigravida dengan :Multigravida dengan :

 Umur diatas 35 tahunUmur diatas 35 tahun

 Telah punya anak lebih dari 7Telah punya anak lebih dari 7

 Dengan riwayat kehamilan dan persalinan yang buruk Dengan riwayat kehamilan dan persalinan yang buruk 

c)

c) PassagePassage

Adalah anak, air ketuban dan plasenata sehingga isi dari uterus yang akan Adalah anak, air ketuban dan plasenata sehingga isi dari uterus yang akan dilahirkan agar persalinan berjalan dengan lancar maka faktor passanger harus normal. dilahirkan agar persalinan berjalan dengan lancar maka faktor passanger harus normal.

d)

d) Psikologi ibuPsikologi ibu

Keadaan emosi ibu, suasana hatinya, adanya konflik, anak diinginkan atau tidak. Keadaan emosi ibu, suasana hatinya, adanya konflik, anak diinginkan atau tidak.

e)

e) PenolongPenolong

Dokter atau bidan yang menolong persalinan dengan pengetahuan dan ketrampilan Dokter atau bidan yang menolong persalinan dengan pengetahuan dan ketrampilan dan seni yang dimiliki. (Mochtar.1998 : 75)

(7)

G.

G. Tanda-tanda Permulaan PersalinanTanda-tanda Permulaan Persalinan

Sebelum terjadinya persalinan sebenarnya beberapa minggu sebelumnya wanita Sebelum terjadinya persalinan sebenarnya beberapa minggu sebelumnya wanita memasuki “bulannya” atau “minggunya” atau “harinya” yang disebut kala pendahuluan memasuki “bulannya” atau “minggunya” atau “harinya” yang disebut kala pendahuluan

(prepatory stage of labor)

(prepatory stage of labor). Tanda-tandanya sebagai berikut :. Tanda-tandanya sebagai berikut : a)

a) Ligthening atau settling atau dropping yaitu kepala turun memasuki pintu atasLigthening atau settling atau dropping yaitu kepala turun memasuki pintu atas panggul terutama pada primi gravid

panggul terutama pada primi gravid b)

b) Perut kelihatan agar melebar, fundus uteri turunPerut kelihatan agar melebar, fundus uteri turun c)

c) Perasaan sering atau susah kencing (polakisuria) karena kandung kemih tertekanPerasaan sering atau susah kencing (polakisuria) karena kandung kemih tertekan oleh bagian terbawah janin

oleh bagian terbawah janin d)

d) Perasaan sakit di perut dan di pinggang oleh adanya kontraksi-kontraksi lemah dariPerasaan sakit di perut dan di pinggang oleh adanya kontraksi-kontraksi lemah dari uterus, kadang disebut

uterus, kadang disebut “false labor pains”“false labor pains” e)

e) Serviks menjadi lembek, mulai mendatar dan sekresinya bertambah, bisaServiks menjadi lembek, mulai mendatar dan sekresinya bertambah, bisa bercampur darah

bercampur darah (bloody show)n(bloody show)n(Mochtar. 1998 : 93)(Mochtar. 1998 : 93)

H.

H. Tanda-tanda InpartuTanda-tanda Inpartu a)

a) Rasa sakit oleh adanya his yang dapat lebih kuat, sering dan teratur.Rasa sakit oleh adanya his yang dapat lebih kuat, sering dan teratur. b)

b) Keluar lendir dan bercampur darah (show) lebih banyak karena robekan-robekanKeluar lendir dan bercampur darah (show) lebih banyak karena robekan-robekan kecil pada serviks.

kecil pada serviks. c)

c) Kadang-kadang ketuban pecah dengan sendirinya.Kadang-kadang ketuban pecah dengan sendirinya. d)

d) Pada pemeriksaan dalam, serviks mendatar dan pembukaan telah ada.Pada pemeriksaan dalam, serviks mendatar dan pembukaan telah ada.

I.

I.Mekanisme PersalinanMekanisme Persalinan

a)

a) Kala PersalinanKala Persalinan

Proses persalinan terdiri dari 4 kala yaitu : Proses persalinan terdiri dari 4 kala yaitu :

1.

1. Kala IKala I

Dimulai sejak terjadinya kontraksi uterus dan pembukaan serviks hingga Dimulai sejak terjadinya kontraksi uterus dan pembukaan serviks hingga mencapai pembukaan lengkap (10 cm).

mencapai pembukaan lengkap (10 cm).

2.

2. Kala IIKala II

Dimulai dari pembukaan lengkap (10 cm) dan berakhir dengan lahirnya bayi. Dimulai dari pembukaan lengkap (10 cm) dan berakhir dengan lahirnya bayi.

3.

3. Kala IIIKala III

Dimulai sejak lahirnya bayi dan berakhir dengan lahirnya plasenta dan selaput Dimulai sejak lahirnya bayi dan berakhir dengan lahirnya plasenta dan selaput ketuban.

ketuban.

4.

4. Kala IVKala IV

Dimulai dari setelah lahirnya plasenta sampai 1-2 jam pertama post partum. Dimulai dari setelah lahirnya plasenta sampai 1-2 jam pertama post partum.

b)

b) Fisiologi PersalinanFisiologi Persalinan 1.

1. Kala I (kala pembukaan)Kala I (kala pembukaan)

Kala pembukaan dibagi atas 2 fase yaitu : Kala pembukaan dibagi atas 2 fase yaitu :

Fase laten Fase laten

(8)

Pada fase ini pembukaan berlangsung lambat, mulai 0-3 cm Pada fase ini pembukaan berlangsung lambat, mulai 0-3 cm berlangsung dalam 7-8 jam.

berlangsung dalam 7-8 jam. Fase aktif 

Fase aktif 

Pada fase ini pembukaan berlangsung lebih cepat mulai pembukaan Pada fase ini pembukaan berlangsung lebih cepat mulai pembukaan 4-10 cm, berlangsung 6 jam yang dibagi dalam 3 sub fase :

10 cm, berlangsung 6 jam yang dibagi dalam 3 sub fase :

 Periode akselerasi : berlangsung 2 jam, dari pembukaan 3 cmPeriode akselerasi : berlangsung 2 jam, dari pembukaan 3 cm  – 

 – 4 cm4 cm

 Periode dilatasi maksimal : berlangsung 2 jam, perbukaanPeriode dilatasi maksimal : berlangsung 2 jam, perbukaan berlangsung cepat menjadi 9 cm

berlangsung cepat menjadi 9 cm

 Periode deselerasi : berlangsung 2 jam, pembukaanPeriode deselerasi : berlangsung 2 jam, pembukaan berlangsung lambat menjadi 10 cm/lengkap

berlangsung lambat menjadi 10 cm/lengkap

Fase-fase yang dikemukakan di atas dijumpai pada primi gravida. Bedanya dengan Fase-fase yang dikemukakan di atas dijumpai pada primi gravida. Bedanya dengan multi gravida ialah :

multi gravida ialah :

Primi Primi

Serviks mendatar

Serviks mendatar (effacement)(effacement) dulu baru dilatasidulu baru dilatasi Berlangsung 13-14 jam

Berlangsung 13-14 jam

Multi Multi

Mendatar dan membuka bisa bersamaan Mendatar dan membuka bisa bersamaan Berlangsung 6-7 jam.

Berlangsung 6-7 jam. Perubahan pada kala I : Perubahan pada kala I : a.

a. Perubahan keadaan segmen atas dan segmen bawah rahimPerubahan keadaan segmen atas dan segmen bawah rahim

Dalam persalinan perbedaan antara segmen atas rahim dan segmen bawah Dalam persalinan perbedaan antara segmen atas rahim dan segmen bawah rahim tampak lebih jelas lagi.

rahim tampak lebih jelas lagi. 1.

1. Segmen atas memegang peranan yang aktif karena berkontraksi dan dindingnyaSegmen atas memegang peranan yang aktif karena berkontraksi dan dindingnya bertambah tebal dengan majunya persalinan

bertambah tebal dengan majunya persalinan 2.

2. Sebaliknya segmen bawah rahim memegang peranan pasif dan makin tipis denganSebaliknya segmen bawah rahim memegang peranan pasif dan makin tipis dengan majunya persalinan karena diregang

majunya persalinan karena diregang b.

b. Perubahan bentuk rahimPerubahan bentuk rahim

Pada tiap kontraksi sumbu panjang rahim bertambah panjang sedangkan Pada tiap kontraksi sumbu panjang rahim bertambah panjang sedangkan ukuran yang melintang maupun ukuran muka belakang berkurang.

ukuran yang melintang maupun ukuran muka belakang berkurang. c.

c. Perubahan faal ligamentum rotundumPerubahan faal ligamentum rotundum

Ligamentum rotumdum otot-otot polos dan kalau uterus berkontraksi. Ligamentum rotumdum otot-otot polos dan kalau uterus berkontraksi. Otot-otot ligamentum rotundum ikut berkontraksi hingga ligamentum rotundum menjadi otot ligamentum rotundum ikut berkontraksi hingga ligamentum rotundum menjadi pendek.

pendek. d.

d. Perubahan pendataran dari serviksPerubahan pendataran dari serviks

Pendataran terutama nampak pada portio yang makin pendek dan akhirnya rata Pendataran terutama nampak pada portio yang makin pendek dan akhirnya rata dengan majunya persalinan dan serviks yang pendek (lebih dari setengahnya telah dengan majunya persalinan dan serviks yang pendek (lebih dari setengahnya telah merata) merupakan tanda dari serviks yang matang.

(9)

e.

e. Pembukaan dari serviksPembukaan dari serviks

Yang dimaksud dengan pembukaan serviks ialah pembesaran dari ostium Yang dimaksud dengan pembukaan serviks ialah pembesaran dari ostium eksternum yang tadinya berupa suatu lubang dengan diameter beberapa milimeter eksternum yang tadinya berupa suatu lubang dengan diameter beberapa milimeter menjadi lubang yang dapat dilalui anak kira-kira 10 am diameternya.

menjadi lubang yang dapat dilalui anak kira-kira 10 am diameternya. f.

f. Perubahan pada vagina dan dasar panggulPerubahan pada vagina dan dasar panggul

Dalam kala I ketuban ikut meregangkan bagian atas vagina mengalami Dalam kala I ketuban ikut meregangkan bagian atas vagina mengalami perubahan menjadi bertambah meregang sehingga dapat dilalui anak. Setelah ketuban perubahan menjadi bertambah meregang sehingga dapat dilalui anak. Setelah ketuban pecah segala perubahan terutama pada dasar panggul ditimbulkan oleh bagian depan pecah segala perubahan terutama pada dasar panggul ditimbulkan oleh bagian depan anak. Oleh bagian depan yang maju itu, dasar panggul diregang menjadi saluran anak. Oleh bagian depan yang maju itu, dasar panggul diregang menjadi saluran dengan dinding yang tipis.

dengan dinding yang tipis. g.

g. Perubahan pada anusPerubahan pada anus

Dari luar, peregangan oleh bagian depan nampak pada perineum yang Dari luar, peregangan oleh bagian depan nampak pada perineum yang menonjol dan menjadi tipis sedangkan anus menjadi terbuka.

menonjol dan menjadi tipis sedangkan anus menjadi terbuka.

2.

2. Kala IIKala II

Perubahan/gerakan anak pada persalinan : Perubahan/gerakan anak pada persalinan : aa.. Turunnya kepalaTurunnya kepala

Turunnya kepala dapat dibagi dalam : Turunnya kepala dapat dibagi dalam : 1.

1. Masuknya kepala dalam pintu atas panggulMasuknya kepala dalam pintu atas panggul

Pada primi gravida sudah terjadi pada bulan terakhir dari kehamilan Pada primi gravida sudah terjadi pada bulan terakhir dari kehamilan tetapi pada multigravida biasanya baru terjadi pada permulaan persalinan.

tetapi pada multigravida biasanya baru terjadi pada permulaan persalinan. a.

a. Masuknya kepala ke dalam pintu atas panggul biasanya denganMasuknya kepala ke dalam pintu atas panggul biasanya dengan sutura sagitalis melintang dan dengan fleksi yang ringan

sutura sagitalis melintang dan dengan fleksi yang ringan b.

b. Kalau sutura sagitalis terdapat di tengah-tengah jalan lahir, ialahKalau sutura sagitalis terdapat di tengah-tengah jalan lahir, ialah tepat diantaranya symphysis dan promontorium, maka dikatakan kepala tepat diantaranya symphysis dan promontorium, maka dikatakan kepala dalam synclitsmus

dalam synclitsmus c.

c. Jika sutura sagitalis agak ke depan mendekati symphisis atau agak Jika sutura sagitalis agak ke depan mendekati symphisis atau agak  ke belakang mendekati promontorium, maka kita hadapi asynclitismus ke belakang mendekati promontorium, maka kita hadapi asynclitismus Asynclitismus posterior

Asynclitismus posterior

Kalau sutura sagitalis mendekati symphisis dan os parietale belakang lebih Kalau sutura sagitalis mendekati symphisis dan os parietale belakang lebih rendah dari os

rendah dari os parietale depan.parietale depan. Asynclitismus anterior Asynclitismus anterior

Kalau sutura sagitalis mendekati promontorium sehingga os parietale depan Kalau sutura sagitalis mendekati promontorium sehingga os parietale depan lebih rendah dari os parietale belakang.

lebih rendah dari os parietale belakang. 2.

2. Majunya kepalaMajunya kepala

Pada primi gravida majunya kepala terjadi setelah kepala masuk ke Pada primi gravida majunya kepala terjadi setelah kepala masuk ke dalam rongga panggul dan biasanya baru mulai pada kala II. Pada multi dalam rongga panggul dan biasanya baru mulai pada kala II. Pada multi

(10)

gravida sebaliknya majunya kepala dan masuknya kepala dalam rongga gravida sebaliknya majunya kepala dan masuknya kepala dalam rongga panggul terjadi bersamaan.

panggul terjadi bersamaan.

b. Fleksi b. Fleksi

Dengan majunya kepala biasanya juga fleksi bertambah hingga ubun-ubun Dengan majunya kepala biasanya juga fleksi bertambah hingga ubun-ubun kecil jelas lebih rendah dari ubun-ubun besar. Fleksi ini disebabkan karena anak  kecil jelas lebih rendah dari ubun-ubun besar. Fleksi ini disebabkan karena anak  didorong maju dan sebaliknya mendapat tahanan dari pinggir pintu atas panggul, didorong maju dan sebaliknya mendapat tahanan dari pinggir pintu atas panggul, serviks, dinding panggul atau dasar panggul. Akibat dari kekuatan ini ialah terjadinya serviks, dinding panggul atau dasar panggul. Akibat dari kekuatan ini ialah terjadinya fleksi karena momen yang menimbulkan fleksi lebih besar dari momen yang fleksi karena momen yang menimbulkan fleksi lebih besar dari momen yang menimbulkan defleksi.

menimbulkan defleksi.

c.

c. Putaran Putaran paksi paksi dalamdalam

Ialah putaran dari bagian depan sedemikian rupa sehingga bagian terendah dari Ialah putaran dari bagian depan sedemikian rupa sehingga bagian terendah dari bagian depan memutar ke depan ke bawah symphisis. Putaran paksi dalam tidak  bagian depan memutar ke depan ke bawah symphisis. Putaran paksi dalam tidak  terjadi tersendiri tetapi selalu bersamaan dengan majunya kepala dan tidak terjadi terjadi tersendiri tetapi selalu bersamaan dengan majunya kepala dan tidak terjadi sebelum kepala sampai ke Hodge III, kadang-kadang baru setelah kepala sampai di sebelum kepala sampai ke Hodge III, kadang-kadang baru setelah kepala sampai di dasar panggul.

dasar panggul.

d. Ekstensi/defleksi d. Ekstensi/defleksi

Disebabkan karena sumbu jalan lahir pada pintu bawah panggul mengarah ke Disebabkan karena sumbu jalan lahir pada pintu bawah panggul mengarah ke depan dan atas,

depan dan atas, sehingga kepala harus mengadakan ekstensi untuk melaluinya. Setelahsehingga kepala harus mengadakan ekstensi untuk melaluinya. Setelah sub occiput tertahan pada pinggir bawah symphisis maka lahirlah berturut-turut pada sub occiput tertahan pada pinggir bawah symphisis maka lahirlah berturut-turut pada pinggir atas perineum ubun-ubun besar, dahi, hidung, mulut, dan akhirnya dagu pinggir atas perineum ubun-ubun besar, dahi, hidung, mulut, dan akhirnya dagu dengan gerakan ekstensi.

dengan gerakan ekstensi. ee. . Putaran Putaran paksi paksi luarluar

Setelah kepala lahir, maka kepala anak memutar kembali ke arah punggung Setelah kepala lahir, maka kepala anak memutar kembali ke arah punggung anak untuk menghilangkan torsi pada leher yang terjadi karena putaran paksi dalam. anak untuk menghilangkan torsi pada leher yang terjadi karena putaran paksi dalam.

f. Ekspulsi f. Ekspulsi

Setelah putaran paksi luar, bahu depan sampai di bawah symphisis dan Setelah putaran paksi luar, bahu depan sampai di bawah symphisis dan menjadi hypomochlion untuk kelahiran bahu belakang. Kemudian bahu depan menjadi hypomochlion untuk kelahiran bahu belakang. Kemudian bahu depan menyusul dan selanjutnya seluruh badan anak lahir searah dengan paks jalan lahir. menyusul dan selanjutnya seluruh badan anak lahir searah dengan paks jalan lahir. Lamanya kala II pada primi 1 ½ - 2 jam dan pada multi ½ - 1 jam.

Lamanya kala II pada primi 1 ½ - 2 jam dan pada multi ½ - 1 jam.

3.

3. Kala III (kala pengeluaran uri)Kala III (kala pengeluaran uri)

Setelah bayi lahir, kontraksi rahim istirahat sebentar. Uterus teraba keras dengan Setelah bayi lahir, kontraksi rahim istirahat sebentar. Uterus teraba keras dengan fundus uterus setinggi pusat dan berisi plasenta yang menjadi tebal 2 x sebelumnya. fundus uterus setinggi pusat dan berisi plasenta yang menjadi tebal 2 x sebelumnya. Beberapa saat kemudian, timbul his pelepasan dan pengeluaran uri. Dalam waktu 5-1 Beberapa saat kemudian, timbul his pelepasan dan pengeluaran uri. Dalam waktu 5-1 menit seluruh plasenta terlepas, terdorong ke dalam vagina dan akan lahir spontan atau menit seluruh plasenta terlepas, terdorong ke dalam vagina dan akan lahir spontan atau dengan sedikit dorongan dari atas simfisis atau fundus uteri. Seluruh proses biasanya dengan sedikit dorongan dari atas simfisis atau fundus uteri. Seluruh proses biasanya berlangsung 5-30 menit setelah bayi lahir. Pengeluaran plasenta disertai dengan berlangsung 5-30 menit setelah bayi lahir. Pengeluaran plasenta disertai dengan pengeluaran darah kira-kira 100-200 cc.

(11)

4.

4. Kala IVKala IV

Adalah kala pengawasan selama 1 jam setelah bayi dan uri lahir untuk mengamati Adalah kala pengawasan selama 1 jam setelah bayi dan uri lahir untuk mengamati keadaan ibu terutama terhadap bahaya perdarahan postpartum.

keadaan ibu terutama terhadap bahaya perdarahan postpartum. Lamanya persalinan pada primi dan multi adalah :

Lamanya persalinan pada primi dan multi adalah : Primi Multi Primi Multi Kala

Kala I I 13 13 jam jam 7 7 jamjam Kala

Kala II II 1 1 jam jam ½ ½ jamjam Kala

Kala III III ½ ½ jam jam ¼ ¼ jamjam Lama

Lama persalinan persalinan : : 14 ½ 14 ½ jam jam 7 7 ¾ ¾ jamjam (Mochtar, 1998 : 97)

(Mochtar, 1998 : 97)

J.

J. Jalannya Persalinan Secara KlinisJalannya Persalinan Secara Klinis

a)

a) Kala IKala I

Persalinan kala I mempunyai tenggang waktu panjang yang memerlukan Persalinan kala I mempunyai tenggang waktu panjang yang memerlukan kesabaran parturien dan penolong. Mental penderita perlu dipersiapkan agar tidak  kesabaran parturien dan penolong. Mental penderita perlu dipersiapkan agar tidak  cepat putus asa dalam situasi menunggu disertai sakit perut karena his yang semakin cepat putus asa dalam situasi menunggu disertai sakit perut karena his yang semakin lama makin bertambah kuat.

lama makin bertambah kuat.

Tindakan yang perlu dilakukan adalah : Tindakan yang perlu dilakukan adalah : 1.

1. Memperhatikan kesabaran parturienMemperhatikan kesabaran parturien 2.

2. Melakukan pemeriksaan tekanan darah, nadi, temperatur dan pernapasan berkalaMelakukan pemeriksaan tekanan darah, nadi, temperatur dan pernapasan berkala sekitar 2-3 jam

sekitar 2-3 jam 3.

3. Pemeriksaan djj setiap ½ - 1 jamPemeriksaan djj setiap ½ - 1 jam 4.

4. Memperhatikan keadaan kandung kemih agar selalu kosongMemperhatikan keadaan kandung kemih agar selalu kosong 5.

5. Memperhatikan keadaan patologis :Memperhatikan keadaan patologis :

 Meningkatnya lingkaran BandleMeningkatnya lingkaran Bandle 

 Ketuban pecah sebelum waktu atau Ketuban pecah sebelum waktu atau disertai bagian janin yang menumbungdisertai bagian janin yang menumbung 

 Perubahan djjPerubahan djj 

 Pengeluaran mekonium pada letak kepalaPengeluaran mekonium pada letak kepala 

 Keadaaan his yang bersifat patologisKeadaaan his yang bersifat patologis 

 Perubahan posisi atau penurunan bagian terendah janinPerubahan posisi atau penurunan bagian terendah janin

6.

6. Parturien tidak diperkenankan mengejanParturien tidak diperkenankan mengejan (Manuaba, 1998 : 175)

(Manuaba, 1998 : 175)

b)

b) Kala IIKala II

Ada beberapa tanda dan gejala kala II persalinan : Ada beberapa tanda dan gejala kala II persalinan : 1.

1. Ibu merasakan ingin meneran bersamaan dengan terjadinya kontraksiIbu merasakan ingin meneran bersamaan dengan terjadinya kontraksi 2.

2. Ibu merasakan makin meningkatnya tekanan pada rektum dan atau vaginanyaIbu merasakan makin meningkatnya tekanan pada rektum dan atau vaginanya 3.

(12)

4.

4. Vulva, vagina dan spincter ani membukaVulva, vagina dan spincter ani membuka 5.

5. Peningkatan pengeluaran lendar darahPeningkatan pengeluaran lendar darah

Diagnosis kala II persalinan dapat ditegakkan atas dasar hasil pemeriksaan dalam Diagnosis kala II persalinan dapat ditegakkan atas dasar hasil pemeriksaan dalam yang menunjukkan :

yang menunjukkan : 6.

6. Pembukaan seviks telah lengkap atauPembukaan seviks telah lengkap atau 7.

7. bagian kepala bayi pada introitus vaginabagian kepala bayi pada introitus vagina (APN, 2002)

(APN, 2002)

c)

c) Kala IIIKala III

Setelah lahirnya bayi, otot uterus miometrium berkontraksi mengikuti Setelah lahirnya bayi, otot uterus miometrium berkontraksi mengikuti berkurangnya ukuran rongga uterus secara tiba-tiba. Penyusutan ukuran rongga uterus berkurangnya ukuran rongga uterus secara tiba-tiba. Penyusutan ukuran rongga uterus ini menyebabkan berkurangnya ukuran tempat implantasi plasenta, sedangkan ukuran ini menyebabkan berkurangnya ukuran tempat implantasi plasenta, sedangkan ukuran plasenta tidak berubah, maka plasenta akan menekuk, menebal, kemudian dilepaskan plasenta tidak berubah, maka plasenta akan menekuk, menebal, kemudian dilepaskan dari dinding uterus.

dari dinding uterus.

Tanda-tanda pelepasan plasenta : Tanda-tanda pelepasan plasenta :

 Perubahan bentuk dan tinggi fundus uteriPerubahan bentuk dan tinggi fundus uteri

 Tali pusat memanjangTali pusat memanjang

 Semburan darah tiba-tibaSemburan darah tiba-tiba Manajemen aktif kala III

Manajemen aktif kala III

Keuntungan manajemen aktif kala III : Keuntungan manajemen aktif kala III :

 Kala III persalinan lebih cepatKala III persalinan lebih cepat 

 Mengurangi jumlah kehilangan darahMengurangi jumlah kehilangan darah 

 Mengurangi kejadian retensio plasentaMengurangi kejadian retensio plasenta

 Langkah uta

 Langkah utama manajemma manajemen aktif kala Ien aktif kala III :II :

 Pemberian oksitosinPemberian oksitosin

 Letakkan kain bersih di atas perut ibu dan periksa uterusLetakkan kain bersih di atas perut ibu dan periksa uterus untuk memastikan tidak ada bayi yang lain

untuk memastikan tidak ada bayi yang lain

 Memberitahu ibu bahwa ia akan disuntik Memberitahu ibu bahwa ia akan disuntik 

 Selambat-lambatnya dalam waktu 2 menit setelah bayiSelambat-lambatnya dalam waktu 2 menit setelah bayi lahir segera suntikkan

lahir segera suntikkan

 Lakukan penegangan tali pusat terkendaliLakukan penegangan tali pusat terkendali

 Satu tangan diletakkan pada korpus uteri tepat di atasSatu tangan diletakkan pada korpus uteri tepat di atas symphisis pubis

symphisis pubis

 Tangan yang lain memegang tali pusat dekat vagina danTangan yang lain memegang tali pusat dekat vagina dan melakukan tarikan tali pusat terus menerus dalam melakukan tarikan tali pusat terus menerus dalam tegangan yang sama selama kontraksi

(13)

 Begitu plasenta terlepas, keluarkan dari jalan lahirBegitu plasenta terlepas, keluarkan dari jalan lahir dengan menggerakkan tangan atau klem pada tali pusat dengan menggerakkan tangan atau klem pada tali pusat ke arah bawah, lurus dan ke atas

ke arah bawah, lurus dan ke atas

 Setelah plasenta terlihat di vagina, kita tanggap danSetelah plasenta terlihat di vagina, kita tanggap dan perlahan memutar plasenta searah jarum jam untuk  perlahan memutar plasenta searah jarum jam untuk  mengeluarkan selaput ketuban

mengeluarkan selaput ketuban

 Pemijatan fundus uteriPemijatan fundus uteri

Dengan lambat tapi mantap, gerakkan tangan secara Dengan lambat tapi mantap, gerakkan tangan secara memutar pada fundus uteri sehingga uterus berkontraksi

memutar pada fundus uteri sehingga uterus berkontraksi  Macam-macam pelepasan plasenta :

 Macam-macam pelepasan plasenta :

 Secara SchultzelSecara Schultzel

Pelepasan dimulai dari bagian tengah plasenta, bagian plasenta yang Pelepasan dimulai dari bagian tengah plasenta, bagian plasenta yang nampak pada vulva ialah bagian fetal. Perdarahan tidak ada sebelum plasenta nampak pada vulva ialah bagian fetal. Perdarahan tidak ada sebelum plasenta lahir.

lahir.

 Secara DuncanSecara Duncan

Pelepasan mulai dari pinggir plasenta, plasenta lahir dengan pinggirnya Pelepasan mulai dari pinggir plasenta, plasenta lahir dengan pinggirnya terlebih dahulu, yang nampak di vulva ialah bagian maternal. Perdarahan terlebih dahulu, yang nampak di vulva ialah bagian maternal. Perdarahan sudah ada sejak bagian dari plasenta terlepas.

sudah ada sejak bagian dari plasenta terlepas.

Perasat untuk mengetahui lepasnya plasenta : Perasat untuk mengetahui lepasnya plasenta :

 KustnerKustner

Dengan meletakkan tangan disertai tekanan di atas symphisis, tali pusat Dengan meletakkan tangan disertai tekanan di atas symphisis, tali pusat ditegangkan, maka bila tali pusat masuk berarti belum lepas, diam atau maju ditegangkan, maka bila tali pusat masuk berarti belum lepas, diam atau maju atau bertambah panjang berarti sudah lepas.

atau bertambah panjang berarti sudah lepas.

 KleinKlein

Sewaktu ada his rahim kita dorong sedikit pada daerah fundus, bila tali Sewaktu ada his rahim kita dorong sedikit pada daerah fundus, bila tali pusat kembali masuk berarti belum lepas, diam atau turun atau bertambah pusat kembali masuk berarti belum lepas, diam atau turun atau bertambah panjang berarti sudah lepas.

panjang berarti sudah lepas.

 StassmanStassman

Tegangkan tali pusat dan ketok pada fundus uteri, bila tali pusat Tegangkan tali pusat dan ketok pada fundus uteri, bila tali pusat bergetar berarti belum lepas, tidak bergetar berarti

bergetar berarti belum lepas, tidak bergetar berarti sudah lepas.sudah lepas.

(Mochtar. 1998 : 107-108) (Mochtar. 1998 : 107-108)

d)

d) Kala IVKala IV

Kala IV dimulai dari lepasnya plasenta dan selaput ketuban. Observasi yang Kala IV dimulai dari lepasnya plasenta dan selaput ketuban. Observasi yang ketat dilakukan selama 2 jam post partum.

ketat dilakukan selama 2 jam post partum. Observasi yang dilakukan :

Observasi yang dilakukan : 1.

(14)

2.

2. Pemeriksaan Pemeriksaan yang yang dilakukandilakukan

 Tekanan darah, nadi, suhu, pernafasanTekanan darah, nadi, suhu, pernafasan 

 Kontraksi rahimKontraksi rahim 

 § Perdarahan§ Perdarahan 

 § § Kandung Kandung kemihkemih

K.

K. Tanda-tanda bayi lahir sehatTanda-tanda bayi lahir sehat

a)

a) Berat Berat badan bayi badan bayi 2500-4000 gram2500-4000 gram b)

b) Umur kehamilan 37 ± 40 mingguUmur kehamilan 37 ± 40 minggu c)

c) Bayi segera menangisBayi segera menangis d)

d) Bergerak aktif, kulit kemerahanBergerak aktif, kulit kemerahan e)

e) Mengisap ASI dengan baikMengisap ASI dengan baik f)

f) Tidak ada cacat bawaanTidak ada cacat bawaan

L.

L. Mitos-mitos Seputar PersalinanMitos-mitos Seputar Persalinan

a)

a) Mengonsumsi makanan pedas menyebabkan ibu yang hamil tua jadi cepatMengonsumsi makanan pedas menyebabkan ibu yang hamil tua jadi cepat melahirkan.

melahirkan.

Sebenarnya, ibu hamil tidak punya pantangan makanan tertentu. Tapi, ada Sebenarnya, ibu hamil tidak punya pantangan makanan tertentu. Tapi, ada makanan yang sebaiknya dihindari, seperti makan yang berasal dari keju yang sangat makanan yang sebaiknya dihindari, seperti makan yang berasal dari keju yang sangat lembik atau keju dari susu mentah. Makanan-makanan ini dikhawatirkan cepat busuk, lembik atau keju dari susu mentah. Makanan-makanan ini dikhawatirkan cepat busuk, sehingga mengandung bakteri yang disebut lysteria. Bakteri inilah yang sering sehingga mengandung bakteri yang disebut lysteria. Bakteri inilah yang sering dihubungkan dengan kemungkinan penyebab keguguran atau persalinan dini.

dihubungkan dengan kemungkinan penyebab keguguran atau persalinan dini.

b)

b) Mengepel lantai, banyak ‘jongkok’ dan ‘nungging’ akan mempercepat prosesMengepel lantai, banyak ‘jongkok’ dan ‘nungging’ akan mempercepat proses kelahiran.

kelahiran.

Bila kandungan sudah cukup bulan, seorang ibu hamil justru disarankan Bila kandungan sudah cukup bulan, seorang ibu hamil justru disarankan banyak melakukan aktifitas untuk dapat melancarkan persalinan. Bahkan gerakan banyak melakukan aktifitas untuk dapat melancarkan persalinan. Bahkan gerakan seperti „nungging‟ saat mengepel atau banyak berjalan kaki adalah pilihan aktifitas seperti „nungging‟ saat mengepel atau banyak berjalan kaki adalah pilihan aktifitas yang bisa dipertimbangkan.

yang bisa dipertimbangkan.

c)

c) Minum minyak kelapa memudahkan persalinanMinum minyak kelapa memudahkan persalinan

Minyak kelapa, memang konotasinya bikin lancar dan licin, namun dalam Minyak kelapa, memang konotasinya bikin lancar dan licin, namun dalam dunia kedokteran, minyak tak ada gunanya sama sekali dalam melancarkan persalinan. dunia kedokteran, minyak tak ada gunanya sama sekali dalam melancarkan persalinan. Mungkin secara psikologis, calon mama meyakini, dengan minum dua sendok minyak  Mungkin secara psikologis, calon mama meyakini, dengan minum dua sendok minyak  kelapa dapat memperlancar persalinannya. Jika itu demi ketenangan psikologisnya, kelapa dapat memperlancar persalinannya. Jika itu demi ketenangan psikologisnya, maka diperbolehkan, karena minyak kelapa bukan racun yang dapat membahayakan maka diperbolehkan, karena minyak kelapa bukan racun yang dapat membahayakan kehamilan.

kehamilan.

d)

d) Minum rendaman air rumput fatimah akan merangsang mulasMinum rendaman air rumput fatimah akan merangsang mulas

Memang, Rumput Fatimah bisa membuat mulas pada ibu hamil, tapi apa isi Memang, Rumput Fatimah bisa membuat mulas pada ibu hamil, tapi apa isi kandungan dan takarannya belum diteliti secara medis. Rumput Fatimah atau biasa kandungan dan takarannya belum diteliti secara medis. Rumput Fatimah atau biasa

(15)

disebut

disebut Labisia  Labisia PumilaPumila ini, berdasarkan kajian atas obat-obatan tradisional di Sabah,ini, berdasarkan kajian atas obat-obatan tradisional di Sabah, Malaysia, tahun 1998, dikatakan mengandung hormon

Malaysia, tahun 1998, dikatakan mengandung hormon OksitosinOksitosin yang dapatyang dapat membantu menimbulkan kontraksi. Jadi, konsultasikan dulu ke dokter sebelum membantu menimbulkan kontraksi. Jadi, konsultasikan dulu ke dokter sebelum meminumnya karena rumput ini hanya boleh diminum bila pembukaannya sudah meminumnya karena rumput ini hanya boleh diminum bila pembukaannya sudah mencapai 3-5 cm, letak kepala bayi sudah masuk panggul, mulut rahim sudah lembek  mencapai 3-5 cm, letak kepala bayi sudah masuk panggul, mulut rahim sudah lembek  atau tipis, dan posisi ubun-ubun kecilnya normal. Jika letak ari-ari di bawah atau atau tipis, dan posisi ubun-ubun kecilnya normal. Jika letak ari-ari di bawah atau bayinya sungsang, rumput ini tidak boleh diminum karena sangat berbahaya. Terlebih bayinya sungsang, rumput ini tidak boleh diminum karena sangat berbahaya. Terlebih  jika

 jika pembukaapembukaannya nnya belum belum ada, ada, tapi tapi calon calon mama mama justru justru dirangsang dirangsang mulasmulas menggunakan rumput ini, bisa menyebabkan janin naik dan membuat Mama sesak  menggunakan rumput ini, bisa menyebabkan janin naik dan membuat Mama sesak  nafas, hingga akhirnya dilakukan operasi.

nafas, hingga akhirnya dilakukan operasi.

e)

e) Berhubungan intim dengan suami jika ingin segera bersalinBerhubungan intim dengan suami jika ingin segera bersalin

Mitos itu ada benarnya juga sebab hormon

Mitos itu ada benarnya juga sebab hormon ProstaglandinProstaglandin yang ada di cairanyang ada di cairan

semen

semen (cairan yang dikeluarkan pria ketika ejakulasi), dapat menimbulkan kontraksi(cairan yang dikeluarkan pria ketika ejakulasi), dapat menimbulkan kontraksi rahim dan melembutkan leher rahim. Dengan demikian, proses persalinan mungkin rahim dan melembutkan leher rahim. Dengan demikian, proses persalinan mungkin saja terjadi lebih cepat. Selain itu, orgasme juga bisa memicu timbulnya kontraksi saja terjadi lebih cepat. Selain itu, orgasme juga bisa memicu timbulnya kontraksi rahim. Tapi, kalau memang belum waktunya melahirkan, berhubungan intim beberapa rahim. Tapi, kalau memang belum waktunya melahirkan, berhubungan intim beberapa kali pun tak akan membuat calon Mama segera melahirkan.

kali pun tak akan membuat calon Mama segera melahirkan.

f)

f) Minum madu dan telur dapat menambah tenaga untuk persalinanMinum madu dan telur dapat menambah tenaga untuk persalinan

Madu tak boleh sembarangan dikonsumsi ibu hamil. Jika BB-nya cukup, Madu tak boleh sembarangan dikonsumsi ibu hamil. Jika BB-nya cukup, sebaiknya jangan minum madu karena bisa mengakibatkan overweight. Bukankah sebaiknya jangan minum madu karena bisa mengakibatkan overweight. Bukankah madu termasuk karbonhidrat yang paling tinggi kalorinya? Jadi, madu boleh diminum madu termasuk karbonhidrat yang paling tinggi kalorinya? Jadi, madu boleh diminum hanya jika BB-nya kurang. Begitu BB naik dari batas yang ditentukan, sebaiknya hanya jika BB-nya kurang. Begitu BB naik dari batas yang ditentukan, sebaiknya segera hentikan. Demikian juga dengan telur, pada dasarnya selama telur itu matang segera hentikan. Demikian juga dengan telur, pada dasarnya selama telur itu matang maka tidak akan berbahaya bagi kehamilan. Hal ini disebabkan karena telur banyak  maka tidak akan berbahaya bagi kehamilan. Hal ini disebabkan karena telur banyak  mengandung protein yang dapat menambah kalori tubuh.

mengandung protein yang dapat menambah kalori tubuh.

g)

g) Makan duren, tape, dan nanas bisa membahayakan persalinan.Makan duren, tape, dan nanas bisa membahayakan persalinan.

Ini benar karena bisa mengakibatkan perndarahan atau keguguran. Duren Ini benar karena bisa mengakibatkan perndarahan atau keguguran. Duren mengandung alkohol, jadi panas ke tubuh. Begitu juga tape serta aneka masakan yang mengandung alkohol, jadi panas ke tubuh. Begitu juga tape serta aneka masakan yang menggunakan arak, sebaiknya dihindari. Buah nanas juga, karena bisa mengakibatkan menggunakan arak, sebaiknya dihindari. Buah nanas juga, karena bisa mengakibatkan keguguran

keguguran

h)

h) Persalinan normal akan menyebabkan lemahnya fungsi kandung kemih.Persalinan normal akan menyebabkan lemahnya fungsi kandung kemih.

Mungkin, ada wanita yang pernah melahirkan dengan proses persalinan normal Mungkin, ada wanita yang pernah melahirkan dengan proses persalinan normal (melalui vagina) dan kebetulan mengalami kerusakan otot dan jaringan ikat rongga (melalui vagina) dan kebetulan mengalami kerusakan otot dan jaringan ikat rongga panggul, sehingga menyebabkannya tak bisa menahan keluarnya air kencing. Asal panggul, sehingga menyebabkannya tak bisa menahan keluarnya air kencing. Asal tahu saja, kondisi ini sebenarnya jarang sekali ditemui. Jika Anda takut, lalu tahu saja, kondisi ini sebenarnya jarang sekali ditemui. Jika Anda takut, lalu merencanakan untuk operasi caesar hanya karena menganggap bahwa operasi lebih merencanakan untuk operasi caesar hanya karena menganggap bahwa operasi lebih aman daripada melahirkan secara normal, maka Anda harus berpikir dua kali. Sebab, aman daripada melahirkan secara normal, maka Anda harus berpikir dua kali. Sebab, operasi caesar merupakan operasi besar yang juga berisiko (termasuk kemungkinan operasi caesar merupakan operasi besar yang juga berisiko (termasuk kemungkinan

(16)

teririsnya kandung kemih ketika dilakukan operasi). Sebenarnya, untuk menguatkan teririsnya kandung kemih ketika dilakukan operasi). Sebenarnya, untuk menguatkan otot panggul yang menyangga kandung kemih, Anda juga dapat melakukan latihan otot panggul yang menyangga kandung kemih, Anda juga dapat melakukan latihan Kegel. Latihan itu dapat dilakukan ketika hamil dan seminggu setelah Anda Kegel. Latihan itu dapat dilakukan ketika hamil dan seminggu setelah Anda melahirkan. Caranya, kerutkan otot seputar vagina, lakukan usaha seperti menahan melahirkan. Caranya, kerutkan otot seputar vagina, lakukan usaha seperti menahan kencing dan tahan sekitar 10 detik, kemudian lepaskan lagi. Lakukan hal ini sepuluh kencing dan tahan sekitar 10 detik, kemudian lepaskan lagi. Lakukan hal ini sepuluh kali setiap hari.

kali setiap hari.

i)

i) Begitu cairan ketuban pecah, bayi akan segera lahir.Begitu cairan ketuban pecah, bayi akan segera lahir.

Pada umumnya, setelah air ketuban pecah, masih membutuhkan waktu Pada umumnya, setelah air ketuban pecah, masih membutuhkan waktu berjam- jam

 jam untuk untuk kontraksi kontraksi sampai sampai bayi bayi lahir. lahir. Namun, Namun, dengan dengan pecahnya pecahnya ketuban, ketuban, prosesproses persalinan memang harus segera dilaksanakan. Karena, dikhawatirkan bakteri di persalinan memang harus segera dilaksanakan. Karena, dikhawatirkan bakteri di vagina akan masuk ke rahim dan menyebabkan infeksi pada janin.Lebih baik lagi jika vagina akan masuk ke rahim dan menyebabkan infeksi pada janin.Lebih baik lagi jika Anda datang ke rumah sakit atau rumah bersalin sebelum ketuban pecah. Dokter atau Anda datang ke rumah sakit atau rumah bersalin sebelum ketuban pecah. Dokter atau bidan biasanya akan membantu memecahkan kantung ketuban, agar kepala bayi bisa bidan biasanya akan membantu memecahkan kantung ketuban, agar kepala bayi bisa masuk ke rongga panggul pada saat yang tepat.

(17)

BAB III

BAB III

PENUTUP

PENUTUP

A.

A. Kesimpulan

Kesimpulan

Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi yaitu bayi, plasenta serta Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi yaitu bayi, plasenta serta selapunya yang dapat hidup dari dalam uterus melalui vagina atau jalan lain dengan selapunya yang dapat hidup dari dalam uterus melalui vagina atau jalan lain dengan menggunakan tenaga ibu sendiri.

menggunakan tenaga ibu sendiri.

Partus Normal / Partus Biasa adalah bayi lahir melalui vagina dengan letak belakang Partus Normal / Partus Biasa adalah bayi lahir melalui vagina dengan letak belakang kepala / ubun-ubun kecil, tanpa memakai alat / pertolongan istimewa, serta tidak melukai kepala / ubun-ubun kecil, tanpa memakai alat / pertolongan istimewa, serta tidak melukai ibu maupun bayi (kecuali episiotomi), berlangsung dalam waktu kurang dari 24 jam.

ibu maupun bayi (kecuali episiotomi), berlangsung dalam waktu kurang dari 24 jam. Pembagian Fase/Kala Persalinan

Pembagian Fase/Kala Persalinan a.

a. Kala I : Pematangan dan pembukaan serviks sampai lenkap (kala pembukaan)Kala I : Pematangan dan pembukaan serviks sampai lenkap (kala pembukaan) b.

b. Kala II : Pengeluaran bayi (kala pengeluaran)Kala II : Pengeluaran bayi (kala pengeluaran) c.

c. Kala III : Pengeluaran plasenta (kala uri)Kala III : Pengeluaran plasenta (kala uri) d.

d. Kala IV : Masa 2 jam setelah partus, terutama untuk observasiKala IV : Masa 2 jam setelah partus, terutama untuk observasi

B.

B. Saran

Saran

Saran yang diberikan pada petugas kesehatan maupun keluarga dalam menunjang proses Saran yang diberikan pada petugas kesehatan maupun keluarga dalam menunjang proses persalinan dan nifas :

persalinan dan nifas : a.

a. Saran untuk petugas kesehatanSaran untuk petugas kesehatan

 Hendaknya memupuk kebersamaan dengan rekan sejawat sehingga terciptaHendaknya memupuk kebersamaan dengan rekan sejawat sehingga tercipta hubungan saling menunjang

hubungan saling menunjang

 Senantiasa meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan baik yang didapat dariSenantiasa meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan baik yang didapat dari praktek lapangan maupun kursus, seminar dan lain-lain.

praktek lapangan maupun kursus, seminar dan lain-lain. b.

b. Saran untuk ibu dan keluargaSaran untuk ibu dan keluarga

 Dalam proses persalinan hendaknya ibu dapat kooperatif dan keluarga perluDalam proses persalinan hendaknya ibu dapat kooperatif dan keluarga perlu mendukung selama proses persalinan dan nifas

mendukung selama proses persalinan dan nifas

 Ibu atau keluarga mampu mengetahui tanda awal persalinan, sehingga pertolonganIbu atau keluarga mampu mengetahui tanda awal persalinan, sehingga pertolongan yang tepat dan aman dapat segera diberikan

yang tepat dan aman dapat segera diberikan

 Ibu dan keluarga mau melaksanakan aturan rumah sakit dan penjelasan olehIbu dan keluarga mau melaksanakan aturan rumah sakit dan penjelasan oleh petugas

petugas c.

c. Kepada masyarakat diharapkan dapat mendukung program pemerintah dibidangKepada masyarakat diharapkan dapat mendukung program pemerintah dibidang kesehatan untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi.

kesehatan untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi. d.

d. Kepada mahasiswa agar sering membaca buku dari referensi,guna meluaskanKepada mahasiswa agar sering membaca buku dari referensi,guna meluaskan wawasan dan informasi.

Referensi

Dokumen terkait

Masing-masing Manager ULTG bertanggung jawab terhadap proses kegiatan Inspeksi dan pemeliharaan ROW di masing-masing jalur SUTT yang menjadi tanggung jawab

M6 juga setuju bahwa metode yang diterapkan dalam kelas efektif, dia mengatakan: “Kalau menurut saya, efektif sih pak, maksudnya kalau kenalan gitu, kalau saya kan

a) Kekeringan meteorologis adalah kekeringan yang berhubungan dengan kurangnya curah hujan yang terjadi berada di bawah kondisi normal dalam suatu musim.

Setelah terjadi pembentukan persepsi terhadap agribisnis salak organik, akan muncul sikap pemuda desa terhadap agribisnis salak organik, terutama pada faktor modal, yaitu

Karya Tulis Ilmiah ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan upaya konservasi lahan dengan menggunakan metode deskriptif yang berasal dari kajian

Sebagai persiapan mengajar pada mata pelajaran Al-Quran guru Thoriqoty di SMA Mambaus Sholihin Blitar mempersiapkan materi, menentukan teknik atau metode yang cocok

(2) Dewan Penasehat terdiri dari pensiunan Inspektur Tambang yang mempunyai kemampuan (kapabilitas) dan bersedia untuk menjadi Dewan Penasehat KITA; (3) Anggota Dewan

Bahasa Bali merupakan salah satu bahasa daerah besar di Indonesia, yang memiliki tradisi lisan dan tulis. Sebagai tradisi lisan bahasa Bali eksis digunakan sebagai alat komunikasi intrapenutur pada masyarakat Bali,