• Tidak ada hasil yang ditemukan

Presepsi Fiskus Dan Wajib Pajak Terhadap Penerapan Sistem e

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Presepsi Fiskus Dan Wajib Pajak Terhadap Penerapan Sistem e"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

PRESEPSI FISKUS DAN WAJIB PAJAK TERHADAP PENERAPAN SISTEM E-BILLING PADA KANTOR PENGAWASAN DAN PELAYANAN BEA CUKAI TIPE

PRATAMA BANYUWANGI

PRAPOPOSAL UNTUK SKRIPSI S-1

PROGRAM STUDI AKUNTANSI (PSDKU BANYUWANGI)

DEPARTEMEN AKUNTANSI

DIAJUKAN OLEH :

HENY DWI NOVITASARI NIM : 041411535039

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS AIRLANGGA

SURABAYA

(2)

KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS AIRLANGGA Nomor :

Hal : Permohonan Penyusunan Skripsi dan Dosen pembimbing Lamp : Prapoposal

Kepada

Yth. Koordinator Program Studi S1 Akuntansi PSDKU Banyuwangi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga

SURABAYA

Sehubungan dengan telah memenuhi syarat-syarat yang ditentukann oleh Fakultas sebagaimana tercantum dalam Petunjuk Pelaksanaan pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga, maka dengan ini :

Nama : Heny Dwi Novitasari NIM : 041411535039

Program Studi : S1 Akuntansi PSDKU Banyuwangi

Mengajukan permohonan untuk diperkenankan membuuat/menyusun Proposal Penelitian untuk menyusun skripsi dengan judul/topic seperti terlampir. Serta memperoleh Dosen pembimbing.

Surabaya, 28 September 2017 Pemohon

(Heny Dwi Novitasi )

Mahasiswa yang bersangkutan harap menemui dosen pembimbing di bawah ini : ………..TT………..

Menyetujui,

Surabaya, September 2017 Koordinator Program Studi

(Anak Agung Gde Satya Utama, SE., M.Ak., Ak. CA) NIP: 198210152005011001

 Lembar 1 untuk Koordinator Program Studi  Lembar 2 untuk Dosen pembimbing

(3)

PRAPOPOSAL SKRIPSI

I. Latar Belakang

Di Indonesia, pajak memiliki perananan penting dalam perekonomian Indonesia karena pajak merupakan penerimaan Negara paling utama yang digunakan untuk APBD maupun APBN. Cukai dan kepabeanan adalah salah satu sektor pajak yang dipungut oleh Institusi dibawah naungan Kementrian Keuangan yaitu Bea Cukai yang memiliki tugas sebagai revenue collector. Ruang lingkup dari Bea cukai sebagai pemungut adalah Bea Masuk, PPN Impor, PPh pasl 22 impor, PPnBM impor, Sanksi administrasi berupa denda, Cukai Hasil tembakau, Cukai Etil Alkohol, Cukai Minuman Mengandung Etil Alkohol, Denda Administrasi Cukai, PPN Hasil tembakau, Pajak Rokok. Pajak cukai merupakan penyumbang terbesar terhadap penerimaan Negara dibandingkan dengan pungutan pajak lainnya yang di pungut oleh Ditjen Bea dan cukai. Berikut adalah data mengenai realisasi penerimaan dari Ditjen Bea dan Cukai tahun 2016.

REALISASI PENERIMAAN TAHUN 2016 Data per Tanggal

PUNGUTAN TARGET (Rp) PENERIMAAN (Rp) REALISASI (Rp) Bea Keluar 2,883,234.00 2,271,121.00 78.77 Bea Masuk 37,203,870.00 26,404,321.00 70.97 Cukai 146,439,923.00 95,510,748.97 63.17 Pajak Dalam Rangka Impor 0.00 135,975,149.10 ∞ TOTAL Penerimaan 257,161,341.33 Target (BM, Cukai, BK) 186,527,027.00 Realisasi (%) 137.87

(4)

Penggunaan teknologi di Indonesia semakin meningkat seiring dengan perkembangan zaman, sehingga perkembangan pelayanan juga mendapatkan dampak dengan timbulanya pelayanan yang dilakukan secara online. Pada tanggal 10 Februari 2014 Kementrian Keuangan menerbitkan kebijakan baru yang dituangkan dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor PMK 32/PMK 05/2014 tentang Sistem Penerimaan Negara secara Elektronik. Kebijakan tersebut mengatur terkait dengan mekanisme penyetoran Penerimaan Negara antara lain Ketentuan, Ruang Lingkup, Penunjukan Bank/Pos Presepsi, Pelaksanaan User Acceptance Test (UAT), Rekening Penerimaan Negar, Penyetoran Penerimaan Negara, PenataUsahaan Penerimaan Negara, Pelimpahan Penerimaan Negara dan Penyampaian Laporan oleh Bank/Pos Presepsi, Rekonsiliasi Penerimaan Negara.dengan keluarnya peraturan tersebut, Kementrian keuangan menggunakan sistem pembayaran penerimaan Negara Secara Elektronik. Salah satun institusi Kementrian Keuangan yang menerapkan Sistem Pembayaran Penerimaan Negara secara Elektronik adalah Direktorat Jenderal Bea dan cukai.

Aplikasi E-Billing merupakan sistem penerimaan Negara yang dekenal dengan Modul Penerimaan Negara Generasi kedua (MPN-G2) hasil pengembangan dari Modul Penerimaan Negara (MPN) yang beroperasi sejak tahun 2007. MPN –G2 merupakan pengoptimalan dari teknologi informasi dengan mengembangkan sistem penerimaan Negara yang lebih modern (transaksi elektronik). Pengembangan MPN menjadi MPN-G2 dilakukan dengan pembangunan sistem settlement yang terintregasi secara langsung dengan aplikasi billing yang di kembangkan oleh Direktorat Jenderal pajak, Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, dan Direktorat Jenderal Anggaran yang ditangani oleh Direktorat Jenderal Perbendaharaan. Di instansi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai penggunaan aplikasi Billing Online diintregasikan dengan aplikasi yang memiliki keterkaitan dengan proses pembayaran atas pungutan cukai dan pungutan pabean yang menjadi sumber penerimaan Negara, antara lain : Sistem Aplikasi Cukai (SAC). CEISA Impor, CEISA Ekspor, Sistem Aplikasi Piutang dan pengembalian (SAPP). Ruang lingkup dari Billing Online DJBC antara lain penerimaan data tagihan pembayaran mengenai pelayanan dokumen cukai dan pabean dari Sistem Komputer Pelayanan (SKP) Pabean/Cukai maupun perekaman secara manual, mencetak struk billing, membuat data billing DJBC, mengirimkan data Billing

(5)

DJBC ke Sistem MPN, menerima data NTPN dari MPN yang merupakan tanda sah Penerimaan Negara, Mengirimkan data NTPN ke SKP.

Aplikasi Billing Online baru mulai diterapkan di Ditjen Bea Cukai tanggal 01 Januari 2016. Namun, Menurut Buyung selaku pegawai pelayanan Aplikasi Billing Online di Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Kabupaten Banyuwangi baru berroperasi setahunbelakangan ini tepatnya Aplikasi E-Billing Baru dioperasikan di KPPBC Banyuwangi pertengahan Tahun 2016. Dengan adanya peralihan cara pembayaran pajak dari sistem manual ke sistem online melalui e-billing diharapkan pungutan pajak dapat efektif serta efisien, lebih akurat, dan mampu meningkatkan penerimaan pajak.

Dalam penelitian sebelumnya terdapat penelitian mengenai E-billing. Penelitian M.Syawal Murry, Ni Kadek Sinarwati, Gede Adi Yuniarta (2017) tentang presepsi fiskus dan wpop terhadap penerapan E-Billing di KPP Pratama Singaraja. Penelitian tersebut dilakukan dikantor pajak Singaraja dengan variable independent presepsi fiskus dan wajib pajak orang pribadi.

Berdasarkan uraian diatas, penelitian lanjutan mengenai presepsi fiskus dan wajib pajak terhadap penerapan E-billing. Penelitian ini berjudul “PRESEPSI FISKUS DAN WAJIB PAJAK TERHADAP PENERAPAN SISTEM E-BILLING PADA KANTOR PENGAWASAN DAN PELAYANAN BEA CUKAI TIPE PRATAMA BANYUWANGI”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui presepsi dari fiskus dan presepsi wajib pajak terhadap penerapan E-Billing. Perbedaan dari penelitian ini dengan penelitian sebelumnya terletak pada objek penelitian . objek penelitian sebelumnya berada di Kantor pajak sedangkan untuk penelitian ini objeknya berada di kantor beacukai banyuwangi.

II. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas penulis merumuskan masalah bagaimana presepsi Fiskus KPPBC dan wajib pajak yang terdaftar di KPPBC terhadap penerapan E-Billing, dan kelebihan serta keterbatasan dari setiap proses menurut wajib pajak

III. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk memberikan bukti empiris mengenai presepsi fiskus dan presepsi wajib pajak

(6)

dalam penerapan Sistem E-Billing yang digulirkan oleh Ditjen Beacukai, dan mengetahui kelebihan serta keterbatasan dari setiap proses menurut wajib pajak.

IV. Manfaat Penulis 1. Bagi Penulis

Penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan tentang sistem E-Billing yang digulirkan oleh Ditjen Beacukai.

2. Bagi Kantor Pengawasan dan Pelayanan Beacukai\

Penelitian ini diharapkan berguna untuk bahan evalusi dan masukan dalam penerapan sistem E-Billing

3. Bagi Akademisi

Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai tambahan sumber pengetahua serta perbandingan studi untuk selanjutnyamengenai prespsi fiskus dan presepsi wajib pajak terhadap penerapan sistem E-Billing

4. Bagi Mahasiswa dan Peneliti Selanjutnya

Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan untuk mengetahui bagaimana presepsi fiskus dan presepsi wajib pajak dalam penerapan sistem E-Billing

(7)

DAFTAR PUSTAKA

Murry, M Syawal, Dkk, 2017. Presepsi Fiskus dan Wajib Pajak Orang Pribadi (WPOP) Terhadap Penerapan E-Billing pada Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Singaraja, e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1, Vol: 7. No 1.

Yusdita, Elana Era, 2017. Studi Interpretif untuk Memahami Perilaku Keengganan Menggunakan E-Billing. Assets: Jurnal Akuntansi dan pendidikan, Vol 6 ,85-91. Handayani, Ni Putu Milan, Naniek Noviari, 2016. Pengaruh Presepsi Manajemen Atas

Keunggulan Penerapan E-Billing dan E-SPT Pajak Pertambahan Nilai pada Kepatuhan Perpajakan. E-jurnal Akuntansi Universitas Udayana , Vol 15 , 1001-1028 Ilham, Mohamad. 2017. Analisis Model Penerimaan Teknologi pada Wajib Pajak dalam

Menggunakan Sistem E-Billing di Kantor Pelayanan Pratama Merauke, Jurnal Manajeman dan Informatika Komputer pelitan Nusantara, Vol 21, 61-78.

Singh, Sukhpal, Inderveer Chana, 2013. Advance Billing And Metering Architecture for Infrastructure as a Service. International Journal of Cloud Computing and Services Science (IJ-Closer), Vol 2, No 2, 123-133.

Mazibuko, Gezani Phineas, 2015. The Impact Of The Municipal Billing System On Revenue Collection In Selected South African Cities. UMI Dissertation Publishing Proquest LLC.

Utami, Tri, Dkk, 2017, Pengaruh Pengetahuan Tentang Penggunaan E-Billing, Kualitas Sistem, Kepatuhan Membayar Pajak, Terhadap Efektifitas Pelaporan Pajak. Seminar National IENACO, ISSN: 2337-4349, 839-846.

Sugiarto, Ribut, 2015. Sistem Pembayaran Penerimaan Negara Secara Elektronik (E-Billing) Di Direktorat Jenderal Bea dan Cukai. Pusdiklat Bea dan Cukai, ISSN: 2088-2491 Realiasi Penerimaan Pajak Tahun 2016, (Diakses tanggal 27 September 2017 pada

http://www.beacukai.go.id/statistik/2016.html).

Republik Indonesia, 2014. Peraturan Menteri Keuangan Nomor PMK 32/PMK 05/2014 tentang Sistem Penerimaan Negara Secara Elektronik.

Direktorat Informasi kepabeanan dan Cukai, Petunjuk operasional Aplikasi Billing Sistem Vol2. Billing Sistem Portal Pengguna jasa (Direktorat Jenderal Bea dan cukai tahun 2016 versi 4.0)

(8)

Referensi

Dokumen terkait

Ini disebabkan oleh beberapa hal, yaitu: (1) pengadaan terbitan berseri umumnya bersumber dari hadiah, padahal hadiah bukan andalan pembinaan koleksi di perpustakaan;

Secara rinci kondisi proses pembelajaran dan aktivitas belajar siswa sebagai berikut (1) siswa mengikuti kegiatan belajar mengajar dengan tertib, tidak malu-malu lagi, (2) siswa

Antioksidan sekunder, merupakan antioksidan alami yang dapat diperoleh dari tanaman atau hewan berupa tokoferol, vitamin C, betakaroten, flavonoid dan senyawa fenolik yang

Berdasarkan pada pengujian yang dilakukan maka dapat diambil kesimpulan, sistem rekomendasi pemesanan pembelian barang dengan metode logika fuzzy model base

Judul Skripsi : KEDUDUKAN CLOSED CIRCUIT TELEVISION (CCTV) SEBAGAI ALAT BUKTI DALAM PEMBUKTIAN MENURUT HUKUM ACARA PERDATA (STUDI KASUS PUTUSAN

d) Wajib Pajak membuka situs Direktorat Jenderal Pajak dengan alamat http://www.pajak.go.id. e) Wajib Pajak memilih menu sistem e-Registration dan membuat account baru,

Maka, dengan ini peneliti akan melakukan sebuah penelitian yang berjudul “Dampak Penerapan Sistem e-Filing dan e-Billing Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang

Pengertian e-SPT adalah data SPT wajib pajak dalam bentuk elektronik yang dibuat oleh wajib pajak dengan menggunakan aplikasi e-SPT yang disediakan oleh Direktorat Jenderal Pajak,