• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB VII PENGOLAHAN LIMBAH INDUSTRI TIMAH DARI AKI BEKAS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB VII PENGOLAHAN LIMBAH INDUSTRI TIMAH DARI AKI BEKAS"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

BAB VII

PENGOLAHAN LIMBAH INDUSTRI

TIMAH DARI AKI BEKAS

7.1. Pendahuluan

Usaha daur ulang aki bekas telah banyak dilakukan oleh industri rumah tangga dan kecil yang tersebar di berbagai tempat, biasanya tempat-tempat yang terpencil. Industri daur ulang aki jarang yang dilakukan oleh industri skala menengah-besar, hal ini dikarenakan usaha menengah-besar memerlukan biaya mobili-sasi pengumpulan aki bekas yang besar untuk memenuhi kapasitasnya sehingga dirasakan lebih menguntungkan meneri-ma hasil daur ulang setengah jadi industri kecil, untuk diproses lebih lanjut menjadi produk murni, maupun bahan baku impor (saat ini dilarang).

Industri daur ulang aki bekas ini apabila tidak ditata dan tanpa penggunaan teknologi yang tepat akan berakibat buruk terhadap lingkungan dan kesehatan manusia dalam pengumpul-an, pengangkutan maupun prosesnya. Pencemaran dari usaha daur ulang aki bekas ini adalah :

- Pencemaran udara yang berasal dari asap dan debu yang mengandung logam berat Pb.

- Bau sulfur yang spesifik.

- Limbah cair yang mengandung asam sulfat

Kegiatan daur ulang ini rasanya tidak mungkin dilarang, hal ini dikarenakan daur ulang aki merupakan mata pencaharian dan dirasakan sangat menguntungkan oleh para pendaur ulang. Dilain pihak kesadaran akan bahaya dari racun logam berat timbal (Pb) yang termasuk bahan beracun berbahaya (B3) masih belum disadari oleh kebanyakan masyarakat terutama para pendaur ulang. Oleh karena itu perlu adanya kerjasama masyarakat - pemerintah sehingga terbentuk kinerja daur ulang yang akrab lingkungan.

(2)

7.2. Uraian Proses Produksi

Aki merupakan komponen pencatu daya dalam kendaraan bermotor. Sampai saat ini komponen utamanya masih terbuat dari logam timbal (Pb) dan belum ada alternatif yang mampu menggantikannya. Sebagai pencatu daya, di dalam aki timbul reaksi kimia sebagai berikut :

Anoda : Pb(s) + SO4(aq) PbSO4(s) + 2e -Katoda : PbO2(s) + 4H + (aq) + SO4(aq) 2-+ 2e- PbSO4(s) + 2H2O(l)

Pb(s) + PbO2(s) + 2H2SO4 (aq) PbSO4(s) + 2H2O(l)

Gambar berikut menunjukkan susunan bagian dalam aki.

Gambar 7.1. Komponen di Dalam Aki

Reaksi tersebut di atas tidak dapat terjadi pada aki yang sudah rusak, sehingga aki tidak dapat menghasilkan daya lagi. Namun demikian logam-logam yang ada di dalam aki tersebut masih dalam kondisi yang baik dan dapat dimanfaatkan kembali. Untuk memanfaatkan komponen-komponen penyusun aki tersebut diperlukan pemisahan terlebih dahulu antar komponen yang ada, dan ini banyak dilakukan oleh para pengusaha daur ulang aki bekas.

(3)

Daur ulang aki ditujukan untuk mengambil logam timbal (Pb) atau disebut juga ingot dan plastik box, untuk dimanfaatkan kembali. Teknologi yang digunakan juga bermacam-macam dari yang sangat sederhana hingga teknologi tinggi, tetapi pada dasarnya logam timah diambil dengan cara reduksi-oksidasi (redoks) unsur timbal yang ada di dalam aki.

Dari proses daur ulang tersebut dihasilkan 2 jenis material yaitu :

1. Logam/Ingot timbal dimanfaatkan oleh : - pabrik aki sebagi sel aki baru - pabrik cat

- pabrik tabung TV

- keramik dan isolasi radio aktif 2. Plastik box dimanfaatkan oleh:

- pabrik aki - pabrik plastik

Didalam melakukan daur ulang timah dikenal beberapa alternatif teknologi. Pemilihan teknologi ini akan menentuan disain peralatan yang akan dipergunakan. Namun secara umum dalam usaha daur ulang timah dikenal teknologi sebagai berikut: a. Elektrokimia,

Yang dimaksud proses elektrokimia yaitu melakukan leaching segala metal maupun ion Pb menjadi Pb2+ selanjutnya dengan proses elektrolisis Pb2+ diubah menjadi Pb metal. Proses ini jarang dilakukan oleh industri kecil menengah maupun rumah tangga di Indonesia hal ini dikarenakan biaya investasi serta operasional yang mahal. Diagram proses elektrokimia adalah sebagai berikut :

(4)

Metallic Lead (Pb) Plumbous L ade (Pb2+) Leaching Reductive Electrolysis Lead Sulfate (PbSO4) Lead Dioxide (PbO2) Lead Sulfide (PbS) Lead Oxide (PbO) Na2SO4 Metallic Lead HCl + NaCl

Sumber : Technical Working Group Of The Basel Convention (EnTA) (2)

Gambar 7.2. Skema Proses Elektrokimia b. Proses Redoks

Prosesd redoks dipergunakan reaktor, yang berbentuk kupola maupun rotary kiln. Proses ini menggunakan karbon/arang serta udara sebagai reduktor dan oksidator untuk melelehkan sel aki menjadi timah cair. Suhu diperlukan untuk melelehkan timah sehingga akan terpisah anatar timah dan pengotor diantaranya sulfur.

Suhu operasi terjadi lebih dari 500O C. Proses ini banyak dilakukan di Indonesia, baik dengan teknologi yang sangat sederhana maupun yang sudah maju.

Skema proses redoks adalah sebagai berikut :

Gambar 7.3. Skema Proses Redoks

Udara Slag

Sel Aki Karbon

Pb Cair Cetak Produk

(5)

Teknologi yang berkembang di industri rumah tangga/IKM Indonesia saat ini biasanya hanya berupa kubangan di dalam tanah yang disebut “kuwen”. Prinsip operasi dari kuwen adalah dengan mencampur arang dan sel aki kemudian arang dinyalakan dengan menambah udara dari blower. Setelah sel timah mencair dipisahkan untuk dicetak. Debu logam berat berhamburan sehingga mencemari lingkungan.

Sketsa gambar “kuwen” adalah sebagai berikut :

Blower tanah

Arang + sel Aki

Gambar 7.4. Sketsa Daur Ulang Aki Bekas Secara Tradisional

Dari sketsa gambar diatas terlihat bahwa teknologi tradisional tersebut sangat tidak aman karena polusi udara yang mengandung logam berat (B3) timah, sehingga membahayakan bagi para pendaur ulang sendiri maupun lingkungan. Disamping itu gas-gas sisa pembakaran SOx maupun NOx selain mengakibatkan pencemaran udara juga akan menimbulkan bau spesifik sulfur.

Blower Timah cair

tanah

(6)

Untuk mengurangi pencemaran maka harus dilakukan pengisolasian sumber dampak, yaitu dengan memasang cerobong beserta perangkap debu. Bangunan cerobong bisa dibuat dari batu bata yang di plaster. Ceroong ini bekerja karena ada tarikan vent serta efek chime. Gambar sketsa cerobong adalah sebagai berikut :

Unit perangkap

debu

Vent

Gambar 7.5. Modifikasi Kuwen Dengan Memasang Cerobong Dan Perangkap Debu

Proses redoks dengan mengguakan kuwen adalah proses batch, apabila menggunakan proses kontinyu maka diperlukan reaktor yang berupa kiln maupun kupola. Dengan menggunakan kiln atau kupola memudahkan isolasi debu yang keluar saat pengecoran. Debu keluar bersama-sama dengan gas hasil

Blower Bangunan cerobong tanah Kuwen sebagai tempat “masak”

(7)

pembakaran masih mempunyai suhu yang tinggi (+ 450oC), sehingga perlu didinginkan.

Pendinginan dapat berupa pendinginan udara maupun pendinginan air. Pemanfaatan panas gas hasil pembakaran adalah untuk pemanasan awal udara umpan. Kelebihan panas dapat diturunkan dengan memasang kolom sprayer air. Kolom sprayer bermanfaat juga sebagai peralatan untuk menurunkan kandungan debu di dalam aliran gas tersebur. Debu di dalam air dapat dipisahkan dengan saringan, sementara air dapat di sirkulasi.

Slag yang merupakan hasil samping dari pengecoran adalah campuaran dari arang, besi serta komponen kecil lainnya dapat dimanfaatkan sebagai bahan pengisi pengganti pasir dalam pembuatan bahan bangunan.

Disain kiln maupun kupola terdiri dari bagian :

- Tahan panas terbuat dari bata tahan api

- Ruang bakar / ruang reaksi

- Tuyer sebagai tempat pemasukan udara

- Inlet sebagai tempat pemasukan bahan baku : arang, sel aki, gros

- Out let yang terdiri dari tiga bagian yaitu : o tempat pengeluaran produk

o pembuangan gas sisa pembakaran/ sisa reaksi o pengeluaran slag

Sketsa gambar kiln maupun kupola adalah sebagai berikut :

Gambar 7.6. Gambar Sketsa Kiln Arang, serbuk

besi, sel aki

Gas ke gas treatment

Slag + timah cair

(8)

Gambar 7.7. Sketsa Kupola

7.3. Limbah Yang Dihasilkan

Untuk mengetahui limbah yang dihasilkan dapat dipahami melalui proses yang dipergunakan. Di Indonesia industri daur ulang baik skala kecil maupun menengah lebih banyak menggunakan sistem redoks. Secara umum, skema daur ulang aki dan cemaran yang timbul disajikan dalam gambar berikut :

Ke cyclone

Inlet Bata tahan api

(9)

Aki bekas Pemotongan

Asam sulfat Kotak Plastik Sel Aki

Daur ulang Limbah cair Penghancuran Pencucian Pengeringan Extruder Pellet plastik Logam timah Pemurnian Gas Industri – Industri : - aki - cat - tabung TV - keramik dan

isolasi radio aktif

Debu

Gas

Bauslag

Gambar 7.8. Skema Daur Ulang Aki Dan Cemarannya

Sifat-sifat limbah adalah sebagai berikut :

a. Gas dan bau, cemaran ini berupa gas-gas sisa hasil pembakaran, SO2, debu, Pb dan lain lain.

b. Padat, berupa slag sisa daur ulang. Slag ini dapat dipergunakan sebagai bahan pengganti pasir maupun batu dalam bahan bangunan.

c. Limbah cair, limbah cair berupa asam sulfat biasanya limbah ini sudah tercecer di pengumpul maupun sumber.

(10)

7.3. Proses Pengolahan Limbah Gas dan Bau 7.3.1. Bahan dan Alat

Dalam melakukan daur ulang timah dari aki bekas dengan menggunakan reaktor, diperlukan perangkap debu, sehingga debu-debu yang terkumpul akan mudah dikendalikan. Jenis-jenis perangkap debu antara lain :

a. Cyclone b. Bag filter c. Scrubber

d. Electric Precipitator

Jenis peralatan tersebut dapat dikombinasikan satu sama lain, tergantung dari ukuran partikel, jumlah partikel, kondisi operasi. Disamping untuk menurunkan tingkat pencemaran debu, juga menurunkan suhu serta kadar sulfur dalam aliran udara hasil pembakaran.

Peralatan-peralatan tersebut diatas biasanya sebagian besar terbuat dari metal/besi kecuali untuk bag filter ditambah filter yang terbuat dari polyester maupun serat yang lain. Penggunaan perangkap debu Electric Precipitator (EP) dapat mengurangi tingkat polusi debu sampai 99% tetapi memerlukan catu daya DC yang besar, operasionalnya mahal sehingga akan sulit bagi IKM menggunakan alat ini.

Prinsip kerja dari cyclone adalah debu yang terdapat di dalam aliran gas berputar menuruti bodi cyclone. Dalam perputaran tersebut debu akan collapse dan jatuh. Sehingga gas yang keluar akan lebih bersih. Bag filter akan menyaring debu dengan diameter tertentu berdasar pada ukuran lubang mesh filter yang dipasang.

Scrubber bekerja dengan memanfaatkan prinsip cylone dan semburan air dan NaOH. Dengan adanya putaran gas dan semburan cairan tersebut maka debu akan turun disamping itu SOx yang terikut dalam gas akan bereaksi dengan soda untuk membentuk garam Na2SO4. Campuran air NaOH dapat disirkulasi.

(11)

7.3.2. Gambar Peralatan Gas bersih Gas kotor debu Gambar 7.9. Cyclone

7.4. Proses Pengolahan Limbah Padat

Hasil samping daur ulang ini adalah slag. Slag merupakan campuran karbon dengan logam-logam pengotor timah diantaranya besi (Fe). Slag biasanya berupa bongkahan dengan ukuran yang tidak beraturan. Slag bisa dipergunakan sebagai bahan bangunan sebagai subtitusi, kerikil maupun pasir. Slag dipecah dan diayak dengan mesh sesuai yang dikehendaki.

(12)

7.5. Daftar Pustaka

1. Tata Surdia, Prof. Ir, MS Met E, Kenji Chijiiwa, Prof DR., 2000. Teknik Pengecoran Logam

2. Technical Working Group Of The Basel Convention, 2002,

Preparation Of The Technical Guidelines For The Environmentally Sound Management Of Waste Lead-Acid Batteries

3. Kristanto P, 2002, “Ekologi Industri”, Edisi Pertama, Cetakan Pertama.

4. Peraturan Pemerintah RI Nomor 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara.

5. Parker, 1981. Air Pollution. John Willey & Sons, New York. 6. Perry R.H, 1984. Chemical Enggineering Hand Book, Sixth

Gambar

Gambar berikut menunjukkan susunan bagian dalam aki.
Gambar 7.2. Skema Proses Elektrokimia  b. Proses Redoks
Gambar 7.4. Sketsa Daur Ulang Aki Bekas Secara Tradisional
Gambar 7.5. Modifikasi Kuwen Dengan Memasang   Cerobong Dan Perangkap Debu
+4

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian dimaksudkan agar setiap perkara perceraian dan sengketa pada Pengadilan Agama Kabupaten Malang diselesaikan melalui perdamaian yang dilakukan melalui penundaan

Bagi petugas yang menyerahkan dan bukan pengurus perusahaan harus membawa surat kuasa dari Direktur/Pimpinan perusahaan bermaterai cukup (Rp.10.000,-) dan melampirkan

sebagaimana yang dijelaskan Ibnu Taimiyah dengan prosesi pelantikan Presiden dan Wakil Presiden yang dilakukan di Indonesia yaitu pertama, Prosesi pemilihan khalifah

Kuesioner, digunakan untuk mengevaluasi bagaimana hasil dari video dokumenter menguak sejarah Candi Cetho dengan menggunakan gaya ekspository ini, apa penilaian video

faktor yang Mempengaruhi Motivasi Ibu Bersalin dalam Pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini”.. Inisiasi menyusu dini (early initiation) atau permulaan menyusu dini adalah

Berdasarkan pemeriksaan hasil judul-judul penelitian yang ada pada perpustakaan Universitas Sumatera Utara (USU), khususnya pada Sekolah Pascasarjana Magister Kenotariatan

Hasil distribusi frekuensi tabulasi silang pada tabel 4.6 di ruangan kelas III Rumah Sakit Umum Daerah Kota Yogyakarta, jika dilihat dari segi karakteristik

Hal ini tidak sesuai dengan teori Kaplan dan Sanddoc, 2009 yang mengatakan bahwa dukungan psikososial keluarga adalah mekanisme hubungan interpersonal yang dapat