• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Gratification Soughth & Gratification Obtained Situs Jejaring Sosial Facebook (Studi Kasus Terhadap Pecandu Situs Jejaring Sosial Facebook di Institut Manajemen TELKOM)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Analisis Gratification Soughth & Gratification Obtained Situs Jejaring Sosial Facebook (Studi Kasus Terhadap Pecandu Situs Jejaring Sosial Facebook di Institut Manajemen TELKOM)"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS GRATIFICATION SOUGHTH & GRATIFICATION OBTAINED SITUS JEJARING SOSIAL FACEBOOK (STUDI KASUS TERHADAP PECANDU SITUS

JEJARING SOSIAL FACEBOOK DI INSTITUT MANAJEMEN TELKOM) Rini Indriani Gunawan¹, Alila Pramiyanti S.sos.², M.si³

¹Ilmu Komunikasi, Fakultas Komunikasi Dan Bisnis, Universitas Telkom

Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

(2)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian

Facebook pertama kali diluncurkan pada tanggal 4 Februari

2004 oleh Mark Zuckerberg (23) seorang programer komputer yang handal dengan tujuan sebagai media untuk saling mengenal bagi mahasiswa Harvard. Pada awalnya, “Facebook

bernama “The Facebook”, yang diambil dari nama lembaran dokumen yang dibagikan kepada setiap pelajar baru di Harvard yang menampilkan profil murid dan karyawan. Dalam waktu 24 jam saat peluncurannya, sebanyak 1200 pelajar Harvad langsung bergabung dan satu bulan kemudian lebih dari separuh pelajar disana sudah mendata profilnya.

Bulan berikutnya, jaringan tersebut kemudian dengan cepat meluas ke sekolah lain di wilayah Boston (Boston College, Boston University, MIT, Tufts), Manchester, Standford, NYU, Northwestern, dan semua sekolah yang termasuk ke dalam Ivy

League. Dalam waktu kurang dari empat bulan, 30 kampus telah

(3)

2 bergabung dalam jaringan tersebut. Situs yang beralamat di

thefacebook.com tersebut kemudian berubah nama menjadi

facebook.com pada bulan Agustus 2005. Nama facebook.com

tersebut dibeli dengan harga $200.000 (dua miliar rupiah, jika dolar seharga Rp. 10.000) dari Aboutface Corporation.

Gambar 4.1 Logo Facebook

Pada September 2005, Facebook kemudian membuka jaringannya untuk siswa SMU, tidak hanya untuk mahasiswa saja. Lalu kemudian berkembang lagi di perkantoran dan pada akhirnya bulan September 2006, Facebook membuka pendaftaran bagi siapa saja yang memiliki alamat e-mail.

Untuk mengembangkan Facebook lebih lanjut, Zuckerberg tidak bisa bekerja sendiri. Ia kemudian meminta bantuan dua temannya (Dustin Moskovitz dan Chris Hugh) untuk membantu

(4)

3 mengembangkan Facebook. Kepopuleran Facebook dan jumlah anggotanya yang semakin melonjak, pada pertengahan 2004,

Friendster mengajukan tawaan kepada Zuckerberg untuk

membeli situs jejaring sosial Facebook seharga 10 juta US Dollar, tetapi ditolak. Begitu juga dengan penawaran lainnya yang ditolah oleh Zuckerberg, seperti Viacom (750 juta US Dollar) dan Yahoo (1 Milyar US Dollar). Tak lama kemudian

Facebook mendapatkan sumbangan dana sebesar 12,7 juta US

Dollar dari Accel Partners untuk mengembangkan Facebook

hingga seperti sekarang. Profil staff Facebook.Inc diantaranya :

Mark Zuckerberg

Founder & Chief Executive Officer

Mark Zuckerberg adalah CEO dari Facebook yang menemukan situs terebut pada tahun 2004. Facebook adalah media sosial yang berfungsi untuk memudahkan orang dalam bekomunikasi dengan tengan-temannya, keluarga dan semua relasi yang dimiliki. Mark bertanggung jawab pada seluruh direksi dan strategi produk untuk kesejahteraan perusahaan Ia menciptakan desain dan infrastruktrur Facebook dari mulai teknologi sampai kepada perkembangannya. Mark ialah mahasiswa Harvard, dan ia seorang programmer yang handal.

(5)

4

1.2. Latar Belakang Penelitian

Internet merupakan kepanjangan dari Interconnection Networking. Menurut Jill. H. Ellsworth dan Matthew. V. Ellsworth (dalam buku Teknologi Informasi dan Komunikasi 2008: 3) :

“Internet is : large interconnected network of network computer linking people and computer all over the world, via phone line, satellites and other telecommunication systems”.

Pengertiannya adalah internet adalah jaringan besar yang saling berhubungan dari jaringan-jaringan komputer yang menghubungkan orang-orang dan komputerkomputer diseluruh dunia, melalui telepon, satelit dan sistem-sistem komunikasi yang lain. Internet dibentuk oleh jutaan komputer yang terhubung bersama dari seluruh dunia, memberi jalan bagi informasi untuk dapat dikirim dan dinikmati bersama. Untuk dapat bertukar informasi, digunakan protocol standar yaitu Transmision Control Protocol dan internet Protocol yang lebih dikenal sebagai TCP/IP.

(6)

5 Melalui internet kita bisa menemukan informasi apapun, mulai dari hal positif seperti berita, hiburan, opini dan sebagainya, hingga hal-hal yang negatif yang dengan mudah dapat ditemukan, seperti pornografi, kekerasan, dan sebagainya. Internet menjadi sebuah jendela informasi tanpa batas usia, jenis kelamin, kepribadian dan sebagainya. Bentuk informasi yang didapat melalui internet pun bermacam-macam. Bisa berupa teks seperti layaknya membaca koran, bisa berupa gambar diam seperti layaknya melihat foto atau komik, bisa berupa suara seperti musik, ataupun berupa audio visual/video seperti layaknya menonton film ataupun kartun.

Bagi sebagian anak muda di perkotaan besar Indonesia misalnya kota Bandung, internet sering digunakan sebagai sarana berkomunikasi antar satu dengan yang lainnya. Sesuai dengan fungsi internet sebagai sarana komunikasi, mereka dapat tetap berinteraksi satu sama lainnya selama mereka terhubung dalam jaringan internet dan dapat melakukan aktifitas lainnya yang bisa dilakukan di internet.

Salah satu aktivitas yang dilakukan di dalam internet adalah mengakses sosial media, salah satunya Facebook. Situs jejaring sosial Facebook masih berada di peringkat pertama di jajaran

(7)

6 jejaring sosial terpopuler saat ini. Jumlah pengguna Facebook di dunia pun dalam 6 tahun sejak berdirinya terus meningkat. Mengutip data yang dikeluarkan oleh checkfacebook.com pada 5 Februari 2011, total masyarakat dunia yang mengakses jejaring sosial terpopuler Facebook saat ini telah mencapai angka yang cukup tinggi yakni 608.083.720 jiwa. Di Indonesia sendiri pengguna Facebook menduduki urutan nomer 2, setelah Amerika Serikat, dari daftar negara dengan jumlah pengguna akses Facebook tertinggi. Indonesia mencapai angka 40.829.720, seperti terlihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 1.1

Data Pengguna Facebook di Dunia

10 Largest Countries 1. United States 155,981,460 2. Indonesia 40,829,720 3. India 38,045,000 4. United Kingdom 30,481,300 5. Turkey 30,473,280

(8)

7 6. Brazil 30,453,260 7. Mexico 30,121,400 8. Philippines 26,752,000 9. France 23,250,880 10. Germany 21,634,38

(sumber: http://www.checkfacebook.com, tahun2011)

Ada beberapa faktor yang menyebabkan Facebook menjadi situs jejaring sosial yang paling diminati banyak orang. Pertama,

Facebook menyediakan fasilitas untuk mempublikasikan foto,

lalu membagikan foto kepada teman-teman ataupun publik, menulis pesan di dinding teman (wall). Bila ada pesan baru dalam wall seorang teman ,maka akan dipublikasikan melalui pemberitahuan (notification) kepada teman-teman lainnya di

Facebook. Facebook juga memanjakan penggunanya dengan

berbagai aplikasi, mulai dari permainan/game, tes kepribadian, tes IQ, memberikan hadiah kepada orang lain secara maya, hingga mempublikasikan atau menyusun sebuah acara yang terdiri dari pilihan (attending, maybe, no attending) dan lain-lain, semuanya diumumkan dalam notification kepada teman-temannya.

(9)

8 Menurut checkfacebook.com pengguna terbanyak situs jejaring sosial Facebook di Indonesia berada di rentang usia 18-24 tahun dan terdapat di daerah perkotaan. Kota Bandung adalah salah satu kota yang banyak diminati rentang usia tersebut dalam menempuh pendidikan sebagai mahasiswa. Sebagai salah satu perguruan tinggi swasta di kota Bandung, mahasiswa Institut Manajemen Telkom telah terbiasa dalam menggunakan teknologi internet, terutama penggunaan situs jejaring sosial

Facebook untuk berkomunikasi.

Mahasiswa mempunyai alasan ketika akan menggunakan situs jejaring sosial Facebook. Alasan ini disebut sebuah motif yang mendorong mahasiswa dan kepuasan yang ingin diraih saat menggunakan situs jejaring sosial Facebook atau dalam istilah komunikasi disebut Gratification Sougth. Saat menggunakan situs jejaring sosial Facebook, seringkali menyebabkan mahasiswa akan terus menerus membuka kembali situs ini dikarenakan kepuasan nyata yang diraihnya atau yang sering disebut Gratification Obtained dalam ilmu komunikasi. (Kriyantono, 2006:208). Motif dan kepuasan nyata yang diraih oleh mahasiswa akan bermacam-macam sesuai dengan

(10)

9 kebutuhan dan intensitas penggunaan situs jejaring sosial

Facebook tersebut.

Intensitas penggunaan situas jejaring sosial Facebook yang terus menerus dapat menyebabkan seseorang menadi kecanduan situs ini. Situs kompas menyebutkan ada 10 tanda seseorang kecanduan Facebook, yaitu :

1. Facebook telah menjadi homepage internet di komputer

atau laptop Anda.

2. Mengakses Facebook lebih dari 1 kali dalam sehari dengan durasi lebih dari 3 jam setiap kali mengaksesnya dan mengubah status lebih dari dua kali sehari dan rajin mengomentari perubahan status teman.

3. Daftar teman sudah melebihi angka 500 orang dan setengahnya hampir tidak dikenal.

4.Bila sedang jauh dari komputer, mencek Facebook

melalui BlackBerry, iPhone, atau ponsel pintar lainnya.

5. Rajin membaca profil teman lebih dari dua kali sehari, meski ia tidak mengirimkan pesan atau menandai di fotonya.

(11)

10 6. Mengubah profile foto lebih dari 12 kali.

7. Membaca artikel ini sambil mencek Facebook.

8. Membersihkan "wall" agar terlihat sudah lama tidak masuk ke Facebook.

9. Menjadi anggota lebih dari 5 grup dan merespons setiap undangan meski sebenarnya tak berminat.

10. Mengubah status hubungan hanya untuk meningkatkan popularitas di Facebook.

(sumber : www.kompas.com tahun 2009)

Di kalangan mahasiswa Institut Manajemen Telkom sendiri bisa ditemukan adanya orang-orang yang sangat sering mengakses situs jejaring sosial ini. Hal ini pernah dibuktikan oleh Alila Pramiyanti, dosen Institut Manajemen Telkom dalam paper nya di International Conference on Languange and

Communication, Malaysia 2011 mengenai Facebook Addiction.

Orang-orang yang seperti ini bisa dikategorikan sebagai orang-orang yang kecaduan akan situs jejaring sosial Facebook.

Dari sini kemudian peneliti bisa menemukan mahasiswa yang menjadi pecandu dari situs jejaring sosial Facebook yang

(12)

11 didukung juga dengan artikel dari harian Kompas. Mahasiswa mengakses situs ini setiap harinya dalam waktu yang lama di luar batas sewajarnya yaitu lebih dari 2 kali akses setiap harinya dengan durasi diatas 3 jam dalam setiap kali mengakses, yang didorong oleh motif-motif tertentu (gratification soughth) dan bagaimana kepuasaan yang diperoleh (gratification obtained)

dari situs jejaring sosial Facebook membuat mereka menjadi kecanduan.

Berdasarkan uraian di atas, peneliti mengajukan topik

bahasan dengan judul “ANALISIS GRATIFICATION

SOUGTH & GRATIFICATION OBTAINED SITUS

JEJARING SOSIAL FACEBOOK (Studi Kasus Terhadap Pecandu Situs Jejaring Facebook di Institut Manajemen Telkom)”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka dirumuskan masalah sebagai berikut :

“Bagaimana Gratification Sougth & Gratification Obtained terhadap Pecandu Situs Jejaring Sosial Facebook?”

(13)

12

1.3 Identifikasi Masalah

1. Bagaimana variabel anteseden pada mahasiswa pecandu situs jejaring sosial Facebook?

2. Bagaimana motif yang menyebabkan mahasiswa menjadi pecandu situs jejaring sosial Facebook?

3. Bagaimana penggunaan media pada mahasiswa pecandu situs jejaring sosial Facebook?

4. Bagaimana efek situs jejaring sosial Facebook pada mahasiswa pecandu situs tersebut?

1.4 Maksud dan Tujuan Penelitian 1.4.1 Maksud Penelitian

Mengetahui Gratification Sougth & Gratification

Obtained situs jejaring sosial Facebook pada pecandu

situs tersebut. 1.4.2 Tujuan Penelitian

1. Mengetahui variabel anteseden pada mahasiswa pecandu situs jejaring sosial Facebook.

2. Mengetahui motif mahasiswa pecandu situs jejaring sosial Facebook.

(14)

13 3. Mengetahui penggunaan media pada mahasiswa

pecandu situs jejaring sosial Facebook

4. Mengetahui efek situs jejaring sosial Facebook

pada mahasiswa pecandu situs tersebut.

1.5 Kegunaan Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat digunakan oleh pihak-pihak yang memerlukan, yaitu:

1.5.1 Bidang Akademis

a. Menambah pengetahuan mahasiswa mengenai situs jejaring sosial Facebook

b. Penelitian ini diharapkan bisa menyumbangkan kontribusinya di Ilmu Komunikasi khusunya pada kajian komunikasi massa yang menggunakan internet sebagai perantaranya, melalui analisis studi kasus.

c. Hasil dari penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan untuk penelitian selanjutnya.

(15)

14 1.5.2 Bidang Praktis

a. Menjadi masukan kritis bagi masyarakat pengguna situs pertemanan mengenai perilaku masyarakat yang online pada situs jejaring sosial Facebook.

1.6 Sistematika Penulisan BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang latar belakang permasalahan, rumusan masalah, identifikasi masalah, maksud dan tujuan penelitian, kegunaan penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini berisi uraian mengenai teori-teori yang berkaitan

dengan penelitian dan mendukung pemecahan

permasalahan.

BAB III METODE PENELITIAN

Bab ini berisi tentang jenis penelitian yang digunakan, operasionalisasi variabel, metode pengumpulan data, populasi dan sampel, dan analisis.

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISA

Pada bab ini dijelaskan mengenai bagaimana

Gratification Sougth & Gratification Obtained situs jejaring

(16)

15 sosial Facebook pada pengguna berat situs ini. Pengolahannya dengan menggunakan metode kualitatif studi kasus. Selain itu pada bab ini akan dijelaskan mengenai analisa dari hasil pengolahan data berdasarkan data yang telah diperoleh.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini akan dijelaskan mengenai kesimpulan terhadap hasil penelitian berikut saran-saran.

Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

(17)

114

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan

Berdasarkan atas penelitian penelitian mengenai analisis

(gratification sougth) dan (gratification obtained) situs jejaring

sosial Facebook, maka peneliti mengambil kesimpulan:

1. Informan terdiri dari dua perempuan dan dua orang laki-laki dengan rentang usia dari 20-22 tahun. Informan yang menjadi pecandu situs jejaring sosial Facebook ini memiliki kepribadian yang selalu terbuka akan keterbukaan informasi dan mengikuti trend media sosial yang ada serta berada pada lingkungan keluarga dan sosial yang mendukung mereka menggunakan situs ini. 2. Informan mengakui menjadi pecandu situs jejaring sosial

Facebook ini karena beragam motif; antara lain

kebutuhan kognitif yaitu mencari informasi, berita dan hiburan, adanya fasilitas yang mendukung untuk mengakses internet secara bebas, sebagai pemenuhan diversi yaitu dengan membina hubungan dengan teman

(18)

115 dan relasi lainnya, pemenuhan identitas personal yaitu menyangkut berbagai kebutuhan emosional informan, kebutuhan akan aktualisasi diri melalui onine shopping, dan kebutuhan akan penghargaan diri.

3. Penggunaan media yang dilakukan oleh keempat informan bersifat proaktif, yaitu menunjukkan keaktifan dalam berinteraksi dengan teman-temannya melalui situs jejaring sosial Facebook yang berbanding lurus dengan waktu akses mereka yang tergolong lama. Terdapat kecenderungan yang sama pada penggunaan situs jejaring sosial Facebook yang dilakukan oleh mahasiswa dan mahasiswi, yaitu chatting, share video, meng

-upload foto, membalas komentar, wall dan

menggunakan aplikasi games serta berbelanja barang.

4. Efek yang diperoleh setiap informan yaitu kepuasaan karena fitur yang tersedia sesuai dengan apa yang nara sumber inginkan, mendapatkan pengetahuan mengenai informasi teman atau berita, serta memiliki keterikatan perasaan seperti rasa bangga, rasa rindu, rasa kesal bila tidak mengakses situs jejaring sosial ini serta sangat

(19)

116 ketergantungan terhadap fitur yang dimiliki oleh

Facebook.

5.2 Saran

Peneliti menyadari bahwa kemampuan yang dimiliki adalah sangat terbatas. Berdasarkan hasil penelitian, maka dalam penulisan laporan penelitian ini, peneliti memiliki beberapa saran yang diharapkan dapat menjadi pertimbangan dan masukan yang dapat diterima dan bermanfaat.

1. Kepribadian yang selalu terbuka akan informasi sebaiknya didampingi dengan kesadaran dalam memilih informasi mana yang positif dan berguna serta informasi yang negatif. Selain itu, tren teknologi yang akan terus berkembang menyebabkan manusia harus pintar dan berhati-hati dalam mengikuti tren dan menggunakan teknologi.

2. Setiap manusia berhak memenuhi kebutuhan psikologisnya dari mulai mencari kebutuhan akan informasi, kebutuhan akan hiburan dan kebutuhan akan pengakuan serta prestasi diri. Pemenuhan kebutuhan ini harus diikuti dengan pemenuhan kewajiban manusia

(20)

117 sebagai makhluk sosial. Manusia di dunia ini tak hidup seorang diri, sehingga harus membantu dan berinteraksi dnegan orang lain pada kehidupan nyata.

3. Di jaman keterbukaan informasi saat ini, sebaiknya tidak menggunakan sumber utama atau bahkan satu-satunya sumber dalam mencari informasi dan berkomunikasi antar pribadi dengan teman, karena berkomunikasi menggunakan media internet dalam waktu lama tidak akan mendapatkan lebih banyak informasi dibandingkan dengan komunikasi tatap muka, yang menggunakan kelima panca indra manusia dalam menyampaikan suatu informasi. Sumber-sumber untuk mencari informasi tentang seseorang dalam dunia maya tidak hanya bisa didapatkan pada situs jejaring sosial Facebook saja, melainkan melalui bayak cara, diantaranya melaui situs jejaring sosial yang lain, blog, yahoo messenger,

blackberry messenger, dan lain sebagainya. Hal ini

dilakukan untuk meminimalisasi cybercrime yang banyak terjadi belakangan ini.

4. Perlu adanya media literacy untuk para pengguna internet, khususnya situs jejaring sosial sehingga

(21)

118 memahami nilai-nilai positif penggunaan dan efek situs jejaring sosial seperti Facebook ini, serta memahami nilai-nilai negatif, seperti penggunaan Facebook yang berlebihan dapat mengabaikan hubungan sosial yang bersifat langsung dengan orang sekitarnya lalu berakibat buruk akan kesehatan. Hal ini diperlukan agar pengguna dapat lebih mendapatkan manfaat positif Facebook

dibandingkan terkena dampak negatif.

Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

(22)

56

Buku

Ardianto, Elvinaro, Lukiati, Karlinah. (2009). Komunikasi Massa:

Suatu Pengantar. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.

Bungin, Burhan. (2006). Sosiologi Komunikasi. Jakarta: Prenada Media.

Cresswell, John. (1998). Qualitative Inquiry And Research

Design: Choosing Among Five Traditions. London: SAGE

Publications.

Daymon, Christine & Holloway, Immy. (2008). Metode-metode Riset kualitatif dalam Public Relations dan Marketing

communications (1st). Bandung: PT. Bentang Pustaka.

DeVito, A. Joseph. (1997). Human Communications (5rd ed.). Jakarta: Professional Books.

Dik, J. A. (2006). The Network Society: Social Aspects of New

Media (Second ed.). London, England: SAGE Publication.

Fernandez, Peter. (2009). Balancing outreach and privacy in

Facebook : Five Guiding Decision Point. USA: Emerald

Group.

Lister, Martin. (2009). New Media : Acritical Introduction. Kanada: Routledge.

(23)

57

Applications for Higher Education Comunication. USA:

Emerald Group.

Mulyana, Deddy. (2004). Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: Rosdakarya.

Mcluhan, Marshall. (1994). Understanding Media: The

Extensions of Man. London: The MIT Press.

Kirkpatrick, David. (2010). The Facebook Effect. UK : Random House.

Knapp, L. Mark & Daly, A. John. (2002). Handbook of

Interpersonal Communication (3rd ed.). London: Sage

Publication.

Kriyantono, Rachmat. (2006). Teknis Praktis Riset Komunikasi: Disertai Contoh Praktis Riset Media, Public Relations,

Advertising, Komunikasi Organisasi, Komunikasi Pemasaran.

Jakarta: Prenada Media.

Mulis. (2001). Indonesia di Era Dunia Maya. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Mulyana, Deddy & Solatun. (2008). Metode Penelitian Komunikasi: Contoh-contoh Penelitian Kualitatif dengan

Pendekatan Praktis. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Mulyana, Deddy. (2004). Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: Rosdakarya.

(24)

58

Extensions of man. London: The MIT Press.

Noegroho, Agung. (2010). Teknologi Komunikasi, cetakan ke-1. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Paradise, Angela. (2010). Experiences and Attitude Regarding

their photo-related Behaviours on Facebook. USA: Emerald

Group.

Rakhmat, Jalaluddin. (2007). Psikologi Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Rakhmat, Jalaluddin. (2001). Metode Penelitian Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Raskin, Robin. (2006). Facebook its Future. USA: Emerald Group.

Satori, Djam’an & Komariah, Aan. (2010). Metode Penelitian

Kualitatif. Bandung : ALFABETA.

Veer, Ekant. (2011). Staring: How Facebook Facilitates the

Breaking of Social Norms. USA : Emerald Group.

Wankel, Charles. (2009). New Dimensions of Communicating

with students in New Social Media. USA: Emerald Group.

Webster, Frank. (2008). Theoris of The Information Society (3rd ed.). London: Routledge & Kegan.

(25)

59 Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada.

Internet

www.checkfacebook.com, diakses pada 16 September 2011 pukul

10.30.

http://techno.okezone.com/index.php/Readstory/2008/07/25/55/13

097/myspace-vs-facebook-makin-sengit, diakses pada 16

September 2011 pukul 10.48.

http://www.kasurkotor.com/2011/02/facebook-demographics-2011-indonesia-di.html, diakses pada 16 September 2011

pukul 10.50.

www.teknojurnal.com, diakses pada 16 September 2011 pukul

11.00.

http://nasional.kompas.com/read/2009/02/16/10531962/10.tanda.

kecanduan.facebook, diakses pada 16 September pukul 10.55.

www.teknojurnal.com, diakses pada 17 November 2011, pukul

10.00.

www.emeraldinsight.com, diakses pada 20 November 2011, pukul

13.00.

www.virtualbroker.com, diakses pada 10 Januari 2012 pukul

16.10.

(26)

60 pukul 05.00.

www.kompas.com,diakses pada 20 Januari 2012 pukul 20.00. Sumber Lain :

Pramiyanti, Alila. (2011). Facebook : from social networking to social dysfunction in International Conference on Languange

and Communication. Malaysia : Lancomm.

Lin, C.A. (1996). Journal of Broadcasting & Electronic Media.

London.

Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

Gambar

Gambar 4.1  Logo Facebook

Referensi

Dokumen terkait

Kajian prinsip keterkaitan dilakukan dengan analisis substansi (content analysis) terhadap rumusan isu strategis yang termuat dalam visi, misi, tujuan dan sasaran, strategi dan

R yang sudah tinggal selama enam tahun di panti dan lansia lainnya yaitu M ikut memberikan pendapatnya mengenai peran orang terdekat dalam memberikan kebutuhan kasih

[r]

Bersama ini saya memohon kesediaan Bapak/Ibu untuk mengisi kuesioner penelitian dengan judul “Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan dan Karakteristik Individu terhadap

praktek - - praktek bisnis yang sehat untuk meningkatkan pelayanan praktek bisnis yang sehat untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka memajukan kesejahteraan

website FIA, http: // www.. PROGRAM RALLY ... KEPANITIAAN DAN PENJELASAN ... Gelar Kejuaraan pada Rally ini... Status Perlombaan: ... Nama Penyelenggara ... Alamat dan Kontak

Dipengaruhi oleh panglima.. Sumber primer yaitu sumber yang ditulis oleh saksi hidup yang mengalami atau mengambil bagian dalam suatu kejadian atau yang hidup sejaman

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengedukasi anak-anak untuk mengenal salah satu budaya Indonesia, yaitu mengenai pakaian pengantin adat nusantara dalam bentuk mainan, agar