• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI DAN BIAYA LAYANAN KONSUMEN TERHADAP KINERJA KEUANGAN (Sensus Pada Unit-unit PT. POS di Tasikmalaya)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI DAN BIAYA LAYANAN KONSUMEN TERHADAP KINERJA KEUANGAN (Sensus Pada Unit-unit PT. POS di Tasikmalaya)"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI DAN BIAYA LAYANAN KONSUMEN TERHADAP KINERJA KEUANGAN

(Sensus Pada Unit-unit PT. POS di Tasikmalaya)

WINA LESTARI 093403101

Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi Jln. Siliwangi No. 24 Tasikmalaya

ABSTRACT

The objectives of this research are to know the organizational commitment, customer service costs, and finance performance, as well as the influence of organizational commitment and customer service costs on the finance performance of the PT. POS in Tasikmalaya.

Research method which is applied in this research are census research method in the units PT. POS in Tasikmalaya. Data was collected throug, documentation and questionnaires with 21 respondents. The analyzer applied is regression analysis.

The result of this research are indicates that the organizational commitment PT. POS (Persero) in Tasikmalaya have a very high classification. As for customer service costs incurred each unit is known that the highest customer service costs are PT. POS (Persero) Branch Tasikmalaya. While ROA PT. POS (Persero) in the highest of Tasikmalaya Rajapolah unit. Organizational commitment and customer service costs and simultaneously and also partially significant effect on the finance performance of PT. POS (Persero) in Tasikmalaya.

Keywords: organizational commitment, customer service cost, finance performance.

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana komitmen organisasi, biaya layanan konsumen, dan kinerja keuangan, serta pengaruh komitmen organisasi dan biaya layanan konsumen terhadap kinerja keuangan PT. POS di Tasikmalaya.

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian sensus pada unit-unit PT. POS di Tasikmalaya. Pengumpulan data dilakukan melalui dokumentasi dan kuesioner dengan 21 responden. Alat analisis yang digunakan adalah analisis regresi berganda.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa komitmen organisasi PT. POS (Persero) di Tasikmalaya termasuk dalam klasifikasi sangat tinggi. Adapun biaya

(2)

layanan konsumen yang dikeluarkan masing-masing unit diketahui bahwa yang mengeluarkan biaya layanan konsumen tertinggi adalah PT. POS (Persero) Cabang Tasikmalaya. Sedangkan ROA PT. POS (Persero) di Tasikmalaya yang paling tinggi yaitu unit Rajapolah. Komitmen organisasi dan Biaya layanan konsumen secara simultan dan parsial berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Keuangan PT. POS (Persero) di Tasikmalaya.

Kata kunci: komitmen organisasi, biaya layanan konsumen, kinerja keuangan.

PENDAHULUAN

Dalam era globalisasi ini harus melakukan perbaikan-perbaikan dan penyempurnaan diberbagai bidang. Kemajuan bidang teknologi akan membaurkan batas geografi antar negara yang akan menyebabkan persaingan industri semakin ketat. Tidak hanya itu, gaya hidup dan selera masyarakat akan berubah. Perubahan akan melanda pula setiap organisasi atau perusahaan baik swasta maupun pemerintahan.

Perubahan dan perkembangan masa depan akan semakin cepat dan akan menempatkan perusahaan pada lingkungan yang kompetitif yang menuntut perusahaan/organisasi untuk bisa mempertahankan eksisitensi usahanya serta dapat menghadapi situasi yang mengharuskan mereka untuk bekerja dengan kompetisi dan wawasan baru. Bagi perusahaan merubah atau memperbaiki diri menjadi suatu keharusan karena dalam keadaan seperti ini hanya ada dua pilihan yaitu merubah atau memperbaiki diri atau tertinggal oleh lajunya zaman.

Di tengah perkembangan teknologi, menjamurnya perusahaan-perusahaan baru, dan bermunculannya konsumen yang lebih kritis menimbulkan permasalahan baru bagi perusahaan. Dalam keadaan seperti ini, fungsi Sumber Daya Manusia (SDM) didalam perusahaan harus mampu untuk menjadi mitra

(3)

kerja yang dapat diandalkan, baik oleh para pimpinan perusahaan, maupun oleh perusahaannya.

Dalam dunia kerja, komitmen seseorang terhadap organisasi/perusahaan seringkali menjadi isu yang sangat penting. Begitu pentingnya hal tersebut, sampai-sampai beberapa organisasi berani memasukkan unsur komitmen sebagai salah satu syarat untuk memegang suatu jabatan/posisi yang ditawarkan dalam iklan-iklan lowongan pekerjaan. Tetapi meskipun hal ini sudah sangat umum namun tidak jarang masih banyak perusahaan belum memahami arti komitmen secara sungguh-sungguh. Padahal pemahaman tersebut sangatlah penting agar tercipta kondisi kerja yang kondusif sehingga perusahaan dapat berjalan secara efisien dan efektif.

Komitmen karyawan pada organisasi (organisational comitment) adalah sebagai ikatan kejiwaan individu terhadap organisasi yang mencakup keterlibatan kerja, kesetiaan, dan perasaan percaya terhadap nilai-nilai organisasi (menurut O’ Reilly yang dikutip Sopiah 2008: 156)

Dengan memiliki komitmen organisasi yang tinggi maka akan menghasilkan suatu perubahan bagi perusahaan kearah yang lebih baik, sehingga memberikan kontribusi yang baik bagi perusahaan itu sendiri

Berhasil tidaknya suatu perusahaan dapat diukur oleh kemampuan perusahaan dalam memberikan kualitas jasa maupun pelayanannya terhadap konsumen. Pelayanan konsumen berpusat kepada upaya pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen serta ketetapan pelayanannya untuk mengimbangi

(4)

harapan konsumen. Oleh karena itu pelaksanaan kegiatan pelayanan terhadap konsumen memerlukan perhatian yang besar.

Dari unsur pelayanan, yang paling penting adalah kualitas pelayanannya, sehingga dapat mencapai harapan konsumen. Dalam menunjang kelancaran kegiatan pelayanan konsumen diperlukan pengorbanan biaya, yaitu biaya layanan konsumen. Dengan efektifnya pengeluaran biaya-biaya tersebut, sehingga dapat diketahui kinerja dari suatu perusahaan.

Dalam meningkatkan kualitas layanan konsumen diperlukan suatu strategi yang mampu meningkatkan pada titik kepuasan konsumen. Strategi ini dilakukan oleh pihak manajemen untuk mencapai pelayanan yang dapat memuaskan konsumen. Dengan penerapan strategi pelayanan yang baik maka secara tidak langsung memberikan dampak yang baik bagi kinerja perusahaan itu sendiri.

Kinerja perusahaan adalah pengukuran prestasi perusahaan yang ditimbulkan sebagai akibat dari proses pengambilan keputusan manajemen yang kompleks dan sulit, karena menyangkut efektivitas pemanfaatan modal, efisiensi dan rentabilitas dari kegiatan perusahaan (menurut Dian Meriewaty dan Astuti Yuli Setyani: 2005)

Kinerja perusahaan menjadi acuan bagi investor dan konsumen dalam melihat baik tidaknya suatu perusahaan. Laporan keuangan yang dipublikasi oleh perusahaan merupakan cerminan kinerja keuangan perusahaan dan untuk memberikan informasi keuangan suatu perusahaan.

Informasi keuangan tersebut dapat digunakan oleh para pemakai untuk pengambilan keputusan investasi. Untuk memaksimalkan apa yang bisa didapat

(5)

dan informasi yang disajikan dalam laporan keuangan maka dibutuhkan adanya suatu penilaian atau pengukuran terhadap kinerja suatu perusahaan.

Fungsi dari suatu penilaian atau pengukuran kinerja adalah sebagai alat bantu bagi manajemen perusahaan dalam proses pengambilan keputusan juga memperlihatkan kepada investor maupun pelanggan atau masyarakat secara umum bahwa perusahaan mempunyai kredibilitas yang baik. Apabila perusahaan mempunyai kredibilitas yang baik itu akan mendorong investor untuk menanamkan modalnya, selain itu juga dapat memberikan kepuasan kepada para pelanggan.

Penilaian kinerja perusahaan dilihat dari aspek keuangan dapat dilakukan dengan berbagai cara antara lain dengan menggunakan rasio-rasio keuangan (menurut Agnes Sawir 2003: 6) analisis keuangan memerlukan beberapa tolok ukur. Tolok ukur yang sering digunakan adalah rasio atau indeks, yang menghubungkan dua data keuangan yang satu dengan yang lainnya

Return on asset (ROA) merupakan salah satu ukuran kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dengan semua aktiva yang dimiliki perusahaan. Tinggi rendahnya ROA tergantung pada pengelolaan asset perusahaan yang menggambarkan efisiensi operasional perusahaan. Semakin tinggi ROA semakin efisien operasional perusahaan sebaliknya semakin rendah ROA semakin tidak efisien operasional perusahaan. Rendahnya ROA dapat disebabkan oleh banyaknya investasi/persediaan perusahaan yang mengganggur dan aktiva tetap perusahaan beroperasi di bawah kapasitas normal.

(6)

PT. Pos Indonesia (Persero) merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa telekomunikasi dan jasa pengiriman baik dokumen maupun barang. PT. Pos Indonesia (Persero) sebagai salah satu perusahaan milik negara yang memiliki tugas untuk melaksanakan dan menunjang kebijakan dan program pemerintah dalam bidang ekonomi dan pembangunan pada umumnya serta memberikan pelayanan jasa perposan bagi masyarakat Indonesia.

Tujuan PT. POS (Persero) yaitu ingin mensejahterakan karyawannya sehingga karyawan akan termotivasi untuk bekerja dengan lebih baik dan kecil kemungkinan melakukan kecurangan. Dalam hal ini PT. POS (Persero) menekan kualitas sumber daya manusianya karena sumber daya manusia yang berkualitas tinggi berkaitan dengan komitmen karyawan pada PT. POS (Persero) itu tinggi. Apabila karyawan PT. POS (Persero) memberikan pelayanan yang baik bagi konsumennya maka akan ada feedback yang baik antara PT. POS (Persero) dengan konsumen tersebut sehingga konsumen tersebut akan tetap loyal kepada PT. POS (Persero) dibandingkan dengan perusahaan pesaingnya.

PT. POS merupakan perusahaan jasa jadi kegiatan utamanya adalah pelayanan, dari unsur pelayanan yang paling penting yaitu kualitas pelayanan dalam hal ini diperlukan pengorbanan biaya yaitu biaya layanan konsumen. Dengan efektifnya pengeluaran biaya layanan konsumen yang dilakukan PT. POS maka akan diketahui kinerja dari PT. POS itu efektif atau tidak. Dalam hal ini pengukuran kinerja PT. POS (Persero) Indonesia dengan menggunakan rasio Return On Assets (ROA).

(7)

Dengan adanya komitmen organisasi yang tinggi sehingga akan meningkatkan kinerja keuangan. Selain itu dengan efektifnya biaya layanan konsumen yang dilakukan PT. POS maka akan efektif pula kinerjanya.

Berdasarkan fenomena dan penelitian terdahulu yang telah diuraikan pada bagian sebelumnya maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Komitmen Organisasi Dan Biaya Layanan Konsumen Terhadap Kinerja Keuangan” (Sensus Pada Unit-unit PT. POS di Tasikmalaya)

Berdasarkan latar belakang tersebut dan mengingat masalah-masalah yang dihadapi demikian luas maka dalam penellitian ini penulis mengidentifikasikan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana komitmen organisasi, biaya layanan konsumen, dan kinerja keuangan PT. POS (Persero) di Tasikmalaya.

2. Bagaimana pengaruh komitmen organisasi dan biaya layanan konsumen secara parsial dan secara simultan terhadap kinerja keuangan PT. POS (Persero) di Tasikmalaya

METODE PENELITIAN

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analitis artinya suatu metode yang meneliti status kelompok manusia, objek, suatu set kondisi dan sistem penyebab terjadinya suatu fenomena. Fenomena tersebut pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masyarakat sekarang. Tujuan dari penelitian ini adalah membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis,

(8)

faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antara fenomena yang diselidiki.

Fenomena tersebut secara empiris dilihat pada suatu unit analisis yang dalam penelitian ini adalah pada unit-unit PT. POS (Persero) di Tasikmalaya. Metode yang digunakan adalah sensus yaitu teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi dijadikan sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relatife kecil, kurang dari 30 orang atau peneliti yang ingin membuat generalisasi dengan kesalahan yang sangat kecil (Sugiyono 2012: 122).

PEMBAHASAN

Pengaruh Komitmen Organisasi Dan Biaya Layanan Konsumen Secara Parsial dan Simultan Terhadap Kinerja Keuangan PT. POS (Persero) di Tasikmalaya.

Untuk mengetahui pengaruh secara parsial maupun secara simultan komitmen organisasi dan biaya layanan konsumen terhadap kinerja keuangan PT. POS (Persero) di Tasikmalaya maka data diolah dan diuji dengan menggunakan program SPSS Versi 16.0 for windows.

𝑋1 𝑋2 Y 𝜀 79,5% 20,5% ρYXe ρYX1 ρYX2

(9)

Gambar 4.1 Struktur Penelitian

Setelah diuji dan diolah dengan mengunakan program SPSS Versi 16.0 for windows dapat diinterpretasikan hasil pengolahan sebagai berikut:

1. Koefisien Determinasi Kd = r2 x 100% Kd = (0,454)2 x 100% Kd = 0,205  20,5%

Koefisien determinasi untuk menentukan besarnya pengaruh suatu variabel bebas terhadap variabel terikat. Nilai koefisien determinasi terletak diantara 0 dan 1 atau antara 0% sampai dengan 100%, untuk mengetahui seberapa besar presentasenya dapat dilihat dari nilai R square. Pada perhitungan koefisien determinasi dapat diketahui terlebih dahulu nilai korelasi (R) yang digunakan sebelum mencari nilai koefisien determinasi. Perhitungan dilakukan melalui program SPSS 16.0 for windows.

Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel Model Summary (terlampir) dapat diketahui bahwa R koefisien korelasi sebesar 0,454 dan untuk hasil koefisien determinasi untuk R Square (R2) yaitu sebesar 0,205 atau sebesar 20,5%, menunjukkan bahwa pengaruh variabel komitmen organisasi dan biaya layanan konsumen secara bersama-sama terhadap kinerja keuangan sebesar 20,5%. Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan oleh Sopiah (2008: 163) bahwa komitmen organisasi akan berpengaruh terhadap kinerja.

(10)

Komitmen organisasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Nopa Purnama (2006), Adly Anwar, dan penelitian yang dilakukan oleh Khoirul (2001). Hasilnya ketiga penelitian tersebut memberikan pengaruh yang signifikan antara komitmen organisasi terhadap kinerja. Hal ini dikarenakan semakin tinggi komitmen organisasi maka akan semakin efektif, efisien suatu organisasi.

Sedangkan biaya layanan konsumen akan berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan, hal ini sesuai dengan yang diungkapkan oleh Fandy Tjiptono (2002: 27) bahwa biaya layanan yang dikeluarkan akan menentukan kualitas pelayanan terhadap kepuasan konsumen yang akan berpengaruh terhadap kinerja.

Biaya layanan konsumen berpengaruh signifikan terhadap kinerja sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Falah Padhilah Gunawan (2008), oleh Kurniasih (2003), dan penelitian yang dilakukan oleh I Wayan Jaman. Hasilnya memberikan pengaruh yang signifikan antara biaya layanan konsumen terhadap kinerja.

Berdasarkan hasil penelitian tersebut diketahui bahwa pada PT. POS (Persero) di Tasikmalaya, komitmen organisasi dan biaya layanan konsumen memberikan pengaruh pada kinerja keuangan. Pegawai PT. POS (Persero) di Tasikmalaya memiliki komitmen terhadap organisasi sehingga dapat bertahan sebagai bagian dari organisasi. Menurut Edfan (2002: 86) mengutip pernyataan Pinder (1984) yang menyatakan bahwa “Individu komitmen tinggi akan mendahulukan kepentingan organisasi”. Sehingga semakin kuat komitmen yang tertanam dalam sebuah organisasi, maka semakin cepat, semakin efisien, semakin

(11)

efektif dalam pencapaian tujuan organisasinya dalam hal ini untuk meningkatkan kinerjanya.

Selain komitmen organisasi yang tinggi, PT. POS (Persero) di Tasikmalaya juga mengeluarkan biaya layanan konsumen dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan konsumen. Kualitas pelayanan ini bertujuan untuk mempermudah pelanggan atau konsumen menghubungi pihak-pihak yang tepat dalam perusahaan dan mendapatkan pelayanan dengan baik sehingga tertarik untuk melakukan pembelian secara berulang yang pada akhirnya akan meningkatkan kinerja keuangan PT. POS (Persero) di Tasikmalaya. Menurut Fandy Tjiptono, (2002: 27) kepuasan konsumen atau ketidakpuasan konsumen adalah respon konsumen terhadap evaluasi ketidaksesuaian yang disarankan antara harapan sebelumnya dan kinerja aktual produk yang dirasakan setelah pemakaian.

2. Koefisien Non Determinasi Knd = (1 – r2) x 100% Knd = (1 – 0,205) x 100% Knd = 0,795  79,5%

Koefisien non determinasi menunjukan pengaruh variabel lain yang tidak diteliti. Koefisien non determinasi pada penelitian ini sebesar 79,5% yang diperoleh dari 100% dikurangi nilai koefisien determinasi sebesar 20,5%. Hal tersebut menunjukan masih ada faktor-faktor lain selain komitmen organisasi yang dapat mempengaruhi kinerja keuangan PT. POS (Persero) di Tasikmalaya seperti budaya kerja, disiplin kerja dan produktivitas. Hal ini sesuai dengan yang

(12)

diungkapkan oleh Sopiah (2008: 163). Selain itu masih ada faktor lain selain biaya layanan konsumen yang dapat mempengaruhi kinerja seperti biaya kualitas, volume penjualan. Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan oleh Fandy Tjiptono (2002: 27)

Berdasarkan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Ardiansyah (2010) mengenai pengaruh budaya kerja dan disiplin kerja terhadap kinerja serta penelitian yang dilakukan oleh Saepul Rohmat mengenai pengaruh produktivitas tenaga kerja terhadap kinerja perusahaan. Jadi faktor-faktor lain yang mempengaruhi kinerja selain komitmen organisasi dan biaya layanan konsumen diantaranya, budaya kerja, disiplin kerja, dan produktivitas tenaga kerja.

SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat ditarik simpulan bahwa:

1. Komitmen organisasi pada PT. POS (Persero) di Tasikmalaya dengan menggunakan indikator diantaranya affective, continuance, normative menunjukan klasifikasi sangat tinggi artinya terdapat ikatan psikologis yang sangat tinggi antara pegawai dengan PT. POS (Persero) ditandai dengan adanya keinginan yang kuat untuk tetap menjadi bagian dari PT. POS (Persero). Sedangkan biaya layanan konsumen pada PT. POS (Persero) di Tasikmalaya dengan menggunakan indikator biaya kesopanan dan keramahan, biaya tanggung jawab, biaya kelengkapan, biaya kemudahan dalam mendapatkan pelayanan, biaya kenyamanan dalam memperoleh

(13)

pelayanan, dan biaya atribut pendukung lainnya masih terdapat biaya layanan yang belum optimal sehingga kualitas pelayanan belum maksimal. Biaya layanan yang dikeluarkan paling tinggi yaitu di PT. POS (Persero) Cabang Tasikmalaya. Sedangkan kinerja keuangan PT. POS (Persero) di Tasikmalaya dengan menggunakan indikator Return On Assets masih terdapat kinerja yang belum optimal sehingga kinerja keuangan yang diperoleh sedikit. ROA PT. POS (Persero) di Tasikmalaya yang paling tinggi yaitu unit Rajapolah. 2. Komitmen organisasi dan biaya layanan konsumen secara parsial dan secara

simultan berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan PT. POS (Persero) di Tasikmalaya.

SARAN

Berdasarkan simpulan yang dikemukakan di atas, penulis mencoba memberikan saran yang diharapkan dapat memberikan manfaat kepada PT. POS (Persero) di Tasikmalaya diantaranya:

1. Bagi Perusahaan

Disarankan untuk meningkatkan komitmen organisasi dengan cara meningkatkan program benefit and service berupa pemberian tunjangan dan fasilitas agar karyawan lebih nyaman dan loyal kepada PT. POS (Persero) sehingga karyawan dapat memberikan pelayanan yang maksimal kepada konsumen sehingga akan ada feedback antara karyawan PT. POS dengan konsumen itu sendiri, jadi biaya layanan konsumen dan kinerja keuangan PT. POS (Persero) pun akan efektif

(14)

Penelitian selanjutnya disarankan untuk meneliti faktor lain yang dapat mempengaruhi kinerja seperti, budaya kerja, disiplin kerja, dan produktivitas tenaga kerja sehingga kinerja keuangan PT. POS (Persero) di Tasikmalaya dapat meningkat.

DAFTAR PUSTAKA

Blocher, J Edward Chen, Kung Lin, Thomas W. Terjemahan Susty Ambarriani. 2000. Manajemen Biaya. Edisi 1. Jakarta: Salemba.

Gerhart, B, Becker, B. 1996. The Impact of Human Resources Management. Of Organization Performance: Progres and prospects. Academy of Management Journal.Vol. 30. 155. 4. P. 779-801.

Halim, Abdul. 2005. Analisis Investasi. Jakarta: Salemba Empat.

Harun, Al-Rasyid. 1994. Teknik Penarikan Sampel dan Penyusunan Skala. Bandung. Pascasarjana UNPAD.

Kotler, Phillip. 2000. Manajemen Pemasaran, Alihbahasa Benyamin Molan. Jakarta: Erlangga.

Mulyadi. 2001. Akuntansi Manajemen. Edisi 3. Jakarta : Salemba empat. Mulyadi. 2005. Akuntansi Manajemen, Jakarta: Salemba Empat.

Sawir, Agnes. 2005. Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan Perusahaan. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Sopiah. 2008. Perilaku Organisasi. Yogyakarta: ANDI.

Sugiyono. 2007. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung. CV Alfabeta.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Administratif. Edisi ke-12. Bandung. CV Alfabeta.

Sutrisno. 2009. Manajemen Keuangan Teori, Konsep dan Aplikasi. Yogyakarta: EKONISIA

(15)

Suwardjono. 2005. Teori Akuntansi, Perekayasaan Pelaporan Keuangan, Edisi Ketiga. Yogyakarta: BPFE.

Sistaningrum, Widyaningtyas. 2002. Manajemen penjualan Produk. Yogyakarta: Kanisius.

Tjiptono, Fandy. 2000. Manajemen Pemasaran Prespektif Asia.Buku kesatu.Edisi 1 dan 2.Yogyakarta.

Anwar, Adly. “Pengaruh Komitmen Organisasional dan Pengetahuan Manajer Terhadap Keberhasilan Penerapan SIA dan Dampaknya Terhadap Kinerja Perusahaan”.

Ardiansyah, 2010. Pengaruh Budaya Kerja dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja.

Falah Padhilah Gunawan (2008). “Pengaruh Biaya Kualitas dan Biaya Layanan Terhadap Volume Penjualan”. Studi Kasus pada CV. Raja Syukur Tasikmalaya

Khoirul, (2001). “Pengaruh Komitmen Organisasional Pimpinan Terhadap Kinerja”.

Kurniasih. 2003. Pengaruh Biaya Layanan Konsumen Terhadap Pendapatan Penjualan Air Bersih, (Penelitian pada PDAM Tirta Galuh Kabupaten Ciamis, Universitas Siliwangi. Tasikmalaya.

I Wayan Jaman Ardi Putra, “Pengaruh Biaya Layanan Konsumen Terhadap Kinerja”.

Nopa Purnama, (2006); “Pengaruh Komitmen Organisasi Terhadap Pelaksanaan Anggaran Berbasis Kinerja”. Survei pada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kabupaten Tasikmalaya

Saepul Rohmat. Pengaruh Produktivitas Tenaga Kerja Terhadap Kinerja Perusahaan.Studi Kasus pada PT. HINI Daiki

Referensi

Dokumen terkait

Pelaksanaan kegiatan selamatan tajhin ressem di bulan Asyura pada masyarakat Madura-Pontianak adalah selain sebagai bagian dari pelestarian tradisi yang sarat

Sistem yang dibuat telah sesuai dengan kebutuhan sekolah SMK Muhammadiyah Wonosari sehingga dapat dimanfaatkan dengan maksimal; dan (2) hasil dari analisis kualitas

Berdasarkan hasil yang didapat dari penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa penggunaan media video dapat meningkatkan hasil belajar pembelajaran Penjasorkes pada

Menimbang : bahwa guna melaksanakan ketentuan Pasal 96 ayat (4) dan Pasal 99 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Petunjuk Pelaksanaan Undang-Undang Nomor

Manfaat dari penelitian ini adalah Pertama, dari hasil penelitian ini dapat memberikan pengetahuan yang lebih kepada Penulis mengenai pemenuhan hak ekosob dibidang

Hukum Kirchhoff Arus atau KCL(Kirchhoff Current Law) merupakan hukum I Kirchhoff yang menyatakan bahwa: Jumlah kuat arus yang masuk melalui titik cabang sama dengan jumlah kuat

Berdasarkan hasil pengumpulan data berupa pencatatan dokumen yang diperoleh dari PD BPR Bank Buleleng 45 tentang penjualan kredit yang dilakukan oleh karyawan

122.Apakah zat yang tidak melebur pada suhu tubuh tetapi perlahan melarut dalam cairan tubuh dapat digunakan untuk basis suppositoria?. 123.Di apotek anda ada permintaan resep