• Tidak ada hasil yang ditemukan

ARTIKEL ILMIAH MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENCAK SILAT DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA VIDEO PADA SISWA KELAS VIIIB SMP NEGERI 7 MUARO JAMBI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ARTIKEL ILMIAH MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENCAK SILAT DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA VIDEO PADA SISWA KELAS VIIIB SMP NEGERI 7 MUARO JAMBI"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

ARTIKEL ILMIAH

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENCAK SILAT DENGAN

MENGGUNAKAN MEDIA VIDEO PADA SISWA KELAS VIIIB

SMP NEGERI 7 MUARO JAMBI

Oleh:

KURNIA HARTAS

A1D408012

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS JAMBI

(2)

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENCAK SILAT DENGAN

MENGGUNAKAN MEDIA VIDEO PADA SISWA KELAS VIIIB SMP NEGERI 7 MUARO JAMBI

Oleh: Kurnia Hartas

Program Studi Pendidikan Olahraga dan Kesehatan FKIP Universitas Jambi kurniahartas@ymail.com

ABSTRAK

Media video adalah segala sesuatu yang memungkinkan sinyal audio dikombinasikan dengan gambar bergerak secara sekuensial. Penggunaan media video pada pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan mempunyai peran yang signifikan bagi siswa karena video merupakan gambar bergerak yang sangat nyata yang fleksibel dan juga dapat mengeluarkan suara, dapat memvisualisasikan dalam menyampaikan materi yang bersifat dinamis, sehingga dapat mendemonstrasikan gerakan motorik tertentu yang bertujuan meningkatkan tingkat retensi siswa. Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak didik setelah melalui kegiatan belajar. Hasil belajar dilihat dengan adanya perubahan tingkah laku pada diri seseorang yang disebabkan oleh terjadinya perubahan pada tingkat pengetahuan, keterampilan, ataupun sikap dari individu itu sendiri dan itu semua mengarah ke arah yang lebih baik. Hasil belajar disekolah didapat dari hasil test yang dilakukan setelah proses belajar, test psikomotor, test afeksi, dan test kognisi.

Sesuai dengan permasalahan yang ada, maka penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar Penjasorkes siswa kelas VIII B SMP Negeri 7 Muaro Jambi pada materi Pencak Silat.

Metode yang digunakan untuk memperoleh dalam penelitian ini adalah metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan jumlah sampel sebanyak 32. Penelitian ini dillaksanakan tiga siklus dimana setiap siklus melalui tahap perencanaan tindakan dan pelaksanaan tindakan. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan melakukan test psikomotor dan pengamatan sikap.

Dari hasil test psikomotor yang dilakukan pada setiap siklusnya menunjukan penggunaan media video ini dapat meningkatkan hasil belajar. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata hasil belajar yang diperoleh siswa pada setiap akhir siklusnya. Pada siklus I nilai rata-rata yang diperoleh adalah 72,62, pada siklus II meningkat menjadi 75,63 kemudian pada siklus III meningkat menjadi 80,56.

Berdasarkan hasil yang didapat dari penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa penggunaan media video dapat meningkatkan hasil belajar pembelajaran Penjasorkes pada materi Pencak silat siswa kelas VIII SMP Negeri 7 Muaro Jambi.

Kata Kunci : Media Video, Hasil Belajar.

PENDAHULUAN

Media video merupakan bahan ajar noncetak yang kaya informasi karena dapat sampai kehadapan siswa secara langsung. Video juga menambah satu dimensi baru terhadap pembelajaran, karena video sangat fleksibel karena dapat menyajikan gambar bergerak dan juga suara. Hal ini di harapkan agar materi yang disampaikan akan lebih mudah diserap dan mudah diingat oleh siswa, dan diharapkan dapat meningkatkan hasil

(3)

belajar siswa pada saat mempelajari materi tersebut. Dalam proses belajar mengajar kehadiran media sangatlah penting,karena bahan ajar yang kurang jelas dapat di bantu penyampaiannya menggunakan media. Media dapat didefenisikan sebagai perantara atau pengantar terjadinya komunikasi dari pengirim dan penenrima, sehingga media dapat membantu guru dalam penyampaian materi kepada siswa. Video merupakan “suatu media yang sangat efektif untuk menbantu proses pembelajaran, baik pembelajaran massal, individual, maupun berkelompok” (Daryanto, 2011: 79).

Dalam pelaksanaan pembelajaran yang biasa dilakukan adalah dengan menggunakan metode ceramah, praktek, dan dilanjutkan dengan tanya jawab. Ternyata lebih banyak siswa yang pasif, siswa tidak mempunyai kesempatan untuk berfikir, menemukan sendiri pengetahuan, dan keterampilan. Akibatnya siswa sulit untuk merekam materi yang telah disampaikan. Pihak sekolah yang menyediakan buku LKS sebagian tidak sesuai dengan yang diharapkan dan sajian gambar kurang dapat dimengerti oleh siswa. Biasanya guru memberikan materi di ruang kelas sebelum mempraktekan gerakan-gerakan tersebut di lapangan. Penyampaian materi yang diberikan biasanya diambil dari buku pelajaran berupa gambar dan dijelaskan oleh guru,namun terkadang materi berupa gambar kurang dipahami dan kurang menarik minat siswa,untuk membantu siswa tersebut diperlukan alat bantu untuk memvisualisasikannya. Alat bantu dalam hal ini adalah media video yang berguna untuk memvisualisasikan materi dalam bentuk gambar bergerak sehingga dapat lebih di pahami oleh siswa dan tujuannya adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi pencak silat.

Menurut Abdurrahman(dalam Rusmiati, 2008: 7) hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak didik setelah melalui kegiatan belajar. Belajar melalui stimulus visual dan verbal dapat membuahkan hasil belajar yang lebih baik untuk tugas-tugas seperti mengingat, mengenali, mengingat kembali, dan menghubung-hubungkan fakta dan konsep dan stimulus ini juga memberi hasil belajar yang lebih apabila pembelajaran itu melibatkan ingatan yang berurut-urutan (sekuensial) (Arsyad, 1996: 9). Keberhasilan siswa dalam belajar dapat dilihat dari hasil belajar dari materi yang telah dipelajari. Hasil belajar sangat ditentukan dengan kualitas pembelajaran, media yang dapat menyampaikan pesan kepada siswa dan cara guru dalam menyajikan materi pembelajaran itu sendiri. Bagaimana cara guru dalam menyediakan alat bantu yang dapat mempermudah siswa dalam memahami materi pelajaran sehingga siswa dapat terlibat dalam proses belajar dan bagaimana cara guru dalam menyampaikan informasi kepada siswa, informasi tentang standar keberhasilan sehingga semua itu dapat berada dalam suatu proses belajar mengajar yang telah dirancang oleh guru dan dapat memberikan hasil belajar yang baik untuk siswa.

Berdasarkan pengalaman penulis selama mengikuti Program Pengalaman Lapangan (PPL) yang mengajar mata pelajaran Penjasorkes di SMP Negeri 7 Muaro Jambi, dan setelah melakukan observasi pada bulan agustus 2012, nilai atau hasil belajar yang diperoleh siswa pada cabang olahraga yang tidak berbentuk permainan dan termasuk pada materi pencak silat menunjukan hasil yang kurang dari kriteria ketuntasan minimal (KKM) yaitu sebesar 75%, bila dibandingkan dengan materi olahraga yang berbentuk permainan. Masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana hasil belajar siswa dapat di tingkatkan dengan proses pembelajaran menggunakan media video.

(4)

METODOLOGI PENELITIAN

Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIIIB SMP Negeri 7 Muaro Jambi yang berjumlah 32 orang siswa, yang terdiri dari 22 orang siswa laki-laki dan 10 orang siswa perempuan. Seluruh sampel akan mendapat perlaukan yang sama dalam proses pembelajaran yaitu dengan menggunakan media video, setelah dilakukan proses pembelajaran maka dilakukan tes hasil belajar dan dapat diperoleh nilai dari masing-masing siswa.

Arikunto (2010 : 130) menjelaskan penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas. Menurut Kunandar ( 2008 : 41) menyatakan pihak yang terlibat mencoba dengan sadar mengembangkan kemampuan dalam mendeteksi dan memecahkan masalah yang terjadi dalam pembelajaran dikelas melalui tindakan bermakna yang diperhitungkan dapat memecahkan masalah atau memperbaiki situasi dan kemudian secara cermat mengamati pelaksanaannya untuk mengukur tingkat keberhasilannya. Dalam penelitian tindakan ini yang ingin ditingkatkan adalah hasil belajar, maka banyak menggunakan angka-angka dan penafsiran data menggunakan pendekatan kuantitatif. Dalam kaitannya dengan kuantitatif, Arikunto (2010:27) menyatakan bahwa sesuai dengan namanya, kegiatan ini banyak dituntut menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan dari hasilnya. Demikian juga dengan pemahaman akan kesimpulan penelitian akan lebih baik apabila juga disertai dengan tabel, grafik, bagan, gambar atau tampilan lain. Selain data yang berupa angka, dalam penelitian kuantitatif juga ada data berupa informasi kualitatif.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pengumpulan data test hasil belajar siswa

1. Aspek yang dinilai

- Saat melakukan pukulan depan, kuda-kuda depan, badan condong kedepan

- Saat melakukan pukulan samping, kuda-kuda samping, berat badan disampimg

- Saat melakukan tangkisan luar, kuda-kuda tengah, salah satu tangan dibuka keluar dan tangan yang lain dipiggang, badan tegap.

- Saat melakukan tangkisan atas, kuda-kuda tengah, salah atu tangan diangkat keatas hingga lurus didepan dahi, tangan yang lain di pinggang, badan tegap.

- Saat melakukan tendangan depan kaki lurus kedepan dan kaki yang menjadi tumpuan juga lurus.

- Saat melakukan tendangan samping, kaki yang menendang lrus ke samping, kaki tumpuan lurus.

2. Pelaksanaan

- Siswa melakukan gerakan yang diperintahkan oleh Guru secara berpasangan.

- Guru menilai kualitas gerakan yang dilakukan siswa. 3. Penilaian

- Setiap aspek gerakan yang dinilai mendapat skor minimal 1 dan skor maksimal 4.

(5)

- Nilai siswa adalah jumlah skor yang dicapai siswa dibagi skor maksimal Setelah dilakakukan penelitian maka diperoleh data tentang hasil belajar sisswa setelah mengikuti pelajaran pencak silat dengan menggunakan media video.

No. Nama Siswa Siklus I Siklus II Siklus III

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32.

Ade Bastia Eka. P Adi Sugito Agan Wahyu. S Alisia Eprasopia Andreas Gusfa. Y Arpandi Asan. S Delvie Ariani Doni Akbar Eky Hermawan Faisal Fajri Fuja Sriwijaya Hendra Manasye Govinn Rianson Juliuf Jusuf Kiyanda. S Leonardo M. Haris Fadilah Maysarah Mifta Farid Musdalifah Nanda Pratiwi Oca Ardika Persaulian. S Priyanto Prima Raden Arvin. N Sentia Monica. R Septi Hadiyono Septiani Safitri Sri Dewi Monalisa Widya Sari Yuda Wagito. Y Zul Padli 63 71 75 75 75 79 75 67 75 79 75 71 67 67 75 79 71 67 75 67 71 75 67 79 75 75 67 75 75 63 75 79 71 71 79 75 79 83 75 67 79 79 75 71 75 67 75 79 75 71 79 67 75 79 75 79 79 75 71 79 79 71 79 83 83 83 83 79 87 91 83 71 79 87 83 75 75 71 83 83 75 79 83 71 79 79 79 83 87 87 75 87 87 71 83 87

Setelah didapat data hasil belajar siswa pada siklus I, II, dan III, maka dapat ditentukan persentase ketuntasan siswa dan rata-rata hasil belajar siswa. Dari data yang diperoleh dapat diketahui hasil belajar siswa pada siklus I belum mencapai tingkat keberhasilan yang diinginkan yaitu 85% dan daya serap ≥ 75% sesuai (KKM) . pada siklus I siswa yang memperoleh nilai ≥ 75 hanya 19 orang atau 59,4% sedangkan yang memperoleh nilai < 75 sebanyak 13 orang atau 40,6%. Pada siklus II tingkat keberhasilan kelas yang dinginkan sebesar 85% belum tercapai, namun rata-rata hasil belajar siswa telah > 75%. Siswa yang memperoleh nilai ≥ 75 meningkat menjadi 23 orang atau 71,9% dan yang memperoleh nilai < 75 hanya 9 orang atau 28,1%. Pada siklus III pelaksanaan tindakan yang telah dilakukan mengalami peningkatan yang diharapkan. Rata-rata ketuntasan kelas yang mencapai 87,5% atau > 85% dengan jumlah siswa yang mendapat ilai ≥ 75 sebanyak 28 orang dan 4 orang yang mendapat nilai < 75 atau 12,5%. Ini menunjukan bahwa keberhasilan atau ketuntasan hasil belajar pada siklus III telah memenuhi kriteria keberhasilan yang diharapkan yaitu ≥ 85% dan

(6)

nilai rata-rata yang di dapat siswa telah mencapai > 75 yaitu mencapai nilai rata-rata 80,56.

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa hasil belajar siswa pada materi pencak silat mengalami peningkatan pada setiap siklusnya. Hal ini dapat dilihat dari meningkatnya jumlah siswa yang tuntas belajar, yaitu 19 siswa pada siklus I meningkat menjadi 23 siswa pada siklus II dan pada siklus III kembali mengalami peningkatan menjadi 28 siswa yang tuntas. Dengan meningkatnya jumlah siswa yang tuntas pada setiap siklusnya maka persentase ketuntasan siswa juga mengalami peningkatan dari 54,9% pada siklus I menjadi 71,9% pada siklus II dan 87,5% pada siklus III. Selain itu juga dapat dilihat bahwa nilai rata-rata hasil belajar siswa juga mengalami peningkatan pada setiap siklusnya. Dari rata-rata nilai 72,62 pada siklus I meningkat menjadi 75,63 pada siklus II dan kembali meningkat pada siklus III menjadi 80,56.

Dari hasil yang diperoleh selama pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan

media video pada materi pencak silat siswa kelas VIII SMP Negeri 7 Muaro Jambi menunjukan bahwa penggunaan media video ini dapat meningkatkan hasil belajar penjasorkes khususnya siswa kelas VIII B SMP Negeri 7 Muaro Jambi pada materi pencak silat

KESIMPULAN DAN SARAN

Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa:

1. Hasil belajar Pencak Silat siswa kelas VIII SMP Negeri 7 Muaro Jambi dapat ditingkatkan dengan pembelajaran menggunakan media video.

2. Pengulangan materi dalam beberapa siklus dapat lebih meningkatkan hasil belajar pada materi pencak silat dengan menggunakan media video.

Disarankan juga untuk dapat menggunakan media yang menarik bagi siswa sehingga siswa suka akan pelajaran tersebut dan kepada siswa untuk lebih aktif dalam belajar dan lebih mengulang materi yang telah diajarkan sehingga dapat memperoleh hasil belajar sesuai atau lebih dari kriteria ketuntasan minimal (KKM).

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta.

Arsyad, A. 1996. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grapindo Persada Daryanto. 2011. Media Pembelajaran. Bandung: Satu Nusa.

Kunandar. 2008. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas : Sebagai Pengembangan profesi guru. Jakarta : Rajagrafindo Persada.

No Variabel yang diamati Siklus I Siklus II Siklus III

1. Jumlah siswa yang tuntas 19 23 28

2. Jumlah siswa yang tidak tuntas 13 9 4

3. Persentase ketuntasan siswa 59,4 % 71,9 % 87,5 %

(7)

Maryono, O’ong. 1998. Pencak silat: Merentang Waktu. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Pramono. 2010. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan. Jakarta: Pusat

Perbukuan Kemendiknas.

Samsudin. 2008. Pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. Jakarta: Prenada Media

Santosa. 2010. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan. Jakarta: Pusat Perbukuan Kemendiknas.

Sirait. L. 2010. Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan FPB dan KPK Dengan Model Numberded Head Together di Kelas IV SDN.61/IX Kasang Pudak. Jambi : Universitas Jambi.

Referensi

Dokumen terkait

Dari kondisi awal ke siklus I dan siklus II mengalami peningkatan yang cukup baik, hal ini dapat dilihat bahwa nilai persentase keterampilan roll depan dilihat

Berdasarkan hasil analisis data diketahui secara serentak diperoleh nilai signifikan sebesar 0,000 sedangkan tingkat nilai kesalahan yang digunakan 0,05 berarti nilai

Hasil Penelitian menunjukkan bahwa ada dari tiga bahasa yang terdapat di Tinobu (BB-Bahasa Bugis, BI-Bahasa Indonesia, dan BT-Bahasa Tolaki), tiga pola penggunaan bahasa

[r]

Berdasarkan kepada pilihan responden menunjukkan bahawa guru berpendirian yang kepuasan kerja mereka bergantung kepada corak kepimpinan sesebuah sekolah yang memberi kesan

There's one final step to validating our classification tree, which is to run our test set through the model and ensure that accuracy of the model when evaluating

Ada kesulitan dalam menjelaskan materi sistem modulasi ini j i k a tanpa dibantu suatu kegiatan praktikum atau kegiatan yang membuat mahasiswa dapat menerapkan teori tentang

Dengan ini menyatakan bahwa proposal penelitian saya dengan judul ”...” yang diusulkan dalam penelitian Unggulan Filkom untuk tahun anggaran 2018 bersifat