BAB I
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
Urethri
Urethritis tis didefididefinisiknisikan an sebagasebagai i peradperadangan angan atau atau infeksinfeksi i uretra. Urethritisuretra. Urethritis merup
merupakan kondisi akan kondisi peradperadangan yang angan yang dapat menular. dapat menular. InfeksInfeksi i penypenyebab ebab urethrurethritisitis ditran
ditransmisiksmisikan an secara secara seksual dan seksual dan biasanbiasanya ya dikatdikategorikegorikan an sebagasebagai i urethrurethritisitis gonococcal karena infeksi
gonococcal karena infeksi Neisseria Neisseria gonorrhoeaegonorrhoeae dan urethritis nongonococcal dan urethritis nongonococcal kar
karena ena infinfeksi eksi dendengangan ChlaChlamydia mydia trachtrachomatiomatiss,, Ureaplasma urealyticum,Ureaplasma urealyticum, Mycoplasma hominis, Mycoplasma g
Mycoplasma hominis, Mycoplasma genitalium, atau Trenitalium, atau Trichomonas vaginalis.ichomonas vaginalis.1818 Urethritis dapat terjadi pada setiap orang yang aktif secara seksual, tapi Urethritis dapat terjadi pada setiap orang yang aktif secara seksual, tapi insiden tertinggi adalah antara usia
insiden tertinggi adalah antara usia 20-2 tahun Urethritis terjadi pada juta 20-2 tahun Urethritis terjadi pada juta orangorang !merika setiap tahun. Insiden urethritis
!merika setiap tahun. Insiden urethritis gonorrhea diperkirakan lebih dari "00.000gonorrhea diperkirakan lebih dari "00.000 kas
kasus us barbaru u setisetiap ap tahtahun un yayang ng secasecara ra sigsignifnifikaikan n dildilapoaporkarkan. n. InsiInsiden den ureuretritritistis gonorrhea terus menurun sejak tahun 2000. #i seluruh dunia, ada sekitar $2 juta gonorrhea terus menurun sejak tahun 2000. #i seluruh dunia, ada sekitar $2 juta kasus baru urethritis gonorrhea.
kasus baru urethritis gonorrhea. 18 18
Urethritis tidak memiliki predileksi rasial, namun orang-orang dari kelas Urethritis tidak memiliki predileksi rasial, namun orang-orang dari kelas sos
sosial ial ekoekonomnomi i renrendah dah leblebih ih serisering ng terterkenkena a dardaripaipada da oraorang ng dardari i kelkelas as sossosialial eko
ekonomnomi i yanyang g leblebih ih tintinggiggi. . UretUrethrihritis tis jugjuga a tidtidak ak memmemiliiliki ki prepredildilekseksi i seksseksualual,, nam
namun un datdata a bisbisa a saja saja melmeleset eset padpada a %an%anita ita karkarena ena asimasimptoptomatmatik ik ataatau u munmunculcul deng
dengan an cystitcystitis, is, &agin&aginitis, atau itis, atau cer&itcer&itis. is. 'omose'omoseksual berisiko lebih ksual berisiko lebih besar untuk besar untuk ter
terkenkena a ureurethrthritiitis s dardaripaipada da laklaki-li-laki heteraki heteroseoseksuksual atau peremal atau perempuapuan n padpadaa umumnya.
umumnya. 18 18 Urethri
Urethritis tis dapat didiagndapat didiagnosis osis berdasberdasarkan salah arkan salah satu satu tandatanda-tanda berikut-tanda berikut atau tes laboratorium( debris mukopurulen atau purulen. )ada pemeriksaan sekret atau tes laboratorium( debris mukopurulen atau purulen. )ada pemeriksaan sekret urethra didapatkan * + leukosit per lapang pandang. )e%arnaan gram adalah tes urethra didapatkan * + leukosit per lapang pandang. )e%arnaan gram adalah tes diagnostik cepat yang lebih disukai untuk menge&aluasi urethritis. 'al ini sangat diagnostik cepat yang lebih disukai untuk menge&aluasi urethritis. 'al ini sangat sensiti
sensitif f dan spesifik dan spesifik untuuntuk k mendimendiagnosagnosis is uretriuretritis tis dan ada dan ada tidaktidaknya infeksinya infeksi gonococcal. Infeksi gonococcal diketahui dengan mengandung /I#, atau gonococcal. Infeksi gonococcal diketahui dengan mengandung /I#, atau tes esterase
tes esterase leukoleukosit sit positpositif if pada urin pada urin pertampertama a atau pemeriksaaatau pemeriksaan n mikrmikroskoposkopisis sedimen urin menunjukkan * 10 per
sedimen urin menunjukkan * 10 per lapang pandang.lapang pandang. 2 2
ekitar 10-0 dari %anita dengan uretritis pada akhirnya berkembang ekitar 10-0 dari %anita dengan uretritis pada akhirnya berkembang penyakit
keham
kehamilan ektopik sekunder pembenilan ektopik sekunder pembentukan parut tukan parut post inflamasi di post inflamasi di salurasaluran n tuba.tuba. Infeksi gonococcal diseminata dan arthritis reaktif berkembang kurang dari 1 Infeksi gonococcal diseminata dan arthritis reaktif berkembang kurang dari 1 pada
pada pasien pasien %anita %anita dengan dengan urethritis. urethritis. 3orbiditas 3orbiditas akibat akibat uretritis uretritis pada pada laki-lakilaki-laki kur
kurang umum ang umum terterjadi 41 jadi 41 -2 -2 5, 5, biabiasansanya ya berberupa striktupa striktur ur ureuretra tra ataatau u stenstenosiosiss karen
karena a pembpembentukentukan an parut post parut post inflaminflamasi. asi. )oten)otensi si kompkomplikasi lain likasi lain uretriuretritis tis padapada laki-la
laki-laki ki termasutermasuk k prostaprostatitis, titis, epidiepididimitdimitis is akut, pembentukakut, pembentukan an abses, proktitis,abses, proktitis, infertilitas, sperma abnormal, dan arthritis reaktif. 6omplikasi yang jarang terjadi infertilitas, sperma abnormal, dan arthritis reaktif. 6omplikasi yang jarang terjadi nam
namun un seriserius us yaiyaitu tu artharthritritis, is, menmeningingitisitis, , dan dan endendokokardarditisitis. . 7i7ingkngkat at momortalrtalitaitass minimal pada pasien dengan urethritis gonorrhea. #engan terapi adekuat fungsi minimal pada pasien dengan urethritis gonorrhea. #engan terapi adekuat fungsi dapat kembali normal.
dapat kembali normal. 18 18
enters for #isease ontrol and )re&ention 4#5 !merika erikat telah enters for #isease ontrol and )re&ention 4#5 !merika erikat telah men
mengelugeluarkarkan an rekrekomomendendasi asi penpengobgobatan atan barbaru u untuntuk uk ureurethrthritiitis s gongonorrorrheahea, , yayangng diterbitkan dalam edisi 1 !pril dari 3orbidity and 3ortality eekly 9eport. diterbitkan dalam edisi 1 !pril dari 3orbidity and 3ortality eekly 9eport. )edom
)edoman an baru baru merekmerekomendomendasikan asikan pengopengobatan batan sefalospsefalosporin orin dalam dalam menanmenanganigani resisten
resistensi si gonogonorrhea rrhea terhadterhadap ap fluorofluoro:uino:uinolones, yang lones, yang sekarasekarang ng tersebatersebar r luas diluas di !meri
!merika ka erikaerikat t di di kalangkalangan an heteroheteroseksuaseksual l dan dan laki-llaki-laki aki yang berhubuyang berhubungan seksngan seks dengan laki-laki.
dengan laki-laki.
#ata dari #;s /onococcal Isolate ur&eillance )roject 4/I)5 di 2$ #ata dari #;s /onococcal Isolate ur&eillance )roject 4/I)5 di 2$ kota di
kota di !m!merika erikat erika erikat menumenunjukknjukkan an bah%bah%a a pada paruh pada paruh pertampertama a tahun 200$,tahun 200$, $," kasus
$," kasus gonogonorrhea rrhea pada laki-laki pada laki-laki heteroheteroseksual yang seksual yang resisten fluorokresisten fluorokuinoluinolonon Neisseria
Neisseria gonorrhoeaegonorrhoeae 4<9/5, meningkat 11 kali lipat dari 0,$ pada 2001, 4<9/5, meningkat 11 kali lipat dari 0,$ pada 2001, dan jauh di atas + , ambang batas yang diakui untuk mengubah rekomendasi dan jauh di atas + , ambang batas yang diakui untuk mengubah rekomendasi pengobatan.
pengobatan.
)ada laoran kasus ini akan dibahas mengenai bagaimana car menegakkan )ada laoran kasus ini akan dibahas mengenai bagaimana car menegakkan diagnosis urehritis gonorreae. #engan demikian diharapkan dapat menjadi sumber diagnosis urehritis gonorreae. #engan demikian diharapkan dapat menjadi sumber informasi dan dapat dijadikan bahan pembelajaran selanjutnya.
informasi dan dapat dijadikan bahan pembelajaran selanjutnya.
BAB II
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi 2.1 Definisi/onorrhoeae adalah penyakit kelamin yang pada permulaannya keluar /onorrhoeae adalah penyakit kelamin yang pada permulaannya keluar cair
cairan an putputih ih kenkental tal berberupa upa nannanah ah dardari i =U> =U> 4or4orifisifisium ium ureuretra tra ekseksternternum5um5 sesudah melakukan hubungan kelamin.
sesudah melakukan hubungan kelamin. 11 /o
/onornorrhorhoeae eae adaadalah lah infinfekseksi i bakbakteri teri yayang ng disedisebabbabkan kan oleoleh h eieissersseriaia gono
gonorrhoearrhoeae, sebuah #ie, sebuah #iplocoplococcus gram ngaccus gram ngatif yantif yang g reser&oreser&oirnyirnya adalaha adalah manusia. infeksi ini hampir selalu dikontrak selama aktifitas seksual.
manusia. infeksi ini hampir selalu dikontrak selama aktifitas seksual. 10 10
2.2 Etiologi 2.2 Etiologi
)eny
)enyebab ebab penypenyakit akit gonogonorrhoearrhoeae e adalah /onokokadalah /onokokus us yang ditemukanyang ditemukan oleh eissr pada
oleh eissr pada tahun 18"?, dan kemudian baru ditemukan pada tahun 1?82.tahun 18"?, dan kemudian baru ditemukan pada tahun 1?82. e
etetelah lah diditemtemukukan an kekemumudidian an kukumaman n tertersebsebut ut didimamasusukakan n dadalam lam grgrupup eisseria
eisseria dan dan pada pada grup grup ini ini dikenal dikenal spesies spesies dan dan diantaranya diantaranya adalah adalah .. gon
gonorrorrhoehoeae, ae, . . menmeningingitiditidis is dimdimana ana kedkedua ua spespesiesies s ini ini berbersifsifat at patpatogeogen.n. 6emudian 2 spesies lainnya yang bersifat komensel diantaranya adalah . 6emudian 2 spesies lainnya yang bersifat komensel diantaranya adalah . catarrhalis dan . pharyngis sicca. 6eempat spesies dari grup neisseria ini catarrhalis dan . pharyngis sicca. 6eempat spesies dari grup neisseria ini su
sukakar r ununtutuk k didibebedadakakan n kekecucuai ai dedengngan an memengnggugunanakakan n tetes s fefermrmenentastasi.i. /onokokus termasuk golongan bakteri diplokok berbentuk seperti biji kopi /onokokus termasuk golongan bakteri diplokok berbentuk seperti biji kopi yang bersifat tahan terhadap asam dan mempunyai ukuran lebar 0,8@ dan yang bersifat tahan terhadap asam dan mempunyai ukuran lebar 0,8@ dan mempunyai panjang 1,$@. #alam sediaan langsung yang di%arnai dengan mempunyai panjang 1,$@. #alam sediaan langsung yang di%arnai dengan pe%arnaan
pe%arnaan gram, gram, kuman kuman tersebut tersebut bersifat bersifat gram gram negatif, negatif, tampak tampak diluar diluar dandan didalam leukosit, kuman ini tidak tahan lama di udara bebas, cepat mati didalam leukosit, kuman ini tidak tahan lama di udara bebas, cepat mati dalam keadaan kering, tidak tahan terhadap suhu diatas ?
dalam keadaan kering, tidak tahan terhadap suhu diatas ?ooc, dan kuman inic, dan kuman ini tidak tahan terhadap Aat desinfektan.
tidak tahan terhadap Aat desinfektan.",,1?",,1?
ecara mofologik gonokok ini terdiri atas tipe, yaitu tipe 1 dan 2 yang ecara mofologik gonokok ini terdiri atas tipe, yaitu tipe 1 dan 2 yang mempu
mempunyai pili yang bersifat &irulen, serta tipe nyai pili yang bersifat &irulen, serta tipe dan yang dan yang tidak memilitidak memilikiki pili
pili dan dan bersifat bersifat non&irulen. non&irulen. )ili )ili akan akan melekat melekat pada pada mukosa mukosa epitel epitel dan dan akanakan menimbulkan reaksi radang. #aerah yang paling mudah terinfeksi iala daerah menimbulkan reaksi radang. #aerah yang paling mudah terinfeksi iala daerah de
dengngan an mumukokosa sa kukuboboid id atatau au lalapipis s gegepepeng ng yyanang g bebelulum m beberkrkemembabangng 44 Immature Immature5, yakni pada &agina perempuan sebelum pubertas.5, yakni pada &agina perempuan sebelum pubertas.1212
2.3 Epidemiologi 2.3 Epidemiologi In
Insidsidenensi si tetertrtininggggi i terterjadjadi i di di nenegagara ra beberkrkemembabangng. . )r)re&e&alealensnsii disseminated gonococcal infection
disseminated gonococcal infection 4#/I5 pada %anita hamil( 10 4#/I5 pada %anita hamil( 10 di !frikdi !frika,a, + di !merika Batin, di !sia.
+ di !merika Batin, di !sia.1010 Insiden gonorrhoeae di !merika erikat Insiden gonorrhoeae di !merika erikat
meningkat secara dramatis pada tahun 1?$0 dan a%al 1?"0 mencapai lebih dari 1 juta kasus dilaporkan setiap tahun. #iperkirakan bah%a kurang dari sepertiga dari kasus baru dilaporkan. )ada tahun 1?80, terjadi penurunan lambat dalam kasus yang dilaporkan kepada sekitar "00.000 per tahun. )enurunan bertahap terus dengan kurang dari 00.000 kasus gonorrhoeae dilaporkan pada tahun 2000. 7ren penurunan infeksi melambat, tapi terus berlanjut sampai 1??". 10,1?
2. P!togenesis
/onococci menyerang membran selaput lendir dari saluran genitourinaria, mata, rektum dan tenggorokan, menghasilkan nanah akut yang mengarah ke in&asi jaringanC hal yang diikuti dengan inflamasi kronis dan fibrosis. )ada pria, biasanya terjadi peradangan uretra, nanah ber%arna kuning dan kental, disertai rasa sakit ketika kencing. Infeksi urethral pada pria dapat menjadi penyakit tanpa gejala. )ada %anita, infeksi primer terjadi di endoser&iks dan menyebar ke urethra dan &agina, meningkatkan sekresi cairan mukopurulen. Ini dapat berkembang ke tuba uterina, menyebabkan salpingitis, fibrosis dan obliterasi tuba.
akterimia yang disebabkan oleh gonococci mengarah pada lesi kulit 4terutama )apula dan )ustula yang hemoragis5 yang terdapat pada tangan, lengan, kaki dan tenosyno&itis dan arthritis bernanah yang biasanya terjadi pada lutut, pergelangan kaki dan tangan. >ndocarditis yang disebabkan oleh gonococci kurang dikenal namun merupakan infeksi yang cukup parah. /onococci kadang dapat menyebabkan meningitis dan infeksi pada mata orang de%asaC penyakit tersebut memiliki manisfestasi yang sama dengan yang disebabkan oleh meningococci.
/onococci yang menyebabkan infeksi lokal sering peka terhadap serum tetapi relatif resisten terhadap obat antimikroba. ebaliknya, gonococci yang masuk ke dalam aliran darah dan menyebabkan infeksi yang menyebar biasanya resisten terhadap serum tetapi peka terhadap penisilin dan obat
antimikroba lainnya serta berasal dari auksotipe yang memerlukan arginin, hipoDantin, dan urasil untuk pertumbuhannya.
2." P!tofisiologis
/onorrhea adalah infeksi menular seksual yang paling umum di daerah tropis. =rganisme penyebabnya yaitu Neisseria gonorrhoeae, Neisseria gonorrhoeae merupakan bakteri gram-negatif berbentuk o&al seperti ginjal
yang berjajar dua, hanya ditemukan pada manusia, terutama pada permukaan epitel saluran urogenital pria dan %anita, konjungti&a, faring, rectum dan sino&ium. Eirulensi bakteri ini difasilitasi oleh &ili yang menahan kekuatan hidrodinamika dalam uretra, membantu penempelan bakteri pada area 4adherensi5 dan menghambat in&asi fagosit. N. gonorrhoeae sangat adaptif dalam menghindari respon imun host. !ntigen pilus dan lipo-oligosacharida yang dimilikinya memungkinkan pembuatan &ariasi antigen yang dapat membuat reinfeksi dalam %aktu singkat. !ntibodi lainnya dapat memblok akti&itas bakteri di dalam urethra. akteri ini juga memproduksi Ig!1 protease yang mengganggu respon imun mukosa. 9espon imun mukosa akibat
infeksi adalah produksi Ig!, Ig3 danIg>.1+
alah satu cirri penyakit gonokokal gejala pada pria adalah adanya discharge purulen, yang terkait dengan masuknya polimorfonuklear dan sel epitel urethra yang telah mati. ebuah studi menunjukkan bah%a ada masa inkubasi dari %aktu infeksi dengan timbulnya gejala klinis penyakit. elama %aktu ini gonokokus yang diam dan tidak dapat dibiakkan dari uretra sampai 0 jam setelah inisiasi infeksi, setelah itu proses eksudatif purulen dimulai. #ata ini menunjukkan bah%a gonokokus memasuki dan mempengaruhi respon imun di a%al penyakit di mana mereka bertahan hidup dan bereplikasi. ukti terbaru menunjukkan bah%a a%al infeksi, 7F - G , IB - 1H , IB - $ , dan IB - 8 disekresi dari sel epitel urethra primer. )elepasan sitokin dan kemokin dari epitel urethra mungkin, dapat berpotensi memicu respon inflamasi yang terkait dengan urethritis gonokokal dengan memicu masuknya )3. )3 masuknya dalam hubungannya dengan pelepasan sitokin dari epitel urethra selanjutnya mungkin mempotensiasi gejala klinis yang terkait dengan penyakit. 7ransudat yang ada dapat menyebabkan kesulitan miksi sehingga dapat mengakibatkan dysuria. elain itu rasa gatal diinduksi oleh pelepasan mediator inflamasi histamine dari )3 khususnya eosinophil.8
2.# T!nd! d!n $e%!l!
7erdapat nyeri saat !6 dan alat kelamin keluar nanah dalam jumlah banyak. )ada pria gejala nyeri saat !6 dan keluar nanah dari alat kelamin mulai muncul biasanya setelah 2- + hari 4masa inkubasi5, namun pada beberapa indi&idu justru terjadi lebih lama yakni setelah "-10 hari 4masa inkubasi5.1 6eluhan subjektif yang paling sering timbul adalah rasa gatal, disuria, polakisuria, keluar duh tubuh mukopurulen dari ujung uretra yang kadang-kadang dapat disertai darah dan rasa nyeri pada saat ereksi. )ada pemeriksaan fisik, orifisium uretra eksternum tampak kemerahan, edema,
ekstropion dan pasien merasa panas. )ada beberapa kasus didapati pula pembesaran kelenjar getah bening inguinal unilateral maupun bilateral. 1$
#ari pemeriksaan fisik di dapatkan sekret 4kekuningan5 pada osteum urethra eksterna dalam jumlah banyak 4celana dalam sering basah5. edangkan pemeriksaan penunjang pada pe%arnaan gram di dapatkan diplokokus gram negati&e intra dan ekstra selular pada pemeriksaan kultur di dapatkan biakan N. Gonorrhoeae dan pada pemeriksaan >BI! di dapatkan antigen N.
Gonorrhoeae.1
2.& Peme'i(s!!n Pen)n%!ng
ila fasilitas pengobatan, tenaga medis dan laboratorium tersedia, maka untuk diagnosa uretritis tidak cukup hanya dengan pemeriksaan klinis, tetapi harus diikuti pemeriksaan bakteriologis. #iagnosis ditegakkan melalui identifikasi Neisseira Gonorrhoea dari membran mukosa yang terinfeksi, dengan sediaan langsung, kultur, atau deteksi molekuler biologis mikroorganisme tersebut pada genital, rektal, faring atau sekresi okuler.1
)ada %anita,untuk sediaan langsung dan kultur, sampel dapat diambil dari kanal endoser&iks setelah dibersihkan sekresi eksudat &agina atau uretra. selain itu, spesimen dapat juga diambil dari urin, &ul&o&aginal dan intracoital. )ada pria, pengambilan spesimen dari uretra diambil dengan s%ab kecil atau sengkelit.1
1. ediaan Bangsung dengan )e%arnaan /ram
#iagnosis dapat langsung ditentukan dengan pe%arnaan gram atau methylene blue. akteri gonore tersebut terdapat dalam bentuk diplokokus polimononuklear 4)35. )emeriksaan ini berguna terutama pada indi&idu dengan gonore yang bersifat simptomatis. 'asil disebut positif jika tampak kuman diplokokus berada diantara leukosit polimorfonuklear. ensiti&itas pe%arnaan gram tergantung pada gejala-gejala orang yang terinfeksi dimana eksudat uretra pada pria simptomatis mendeteksi hampir ?+ hingga ?8. edangkan pada %anita pe%arnaan gram spesimen ser&iks mempunyai sensiti&itas sebanyak +0. )ada indi&idu yang asimptomatis, pe%arnaan mempunyai hasil yang rendah dan tidak efektif. 3aka,
digunakan metode kultur atau teknik amplifikasi.1
/ambar 2.1 Neisseira Gonorrhoea(tampak bakteri gram negatif diplokokus di antara leukosit polimorfonuklear
2. 6ultur 12
Untuk identifikasi spesies baru perlu dilakukan pemeriksaan 4kultur5. #ua macam media yang dapat digunakan (
3edia 7ranspor
3edia )ertumbuhan
ontoh media transpor (
• 3edia tuart
3erupakan media transpor saja, sehingga perlu ditanam kembali pada media pertumbuhan
• 3edia 7ransgro%
3edia ini selektif dan nutritif untuk N. Gonorrheae dan N. MeningitidisC dapat bertahan higga ?$ jam dan merupakan
gabungan media transpor dan media pertumbuhan, sehingga tidak perlu ditanam dalam media pertumbuhan lagi. 3edia ini
merupakan modifikasi media 7hayer 3artin dengan menambahkan trimetroprim untuk mematikan roteus spp
ontoh media pertumbuhan C
• 3c Beods chocolate agar
3eruoakan media non selektif. erisi agar coklat, agar serum. elain kuman N. Gonorrhaeae, kuman-kuman yang lain juga dapat tumbuh.
• 3edia 7hayer 3artin
3edia ini selektif untuk isolasi N. Gonorrheae. 3engandung &onkomisin menekan pertumbuhan kuman /ram-positif, kolestrimetat untuk menekan pertumbuhan bakteri gram- negatif dan nistatin untuk menekan pertumbuhan jamur
• Modified 7hayer 3artin agar
Isinya ditambah dengan trimetroprim untuk mencegah pertumbuhan kuman roteus spp.
7erdapat beberapa media pertumbuhan baru yang dikembangkan seperti J>3> plate yang mengandung agar 3artin-Be%is, dalam desain rectangular polystyrene plate. Kang mengandung sumur =2 tablet, untuk menhasilkan atmosfer yang sesuai untuk kuman gonokokus.
!. 7es #efinitif a. 7es oksidasi
9eaksi positif oksidasi dengan tetramil-p-fenilendiamin hidroklorida 1 dapat menghasilkan %arna unguselama +-10 menit dan setelah +-10
detik koloni gonokokus dapat diidentifikasi. emua neisseria memberi reaksi positif dengan perubahan %arna. 1
b. 7es fermentasi
7es oksidasi positif juga dilanjutkan dengan tes fermentasi menggunakan glukosa, maltosa dan sukrosa. 6uman gonokokus hanya memfermentasikan glukosa.1
". 7es dengan sampel urin
7es sampel urin dapat dilakukaan dengan cara dua buah gelas 10 mB diisi dan diperiksa. 6ekeruhan pada gelas pertama menunjukkan adanya uretritis. etelah disentrifugasi sedimen dari kedua gelas bisa diperiksa untuk melihat sel-selnya.$
#. 7es amplifikasi nucleid acid
ucleid acid amplification 4!!5 dikembangkan untuk diagnosis infeksi chlamidia seperti reaksi rantai lipase, polymerase chain reaction 4)95, transcription mediated amplification 473!5, dan strand displacement amplification assay yang dapat mendeteksi #! atau 9! pada gonokokus selain #! pada chlamidia. 7es-tes ini mempunai keuntungan dimana pengambilan sampel tidak in&asif seperti first &oid urine 4FEU5 pada pria dan %anita, s%ab &ul&o&aginal atau intracoital dapat digunakan untuk diagnosis gonokokus dan diagnosis chlamidia tanpa mengurangi sensiti&itas. 7es ini bermanfaat apabila kultur tidak dapat dilakukan. 3edia pertumbuhan disimpan dalam inkubator karbon diaksida atau kaleng lilin pada suhu ?+-?8,$oF. etelah inkubasi selama 2-8 jam, karakteristik koloni dapat terlihat.1
$. 7es beta-laktamase
)emeriksaan beta-laktamase dengan menggunakan cefinase 73 dis. B ?$11?2 yang mengandung chromogenic cephalosporin, yang menyebabkan perubahan %arna dari kuning menjadi merah apabila kuman mengandung enAim beta-laktamase.12
2.* Peneg!((!n Di!gnosis
)enegakan diagnosis dilakukan dengan cara yaitu anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang (
!namnesis1$,1"( 1. 9asa /atal
2. 9asa terbakar saat buang air kecil . ering buang air kecil 4polakisuria5
. 6eluar duh tubuh mukopurulen dari ujung uretra yang kadang-kadang dapat disertai darah
+. 9asa nyeri pada saat ereksi $. #emam
". Faktor 9esiko
• )asangan eksual L 1
• erhubungan eksual dengan )6
• 3engalami 1 atau lebih episode )3 dalam 1 tahun terakhir )emeriksaan fisik
1. 7erdapat discharge dari penis atau &agina 4kuning, putih, atau hijau5 2. )enis ber%arna merah atau edema
. 9asa sakit di daerah perut bagian ba%ah . yeri pada bagian testis atau daerah genital +. 7erdapat discharge atau perdarahan pada anus $. 9asa gatal pada daerah anus
". )embesaran 6/ inguinal unilateral 4beberapa kasus5
)emeriksaan penunjang ( 1
ila fasilitas pengobatan, tenaga medis dan laboratorium tersedia, maka untuk diagnosa uretritis tidak cukup hanya dengan pemeriksaan klinis, tetapi harus diikuti pemeriksaan bakteriologis. #iagnosis ditegakkan melalui identifikasi Neisseira Gonorrhoea dari membran mukosa yang terinfeksi, dengan sediaan langsung, kultur, atau deteksi molekuler biologis mikroorganisme tersebut pada genital, rektal, faring atau sekresi okuler. 1 )engambilan bahan duh tubuh uretra pria, dapat dilakukan dengan menggunakan lidi kapas yang dimasukkan ke dalam uretra. edangkan pengambilan duh tubuh genital pada %anita dilakukan dengan spekulum dan
mengusapkan kapas lidi di dalam &agina dan kemudian dioleskan ke kaca objek bersih.$
1. )e%arnaan /ram 2. 6ultur12
!. 7es #efinitif a. 7es oksidasi
b. 7es fermentasi
". 7es amplifikasi nucleid acid #. 7es beta-laktamase
2.+ Di!gnosis B!nding
• Uretritis on-/onorrhea
1. Uretritis 6lamidiosis 4Uretritis on-pesifik5 2. Uretritis 'erpes impleks
. 7rikomoniasis 2.1,-en!n! Te'!pi
1. onmedikamentosa •
)enjelasan pada pasien dengan baik dan benar sangat berpengaruh pada keberhasilan pengobatan dan pencegahan karena gonore dapat menular kembali dan dapat terjadi komplikasi apabila tidak diobati secara tuntas. 7idak ada cara pencegahan terbaik kecuali menghindari kontak seksual dengan pasangan yang beresiko.?
•
ila memungkinkan periksa dan lakukan pengobatan pada pasangan tetapnya 4notofikasi pasangan5
•
!njurkan abstinensia sampai infeksi sembuh secara laboratoris, bila tidak memungkinkan anjurkan penggunaan kondom
•
6unjungan ulang untuk tindak lanjut di hari ke- dan hari ke-" •
Bakukan konseling mengenai infeksi, komplikasi yang dapat terjadi, pentingnya keteraturan berobat.
2. 3edikamentosa
)ada dasarnya pengobatan uretritis baru diberikan setelah diagnosa ditegakkan. Fasilitas untuk menegakkan diagnosis penyebab uretritis secara pasti pada suatu daerah kadang-kadang belum tersedia, sehingga diagnosis dengan mengandalkan tanda-tanda klinis atau dengan pendekatan sindrom masih dipandang sangat efektif.?
Untuk daerah tanpa fasilitas pemeriksaan dan laboratorium lengkap, tatalaksana dapat dilakukan dengan sindromic approach 4pendekatan sindrom5 berupa penilaian faktor resiko, dan lansung mengobatinya untuk kedua infeksi tersebut. Untuk lokasi layanan kesehatan yang mempunyai fasilitas pemeriksaan dan laboratorium lengkap, pendekatannya dapat lebih sempurna. 12
7erapi uretritis gonore? ,tanpa komplikasi ( 1. /olongan ephalosporin (
a.efiDime 00 mg per oral b.eftriaDone 2+0 mg im 2. /olongan <uinolone (
a.=floDacin 00 mg per oral b.iprofloDacin +00 mg per oral
c.pectinomycin ( 2 gram im d.6anamycin ( 2 gram im
#ari gologan :uinolon, obat yang menjadi pilihan adalah ofoplaksasin 00 mg, siprofloksasin +00 mg secara oral, namun di !sia 4termasuk Indonesia5 dan !merika Utara sudah mulai dijumpai galur-galur yang menurun kepekaannya terhadap kuinolon. elain itu jug obat dengan dosis tunggal yang tidak efektif lagi untuk pengobatan gonore saat ini ialah ( 7etrasiklin, streptomisin, dan spiramisin.$
2.11P'ognosis
ebagian besar infeksi gonore memberikan respons yang cepat terhadap pengobatan dengan antibiotik. )rognosis baik jika diobati dengan cepat dan lengkap. )rognosis untuk pasien dengan gonore ber&ariasi berdasarkan bagaimana a%al penyakit ini terdeteksi dan diobati. Jika diobati secara dini dan benar, pasien bisa sepenuhnya disembuhkan dari penyakit. 'ingga 0 dari pasien %anita yang tidak diobati dini dapat mengembangkan penyakit radang panggul 4)I#5 dan kemungkinan mengakibatkan kemandulan. 3eskipun risiko infertilitas lebih tinggi pada %anita dibandingkan pada pria, pria juga bisa mengalami infeksi uretra dan meluas menjadi radang 4uretritis5 sebagai akibat dari infeksi gonore tidak diobati. )enyakit radang panggul seorang %anita $ sampai 10 kali lebih mungkin. erpotensi untuk memiliki kehamilan berkembang di luar rahim 4kehamilan ektopik5, yang dapat mengakibatkan kematian. )ada sekitar 2 pasien dengan gonore tidak diobati, infeksi gonokokal dapat menyebar ke seluruh tubuh dan dapat menyebabkan demam, arthritis-seperti nyeri sendi, dan lesi kulit.+
2.12Kompli(!si& 1. )ada pria ( a. Uretritis
Uretritis yang paling sering dijumpai adalah uretritis anterior akut, dan dapat menjalar ke proksimal, selanjutnya mengakibatkan komplikasi lokal, ascenden, dan diseminata.
b. 7ysonitis
6elenjar tyson ialah kelenjar yang menghasilkan smegma. Infeksi biasanya terjasdi pada penderita denga preputium yang sangat panjang dan
kebersihan yang kurang baik. #iagnosa dibuat berdasarkan ditemukannya butir pus atau pembengkakan pada daerah frenulum yang nyeri tekan. ila
duktus tertutup akan timbul abses dan merupakan sumber infeksi laten. c. )arauretritis
ering pada orang dengan orifisium uretra eksternum terbuka atau hipospadia. Infgeksi pada pus ditandai dengan butir pus pada kedua muara parauretra.
d. Bittritis
7idak ada gejala khusus, hanya pada urin ditemukan benang-benang atau butir-butir. ila salah satu saluran tersumbat, bisa terjadi abses folikular.
#idiagnosis dengan uretroskopi. e. o%peritis
ila hanya duktus yang terkena biasanya tanpa gejala. 6alau infeksi terjadi pada kelenjar co%perdapat terjadi abses. 6eluhan berupa nyeri dan adanya benjolan pada daerah perinium disertai rasa penuh dan penas, nyeri pada %aktu defekasi dan disuria. Jika tidak diobati abses akan pecah melalui kulit perineum, uretra, atau rektum, dan mengakibatkan proktitis.
f. )rostatitis
)rostatitis akut ditandai dengan perasaan tidak enak pada daerah perineum dan suprapubis, melese, demam, nyeri kencing sampai hematuri, spasme otot uretra sehingga terjadi retensi urin, tenesmus ani, sulit buang airbesar dan obstipasi.
)ada pemeriksaan teraba pembesaran prostat dengan konsistensi kenyal, nyeri tekan dan didapatkan fluktuasi bila telah terjadi abses. Jika tidak
diobati abses akan pecah masuk ke uretra posterior atau ke arah rektum mengakibatkan proktitis.
ila proktitis menjadi kronis, gejalanya ringan dan intermiten, tetapi kadang-kadang menetap. 7erasda tidak enak pada perineum bagian dalam dan rasa tidak enak bila duduk terlalu lama. )ada pemeriksaan prostat terasa kenyal berbentuk nodus, dan sedikit nyeri pada penekanan. )emeriksaan dengan pengurutan prostat biasanya sulit menemukan kuman diplokokus atau gonokokus.
g. Eesikulitis
Eesikulitis biasanya radang akut yang mengenai &esikula seminalis dan duktus ejakulatorius, dapat timbul menyertai prostatitis akut atau epididimis akut. /ejala subyektif menyerupai prostatitis akut, berupa demam, polakisuria, hematuria terminal, nyeri pada %aktu ereksi atau ejakulasi dan spasme mengandung darah.
)ada pemeriksaan melalui rektum dapat diraba &esikula seminalis seminali yang bengkak dan mengeras seperti sosis memanjang di atas prostat. !da kalanya sulit menentukan batas kelenjar prostat yang membesar.
h. Easdeferentitis dan funikulitis
/ejala berupa perasaan nyeri pada daerah abdomen bagian ba%ah pada sisi yang sama.
i. >pididimitis
>pididimitis akut biasanya unilateral dan setiap epididimitis biasanya disertai deferentitis. 6eadaan yang mempermudah timbulnya epididimitis ini adalah trauma pada uretra posterior yang disebabkan oleh salah penanganan atau kelalain penderita sendiri. Faktor yang mempengruhi keadaan ini antara lain irigasi yg terlalu sering dilakukan, cairan irigator terlalu panas, atau terlalu pekat, instrumentasi yg terlalu kasar, pengurutan prostat yang berlebihan, dan aktifitas seksual jasmani yang berlebihan.
>pididimitis dan tali spematika membengkak dan terasa panas, juga testis, sehingga menyerupai hidrokel sekunder. )ada penekanan terasa nyeri sekali. ila mengenai kedua epididimis dapat mengkibatkan sterilisasi.
j. 7rigonitis
Infeksi asendens dari uretra posterior dapat mengenai trigonum &esika urinaria. 7rigonitis menimbulkan gejala poliuria, disuria terminal, dan hematuri.
2. )ada %anita
/ambaran klinis dan perjalanan penyakit pada %anita berbeda dengan pria. 'al ini disebabkan oleh perbedaan anatomi dan fisiologi alat kelamin pria dan %anita. 'al ini disebabkan oleh perbedaan anatomi dan fisiologi alat kelamin pria dan %anita. )ada %anita, baik penyakitnya akut maupun kronik, gejala subyektif jarang ditemuka dan hampir tidak pernah didapati kelainan obyektif. )ada umumnya %anita datang kalau sudah ada komplikasi. ebagian penderita ditemukan pada %aktu pemeriksaan antenatal atau pemeriksaan keluarga berencana.
)ada mulanya hanya ser&ik uteri yang terkena infeksi. #uh tubuh yang mukopurulen dan mengandung banyak gonokokus mengalir keluar dan menyerang uretra, duktus parauretra, kelenjar bartholin, rektum, dan dapat juga naik ke atas sampai pada daerah kandung telur.
a. Uretritis
/ejala utama ialah disuria kadang-kadang poliuria. )ada pemeriksaan orifiisum uretra eksternum tampak merah, edematosa, dan ada sekret mukopurulen.
b. )arauretritisMskenitis
6elenjar parauretra dapat terkena, tetapi abses jarang terjadi. c. er&isitis
#apat asimptomatis, kadang-kadang menimbulkan rasa nyeri pada punggung ba%ah. )ada pemeriksaan ser&ik tampak merah dengan erosi dan sekret mukopurulen. ekret tubuh akan terlihat lebih banyak, bila terjadi ser&isitis akut atau disertai &aginitis. Kang disebabkan oleh 7richomonas &aginalis.
d. arthonilitis
Babium mayor pada sisi yang terkena membengkak, merah dan nyeritekan. 6elenjar bartholin membengkak, terasa nyeri sekali bila penderita berjalan
dan penderita sukar duduk. ila saluran kelenjar tersumbatdapat timbul abses dan dapat pecah menjadi mukosa atau kulit. 6alau tidak diobati dapat menjadi rekuren atau kista.
e. alpingitis
)eradangan dapat bersifat akut, subakut atau kronis. !da beberapa faktor predisposisi yaitu(
15 3asa puerperium 4nifas5 25 #ilatasi setelah kuratese
5 )emakaian IU#, tindakan !6#9 4alat kontrasepsi dalam rahim5.
ara infeksi langsung dari ser&ik melalui tuba fallopi sampai pada daerah salping dan o&arium. ehingga dapat menimbulkan penyakit radang panggul 4)9)5. Infeksi )9) ini dapat menimbulkan kehamilan ektopik dan sterilitas. 6ira-kira 10 %anita dengan gonore akan berakhir dengan )9). /ejalanya terasa nyeri pada daerah abdomen ba%ah, discharge tubuh &agina, disuria, dan menstruasi yang tidak teratur atau abnormal.
BAB III
LAP/-AN KASUS
3.1. Identit!s P!sien
ama ( 7n. !
Jenis kelamin ( Baki -Baki
Umur ( + tahun
)endidikan ( #
)ekerjaan ( )ekerja Bapangan 4tambang5
!lamat ( Jl 7egas inangun o. 2$ )laju. )alembang 7anggal kunjungan M jam ( 0 #esember 201+ M 11.00 I
3.2. An!mnesis
#iperoleh secara alloanamnesis pada tanggal 0 #esember 201+ , pukul 11.00 I.
3.2.1 Kel)0!n )t!m!
7erdapat cairan seperti lendir yang keluar melalui kemaluan sejak 1 bulan yang lalu.
3.2.2 Kel)0!n t!m!0!n
ering uang !ir 6ecil dan merasa tidak nyaman saat buang air kecil.
3.2.3 -i!4!t Pe'%!l!n!n Pen4!(it
ejak kurang lebih 1 bulan yang lalu, penderita mengeluh keluar cairan bening seperti lendir dari kemaluannya. airan bening tidak ber%arna, tidak berbau. )enderita tidak bisa memprediksi kapan keluarnya cairan karena keluarnya cairan tersebut tidak menimbulkan rasa sakit, namun saat melihat celana dalam tampak sedikit basah di daerah kemaluan.
ejak keluarnya cairan dari kemaluan, penderita mengeluh sering buang air kecil, merasa sedikit panas pada kemaluan dan nyeri saat buang air kecil. yeri saat ereksi ataupun saat berhubungan disangkal. )enderita juga manyangkal rasa gatal, perih, muncul benjolan-benjolan di kemaluan atau sekitarnya.
6urang lebih + hari sejak timbul keluhan, penderita berobat ke dokter kulit di palembang dan diberi obat racikan, untuk hari pertama diberi $ tablet untuk sekali makan dan hari-hari berikutnya
obat diminum 2D sehari selama + hari. amun setelah obat habis keluhan yang ada tidak ada perbaikan.
etelah obat habis kurang lebih 2 minggu sejak munculnya keluhan, penderita kembali berobat dengan dokter umum di 6ota Jambi dan diberikan doksisiklin sebanyak 2D sehari selama 10 hari, keluhan keluarnya cairan dari kemaluan tidak ada perbaikan tetapi untuk keluhan seringnya !6, nyeri saat !6 dan rasa panas mulai ada perbaikan.
$ hari setelah obat doksisiklin habis, penderita mengaku masih mengeluarkan cairan dari kemaluan tanpa ada perubahan, lalu untuk keluhan sering !6, nyeri saat !6 dan rasa panas masih dirasakan oleh pederita %alaupun sudah terjadi perbaikan, sehingga membuat penderita datang ke 9U# ari.
)enderita mengakui bah%a pernah melakukan hubungan suami istri namun dengan %anita lain yang dikenalnya melalui teman. 3enurut pengakuannya, %anita tersebut melakukan hubungan suami istri dengan banyak pria. + hari sejak melakukan hubungan badan dengan %anita tersebut, keluhan mulai dialami penderita.
3.2. -i!4!t pen4!(it d!0)l)
)enderita pernah mengalami keluhan yang sama kurang lebih bulan yang lalu. 3enurut pengakuan penderita, keluhan yang
sirasakan timbul hari setelah melakukan hubungan suami istri dengan %anita selain istrinya. )asien berobat di jambi dengan dokter spesialis kulit, diberikan obat suntik 1 kali dan obat tablet dan dinyatakan sembuh.
3.2." -i!4!t pen4!(it d!l!m (el)!'g!
6eluhan serupa tidak dialami oleh anggota keluarga yang lainnya
3.3. Peme'i(s!!n 5isi(
3.3.1 St!t)s $ene'!lis Ke!d!!n Um)m
6esadaran ( ompos 3entis 7ekanan darah ( 110M"0 mm'g adi ( 8DMmenit )ernapasan ( 21DMmenit uhu ( $," elcius ( +? kg 7 ( 1$ cm Ke!d!!n Spesifi(
6epala ( #alam atas ormal Beher ( #alam atas ormal 7horaD ( #alam atas ormal >kstremitas !tas ( )embesaran 6/ 4-5 >kstremitas a%ah ( )embesaran 6/ 4-5
3.3.2. St!t)s De'm!tologi()s 9egio /land )enis
/ambar ..2 9egio gland penis
9egio /land )enis, =rifisuim Uretra >ksterna tampak hiperemis dengan edema minimal, terdapat sekret mukoid, ber%arna bening kental dan tidak mengeluarkan bau busuk.
7idak terdapat efloresensi )rimer atau sekunder pada permukaan kulit penis 9egio )ubic 4genital5
3.. Peme'i(s!!n Pen)n%!ng )emeriksaan Baboratorium ( - )er%arnan /ram /onorre 4-5
7idak ditemukan kuman diplokokus berada diantara leukosit polimorfonuklear =U> 'iperemis erkret 3ukoid minimal
/ambar . )emeriksaan /ram /onorre !njuran pemeriksaan (
- %ultur Gonore dan Clamydia trachomatis
3.". Di!gnosis B!nding 1. Uretritis /onore 2. Uretritis non-/onore . 'erpes impleks /enital
3.#. Di!gnosis Ke'%! Uretritis /onore
3.&. Pen!t!l!(s!n!!n a. Umum
•
)enjelasan pada pasien dengan baik dan benar sangat berpengaruh pada keberhasilan pengobatan dan pencegahan karena gonore dapat menular kembali dan dapat terjadi komplikasi apabila tidak diobati secara tuntas. 7idak ada cara pencegahan terbaik kecuali menghindari kontak seksual dengan pasangan yang beresiko.?
•
ila memungkinkan periksa dan lakukan pengobatan pada pasangan tetapnya 4notofikasi pasangan5
•
!njurkan puasa hubungan seksual 4abstinensia5 sampai infeksi sembuh secara laboratoris, bila tidak memungkinkan anjurkan penggunaan kondom
•
6unjungan ulang untuk tindak lanjut di hari ke- dan hari ke-"
•
Bakukan konseling mengenai infeksi, komplikasi yang dapat terjadi, pentingnya keteraturan berobat
b. 6husus
=bat sistemik21
• efiDime oral 00 mg dosis tunggal, 1DMhari selama " 'ari
• !Aitromisin oral 2 gram dosis tunggal, tab +00 mg M
pemberian hanya untuk 1 hari
3.*. P'ognosis
a. &uo ad vitam' (onam
b. &uo ad functionam' dunia ad (onam
c. &uo ad sanationam' du(ia ad (onam
BAB I6
ANALISA KASUS
ejak kurang lebih 1 bulan yang lalu, penderita mengeluh keluar cairan bening seperti lendir dari kemaluannya. airan bening tidak ber%arna, tidak berbau. )enderita tidak bisa memprediksi kapan keluarnya cairan karena
keluarnya cairan tersebut tidak menimbulkan rasa sakit, namun saat melihat celana dalam tampak sedikit basah di daerah kemaluan.
ejak keluarnya cairan dari kemaluan, penderita mengeluh sering buang air kecil, merasa sedikit panas pada kemaluan dan nyeri saat buang air kecil. yeri saat ereksi ataupun saat berhubungan disangkal. )enderita juga manyangkal rasa gatal, perih, muncul benjolan-benjolan di kemaluan atau sekitarnya.
6urang lebih + hari sejak timbul keluhan, penderita berobat ke dokter kulit di palembang dan diberi obat racikan, untuk hari pertama diberi $ tablet untuk sekali makan dan hari-hari berikutnya obat diminum 2D sehari selama + hari. amun setelah obat habis keluhan yang ada tidak ada perbaikan.
etelah obat habis kurang lebih 2 minggu sejak munculnya keluhan, penderita kembali berobat dengan dokter umum di 6ota Jambi dan diberikan doksisiklin sebanyak 2D sehari selama 10 hari, keluhan keluarnya cairan dari kemaluan tidak ada perbaikan tetapi untuk keluhan seringnya !6, nyeri saat !6 dan rasa panas mulai ada perbaikan.
$ hari setelah obat doksisiklin habis, penderita mengaku masih mengeluarkan cairan dari kemaluan tanpa ada perubahan, lalu untuk keluhan sering !6, nyeri saat !6 dan rasa panas masih dirasakan oleh pederita %alaupun sudah terjadi perbaikan, sehingga membuat penderita datang ke 9U# ari.
)enderita mengakui bah%a pernah melakukan hubungan suami istri namun dengan %anita lain yang dikenalnya melalui teman. 3enurut pengakuannya, %anita tersebut melakukan hubungan suami istri dengan banyak pria. + hari sejak melakukan hubungan badan dengan %anita tersebut, keluhan mulai dialami penderita.
)enderita mengakui bah%a pernah melakukan hubungan suami istri namun dengan %anita lain yang dikenalnya melalui teman. 3enurut pengakuannya, %anita tersebut melakukan hubungan suami istri dengan banyak pria. + hari sejak melakukan hubungan badan dengan %anita tersebut, keluhan mulai dialami penderita.
)enderita pernah mengalami keluhan yang sama kurang lebih bulan yang lalu. 3enurut pengakuan penderita, keluhan yang sirasakan timbul hari setelah
melakukan hubungan suami istri dengan %anita selain istrinya. )asien berobat
di jambi dengan dokter spesialis kulit, diberikan obat suntik 1 kali dan obat tablet dan dinyatakan sembuh.
erdasarkan anamnesis, keluhan keluarnya duh tubuh melalui orifisium uretra eksterna merupakan salah satu gejala terjadinya Uretritis, namun uretritis bisa disebabkan oleh gonorrea ataupun non-gonorrea. erdasarkan teori, duh tubuh yang disebabkan oleh gonorrea berupa sekret mukopurulen dan berbau, non gonorrea berupa seropurulen. amun pada penderita hanya ditemukan sekret mukoid dan tidak berbau, hal ini terjadi karena pasien sudah pernah berobat sebelumnya sehingga gejala klinis berupa sekret mukopurulen tidak timbul. )enderita juga mempunyai faktor resiko berupa kontak seksual dengan %anita yang melebihi 1 pasangan sehingga diagnosa uretritis gonorrear, non-gonorreae dan herpes simpleks genital sangat memungkinkan. amun sesuai dengan teori, bila dilihat dari timbulnya gejala setelah kontak seksual selama + hari, maka
uretritis non gonorreae dan herpes simpleks dapat disingkirkan karena gejala uretritis gonorreae timbul 2-+ hari setelah kontak seksual.
Untuk gejala nyeri saat !6, rasa panas disekitar orifisium uretra eksterna
tidak bisa menyingkirkan different diagnose karena memiliki keluhan yang sama.
amun penderita menyangkal adanya benjolan-benjolan di kemaluan yang bisa menyingkirkan herpes simpleks genital.
erdasarkan )emeriksaan fisik didapatkan =rifium Uretra >ksterna hiperemis dan edema minimal, sesuai dengan teori bah%a pada uretritis gonorrea
)ada pemeriksaan penunjang Baboratorium didapatkan bah%a kuman gonorreae negatif 4-5, hal ini dikarenakan penderita sudah meminum obat sebelumnya sehingga hasil pemeriksaan menjadi bias.
7abel .1 #iagnosa anding
6asus Uretritis /onorreae1$,1" Uretritis non-/onorreae 46lamidia51$ 'erpes implek /enital22 !namnesis 3engeluh keluar cairan lendir keluar melalui kemaluan, cairn bening tidak ber%arna dan tidak berbau, ering !6, merasa panas disekitar lubang kencing, nyeri saat !6. 6eluhan serupa pernah dialami penderita sebelumnya. )enderit mengaku pernah berhubungan suami istri 3engeluh 6eluar duh tubuh dari =U>, gatal, rasa terbakar 4nyeri5 saat !6, ering
!6, #emam,
nyeri saat ereksi, keluhan -+ hari setelah kontak seksual dan memiliki F9 berupa pasangan seksual L 1, berhubungan seksual dengan )6 dan mengalami 1 atau lebih episode )3 dalam 1 tahun terakhir 3engeluh keluar duh tubuh dari =U> berupa seropurulen, nyeri saat !6 yag ringan, rasa tidak enak di lubang uretra, sering !6, timbulnya keluhan 1- minggu setelah kontak seksual, memiliki resiko 'omoseksual dan memiliki ri%ayat alergi 4karena bisa disebabkan 3engelu h keluar duh tubuh melalui =U>, nyeri saat !6, gatal, rasa terbakar, gejala sistemik 4demam, sakit kepala, malaise dan mialgia5. F9 kontak seksual 2+
dengan %anita lain dan %anita tersebut memiliki banyak pasangan. + hari setelah berhubungan dengan %anita tersebut, penderita mulai mengalami keluhan 3enyinkirkan diagnosis( )enderita mengaku mengaku tidak pernah timbul seperti cacar di kemaluan. )enderita mengaku tidak ada rasa nyeri saat berhubungan badan dan keluhan timbul mulai + setelah oleh alergi terhadap komponen sekret genital pasangan seksual
berhubungan suami istri dengan %anita lain )emeriksaa n Fisik )ada =U> tampak hiperemis, edema minimal. airan ekret berupa mukoid. 7idak ditemukan )embesaran 6/ regional
)ada =U> tampak hiperemis, edema
dan ektropion. airan =U> berupa
sekret
mukopurulen dan berbau isa disertai
)embesaran 6/ regional ataupun tidak disertai pembesaran 6/ )ada beberapa keadaan tidak terdapat duh tubuh yang keluar melalui =U> #itemuk an efloresen si pada kulit berupa &esikel berkeom pok dengan dasar eritema pada batang dan glands penis. #isertai pembesar an 6/ regional )asien dapat didiagnosis menderita Uretritis /onore berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik. 3enurut )edoman asional )enanganan I3, kuman )atogen penyebab utama duh tubuh yang berasal dari uretra adalah Neisseria
gonorrhoeae dan Chlamydia Trachomatis. amun untuk menegakkan diagnosa
pasti, harus disertai hasil pemeriksaan mikroskopis. ebelum dilakukanya pemeriksaan mikroskopis maka tatalaksana dapat dilakukan dengan sindromic
approch berupa penilaian faktor risiko, dan pertimbangan untuk melakukan engobatan untuk kedua infeksi 4gonore dan 6lamidiosis siebabkan oleh tingginya insiden infeksi klamidia bersamaan dengan gonore 42+-+05,tingginya insiden infeksi klamidia dan gonore disertai komplikasi dan kesukaran teknik pemeriksaan klamidia.1$
3aka edukasi pada pasien berupa )enjelasan mengenai pengobatan dan pencegahan, meminta penderita juga memba%a pasangan untuk kontrol, diannjurkan untuk berpuasa dalam berhubungan seksual untuk sementara %aktu, kunjungan ulang untuk hari ke dan hari ke ", dan konseling mengenai penyakit dan komplikasinya.
esuai dengan 7eori penatalaksanaan kasus uretritis gonore harus dilakukan terapi nonmedikamentosa berupa edukasi, yaitu (1$
• )enjelasan pada pasien dengan baik dan benar sangat berpengaruh pada
keberhasilan pengobatan dan pencegahan karena gonore dapat menular kembali dan dapat terjadi komplikasi apabila tidak diobati secara tuntas. 7idak ada cara pencegahan terbaik kecuali menghindari kontak seksual dengan pasangan yang beresiko.
•
ila memungkinkan periksa dan lakukan pengobatan pada pasangan tetapnya 4notofikasi pasangan5
•
!njurkan )uasa berhubungan seksual 4abstinensia5 sampai infeksi sembuh secara laboratoris, bila tidak memungkinkan anjurkan penggunaan kondom
•
6unjungan ulang untuk tindak lanjut di hari ke- dan hari ke-"
•
Bakukan konseling mengenai infeksi, komplikasi yang dapat terjadi, pentingnya keteraturan berobat.
Untuk penatalaksanaan 3edikamentosa diberikan efiDime oral 00 mg dosis tunggal, 1D sehari dalam " hari. 7erapi ini sesuai dengan teori bah%a N.
Gonorrhoeae sudah berkembang menjadi resisten terhadap beberap antibiotik
semasuk penisiln, tetrasiklin, makrolid dan fluoro:uinolon. eftriaDone dan cefiDime memiliki evidence)(ase yang kuat untuk efikasi dalam pengobatan gonorreae dan sebagai prinsip rekomendasi terapi dalam guideline 2**+.22
edangan untuk pemberian !Aitromisin oral 2 gram dosis tunggal, tab +00 mg M pemberian hanya untuk 1 hari. 7erapi ini sesuai dengan teori dari guideline yang menyebutkan teori bah%a mengkombinasikan terapi antimikrobakterial
merupakan strategi untuk memperlambat dan mela%an penyebaran perkembangan
dari multi)drug resistance. trategi ini lebih baik bila hanya menaikkan dosis
sepalosporin saja. elain itu juga pemberian obat !Aythromycin diberikan karena uretritis gonorreae sering diiringi dengan infeksi dari Chlamydia trachomatis
dengan persentase kejadian 2+-+0.1$,22
)rognosis dari Uretritis /onore berdasarkan teori adalah baik dengan memperhatikan pemilihan dan cara pemakaian obat serta syarat pengobatan dan menghilangkan faktor predisposisi sehingga penyakit tidak beranjut dan berulang. =leh karena berdasarkan teori tersebut, prognosis Uretritis /onore yang diderita pasien ini adalah baik dengan penjabaran prognosis sebagai berikut(+
1. uo ad vitam ' (onam karena penyakit tidak mengancam nya%a.
2. uo ad functionam' du(ia ad (onam karena bila tidak diobati maka bisa
timbul dispareunia karena uretritis gonorreae bisa menyebabkan nyeri saat ereksi1$
. uo ad sanationam' du(ia ad (onam untuk kesembuhan, ebagian besar
infeksi gonorreae memberikan respons yang cepat terhadap pengobatan dengan antibiotik. )rognosis baik jika diobati dengan cepat dan lengkap. amun penyakit ini bisa kembali terulang bila faktor resiko tidak dihindari.+
. uo ad cosmetica' (onam kosmetik tidak terganggu dengan adanya
penyakit ini
BAB 6
KESI7PULAN
)enyakit urethritis gonorrhea merupakan penyakit menular seksual yang disebabkan oleh bakteri gram negatif yaitu Neisseria gonorrhoeae. Urethritis didefinisikan sebagai peradangan atau infeksi uretra.
)ada pasien ini bernama 7n. !, + tahun, memiliki gejala dan hasil pemeriksaan yang sesuai dengan uretritis gonorreae, sehingga diagnosisnya adalah uretritis gonorreae. >dukasi yang diberikan mengenai penyakit berupa penjelasan penyebab, cara pengobatan, pencegahan berupa tidak melakukan hubungan seksual sebelum dinyatakan sembuh, tidak melakukan kontak seksual terhadap pasangan beresiko dan kontrol setelah " hari untuk melihat hasil terapi dan perkembangan penyakit.
7erapi medikamentosa yang diberikan yaitu efiDime oral 00 mg dosis tunggal, 1D sehari selama " hari dan pemberian aAythromisin oral 2 gr dosis tunggal, tablet +00 mg M pemberian hanya untuk 1 hari. eberapa komplikasi dapat terjadi apabila penyakit ini tidak ditangani dengan baik dan )rognosis penyakit ini baik apabila ditangani secara tepat, patuh dalam pengobatan dan
DA5TA- PUSTAKA
1. !dam, !.3.. 2012. -ahan /ar Infe0si Menular e0sual IM3 ada istem
Urogenitalia. 3akassar( agian Ilmu 6esehatan 6ulit dan 6elamin F6
U'!.
2. Anon4mo)s. 2,,&. #iseases haracteriAed by Urethritis and er&icitis.
!&ailable at( 0ttp88.d.go98std8t'e!tment82,,#8)'et0'itis:!nd:
e'9iitis.0tm;. #esember 0th 201 18(+)3.
!. arclay, Baurie. 200". # Issues e% 7reatment 9ecommendations for /onorrhea. !&ailable at( 0ttp88.meds!pe.o'g89ie!'tile8"""22* . !ccessed eptember +th 201 8(2)3.
". arakbah, J. 200+. edoman 4iagnosis dan Terapi Ilmu enya0it %ulit dan
%elamin. urabaya ( Fakultas 6edokteran Uni&ersitas !irlangga #. or%in, >liAabeth J. 200?. -u0u a0u atofisiologi. Jakarta ( >/
$. #aili, .F., 200?. /onore. In( #aili, .F., et al ., Infe0si Menular e0sual . th ed. Jakarta( alai )enerbitan F6UI, $+-"$.
5. #e&rajani, ikha 9. 2010. 6re&uency nd attern 7f Gonorrhoea t 8ia&uat
University 9ospital , 'yderabad 4! hospital ased #escripti&e tudy5.
:. >d%ards, J., 3 !picela. 200. 7he 3olecullar 3echanism of eissheria
/onorrheae to Initiates Infection. Journal of linical
3icrobiology.Eol.1"45(?$+- ?"+.
+. >rna%ati. 200?. Ureteritis Gonore. Fakultas 6edokteran Uni&ersitas ijaya 6usuma urabaya.
1*. Freedberg, I3. 200. 6it;patric0<s 4ermatology in General Medicine. U!(
3c/ra%-'ill
11./una%an / dkk 4200"5. Farmakologi dan 7erapi. >disi +. Jakarta ( alai )enerbit F6UI.
12. 'andoko 9). 201+. /onore. #alam( Ilmu )enyakit 6ulit dan 6elamin. >disi
6e-$. adan )enerbit Fakultas 6edokteran Uni&ersitas Indonesia, Jakarta, Indonesia, hal. -?.
1!. 'ook >, 'ansfield''. /onococcal Infection in 7he!dult. In( 'olmes 66,
editors. eDually 7ransmitted #isease. rd ed. e% Kork( 3c/ra%-'illC 200".
1". Ja%as, Fitri., #%i 3urtiastutik. /onorrhoeae )atients in eDually 7ransmitted
#iseases #i&ision, #ermatoEenereology #epartment of #r. oetomo /eneral 'ospital. Eol. 2 o 0 #esember 2008.
1#. 6rieger, J. 2008. eDually 7ransmitted #isease dalam miths /eneral Urology. e% Kork ( 3c/ra%-'ill.
1$. 3anuaba, I/. 2008. Ga=at 4arurat 7(stetric)/inekologi 4an 7(stetric) /inekologi osial Untu0 rofesi idan. Jakarta( >/. 'lm( 2?$-2??.
15. hrestha 96, >nglund 6. Infectious disease. )ada arey #, ed. Cleveland Clinic' Current Clinical Medicine 2*1*. 2nd ed. )hiladelphia, )a( aunders >lse&ierC 2010(section 8.
1:. 7erris, 3artha 6. 201. Urethritis. !&ailable at(
http(MMemedicine.medscape.comMarticleM80?1-o&er&ie% !ccessed #esember 0th 201+ 1"(1?)3.
1+. olff 6, 9ichard !J, #ick . 200+. fit;patric0<s color atlas and synopsis of clinical dermatology. >nglish( 3c/ra%-'ill )rofessional.
2*. idodo, K. F. 2011. tudi )erbandingan antara )emberian iprofloDacin #osis 7unggal dengan iprofloDacin #osis 7erbagi 7erhadap 7imbulnya 9esistensi pada )engobatan /onorrhea. Fakultas 6edokteran Uni&ersitas ijaya 6usuma urabaya.
21. ignell , Unemo 3.2012 >uropean /uideline on the #iagnosis and
7reatment of /onorrhoea in !dults. !t
http(MM%%%.iusti.orgMregionsMeuropeMpdfM2012M/onorrhoeaN2012.pdf !ccessed #esember 0th 201+ 1"(1?)3.
22. 3itaart !. 2010. Infeksi 'erpes )ada )asien Imunokompeten. Fakultas 6edokteran am 9atulangM9U) )rof.#r 9. #. 6andou 3anado.
Dis()si
1. 3engapa memilih aAytramisin sedangkan untuk pengobatan lamydia trachomatis bisa menggunakan golongan antibiotik yang lain O
ebenarnya pilihan utama untuk penatalaksanaan klamidiosis adalah golongan tetrasiklin, yaitu doksisiklin 2 D 100 mg selama " hari namun karena pertimbangan kepatuhan dalam pengobatan, maka diberikan aAytramisin 1 gram dosis tunggal sehingga pengkonsumsian obat hanya dilakukan 1 kali saja. 1
2. 3engapa pada pemeriksaan penunjang hanya dilakukan sediaan lansung dengan pe%arnaan /ram O
)emeriksan menggunakan sediaan lansung dengan pe%arnaan /ram karena biaya yang dibutuhkan tidak mahal, serta sensiti&itas untuk spesimen duh urethra laki-laki berkisar ?0-?+, sedangkan )emeriksaan 6ultur membutuhkan biaya yang lebih tinggi dan %aktu yang lebih lama yaitu P " hari. Untuk )emeriksaan !mplifikasi
nucleid acid dibutuhkan biaya yang besar dan juga sensiti&itas hanya
"0. edangkan )emeriksaan urin atau tes 7hompson membedakan kejernihan antara 2 gelas sampel urin, dimana penilaian cenderung subjektif sehingga hasil bisa bias. 1
. 3engapa pada kasus 7n. !, duh tubuh yang keluar melalui =rifsium uretra eksterna berupa sekret mukoid dimana hal ini berbeda dengan teori yang menyebutkan bah%a duh tubuh uretritis gonorreae berupa sekret mukopurulen O
7erdapat nyeri saat !6 dan alat kelamin keluar nanah dalam jumlah banyak. )ada pria gejala nyeri saat !6 dan keluar nanah dari alat
kelamin mulai muncul biasanya setelah 2- + hari 4masa inkubasi5. 2 #ari teori disebutkan bah%a sekret berupa mukopurulen, berbeda dengan kasus dimana sekret bersifat mukoid. )erbedaan ini disebabkan oleh ri%ayat pasien yang sudah menkonsumsi obat-obatan
4doksisiklin5 sebelumnya sehingga tampilan gejala klinis sekret tidak bersifat mukopurulen dan hanya sekret mukoid.
. 3engapa pada hari ke- dan hari ke " pasien diminta untuk kunjungan ulang O
+. 3engapa pemberian aAytromisin dan sefiDime tidak dilakukan bersamaan O
$. 3engapa lebih memilih cefiDime dibanndingkan obat golongan yang lain O