• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Economic Value Added, Nilai Tukar dan Suku Bunga terhadap Return Saham Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Economic Value Added, Nilai Tukar dan Suku Bunga terhadap Return Saham Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia."

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRACT

Information required of investors in the capital market is information that comes from internal sources and external companies in measuring the return on a company's stock. This research aims to determine the information derived from internal and external corporate influence on stock returns. The research problem is Economic value added,exchange value and interest rates simultaneously and partial effect on share returns of manufacturing firms listed on the Indonesia Stock Exchange.

Sample of this research consists of 20 manufacturing companies listed on the Indonesia Stock Exchange for the period of 2008 to 2010. Purposive sampling method were used as sample determining method. Data analysis with multiple regression and hypothesis test used t test and F test at level of significance 5% and 10%.

The results of analysis then showed that this research data had fulfilled the classical assumption covering normal distribution, no multicolinearity, no autocorrelation, and no heterocedasticity. From the regression analysis it is concluded that the partial results of exchange value, and interest rate significantly influenced on share return, while economic value added insignificantly influenced on share return.

(2)

ABSTRAK

Informasi yang diperlukan investor di pasar modal yaitu informasi yang berasal dari internal perusahaan dan eksternal perusahaan di dalam mengukur return saham suatu perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui informasi-informasi yang berasal dari internal dan eksternal perusahaan yang berpengaruh terhadap return saham. Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Economic value added, nilai tukar, dan suku bunga secara simultan dan parsial berpengaruh terhadap return saham perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia”.

Sampel penelitian ini terdiri dari 20 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2008 sampai 2010. Metode pengambilan sampel dengan menggunakan purposive sampling. Analisis data menggunakan regresi berganda dan hipotesis di uji dengan t test dan F test dengan tingkat signifikan sebesar 5% dan 10%.

Hasil analisis menunjukkan bahwa data yang digunakan di dalam penelitian ini telah memenuhi asumsi klasik, yang meliputi : terdistribusi normal, tidak terjadi multikolinearitas, tidak terdapat autokorelasi dan tidak terjadi heterokesdatisitas. Dari hasil analisis regresi diperoleh pula hasil secara parsial bahwa nilai tukar dan suku bunga berpengaruh signifikan terhadap return saham, sedangkan economic value added tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham.

(3)

DAFTAR ISI

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS...7

2.1Kajian Pustaka………...8

2.1.1 Economic Value Added (EVA)………..8

(4)

2.1.4.4Return Disesuaikan………23

2.1.5Pengaruh EVA, Nilai Tukar, Suku Bunga Terhadap Return Saham...23

2.1.5.1Pengaruh EVA Terhadap Return Saham………...23

2.1.5.2 Pengaruh Nilai Tukar Terhadap Return Saham……….24

2.1.5.3Pengaruh Suku Bunga Terhadap Return Saham………26

2.2Kerangka Pemikiran………27

2.3 Pengembangan Hipotesis………28

2.3.1 Economic Value Added (EVA)………..28

2.3.2 Nilai Tukar………...29

3.4.4.1Pengujian Terhadap Koefisien Regresi Secara Simultan (Uji F)………...45

(5)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...48

4.1.1.6 PT Fajar Surya Wisesa (FASW)………57

4.1.1.7PT Hanjaya Mandala Sampoerna (HMSP)………58

4.1.1.8 PT Kabelindo Murni (KBLM)………...60

4.1.1.9 PT Kedawung Setia Industrial (KDSI)………..62

4.1.1.10 PT Kalbe Farma (KLBF)………64

4.2.2.1 Uji Multikolinearitas………….………..85

4.2.2.2 Uji Heterokesdatisitas….………86

4.2.2.3 Uji Normalitas……….………88

4.2.2.4 Uji AutoKorelasi.………91

4.2.3 Hasil Analisis Regresi dan Pengujian Hipotesis………..92

(6)

4.2.3.2Koefisien Determinasi (R2)………93

4.2.3.3Pengujian Hipotesis………...94

4.2.3.3.1Uji F………94

4.2.3.3.2Uji T………95

4.2.3.3.3 Pengujian Hipotesis 1……….96

4.2.3.3.4 Pengujian Hipotesis 2……….96

4.2.3.3.5 Pengujian Hipotesis 3………97

4.2.3.3.6 Pengaruh EVA, Nilai Tukar, Suku Bunga terhadap Return Saham………...98

BAB V SIMPULAN DAN SARAN………..……100

5.1 Simpulan………...………101

5.2 Saran……….………101

DAFTAR PUSTAKA………...102

(7)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1 Kerangka Pemikiran………28

Gambar 2 Persentase Kepemilikan………..50

(8)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel I Pengukuran Variabel………...36

Tabel II Proses Seleksi Sampel……….37

Tabel III Daftar Perusahaan Manufaktur yang Masuk Kriteria Sampel………38

Tabel IV Daftar Nama Direktur dan Komisaris PT AKR Corporindo………..49

Tabel V Daftar Nama Direktur dan Komisaris PT Astra Graphia………52

Tabel VI Daftar Nama Direktur dan Komisaris PT Astra International………53

Tabel VII Daftar Nama Direktur dan Komisaris PT Bata………...55

Tabel VIII Daftar Nama Direktur dan Komisaris PT Ekadharma internasional..55

Tabel IX Daftar Nama Direktur dan Komisaris PT Fajar Surya Wisesa……...57

Tabel X Daftar Nama Direktur dan Komisaris PT Hanjaya Mandala

Sampoerna………...58

Tabel XI Daftar Nama Direktur dan KomisarisPT Kabelindo Murni...……….62

Tabel XII Daftar Nama Direktur dan Komisaris PT Kedawung Setia

Industrial...63

Tabel XIII Daftar Nama Direktur dan Komisaris PT Kalbe Farma………..65

Tabel XIV Daftar Nama Direktur dan Komisaris PT Kokoh Inti Arebama…….66

Tabel XV Daftar Nama Direktur dan Komisaris PT Lion Metal Works……….67

Tabel XVI Daftar Nama DIrektur dan Komisaris PT Modern Internasional……71

Tabel XVII Daftar Nama Direktur dan Komisaris PT Destinasi Tirta

Nusantara………72

Tabel XVIII Daftar Nama Direktur dan Komisaris PT Roda Vivatex…………....74

Tabel XIX Daftar Nama Direktur dan Komisaris PT Sekawan Intipratama……75

(9)

DAFTAR TABEL (LANJUTAN)

Halaman

Tabel XXI Daftar Nama Direktur dan Komisaris PT Telekomunikasi

Indonesia……….78

Tabel XXII Daftar Nama Direktur dan Komisaris PT Surya Toto Indonesia……80

Tabel XXIII Daftar Nama Direktur dan Komisaris PT Unilever Indoensia………83

Tabel XXIV Hasil Analisis Deskriptif……….84

Tabel XXV Hasil Uji Multikolinearitas……….86

Tabel XXVI Hasil Uji Heterokesdatisitas………87

Tabel XXVII Hasil Uji Normalitas………...90

Tabel XXVIII Ketentuan Uji Durbin Watson………91

Tabel XXIX Hasil Uji Autokorelasi………91

Tabel XXX Hasil Analisis Regresi……….92

Tabel XXXI Hasil Perhitungan Koefisien Determinasi (R2)………...93

Tabel XXXII Hasil Uji F………...94

(10)

DAFTAR GRAFIK

Halaman

Grafik I Grafik Scatterplot………88

Grafik II Grafik Histogram (setelah outlier dihilangkan)………..89

(11)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Perkembangan industri manufaktur memicu perkembangan sektor industri jasa dan

perdagangan, perkembangan industri yang pesat membawa implikasi pada

persaingan antar perusahaan dalam industri. Perusahaan dituntut untuk

mempertahankan atau bahkan meningkatkan kinerjanya agar tetap bertahan dalam

masa krisis maupun dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat. Upaya

mempertahankan atau bahkan meningkatkan kinerja dilakukan dengan cara

mengembangkan usahanya. Perusahaan dalam rangka mengembangkan usahanya

membutuhkan tambahan modal yang tidak sedikit. Kebutuhan tambahan modal dapat

diperoleh dengan cara meminjam atau dengan menambah jumlah kepemilikan saham

dengan penerbitan saham baru.

Pasar modal menjalankan fungsi ekonomi dan keuangan (Suad Husnan, 1998).

Dalam melaksanakan fungsi ekonominya, pasar modal menyediakan fasilitas untuk

memindahkan dana dari pihak yang mempunyai kelebihan dana (Lender) ke pihak

yang memerlukan dana (Borrower). Fungsi ini sebenarnya juga dilakukan oleh

intermediasi keuangan lainnya, seperti lembaga perbankan. Hanya bedanya dalam

pasar modal diperdagangkan dana jangka panjang dan dilakukan secara langsung

tanpa perantara lembaga keuangan. Informasi yang diperlukan oleh para investor di

pasar modal tidak hanya informasi yang berasal dari internal perusahaan, tetapi juga

(12)

BAB I. PENDAHULUAN 2

perusahaan seperti kinerja manajemen perusahaan dan informasi yang berasal dari

luar perusahaan seperti ekonomi, politik, dan faktor lainnya. Informasi yang

diperoleh dari kondisi intern perusahaan yang lazim digunakan adalah informasi

laporan keuangan. Informasi dari internal dan eksternal tersebut dapat digunakan

sebagai dasar bagi investor untuk memprediksi return, risiko atau ketidakpastian,

jumlah, waktu, dan faktor lain yang berhubungan dengan aktivitas investasi di pasar

modal.

Sejak tahun 1990-an dunia bisnis mengenal pendekatan baru dalam penilaian

kinerja perusahaan, yang terkenal dengan nilai tambah ekonomi (Economic value

added – EVA). Tolak ukur untuk mengukur kinerja operasional EVA diperkenalkan

pertama kali oleh George Bennet Stewart III dan Joel M Stern, analisis keuangan dari

Stern Steward Management Series of New York, USA. Selain merupakan alat untuk

mengukur kinerja perusahaan, EVA juga bisa digunakan sebagai dasar untuk

memberikan bonus kepada personal yang bekerja di bagian yang menghasilkan EVA

positif (Mizra, 1997).

Menurut sebuah tulisan dalam SWA (2006) bahwa konsep EVA yang

dikembangkan G. Bennet Stewart dan Joel Stern pada tahun 1980 telah membantu

para manajer, di mana level untuk mengukur sejauh mana pekerjaan dan

keputusan-keputusan menambah/menurunkan kekayaan pemegang saham. EVA diyakini

mampu mengidentifikasi aktivitas apa saja yang dapat menciptakan nilai melampaui

biaya modal (cost of capital) perusahaan. Emiten yang berhasil membukukan EVA

diakui dapat memberi nilai tambah bagi para pemegang saham (share holders).

Dengan menghitung semua biaya modal akan terlihat kemampuan riil

(13)

BAB I. PENDAHULUAN 3

tampak baik, belum tentu memiliki nilai tambah dari kegiatan operasionalnya.

Sebaliknya perusahaan yang mencatat EVA baik, dipastikan laba bersihnya juga

bagus pula. Hal ini dapat dilihat pada perusahaan-perusahaan yang EVA nya baik

dan sahamnya liquid menjadi buruan investor, seperti Astra Internasional, Telkom,

Unilever dan Astra Agro Lestari. Jadi bagi investor yang memilih saham berdasarkan

fundamental dan berorientasi jangka panjang EVA layak dipertimbangkan.

Sebuah survey yang dilakukan oleh Manufacturing Alliances menemukan

bahwa EVA merupakan tolok ukur kinerja yang paling umum digunakan dalam

bisnis di Amerika Serikat. Sebagian besar responden, yang semuanya eksekutif

senior perusahaan, beranggapan bahwa dengan menggunakan EVA sebuah

perusahaan akan lebih menekankan penciptaan nilai perusahaan. Berbeda dengan

tolok ukur kinerja akuntansi tradisional, EVA berusaha mengukur nilai tambah yang

dihasilkan perusahaan dengan memperhitungkan biaya modal yang timbul dari

investasi karena biaya modal mencerminkan tingkat risiko perusahaan (Christinat,

1996).

Selain menggunakan EVA dalam menilai return saham, penulis juga mencoba

menggunakan variabel lain untuk mengukur return saham, yaitu nilai tukar dan

tingkat suku bunga. Nilai tukar yang berdasarkan pada kekuatan pasar akan selalu

berubah disetiap kali nilai-nilai salah satu dari dua komponen mata uang berubah.

Sebuah mata uang akan cenderung menjadi lebih berharga bila permintaan menjadi

lebih besar dari pasokan yang tersedia. nilai akan menjadi berkurang bila permintaan

kurang dari suplai yang tersedia.

Peningkatan permintaan terhadap mata uang adalah yang terbaik karena

(14)

BAB I. PENDAHULUAN 4

peningkatan permintaan uang yang spekulatif. Transaksi permintaan uang akan

sangat berhubungan dengan tingkat aktivitas bisnis negara berkaitan, produk

domestik bruto (PDB) gross domestic product (GDP) atau gross domestic income

(GDI), dan tingkat permintaan pekerja. Semakin tinggi tingkat menganggur pada

suatu negara akan semakin sedikit masyarakatnya dapat menghabiskan uang untuk

pembelian barang dan jasa. Bank Sentral Indonesia dalam hal ini dilakukan oleh

Bank Indonesia biasanya akan sedikit kesulitan dalam melakukan penyesuaian

pasokan uang yang dalam persediaan untuk mengakomodasi perubahan dalam

permintaan uang berkaitan dengan transaksi bisnis.

Dalam mengatasi permintaan uang dengan tujuan untuk spekulatif, Bank

Sentral akan sangat sulit untuk mengakomodasinya, akan tetapi selalu mencoba

untuk melakukan penyesuaian tingkat suku bunga agar seorang Investor dapat

memilih untuk membeli kembali mata uangnya bila suku bunga cukup tinggi, akan

tetapi dengan semakin tinggi sebuah negara menaikan suku bunganya maka

kebutuhan untuk mata uangnya akan semakin besar pula. Dalam hal perlakuan

tindakan spekulasi terhadap realitas mata uang dapat menghambat pertumbuhan

perekonomian negara serta para pelaku spekulasi akan terus beraksi, terutama sejak

mata uang secara sengaja dibuat, agar dapat berada di bawah tekanan terhadap mata

uang, hal ini dilakukan untuk memaksa Bank Sentral menjual mata uangnya untuk

tetap membuat stabilitas (bila hal ini terjadi maka para spekulan akan berusaha

membeli mata uang tersebut dari bank dan pada harga yang lebih rendah atau akan

selalu dekat dengan posisi harapan dengan demikian pengambilan keuntungan

terjadi). Ketidakstabilan nilai tukar dari waktu ke waktu menyebabkan

(15)

BAB I. PENDAHULUAN 5

bagi investor, sehingga kinerja bursa efek menjadi menurun. Hal ini dapat dilihat dari

harga sekuritas atau harga saham yang sedang terjadi, baik indeks harga saham

sektoral maupun indeks harga saham gabungan.

Naik turunnya tingkat suku bunga akan berdampak pada sektor investasi dan

sektor riil, dimana investasi di sektor riil seperti usaha kecil menengah dalam

hitungan semesteran akan sangat terganggu. Pengaruhnya pada investasi di pasar

modal, orang tidak lagi memilih pasar modal sebagai tempat yang menarik untuk

berinvestasi.

Di Indonesia penelitian tentang EVA dilakukan oleh Albahi (2009), yang

dilakukan di Bursa Efek Indonesia terhadap semua saham di Bursa Efek Indonesia

(BEI) dengan periode penelitian tahun 2001 – 2006. Dalam penelitian tersebut

ditemukan bahwa EVA tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap return

saham. Penelitian tentang Nilai Tukar Rupiah/US Dollar dan tingkat suku bunga

dilakukan oleh Meta (2006), yang dilakukan di Bursa Efek Jakarta terhadap saham

perusahaan properti dan manufaktur dengan periode penelitian 2000 – 2005. Dalam

penelitian tersebut Nilai Tukar terdapat pengaruh yang signifikan terhadap return

saham. Sedangkan Tingkat Suku Bunga berpengaruh secara signifikan negatif

terhadap return saham manufaktur.

Hasil penelitian Albahi dan Meta yang telah disebutkan sebelumnya,

merupakan fenomena yang menarik untuk diteliti lebih lanjut. Sebagai bahan

perbandingan, peneliti juga mereplikasi peneltian Albahi (2009) dan Meta (2006)

yang dilakukan di Bursa Efek Jakarta. Berbedanya periode penelitian diharapkan

akan mempengaruhi hasil penelitian ini. Oleh karena ketertarikan itu, maka penulis

(16)

BAB I. PENDAHULUAN 6

Terhadap Return Saham Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek

Indonesia”.

1.2Identifikasi Masalah

Dari latar belakang dan motivasi yang telah dipaparkan sebelumnya, penelitian ini

bermaksud menguji Pengaruh EVA, Nilai Tukar, dan Tingkat Suku Bunga Terhadap

Return Saham Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia :

1. Apakah EVA mempunyai pengaruh terhadap return saham perusahaan

manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?

2. Apakah nilai tukar mempunyai pengaruh terhadap return saham perusahaan

manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?

3. Apakah suku bunga mempunyai pengaruh terhadap return saham perusahaan

manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?

4. Apakah EVA, nilai tukar, suku bunga mempunyai pengaruh terhadap return

saham perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia?

5. Seberapa besar pengaruh EVA, nilai tukar, dan suku bunga terhadap return

saham perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia?

1.3Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui apakah EVA mempunyai pengaruh terhadap return saham

perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

2. Untuk mengetahui apakah nilai tukar mempunyai pengaruh terhadap return

(17)

BAB I. PENDAHULUAN 7

3. Untuk mengetahui apakah suku bunga mempunyai pengaruh terhadap return

saham perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

4. Untuk mengetahui apakah EVA, nilai tukar, suku bunga mempunyai pengaruh

terhadap return saham perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia.

5. Seberapa besar pengaruh EVA, nilai tukar, dan suku bunga terhadap return

saham perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia.

1.4Kegunaan Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat penelitian bagi berbagai

pihak, yaitu :

1. Bagi peneliti sendiri menambah pengetahuan dan wawasan tentang faktor-faktor

yang mempengaruhi return saham.

2. Sebagai informasi/referensi tambahan bagi para investor dan calon investor yang

akan berivestasi dalam mengambil keputusan untuk membeli maupun menjual

saham.

3. Bagi para pelaku Pasar Modal, BAPEPAM, Manajemen, dan para Analis

Keuangan dapat menggunakan penelitian ini sebagai referensi untuk menilai

kinerja perusahaan.

4. Bagi para Akademisi dan Peneliti lain dapat digunakan sebagai bahan penelitian

(18)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Hasil pengujian hipotesis dengan menggunakan analisis regresi berganda dengan tiga

variabel independen yaitu economic value added (EVA), nilai tukar, dan suku bunga

serta 1 variabel dependen yaitu return saham dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. EVA tidak mempunyai pengaruh terhadap return saham perusahaan manufaktur

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Salah satu faktor yang mempengaruhi

return saham perusahaan di pasar modal adalah kinerja manajemen perusahaan

dalam mengelola sumber daya. Hal ini dapat diartikan bahwa pusat perhatian

para investor bukan pada satu indikator yaitu pada kinerja keuangan saja (yang

dikur oleh EVA) yang tercermin dalam return saham.

2. Nilai tukar mempunyai pengaruh terhadap return saham perusahaan manufaktur

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Hal ini disebabkan ketika nilai rupiah

menguat terhadap dollar akan menurunkan return saham perusahaan manufaktur

sebab investor cenderung lebih memilih untuk menyimpan uang dalam bentuk

dollar dari pada berinvestasi di pasar modal.

3. Tingkat suku bunga mempunyai pengaruh terhadap return saham perusahaan

manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Ketika menguatnya tingkat

suku bunga akan menurunkan return saham perusahaan manufaktur sebab

investor cenderung menginvestasikan uangnya di sertifikat bank Indonesia dari

(19)

BAB V. SIMPULAN DAN SARAN 101

4. Secara Simultan (EVA, nilai tukar, suku bunga) mempunyai pengaruh terhadap

return saham perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia.

5. Secara simultan berpengaruh sebesar 40.7% (EVA, nilai tukar, dan suku bunga)

terhadap return saham perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia.

5.2Saran

Saran dari penulis, mengenai penelitian mendatang hendaknya melakukan penelitian

dengan cakupan objek penelitian dengan rentang waktu yang lebih lama sehingga

mampu memberikan gambaran yang lebih komprehensif terhadap hasil penelitian.

Nilai koefisien determinasi sebesar 40.7% (Adjusted R square) hendaknya

mendorong peneliti selanjutnya untuk lebih banyak menggali faktor-faktor yang

berpengaruh terhadap return saham. Menambahkan variabel-variabel lain, seperti

rasio pasar seperti : Inflasi, PER, DER, dll serta faktor-faktor ekonomi secara makro

(20)

DAFTAR PUSTAKA

Agung Fauzan. 2006. “Pengaruh Penilaian Kinerja Terhadap Rate of Return Pada

Perusahaan LQ-45”. Program Sarjana Ekonomi, Universitas Islam Indonesia.

Helfert, Erich A,. 2000. Technique of Financial Analysis, A Guide to Value Creation.

MC Graw-Hill, international Edition.

Jogiyanto, HM. 2000. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi kedua.

Yogyakarta: BPFE UGM.

Stanislaus S. Uyanto. 2009. Pedoman Analisis Data dengan SPSS. Edisi ketiga.

Yogyakarta: Graha Ilmu.

Sodikin, Akhmad. 2007. “Variabel Makro Ekonomi yang mempengaruhi return

saham di BEJ”. Jurnal Manajemen. Vol 6. No 2.

Suyanto. 2007. “Analisis Pengaruh Nilai Tukar uang, Suku bunga dan Inflasi

Terhadap Return Saham Sektor Properti yang Tercatat di Bursa Efek Jakarta

Tahun 2001 – 2005”. Program Studi Magister Manajemen. Universitas

Diponegoro.

Subalno. 2009. “Analisis Pengaruh Faktor Fundamental dan Kondisi Ekonomi

Terhadap Return Saham”. Program Studi Magister Manajemen. Universitas

Diponegoro.

Taufik. 2007. “Pengaruh Pedekatan Traditional Accounting dan Economic Value

Added terhadap stock return perusahaan perbankan di BEJ”.Jurnal

Manajemen & Bisnis Sriwijaya Vol 5. No 10.

Young, S. David and Stephen F. O Byrne. 2001. EVA dan Manajemen Berdasarkan

Nilai : Panduan Praktis untuk Implementasi. Terjemahan Lusy Widjaja.

Cetakan pertama. Jakarta: Salemba Empat.

http://www.bi.go.id/web/id/Moneter/Kurs+Bank+Indonesia/Kurs+Transaksi/

http://id.wikipedia.org/wiki/Nilai_tukar

Referensi

Dokumen terkait

PEMERINTAH KOTA BANDAR LAMPUNG DINAS PEKERJAAN UMUM PANITIA PENGADAAN JASA KONSULTANSI.. Jalan Pulau Sebesi Nomor 68

Kami sebelumnya telah melaksanakan audit, berdasarkan standar auditing yang ditetapkan lnstitut Akuntan Publik lndonesia, atas laporan posisi keuangan konsolidasian

Lebih dari itu berkenaan dengan pembicaraan tentang berbagai cara untuk menyelesaikan masalah, harus memiliki sikap yang baik dalam menghadapi masalah dan mampu

18 If Mother Tongue is other than Tamil, whether studied Tamil Language as Part I If No, Specify the Qualifying Test Passed.. 19 .If any Punishment given for the past 5 years

ىتح اهبيلاسأو اهطامنأو ةيبرعلا ةيوحنلا دعاوقلا قيبطت ميلعت يف زكرتي ءاشنلإا وأ ةباتكلا ميلعت رثكأ نأ فورعلمابو دعاوقلا ةدام يف ةبلطلا ملعتي امم اراركت ميلعتلا

Pada penulisan ilmiah ini dibahas mengenai pembuatan modul interaktif Penggunaan modul interaktif dirasakan sangat membantu mahasiswa dalam memahami suatu mata kuliah

[r]

Proses kerja uji untai reaktor riset merupakan miniatur untuk mempelajari proses pendinginan primer dan sekunder sebuah reaktor , sehingga sistem pemipaan yang digunakan