ABSTRACT
Information required of investors in the capital market is information that comes from internal sources and external companies in measuring the return on a company's stock. This research aims to determine the information derived from internal and external corporate influence on stock returns. The research problem is Economic value added,exchange value and interest rates simultaneously and partial effect on share returns of manufacturing firms listed on the Indonesia Stock Exchange.
Sample of this research consists of 20 manufacturing companies listed on the Indonesia Stock Exchange for the period of 2008 to 2010. Purposive sampling method were used as sample determining method. Data analysis with multiple regression and hypothesis test used t test and F test at level of significance 5% and 10%.
The results of analysis then showed that this research data had fulfilled the classical assumption covering normal distribution, no multicolinearity, no autocorrelation, and no heterocedasticity. From the regression analysis it is concluded that the partial results of exchange value, and interest rate significantly influenced on share return, while economic value added insignificantly influenced on share return.
ABSTRAK
Informasi yang diperlukan investor di pasar modal yaitu informasi yang berasal dari internal perusahaan dan eksternal perusahaan di dalam mengukur return saham suatu perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui informasi-informasi yang berasal dari internal dan eksternal perusahaan yang berpengaruh terhadap return saham. Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Economic value added, nilai tukar, dan suku bunga secara simultan dan parsial berpengaruh terhadap return saham perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia”.
Sampel penelitian ini terdiri dari 20 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2008 sampai 2010. Metode pengambilan sampel dengan menggunakan purposive sampling. Analisis data menggunakan regresi berganda dan hipotesis di uji dengan t test dan F test dengan tingkat signifikan sebesar 5% dan 10%.
Hasil analisis menunjukkan bahwa data yang digunakan di dalam penelitian ini telah memenuhi asumsi klasik, yang meliputi : terdistribusi normal, tidak terjadi multikolinearitas, tidak terdapat autokorelasi dan tidak terjadi heterokesdatisitas. Dari hasil analisis regresi diperoleh pula hasil secara parsial bahwa nilai tukar dan suku bunga berpengaruh signifikan terhadap return saham, sedangkan economic value added tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham.
DAFTAR ISI
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS...7
2.1Kajian Pustaka………...8
2.1.1 Economic Value Added (EVA)………..8
2.1.4.4Return Disesuaikan………23
2.1.5Pengaruh EVA, Nilai Tukar, Suku Bunga Terhadap Return Saham...23
2.1.5.1Pengaruh EVA Terhadap Return Saham………...23
2.1.5.2 Pengaruh Nilai Tukar Terhadap Return Saham……….24
2.1.5.3Pengaruh Suku Bunga Terhadap Return Saham………26
2.2Kerangka Pemikiran………27
2.3 Pengembangan Hipotesis………28
2.3.1 Economic Value Added (EVA)………..28
2.3.2 Nilai Tukar………...29
3.4.4.1Pengujian Terhadap Koefisien Regresi Secara Simultan (Uji F)………...45
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...48
4.1.1.6 PT Fajar Surya Wisesa (FASW)………57
4.1.1.7PT Hanjaya Mandala Sampoerna (HMSP)………58
4.1.1.8 PT Kabelindo Murni (KBLM)………...60
4.1.1.9 PT Kedawung Setia Industrial (KDSI)………..62
4.1.1.10 PT Kalbe Farma (KLBF)………64
4.2.2.1 Uji Multikolinearitas………….………..85
4.2.2.2 Uji Heterokesdatisitas….………86
4.2.2.3 Uji Normalitas……….………88
4.2.2.4 Uji AutoKorelasi.………91
4.2.3 Hasil Analisis Regresi dan Pengujian Hipotesis………..92
4.2.3.2Koefisien Determinasi (R2)………93
4.2.3.3Pengujian Hipotesis………...94
4.2.3.3.1Uji F………94
4.2.3.3.2Uji T………95
4.2.3.3.3 Pengujian Hipotesis 1……….96
4.2.3.3.4 Pengujian Hipotesis 2……….96
4.2.3.3.5 Pengujian Hipotesis 3………97
4.2.3.3.6 Pengaruh EVA, Nilai Tukar, Suku Bunga terhadap Return Saham………...98
BAB V SIMPULAN DAN SARAN………..……100
5.1 Simpulan………...………101
5.2 Saran……….………101
DAFTAR PUSTAKA………...102
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1 Kerangka Pemikiran………28
Gambar 2 Persentase Kepemilikan………..50
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel I Pengukuran Variabel………...36
Tabel II Proses Seleksi Sampel……….37
Tabel III Daftar Perusahaan Manufaktur yang Masuk Kriteria Sampel………38
Tabel IV Daftar Nama Direktur dan Komisaris PT AKR Corporindo………..49
Tabel V Daftar Nama Direktur dan Komisaris PT Astra Graphia………52
Tabel VI Daftar Nama Direktur dan Komisaris PT Astra International………53
Tabel VII Daftar Nama Direktur dan Komisaris PT Bata………...55
Tabel VIII Daftar Nama Direktur dan Komisaris PT Ekadharma internasional..55
Tabel IX Daftar Nama Direktur dan Komisaris PT Fajar Surya Wisesa……...57
Tabel X Daftar Nama Direktur dan Komisaris PT Hanjaya Mandala
Sampoerna………...58
Tabel XI Daftar Nama Direktur dan KomisarisPT Kabelindo Murni...……….62
Tabel XII Daftar Nama Direktur dan Komisaris PT Kedawung Setia
Industrial...63
Tabel XIII Daftar Nama Direktur dan Komisaris PT Kalbe Farma………..65
Tabel XIV Daftar Nama Direktur dan Komisaris PT Kokoh Inti Arebama…….66
Tabel XV Daftar Nama Direktur dan Komisaris PT Lion Metal Works……….67
Tabel XVI Daftar Nama DIrektur dan Komisaris PT Modern Internasional……71
Tabel XVII Daftar Nama Direktur dan Komisaris PT Destinasi Tirta
Nusantara………72
Tabel XVIII Daftar Nama Direktur dan Komisaris PT Roda Vivatex…………....74
Tabel XIX Daftar Nama Direktur dan Komisaris PT Sekawan Intipratama……75
DAFTAR TABEL (LANJUTAN)
Halaman
Tabel XXI Daftar Nama Direktur dan Komisaris PT Telekomunikasi
Indonesia……….78
Tabel XXII Daftar Nama Direktur dan Komisaris PT Surya Toto Indonesia……80
Tabel XXIII Daftar Nama Direktur dan Komisaris PT Unilever Indoensia………83
Tabel XXIV Hasil Analisis Deskriptif……….84
Tabel XXV Hasil Uji Multikolinearitas……….86
Tabel XXVI Hasil Uji Heterokesdatisitas………87
Tabel XXVII Hasil Uji Normalitas………...90
Tabel XXVIII Ketentuan Uji Durbin Watson………91
Tabel XXIX Hasil Uji Autokorelasi………91
Tabel XXX Hasil Analisis Regresi……….92
Tabel XXXI Hasil Perhitungan Koefisien Determinasi (R2)………...93
Tabel XXXII Hasil Uji F………...94
DAFTAR GRAFIK
Halaman
Grafik I Grafik Scatterplot………88
Grafik II Grafik Histogram (setelah outlier dihilangkan)………..89
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Perkembangan industri manufaktur memicu perkembangan sektor industri jasa dan
perdagangan, perkembangan industri yang pesat membawa implikasi pada
persaingan antar perusahaan dalam industri. Perusahaan dituntut untuk
mempertahankan atau bahkan meningkatkan kinerjanya agar tetap bertahan dalam
masa krisis maupun dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat. Upaya
mempertahankan atau bahkan meningkatkan kinerja dilakukan dengan cara
mengembangkan usahanya. Perusahaan dalam rangka mengembangkan usahanya
membutuhkan tambahan modal yang tidak sedikit. Kebutuhan tambahan modal dapat
diperoleh dengan cara meminjam atau dengan menambah jumlah kepemilikan saham
dengan penerbitan saham baru.
Pasar modal menjalankan fungsi ekonomi dan keuangan (Suad Husnan, 1998).
Dalam melaksanakan fungsi ekonominya, pasar modal menyediakan fasilitas untuk
memindahkan dana dari pihak yang mempunyai kelebihan dana (Lender) ke pihak
yang memerlukan dana (Borrower). Fungsi ini sebenarnya juga dilakukan oleh
intermediasi keuangan lainnya, seperti lembaga perbankan. Hanya bedanya dalam
pasar modal diperdagangkan dana jangka panjang dan dilakukan secara langsung
tanpa perantara lembaga keuangan. Informasi yang diperlukan oleh para investor di
pasar modal tidak hanya informasi yang berasal dari internal perusahaan, tetapi juga
BAB I. PENDAHULUAN 2
perusahaan seperti kinerja manajemen perusahaan dan informasi yang berasal dari
luar perusahaan seperti ekonomi, politik, dan faktor lainnya. Informasi yang
diperoleh dari kondisi intern perusahaan yang lazim digunakan adalah informasi
laporan keuangan. Informasi dari internal dan eksternal tersebut dapat digunakan
sebagai dasar bagi investor untuk memprediksi return, risiko atau ketidakpastian,
jumlah, waktu, dan faktor lain yang berhubungan dengan aktivitas investasi di pasar
modal.
Sejak tahun 1990-an dunia bisnis mengenal pendekatan baru dalam penilaian
kinerja perusahaan, yang terkenal dengan nilai tambah ekonomi (Economic value
added – EVA). Tolak ukur untuk mengukur kinerja operasional EVA diperkenalkan
pertama kali oleh George Bennet Stewart III dan Joel M Stern, analisis keuangan dari
Stern Steward Management Series of New York, USA. Selain merupakan alat untuk
mengukur kinerja perusahaan, EVA juga bisa digunakan sebagai dasar untuk
memberikan bonus kepada personal yang bekerja di bagian yang menghasilkan EVA
positif (Mizra, 1997).
Menurut sebuah tulisan dalam SWA (2006) bahwa konsep EVA yang
dikembangkan G. Bennet Stewart dan Joel Stern pada tahun 1980 telah membantu
para manajer, di mana level untuk mengukur sejauh mana pekerjaan dan
keputusan-keputusan menambah/menurunkan kekayaan pemegang saham. EVA diyakini
mampu mengidentifikasi aktivitas apa saja yang dapat menciptakan nilai melampaui
biaya modal (cost of capital) perusahaan. Emiten yang berhasil membukukan EVA
diakui dapat memberi nilai tambah bagi para pemegang saham (share holders).
Dengan menghitung semua biaya modal akan terlihat kemampuan riil
BAB I. PENDAHULUAN 3
tampak baik, belum tentu memiliki nilai tambah dari kegiatan operasionalnya.
Sebaliknya perusahaan yang mencatat EVA baik, dipastikan laba bersihnya juga
bagus pula. Hal ini dapat dilihat pada perusahaan-perusahaan yang EVA nya baik
dan sahamnya liquid menjadi buruan investor, seperti Astra Internasional, Telkom,
Unilever dan Astra Agro Lestari. Jadi bagi investor yang memilih saham berdasarkan
fundamental dan berorientasi jangka panjang EVA layak dipertimbangkan.
Sebuah survey yang dilakukan oleh Manufacturing Alliances menemukan
bahwa EVA merupakan tolok ukur kinerja yang paling umum digunakan dalam
bisnis di Amerika Serikat. Sebagian besar responden, yang semuanya eksekutif
senior perusahaan, beranggapan bahwa dengan menggunakan EVA sebuah
perusahaan akan lebih menekankan penciptaan nilai perusahaan. Berbeda dengan
tolok ukur kinerja akuntansi tradisional, EVA berusaha mengukur nilai tambah yang
dihasilkan perusahaan dengan memperhitungkan biaya modal yang timbul dari
investasi karena biaya modal mencerminkan tingkat risiko perusahaan (Christinat,
1996).
Selain menggunakan EVA dalam menilai return saham, penulis juga mencoba
menggunakan variabel lain untuk mengukur return saham, yaitu nilai tukar dan
tingkat suku bunga. Nilai tukar yang berdasarkan pada kekuatan pasar akan selalu
berubah disetiap kali nilai-nilai salah satu dari dua komponen mata uang berubah.
Sebuah mata uang akan cenderung menjadi lebih berharga bila permintaan menjadi
lebih besar dari pasokan yang tersedia. nilai akan menjadi berkurang bila permintaan
kurang dari suplai yang tersedia.
Peningkatan permintaan terhadap mata uang adalah yang terbaik karena
BAB I. PENDAHULUAN 4
peningkatan permintaan uang yang spekulatif. Transaksi permintaan uang akan
sangat berhubungan dengan tingkat aktivitas bisnis negara berkaitan, produk
domestik bruto (PDB) gross domestic product (GDP) atau gross domestic income
(GDI), dan tingkat permintaan pekerja. Semakin tinggi tingkat menganggur pada
suatu negara akan semakin sedikit masyarakatnya dapat menghabiskan uang untuk
pembelian barang dan jasa. Bank Sentral Indonesia dalam hal ini dilakukan oleh
Bank Indonesia biasanya akan sedikit kesulitan dalam melakukan penyesuaian
pasokan uang yang dalam persediaan untuk mengakomodasi perubahan dalam
permintaan uang berkaitan dengan transaksi bisnis.
Dalam mengatasi permintaan uang dengan tujuan untuk spekulatif, Bank
Sentral akan sangat sulit untuk mengakomodasinya, akan tetapi selalu mencoba
untuk melakukan penyesuaian tingkat suku bunga agar seorang Investor dapat
memilih untuk membeli kembali mata uangnya bila suku bunga cukup tinggi, akan
tetapi dengan semakin tinggi sebuah negara menaikan suku bunganya maka
kebutuhan untuk mata uangnya akan semakin besar pula. Dalam hal perlakuan
tindakan spekulasi terhadap realitas mata uang dapat menghambat pertumbuhan
perekonomian negara serta para pelaku spekulasi akan terus beraksi, terutama sejak
mata uang secara sengaja dibuat, agar dapat berada di bawah tekanan terhadap mata
uang, hal ini dilakukan untuk memaksa Bank Sentral menjual mata uangnya untuk
tetap membuat stabilitas (bila hal ini terjadi maka para spekulan akan berusaha
membeli mata uang tersebut dari bank dan pada harga yang lebih rendah atau akan
selalu dekat dengan posisi harapan dengan demikian pengambilan keuntungan
terjadi). Ketidakstabilan nilai tukar dari waktu ke waktu menyebabkan
BAB I. PENDAHULUAN 5
bagi investor, sehingga kinerja bursa efek menjadi menurun. Hal ini dapat dilihat dari
harga sekuritas atau harga saham yang sedang terjadi, baik indeks harga saham
sektoral maupun indeks harga saham gabungan.
Naik turunnya tingkat suku bunga akan berdampak pada sektor investasi dan
sektor riil, dimana investasi di sektor riil seperti usaha kecil menengah dalam
hitungan semesteran akan sangat terganggu. Pengaruhnya pada investasi di pasar
modal, orang tidak lagi memilih pasar modal sebagai tempat yang menarik untuk
berinvestasi.
Di Indonesia penelitian tentang EVA dilakukan oleh Albahi (2009), yang
dilakukan di Bursa Efek Indonesia terhadap semua saham di Bursa Efek Indonesia
(BEI) dengan periode penelitian tahun 2001 – 2006. Dalam penelitian tersebut
ditemukan bahwa EVA tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap return
saham. Penelitian tentang Nilai Tukar Rupiah/US Dollar dan tingkat suku bunga
dilakukan oleh Meta (2006), yang dilakukan di Bursa Efek Jakarta terhadap saham
perusahaan properti dan manufaktur dengan periode penelitian 2000 – 2005. Dalam
penelitian tersebut Nilai Tukar terdapat pengaruh yang signifikan terhadap return
saham. Sedangkan Tingkat Suku Bunga berpengaruh secara signifikan negatif
terhadap return saham manufaktur.
Hasil penelitian Albahi dan Meta yang telah disebutkan sebelumnya,
merupakan fenomena yang menarik untuk diteliti lebih lanjut. Sebagai bahan
perbandingan, peneliti juga mereplikasi peneltian Albahi (2009) dan Meta (2006)
yang dilakukan di Bursa Efek Jakarta. Berbedanya periode penelitian diharapkan
akan mempengaruhi hasil penelitian ini. Oleh karena ketertarikan itu, maka penulis
BAB I. PENDAHULUAN 6
Terhadap Return Saham Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia”.
1.2Identifikasi Masalah
Dari latar belakang dan motivasi yang telah dipaparkan sebelumnya, penelitian ini
bermaksud menguji Pengaruh EVA, Nilai Tukar, dan Tingkat Suku Bunga Terhadap
Return Saham Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia :
1. Apakah EVA mempunyai pengaruh terhadap return saham perusahaan
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?
2. Apakah nilai tukar mempunyai pengaruh terhadap return saham perusahaan
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?
3. Apakah suku bunga mempunyai pengaruh terhadap return saham perusahaan
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?
4. Apakah EVA, nilai tukar, suku bunga mempunyai pengaruh terhadap return
saham perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia?
5. Seberapa besar pengaruh EVA, nilai tukar, dan suku bunga terhadap return
saham perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia?
1.3Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui apakah EVA mempunyai pengaruh terhadap return saham
perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
2. Untuk mengetahui apakah nilai tukar mempunyai pengaruh terhadap return
BAB I. PENDAHULUAN 7
3. Untuk mengetahui apakah suku bunga mempunyai pengaruh terhadap return
saham perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
4. Untuk mengetahui apakah EVA, nilai tukar, suku bunga mempunyai pengaruh
terhadap return saham perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia.
5. Seberapa besar pengaruh EVA, nilai tukar, dan suku bunga terhadap return
saham perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia.
1.4Kegunaan Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat penelitian bagi berbagai
pihak, yaitu :
1. Bagi peneliti sendiri menambah pengetahuan dan wawasan tentang faktor-faktor
yang mempengaruhi return saham.
2. Sebagai informasi/referensi tambahan bagi para investor dan calon investor yang
akan berivestasi dalam mengambil keputusan untuk membeli maupun menjual
saham.
3. Bagi para pelaku Pasar Modal, BAPEPAM, Manajemen, dan para Analis
Keuangan dapat menggunakan penelitian ini sebagai referensi untuk menilai
kinerja perusahaan.
4. Bagi para Akademisi dan Peneliti lain dapat digunakan sebagai bahan penelitian
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Hasil pengujian hipotesis dengan menggunakan analisis regresi berganda dengan tiga
variabel independen yaitu economic value added (EVA), nilai tukar, dan suku bunga
serta 1 variabel dependen yaitu return saham dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. EVA tidak mempunyai pengaruh terhadap return saham perusahaan manufaktur
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Salah satu faktor yang mempengaruhi
return saham perusahaan di pasar modal adalah kinerja manajemen perusahaan
dalam mengelola sumber daya. Hal ini dapat diartikan bahwa pusat perhatian
para investor bukan pada satu indikator yaitu pada kinerja keuangan saja (yang
dikur oleh EVA) yang tercermin dalam return saham.
2. Nilai tukar mempunyai pengaruh terhadap return saham perusahaan manufaktur
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Hal ini disebabkan ketika nilai rupiah
menguat terhadap dollar akan menurunkan return saham perusahaan manufaktur
sebab investor cenderung lebih memilih untuk menyimpan uang dalam bentuk
dollar dari pada berinvestasi di pasar modal.
3. Tingkat suku bunga mempunyai pengaruh terhadap return saham perusahaan
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Ketika menguatnya tingkat
suku bunga akan menurunkan return saham perusahaan manufaktur sebab
investor cenderung menginvestasikan uangnya di sertifikat bank Indonesia dari
BAB V. SIMPULAN DAN SARAN 101
4. Secara Simultan (EVA, nilai tukar, suku bunga) mempunyai pengaruh terhadap
return saham perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia.
5. Secara simultan berpengaruh sebesar 40.7% (EVA, nilai tukar, dan suku bunga)
terhadap return saham perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia.
5.2Saran
Saran dari penulis, mengenai penelitian mendatang hendaknya melakukan penelitian
dengan cakupan objek penelitian dengan rentang waktu yang lebih lama sehingga
mampu memberikan gambaran yang lebih komprehensif terhadap hasil penelitian.
Nilai koefisien determinasi sebesar 40.7% (Adjusted R square) hendaknya
mendorong peneliti selanjutnya untuk lebih banyak menggali faktor-faktor yang
berpengaruh terhadap return saham. Menambahkan variabel-variabel lain, seperti
rasio pasar seperti : Inflasi, PER, DER, dll serta faktor-faktor ekonomi secara makro
DAFTAR PUSTAKA
Agung Fauzan. 2006. “Pengaruh Penilaian Kinerja Terhadap Rate of Return Pada
Perusahaan LQ-45”. Program Sarjana Ekonomi, Universitas Islam Indonesia.
Helfert, Erich A,. 2000. Technique of Financial Analysis, A Guide to Value Creation.
MC Graw-Hill, international Edition.
Jogiyanto, HM. 2000. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi kedua.
Yogyakarta: BPFE UGM.
Stanislaus S. Uyanto. 2009. Pedoman Analisis Data dengan SPSS. Edisi ketiga.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
Sodikin, Akhmad. 2007. “Variabel Makro Ekonomi yang mempengaruhi return
saham di BEJ”. Jurnal Manajemen. Vol 6. No 2.
Suyanto. 2007. “Analisis Pengaruh Nilai Tukar uang, Suku bunga dan Inflasi
Terhadap Return Saham Sektor Properti yang Tercatat di Bursa Efek Jakarta
Tahun 2001 – 2005”. Program Studi Magister Manajemen. Universitas
Diponegoro.
Subalno. 2009. “Analisis Pengaruh Faktor Fundamental dan Kondisi Ekonomi
Terhadap Return Saham”. Program Studi Magister Manajemen. Universitas
Diponegoro.
Taufik. 2007. “Pengaruh Pedekatan Traditional Accounting dan Economic Value
Added terhadap stock return perusahaan perbankan di BEJ”.Jurnal
Manajemen & Bisnis Sriwijaya Vol 5. No 10.
Young, S. David and Stephen F. O Byrne. 2001. EVA dan Manajemen Berdasarkan
Nilai : Panduan Praktis untuk Implementasi. Terjemahan Lusy Widjaja.
Cetakan pertama. Jakarta: Salemba Empat.
http://www.bi.go.id/web/id/Moneter/Kurs+Bank+Indonesia/Kurs+Transaksi/
http://id.wikipedia.org/wiki/Nilai_tukar