Irsad Andi Arso
1 1
Irsad Andi Arso
HENTI JANTUNG
HENTI JANTUNG
>
> JantungJantung kehilangankehilangan fungsifungsi secarasecara mendadakmendadak dandan sangat
sangat tibatiba--tibatiba > 450.000
> 450.000 kasuskasus//tahuntahun didi USAUSA
2 2
> 450.000
> 450.000 kasuskasus//tahuntahun didi USAUSA >
> PenyebabPenyebab kematiankematian >> Stroke, Ca >> Stroke, Ca ParuParu, Ca , Ca MamaeMamae > 95 %
HENTI JANTUNG HENTI JANTUNG
Penyebab
Penyebab ::
>
> Penyakit
Penyakit Jantung
Jantung::
-- IMA ( IMA ( terbanyakterbanyak) ) -- MiokarditisMiokarditis
-- KardiomiopatiKardiomiopati --Trauma/Trauma/tamponadetamponade -- GagalGagal JantungJantung
>
> Respirasi
Respirasi :
:
3 3>
> Respirasi
Respirasi :
:
-- HipoksiaHipoksia -- HiperkapnoeHiperkapnoe > > MetabolismeMetabolisme-- hiperkalsemiahiperkalsemia -- hiperhiper//hipokalemihipokalemi -- hipotermihipotermi
>
> SengatanSengatan listriklistrik >
HENTI JANTUNG
HENTI JANTUNG
Patofisiologi Patofisiologi
Henti Jantung
Henti Jantung gangguan sirkulasigangguan sirkulasi Suplai oksigen Suplai oksigen > Hipoksia
> Hipoksia
-- Otak : 15 detik Pao2 dari 13Otak : 15 detik Pao2 dari 13 2,5 kPa2,5 kPa 1 menit Pa02
1 menit Pa02 0.0. -- akumulasi CO2.akumulasi CO2.
> Asidosis > Asidosis 4 4 > Asidosis > Asidosis
-- O2 O2 metabolisme anaerob metabolisme anaerob akumulasi akumulasi CO2 dan laktat
CO2 dan laktat asidosisasidosis -- Jantung Jantung kontraktilitas kontraktilitas
mudah aritmia mudah aritmia -- Otak Otak kematian sel kematian sel
HENTI JANTUNG HENTI JANTUNG
Patofisiologi……
Patofisiologi……
>
>
Respon sistemik masif
Respon sistemik masif
-- Katekolamin
Katekolamin
-- Hormon ADH
Hormon ADH
-- Adrenalokortikosteroid
Adrenalokortikosteroid
5 5-- Adrenalokortikosteroid
Adrenalokortikosteroid
hiperglikemia
hiperglikemia
hipokalemia
hipokalemia
laktat
laktat
aritmia
aritmia
Gejala klinis
Gejala klinis
•
Pingsan / tidak ada respon
•
Tidak ada napas / sulit bernapas (megap-2)
•
Tidak ada nadi
•
Tidak ada nadi
•
Mulai terjadi kematian irreversible bila tidak
ditolong
6 6
Gambaran EKG
Gambaran EKG
•
Ventrikel fibrilasi
•
Ventrikel takhikardi tanpa denyut
•
PEA
•
Asistole
7 7
Ventricular Tachycardia
Ventricular Tachycardia
Ventricular Tachycardia
Ventricular Tachycardia
Ventricular Fibrillation
Ventricular Fibrillation
Ventricular Fibrillation
Ventricular Fibrillation
PULSELESS ELECTRICAL ACTIVITY
(PEA)
HENTI JANTUNG HENTI JANTUNG
Akibat
Akibat henti
henti jantung
jantung
Kematian
Kematian otak
otak
Tiap
Tiap 1
1 menit
menit terlambat
terlambat defibrilasi
defibrilasi
12 12
Kematian
Resusitasi Resusitasi
Resusitasi
Resusitasi
Tujuan Tujuan> mengembalikan fungsi pernapasan > mengembalikan fungsi pernapasan > fungsi sirkulalasi
> fungsi sirkulalasi normal
normal
> mencegah kematian /kerusakan otak. > mencegah kematian /kerusakan otak.
13 13
> mencegah kematian /kerusakan otak. > mencegah kematian /kerusakan otak. Prinsip : Prinsip : > early access : > early access : > early CPR > early CPR > early defibrilation > early defibrilation > early ACLS > early ACLS
Resusitasi Resusitasi
Resusitasi ……..
Resusitasi ……..
Early access : Early access :cepat berhubungan dengan fasilitas kegawat daruratan cepat berhubungan dengan fasilitas kegawat daruratan jantung
jantung misal panggil 118 (EMS=emergency medicalmisal panggil 118 (EMS=emergency medical services/ECC= emergency cardiac care)
services/ECC= emergency cardiac care) Early CPR : cepat lakukan RKP
Early CPR : cepat lakukan RKP
14 14
Early CPR : cepat lakukan RKP Early CPR : cepat lakukan RKP
-- A : airwayA : airway -- B : BreathingB : Breathing -- C : circulationC : circulation
Early defibrilation : cepat identifikasi adanya VT/VF
Early defibrilation : cepat identifikasi adanya VT/VF cepatcepat lakukan defibrilasi.
lakukan defibrilasi.
Early ACLS : cepat mendapat pertolongan alat bantu pernapasan dan Early ACLS : cepat mendapat pertolongan alat bantu pernapasan dan
terapi medikamentosa untuk mengontrol sirkulasi. terapi medikamentosa untuk mengontrol sirkulasi.
Resusitasi Resusitasi Resusitasi Resusitasi Ada 2 tahap : Ada 2 tahap :
1.Basic life support : 1.Basic life support :
A: opening airway A: opening airway
B: breathing : pernapasan yang adekuat/mekanik B: breathing : pernapasan yang adekuat/mekanik
ventilasi ventilasi
C: circulation : kompressi jantung/dinding dada C: circulation : kompressi jantung/dinding dada
15 15
C: circulation : kompressi jantung/dinding dada C: circulation : kompressi jantung/dinding dada 2.Advanced cardiac life support (ACLS)
2.Advanced cardiac life support (ACLS) A : endotracheal intubation ( ET) A : endotracheal intubation ( ET) B : pernapasan adekuat melalui ET B : pernapasan adekuat melalui ET
C : tersedianya akses intravenA untuk obat C : tersedianya akses intravenA untuk obat D : defibrilator tersedia.
D : defibrilator tersedia.
Di RS atau EMS keduanya bisa kabur. Di RS atau EMS keduanya bisa kabur.
Resusitasi Resusitasi
Resusitasi……. Resusitasi…….
Atas dasar jenis obat/tindakan dapat dibagi juga : Atas dasar jenis obat/tindakan dapat dibagi juga :
1.Primary survey : 1.Primary survey :
A (irway)
A (irway) : open airway: open airway B (reathing)
B (reathing) : ventilasi mekanik: ventilasi mekanik C (irculation)
C (irculation) : k: kompresi jantungompresi jantung
16 16
C (irculation)
C (irculation) : k: kompresi jantungompresi jantung D (difebrilator)
D (difebrilator) : VF/VT tanpa pulse: VF/VT tanpa pulse 2.Secondary survey:
2.Secondary survey: A (irway)
A (irway) : intubasi endotrakheal: intubasi endotrakheal B (reathing)
B (reathing) : ada peralatan pernapasan via ET: ada peralatan pernapasan via ET C (irculation)
C (irculation) : ada akses i.v, monitor ritme: ada akses i.v, monitor ritme tersedia obat
tersedia obat--obatanobatan D (ifferential Dx)
RKP
RKP
Prinsip-prinsip:
•
Segera dikerjakan setelah diagnosis henti
jantung ditegakkan
•
Kompresi pada penderita yg mempunyai denyut
tidaklah berbahaya dibanding keterlambatan
melakukan RKP pada penderita tanpa denyut
karena akan mengurangi keberhasilan resusitasi
17 17
Defibrilasi ...(1)
Defibrilasi ...(1)
•
Sebagian besar kasus henti jantung didahului
oleh VF / VT tanpa denyut
defibrilasi sangat penting
•
Keterlambatan tiap menit harapan hidup
berkurang 7 – 10%
•
Bila ada defibrilasi maka menjadi 3 – 4% saja
18 18
Defibrilasi ...(2)
Defibrilasi ...(2)
•
Tujuan: menghentikan secara singkat aktivitas
listrik jantung
pada jantung normal dapat
mengembalikan aktivitas listrik ke irama spontan
•
Pada menit awal setelah dilakukan defibrilasi yg
•
Pada menit awal setelah dilakukan defibrilasi yg
berhasil irama spontan secara khas lambat dan
tidak menghasilkan denyut atau perfusi
sehingga RKP diperlukan
19 19
Kapan RKP tidak dikerjakan?
Kapan RKP tidak dikerjakan?
a.
Henti jantung yang disaksikan:
– Ada penolakan keluarga – Membahayakan penolong
– Pada penyakit stadium terminal
– Apabila berhasil diperkirakan kualitas hidup sangat kecil
b.
Henti jantung yang tidak disaksikan:
-
ada tanda kematian yg tidak berubah lebam mayat - sudah mulai ada tanda-tanda pembusukan- penderita mengalami trauma yg tidak dapat diselamatkan
20 20
Resusitasi Resusitasi Penatalaksanaan umum henti jantung
Penatalaksanaan umum henti jantung (Resusitasi )
(Resusitasi )
1. Pastikan keamanan korban dan penolong 1. Pastikan keamanan korban dan penolong 2. Pastikan diagnosis
2. Pastikan diagnosis hentihenti jantungjantung ((respon,respirasirespon,respirasi,, denyut
denyut nadinadi)) 3.
3. CariCari bantuanbantuan : : temanteman, EMS, ECC., EMS, ECC.
21 21
3.
3. CariCari bantuanbantuan : : temanteman, EMS, ECC., EMS, ECC. 4.
4. KerjakanKerjakan BHD.BHD. 5.
5. LakukanLakukan defibrilasidefibrilasi bilabila adaada indikasiindikasi. . SewaktuSewaktu melakukanmelakukan RKP
Resusitasi Resusitasi Penatalaksanaan umum henti jantung
Penatalaksanaan umum henti jantung (Resusitasi )……..
(Resusitasi )……..
6. Bila tidak ada monitor teruskan RKP sampai adanya 6. Bila tidak ada monitor teruskan RKP sampai adanya
denyut nadi. denyut nadi.
7. Sewaktu melakukan defibrilasi waktu menghentikan RKP 7. Sewaktu melakukan defibrilasi waktu menghentikan RKP
tidak lebih dari 10 detik, juga tindakan lain cek irama tidak lebih dari 10 detik, juga tindakan lain cek irama
22 22
tidak lebih dari 10 detik, juga tindakan lain cek irama tidak lebih dari 10 detik, juga tindakan lain cek irama 8. Berikan obat i.v bila memungkinkan. Bolus 20
8. Berikan obat i.v bila memungkinkan. Bolus 20--50 cc NaCl50 cc NaCl 0,9 % setelah pemberian obat i.v.
0,9 % setelah pemberian obat i.v.
9. Pertimbangkan/cari penyebab dan obati. 9. Pertimbangkan/cari penyebab dan obati.
10. Pertimbangkan pemakaian obat anti aritmi dan sodium 10. Pertimbangkan pemakaian obat anti aritmi dan sodium
bikarbonat. bikarbonat.
Resusitasi Resusitasi Perawatan
Perawatan post post resusitasiresusitasi::
-- AwasiAwasi jalanjalan nafasnafas sebaiksebaik--baiknyabaiknya dandan pengelolaanpengelolaan ventilasi
ventilasi
-- BerikanBerikan oksigenoksigen jikajika tersediatersedia
-- JikaJika terjaditerjadi muntahmuntah bersihkanbersihkan jalanjalan nafasnafas
23 23
-- JikaJika terjaditerjadi muntahmuntah bersihkanbersihkan jalanjalan nafasnafas -- LanjutkanLanjutkan memantaumemantau tandatanda--tandatanda vitalvital
-- StabilisasiStabilisasi fisikfisik dandan transporttransport
-- LanjutkanLanjutkan tindakantindakan sambilsambil menunggumenunggu timtim ACLS ACLS tibatiba -- WaktuWaktu: : ++ 30 30 menitmenit
ALGORITMA ALGORITMA BANTUAN HIDUP BANTUAN HIDUP DASAR (BHD) DASAR (BHD) (AHA, 2005) (AHA, 2005)
Periksa, adakah respon penderita Ada - Observasi - Terapi sesuai Dx Tidak Ada - Hubungi Emergensi (118) - Siapkan Defibrilator
- Buka jalan napas
- Periksa adakah pernapasan
Bernapas
- Tempatkan pada posisi
pemulihan (jika tak ada trauma) Tidak Bernapas
- Berikan 2 kali Napas Buatan - Periksa Nadi (dlm 10 detik)
Tidak Ada pulse
Mulai RKP (30:2)
- Siapkan defibrilator
Ada pulse
- Berikan Pernapasan 1x/5-6 detik - Cek nadi setiap 2 menit
- O2, IV, ET, - Riwayat sakit - Monitor 12 EKG 24 24 - Siapkan defibrilator Tidak Ada: -Teruskan RKP -Cek irama -Shockable???? - Monitor 12 EKG VT/VF -Shock 1 x -Teruskan RKP 5 siklus PEA/asistol -RKP 5 siklus
-Cek irama setiap 5 siklus
Periksa, adakah respon penderita? Ada
- Observasi
- Terapi sesuai Dx
Tidak ada respon
- tidak bernapas/sulit bernapas - siapkan Sistem Emergensi (118) - Siapkan Defibrilator
Cek nadi dalam 10 detik
Tidak ada Mulai RKP (30:2) Siapkan defibrilator Tidak ada defibrilator: Ada pulse
- Berikan Pernapasan 1x/5-6 detik - Cek nadi setiap 2 menit
- O2, IV, ET,
ALGORITMA BANTUAN
HIDUP DASAR (AHA,2010)
-Siapkan defibrilator defibrilator:
-Teruskan RKP - Cek irama
- Shockable???? - O2, IV, ET,
- Riwayat sakit - Monitor 12 EKG
VT/VF -Shock 1 x
-Teruskan RJP 5 siklus/2 menit
PEA/asistol -RJP 5 siklus
-Cek irama setiap 5 siklus/2 menit
ALGORITMA ALGORITMA HENTI JANTUNG HENTI JANTUNG
HENTI JANTUNG: -Cari bantuan/118
-Shock 360 J -RKP 5 siklus Sinus Normal -Observasi/perawatan paska resusitasi -Cek irama -Shockable??? -RKP 5 siklus
-Epineprin 1 mg/iv setiap 3-5 menit
-Identifikasi faktor penyebab
Asistol/PEA
VF/VT
- Cek irama, Shockable??? Asistol/PEA 9
Sinus normal 13
- Cek irama, Shockable??? 1 2 3 4 5 9 10 11 13 -R K P -O2 bila ada -Siapkan defib
26 26
VF/VT:
-Teruskan RKP, Charge defib, Shock 1x 360J -Teruskan RKP 5 siklus,
-ET, pasang iv, berikan vasopressor: Epineprin 1 mg/iv-io atau Vasopressin 40mg/iv
VF/VT:
-Teruskan RKP, Charge defib, Shock 1x 360J -Teruskan RKP 5 siklus
-Berikan antiaritmia: Amiodoron 300 mg/iv-io dapat diulang 1 x dosis 150 mg iv/io atau Lidocain 1–1,5 mg/kgBB, dapat di ulang sampai
2kali dosis 2-3 , 0,5-0.75 mg/kg/bb - Cek irama, Shockable???
- Cek irama, Shockable??? VT/VT 4
Sinus normal 13 Asistol/PEA
-RKP 5 siklus
- Cek irama, Shockable??? 6
7
8
11
RKP RKP RKP RKP HENTI
JANTUNG
DEFIB
ADA SHOCK SHOCK SHOCK
A
Vasopressor
A
charge charge charge
Skema Penanganan VF / VT tanpa Nadi
27 27 CEK
IRAMA IRAMACEK
CEK IRAMA
Vasopressor Anti Aritmia
RKP = 5 siklus atau 2 menit
RKP RKP RKP HENTI JANTUNG DEFIB ADA
A
A
Skema Penanganan Asistole / PEA
28 28 CEK IRAMA CEK IRAMA Vasopressor Identifikasi faktor Penyebab
Hal
Hal--hal yang perlu diperhatikan selama RKP
hal yang perlu diperhatikan selama RKP
Kompresi kuat dan cepat (100x/mnt) Kompresi kuat dan cepat (100x/mnt)
Penghentian kompresi seminimal mungkin Penghentian kompresi seminimal mungkin
1 siklus RKP = 30 kompresi & 2 pernapasan, 5 siklus = 2 mnt 1 siklus RKP = 30 kompresi & 2 pernapasan, 5 siklus = 2 mnt Hindari hiperventilasi
Hindari hiperventilasi Bebaskan jalan napas Bebaskan jalan napas Usahakan pasang ET Usahakan pasang ET Usahakan pasang ET Usahakan pasang ET
Setelah ET terpasang, lakukan kompresi terus, berikan Setelah ET terpasang, lakukan kompresi terus, berikan pernapasan 8
pernapasan 8--10x/menit tanpa menghentikan kompresi10x/menit tanpa menghentikan kompresi
Cek irama setiap 2 menit Cek irama setiap 2 menit
Usahakan setiap 2 menit ganti petugas kompresi Usahakan setiap 2 menit ganti petugas kompresi
Menghentikan kompresi hanya pada saat cek irama & saat Menghentikan kompresi hanya pada saat cek irama & saat memberikan shock
OBAT YANG SERING DIGUNAKAN PADA HENTI JANTUNG
1. Epinefrin
Indikasi : PEA/Aistole dan VF/pVT tidak respon defibrilator
Dosis : 1 mg i.v bolus dapat diulang tiap 3-5 menit ET : dosis 2-2.5 kali dosis i.v
2. Lidocain
Indikasi : VF/pVT refraktar pada defibrilator
Dosis : 1-1,5 mg /kgBB bolus i.v, dapat diulang tiap 3-5 menit
30 30
Dosis : 1-1,5 mg /kgBB bolus i.v, dapat diulang tiap 3-5 menit
dengan dosis 0,5-0,75 mg/Kg BB.Dosis max 3 mg/Kg BB ET : 2-2,5 x dosis i.v
3. Atropin
Indikasi : bradiasistole o.k reflek vagal PEA/Asistole
Dosis : 1mg i.v diulang tiap 3-5 menit , ET :1-2 mg dlm 10cc aqua steril / NaCl 0,9 %. Dosis max 0,04 mg/KG BB. reflek vagal : 3 mg i.v ( 0,04 mg/Kg BB)
HENTI JANTUNG HENTI JANTUNG
Obat…
4. Magnesium sulfat
Indikasi : VT Torsardes de point, VF
Dosis : 1-2gr Mg Sulfat dilarutkan 10 ccD5W dan diberikan dalam 1-2 menit. Pada VF dengan bolus cepat. 5. Sodium bikarbonat:
Indikasi : - RKP yang lama
31 31
Indikasi : - RKP yang lama
- Henti jantung karena hiperkalemi.
Dosis : 1 mEq/kg BB i.v bolus, dilanjutkan setengah dosis setiap 10 menit. Evaluasi analisa gas darah.
Tidak perlu sampai terkoreksi penuh 6.Amiodaron .
Indikasi : pilihan I untuk VF/VT tanpa nadi.
Dosis : 300 mg diencerkan dalam 20-30 cc NaCL atau Dekstrose 5 % IV pelan-pelan. Dosis ulangan 150 mg tiap 3-5 menit, dosis max. 2,2 gr/24 jam.
32 32