• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODOLOGI KAJIAN. Metode dan Strategi Kajian

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "METODOLOGI KAJIAN. Metode dan Strategi Kajian"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Metode dan Strategi Kajian

Metode kajian yang digunakan dalam kajian pengembangan masyarakat ini adalah metode penelitian kualitatif dalam bentuk studi kasus. Menurut Stake (1994) dan Yin (1996): “Studi kasus adalah penerapan serangkaian metode kerja (multi-metode) penelitian untuk memperoleh pengetahuan dan pemahaman atas satu atau lebih kejadian/gejala sosial”. Hal ini dikarenakan esensi dalam kajian ini adalah ingin mengetahui potensi-potensi serta penyebab ketidakberkembangan dan ketidakberdayaan Kelembagaan pemuda di Kelurahan Cibabat. Selanjutnya setelah adanya pemahaman mengenai keterkaitan antar komponen; melalui pendekatan keragaan/performance kelembagaan pemuda tersebut, diharapkan dapat disusun strategi untuk meningkatkan peran kelembagaan pemuda dalam mengatasi masalah ekonomi di keluarga.

Tipe pendekatan kajian yang digunakan dalam penelitian ini, adalah pendekatan “obyektif-mikro”, yaitu kajian pola perilaku, tindakan, dan interaksi sosial yang terjadi pada pengurus dan anggota kelembagaan pemuda baik yang dibentuk oleh pemerintah/atas maupun bentukan asli dari bawah/masyarakat.

Lokasi dan Komunitas Subyek kajian

Lokasi kajian dilaksanakan di Kelurahan Cibabat Kecamatan Cimahi Utara Kota Cimahi dengan pertimbangan :

1. Pengangguran di Kelurahan Cibabat sekitar 5.207 atau 21,17 % dari jumlah usia kerja dan 14,92% dari jumlah penduduk.

2. Terdapat banyak kelembagaan pemuda bentukan dari bawah/masyarakat (IRMA, Pemuda Muhammad Iqbal, Pecinta Alam SENPAL, Pecinta Vespa Antik, Kelompok Pemuda Pedagang Kaki Lima, Pengrajin Gypsum) yang kurang memanfaatkan potensinya dengan baik.

3. Kelembagaan pemuda bentukan pemerintah seperti Karang Taruna. 4. Terdapat kegiatan ekonomi yang mendukung.

(2)

5. Tingginya Jumlah pemuda tamatan SLTA yang tidak melanjutkan ke perguruan tinggi; mencapai 8.814 orang

6. Kelurahan Cibabat merupakan daerah ibu kota pemerintahan Kota Cimahi yang memiliki beragam kelembagaan pemuda dan kelembagaan lokal lainnya.

Pemilihan Kasus Kajian

Pemilihan kasus dilakukan dengan berdasarkan pada tujuan kajian, yaitu peningkatan peran kelembagaan pemuda dalam mengatasi masalah ekonomi keluarga, hal ini dilihat dari :

1. Kelembagaan pemuda bentukan pemerintah; Karang Taruna Tingkat Kelurahan.

2. Kelembagaan pemuda bentukan dari bawah/dari masyarakat. 3. Kelembagaan pemuda yang hanya memiliki aktivitas sosial. 4. Kelembagaan pemuda yang hanya memiliki aktivitas ekonomi

5. Kelembagaan pemuda yang telah memiliki aktivitas sosial dan ekonomi.

Kelima kasus kelembagaan pemuda tersebut diharapkan dapat menggambarkan permasalahan yang dihadapi kelembagaan pemuda dalam upaya meningkatkan peran kelembagaan sehingga menemukan solusi untuk mengatasi masalah ekonomi di keluarga.

Berdasarkan kelima kasus tersebut, sebagai responden adalah pengurus dan anggota kelembagaan pemuda baik bentukan dari pemerintah maupun dari masyarakat. Selain kelima kasus di atas, melalui pengurus kelembagaan pemuda dipilih pula beberapa informan, yaitu :

1. Perangkat kelurahan, Ketua RW dan Rt sekitar lokasi sekretariatan organisasi tersebut, Lembaga Pemberdayaan Masyarakat, pengurus BKM-Muamalat, pejabat/staf Badan Pemberdayaan Masyarakat dan KB (BPMKB), Pengusaha lokal yang cukup berhasil, pejabat/staf Dinas Perekonomian dan Koperasi, Bagian Kesra. Alasan dipilihnya informan-informan tersebut adalah untuk mendapatkan informasi dari pihak penganggung jawab kegiatan pemberdayaan kelembagaan pemuda.

2. Tokoh masyarakat, yaitu orang-orang yang disegani oleh masyarakat setempat dan banyak berkecimpung membantu masyarakat. Orang-orang yang dianggap lebih paham dan bijak dalam bidang sosial-kemasyarakatan.

(3)

Sumber data Kajian 1. Sumber data primer : responden dan informan

2. Sumber data sekunder : dokumen-dokumen Kelurahan, Kecamatan dan Kota. 3. Hasil penelitian terdahulu.

Metode dan Teknik Pengumpulan data

Data lapangan sebelum melakukan kajian pengembangan masyarakat telah penulis peroleh melalui kegiatan Praktek lapangan I (pemetaan sosial) pada triwulan 1, dan praktek lapangan II (evaluasi terhadap program-program di lokasi yang akan menjadi tempat melakukan kajian) pada triwulan 2.

1. Pengumpulan data pada saat praktek lapangan I (pemetaan sosial) bertujuan antara lain ; Memahami karakteristik masyarakat Kelurahan Cibabat Kota Cimahi, mendapatkan gambaran tentang kondisi sosial, ekonomi, budaya, ekologi dan demografi masyarakat di Kelurahan Cibabat,mempelajari dan menganalisis struktur sosial, peranan-peranan sosial dan masalah sosial yang tampak di lokasi pengamatan, serta mencoba mengindentifikasi potensi masyarakat dan potensi lingkungan yang dimiliki wilayah Kelurahan Cibabat. 2. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan ; dengan pengamatan berperan serta (observasi), wawancara mendalam, bertujuan untuk memperoleh pemahaman tentang pandangan subyek peneliti atau masyarakat Kelurahan Cibabat.

3. Kegiatan pada praktek lapangan II mengevaluasi kegiatan pengembangan masyarakat di Kelurahan Cibabat, bertujuan; Menggambarkan program pengembangan masyarakat di Kelurahan Cibabat yang sudah, akan maupun yang sedang dilaksanakan dilihat dari aspek pengembangan ekonomi lokal, pengembangan kelembagaan, perilaku manusia dalam lingkungan sosial, dan sebagai dasar pengambilan keputusan bagi tindakan yang akan dilaksanakan pada masa mendatang. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan ; Observasi langsung, wawancara mendalam,dan kajian dokumen

4. Adapun pada kajian pengembangan masyarakat yang akan dilakukan, data yang dikumpulkan ini menggunakan teknik-teknik sebagai berikut:

(4)

a. Wawancara mendalam;

Wawancara mendalam, yaitu teknik pengumpulan data primer dengan mengajukan langsung pertanyaan-pertanyaan yang sifatnya terbuka kepada responden untuk memperoleh informasi mengenai fakta dan pengalaman para pemuda yang terwadahi dalam kelembagaan baik formal maupun informal. Wawancara dengan informan, yaitu aparat kelurahan, tokoh masyarakat dan BPMKB Kota Cimahi sebagai penanggung jawab kegiatan.

b. Penelusuran dokumen/studi arsip

Penelusuran terhadap data dengan mempelajari laporan hasil penelitian terdahulu dan catatan yang relevan dengan masalah kajian. Sumber data dari kantor Kelurahan, kantor BPMKB, laporan pelaksanaan dan kegiatan kelembagaan pemuda.

c. Observasi/pengamatan langsung

Teknik pengumpulan data dengan mengadakan pengamatan langsung di lapangan atau mendatangi langsung untuk melihat dan mengetahui kondisi dan situasi kelembagaan pemuda. Untuk memperoleh informasi tentang aspek-aspek yang saling berpengaruh terhadap lingkungan fisik, pranata-pranata sosial yang ada, pemanfaatan sumberdaya alam, pengorganisasian serta teknik dan penerapan teknologi dalam penanganan masalah yang ada di kelembagaan pemuda tersebut.

d. FGD/Diskusi kelompok terfokus

Dilakukan dengan para anggota dan pengurus dari kelembagaan pemuda bentukan pemerintah maupun dari bentukan dari bawah.

Rangkaian penelitian/kajian mulai dari perumusan masalah sampai dengan sumber data dan metode pengumpulan datanya dapat dilihat pada tabel berikut :

(5)

Tabel 1 Kelengkapan Metode Pengumpulan Data Kajian Pengembangan Masyarakat tahun 2007.

Tujuan Konsep Aspek Sumber data Instrumen

Mengetahui keragaan Kelembagaan

pemuda baik bentukan dari atas maupun dari bawah 1. Akses masyarakat terhadap kelembagaan dalam kegiatan Pengembangan ekonomi masyarakat

a. Jenis dan bentuk akses yang dapat diperoleh

b. Tingkat kesulitan mendapat akses c. Akses dalam bidang

apa yang pernah diperoleh masyarakat d. Kendala dalam memperoleh dan memanfaatkan akses. a.Responden (anggota dan pengurus kelembagaan pemuda). b.Informan kasie pemberdayaan masyarakat Kel.Cibabat c.Data sekunder (dokumen-dokumen) a. Pedoman wawancara b. Observasi c. Dokumentasi 2. Jenis kegiatan ekonomi yang dilakukan a.Jenis kegiatan produksi. b.Jenis kegiatan distribusi. c.Jenis kegiatan konsumsi. d. ketersediaan modal, pasar dan bahan baku.

a. Responden (anggota dan pengurus kelembagaan pemuda). b. Informan kasie pemberdayaan masyarakat Kel.Cibabat c. Data sekunder (dokumen-dokumen) a. Pedoman wawancara b. Observasi 3. Pengembangan kelembagaan

a.Rentang waktu berdiri b.Berjalan atau tidak

aturan/norma-norma yang berlaku c.Dominasi kegiatan (amal/bhakti sosial, keagamaan, seni, otomotif,dll) a. Responden (anggota dan pengurus kelembagaan pemuda). b. Informan kasie pemberdayaan masyarakat Kel.Cibabat c. Data sekunder (dokumen-dokumen) a. Pedoman wawancara b. Observasi c. Dokumentasi

4. Kepemimpinan a. Kriteria pemimpin b.Proses pemilihan c. hubungan pemimpin dengan anggota d.dampak/efek dari kepemimpinan e. keterampilan/skill yang dimiliki. a. Responden (anggota dan pengurus kelembagaan pemuda). b. Informan kasie pemberdayaan masyarakat Kel.Cibabat c. Data sekunder (dokumen-dokumen) a. Pedoman wawancara b. Observasi

5. Jumlah keanggotaan a. Umur, jenis kelamin b. Cenderung bertamba/berkurang dalam 1 tahun c. Terdapat Ketentuan a. Responden (anggota dan pengurus kelembagaan pemuda). a. Pedoman wawancara b. Observasi c. Dokumentasi

(6)

jumlah anggota/tidak d. Ketentuan skill tertentu b. Informan kasie pemberdayaan masyarakat Kel.Cibabat c. Data sekunder (dokumen-dokumen) 6. Masalah yang dihadapi a.Tanggapan

masyarakat terhadap kelembagaan pemuda b.Konflik intern/ekstern c.Masalah finansial dan

pengelolaannya d.Masalah pembagian kerja a. Responden (anggota dan pengurus kelembagaan pemuda). b. Informan kasie pemberdayaan masyarakat Kel.Cibabat c. Data sekunder (dokumen-dokumen) a. Pedoman wawancara b. Observasi c. Dokumentasi

7. Prestasi yang pernah diraih a. Bidang sosial, ekonomi b. Bidang teknologi tepat guna c. Bidang lingkungan hidup

d. Bidang olah raga, seni dan budaya

a. Responden (anggota dan pengurus kelembagaan pemuda). b. Informan kasie pemberdayaan masyarakat Kel.Cibabat c. Data sekunder (dokumen-dokumen) a. Pedoman wawancara b. Observasi c. Dokumentasi 8. Hubungan antar kelembagaan bentukan dari atas dan bentukan dari bawah

a. Sifat dan bentuk kerjasama b. Interaksi dan Pertukaran informasi c. Keberadaan jaringan sosial d. Posisi kelembagaan pemuda tersebut di masyarakat e. Kegiatan bersifat hura-hura f. Pengarahan dari stakeholders setempat a. Responden (anggota dan pengurus kelembagaan pemuda). b. Informan kasie pemberdayaan masyarakat Kel.Cibabat c. Data sekunder (dokumen-dokumen) a. Pedoman wawancara b. Observasi c. Dokumentasi Mengetahui potensi Sumberdaya komunitas

1. Modal Manusia a. Keragaan penduduk suatu wilayah; umur, jenis kelamin, kepadatan penduduk, heterogenitas dan keragaman etnis. b. Keterampilan/skill yang dimiliki. c. Ketersediaan Tenaga Kerja a. Responden (anggota dan pengurus kelembagaan pemuda). b. Informan kasie pemberdayaan masyarakat Kel.Cibabat c. Data sekunder (dokumen-dokumen) a. Pedoman wawancara b. Observasi c. Dokumentasi

(7)

2. Modal sosial/kapital sosial a. Ikatan solidaritas b. Pertukaran timbal balik c. Nilai-nilai luhur d. Trust/kepercayaan a. Responden (anggota dan pengurus kelembagaan pemuda). b. Informan kasie pemberdayaan masyarakat Kel.Cibabat c. Data sekunder (dokumen-dokumen) a. Pedoman wawancara b. Observasi c. Dokumentasi

3.Jaringan dan jejaring

sosial

a. Sifat/bentuk kerjasama

b. Pertukaran informasi c. Ikatan dalam jejaring d. Simpul-simpul (nodes) jaringan. e. Ikatan (keterhubungan). dan f. Arus. a. Responden (anggota dan pengurus kelembagaan pemuda). b. Informan kasie pemberdayaan masyarakat Kel.Cibabat c. Data sekunder (dokumen-dokumen) a. Pedoman wawancara b. Observasi c. Dokumentasi

4. Sumber daya kapital (Sarana & prasarana ekonomi) a. Tempat usaha, b. Transportasi, c. Ketersediaan fasilitas energi listrik, d. Sarana informasi a. Responden (anggota dan pengurus kelembagaan pemuda). b. Informan kasie pemberdayaan masyarakat Kel.Cibabat c. Data sekunder (dokumen-dokumen) a. Pedoman wawancara b. Observasi c. Dokumentasi 5. Dukungan yang dimiliki a. Bantuan dana b. Bantuan sarana &

fasilitas c. Perijinan dan jaminan keamanan d. Tanggapan masyarakat terhadap aktivitas mereka a. Responden (anggota dan pengurus kelembagaan pemuda). b. Informan kasie pemberdayaan masyarakat Kel.Cibabat c. Data sekunder (dokumen-dokumen) a. Pedoman wawancara b. Observasi c. Dokumentasi Mengetahui pengaruh dari ‘atas’ yang kuat

1. Jenis Pengaruh yang

kuat dari atas/pemerintah

a. Jejaring dan

program-program lebih banyak yang top down b. Posisi formal KT di struktur pemerintahan c. Sebagai alat pemerintah d. Kebermanfaatannya bagi masyarakat a. Responden (anggota dan pengurus kelembagaan pemuda). b. Informan kasie pemberdayaan masyarakat Kel.Cibabat c. Data sekunder (dokumen2). a. Pedoman wawancara b. Observasi c. Dokumentasi

(8)

Waktu praktek kajian pengembangan masyarakat

Penelitian dan perancangan program dilaksanakan selama tiga bulan efektif dimulai dari bulan Oktober sampai dengan Desember 2007. Kegiatan yang dilakukan mulai dari persiapan sampai dengan pembuatan laporan. Tahap persiapan hingga pelaksanaan tersebut dapat dilihat pada Tabel 2 berikut :

Tabel 2

Jadwal pelaksanaan praktek kajian pengembangan masyarakat di Kelurahan Cibabat Kecamatan Cimahi Utara tahun 2007

Kegiatan Tahun 2007/2008

September Oktober November Desember Januari 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 Kolokium x Pelaksanaan lapangan x x x x x x x X x x x Penulisan laporan akhir x x x x x x x X x x x x x x Seminar Ujian x

Pengolahan analisa data dan pelaporan

Pengolahan dan analisa data dilakukan secara terus menerus selama praktek kajian pengembangan masyarakat berlangsung, dengan tahap pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.

Teknik yang digunakan untuk menganalisa data dalam kajian ini adalah dengan menggunakan metode kualitatif. Bogdan dan Taylor (dalam Moleong, 2002) mendefinisikan metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.

Penyusunan rencana aksi/program

Penyusunan rencana aksi berupa program pengembangan masyarakat dilaksanakan secara partisipasi dengan teknik FGD dan menggunakan metode

(9)

PRA, yaitu dengan mengikutsertakan anggota kelembagaan pemuda baik bentukan dari atas maupun dari bawah. Hal ini dilakukan secara bersama mulai dari membuat rancangan untuk tahap perencanaan, pelaksanaan hingga evaluasi. Para pemuda diposisikan sebagai; pengupaya, penilai dan pengguna hasil program tersebut.

Selain kelembagaan pemuda, juga stakeholders, pihak pemerintah Kelurahan Cibabat serta pihak swasta yang terkait dengan peningkatan peran kelembagaan pemuda dalam mengatasi masalah ekonomi keluarga.

Langkah-langkah dalam penyusunan program kajian dilakukan melalui tahapan-tahapan :

1. Mengidentifikasi data hasil kajian dengan membahas hasil penelitian mengenai kondisi keragaan kelembagaan pemuda.

2. Mengidentifikasi potensi dan kendala serta permasalahan yang dihadapi kelembagaan pemuda tersebut.

3. Menetapkan prioritas masalah agar pelaksanaan diskusi dapat berjalan efektif. 4. Menganalisa data secara bersama-sama dalam FGD dan menyusun pemecahan

masalah dalam bentuk strategi/program.

5. Penyusunan rancangan program bersama pemuda dan kelembagaan lokal serta stakeholders.

Dalam hal ini pengkaji berperan sebagai fasilitator dalam menyusun rancangan program. Rancangan program disusun berdasarkan hasil kesepakatan peserta FGD sesuai dengan potensi dan kebutuhan pemuda dalam mengatasi masalah ekonomi keluarga di Kelurahan Cibabat.

Gambar

Tabel  1 Kelengkapan Metode Pengumpulan Data   Kajian Pengembangan Masyarakat tahun 2007

Referensi

Dokumen terkait

Dalam proses pengiriman buruh migran di Bangkalan dan Sampang terdapat berbagai kasus yang timbul, terdapat unsur-unsur perdagangan perempuan yang berupa : a) tindakan melintasi

Dalam hal ini teungku imum gampong Suka Jaya yang merupakan salah satu gampong yang berada dibawah kemukiman Laweung juga telah melakukan beberapa upaya yang senada dengan

untuk menemukan dan memcahkan masalah pembelajarn di kelas, proses pemecahan dilakukan secara bersiklus, dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas dan hasil belajar di

(1). Pembukuan masih dibuka pada akhir periode dengan ditambah suatu jangka waktu tertentu setelah tahun buku. Penerimaan dan pengeluaran yang terjadi selama periode

Jawab: “Memberikan bimbingan dan nasehat, Memberikan pengawasan yang maksimal, Memberitau bagaimana mengatur jadwal kegiatan belajart, Menyediakan fasilitas belajar

Untuk memenuhi kebutuhan dan pendukung pariwisata, di kawasan wisata dibangun berbagai fasilitas yaitu segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata, termasuk pengusahaan objek

Isu yang mendominasi adalah Pengampunan Pajak atau Tax Amnesty sebanyak lima berita.. Diikuti, oleh Kerusuhan di Tanjungbalai sebanyak

Gejala yang paling sering ditujukan oleh tumor dibelakang bola mata adalah terdorongnya mata keluar sehingga tampak menonjol (proptosis). Proptosis tidak