• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III TINJAUAN KASUS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III TINJAUAN KASUS"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

TINJAUAN KASUS

A. BIODATA

Pada bab ini penulis melakukan pengkajian pada tanggal 24 Mei 2010

1. Identitas psien

Nama : Tn A

Umur : 35 th

Jenis : Laki - Laki

Suku bangsa : Jawa, Indonesia

Agama : Islam

Status perkawinan : Duda

Pendidikan : SMP

Pekerjaan : Buruh

Alamat : Troso,Panjaan,Jepara

Tanggal Masuk : 20, Mei 2010

No. Register : 6525244

(2)

2. Penanggung jawab

Nama : Tn P

Umur : 60 thn

Jenis kelamin : Laki - Laki

Pendidikan : SD

Pekerjaan : Buruh

Hubungan dengan pasien : Ayah

B. RIWANYAT KESEHATAN 1. Keluhan utama : Sesak nafas 2. Riwanyat kesehatan sekarang

Kurang lebih enam bulan pasien mual muntah setiap kali mau makan. Mual dan muntah 1x/hari. Sedikit sedikit mual dan terus menerus. Saat pengkajian klien panas bibir pucat, batuk sampai kepala pusing nafas sesak, kaki dan tangan bengkak klien mengatakan bagian alat kelaminnya bengkak

3. Riwanyat kesehatan dahulu

Riwayat opnam Di RS kartini enam bulan yang lalu dengan penyakit yang sama hipertensi (-), penyakit jantung (-), DM (-)

4. Riwayat kesehatan keluarga

(3)

C. POLA KESEHATAN FUNGSIONAL

1. Pola persepsi dan pemeliharaan kesehatan

Pasien mengatakan dirinya mengalami gagal ginjal tetapi Tn A tidak mengetahui tentang gagal ginjal yang dideritanya klien tidak tahu akibat tindak lanjut gagal ginjal dan cara perawatannya sebelum sakit klien suka minum jamu alkohol, perokok dan seks bebas.

2. Pola nutrisi dan metabolik

Sebelum sakit pasien makan 3x/hari,makan habis 1 porsi mengkonsumsi nasi sayur,lauk buah nafsu makan baik minum 3-5 gelas/hari

Selama sakit pasien makan 3x/hri. porsi sedikit tidak habis 1 porsi habis 2-3 sendok makan minum 2 gelas belimbing pasien merasakan mual sehingga nafsu makan pasien menurun

3. Pola eliminasi

Sebelum sakit pasien BAB 1x/hari.warna kuning konsistensi lembek bau khas feses. BAK 3-5x/hari warna kuning jernih bau khas urin

Selama sakit klien BAB 1x/2hari konsistensi agak keras BAK lewat selang kateter warna kuning kemerahan dan keruh jumlah urin selama 7 jam adalah 300 cc.

(4)

Sebelum sakit klien mengatakan dapat melakukan aktifitas sehari-hari tanpa bantuan aktifitas klien adalah buruh tenun

Selama sakit aktifitas klien dibantu oleh keluarga selain itu klien mengeluh lemah letih lesu.

5. Pola istirahat dan tidur

Sebelum sakit pasien tidur pada malam hari selama 6 jaman

Selama sakit pasien kurang tidur karena kadang batuk pada malam hari dan sesak.

6. Pola persepsi sensori dan kognitif

Sebelum dan selama sakit daya ingat bagus tidak ada keluhan yeri maupun yang berkenaan dengan sensasi.

7. Pola hubungan dengan orang lain

Sebelum dan selama sakit hubungan dengan orang lain baik, orang terdekat adalah orang tua.

8. Pola reproduksi dan seksual

Pasien mempuyai status duda anak satu dan tidak ada gangguan dalam seksual.

9. Persepsi diri dan konsep diri

Klien merasa gelisah dan cemas keluarga berusaha memberi dorongan kepada pasien supanya pasien cepat sembuh dan segera pulang kerumah.

(5)

10. Pola mekanisme koping

Bila ada masalah pasien biasanya cenderung diam dan difikirkan sendiri dalam menghadapi penyakitnya kien percaya diri.

11. Pola nilai kepercayaan/keyakinan

Klien beragama islam ibadah shalat tidak tentu jika shalat berdo’a untuk kesembuhan penyakitnya.

D. PENGKAJIAN FISIK

1. Penampilan/keadaa umum : tampak lemah 2. Tingkat kesadaran : compos mentis 3. Tanda vital : TD : 150/110mmHg N : 80x/menit RR : 22x/menit S : 36,8˚C 4. Pengukuran antropometri TB : 162 cm. LILA : 30 cm BB : 59 kg. IMT : 0,18 5. Kepala : Mecosepal

a) Rambut : Hitam tebal.

b) Mata : Konjungtiva anemis sklera tidak ikterik. c) Hidung : Bersih ada sekret tidak epitaksis.

(6)

6. Leher dan tenggorok

JVP tidak meningkat, trakea ditengah, tidak ada pembesaran tonsil tidak ada nyeri tekan.

7. Dada dan thorak

Bentuk simetris pergerakan simetris.

8. Paru

I : Simetris kanan dan kiri.

Pa : Taktil fremitus kanan/kiri.

Pe : Redup.

Au : vesikuler suara tambahan ronchi basah kanan dan kiri.

9. Jantung

I : IC tak tampak.

Pa : IC teraba di SIC V 2 cm media LMCS.

Pe : Batas atas SIC II LPS kiri.

Batas kanan LPS kanan.

Batas kiri Sesuai IC.

Au : Bising (-),galop(-) reguler.

(7)

I : Datar venektasi (-).

Au : BU (+),normal.

Pe : Hepar Ls 15 cm,tidak tidak ada massa,tidak ada nyeri tekan.

Pa : Tympani.

11. Ektremitas

Kekuatan otot menurun CRT lebih dari 3 detik edema pada tangan dan kaki.

12. Genetalia

Terpasang kateter pada tanggal 21 mei 2010, tidak ada infeksi pada area pemasangan kateter.

13. Kulit

Kulit lembab pada tangan dan kaki.

Pengukuran balance cairan

Tanggal Input Output Balance

24/05/10 14.00 – 21.00 WIB Minum 300 ml Makan 50 ml Infus 250 ml Urin 300 ml BAB IWL 258

(8)

600 ml 528 ml + 72 ml 24/04/10 21.00 – 07.00 WIB Minum 250 ml Makan 50 ml Infus 250 ml Urin 300 ml BAB IWL 258 550 ml 528 ml + 22 ml 25/04/10 07.00 – 14.00 WIB Minum 400 ml Makan 50 ml Infus 300 ml Urin 350 ml BAB IWL 258 750 ml 608 ml + 142 ml + 236 ml E. DATA PENUNJANG

1. Hasil pemeriksaan penunjang

PEMERIKSAAN HASIL SATUAN NILAI

NORMAL

KETERA NGAN

(9)

Hemoglobin 4,62 Gr% 13,00 – 16,00 Hematokrit 12,7 Gr % 40.0 – 54. 0 Eritrosit 1,58 Juta/mm 4,50 – 6,50 MCH 29,30 Pg 27,00 – 32,00 MCV 80,70 Fl 76,00 – 96,0 MCHC 36,30 g/dl 29,00 – 36,00 Lekosit 5,02 Ribu/mmk 4,00 – 11,00 Hitung jenis +darah tepi Eosinofil 3 % 1 – 3 Basofil 0 % 0 -2 Batang 2 % 2 – 5 Segmen 82 % 47 - 80 Limfosit 9 % 20 - 45 Monosit 2 % 2 – 10

(10)

Lain AMC : 2%

Eritrosit :Amisitosis ringan (mikrosit makrosit)Poikilositisis

sedang(DURA CELL,ELIPTOSIT TEAR DROP CELL

HELMET CELL)

Tombosit : Cllimping + dapat mempengarui hasil ANALIZER. HEMATOLOGI

Lekosit : JUMLAH TAMPAK MEURUN

HIPERSEGMENTASI Retikulosit 0.30 % 0,50 – 1,50 Trombosit 160.0 Ribu/mm 150,0 – 400,0 Rdw 15,80 % 11,60 – 14,80 MPV 7,64 Fl 4.00 – 11,80 KIMIA KLINIK Asam urat 13.20 Mg/dl 2.60 – 7.20 Fe 78 Ug/dl 35 – 150 T IBC Ug/dl 250 – 450

(11)

Hasil laboratorium tanggal 25 mei 2010 KIMIA KLINIK Ureum 296 Mg/dl 15 – 39 Creatinin 19-96 Mg/dl 0- 60 Asam Urat 12-5 Mg/dl 2.60 – 7.20 ELEKTROLIT Natrium 129 Mm/l 136 – 145 Kalium 6.0 Mm/l 35 – 5.1 Chlorida 98 Mmo/l 98 – 107

Hasil USG tanggal 24 mei 2010

a) Hepar ukuran tak membesar ekogenisitas normal, parenkim normal, tak tampak nodul,

Vena porta ampak melebarvena hepatica melebar.

b) Duktus biliari intra dan ekstrahepatal tak melebar.

c) Vesika felen : Ukuran normal dinding tak menebal tak tampak batu tak tampak sludge.

(12)

Vena linialis tampak melebar.

f) Ginjal kanan/kiri : Bentuk dan ukuran normal batas kortiko meduler tak jelas tak tampak penipisan korteks tak tampak batu pielokaliks tak melebar.

g) Paru aorta : Tak tampak pembesaran kelenjar limfe paru aorta h) Vesika urinaria : Dinding tak menebal tak tampak batu tak

tampak masa.

i) Prostat : Ukuran tak membesar tak tampak klasifikasi.

Tampak cairan besar intra abdomen dan supra diafragma kanan/kiri

KESAN :

Pusat kronik ke -2 ginjal

ASITES DAN EFUSI PLEURA DUPLEK PELEBARAN V PORTA.

V HEPATIKA V LIENAL.

2. Diit yang diperoleh

DIIT uremia protein 30gr 1900 kkal.

3. Terapi

Infus D5% 10 tpm. Premed lasix 1 amp IV.

As folat 3x400 mg. Lasik 3x2 amp IV

(13)

F. Pathways kasus

Etiologi

(konsumsi minuman beralkohol tinggi,perokok,jarang minum air putih)

Nefropati toksik

Kerusakan fungsi ginjal

Kerusakan glomelurus Sekresi eritropoetin menurun BUN, Creatinin

GFR turun Produksi eritrosit menurun meningkat

Retensi Cairan Oksi hemoglobin menurun Sindrom uremia

Edema Suplai O2 ke jaringan

menurun Gang. keseimbangan

Cairan masuk ke paru asam basa

Edema paru Asidosis

Difusi O2 & CO2

Paru terganggu Hiperventilasi Kelebihan volume cairan Gangguan perfusi jaringan Resiko gangguan nutrisi

(14)

G. ANALISA DATA

DATA FOKUS PROBLEM ETIOLOGI

Ds : Klien mengatakan sesak nafas.

Do : TD : 150/110mmHg.

N : 80x/menit.

RR: 22x/menit.

S : 36,8˚C.

Hasil laboratorium

GDA tidak ada / tidak

ditampilkan

Hasil pemeriksaan fisik paru

I : Simetris

Pa :Taktil fremitus teraba kanan dan kiri lemah

Pe : Redup

Au: Ronchi basah

Gangguan pertukaran gas

(15)

Ds : Klien mengeluh lemah, letih, lesu.

Do: TD : 150/110mmHg.

N : 80x/menit.

Bibir pucat konjungtiva palpebra anemis.

CRT pada tangan dan kaki lebih dari 3 detik. Gangguan perfusi jaringan. Cardiak output menurun

Ds: Pasien mengatakan BAK tidak lancar sedikit sedikit warna keruh ,merah ,tangan dan kaki bengkak.

DO : Edema pada tangan dan kaki turgor kulit tidak elastis.

CRT lebih dari 3 detik atas dan bawah.

BB : 59 cm.

Kelebihan volume cairan.

Input cairan lebih besar dari pada output sekunder terhadap penurunan fungsi ekskresi ginjal.

(16)

Balance cairan : +236 ml. Ureum : 296mg/dl. Creatinin: 19,96mg/dl. Natrium 129 mmol/L. Kalium :6,0 mmol/L. Chlorida : 98 mmol/L

Ds : Tn A mengatakan mual dan muntah setiap kali makan. Mual dan muntah 1x/hari.mual terus menerus.

Do: Pasien makan porsi sedikit makan habis 2-3 sendok makan.

BB : 59 kg. TB :162 cm. IMT : 22 Hasil laboratorium Hemoglobin 4,62 gr% Diit protein : 35 gr. Diit uremia : 1900 kkl. Resiko gannguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh..

Intake tidak adekuat sekunder terhadap mual muntah

(17)

H. INTERVENSI KEPERAWATAN No. Diagnosa Rencana keperawatan Rasional Tujuan dan KH Intervensi 1 Tujuan pertukaran O2 dan CO2 normal Dengan KH Menunjukk an perbaikan ventilasi dan oksigenasi jaringan adekuat dengan GDA dalam rentang normal

a. Catat frekuensi dan kedalaman

pernafasan,penggun aan otot bantu,nafas bibir

b. Observasi keabu – abuan menyeluruh dan sianosis pada jaringan hangat seperti daun telinga,bibir,lidah,d an membran lidah. c. Lakukan tindakan untuk memperbaiki/memp ertahankan jalan nafas,misalnya batuk,pengisapan. d. Tinggikan kepala

tempat tidur sesuai kebutuhan/toleransi

Takipnea dan dispnea menyertai obtruksi paru.kegagalan pernafasan lebih berat menyertai kengilangan paru unit fungsional dari sedang sampai berat.

Menunjukkan hipoksemia sistemik.

Jalan nafas lengket/kolaps menurunkan jumlah alveoli yang berfungsi,secara negatif mempengarui pertukaran gas.

Meningkatkan ekspansi dada maksimal membuat mudah bernafas,yang meningkatkan

(18)

e. Awasi tanda vital. f. Kaji tingkat kesadaran/perubaha n mental. g. Kaji toleransi aktifitas ,misalnya keluhan kelemahan/kelelaha n selama bergagai kerja atau tanda vital

berubah.dorong periode istirahat dan batasi aktifitas sesuai

toleransipasien.

psikologi.

Takikardi,takipnea

dan perubahan pada TD terjadi dengan beratnya hipoksemia dan asidosis.

Hipoksemia sistemik dapat ditunjukkan pertama kali oleh

gelisah dan peka

rangsang,kemudian oleh penurunan mental progresif. Hipoksemia menurunkan kemampuan untuk berpartisipasi dalam aktifitas tanpa dispnea berat,takikardi, dan distritmia dan kemampuan berpartisipasi dalam perawatan diri.

2 Perfusi jaringan perifer adekuat. KH Tanda vital stabil

a. Awasi tanda vital kaji pengisian kapiler warna kulit / membran mukosa, dasar kuku. b. Selidiki adanya dispnea observasi

Memberikan informasi tentang derajad/ keadekuatan perfusi jaringan dan membantu menetukan kebutuhan intervensi.

Adanya edema paru, edema bisa sebagai faktor pencetus.

(19)

membran mukosa warna merah muda, pengisian kapiler baik, haluaran urin adekuat Dan CRT < 3 detik. adanya pembengkakan obsevasi adanya oliguria dorong latihan aktif dengan rentang gerak sesuai toleransi.

c. Kaji ektremitas untuk tektur kulit, edema, CRT, anemis.

d. Kolaborasi pemberian O2

Penurunan sirkulasi perifer sering menimbulkan perubahan dermal dan perlambatan penyembuhan. Meningkatkan suplai O2 3 Tujuan mempertaha nkan berat tubuh ideal tanpa kelebihan cairan.KH a. Tidak ada edema, keseimb angan antara

a. Kaji status cairan dengan menimbang BB

perhari,keseimbangan

masukan dan

haluaran turgor kulit tanda – tanda vital. b. Pertahankan cacatan

volume masuk dan keluar dan kumulatif keseimbangan cairan c. Jelaskan pada pasien

dan keluarga tentang

Mengatahui status cairan, meliputu input dan output.

Untuk mengetahui jumlah aliran harus sama atau lebih dari jumlah yang dimasukkan

(20)

dan output. d. Anjurkan pasien/ajari pasien untuk mencatatat penggunaan cairan terututama pemasukan dan haluaran.

Untuk mengetaui keseimbangan input dan output

Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman pasien dalam menghitung balance cairan

4 Mempertah ankan masukan nutrisi yang adekuat. KH a. Menunj ukkan BB stabil. b. Kadar albumin normal. Antara 3,4 – 5,1 c. Penguku ran antopom etri dalam rentang normal. a. Anjurkan pasien untuk makan hanya pada meja atau tempat yang disusun untuk makandan hindari berdiri saat makan.

b. Perhatikan adanya mual dan muntah.

c. Berikan makanan sedikit tapi sering.

d. Berikan perawatan mulut sering.

Tehnik yang mengubah perilaku dapat membantu menghindari kegagalan diet.

Gejala yang menyertai akumulasi toksin endogen yang

dapat mengubah atau

menurunkan pemasukan dan memerlukan intervensi.

Porsi lebih kecil dapat

meningkatkan masukan

makanan.

Menurunkan ketidaknyamanan dan memepengarui masukan makanan.

(21)

H. IMPLEMENTASI No

Dx

Tanggal /

Jam Implementasi Respon pasien

TT 1 2 3 4 24 mei 2010 15.00 WIB 15.30 WIB 18.30WIB 17.30 WIB 16.00 WIB 16.45 WIB a. Mencatat frekuensi dan kedalaman pernafasan,penggunaa n otot bantu,nafas bibir. b. Memberikan posisi yang yaman. a. Mengkaji edema, anemis, CRT b. Mempertahankan cairan memantau dan mencatat input dan output. a. Memeriksa hasil laboratorium. S : Tn A mengeluh sesak nafas O : TD:150/110mmHg. N:80x/menit. RR: 22x/menit . S : 36,8˚C.

S: Klien mengatakan sudah tenang tapi masih sesak. O :

-S : Klien mengatakan tangan dan kaki masih bengkak. O : Konjungtiva palpebra anemis CRT pada ektremitas dan bawah lebih dari 3 detik. S : Tn A minum habis 1 gelas

blimbing

O: Balance cairan = + 72

(22)

16.30 WIB

tidak nafsu makan pada klien. c. Memotivasi keluarga memberikan dorongan pada Tn A untuk menghabiskan makanannya

S : Pasien mengeluh mual dan tidak nafsu makan.

O : Klien makan habis 2 sendok saja.

S : Tn A mengatakan masih mual

O : Keluarga kurang kooperatif

1 2 25 Mei 2010 14.30WIB 15.30 WIB 14.15 WIB a. Mengkaji tingkat kesadaran klien b. Meninggikan kepala tempat tidur sesuai

toleransi dan

kebutuhan

a. Mengoservasi adakah pembengkakan dan oliguri

S: Pasien mengeluh sesak nafas

O : Composmentis

S : Klien mengatakan sesak berkurang O : RR : 23x/menit N : 80 x/menit TD : 160/100mmHg S : -O : Baialance cairan = +142 , CRT > 3 detik

(23)

4 18.30 WIB

16.30 WIB

a. Mengkaji keluhan mual dan muntah.

b. Melakukan perawatan mulut

S : Pasien mengatakan masih mengeluh mual

O: Klien makan habis 2-3 sendok.

S : Tn A mengatakan mulut terasa nyama dan tidak bau O : -1 2 3 4 18.30 WIB 17.00 WIB 14.45 WIB 16.45 WIB a. Membatasi aktifitas klien a. Memantau tanda tanda vital a. Mengajari pasien untuk mencatat penggunaan cairan terutama masukan dan pengeluaran a. Mengobservasi mual dan muntah.

O : Klien tampak lemah. S : Saat aktifitas klien

mengeluh pusing S : O :TD:160/110mmHg. N:82x/menit. RR: 24x/menit . S : 36,8˚C S :

O : Keluarga dan klien kurang kooperatif

S: Klien mengatakan masih mual

(24)

16.00 WIB b. Memberikan menu makanan

Diit.

S :

-O : Makan habis 4 sendok makan

(25)

D. EVALUASI

NO.DX HARI/TANGGAL EVALUASI TT

1 26 Mei 2010

19.00 WIB

S: Klien mengatakan sesak O : Klien tampak tenang

TD160/110mmHg N :80x/menit RR : 23x/menit S : S 36,9˚C

A : Masalah belum teratasi P : Lanjutkan intervensi

Berikan posisi yang nyaman

Batasi cairan untuk untuk mengurangi edema paru.

2 19.30 WIB S : Kien mengatakan lemah

O : Bibir pucat

Konjungtiva palpebra anemis CRT ektemitas lebih 3 detik

A : Masalah belum teratasi P : Lanjutkan intervensi

(26)

Mengkaji edema, anemis dan CRT

3 19.40 WIB S : Klien tangan dan kaki masih bengkak O : balance cairan

= + 122

A : Masalah belum teratasi P : Lanjutkan intervensi

Awasi balance cairan.

Mempertahankan cairan selama 24 jam

4 19.49 WIB S : Klien mengatakan tidak nafsu makan O : Pasien makan habis 2 sendok

A : Masalah belum teratasi P : Lanjutkan intervensi

Referensi

Dokumen terkait

 Mengikut SOP COVID-19 iaitu WAJIB memakai mask/penutup muka sepanjang berada di kawasan sekolah, menggunakan hand sanitizer dan mengambil bacaan suhu semasa proses pemulangan

Di dalamnya disajikan dengan bentuk hasil kajian yang dikemas secara apik atas permasalahan yang diangkat penulis dalam penelitian akulturasi budaya Hindu pada arsitektur Islam

RPIJM tidak dimaksudkan untuk menggantikan fungsi RPJMD ataupun Renstra SKPD,namun RPIJM merupakan dokumen teknis operasional pembangunan bidang Cipta Karya yang

Dokumen pengadaan Bab II Persyaratan peserta halaman 2 2.6 pengalaman di lingkungan pemerintah maupun swasta paling sedikit 1 pekerjaan , kok di halaman 28 bab V LDK point B

PADA HARI JUMAAT BERTARIKH 23 NOVEMBER 2O12 JAM 9.00 PAGI DALAM KAMAR TIMBALAN PENDAFTAR. MAHKAMAH TINGGI

61.. Tafsi&gt;r ini terdiri dari lima belas volume, dan menafsirkan Alquran secara lengkap, tiga puluh juz Al-Qur‟an. Tafsi&gt;r Quraish Shihab ini sangat berpengaruh di

Pada tahap Think , diawali dengan guru menjelaskan materi kemudian membagikan LKS yang berisi permasalahan yang harus dipikirkan solusinya oleh siswa. Pada

Jika dikaitkan dengan hasil Penelitian yang telah dilaksanakan maka jelas Air yang terdapat dilokasi penelitian baik untuk Budidaya, tidak terlalu jernih dan tidak