• Tidak ada hasil yang ditemukan

motor dc.docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "motor dc.docx"

Copied!
40
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I BAB I

PENDAHULUAN PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang I.1 Latar Belakang

Motor DC atau arus searah adalah mesin yang bekerja mengubah tenaga listrik menjadi Motor DC atau arus searah adalah mesin yang bekerja mengubah tenaga listrik menjadi tenaga gerak. Prinsip kerja motor DC yaitu arus listrik yang masuk berupa arus AC menjadi keluaran tenaga gerak. Prinsip kerja motor DC yaitu arus listrik yang masuk berupa arus AC menjadi keluaran motor DC. Arus akan mengenai medan magnet dan menimbulkan gaya, akibatnya medan magnet motor DC. Arus akan mengenai medan magnet dan menimbulkan gaya, akibatnya medan magnet akan berputar. Motor DC tersusun dari 2 bagian saja, yaitu stator dan rotor. Stator merupakan bagian akan berputar. Motor DC tersusun dari 2 bagian saja, yaitu stator dan rotor. Stator merupakan bagian yang diam yang terdiri dari rangka motor, sikat- sikat, dan slip ring. Rotor adalah bagian yang yang diam yang terdiri dari rangka motor, sikat- sikat, dan slip ring. Rotor adalah bagian yang  bergerak dan

 bergerak dan terdiri dari komterdiri dari komutator, jangkar, dan utator, jangkar, dan lilitan jangkar.lilitan jangkar.

Keuntungan penggunaan motor DC adalah motor DC mempunyai karakteristik kopel Keuntungan penggunaan motor DC adalah motor DC mempunyai karakteristik kopel kecepatan yang menguntungkan dibandingkan motor lainnya, motor DC dapat diubah menjadi kecepatan yang menguntungkan dibandingkan motor lainnya, motor DC dapat diubah menjadi generator DC dimana perbedaannya terletak pada arah arus dan kecepatanmudahdiatur. Aplikasi generator DC dimana perbedaannya terletak pada arah arus dan kecepatanmudahdiatur. Aplikasi motor DC di dunia marine adalahcrane pada pelabuhan untuk memindahkan kontainer- kontainer  motor DC di dunia marine adalahcrane pada pelabuhan untuk memindahkan kontainer- kontainer  yang diperlukan atau tidak (bongkar-muat),sistempropulsi hybrid shaft generator, baterai pada kapal yang diperlukan atau tidak (bongkar-muat),sistempropulsi hybrid shaft generator, baterai pada kapal selam, penggerak alat navigasi.

selam, penggerak alat navigasi.

I.2 Tujuan Praktikum I.2 Tujuan Praktikum

Tujuan praktikum Motor DC antara lain : Tujuan praktikum Motor DC antara lain : 1.

1. Percobaan Percobaan Motor DC ShunMotor DC Shunt Beban t Beban NolNol

 Mengetahui besarnya rugi besi dan Mengetahui besarnya rugi besi dan mekanis pada saat motor dijalankan dengan beban mekanis pada saat motor dijalankan dengan beban nolnol  Menghitung besar efisiensi motor dari daya output saat beban penuhMenghitung besar efisiensi motor dari daya output saat beban penuh

2.

2. Percobaan Motor DC Shunt BerbebanPercobaan Motor DC Shunt Berbeban

 Menghitung besarnya torsi motor pada beban tertentuMenghitung besarnya torsi motor pada beban tertentu  Menentukan putaran motor dalam keadaan beban tertentuMenentukan putaran motor dalam keadaan beban tertentu  Menghitung daya motor dalam keadaan beban tertentuMenghitung daya motor dalam keadaan beban tertentu

 Menghitung efisiensi motor dan Menghitung efisiensi motor dan membuamembuat kurva t kurva efisiensi fungsi bebanefisiensi fungsi beban I.3 Rumusan Permasalahan

I.3 Rumusan Permasalahan

 Buatlah grafikdaBuatlah grafikdari torsi fungsi putarari torsi fungsi putaran, arus fungsn, arus fungsi i putaran?putaran?  Buatlah perhitungan daya motor serta Buatlah perhitungan daya motor serta kerugiannyakerugiannya??

 Jelaskan pengertian tahanan medan dan tahanan jangkar?Jelaskan pengertian tahanan medan dan tahanan jangkar?  Jelaskan perbedaaJelaskan perbedaan motor DC n motor DC dan motor AC?dan motor AC?

 Jelaskan pengertianarus eksitasi?Jelaskan pengertianarus eksitasi?

 Apakah aplikasi motor DC di dunia marine?Apakah aplikasi motor DC di dunia marine?

 Jelaskan dan Buatlah grafik loser Jelaskan dan Buatlah grafik loser berimekaberimekanis fungsi nis fungsi putaran dan buat kesimpulan?putaran dan buat kesimpulan?  Buatlah grafik efisiensi fungsi beban?Buatlah grafik efisiensi fungsi beban?

(2)
(3)

BAB II BAB II DASAR TEORI DASAR TEORI

II.1 Pengertian Motor DC II.1 Pengertian Motor DC

Motor DC adalah salah satu jenis mesin listrik yang merubah energi listrik menjadi kerja Motor DC adalah salah satu jenis mesin listrik yang merubah energi listrik menjadi kerja mekanis atau gerak. Sumber energi motor DC adalah listrik DC. Sumber listrik juga bisa berasal mekanis atau gerak. Sumber energi motor DC adalah listrik DC. Sumber listrik juga bisa berasal dari listrik AC, namun harus menggunaka komutator untuk merubah arus AC menjadi arus DC. dari listrik AC, namun harus menggunaka komutator untuk merubah arus AC menjadi arus DC.

II.2 Cara Kerja Motor DC II.2 Cara Kerja Motor DC

Motor

Motor DC bekerja deDC bekerja dengan prinsip gaya ngan prinsip gaya lorentz. Gaya lorelorentz. Gaya lorentz ditimbulkan dentz ditimbulkan dengan step-stepngan step-step sebagai berikut :

sebagai berikut : 1.

1. Kumparan medan, yaitu bagian yang statis (stator) yang mengahasilkan medan magnet.Kumparan medan, yaitu bagian yang statis (stator) yang mengahasilkan medan magnet. 2.

2. Kumparan jangkar, bagian yang diinduksi oleh Kumparan jangkar, bagian yang diinduksi oleh ggl (tegangan/voltase) dari sumber listrik.ggl (tegangan/voltase) dari sumber listrik. 3.

3. Ketika kumparan jangkar diinduksikan oleh arus, sesuai prinsip gaya lorentz yang ada padaKetika kumparan jangkar diinduksikan oleh arus, sesuai prinsip gaya lorentz yang ada pada tepi kumparan jangkar, akan menghasilkan torsi terhadap poros motor sehingga tepi kumparan jangkar, akan menghasilkan torsi terhadap poros motor sehingga menghasilkan gerak

menghasilkan gerak mekamekanis.nis.

Gambar II.1. Prinsip kerja gaya lorentz dalam motor DC. Gambar II.1. Prinsip kerja gaya lorentz dalam motor DC.

http://ec.wikipedia.org/wiki/DC_motor  http://ec.wikipedia.org/wiki/DC_motor 

II.3 Jenis-jenis Motor DC II.3 Jenis-jenis Motor DC

Berdasarkan sumber penguat arus magnetnya, motor DC dibagi menjadi dua macam, yaitu Berdasarkan sumber penguat arus magnetnya, motor DC dibagi menjadi dua macam, yaitu  penguat terpisa

 penguat terpisah dan penguah dan penguat sendiri.t sendiri. 1.

1. Motor DC penguat terpisah dapat diilustrasikan seperti gambar berikut :Motor DC penguat terpisah dapat diilustrasikan seperti gambar berikut :

Vr Vr Ir Ir Rr Rr VtVt Ia

Ia Motor Motor DC jenis DC jenis penguat penguat terpisah mterpisah membutuhkan embutuhkan arus ataarus atauu sumber listrik terpisah untuk menimbulkan medan magnet sumber listrik terpisah untuk menimbulkan medan magnet  pada kumparan jangkar. Hubunga

 pada kumparan jangkar. Hubungan seri memiliki keuntungann seri memiliki keuntungan torsi motor yang tinggi.

torsi motor yang tinggi.   Vr = Ir.Rr Vr = Ir.Rr    Vt = Ea + Ia.RaVt = Ea + Ia.Ra   Ea = C.n.Ea = C.n.ɸɸ Gambar II.2. Motor DC penguat

Gambar II.2. Motor DC penguat terpisah terpisah Ea Ea Ra Ra

(4)
(5)

2. Motor DC penguat sendiri memiliki satu sumber tenaga yang menyuplai kedua kumparan  jangkar dan medan. Hubungan pararel memiliki keuntungan pengaturan kecepatan yang  bagus. Hubungan antara kumparan jangkar dan medan dibagi menjadi beberapa seperti  berikut :

a. Motor DC Shunt : motor DC yang menggunakan kumparan penguat yang disambungkan  pararel ( shunt ) dengan lilitan jangkar.

Gambar II.3. Motor DC Shunt Gambar II.4. Motor DC Seri

Vr = Vt Ish = Ia

Vt = Ish.Rsh Vs = Is.Rs

Vt = Ea + Ia.Ra Vt = Ea + Ia.Ra + Ia.Rs

Ea = C.n.ɸ Ea = C.n.ɸ

Gambar II.5. Short compund Gambar II.6. Motor DC long compund

IL = Ish + Ia IL= Ia + Ish

Vsh = Ish.Rsh = Ea + Ia.Ra Vs = Is.Rs

Vt = Vsh + Vs Vt = Ea + Ia.Ra + Ia.Rs

Ea = C.n.ɸ Ea = C.n.ɸ

 b. Motor DC kompon : Motor DC yang menggunakan lilitan penguat magnet yang disambungkan seri dan pararel.

1. Motor DC kompon Panjang adalah motor seri diberi penguat shunt tambahan seperti gambar dibawah disebut motor kompon shunt panjang

Vt Vt Ia Ish Rsh Ia Ra Ea Ia Ra Ea Vt Ia Ra Ea Ish Rs Vt Rs Ia Ra Ea Ish Rsh

(6)
(7)

2. Motor DC kompon Pendeka dalah motor shunt diberi tambahan penguat seri seperti gambar dibawah disebut motor kompon shunt pendek 

II.4 Komponen Motor DC

Motor DC tersusun dari dua bagian yaitu bagian diam (stator) dan bagian bergerak (rotor). 1. Bagian Stator :

o Rangka generator atau Motor 

Fungsi utamaadalah sebagai tempat mengalirnyafluks magnet yang dihasilkan oleh kutub-kutub magnet, karena itu rangka motor dibuat dari bahan ferromagnetik. Dan rangka motor   juga berfungsi untuk melindungi stator dan rotor.

Gambar II.7. Rangka motor DC

http://cyber180.wordpress.com/2011/08/03/motor-dc/ 

o Inti kutub magnet dan Lilitan Penguat Magnet

Berfungsi untuk mengalirkan arus istrik agar terjadi proses elektro magnet sehingga terjadi suatu magnet buatan sedangkan inti kutub magnet merupakan tempat dihasilkannya fluks magnet.

Gambar II.8. kutub magnet

(8)
(9)

o Sikat-sikatdan Slip Ring

Berfungsi untuk jembatan bagi aliran arus dari lilitan jangkar beban, aliran arus tersebut akan mengalir dari sumber dan diterima oleh kontaktor. Sedangkan fungsi slip ring adalah sebagai kontak hubungan dengan sikat-sikat, yang dipakai untuk melewatkan aliran arus atau tegangan arus bolak-balik.

Gambar II.9. sikat dan slip ring motor DC

http://www.cvel.clemson.edu/auto/actuators/motors-dc-brushed.html 

2. Bagian Rotor : o Komutator 

Komutator berfungsi sebagai alat penyearah arus, yaitu mengkonversi arus AC menjadi arus DC. Pada peralatan praktikum motor DC, komutator dilepas dan fungsinya digantikan dengan rectifier supaya praktikan paham alat perubah arus.

Gambar II.10. Komutator 

(10)
(11)

o Jangkar dan Lilitan Jangkar 

Jangkar yang digunakan dalam motor DC adalah yang berbentuk silinder yang diberi alur-alur   pada permukaannya sebagai tempat melilitkan kumparan agar terbentuk ggl induksi.

o Rectifier 

Adalah alat yang mengkonversi arus AC menjadi DC. Prinsip kerja rectifier adalah mem-blok  salah satu impuls bolak-bolak arus AC.

Gambar II.11. Prinsip kerja rectifier 

II.5 Kontrol Motor DC

a. Jalan Mula Motor DC (starting)

Dalam menjalankan motor, hal-hal yang harus diperhatikan antara lain:

- Momen atau kopel yang timbul pada saat awal harus maksimum. Hal ini karena dinginkan  putaran mesin yang bekerja, dapat mencapai putaran nominal secepat mungkin. Selain itu

dalam keadaan start motor sudah dibebani. - Arus jangkar harus dibatasi.

Pada waktu jalan mula, putaran n = 0, sedangkan tahanan R jangkar adalah relatif sangat kecil, sehingga pada waktu start arus jangkar Ia = V/R adalah sangat besar. Keadaan ini dapat menimbulkan panas yang berlebihan pada mesin serta akan mengganggu stabilitas bekerjanya mesin atau beban sekitarnya. Selain itu, keadaan ini juga dapat mengganggu stabilitas jaringan suplai. Oleh karena itu, arus jangkar pada waktu start harus dibatasi.

b. Kontrol putaran

Untuk motor DC secara umum :

Vt = Ea + Ia.Ra dan Ea = C.n.ɸ Maka     



Dapat diketahui dari persamaan diatas putaran kontrol dapat dikendalikan dengan memvariasikan fluks, tegangan, dan hambatan

(12)
(13)

.

Gambar II.12. Resistance brake

II.6 Rugi-Rugi Motor DC  Rugi listrik 

Rugi ini diakibatkan oleh pemakaian konduktor tembaga. Rugi mekanis dapat dihitung dengan rumusan :

Rugi = I2.R ; R = tahanan konduktor (ohm) I = Arus listrik (Ampere)  Rugi besi

Diakibatkan oleh pemakaian besi ferromagnetik. Terdiri dari rugi histeris dan rugi arus eddy. Rugi ini bersifat konstan, sehingga kita tidak dapat mengetahui berapa besarnya.

 Rugi mekanik 

Rugi mekanis terdiri dari rugi geser pada sikat, rugi geser pada sumbu, dan rugi angin. Seperti pada rugi besi, rugi mekanis juga bersifat konstan sehingga besarnya rugi mekanis tidak dapat diketahui.

Pada saat tidak berbeban (beban = 0) maka tidak ada faktor daya luar yang menghambat daya input.

P input = P luar + Losses = 0 +Losses

Vt. Im = Rugi tembaga + Rugi ( besi + mekanis )

Dan Rugi terbagi atas rugi besi + rugi mekanis. Karena P input dan rugi tembaga dapat dihitung, maka besarnya rugi tetap dapat diketahui. Saat motor DC berbeban, karena P input dan rugi tembaga dapat dihitung dengan rugi besi dan mekanis yang sudah diketahui  besarnya, maka effisiensi dan P luar, dan torsinya dapat dihitung dengan rumusan :

Vt Ia

Ra Ea Ish

Rvar

Gambar disamping adalah contoh pengereman yang bisa dilakukan dengan memvariasikan hambatan pada sistem. Contohnya seperti  pengaturan kecepatan kipas angin.

n  Ia  Ea n  Psh Torsi       2 . 2   % 100  

 Pinput 

 Pluar 

 

(14)
(15)

II.7 Perbedaan motor AC dan motor DC

Tabel 1. Perbedaan motor AC dengan DC

 No Perbedaan Motor AC Motor DC

1. Adanya komutator 

Tidak ada, melainkan menggunakan slippring

Ada

2. Supply motor Sumber AC Sumber DC

3. Torsi yang dihasilkan

Umumnya rendah biasa digunakan untuk (motor, pompa, kompressor)

Untuk pelayanan torsi tinggi (mesin bubut, Drills, dll) 4. Kecepatan

motor 

Tidak mudah dikendalikan sehingga  butuh inverter 

Mudah dikendalikan

5. Gambar arus

II.8 Aplikasi Motor DC

Tabel 2. Aplikasi motor DC

Aplikasi Gambar Kereta Api Listrik  http://www.railway-technical.com/drives.shtml Mesin Bubut http://nanafrmana.blogspot.com/2012/11/pengertian-dan-gambar-mesin-bubut.html

(16)
(17)

Fan Blower 

http://www.dimaggio.org/discovery_dome/go-dome.htm

Conveyor 

(18)
(19)

BAB III

DATA PRAKTIKUM

III.1 Peralatan dan Fungsi

 No. Nama Alat Gambar Fungsi

1 Motor DC

Shunt

Untuk mengubah energi listrik  menjadi energy mekanik.

2 Regulator Mengatur tegangan beban dan

 berperan sebagai beban

3 Penyearah arus (rectifier)

Mengubah arus AC menjadi arus DC yang dapat dipakai untuk  mengoperasikan motor DC shunt

4 Voltmeter Mengukur besar tegangan pada

(20)
(21)

5 Multitester Mengukur besarnya hambatan/ tahanan pada rangkaian

6 Tangmeter Mengukur besar arus yang

mengalir pada rangkaian

7. Kabel-kabel  penghubung

Menghubugkan komponen listrik  yang satu dengan yang lain

8. Tachometer Mengukur putaran motor DC

shunt

9. Generator Berfungsi sebagai beban untuk 

 praktikum kali ini, namun secara umum berfungsi mengubah energy mekanik menjadi listrik 

(22)
(23)

III.2 Langkah Percobaan

1.Percobaan Motor DC Shunt Beban Nol

a. Besar tahanan motor DC shunt di ukur dan selanjutnya kumparan medan dan kumparan  jangkar ditentukan.

 b. Alat-alat dirangkaikan seperti pada gambar 2 diatas.

c. Motor DC dicatu daya dari sumber DC (dari sumber AC yang telah melewati penyearah arus) melalui voltage regulator.

d. Pada saat motor diberi tegangan yang bervariasi (50, 55, 60, 65, 70 volt) mengamati  besarnya arus yang mengalir dengan menggunakan multitester atau dengan amperemeter   bentuk tang dan juga besarnya putaran motor diamati dengan menggunakan tachometer.

2. Percobaan Motor DC Shunt Berbeban

a. Dari data yang ada eksitasi/pembebanan, tegangan terminal dan data yang dicari melalui putaran dan arus listrik yang ada.

 b. Motor DC dicatu daya dari sumber DC (dari sumber AC yang telah melewati  penyearah arus) melalui voltage regulator.

c. Pembebanan dilakukan dengan pemberian arus eksitasi pada dynamo dengan nilai tertentu (0.1; 0.2; 0.3; 0.4; 0.5 ampere ) yang dilakukan dengan menggunakan pengatur  tegangan (regulator B) dan dikuatkan penyearah arus / rectifier B.

d. Kemudian regulator A diatur sedemikian rupa sehingga tegangannya tetap sebesar 100 Volt.

e. Besarnya RPM dan arus dari motor diamati dan dicatat.

III.3 Gambar Rangkaian

(24)
(25)

Gambar III.2 Rangkaian Motor DC Shunt Berbeban Keterangan Gambar : M : Motor DC shunt V : Voltmeter  A : Amperemeter/ tangmeter  G : Generator 

III.4 Data Hasil Percobaan

R sh= 100, merupakan tahanan medan ( Rsh )

R a = 10, merupakan tahanan jangkar ( Ra ) 1. a. Beban nol/naik   No. Tegangan Sumber  (Volt) Arus IL (Ampere) RPM 1 50 5.8 1565 2 55 5.9 1600 3 60 6.2 1754 4 65 6.0 1652 5 70 6.8 1946

(26)
(27)

b. Beban Nol/turun  No. Tegangan Sumber  (Volt) Arus IL (Ampere) RPM 1 70 6.8 1919 2 65 5.9 1637 3 60 5.6 1485 4 55 5.3 1344 5 50 5.0 1248 2. a. Beban Naik   No. Exitasi current (A) Vt (volt) IL RPM 1 0.2 80 8.5 1878 2 0.3 80 6.1 1865 3 0.4 80 8.3 1835 4 0.5 80 7.0 1817 5 0.6 80 10.0 1827 b. Beban Turun  No. Exitasi current (A) Vt (volt) IL RPM 1 0.6 80 7.8 1942 2 0.5 80 9.2 2012 3 0.4 80 9.6 2013 4 0.3 80 10.0 2054 5 0.2 80 9.54 2080

(28)
(29)

BAB IV ANALISA DATA IV.1 Perhitungan

Dari hasil pengukuran tahanan masing-masing kumparan kita dapat menentukan yang mana merupakan tahanan jangkar dan yang mana merupakan tahanan medan. Pada motor-motor  listrik, tahanan jangkar selalu jauh lebih kecil daripada tahanan medan. Sehingga dari hasil  pengukuran tahanan dapat kita ketahui :

R sh = 320 , merupakan tahanan medan ( Rf )

R a = 1,1, merupakan tahanan jangkar ( Ra ) IV.1.1 Beban nol naik 

Semisal tegangan sumber = 50 volt dan arus input = 5,8 ampere

Arus medan (if) = tegangan/tahanan medan = 50/320 = 0,1563 ampere Daya masuk (P in) = tegangan x arus masuk = 50 x 5,8 = 290 watt

Arus kumparan (ia) = arus masuk - arus medan = 5,8 - 0,1563 = 5,64 ampere Rugi tembaga = (ia2Ra) + (if 2Rf) = 42,85 watt

Rugi besi + mekanis = Pin - Rugi tembaga = 247,15 watt

Rugi total = rugi tembaga + rugi besi + rugi mekanis = 290 watt

Tegangan Sumber  (Volt) Arus IL (Ampere) RPM If, Arus medan (ampere) Pin, Daya masuk  (Watt) Ia, Arus kumparan (ampere) W, Rugi tembaga (Watt) W (b+m), Constant losses , watt W total / watt Torsi (Nm) 50 5,8 1565 0,1563 290 5,64 42,85 247,15 290,00 1,72 55 5,9 1600 0,1719 324,5 5,73 45,55 278,95 324,50 1,88 60 6,2 1754 0,1875 372 6,01 51,02 320,98 372,00 1,96 65 6 1652 0,2031 390 5,80 50,17 339,83 390,00 2,18 70 6,8 1946 0,2188 476 6,58 62,96 413,04 476,00 2,26

IV.1.2 Beban nol turun

Semisal tegangan sumber = 50 volt dan arus input = 5 ampere

Arus medan (if) = tegangan/tahanan medan = 50/320 = 0,1563 ampere Daya masuk (P in) = tegangan x arus masuk = 50 x 5,8 = 250 watt

Arus kumparan (ia) = arus masuk - arus medan = 5 - 0,1563 = 4,84 ampere Rugi tembaga = (ia2Ra) + (if 2Rf) = 33,62 watt

Rugi besi + mekanis = Pin - Rugi tembaga = 216,38 watt

(30)
(31)

Tegangan Sumber  (Volt) Arus IL (Ampere) RPM If, Arus medan (ampere) Pin, Daya masuk  (Watt) Ia, Arus kumparan (ampere) W, Rugi tembaga (Watt) W (b+m), Constant losses , watt W total / watt Torsi (Nm) 70 6,8 1919 0,2188 476 6,58 62,96 413,04 476,00 2,29 65 5,9 1637 0,2031 383,5 5,70 48,90 334,60 383,50 2,16 60 5,6 1485 0,1875 336 5,41 43,47 292,53 336,00 2,09 55 5,3 1344 0,1719 291,5 5,13 38,38 253,12 291,50 2,00 50 5 1248 0,1563 250 4,84 33,62 216,38 250,00 1,85

IV.1.3 Berbeban naik 

Semisal tegangan sumber = 80 volt dan arus input = 8,5 ampere Arus medan (if) = tegangan/tahanan medan = 80/320 = 0,25 ampere Daya masuk (P in) = tegangan x arus masuk = 80 x 8,5 = 680 watt

Arus kumparan (ia) = arus masuk - arus medan = 8,5 - 0,25 = 8,25 ampere Rugi tembaga = (ia2Ra) + (if 2Rf) = 94,87 watt

P output = Pin - Rugi tembaga = 585,13 watt Efisiensi = P out / P in = 86,05 %

Torsi = (tegangan x arus kumparan)/ (RPM x 2π / 60) = 3,35 Nm

Tegangan Sumber  (Volt) Arus IL (Ampere) RPM If, Arus medan (ampere) Pin, Daya masuk  (Watt) Ia, Arus kumparan (ampere) W, Rugi tembaga (Watt) P output , watt EFF % Torsi (Nm) 80 8,5 1878 0,2500 680 8,25 94,87 585,13 86,05% 3,35 80 6,1 1865 0,2500 488 5,85 57,64 430,36 88,19% 2,40 80 8,3 1835 0,2500 664 8,05 91,28 572,72 86,25% 3,35 80 7 1817 0,2500 560 6,75 70,12 489,88 87,48% 2,84 80 10 1827 0,2500 800 9,75 124,57 675,43 84,43% 4,08 W (b+m), Constant losses , watt 74,87 37,64 71,28 50,12 104,57

(32)
(33)

IV.1.4 Berbeban turun

Semisal tegangan sumber = 80 volt dan arus input = 7,8 ampere Arus medan (if) = tegangan/tahanan medan = 80/320 = 0,25 ampere Daya masuk (P in) = tegangan x arus masuk = 80 x 7,8 = 624 watt

Arus kumparan (ia) = arus masuk - arus medan = 7,8 - 0,25 = 7,55 ampere Rugi tembaga = (ia2Ra) + (if 2Rf) = 82,7 watt

P output = Pin - Rugi tembaga = 541,3 watt Efisiensi = P out / P in = 86,75 %

Torsi =(tegangan x arus kumparan) / (RPM x 2π / 60) = 2 ,97 Nm Tegangan Sumber  (Volt) Arus IL (Ampere) RPM If, Arus medan (ampere) Pin, Daya masuk  (Watt) Ia, Arus kumparan (ampere) W, Rugi tembaga (Watt) P output , watt EFF % Torsi (Nm) 80 7,8 1942 0,2500 624 7,55 82,70 541,30 86,75% 2,97 80 9,2 2012 0,2500 736 8,95 108,11 627,89 85,31% 3,40 80 9,6 2013 0,2500 768 9,35 116,16 651,84 84,87% 3,55 80 10 2054 0,2500 800 9,75 124,57 675,43 84,43% 3,62 80 9,54 2080 0,2500 763,2 9,29 114,93 648,27 84,94% 3,41 W (b+m), Constant losses , watt 62,70 88,11 96,16 104,57 94,93

(34)
(35)

IV.2 Grafik 

Keterangan = semakin besar tegangan masuk, maka semakin besar pula arus masuk. Semakin  besar pula daya (P=VI) yang dihasilkan. Daya sebanding dengan torsi x putaran. Karena itu putaran

yang dihasilkan semakin besar juga 1100 1200 1300 1400 1500 1600 1700 1800 1900 2000 2100 1.50 2.00 2.50 3.00 3.50 4.00 4.50    R    P    M Torsi ,Nm

Torsi vs RPM

percobaan 1 percobaan 2 percobaan 3 percobaan 4 1100 1200 1300 1400 1500 1600 1700 1800 1900 2000 2100 5 6 7 8 9 10    R    P    M

Arus total, Ampere

Arus vs RPM

percobaan 1 percobaan 2 percobaan 3 percobaan 4

(36)
(37)

Keterangan = semakin besar tegangan masuk, maka semakin besar pula arus masuk. Semakin  besar pula daya (P=VI) yang dihasilkan. Daya sebanding dengan torsi x putaran. Karena itu putaran

yang dihasilkan semakin besar juga

Keterangan = semakin besar tegangan masuk, maka semakin besar pula arus masuk. Semakin  besar pula daya (P=VI) yang dihasilkan. Pada beban nol, daya yang dikelurkan sebagai kerja akan

terbuang percuma menjadi rugi-rugi. Daya sebanding dengan torsi x putaran. Karena itu putaran yang dihasilkan semakin besar juga

1100 1200 1300 1400 1500 1600 1700 1800 1900 2000 2100 200.00 250.00 300.00 350.00 400.00 450.00    R    P    M

Rugi besi + mekanis,Watt

Rugi Besi + Mekanis vs RPM

percobaan 1 percobaan 2 1800 1850 1900 1950 2000 2050 2100 30.00 40.00 50.00 60.00 70.00 80.00 90.00 100.00    R    P    M

Rugi besi + mekanis,Watt

Rugi Besi + Mekanis vs RPM

percobaan 3 percobaan 4

(38)
(39)

Keterangan = semakin besar beban, maka akan semakin kecil efisiensinya. 2.00 2.50 3.00 3.50 4.00 4.50 84% 85% 86% 87% 88% 89%    t    o    r    s    i ,    N    m Efisiensi

Efisiensi vs Beban (torsi)

percobaan 3 percobaan 4

(40)

Gambar

Gambar II.1. Prinsip kerja gaya lorentz dalam motor DC.
Gambar II.3. Motor DC Shunt  Gambar II.4. Motor DC Seri
Gambar II.8. kutub magnet
Gambar II.9. sikat dan slip ring motor DC
+5

Referensi

Dokumen terkait

Dengan pendekatan desain sosial, yang menekankan pada frekuensi interaksi desainer dan pengrajin, produk memperlihatkan keahlian pengrajin dalam menganyam topi

Subyek penelitian adalah orang-orang yang menjadi sumber informasi yang dapat memberikan data yang sesuai dengan masalah yang sedang diteliti. 35 Untuk menemukan beberapa

Kelebihan indeks massa tubuh pada anak terjadi karena kelebihan gizi dan mengakibatkan menurunnya kemampuan gerak dasar diduga karena tubuh anak tersebut berat untuk

Konsentrasi garam menyebabkan bakteri asam laktat kurang dapat mengkonversi gula dan menyebabkan pertumbuhan khamir (Etchells et al., 1975 dalam Yuniarti, 1986).. K., Joshi dan

Usaha impor film hanya dapat dilakukan oleh perusahaan impor film yang memiliki izin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (2), dengan memenuhi ketentuan peraturan

Dalam hal pembelian Unit Penyertaan REKSA DANA BNP PARIBAS EKUITASdilakukan oleh Pemegang Unit Penyertaan melalui media elektronik, maka Formulir Pemesanan Pembelian Unit

Fungsi ini berkenaan dengan transformasi data finansial perusahaan ke dalam suatu bentuk yang dapat digunakan untuk memonitor keadaan keuangan perusahaan,

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimanakah hubungan antara efektifitas penggunaan media audio pembelajaran dengan pencapaian kompetensi dasar mata pelajaran al-Qur’an