Manusia modern mengalami permasalahan berkorelasi pada kecendrungan neurotis, kebermaknaan hidup karena beberapa hal, di kecemasan, dan anomia (O'Connor & antaranya ialah tekanan yang amat Chamberlain, 1996).
berlebihan kepada segi material kehidupan. S e b a l i k n y a , i n d i v i d u y a n g Kemajuan dan kecanggihan cara dalam kebermaknaan hidupnya tinggi diketahui mewujudkan keinginan memenuhi hidup mempunyai korelasi positif terhadap material yang merupakan ciri utama zaman meningkatnya harga diri dan terbukanya modern ternyata harus ditebus manusia pandangan hidup. Hal ini menunjukkan dengan ongkos yang amat mahal, yaitu bahwa kebermaknaan hidup mempunyai hilangnya kesadaran makna hidup yang lebih tempat yang sangat penting sebagai salah mendalam (Madjid, 1996) satu hal yang menjadikan manusia berfungsi Makna hidup adalah hal-hal yang penuh. Para peneliti menyimpulkan bahwa dianggap sangat penting dan berharga serta kebermaknaan diasosiasikan dengan memberikan nilai khusus bagi seseorang, kesehatan fisik dan mental yang baik, sehingga layak dijadikan tujuan hidup. Riset- sedangkan kebermaknaan hidup yang rendah riset sendiri cenderung menyetujui bahwa diasosiasikan psikopatologi (O'Connor & kebermaknaan sangat penting dalam Chamberlain, 1996).
kehidupan seseorang. Jika hidup kurang Adanya tindakan bunuh diri sebagai bermakna maka akan individu cenderung akhir hidup menunjukkan individu tidak mengalami psikopatologi, kesehatan memenuhi hidupnya dengan makna dan menurun, adanya ide atau keinginan untuk selalu merasa bersalah atas hidupnya sendiri bunuh diri. Pada kelompok tertentu seperti ( K o e s w a r a d a l a m L i a n , 1 9 9 6 ) . pasien skizofrenia dan narapidana diketahui Ketidakbermaknaan hidup sebagai akibat memiliki kebermaknaan hidup yang rendah. tidak mampunya individu memaknai Kebermaknaan hidup yang rendah juga hidupnya, ketidakjelasan tujuan hidup dan
Abstract
This reseach was aimed to examine the relation between gratititude and the meaning of life with proposed hypothesis that the more gratify indviduals, the more meaningful the life would be. Respondents were 110 college students from private university in Yogyakarta. 2 scales utilized to collect datawereGratitude Scale and Life Regard Index (Battista and Almond,1973). Data then analyzed using product moment statistical method from Pearson.The result show that gratitude was positively correlated with the meaning of life. The higher respondents' level of gratitude the more meaningful the life they experienced so far and vice versa (r = 0,490; p= 0,05).
Keywords: Kebermaknaan hidup, kebersyukuran.
PADA MAHASISWA
Fauziah Utami Gumilar Qurotul Uyun
ketidakmengertian individu mengenai apa mampu membentuk kerangka atau gambaran yang sebenarnya menjadi harapan dalam dari tujuan hidupnya. Individu merasa hidup hidup menjadi pemicu timbulnya tindakan ada hubungannya dengan pemenuhan dan perilaku bunuh diri. konsep tujuan hidup dan pemenuhan ini Frankl (1985) mengemukakan dirasakan sebagai bentuk signifikansi atau bahwa kebermaknaan hidup dapat dicapai integrasinya. Pendekatan teori ini juga melalui pengalaman spiritual. Frankl memasukkan perspektif relatif dalam menekankan bahwa pengalaman spiritual kebermaknaan hidup. Menurut perspektif membentuk dan memuaskan will to mean ini, tidak ada kebermaknaan hidup sejati atau (kehendak untuk hidup bermakna). benar yang identik pada setiap orang dan Secara spiritual, rasa syukur adalah menyatakan ada banyak cara untuk mencapai pengingat manusia akan penciptanya, Allah kebermaknaan hidup. Hal inilah yang SWT, yang memberikan segala bentuk membedakan teori ini dengan beberapa teori nikmat dan karunianya pada hamba-Nya. sebelumnya, bahwa proses mempercayai Pada kondisi ini, di mana Muslim mengingat (process of believing) yang dialami individu Allah, sang Penciptanya, Islam menawarkan jauh lebih penting dibandingkan isi dari kemungkinan hidup yang penuh makna kepercayaan (beliefs) individu tersebut. karena selalu bersyukur, dan membuat Aspek-aspek yang digunakan dalam manusia semakin bertakwa pada Allah SWT penelitian ini adalah yang dikemukakan oleh untuk menghadapi berbagai tantangan dan Battista dan Almond, yaitu kebermaknaan cobaan yang ada di dunia ini. Bersyukur hidup terdiri dari dua aspek, yaitu framework inilah yang akan mengantarkan seseorang (kerangka atau tujuan hidup) dan fulfillment pada sikap pasrah dan mengikuti ajaran-Nya (pemenuhan terhadap tujuan atau kerangka sehingga individu akan menemukan makna hidup). Framework mengukur rentang hidup, namun kenyataannya terjadi krisis individu dapat merasakan kehidupannya mengenai kebermaknaan hidup di mana dalam perspektif yang bermakna dan dengan manusia modern yang terlalu mementingkan perspektif tersebut mengembangkan goal materialisme sebagai pusat kehidupan dalam hidupnya. Fullfillment mengukur sehingga individu menjadi berlebihan secara tingkat kemampuan individu dalam melihat
materi. apakah ia telah menyelesaikan atau
Dalam penelitian ini, peneliti memenuhi goal tersebut atau sedang dalam m e n i t i k b e r a t k a n p a d a t e o r i y a n g proses untuk memenuhi goal tersebut.
dikemukakan Battista dan Almond (1973) Kebersyukuran adalah perasaan yang menyimpulkan teori-teori sebelumnya. ketakjuban dan apresiasi terhadap nikmat Battista dan Almond menyatakan bahwa yang didapat walau nikmat yang dirasa individu yang mengalami kebermaknaan hanya sedikit, dengan cara memperlihatkan dalam hidupnya mempunyai kesadaran dan pengaruh nikmat Ilahi pada diri seorang kepandaian yang terstruktur sehingga hamba. Caranya yaitu kalbunya memaknai
dengan beriman kepada Allah, lisannya dengan sendirinya lidahnya akan memuji dan menyanjung Allah, serta bergumam mengucapkan puji dan syukur menggunakan anggota tubuhnya dengan kepada Allah. Dengan kata lain, syukur mengerjakan amal ibadah sebagai ungkapan dengan lidah adalah ucapan menyanjung
terima kasih pada Allah SWT. dan memuji Allah atas nikmat-Nya
Menurut syara', syukur dibangun d e n g a n p e n u h k e c i n t a a n , s e r t a oleh tiga rukun yaitu hati, lisan, dan menyebut-nyebut nikmat itu sebagai perbuatan (Munajjid, 2002; Abdullah, 2007; pengakuan atas karunia-Nya dan
Makhdlori, 2007). kebutuhan terhadapnya, bukan karena
a. Syukur dengan hati (qalbu) riya, pamer atau sombong. Ini
Yaitu pengakuan hati bahwa semua merupakan bentuk pengakuan syukur nikmat itu datangnya dari Allah, sebagai yang menyatakan bahwa segalanya kebaikan dan karunia Sang Pemberi bersumber dari kebesaran-Nya. Jika nikmat kepada hambaNya. Hal ini akan seorang hamba menyebut-nyebut nikmat terwujud apabila ketika menerima Allah, ia akan teringat kepada nikmat apapun dan seberapapun dengan pemberinya dan mengakui kelemahan menganggapnya semata mata dari Allah dirinya. Dengan begitu ia akan tunduk SWT dan tidak seorang pun yang dapat kepada Allah, memujiNya, bersyukur menghalang-halangi atau merintangi kepada-Nya dan banyak mengingatNya kecuali Allah SWT. Dalam hal ini dengan berbagai macam dzikir sebab manusia tidak mempunyai daya dan dzikir merupakan pangkal syukur. upaya untuk mendatangkan nikmat Kalimat dzikir yang sering diucapkan tersebut, hanya Allah yang dapat orang ketika bersyukur kepada Allah menganugrahkannya tanpa imbalan adalah alhamdulillah. Alhamdulillah sepeser pun dari hamba-Nya. sendiri memiliki maksud bahwa yang Syukur dengan hati akan membuat paling berhak menerima segala pujian seseorang merasakan keberadaan nikmat adalah Allah sedang manusia hanya pada dirinya, hingga ia tidak akan lupa berhak memuji-Nya. Harus diketahui pada Allah Pemberinya. Tidak sempurna bagi umat-Nya bahwa syukur tidak tauhid seorang hamba hingga ia hanya sebatas kata-kata namun juga mengakui bahwa semua nikmat lahir disertai dengan hati dan amal anggota bathin yang diberikan kepadanya dan badan. Berikut adalah dzikir yang sering makhluk lain, semua itu berasal dari diucapkan Rasullullah SAW sebagai Allah, kemudian digunakan untuk taat ungkapan syukur ketika bangun tidur. dan mengabdi kepada-Nya. c. Syukur dengan anggota badan (perbuatan)
b. Syukur dengan lidah Menurut sebagian ulama pengertian
Apabila qalbu seseorang penuh syukur dengan anggota badan berarti dengan rasa syukur kepada Allah, maka senantiasa melaksanakan ketaatan dan
berusaha menghindari kesalahan. Syukur kuantitatif. Pengumpulan data dalam melalui perbuatan biasanya berbentuk penelitian ini menggunakan skala angket gerak dan perbuatan melalui kerja dan untuk mengungkap kedua variabel yang ada, usaha. Intinya memfungsikan semua yaitu variabel kebermaknaan hidup dan komponen tubuh untuk melakukan v a r i a b e l k e b e r s y u k u r a n . S k a l a segala aktifitas yang bernilai ibadah pada kebermaknaan hidup di adaptasi dari Life Allah. Makna lainnya ialah bahwa Regard Index yang di buat oleh Battista and
seorang muslim berkewajiban untuk Almond (Debats,1996), di mana skala ini bersyukur kepada Allah melalui semua sudah disesuaikan oleh Debats pada tahun anggota tubuhnya dengan berbagai 1999. Skala kebersyukuran dibuat sendiri m a c a m s a d a q a h . I b n u R a j a b oleh peneliti mengacu pada syara', di mana menghimpun tentang sadaqah ini melalui syukur dibangun oleh tiga rukun, yaitu ungkapan bahwa sadaqah badaniyah syukur dengan hati, lidah dan perbuatan dapat dilakukan melalui berbagai ( M u n a j j i d , 2 0 0 2 ; A b d u l l a h , 2 0 0 7 ; k e a h l i a n s e p e r t i m e n g a j a r k a n Makhdlori, 2007).
keterampilan praktis, memberikan
pertolongan kepada orang, mengajar dan Teknik Analisis Data
menggunakan waktu atau jabatan untuk Analisis data dalam penelitian ini menolong orang lain dan masih banyak menggunakan teknik korelasi Product lainnya. Nikmat makin bertambah bila Moment dari Pearson yang bertujuan untuk
disyukuri dan mensyukuri nikmat akan mengungkapkan korelasi antara dua buah membuatnya terpelihara dari kehilangan. variabel penelitian (Hadi, 2000).
HASIL PENELITIAN
Berdasarkan hasil data product
moment diketahui ada hubungan yang positif
antara kebersyukuran dan kebermaknaan hidup pada mahasiswa Universitas Islam Gambar 1. Dinamika Psikologis Indonesia dengan r = 0,490 dan signifikansi p
value sebesar 0,000 atau p < 0,05. Sebelum
METODE PENELITIAN analisis product moment dilakukan uji
Subjek Penelitian asumsi normalitas dan linearitas yang Subjek dalam penelitian ini adalah menunjukkan kedua data telah lolos tahapan mahasiswa Universitas Islam Indonesia tersebut. Data kebersyukuran normal dengan
(UII). KS – Z 0,754 dengan p = 0,621, sedangkan
h a s i l u j i n o r m a l i t a s d a r i v a r i a b e l
Metode Pengumpulan Data kebermaknaan hidup adalah KS – Z 0, 744 Penelitian ini merupakan penelitian dengan p = 0,637 sehingga data dinyatakan
Kebermaknaan Hidup Framework Fullfillment
Kebersyukuran
Syukur dengan hati (qalbu) Syukur dengan lidah Syukur dengan anggota badan (perbuatan)
normal. Pada uji linearitas diketahui bahwa dalam hidup dan dinyatakan mempunyai s k a l a k e b e r m a k n a a n h i d u p d a n perasaan meluap-luap. Ini berarti sudah kebersyukuran dinyatakan linear dengan memenuhi konsep hidup bermakna, yaitu nilai F sebesar 34,135 dengan p = 0,000 hidup bersemangat, penuh gairah dan tidak
sehingga p < 0,05. mudah bosan serta tidak merasa hampa.
Individu yang bersyukur juga mempunyai
PEMBAHASAN k e c e n d e r u n g a n u n t u k m e n g h a r g a i Makna hidup hanya dapat diisi kebahagiaan kecil sekalipun sehingga jika selama individu menyadari bahwa sesuatu mengalami penderitaan atau musibah, tetap belum tentu menjadi kenyataan, kecuali bersikap tabah serta sadar bahwa selalu ada diperjuangkan dan keyakinan yang hikmah di balik musibah itu yang juga mendalam terhadap Allah, mengantarkan merupakan salah satu indikator hidup yang manusia menjadi individu yang optimis, bermakna.
independen dan tangguh untuk mengubah
dirinya sendiri. SIMPULAN DAN SARAN
Individu yang bersyukur mempunyai
value atau nilai-nilai yang mereka tunjukkan Simpulan
dengan mengakui bahwa semua hal yang Ada hubungan yang signifikan antara didapat hanya dari Allah bukan dari siapa- kebersyukuran dan kebermaknaan hidup siapa sehingga tidak terjebak dalam pada mahasiswa Universitas Islam kehidupan yang mementingkan materi. Indonesia. Kebermaknaan hidup yang
Value inilah yang dimiliki individu yang d i m i l i k s u b j e k d i p e n g a r u h i o l e h b e r s y u k u r s e b a g a i s u a t u k e r a n g k a kebersyukuran yang dimilikinya. Semakin ( f r a m e w o r k ) y a n g h a r u s d i p e n u h i tinggi tingkat kebersyukuran subjek maka (fullfillment) agar membuat hidup jauh lebih semakin tinggi pula tingkat kebermaknaan bermakna. Hal ini kemudian membuktikan hidupnya. Semakin rendah tingkat teori Battista dan Almond (1973) bahwa kebersyukurannya maka semakin rendah konsep kebermaknaan hidup sangat erat pula tingkat kebermaknaan hidupnya.
k a i t a n n y a d e n g a n k e r a n g k a a t a u
(framework) atau menjalankan tujuan hidup, Saran
yaitu mendekatkan diri pada Allah dengan Berikut ini adalah saran ntuk cara bersyukur. Kemudian individu penelitian selanjutnya:
menganggap pemenuhan tersebut sebagai a. Mampu membuat alat ukur yang social
rasa yang sangat berarti (feeling of desirebilitynya rendah sehingga lebih
significance) sehingga mampu membuat mampu mengungkap keadaan subjek
hidup lebih bermakna. yang sebenarnya
I n d i v i d u y a n g b e r s y u k u r b. Diharapkan pada penelitian selanjutnya, diindikasikan tidak akan merasa tersesat peneliti lain membuat suatu pelatihan
O Connor, K & Chamberlain, K. (1996). kebersyukuran sehingga mampu
Dimensions of life meaning: A mengukur lebih lanjut seberapa besar qualitative investigation at mid-life.
British Journal of Psychology; Aug
sumbangan kebersyukuran terhadap
1996; 87, 3; ProQuest Social Science
tingkat kebermaknaan hidup. Journals pg. 461
Steger, Frazier, Oishi, Kaler, JCP. (2006).
DAFTAR PUSTAKA
The Meaning in Life Questionnaire: Assessing the Presence of and Search Al-Munajjid, M.S. (2006). Silsilah Amalan
for Meaning in Life. Journal of
Hati. Jakarta: Irsyad Baitus Salam
Counseling Psychology, 53 (1), 80–93.
Bastaman, H.D. (1996). Meraih Hidup
Bermakna. Jakarta: Paramadina
Tasmara, T. (2001). Kecerdasan Ruhaniah
( Tr a c e n d e n t a l I n t e l l i g e n c e ) :
Debats, D.L. (1996). Meaning In Life:
Membentuk Kepribadian yang
T h e o r y A n d R e s e a r c h .
Bertanggung Jawab, Profesional dan Berakhlak. Jakarta: Gema Insani Press
Utomo, B., (1995). Mencari dan menemukan
makna hidup, mengenal sumber
Frankl, V.E. (2003). Logoterapi: Terapi
motivasi utama manusia (yang Psikologi Melalui Pemaknaan
t e r l u p a k a n ) . M a k a l a h : t i d a k Eksistensi. Yogyakarta: Kreasi
diterbitkan. Wacana
Watkins, PC & Woodward, K & Stone T & Hadi, S. (2000). Statistik Jilid 2. Yogyakarta:
Kolts, RL. (2003). Gratitude And Andi Offset
Happiness: Development Of A M e a s u r e O f G r a t i t u d e , A n d K o e s w a r a , E . , ( 1 9 9 2 ) . L o g o t e r a p i
Relationships With Subjective
Well-p s i k o t e r a Well-p i Vi c t o r F r a n k l .
Being. Journal of Yogyakarta. Kanisius.
Makhdlori, M. (2007). Bersyukurlah maka
Engkau akan Kaya!. Yogyakarta:
Diva Press http://dissertations.ub.rug.nl/files/fa culties/ppsw/1996/d.l.h.m.debats/c1. pdf Social Behavior and Personality
