SURGA DAN NERAKA
Oleh: Ahmad Pranggonoْنِمَو اَنِسُفْ نَأ ِرْوُرُش ْنِم ِللهِبِ ُذوُعَ نَو ،ُهُرِفْغَ تْسَنَو ُوُنْ يِعَتْسَنَو ُهُدَمَْنَ َِِّلِلَ َدْمَْلْا َّنِإ
َيِداَى َلاَف ْلِلْضُي ْنَمَو ُوَل َّلِضُم َلاَف ُالله ِدْهَ ي ْنَم ،اَنِلاَمْعَأ ِتاَئِّيَس
ُدَهْشَأ .ُوَل
َّمُهَّللَا .ُوُلْوُسَرَو ُهُدْبَع اًدَّمَُمُ َّنَأ ُدَهْشَأَو ُوَل َكْيِرَش َلا ُهَدْحَو ُالله َّلاِإ َوَلِإ َلا َّنَأ
ِوِلآ ىَلَعَو َمَّلَسَو ِوْيَلَع ُلله ا ىَّلَص ٍدَّمَُمُ اَنِلْوُسَرَو اَنِّيِبَن ىَلَع ْمِّلَسَو ِّلَص
َمَو ِوِباَحْصَأَو
؛ُدْعَ ب اَّمَأ ،ِنْيِّدلا ِمْوَ ي َلَِإ ٍناَسْحِِبِ ْمُهَعِبَت ْن
،َنْوُقَّ تُمْلا َنْوُ نِمْؤُمْلا َزاَف ْدَقَ ف ِالله ىَوْقَ تِب َيَّيَِّإَو ْمُكْيِصْوُأ ،ِالله َداَبِع اَيَ ف
Hadirin sidang jum‟at calon penghuni surga,Tiada kalimat yang patut kita ucapkan pada detik ini selain tahmid, tasbih dan takbir; memuja dan memuji dzat yang Maha Perkasa yang tidak ada tandingan dan sekutu bagiNya. Dzat yang Maha sempurna keadilanNya dan kasih serta sayangNya mendasari segala kehendakNya. Dzat yang menjanjikan bahwa barang siapa yang memiliki iman walau seberat dzarah akan mendapatkan balasannya dan barang siapa yang berbuat aniaya pun akan menanggung akibatnya. Dzat yang melindungi hamba yang akhir ucapannya laa ilaaha illalloh dari jilatan api neraka.
Demikian pula salawat dan salam senantiasa mengalir dari sanubari kita kepada sang Nabi sebagai orang pertama yang berhak memasuki surga, salawat yang akan menyelamatkan kita dari dahsyatnya hari pembalasan, mempercepat perhitungan dan menggenapkan kekurangan-kekurangan amal ibadah kita, sehingga kita layak untuk mencicipi aroma wangi syurgawi. Solawat yang menjadikan kita layak mendapatkan syafa’at uzma dari baginda Rasulullah SAW. Allohumma solli „ala sayyidina
muhammad wa „ala aali muhammad.
Berbicara tentang surga dan neraka sebagaimana tema kita saat ini, ibarat membicarakan antara timur dan barat, positif dan negatif, kesenangan dan kesengsaraan, keindahan dan kehancuran, senyuman dan tangisan serta kegembiraan
yang penuh kesenangan tiada tara diperuntukkan bagi hamba yang beriman, sementara neraka diperuntukkan bagi hamba yang bergelimang dosa.
Seorang mukmin wajib mempercayai adanya surga dan neraka, karena keduanya merupakan perkara-perkara gaib yang disediakan untuk balasan atas amal perbuatan setiap hamba. Jangan seperti orang kafir yang tidak mempercayai adanya surga dan neraka dan menggangap kehidupan ini hanya di dunia ini saja. Tidak mengherankan jika mereka berfoya-foya dan lupa dengan sang Kaliq dengan mengedepankan prinsip, ‘life is only once, enjoy your life’. Al-Qur’an menegaskan anggapan mereka dengan lebih spesifik
َيِثوُعْ بَِبِ ُنَْنَ اَمَو اَيْ نُّدلا اَنُ تاَيَح الَِّإ َيِى ْنِإ اوُلاَقَو
Artinya: “Dan tentu mereka akan mengatakan (pula): "Hidup hanyalah kehidupan
kita di dunia saja, dan kita sekali-kali tidak akan dibangkitkan”.
(Al-An’am 6/29)
Padahal orang yang beriman mengharapkan janji Allah akan kehidupan yang lebih abadi pasca kematian;
ُاللّا َدَعَو
اَهيِف َنيِدِلاَخ ُراَهْ نَْلْا اَهِتَْتَ ْنِم يِرَْتَ ٍتاانَج ِتاَنِمْؤُمْلاَو َيِنِمْؤُمْلا
ُميِظَعْلا ُزْوَفْلا َوُى َكِلَذ ُرَ بْكَأ ِاللّا َنِم ٌناَوْضِرَو ٍنْدَع ِتاانَج ِفِ ًةَبِّيَط َنِكاَسَمَو
Artinya: “Allah menjanjikan kepada orang-orang yang mukmin lelaki danperempuan, (akan mendapat) surga yang di bawahnya mengalir sungai-sungai, kekal mereka di dalamnya, dan (mendapat) tempat-tempat yang bagus di surga Adn. Dan keridaan Allah adalah lebih besar; itu adalah keberuntungan yang besar.” (QS. At-taubah 9/72)
Lantas, bagaimanakah karakteristik surga yang harus kita cari dan bagaimana pula dengan neraka yang harus kita jauhi?
Pertama, Surga dan neraka adalah ciptaan Allah SWT yang telah ada sejak
semula dan dipersiapkan untuk pembalasan. Pendapat ini dipertegas dengan ayat qur’an, hadis Nabi dan pendapat para ulama ahlussunnah. QS. Ali Imran 133 menyebutkan demikian:
ِقاتُمْلِل ْتادِعُأ ُضْرَْلْاَو ُتاَواَماسلا اَهُضْرَع ٍةانَجَو ْمُكِّبَر ْنِم ٍةَرِفْغَم َلَِإ اوُعِراَسَو
َي
Artinya: “Dan bersegeralah kamu mencari ampunan dari Tuhanmu dan
mendapat-kan surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediamendapat-kan bagi orang-orang yang bertakwa”.
Artinya bahwa surga itu telah disediakan dan telah dipersiapkan dan berarti juga bahwa surga itu telah ada. Demikian pula dipertegas dengan hadis Nabi ketika shalat gerhana Nabi Muhammad SAW dengan izin Allah melihat surga yang berisi berbagai macam nikmat dan neraka yang penuh dengan berbagai macam azab sehingga beliau bersabda,
ملف
َعظفأ ُّطق ِمْويلاك ًارظنَم َرَأ
Artinya: “Aku melihat neraka dan tidak ada satu pemandangan pun yang lebih burukdibanding yang kulihat hari ini.” (HR. Bukhari)
Demikian para ulama ahlusunnah seperti Imam Ahmad mengatakan bahwa Allah menciptakan neraka dan surga sebelum adanya manusia, pendapat ini diyakini juga oleh pendapat ulama-ulama suni yang lainnya dan sekaligus menolak pendapat bahwa surga dan neraka baru akan diciptakan setelah kiamat.
Lantas kita pun mungkin bertanya-tanya dimanakah letak surga dan neraka sekarang? Pendapat yang paling selamat dan hati-hati adalah tidak ada yang tahu di mana letaknya sekarang sehubungan dengan tidak adanya nash yang jelas dan sahih yang menerangkan tentang lokasi keduanya. Pendapat ini pula yang dipegang oleh imam Suyuthi.
Kedua, surga dan neraka kekal abadi dan tidak akan pernah rusak, seperti yang
banyak disebutkan di ayat qur’an maupun hadis Nabi. Penghuni surga akan kekal di dalamnya selama-lamanya ادبأ اهيف نيدلاخ . Sedangkan bagi orang-orang yang fasik, banyak dosanya, maka dia akan merasakan azabnya neraka yang sangat pedih sebagai balasan atas perbuatan fasiknya, namun setelah itu dia akan diangkat ke surga jika masih memiliki iman dan tauhid. Hal ini dipertegas dengan sabda Nabi SAW :
ع سنَأ نع
ِّبنلا ن
صلى الله عليه وسلم
-:لاق
فِو ؟الله لَِّإ َولِإ لَّ :َلاق ْنَم ِرانلا َنم ُجريخ"
:َلاق نَم ِرانلا َنم ُجُريخو ،)نايمِإ نم :ةقلعم ٍةياور فِو( ٍْيرَخ نم ٍةيرِعَش ُنْزو ِوبْلق
انلا َنم ُجُريخو ،ٍْيرَخ نم ٍةارُ ب ُنْزو ِوِبلق فِو ُالله لَِّإ َلَِّإ َلَّ
ُالله لَِّإ َولِإ َلَّ :َلاق ْنَم ِر
ٍْيرَخ ْنم ٍةارَذ ُنْزَو ِوبلق فِو
Artinya: “Akan keluar dari api neraka barang siapa yang mengucapkan laa ilaaha
illalloh dan di dalam hatinya terdapat sebiji sawit kebajikan, dan Akan keluar dari api neraka barang siapa yang mengucapkan laa ilaaha illalloh dan di dalam hatinya terdapat sebesar butir padi kebaikan, Akan keluar dari api neraka barang siapa yang mengucapkan laa ilaaha illalloh dan di dalam hatinya terdapat terdapat sebesar biji jagung kebajikan.” (HR. Bukhari dan
Ibnu Majah)
Hadis yang kami sebutkan di atas menekankan pentingnya iman terhadap keesaan Allah SWT dan perberbuatan baik, maka alangkah ruginya orang yang mengingkari keesaan Allah dan atau menganggap ada tandingan yang lebih hebat, kuat dan perkasa dibandingkan Dia. Naudzu billah min dzalik.
Hadirin yang dimuliakan Allah dengan surgaNya,
Ketiga, Surga dipenuhi dengan kenikmatan yang tiada tara sebagai balasan atas
perbuatan baik yang dilakukan oleh hamba Allah SWT yang beriman dan beramal saleh. Kenikmatan yang tak terbayangkan, sebagaimana dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah r.a. :
ِاللّا ُلوُسَر َلاَق :َلاَق ،َةَرْ يَرُى ِبَِأ ْنَع
َمالَسَو ِوْيَلَع ُاللّا ىالَص
ازَع ُاللّا ُلوُقَ ي" :
َيِداَبِعِل ُتْدَدْعَأ :الَجَو
َرَطَخ َلََّو ،ْتَعَِسَ ٌنُذُأ َلََّو ،ْتَأَر ٌْيَع َلَّ اَم َيِِلِااصلا
ٍرَشَب ِبْلَ ق ىَلَع
Artinya: “Rasulullah SAW bersabda: „Allah azza wa jalla berfirman; „Aku telah
menyiapkan bagi hambaKu yang saleh sesuatu yang tidak pernah dilihat oleh mata, tidak pernah didengar oleh telinga, dan tidak pernah terbayangkan sebelumnya.‟” ( HR. Bukhari)
Jika surga dipenuhi dengan kenikmatan, maka neraka adalah kebalikannya yang dipenuhi oleh kesengsaraan dan siksa yang sangat pedih. Banyak sekali hadis yang menceritakan bagaimana kerasnya siksa neraka itu, salah satunya adalah yang menyebut tentang kadar panasnya jahannam.
ِالله َلوسر انأ ونع ُالله َيضر ةريرى بِأ نع
صلى الله عليه وسلم
َيعبس نِم ٌءْزُج مُكُرنا":َلاق
َلوسر يا :ليق ."َمانهج ِرنا نم ًاءزُج
تناك ْنإ !ِالله
:لاق !ًةيفاكَل
"
انِهيلع ْتَلِّضُف
اىِّرَح ُلثم انُهُّلُك ،ًاءزج َيتسو ٍةَعْستب
Artinya: “Panas api kalian (di dunia) hanyalah sepersepuluh dari panas api jahannam.
Para sahabat berkata; „sepertujuhpuluh saja sudah cukup (panas), ya Rasulullah. Beliau bersabda; „panas neraka jahanam itu dilipatgandakan 69 kali, semuanya seperti panas api dunia‟”. ( HR. Bukhari)
Hadirin yang semoga ketakwaan selalu di hatinya.
Sungguh Allah Maha Adil, mereka yang bertauhid murni dan beramal saleh akan mendapatkan pahala kenikmatan tiada tara dan merka yang beramal buruk selama di dunia akan merasakan panasnya api neraka yang menyala-nyala. Semoga kita dimasukkan ke dalam golongan penghuni surga, amin.
إو نيعفنو ميظعلا نآرقلا في ابم مكلو لي الله كربِ
ركذلاو تيَّلاا نم ويف ابم مكيَّ
ميلعلا عيمسلا وى ونإ ,وتولات مكنمو انم الله لبقتو ميكلْا
Khotbah Kedua,اًدَْحَ ِِّلِلَُدْمَْلَْا
اًرْ يِثَك
اَمَك
ُدَهْشَاَو .َرَمَا
َلا ْنَا
َّلاِا َولِا
اًماَغْرِا .ُوَل َكْيِرَشَلا هَدْحَو ُلله
.َرَفَكَو ِوِبَدَحَج ْنَمِل
ُدَهْشَاَو
ُدِّيَس ُوُلْوُسَرَو ُهُدْبَع اًدَّمَُمُ َنََدِّيَس َّنَا
َّمُهّللَا .ِرَشَبْلاَو ِسْنِلاْا
ٍَبَِبِ ٌنُذُاَو ٍرَظَنِب ٌْيَْع ْتَلَصَّتااَم ِوِبْحَصَو ِوِلَا َىلَعَو ٍدَّمَُمُ َنَِدِّيَس َىلَع ْمِّلَسَو ِّلَص
َااَيَ ف : ُدْعَ ب اَّمَا
اْوُظِفاَحَو .ْنَطَباَمَوَرَهَظاَم َشِحاَوَفْلاوُرَذَو .َلَاَعَ ت َاللهاوُقَّ تِا !! ُساَّنلااَهُّ ي
ِةَعاَّطلا َىلَع
.يصاعلما نع اوبنتجاو
Hadirin yang selalu bertauhid,
dan sebisa mungkin menghindari neraka dengan cara menjalankan segala perintahNya dan menjauhi segala laranganNya.
Belum ada kata terlambat saudaraku, selama nafas belum sampai di kerongkongan, selama matahari masih terbit di timur dan tenggelam di barat, masih ada kesempatan untuk kita mengejar surga. Semoga Allah yang Maha Pemurah merahmati kita semua. Amin
