• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH BOOK TAX DIFFERENCES

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH BOOK TAX DIFFERENCES"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH BOOK TAX DIFFERENCES TERHADAP

PERTUMBUHAN LABA

(Studi Empiris pada Perusahaan Food and Beverages yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2012)

Loesiana Maulina Hutabarat

Jurusan Akuntansi Universitas Negeri Gorontalo

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bukti empiris pengaruh book tax differences terhadap pertumbuhan laba. Jumlah sampel dari penelitian ini sebanyak 12 perusahaan food and beverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan periode tahun 2010-2012. Hasil penelitian menunjukkan bahwa book tax differences berpengaruh secara negatif signifikan terhadap pertumbuhan laba. Setiap kenaikan nilai book tax difference sebesar 1% akan mengurangi pertumbuhan laba perusahaan sebesar -1,63%. Nilai koefisien determinasi model regresi untuk pengaruh taxdiff, ROA dan SIZE adalah sebesar 0,7441. Nilai ini berarti bahwa sebesar 74,41% perubahan laba perusahaan-perusahaan food and beverages yang diamati selama tahun 2010-2012 dipengaruhi oleh selisih laba fiskal dan laba komersial yang ada (book tax differences), nilai ROA perusahaan serta ukuran (total aktiva) perusahaan.

Kata Kunci: Book Tax Differences dan Pertumbuhan Laba

PENDAHULUAN

Laporan laba rugi merupakan salah satu sumber informasi yang sangat penting bagi investor. Laporan laba rugi berisi informasi tentang hasil operasi atau kinerja perusahaan selama periode tertentu. Informasi laba (rugi) merupakan indikator keberhasilan atau kegagalan perusahaan dalam menjalankan aktivitasnya, sehingga sering kali investor menggunakannya sebagai dasar dalam menentukan berbagai keputusan investasi yang berkaitan dengan perusahaan tersebut (Millatina, 2010: 2).

Salah satu isu sedang berkembang di bidang analisis perpajakan yang menarik perhatian adalah mengenai book tax differences. Dimana book tax differences adalah perbedaan besaran laba akuntansi atau laba komersial dengan laba fiskal atau penghasilan kena pajak. Poernomo dalam Lestari (2011: 1) menyatakan bahwa laba akuntansi adalah laba atau rugi bersih selama satu periode

(2)

sebelum dikurangi beban pajak yang dihitung berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku umum dan lebih ditujukan untuk menilai kinerja ekonomi, sedangkan laba fiskal adalah laba atau rugi selama satu periode yang dihitung berdasarkan peraturan perpajakan dan lebih ditujukan untuk menjadi dasar penghitungan PPh.

Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti mengkaji kembali pengaruh book tax differences terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan food and beverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2010 sampai dengan 2012.

Kerangka Pemikiran Penelitian

Book Tax Differences

Book tax differences merupakan perbedaan jumlah laba yang dihitung berdasarkan akuntansi dengan laba yang dihitung sesuai dengan peraturan Book Tax Differences

(X)

Pertumbuhan Laba (Y)

Book-tax differences merupakan perbedaan

jumlah laba yang dihitung berdasarkan akuntansi dengan laba yang dihitung sesuai dengan peraturan perpajakan. Book-tax

differences timbul akibat adanya perbedaan

pengakuan penghasilan/biaya, sehingga timbul perbedaan temporer dan perbedaan permanen .

Penelitian Terdahulu:

1. Yulianti (2005) tentang hubungan perbedaan laba akuntansi dan laba ajak dengan perilaku manajemen laba dan persistensi laba.

2. Wijayanti, Handayani Tri (2006)

tentang analisis pengaruh

perbedaan antara laba akuntansi dan laba fiskal terhadap persistensi laba, akrual, dan arus kas.

3. Nugroho Adi (2011) tentang

pengaruh book tax differences

terhadap pertumbuhan laba (studi

empiris pada perusahaan

manufaktur yang tredaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2008-2010). 4. Djamaluddin, Subekti dan Handayani

Tri Wijayanti (2008) tentang analisis perbedaan antara laba akuntansi dan laba fiskal terhadap persistensi laba, akrual, dan aliran kas pada

perusahaan perbankan yang

terdaftar di Bursa Efek Jakarta. 5. Tuti Nur Asma (2012) tentang

pengaruh aliran kas dan perbedaan antara laba akuntansi dengan laba fiskal terhadap persistensi laba.

ROA

(3)

perpajakan. Menurut standar akuntansi keuangan, tujuan laporan keuangan adalah untuk menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi pemakai laporan keuangan dalam rangka pengambilan keputusan (Zain dalam Saputro, 2011: 14). Informasi posisi keuangan terutama disediakan dalam neraca sedangkan informasi kinerja terutama disediakan laporan laba rugi dan informasi perubahan posisi keuangan disajikan dalam laporan arus kas.

Sedangkan menurut ketentuan perundang-undangan perpajakan pada dasarnya antara akuntansi keuangan dan akuntansi pajak memiliki kesamaan tujuan, yaitu untuk menetapkan hasil operasi bisnis dengan pengukuran dan rekognisi penghasilan dan biaya. Dalam penerapannya terdapat perbedaan prinsip atau perlakuan akuntansi dengan aturan perpajakan yang berlaku sehingga menyebabkan dua jenis penghasilan yaitu laba akuntansi dan penghasilan kena pajak. Besarnya pajak penghasilan yang harus dibayar oleh perusahaan dapat dihitung berdasarkan penghasilan kena pajak, dimana penghasilan kena pajak perusahaan diperoleh dari rekonsiliasi fiskal terhadap laba akuntansi.

Rekonsiliasi fiskal merupakan penggabungan antara penyajian laporan keuangan laba rugi akuntansi dengan laba rugi fiskal guna memperhitungkan besarnya penghasilan kena pajak (Deviana dalam Saputro, 2011: 15). Dalam konteks akuntansi perpajakan perbedaan tersebut menimbulkan dua jenis beda yaitu beda tetap (permanent differences) dan beda waktu (temporary differences). Return on Asset (ROA)

Return on Asset (ROA) digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen dalam memperoleh keuntungan (laba) secara keseluruhan. ROA berfungsi untuk mengukur efektivitas perusahaan dalam menghasilkan laba melalui pengoperasian aktiva yang dimiliki. Semakin besar ROA yang dimiliki oleh sebuah perusahaan maka semakin efisien penggunaan aktiva sehingga akan memperbesar laba. Laba yang besar akan menarik investor karena perusahaan memiliki tingkat pengembalian yang semakin tinggi. Dengan kata lain, semakin tinggi rasio ini maka semakin baik produktivitas asset dalam memperoleh keuntungan bersih. Hal ini selanjutnya akan meningkatkan daya tarik perusahaan

(4)

kepada investor. Peningkatan daya tarik perusahaan menjadikan perusahaan tersebut makin diminati investor, karena tingkat pengembalian akan semakin besar (Dewi, 2012:33).

Ukuran Perusahaan (size)

Ukuran perusahaan adalah salah satu skala untuk mengklasifikasikan perusahaan. Ukuran perusahaan sebagai proksi dari political cost, dianggap sangat sensitif terhadap perilaku pelaporan laba. Perusahaan berukuran sedang dan besar lebih memiliki tekanan yang kuat dari para stakeholdersnya, agar kinerja perusahaan sesuai dengan harapan para investornya dibandingkan dengan perusahaan kecil (Handayani dan Richard, 2009: 33). Menurut ukurannya perusahaan dapat diklasifikasikan ke dalam tiga jenis yaitu: besar, menengah, atau kecil. Besar atau kecilnya perusahaan dapat dilihat dari total aktiva, jumlah penjualan, rata-rata penjualan, nilai pasar atas saham perusahaan tersebut, dan lain-lain. Dalam penelitian ini ukuran perusahaan didasarkan pada total aktiva yang dimiliki oleh perusahaan, karena pada umumnya besaran perusahaan dinilai dari besarnya aktiva perusahaan.

Pertumbuhan Laba

Laba secara operasional merupakan perbedaan antara pendapatan yang direalisasi yang timbul dari transaksi selama satu periode dengan biaya yang berkaitan dengan pendapatan tersebut (Lestari, 2011: 31). Belkaoui (1993) dalam Nugroho menyatakan bahwa laba merupakan suatu pos dasar dan penting dari ikhtisar keuangan yang memiliki berbagai kegunaan dalam berbagai konteks. Laba umumnya dipandang sebagai suatu dasar bagi perpajakan, determinan pada kebijakan pembayaran dividen, pedoman investasi, pengambilan keputusan dan unsur prediksi.

Hipotesis

Untuk memberikan hasil prediksi yang lebih baik, beberapa analisis telah meneliti tentang book tax differences yang dapat memberikan gambaran pertumbuhan laba perusahaan. Lev dan Nissim dalam Martani (2009) menyatakan bahwa rasio penghasilan kena pajak yang dilaporkan berkaitan dengan pertumbuhan laba masa depan karena: (1) karena mencerminkan jenis kegiatan

(5)

manajemen laba (2) menunjukkan sejauh mana laba yang dilaporkan manajemen menyimpang dari tingkat konsistensi perusahaan, dan (3) menangkap perbedaan antara GAAP dan peraturan pajak yang mempunyai implikasi untuk laba di masa yang akan datang, bahkan tanpa adanya manajemen laba atau manajemen pajak.

Berikut ini merupakan rumusan hipotesis dari penelitian ini adalah: H1: Book tax differences berpengaruh terhadap pertumbuhan laba perusahaan. H2:ROA berpengaruh terhadap pertumbuhan laba perusahaan.

H3: SIZE berpengaruh terhadap pertumbuhan laba perusahaan.

METODE PENELITIAN Tempat Dan Waktu Penelitian.

Penelitian ini dilakukan di perusahaan Food and Beverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2012. Waktu penelitian ini adalah bulan April-Mei 2013.

Definisi Operasional Variabel

Penelitian ini menggunakan dua variabel independen yaitu book tax differences (X) dan dependen yaitu pertumbuhan laba (Y). Definisi operasional dari masing-masing variabel tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

Variabel Independen

Dalam penelitian ini yang menjadi variabel independen adalah book tax differences. Untuk menguji hubungan antara komponen book tax differences dan pertumbuhan laba bersih. Pertama, menghitung besarnya book-tax differences (TaxDiff) sebagai perbedaan antara penghasilan kena pajak dan laba bersih dengan skala total aset. Book tax differences diperoleh dari perhitungan dengan menggunakan prosedur menurut Weber dalam Saputro (2011: 9).

(6)

Variabel Dependen

Penelitian ini menggunakan variabel dependen yaitu pertumbuhan laba. Pengukuran pertumbuhan laba menggunakan perubahan laba bersih/net income (ΔNI). Perubahan laba bersih/net income (ΔNI) dalam penelitian ini menggunakan rentan waktu satu periode kedepan dengan alasan untuk dapat memberikan informasi yang tepat, akurat serta tepat waktu sehinnga dapat bermanfaat bagi pihak–pihak investor maupun kreditor. Pertumbuhan laba bersih/net income (ΔNI) dalam penelitian ini merupakan penghasilan / laba sebelum pos luar biasa yang diperoleh dari laporan laba rugi perusahaan (Jackson dalam Saputro (2011: 9)).

NIit – NIi (t-1) ΔNI =

NIi (t-1)

Dimana :

ΔNI = Pertumbuhan laba

NIi (t-1) = Laba bersih perusahaan i pada periode t-1

NIit = Laba bersih perusahaan i pada periode t

Variabel Kontrol

Variabel kontrol merupakan variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan sehingga pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen tidak dipengaruhi oleh faktor luar yang tidak diamati di dalam penelitian ini. Variabel kontrol yang digunakan di dalam penelitian ini adalah Return on Assets (ROA) dan ukuran perusahaan (SIZE).

Return on Assets (ROA)

Penelitian Lev dan Nissim (2004) menambahkan variabel kontrol berupa Return on Asset (ROA) dengan alasan bahwa ROA diperkirakan akan mempengaruhi persistensi laba. ROA saat ini dibandingkan ROA masa mendatang akan memberikan kontrol untuk laba jangka pendek maupun jangka

(7)

panjang (Martani dan Aulia, 2009: 8). ROA diperoleh dari hasil (Julianti, 2008:91) :

Laba Bersih ROA =

Total Aktiva

Ukuran Perusahaan / Size

Manzon dan Plesko (dalam Martani dan Persada, 2009: 8) menyatakan bahwa ukuran perusahaan dapat memberikan efek noise di mana perusahaan dapat melakukan tax planning antara lain dengan cara investasi aktiva yang memberikan manfaat pajak secara efektif sehingga efek dari book-tax differences menjadi agak bias. Ukuran perusahaan (size) diperoleh dari hasil logaritma total aktiva perusahaan.

Size = log (Total Asset)

Definisi operasional, variabel dan penyebaran indikator secara jelas dapat silihat pada tabel berikut.

Populasi dan Sampel

Adapun metode pemilihan sampel penelitian menggunakan purposive sampling. Purposive sampling merupakan suatu metode pengambilan sampel non probabilita yang disesuaikan dengan kriteria tertentu (Saputro, 2011: 53). Beberapa kriteria yang harus dipenuhi dalam penentuan sampel penelitian ini sebagai berikut :

1. Perusahaan food and beverages yang telah terdaftar di BEI dan mempublikasikan laporan keuangan auditan per 31 Desember secara konsisten dan lengkap dari tahun 2010–2012 dan tidak delisting dari BEI selama tahun amatan.

2. Perusahaan food and beverages harus memperoleh laba selama periode pengamatan 2010–2012. Perusahaan harus memperoleh laba karena laba merupakan dari dasar pengenaan besarnya penghasilan kena pajak yang dikenakan oleh perusahaan. Selain itu, perusahaan tidak kena kompensasi

(8)

pajak akibat rugi tahun sebelumnya karena dapat menutupi laba pada tahun bersangkutan.

Dari beberapa kriteria di atas maka jumlah sampel penelitian yang tersisa adalah 12 perusahaan sebagai berikut:

Daftar Sampel Penelitian

No Kode Nama Perusahaan

1 ADES PT. Ades Waters Indonesia Tbk 2 DLTA PT. Delta Djakarta Tbk

3 FAST PT. Fast Food Indonesia Tbk 4 INDF PT. Indoofood Sukses Makmur Tbk 5 ICBP PT. Indoofood Cbp Sukses Makmur Tbk 6 MLBI PT. Multi Bintang Indonesia Tbk

7 MYOR PT. Mayora Indah Tbk

8 PTSP PT. Pioneerindo Gourmet Internasional Tbk 9 SKLT PT. Sekar Laut Tbk

10 SMAR PT. Sinar Mas Agro Resource & Technology Tbk 11 TBLA PT. Tunas Baru Lampung Tbk

12 ULTJ PT. Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk

Sumber: www.idx.co.id

Teknik Pengumpulan Data

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode dokumentasi. Dokumentasi adalah pengumpulan data yang dilakukan dengan kategori dan klasifikasi bahan-bahan yang tertulis dan berhubungan dengan masalah penelitian. Data yang berkaitan dengan penelitian ini antara lain laporan keuangan berupa neraca, laporan laba rugi dan laporan arus kas dari tahun 2010-2012.

Teknik Analisis Data Uji Asumsi Klasik

Metode analisis data yang digunakan adalah metode analisis regresi sederhana dengan bantuan software SPSS for Windows. Penggunaan metode analisis dalam regresi dalam pengujian hipotesis terlebih dahulu diuji apakah model tersebut telah memenuhi asumsi klasik atau tidak. Pengujian asumsi terdiri dari uji normalitas, uji multikolinearitas, uji autokorelasi dan uji heterokesdasitas.

(9)

Hipotesis Statistik

Dalam pengelolaan data penelitian menggunakan alat bantu berupa perangkat lunak statistik (statistic software) yang dikenal dengan SPSS. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linear berganda dengan menggunakan metode analisis Ordinary Least Square (OLS). Analisis ini digunakan untuk menguji apakah terdapat pengaruh dua atau lebih variabel independen (explanatory) terhadap satu variabel dependen (Ghozali, 2009 dalam Nugroho). Setelah melakukan pengujian normalitas dan pengujian atas asumsi-asumsi klasik, langkah selanjutnya yaitu melakukan pengujian atas hipotesis. Model

Model regresi digunakan untuk mengetahui pengaruh total book-tax differences terhadap pertumbuhan laba perusahaan satu periode kedepan.

∆NIit = β0 + β1TaxDiffit + β2ROAit + β3SIZEit + εi

Keterangan :

β0 : Konstanta

β1, β2, β3, . . . : Koefisien persamaan regresi populasi

ΔNIit : Perubahan laba bersih perusahaan i pada tahun t TaxDiffit : Book-tax Differences i pada tahun t

ROAit : Return on Assets perusahaan i pada tahun t SIZEit : Ukuran perusahaan i pada tahun t

εi : error (Kesalahan Penggangu)

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pengujian Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas Data

Uji Normalitas

Variabel Jarque-Bera Probability

LABA_ADES 0.285 0.867 LABA_DLTA 0.527 0.768 LABA_FAST 0.455 0.797 LABA_ICBP 0.476 0.788 LABA_INDF 0.322 0.851 LABA_MLBI 0.321 0.852

(10)

LABA_MYOR 0.307 0.858 LABA_PTSP 0.311 0.856 LABA_SKLT 0.513 0.774 LABA_SMAR 0.471 0.790 LABA_TBLA 0.336 0.845 LABA_ULTJ 0.338 0.845

Sumber: Hasil Olah Data 2013

Berdasarkan hasil diatas terlihat bahwa nilai JB untuk variabel perubahan laba pada seluruh perusahaan-perusahaan food and beverages yang diamati mempunyai nilai signifikansi diatas 0.05 sehingga Ho diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data dari variabel perubahan laba usaha untuk seluruh perusahaan food and beverages yang diamati telah berdistribusi normal.

2. Pengujian Gejala Multikolinearitas

Berdasarkan pengolahan data yang telah dilakukan sebelumnya, diperoleh nilai Variance Inflation Factor (VIF) untuk masing-masing variabel adalah sebagai berikut :

Nilai Variance Inflation Faktor (VIF)

Sumber: Hasil Olah Data 2013

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dalam model regresi yang dianalisis tidak terdapat gejala multikolinearitas antara variabel bebasnya.

3. Pengujian Gejala Heteroskedastisitas

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C -0.601393 4.003756 -0.150207 0.8820

TAXDIFF? 0.046307 0.199154 0.232517 0.8184

ROA? -0.827176 0.299367 -2.763089 0.0117

SIZE? 0.078295 0.323624 0.241932 0.8112

Variabel R-Square VIF

TAXDIFF 0.0164 1.0167

ROA 0.0974 1.1079

(11)

Effects Specification

Cross-section fixed (dummy variables)

R-squared 0.370750 Mean dependent var 0.249990 Adjusted R-squared -0.048750 S.D. dependent var 0.141907 S.E. of regression 0.145324 Akaike info criterion -0.725360 Sum squared resid 0.443503 Schwarz criterion -0.065560 Log likelihood 28.05647 F-statistic 0.883789 Durbin-Watson stat 3.716383 Prob(F-statistic) 0.585365

Sumber: Hasil Olah Data 2013

Hasil pengujian menunjukkan nilai F-hitung sebesar 0,8837 dengan nilai p-value sebesar 0,585. Nilai signifikansi ini lebih besar dari nilai signifikansi yang digunakan yakni sebesar 0.05 sehingga Ho diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan, variable dalam model tidak menyebabkan gejala heteroskedastisitas dalam model.

4. Pengujian Gejala Autokorelasi

Dari hasil analsisi dengan E-Views diperoleh nilai Durbin Watson sebesar 1,766.Nilai ini terletak pada interval 1.65 < DW < 2.35 sehingga dapat disimpulkan tidak terjadi gejala autokorelasi dalam model yang dianalisis.

Hasil Analisis Regresi

Analisis yang akan digunakan adalah analisis regresi data panel karena data yang dianalisis berupa data pooled (gabungan antara data crosssection/perusahaan dengan data time series/tahun). Hasil analisis regresi data panel adalah sebagai berikut:

Dependent Variable: LABA? Method: Pooled Least Squares

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 6.778182 0.519409 13.04981 0.0000

TAXDIFF? -1.627551 0.416169 -3.910794 0.0008

ROA? 10.48944 2.633173 3.983574 0.0007

(12)

Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables)

R-squared 0.744070 Mean dependent var 0.318194 Adjusted R-squared 0.573450 S.D. dependent var 0.574324 S.E. of regression 0.375096 Akaike info criterion 1.171065 Sum squared resid 2.954631 Schwarz criterion 1.830865 Log likelihood -6.079175 F-statistic 4.360972 Durbin-Watson stat 1.766323 Prob(F-statistic) 0.001249

Sumber: Hasil Olah Data 2013

Interpretasi dari hasil analisis regresi diatas adalah sebagai berikut:

1. Rata-rata pertumbuhan laba dari perusahaan food and beverages yang diamati selama tahun 2010-2012 adalah sebesar 6,78%.

2. Book tax difference (taxdiff) berpengaruh negatif terhadap pertumbuhan laba perusahaan food and beverages yang diamati. Setiap kenaikan nilai book tax difference sebesar 1% akan mengurangi pertumbuhan laba perusahaan sebesar -1,63%.

3. Tingkat ROA berpengaruh positif terhadap pertumbuhan laba perusahaan food and beverages yang diamati. Setiap kenaikan nilai ROA sebesar 1% akan turut meningkatkan pertumbuhan laba perusahaan sebesar 10,49%. 4. Ukuran perusahaan berpengaruh negatif terhadap pertumbuhan laba

perusahaan food and beverages yang diamati. Setiap kenaikan nilai aktiva perusahaan sebesar 1% akan mengurangi pertumbuhan laba perusahaan sebesar -0,64%.

Pembahasan

Hasil analisis yang telah dilakukan menunjukkan bahwa variabel book tax differences (tax diff) mempunyai koefisien regresi yang negatif. Ini menunjukkan terdapat pengaruh yang negatif dari book tax differences terhadap pertumbuhan laba. Semakin tinggi nilai book tax differences yang dimiliki oleh suatu perusahaan maka pertumbuhan laba perusahaan tersebut akan semakin rendah.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian terdahulu yang telah dilakukan oleh Handayani Tri Wijayanti (2006), Ginting (2006), Martani dan

(13)

Aulia (2008) dan Saputro (2011) yang menyimpulkan bahwa book tax differences berpengaruh secara negatif signifikan terhadap persistensi laba akuntansi satu periode ke depan. Dari hasil penelitian ini maka diketahui semakin besar book tax differences akan mempengaruhi pertumbuhan laba yaitu semakin rendah. Ini bertentangan dengan penelitian yang dilakukan oleh Djamaludin (2008) yang mengatakan perusahaan dengan book tax differences besar tidak terbukti sacara statistik mempunyai persistensi laba rendah dibandingkan perusahaan dengan book tax differences kecil.

Untuk perusahaan food and beverages yang diamati, hasil analisis menunjukkan terdapat pengaruh yang positif dari nilai ROA terhadap pertumbuhan laba perusahaan. Hal ini didasarkan pada nilai koefisien regresi untuk variabel ROA yang sebesar 10,49. Koeifisen regresi yang positif ini berarti bahwa setiap peningkatan ROA sebesar 1% akan mampu meningkatkan pertumbuhan laba perusahaan sebesar 10,49%. Kesimpulan ini sesuai dengan penjelasan mengenai hubungan antara ROA dan laba perusahaan yang telah dijelaskan sebelumnya. Hasil penelitian ini juga sejalan denganMartani dan Aulia (2009) dan Lestari (2011).

Hasil analisis untuk perusahaan food and beverages menunjukkan bahwa ukuran perusahaan mempunyai pengaruh yang negatif terhadap pertumbuhan laba perusahaan. Koefisien regresi sebesar -0,643 dapat diartikan setiap peningkatan ukuran perusahaan sebesar 1% akan diikuti dengan penurunan pertumbuhan laba. Hasil ini tidak sejalan dengan Martani dan Persada yang mengatakan semakin besar ukuran perusahaan maka akan semakin baik dalam melakukan tax planning.

Berdasarkan hasil ini, dapat dikatakan bahwa ukuran perusahaan yang dimiliki oleh perusahaan-perusahaan food and beverages justru membuat perusahaan tidak efisien sehingga besarnya jumlah aset yang dimiliki tidak mampu lagi dimanfaatkan untuk meningkatkan laba. Kondisi ini dapat dimaklumi mengingat perusahaan yang berada dalam sektor food and beverages pada umumnya merupakan perusahaan-perusahaan yang mature atau telah mencapai skala ekonomi yang optimum. Karenanya, penambahan aset perusahaan tidak akan mampu lagi memberikan tambahan pemasukan bagi perusahaan.

(14)

SIMPULAN DAN SARAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perbedaan antara laba akuntansi dan laba fiskal (book tax differences) terhadap persistensi laba. Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah dikemukakan di bab empat, maka simpulan yang diambil adalah book tax differences (tax diff) berpengaruh signifikan negatif terhadap pertumbuhan laba. Ini menunjukkan terdapat pengaruh yang negatif dari book tax differences terhadap pertumbuhan laba. Semakin tinggi nilai book tax differences yang dimiliki oleh suatu perusahaan maka pertumbuhan laba perusahaan tersebut akan semakin rendah. Artinya perbedaan antara laba akuntansi dan laba fiskal dapat dapat memberikan informasi mengenai kualitias laba yang mana salah satu indikator kualitas laba adalah pertumbuhan laba. Return on Assets (ROA) dan ukuran perusahaan (size) berpengaruh terhadap pertumbuhan laba.

Saran

Berdasarkan pembahasan dan simpulan, penelitian yang telah diungkapkan maka dapat diberikan saran- saran sebagai berikut:

1. Penelitian selanjutnya mungkin dapat mempertimbangkan untuk memperbesar sampel dengan mengambil periode waktu lebih dari dua tahun. Kemungkinan perbedaan periode pengamatan ini diperkirakan akan memberikan hasil berbeda. Oleh karena itu, di masa yang akan datang disarankan untuk menggunakan periode pengamatan yang lebih panjang.

2. Mengambil sampel perusahaan yang mengalami keuntungan maupun kerugian dalam usahanya agar dapat memberikan kondisi yang lebih nyata di lapangan. 3. Mempertimbangkan pengaruh perbedaan antara laba akuntansi dan laba fiskal

yang meliputi perbedaan permanen dan perbedaan temporer.

4. Membedakan perhitungan besar kecilnya ukuran perusahaan supaya dapat terlihat lebih jelas pengaruh book tax differences.

(15)

DAFTAR PUSTAKA

Asma, Tuti Nur. 2012. Pengaruh Aliran Kas Dan Perbedaan Antara Laba Akuntansi Dengan Laba Fiskal Terhadap Persistensi Laba. (Skripsi, Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang).

Dewi, Kartika Shintia. 2012. Analisis Pengaruh ROA, NPM, DER, dan Size Terhadap Praktik Perataan Laba (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2007-2010). (Skripsi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Diponegoro).

Djamaluddin, Subekti dan Handayani Tri Wijayanti. 2008. Analisis Perbedaan Antara Laba Akuntansi dan Laba Fiskal Terhadap Persistensi Laba, Akrual, dan Aliran Kas pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta. (Jurnal riset akuntansi Indonesia, Universitas Negeri Sebelas Maret).

Ginting, Sonya Erna. 2006. Pengaruh Perbedaan Antara Laba Akuntansi dan Laba Fiskal Terhadap Persistensi Laba. (Jurnal Akuntansi 17, Universitas Sumatera Utara, Medan).

Handayani, Richadi. 2009. Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Manajemen Laba. Jurnal Akuntansi, Universitas Diponegoro).

http://www.idx.co.id http://www.wordpress.com

Irfan, Faktkhur Haris. 2013. Pengaruh Perbedaan Laba Akuntansi Dan Laba Fiskal Terhadap Persistensi Laba Dengan Komponen Akrual Dan Aliran Kas Sebagai Variabel Moderasi (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2008-2011). (Skripsi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Diponegoro).

Lestari, Budi. 2011. Analisis Pengaruh Book-Tax Differences Terhadap Pertumbuhan Laba (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2007–2009). (Skripsi, Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro).

Martani, Aulia dan Eka Persada. 2009. Pengaruh Book Tax Gap terhadap Persistensi Laba

Millatina, Dini. 2010. Analisis Perbedaan Kandungan Informasi Komponen Laba. (Jurnal, Universitas Diponegoro).

(16)

Natalia, Justin. 2012. Rekonsiliasi Fiskal Atas Laporan Keuangan Komersial Untuk Menghitung PPh Badan Pada Perusahaan CV Tamba Palembang. (Jurnal, Akuntansi STIE MDP).

Purwanti, Sheila Nika. 2011. Pengaruh Perbedaan Antara Laba Akuntansi Dan Laba Fiskal Terhadap Persistensi Laba Pada Perusahaan Yang Listing Di Bursa Efek Indonesia. (Jurnal, Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Riau).

Rosanti, Nur Aini. 2013. Pengaruh Book Tax Differences Terhadap Perubahan Laba (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008 – 2010). (Skripsi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Diponegoro).

Suandy, Erly. 2011. Perencanaan Pajak. Jakarta: Salemba Empat

Saputro, Nugroho. 2011. Pengaruh Book-Tax Differences Terhadap Pertumbuhan Laba (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008–2010). (Skripsi, Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro).

Setiawan, Ricky. 2011. Pengaruh Return on Assets (ROA), Debt to Equity Ratio (DER), dan Price to Book Value (PBV) Terhadap Harga Saham Perusahaan Manufaktur di BEI Periode 2007-2009. (Skripsi, Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang).

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Wijayanti, Handayani Tri. 2006. Analisis pengaruh perbedaan antara laba akuntansi dan Laba Fiskal terhadap persistensi Laba, Akrual, dan Arus Kas. (Simposium Nasional Akuntansi IX, Padang).

Yulianti, Wiryandari. 2005. Hubungan perbedaan laba akuntansi & laba pajak dengan perilaku manajemen laba dan persistensi laba. (Jurnal, Universitas Indonesia).

Referensi

Dokumen terkait

Puji syukur kehadiran Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Toksisitas Spora Jamur

Hasil penelitian tersebut menunjukkan angka signifikansi jauh lebih besar dari 0,05 maka model regresi tidak dapat digunakan untuk memprediksi variabel dependen, atau dengan kata

Apabila diperhatikan dari hak dan kewajiban anak tersebut di atas merupakan suatu upaya dimana hak asasi seorang anak harus tetap diperhatikan dalam usaha

Bakoel koffie adalah kedai kopi yang terkait erat secara historis dengan toko kopi Tek Soen Hoo (atau yang sekarang dikenal dengan nama Warung Tinggi).. Ketika

Bahwa dalam rangka meningkatkan kelancaran pelaksanaan tugas - tugas operasional Pemerintah Kabupaten Aceh Timur yang lebih berdaya guna dan berhasil guna dan menindaklanjuti

Jadi, dengan hasrat untuk melahirkan modal insan yang kreatif, inovatif dan berkemahiran tinggi, m-pembelajaran adalah kaedah pengajaran dan pembelajaran yang digunakan dalam

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model penelitian dan mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kecurangan akuntansi pada Kelompok Industri Kayu di Jakarta

Pengujian dilakukan untuk mengetahui kinerja dari sebuah rangkaian yang telah digunakan, adapun proses dari pengujian yang dikerjakan, dengan cara menguji