• Tidak ada hasil yang ditemukan

BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA ( B N P B )

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA ( B N P B )"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA

( B N P B )

JI. Ir. H. Juanda 36. Jakarta 10120 Indonesia Telepon : (021) 345 8400 Fax : (021) 345 8500

Email : posko@bnpb.go.id Website : http://www.bnpb.go.id

LAPORAN HARIAN PUSDALOPS BNPB

Kamis, 12

Februari 2009

Pada hari Rabu, 11 Februari 2009 pukul 08.00 WIB hingga hari Kamis, 12 Februari 2009 pukul 08.00 WIB, dilaporkan informasi kejadian alam dan bencana di wilayah Indonesia yang diperoleh Pusdalops BNPB sebagai berikut :

I. Bencana Gempa Bumi Tektonik di Propinsi Sulawesi Utara A. Kejadian

1. Jenis Kejadian : Gempa Bumi Tektonik.

2. Waktu Kejadian : 12 Pebruari 2009, pukul 00:34:53 WIB.

3. Kekuatan : 7,4 SR.

4. Kedalaman : 10 km.

5. Pusat Gempa : 3.85 LU – 126.67 BT (112 km Tenggara Melonguane – Sulut

Gempa tersebut berpotensi Tsunami.

6. Gempa dirasakan : Lirung, VI MMI, Talaud IV-V MMI, Sangihe IV-V MMI dan Manado II-IV MMI.

7. Pada Pukul 01:46:40 WIB peringatan bahaya gempa Tsunami telah berakhir

8. Telah terjadi beberapa kali gempa susulan di atas 5.0 SR sebanyak 14 (empat belas) kali.

B. Kondisi Mutakhir

1. Korban dan kerusakan

- Korban : 1 orang luka

- kerusakan : 10 unit rumah risak ringan, 2 unit geraja rusak ringan dan 1 unit sekolah SMA rusak ringan.

2. Gempa dirasakan di Melonguane dan Talaud sangat kuat dan menimbulkan kepanikan kepada warga, sementara warga yang mengungsi di perbukitan saat ini sudah turun kembali.

C. Upaya Penanganan

1. Posko BNPB telah menyampaikan berita tersebut kepada Korem 132/Santiago, Kodim Manado dan Lanal Tahuna untuk selanjutnya diteruskan ke satuan-satuan Koramil di bawahnya.

2. Korem 132/Santiago telah menginformasikan kepada warga untuk mengungsi ketempat yang lebih aman.

3. Aparat Pemda dan TNI sedang melakukan upaya pendataan kerusakan yang diakibatkan gempa.

(2)

I.

Bencana Banjir dan Pemantauan Ancaman Banjir di Jabodetabek (Laporan Perkembangan)

A.

Kejadian

- Berdasarka informasi dari Satkorlak PB Prov. DKI Jakarta pada hari Rabu, 11 Perruari 2009 di wilayah Kec. Jatinegara Jakarta Tumur terdapat pengungsi sebanyak 776 jiwa di 11 titik daerah Kampung melayu dan Bidara Cina.

- Satlak PB Jakarta Timur telah memberikan bantuan makanan berupa nasi sebanyak 1.000 bungkus.

B.

Ketinggian Muka Air

Berdasarkan informasi dari Satkorlak PB Prov. DKI Jakarta dan Posko Banjir Dep. PU, Hari Rabu, 11 Februari 2009 pukul 00.00, 06.00, 08.00, 12.00 dan pukul 18.00 WIB, perkembangan ketinggian muka air di 3 Pintu Air dilaporkan sebagai berikut :

KATULAMPA 80 90 90 70 70 80 90 70 80 80 80 70 100 80 70 70 110 70 70 80 0 30 60 90 120 150 180 210

8-Feb 9-Feb 10-Feb 11-Feb

0:00 6:00 8:00 12:00 18:00 DEPOK 185 180 170 140 175 170 175 140 150 170 165 140 165 160 155 140 200 165 145 135 85 135 185 235 285 335

8-Feb 9-Feb 10-Feb 11-Feb

0:00 6:00 8:00 12:00 18:00 MANGGARAI 776 780 790 690 800 800 790 680 725 800 780 700 725 800 785 700 710 765 765 700 600 700 800 900 1000

8-Feb 9-Feb 10-Feb 11-Feb

0:00 6:00 8:00 12:00 18:00

Sumber :Satkorlak PB Prov. DKI Jakarta dan Posko Banjir Dep. PU.

Siaga III (>80 cm) Siaga II (>150 cm) Siaga I (>200 cm) Siaga III (>200 cm) Siaga II (>270 cm) Siaga I (>350 cm) Siaga III (>750 cm) Siaga II (>850 cm) Siaga I (>950 cm)

(3)

C.

Prakiraan Cuaca Wilayah JABODETABEK

Prakiraan cuaca wilayah JABODETABEK berlaku untuk hari Kamis, 12 Februari 2009 dilaporkan sebagai berikut :

NO L0KASI C U A C A Pagi (00.05 12.00) Siang (12.05 18.00) Malam (18.05 – 24.00) 1 JAKARTA PUSAT

Berawan dan hujan

ringan Berawan Berawan dan hujan ringan 2 JAKARTA UTARA Berawan dan hujan ringan Berawan Berawan dan hujan ringan 3 JAKARTA SELATAN Berawan dan hujan

ringan – sedang Berawan Berawan dan hujan ringan 4 JAKARTA TIMUR Berawan dan hujan ringan

– sedang Berawan Berawan dan hujan ringan 5 JAKARTA BARAT Berawan dan hujan ringan

– sedang Berawan Berawan dan hujan ringan 6 KEP. SERIBU Berawan dan hujan ringan Berawan Berawan dan hujan ringan 7 BOGOR

Berawan dan hujan

ringan-sedang Berawan dan hujan ringan Berawan dan hujan ringan – sedang 8 TANGERANG Berawan dan hujan ringan Berawan Berawan dan hujan ringan 9 DEPOK Berawan dan hujan

ringan

Berawan dan hujan ringan

Berawan dan hujan ringan – sedang

10 BEKASI Berawan dan hujan ringan Berawan Berawan dan hujan ringan Keterangan

- Hujan ringan : 1.0 – 5.0mm/jam 5 – 20 mm/hari

- Hujan sedang : 5.0 – 10mm/jam 20 – 50 mm/hari

- Hujan lebat : 10 – 20mm/jam 50 – 100 mm/hari - Hujan sangat lebat : >20 mm/jam >100 mm/hari

Peringatan Dini : Berpotensi hujan merata dengan intensitas sedang terutama pada

pagi dan malam hari.

Sumber : Badan Meteorologí Klimatologi dan Geofísika

II.

Aktivitas Gunung Api di Wilayah Indonesia(Laporan perkembangan)

A. Perkembangan situasi gunung api di Indonesia berdasarkan informasi dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi pada hari Rabu, 11 Februari 2009, 2 (dua) Gunung Api dinyatakan masih dalam status “Siaga” (Level III) yaitu :

1. Gunung Api Karangetang di Kab. Sitaro, Prov. Sulawesi Utara (Laporan Perkembangan)

Berdasarkan hasil pemantauan dan analisa data visual dan kegempaan, terhitung mulai tanggal 01 Desember 2008 pukul 13.00 WITA hingga hari Rabu, 11 Februarii 2009 pukul 06.00 WITA, status aktivitas G. Api Karangetang masih tetap dalam keadaan ”Siaga” (Level III). Hasil pemantauan G. Api Karangetang sebagai berikut:

a. Aktivitas Kegempaan

NO WAKTU JENIS GEMPA

VA VB TL TJ HMBS LTS GGRN TRS TRMR FS 1. 10 Februari 2009 00.00 – 06.00 - 4 - 2 - - - - - 3 06.00 – 12.00 2 1 - 2 - - - - - - 12.00 – 18.00 1 1 - 2 - - - - - 1 18.00 – 24.00 - - - 2 - - - - - - TOTAL I 2 6 0 8 0 0 0 0 - 4 2. 11 Februari 2009 00.00 – 06.00 - 4 - 2 - - - - - - TOTAL II 0 4 0 2 0 0 0 0 0 -

Ket : VA = Vulkanik Dalam, VB = Vulkanik Dangkal, TL = tektonik Lokal, TJ = Tektonik Jauh, HMBS = Hembusan, LTS = Letusan, GGRN = Guguran, TRS = Terasa, TRMR = Tremor, FS = Fase Banyak

(4)

b. Visual NO KONDISI WAKTU 08 Januari 2009 (00.00-06.00 WITA) 09 Februari 2009 (00.00-06.00 WITA)

1. Cuaca Terang Cerah

2. Angin Tenang Tenang

3. Pandangan - -

4. Asap Putih – tebal tinggi 100 – 500 m Putih tebal tinggi 100 m

5. Lain-lain Sinar api 10 m Sinar api 10 m

2. Gunung Api Ibu di Kab. Halmahera Barat, Prov. Maluku Utara (Laporan Perkembangan)

Berdasarkan hasil pemantauan dan analisa data visual dan kegempaan, terhitung mulai tanggal 21 April 2008 hingga hari Rabu, 11 Februari 2009 pukul 06.00 WIT, status aktivitas G. Api Ibu masih tetap dalam keadaan ”Siaga” (Level III). Hasil pemantauan G. Api Ibu sebagai berikut :

a. Aktivitas Kegempaan

NO WAKTU JENIS GEMPA

VA VB TJ HMBS LTS GGRN TRS TRMR 1. 10 Februari2009 - 00.00 – 06.00 - - 1 22 42 - - -- - 06.00 – 12.00 - - 2 26 30 - - -- - 12.00 – 18.00 - - 2 28 33 - - -- - 18.00 – 24.00 - - 3 28 29 - - -- TOTAL I 0 0 8 104 134 0 0 0 2. 11 Februari 2009 - 00.00 – 06.00 - - 2 29 35 - 1 -- TOTAL II 0 0 2 29 35 0 1 0

Ket : VA = Vulkanik Dalam, VB = Vulkanik Dangkal, TJ = Tektonik Jauh, HMBS = Hembusan, LTS = Letusan, GGRN = Guguran, TRS = Terasa, TRMR = Tremor

b. Visual NO KONDISI WAKTU 10 Februari 2009 (00.00-06.00 WITA) 11 Februari 2009 (00.00-06.00 WITA)

1. Cuaca Cerah Cerah

2. Angin Tenang Tenang

3. Pandangan Gunungapi jelas Gunung api jelas

4. Asap Putih tebal-kelabu Putih tebal - kelabu

5. Lain-lain Tinggi 400 m dari puncak Tinggi 100-400 m dari puncak

B. Rekomendasi Umum

1. Masyarakat di sekitar G. Karangetang dan G. Ibu dihimbau agar tetap tenang dan tidak mempercayai isu-isu yang tidak dapat dipertanggung jawabkan.

2. Masyarakat di sekitar G. Karangetang serta pengunjung/wisatawan tidak

diperbolehkan mendekati G. Karangetang melebihi ketinggian 500 meter.

3. Masyarakat di sekitar G. Ibu serta pengunjung/wisatawan tidak diperbolehkan mendekati G. Ibu dalam radius 2 km.

4. Jika terjadi hujan abu cukup deras, masyarakat dianjurkan menggunakan masker penutup hidung dan mulut dikarenakan abu vulkanik yang terhirup dapat mengganggu saluran pernafasan.

5. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi selalu berkoordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Satkorlak PB setempat untuk memantau perkembangan kegiatan gunung api tersebut.

(5)

III.

Prakiraan Gelombang Tinggi

Prakiraan gelombang tinggi berlaku tanggal 11 Februari 2009, pukul 07:00 WIB sampai dengan tanggal 12 Februari 2009, pukul 07:00 sebagai berikut :

2.0 - 3.0 m : Perairan Mentawai, Perairan barat Bengkulu hingga Lampung, Selat Sunda bagian selatan, Perairan selatan Jawa hingga NTB, Laut Sawu, Laut Timor, Laut Natuna, Perairan barat Kalimantan Barat, Laut Flores, Perairan selatan Sulawesi, Perairan Sangihe Talaud, Perairan Kep.Aru, Perairan selatan Merauke yang berbahaya bagi perahu nelayan dan tongkang.

3.0 – 4.0 m : Samudera Hindia selatan NTB, Perairan selatan Rote, Laut Banda, Perairan Kep.Kai hingga Tanimbar, Laut Arafuru yang berbahaya bagi perahu nelayan, tongkang, tugboat, roro, LCT dan Ferry.

Sumber : Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofísika

IV.

Berita Peringatan Dini tanggal 10-12 Pebruari 2009

- Adanya badai tropis Freddy di Samudera Hindia sebelah selatan Jawa, masih aktifnya MJO (Aliran massa udara Barat-Timur) di wilayah Indonesia khususnya bagian Barat dan Tengah serta adanya konvergensi di sepanjang Laut Seram memberi dampak terhadap besarnya potensi terjadinya hujan dengan intensitas sedang hingga lebat baik pada pagi, siang maupun malam hari.

- Wilayah yang berpotensi hujan lebat adalah : Pesisir Barat Sumatera bagian Selatan, Sumatera bagian Selatan, Bengkulu, Lampung, Jabodetabek, sebagian besar Jawa, Bali dan Nusa Tenggara, Kalimantan bagian Selatan dan Timur, Kalimantan Tengah bagian Utara dan Timur, Sulawesi bagian Utara, Barat, Tengah dan Selatan, Sulawesi Tenggara bagian Utara, Selatan dan Timur, sebagian besar Maluku dan Papua bagian Barat, Tengah dan Selatan.

- Di Sumatera bagian utara, Kalimantan Barat bagian utara, Kalimantan Tengah bagian utara, Kalimantan Timur bagian utara, Sulawesi Tengah bagian selatan, Sulawesi Utara, Maluku Utara, Papua bagian utara, Jawa bagian barat dan utara, Nusa Tenggara Timur. Antara tanggal : 13 – 16 Pebruari 2009, di Sumatera bagian selatan, Kalimantan Barat bagian selatan, Kalimantan Tengah bagian selatan, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara bagian utara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku Tenggara, Papua bagian selatan, Jawa, Bali dan Nusa Tenggara.

Sumber : Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofísika VI. Lain – lain

1. Bencana Angin Puting Beliung di Kab. Sumenep Provinsi Jawa Timur

Telah terjadi bencana angin puting beliung pada hari Rabu, 10 Pebruari 2009 di Kec. Manding (Desa Gading,Lanjuk dan Telunan). Bencana tersebut mengakibatkan 7 unit rumah rusak berat, 33 unit rumah rusak ringan dan kerugian diperkirakan mencapai Rp. 250.000.000: ( dua ratus lima puluh juta).

Upaya yang dilakukan, Wakil Bupati Kabupaten Sumenep telah meninjau lokasi dan memberikan bantuan untuk korban bencana.

(6)

2. Gempa Bumi Tektonik

- Telah terjadi gempa bumi tektonik pada Hari Rabu, 11 Februari 2009 pukul 08:50:08 WIB dengan kekuatan 5.4 SR pada kedalaman 10 Km. Pusat gempa berada pada koordinat 0.47 LS – 133.21 BT (104 km Barat Laut Manokwari – Papua Barat ). Gempa tersebut tidak berpotensi Tsunami, dilaporkan sampai saat ini belum adanya informasi korban jiwa maupun kerusakan akibat gempa tersebut.

- Telah terjadi gempa bumi tektonik pada Hari Rabu, 11 Februari 2009 pukul 11:17:29 WIB dengan kekuatan 5.6 SR pada kedalaman 10 Km. Pusat gempa berada pada koordinat 0.15 LS - 124.55 BT (181 km Tenggara Gorontolo - Sulut). Gempa tersebut tidak berpotensi Tsunami, dilaporkan sampai saat ini belum adanya informasi korban jiwa maupun kerusakan akibat gempa tersebut.

Sumber : Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofísika.

Pengawas,

Drg. Maria Sidang Doki, M.Kes

Jakarta, 12 Pebruari 2009 Ketua Kelompok Piket,

Referensi

Dokumen terkait

Tidak benar, bahwa sistem bilangan biner digunakan dalam sistem digital atau sistem digital hanya dapat mengasumsikan nilai yang berlainan.. Sistem bilangan biner tidak digunakan

Iluminasi pada naskah Serat Ambiya Skriptorium HB V mengandung makna simbolis, yaitu: (1) visualisasi simbolis berkaitan dengan kisah dalam teks; (2) gerbang

 Potensi Bencana Alam : Potensi hujan dengan intensitas sedang - lebat terdapat di wilayah Sumatera Selatan, Bengkulu, Bangka Belitung, Lampung, Sulawesi Selatan, Jawa, Bali,

 Potensi Hujan Lebat di wilayah : Aceh, Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan

 Potensi Bencana Alam : Potensi hujan dengan intensitas sedang - lebat terdapat di wilayah Bengkulu, Sumatera Selatan, Lampung, Jawa Timur, Kalimantan, Bali, NTB, NTT, Sulawesi

Berdasarkan arsitektur jaringan tersebut dilakukan proses pelatihan dengan menggunakan data pelatihan yang tersedia, jika disain JST menunjukkan akurasi yang tinggi atau

telah dikeluarkan Departemen Pertanian terdiri dan standar ransum ayam petelur untuk starter, grower, layer dengan Di samping standar ransum untuk unggas juga

Angka infeksi terkait pelayanan kesehatan dibandingkan dengan angka- angka di rumah sakit lain melalui komparasi data dasar (lihat juga PMKP.4.2, EP 2 dan