• Tidak ada hasil yang ditemukan

5 KESIMPULAN DAN SARAN. Kesimpulan dari penelitin ini adalah :

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "5 KESIMPULAN DAN SARAN. Kesimpulan dari penelitin ini adalah :"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

A. KESIMPULAN

Kesimpulan dari penelitin ini adalah :

1. Perlakuan penambahan konsentrasi titanium dioksida TiO2 1% efektif

sebagai bahan pemucat pada nugget daging merah tuna.

2. Hasil pengujian organoleptik (different test) menunjukkan bahwa : skor warna nugget penambahan TiO2 1% tidak berbeda nyata dengan kontrol.

Skor aroma nugget daging merah perlakuan tidak berbeda nyata dengan kontrol. Skor rasa nugget daging merah tuna tidak berbeda nyata dengan kontrol. Skor tekstur nugget daging merah tuna berbeda nyata dengan kontrol.

3. Penambahan TiO2 tidak berpengaruh nyata terhadap kadar protein nugget

daging merah tuna.

4. Komposisi gizi yang diperoleh : kadar protein nugget daging merah tuna selama penyimpanan 0,1 dan 2 bulan adalah 42,0 ; 37,9 dan 34,5 %. Kadar lemak nugget daging merah tuna selama penyimpanan 0,1 dan 2 bulan adalah 40,0 ; 30,4 dan 22,9 %. Kadar air nugget daging merah tuna selama penyimpanan 0,1 dan 2 bulan adalah 70,5 ; 68,9 dan 67,5 %. Kadar abu nugget daging merah tuna selama penyimpanan 0,1 dan 2 bulan adalah 4,5 ; 4,2 dan 4,0 %.

5. Evaluasi mutu yang diperoleh : kadar TVN nugget daging merah tuna selama penyimpanan 0,1 dan 2 bulan adalah 7,1 ; 7,4 dan 7,7 mg N/100g masih di bawah standar maksimum kadar TVN untuk makanan yang berasal dari ikan yaitu sebesar 30 mg N/100g (Connel, 1990). Nilai TPC

nugget daging merah tuna selama penyimpanan 0,1 dan 2 bulan adalah : 5,32 x 103 ; 7,0 x 103 dan 7,2 x 103 CFU/g masih di bawah standar yaitu sebesar 104 (BSN, 2003). Kadar TBA nugget daging merah tuna selama penyimpanan 0,1 dan 2 bulan diperoleh ; 0,38 ; 0,4 dan 0,58 manonaldehid/kg masih di bawah standar yaitu sebesar 1-2 manonaldehid/kg (Connel, 1980). Kadar Histamin nugget daging merah

(2)

74 tuna selama penyimpanan 0,1 dan 2 bulan diperoleh : 16,2 ; 20,2 dan 25,2 ppm, masih di bawah standar yaitu sebesar 50 ppm (FDA, 1995).

6. Nilai pH nugget daging merah tuna tidak berbeda nyata selama penyimpanan 0,1 dan 2 bulan adalah : 6,1 : 6,7 dan 6,6. Bilangan Peroksida nugget daging merah tuna selama penyimpanan 0,1 dan 2 bulan diperoleh : 3,8 ; 6,7 dan 8,3 millimol/g masih di bawah standar 10 – 20 millimol/g (Connell, 1980).

7. Penambahan berat badan tikus sumber protein tepung nugget daging merah tuna penyimpanan 0, 1 dan 2 bulan adalah : 89,6 g ; 88,4 g dan 82,0 g.

8. Evaluasi mutu protein nugget : daya cerna sejati pada tepung nugget

daging merah tuna penyimpanan 0, 1 dan 2 bulan adalah : 98,5 ; 98,1 dan 96,8 %. Nilai biologis protein nugget daging merah tuna penyimpanan 0, 1 dan 2 bulan adalah : 92,1 ; 93,1 dan 96,8. Nilai NPU protein nugget

daging merah tuna penyimpanan 0, 1 dan 2 bulan adalah : 90,7 ; 91,3 dan 95,1 %

B. SARAN

Diharapkan penelitian ini dapat dilanjutkan ke skala pilot plant untuk tujuan komersil.

(3)

Agricultural Chemists. Washington DC. 1141 hal.

Afrianto, E. 1995. Pengaruh Jenis Bahan Baku, Lama Penyimpanan Beku dan Metode Pengasapan terhadap Karakteristik Sosis Ikan. Tesis. Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Almatsier, S. 2002. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Andarwulan, N dan Hariyadi, P., 2004. Perubahan Mutu (Fisik, Kimia, Mikrobiologi) selama Pengo lahan dan Penyimpanan Produk Pangan. Pusat Studi Pangan dan Gizi, IPB

Apriyantono, A., D. Fardiaz, N.L. Puspitasari, Sedarnawati dan S. Budiyanto, 1989. Analisis Pangan. Pusat Antar Universitas. Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Arpah, 2001. Penentua n Kadar Kadaluarsa Produk Pangan. Buku dan Monograf. IPB. Bogor.

Arannilewa, S.T, Salawu, S.O, Sorungbe, A.A and Ola-Salawu, B.B., 2005. Effect on Frozen Period on the Chemical, Microbiological and Sensory Quality of Frozen Tilapia Fish (Sarotherodun galiaenus). African Journal of Biotechnology Vol. 4 (8), pp. 852-855, August, 2005.

Astawan, M. 2004. Ikan yang sedap dan bergizi. Tiga Serangkai. Solo.

Aswar. 1995. Pembuatan Fish Nugget dari Ikan Nila merah (Oreochromis sp ). Skripsi, Program Studi Teknologi Hasil Perikanan Fakultas Perikanan. Institut Pertanian Bogor.

Balai Besar Penge mbangan dan Pengendalian Hasil Perikanan, 2001. Analisis Kadar Histamin. BBPPHP, Jakarta.

---, 2003. Maksimalisasi Pemanfaatan Ikan Tangkapan Laut. SEAFDEC dan DIRJEN TANGKAP DKP, Jakarta.

Borgstrom, G., 1965. Fish as Food. Volume IV Part 2. Academic Press, Inc. Connel, J.J., 1980. Control Fish Quality. Second Edition. Fishing News Book Ltd Dahuri, R. 2004. Gerakan Makan Ikan, Budaya Bahari, dan Kualitas Hidup

(4)

De Man, J.M. 1997. Kimia Makanan. Terjemahan Kosasih Padmawinata. Penerbit ITB. Bandung.

Depkes, 1999. Peraturan Menteri Kesehatan RI No 1168/Menkes/PER/XI/ 1999 Tentang Bahan Tambahan Makanan. Jakarta.

Direktorat Jenderal Perikanan, 1983. Sumberdaya Perikanan Laut di Indonesia. Jakarta.

---, 2003. Buku Statistika Perikanan, DKP, Jakarta. Djazuli, N., Sutimantoro, A. Chaidir, T. Istihastuti dan Widarto, 2001. Teknologi

Pengolahan Surimi dan Produk Fish Jelly. BPPMHP, Jakarta. Djuhanda, T. 1981. Dunia Ikan. Armico, Bandung

Dyer, W.J and J.R. Dingle. 1961. Fish as Food. Akcademic Press. New York, London.

Elingsari, T. 1994. Penggolahan Fish Nugget dari Ikan Tenggiri (Scomberomorus commerson). Skripsi, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Fardiaz, D. Kamaboko Produk Olahan Ikan yang Berpotensi untuk Dikembangkan. Media Teknologi Pangan. Vol 1 (2). Bogor.

Fardiaz, S. 1995. Pengembangan Industri Pengolahan Hasil Perikanan di Indonesia, Tantangan dan Harapan Sistem Jaminan Mutu. Buletin Teknologi dan Industri Pangan. I : 65-73

Girard, J.P. 1992. Technology of Meat and Meat Products. Ellis Horwood. New York.

Gratham, G.J. 1981. Minced Fish Technology. Review Food and Agriculture Organization of The United Nation, Rome.

Hadiwiyoto, S. 1993. Teknologi Pengolahan Hasil Perikanan, Fakultas Teknologi Pertanian UGM. Liberty. Yogyakarta.

Handayani, C.A., 2005. Pembuatan Tepung Kedelai Kaya Isoflavon melalui Ekstraksi Asetonitril dan Hidrolisis Bromelin serta Evaluasi Nilai Gizi Proteinnya secara Biologis.

Hendriawan, B. 2002. Kemampuan Pembentukan Gel Surimi Daging Merah Ikan Tuna (Thunnus sp) dengan Perlakuan Frekuensi Pencucian, Program Studi Teknologi Hasil Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor.

(5)

http://ruby.colorado.edu/~smyth/min/tio2.html [ 10 Juli 2005] http://www.jakartafishport.com/ikan-tuna.jpg [ 2 Agustus 2006]

Hultin, H.O. 1993. Oxidation of Lipids in Seafoods In Seafoods : Chemistry, Processing Technology and Quality. Shahidi, F. and J.R. Botta (Eds.). Blackie Academic & Profesional. London.

Ilyas, S. 1972. Teknologi Refrigerasi Hasil Perikanan . Jilid I. Teknik Pendinginan Ikan. Penerbit. CV. Paripurna. Jakarta.

Jebsen, N.D., 1983 Fundamental of Canning T echnology. Thae AVI Publishing Company, Inc. Wesport, Connecticut.

Kamallan, M.T. 1988. Pengaruh Konsentrasi Bahan Pengikat dan Sodium Tripolypospat terhadap Mutu dan daya Awet Kamaboko Ikan Pari Kelapa. Skripsi, Fakultas Teknologi Hasil Perikanan, Institut Pertanian Bogor. Karmas, E. 1982. Meat, Poultry and Sea Food Technology. Recent

Development. Noyes Data Corporation, Park Ridge. New Jersey. USA. Kramlich, W.E. 1981. Sausage Product. In : Price, J.F. and B.S. Schewiger

(eds). The Science of Meat Product. W.H. Freeman and Co., San Fransisco.

Labuza, T.P., 1982. Shelf- life Dating of Foods Westport, Connecticut 06880 USA : Food and Nutrition Press. Inc.

Learson, R.J. and J.D. Kaylor. 1990. Pelagic Fish. In The Sea Food Industry. Editor. R.E. Martin and G.J. Flick. Van Nastrand. New York.

MacDougall, D.B., 2002. Colour in Food. Improving Quality. Woodhead Publishing Limited and CRC Press, LLC. New York.

Maghfiroh, I. 2000. Pengaruh Penambahan Bahan Pengikat Terhadap Karaktristik Nugget dari Ikan Patin (Pangasius hypothalamus). Skripsi, Program Studi Teknologi Hasil Perikanan, Fakultas Perikanan Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Mallikage, M., 2001. The Effect of Different Cooling System on Quality of Pelagic Species. UNU-Fisheries Training Programme.

Marlupi, I. 2003. Desinfeksi Escherichia coli Melalui FotokatalisisTitanium Dioksida (TiO2) Bubuk Fase Rutile. Skripsi. Jurusan Fisika, Fakultas

(6)

Mannullang, M. dan T. Elingsari. 1995. Hasil Penelitian : Pengaruh Bahan Pengikat dan Emulsifier terhadap Mutu Nugget Ikan (Scomberomorus commerson) selama Penyimpanan Pada Suhu beku. Buletin Tekno logi dan Industri Pangan.

Meilgaard, M., Civille, G.V. and Carr B.T., 1999. Sensory Evaluation Techniques 3rd Edition. CRC Press. Boca Raton London New York Washington, D.C. p 79-82.

Muchtadi, D. 1993. Evaluasi Nilai Gizi Pangan. PAU Pangan dan Gizi, IPB, Bogor.

Muchtadi, T.R. 1997. Teknologi Proses Pengolahan Pangan. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Pusat Antar Universitas Pangan Dan Gizi. Institut Pertanian Bogor.

Moeljanto, 1979. Pemanfaatan Limbah Perikanan, Balai Penelitian Teknologi Perikanan. Jakarta.

Nakai, S. And H.W Modler, 2000. Food Protein, Processing Application. Wiley VCH. New York.

Okada, M. 1990. Fish and Raw Material. In science of Processing Marine Food Product. Vol. I. editor. T. Motohiro, H. Kadota. K. Hashimoto. M. Katayama and T. Tokunaga. Japan International Coorporation Agency. Hyoga International Centre Japan.

Pigott, G.M. and B.W. Tucker. 1990. Seafod, Effect of Technology on Nutrition. Marcel Dekker, Inc. New York.

Pisula, A. 1984. Meat Processing. FAO, Rome. Italy.

Prayitno, E. 2003. Kajian Proses Nugget dari Surimi ikan Manyung (Arius thalassinus) dengan Bahan Tambahan Gelatin dari Kulit Ikan Tuna. Tesis. Program Pascasarjana. Institut Pertanian Bogor.

Purnomo, H 1995. Aktivitas Air dan Peranannya dalam Pengawetan Pangan. UI Press.

Pusparini, 2003. Pemanfaatan Tepung Sukun (Altocarphus altilis) sebagai Bahan Pengikat Pada Pembuatan Kamaboko Daging Merah Ikan Tuna Mata Besar (Thunnus obesus). Skripsi. Program Studi Teknologi Pengolahan Hasil Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Ratnaningsih, 1999. Pembuatan Nugget Sebagai Pemanfaatan Daging Merah Tuna (Thunnus Obesus). Skripsi. Jurusan Teknologi Hasil Perikanan, Fakultas Teknologi Hasil Perikanan Dan Ilmu Kelautan, IPB, Bogor.

(7)

Rosenthal, A.J. 1999. Food Texture Measurement and Perception. An Aspen Publication. Gaithersburg, Maryland.

Saanin, H. 1984. Taksonomi dan Kunci Identifikasi Ikan, Bina Cipta. Jakarta. Sediaoetama, A.J. Ilmu Gizi untuk Profesi dan Mahasiswa. Dian Rakyat, Jakarta.

Shimizu, Y, Toyohara H and Lanier, T.C. 1992. Surimi Production from Fatty and Dark-Fleshed Fish Species. In Surimi Techology. T.C. Lanier, C.M. Lee (Eds.) New York Marcell Dekker.

Sianipar, D. T. 2003. Pengaruh Kombinasi Bahan Pengikat Dan Bahan PengisiTerhadap Sifat Fisik, Kimia Serta Palatibilitas Fish Nugget Dari Daging Merah Ikan Tuna (Thunnus obesus). Skripsi Jurusan Teknologi Hasil Perikanan, Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor, IPB.

Soekarto, S.T. 1985. Penelitian Organoleptik untuk Industri Pangan dan Hasil Pertanian. Bharata Karya Aksara, Jakarta.

Stanby, M. 1963. Industry Fishery Technology. Reinhold Publishing Corp. Washington.

Stanley, D.W. 1987. Food Texture and Microstruture, In: Moskowitz, H.R. Food Texture, Instrument and Sensory Measurement. Marcel Dekker. New York.

Steel. R.G.D. , dan J.H. Torrie. 1995. Prinsip dan Prosedur Statistika : Suatu Pendekatan Biometrik. Diterjemahkan B. Sumantri. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Sudarmaji, S., Horyono B.S dan Suhardi. 1989. Analisa Bahan Makanan dan Pertanian. Yogyakarta : PAU Pangan & Gizi, UGM.

Sudana, A.A. 2003. Deposisi dan Karakterisasi Lapisan Tipis Titanium Doksida (TiO2) dalam Proses Desinfeksi Escherichia coli. Skripsi. Jurusan Fisika,

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, IPB, Bogor.

Suhendar, 2003. Pemanfaatan Daging Merah Ikan Tuna (Thunnus albacores) Sebagai Produk Sosis (Frankfurter). Skripsi. Teknologi Hasil Perikanan, Fakultas Perikanan Dan IlmuKelautan, IPB< Bogor.

Suzuki, T. 1981. Fish Krill Protein Procesing Technology. Aplied Science Publisher, Ltd. London.

Syarief, R. dan H. Halid, 1995. Teknologi Penyimpanan Pangan. Penerbit Arcan. Jakarta.

(8)

Syartiwidya, 2003. Kajian Tekstur dan Perubahan Mikrostruktur Nugget Ikan Selama Pengolahan dan Penyimpanan. Tesis. Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Taub, I.A. and R.P. Singh , 1998. Food Sotrage Stability. CRC Press. New York. Walstra, P. 1996. Dispersed Systems: Basic Considerations. In : Food

Chemestry. Owen F. Fenema. New York : Marcel Dekker, Inc.

Winarno, F.G., 1993. Pangan, Gizi, Teknologi dan Konsumen. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

---, 1997. Kimia Pangan dan Gizi. PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta

Watanabe, S. 1990. The Cemisrtry of protein from Marine Animals. In. Food Science of Processing Marine Food Product.. Vol. I. Editor. T. Motohiro, H. Kadota, K. Hashimoto, M. Kayama. T, Tokunaga. Japan International Coorporation Agency. Hyoga. International Centre Japan.

www.webelement.com/webelements/compounds.html [ 10 Juli 2005]

Xiong, Y.L. 2000. Meat Processing. In: Nakai, S and H.W. Modler. Food Protein, Processing Aplications. Wiley VCH. New York.

Young, K.W., S.L. Neuman, A.S. McGill dan R. Hardy. 1980. In The Use of Dilute Solutions of Hydrogen Peroxide of White Fish Fless. J.J. Connell (Ed.) Advances in Fish Science and Technology. Fishing News Book Ltd. Farnham, Surrey, England.

(9)

Lampiran 1 Contoh format uji pembedaan : Difference from control test

Nama : ... Tanggal Pengujian : ... Atribut Sensori : Aroma

Instruksi Uji :

1. Silahkan dibandingkan sampel yang akan diuji berikut dari kiri ke kanan dengan contoh pembanding (kode K)

2. Hiruplah aroma sampel sebanyak dua kali dengan cara didekatkan pada hidung dengan jarak 10 cm dari hidung.

3. Nyatakan intensitas pebedaan tersebut pada tabel di bawah ini dengan cara diberi tanda check list (v)

Kode sampel Aroma Nilai Tidak berbeda 0 Sedikit berbeda 1 Hampir berbeda 2 Berbeda 3

Lebih dari berbeda 4 Sangat berbeda 5 Sangat berbeda sekali 6

(10)

Lampiran 2 Hasil analisis sidik ragam derajat putih Sumber Keragaman Derajat Bebas Jumlah Kuadrat Kuadrat Tengah F Hit Perlakuan 4 1.235,597 308,89 782** Galat 5 1,9738 0,395 Total 9 1.237,5708 Keterangan : F tab (0,05) = 5,19 dan F tab (0,01) = 11,39 ** = sangat berbeda nyata (p<0,01)

Lampiran 3 Uji Lanjut Tukey derajat putih

Perlakuan Rata-rata Superskrip

A0 10.16 a A1 10.45 a A2 13,92 b A3 14,88 c A4 22,64 d K 22.85 d

(11)

Lampiran 4 Uji pembeda warna nugget daging merah tuna Panelis K (kontrol) A0 (0 %) A1 (0,25 %) A2 (0,50 %) A3 (0,75 %) A4 (1 %) 1 0 4 3 3 3 2 2 1 6 5 5 4 0 3 0 5 1 3 3 0 4 2 3 6 5 1 1 5 0 5 3 2 3 1 6 0 3 2 3 3 1 7 0 3 4 3 3 2 8 1 6 5 5 4 1 9 1 6 5 5 5 1 10 0 6 6 6 6 1 11 0 4 4 3 3 0 12 0 5 3 3 3 0 13 1 6 5 4 3 2 14 0 4 4 4 3 1 15 1 6 5 3 3 0 16 1 6 6 6 5 1 17 0 2 2 3 1 1 rata-rata 0.5 4.7 4.1 3.9 3.3 0.9 sd 0.607 1.318 1.474 1.182 1.225 0.676 n 17 17 17 17 17 17 sg 1.009 1.111 0.921 1.014 0.617 s1-s2 0.346 s1-s3 0.381 s1-s4 0.316 s1-s5 0.348 s1-s6 0.212 thit -12.923 -10.030 -11.548 -8.966 -6.671 t0,05 2.037 * * * * tn Kesimpulan :

Warna nugget pada perlakuan A4 tidak berbeda dengan kontrol, sedangkan perlakuan A0, A1, A2, dan A3 berbeda.

(12)

Lampiran 5 Uji pembeda aroma nugget daging merah tuna Panelis K (kontrol) A0 (0 %) A1 (0,25 %) A2 (0,50 %) A3 (0,75 %) A4 (1 %) 1 2 1 1 1 1 1 2 1 1 2 1 1 0 3 0 1 2 1 2 0 4 1 1 1 1 2 1 5 1 3 1 2 1 1 6 0 2 1 1 1 2 7 0 1 2 1 1 1 8 0 3 2 1 1 1 9 1 3 2 1 2 2 10 0 2 1 1 1 0 11 0 1 0 1 1 1 12 1 1 1 2 1 0 13 0 1 1 1 1 1 14 0 1 1 1 1 2 15 3 1 1 2 1 2 16 1 1 1 1 1 1 17 1 1 1 2 2 1 rata-rata 0.7 1,5 1,2 1,2 1,2 1,0 sd 0,824 0,776 0,546 0,424 0,424 0,686 n 17 17 17 17 17 17 sg 0,896 0,856 0,769 0,778 0,859 s1-s2 0,307 s1-s3 0,294 s1-s4 0,264 s1-s5 0,267 s1-s6 0,294 thit -2,297 -2,002 -1,784 -1,984 -0,799 t0,05 2,037 * tn tn tn tn Kesimpulan :

Aroma nugget pada Perlakuan A1, A2, A3 dan A4 tidak berbeda dengan kontrol, sedangkan A0 berbeda.

(13)

Lampiran 6 Uji pembeda rasa nugget daging merah tuna Panelis K (kontrol) A0 (0 %) A1 (0,25 %) A2 (0,50 %) A3 (0,75 %) A4 (1 %) 1 1 2 1 1 2 0 2 0 1 1 3 1 1 3 1 1 2 2 1 1 4 0 1 1 1 1 1 5 0 1 1 1 1 0 6 3 1 1 1 1 1 7 0 2 1 1 1 1 8 1 1 3 2 1 2 9 1 2 1 1 2 1 10 0 1 1 1 2 1 11 0 1 1 1 1 1 12 0 1 1 1 1 1 13 1 1 1 1 1 2 14 2 1 1 1 1 2 15 0 2 1 1 1 1 16 2 1 1 1 2 1 17 1 1 2 1 1 2 rata-rata 0.8 1.2 1.2 1.2 1.2 1.1 sd 0.876 0.424 0.546 0.546 0.424 0.582 n 17 17 17 17 17 17 sg 0.689 0.730 0.730 0.689 0.744 s1-s2 0.236 s1-s3 0.250 s1-s4 0.250 s1-s5 0.236 s1-s6 0.255 thit -1.993 -1.879 -1.879 -1.993 -1.383 t0,05 2.037 tn tn tn tn tn Kesimpulan :

Rasa nugget pada semua perlakuan A0, A1, A2, A3 dan A4 tidak berbeda dengan kontrol.

(14)

Lampiran 7 Uji pembeda tekstur nugget daging merah tuna Panelis K (kontrol) A0 (0 %) A1 (0,25 %) A2 (0,50 %) A3 (0,75 %) A4 (1 %) 1 1 1 3 2 0 2 2 1 2 4 3 3 2 3 0 3 3 5 1 1 4 1 3 4 1 2 1 5 2 1 5 3 4 3 6 0 3 3 1 1 3 7 0 2 3 1 3 1 8 1 1 3 2 4 1 9 3 5 4 4 4 2 10 0 4 3 5 2 4 11 0 2 3 3 1 2 12 1 3 4 1 2 1 13 1 0 3 4 1 1 14 0 3 4 4 3 2 15 0 4 1 3 3 3 16 0 5 5 4 4 3 17 1 4 2 2 3 2 rata-rata 0.7 2.7 3.4 2.8 2.4 2,0 sd 0.824 1.404 0.967 1.339 1.239 0.907 n 17 17 17 17 17 17 sg 1.151 0.898 1.111 1.052 0.867 s1-s2 0.395 s1-s3 0.308 s1-s4 0.381 s1-s5 0.361 s1-s6 0.297 thit -5.065 -8.595 -5.555 -4.726 -4.354 t0,05 2.037 * * * * * Kesimpulan :

Tekstur nugget pada semua perlakuan A0, A1, A2, A3 dan A4 berbeda dengan kontrol

(15)

Lampiran 8 Hasil analisis sidik ragam kadar protein nugget terhadap TiO2

Sumber keragaman

Derajat bebas JK KT F hitung

Perlakuan 4 0,046 0,0115 0,03tn

Galat 15 5,12 0,34

Total 19 5,166

Keterangan : F tab (0,05) = 3,06 dan F tab (0,01) = 4,89 tn = tidak berbeda

Lampiran 9 Hasil analisis sidik ragam kadar protein nugget

Sumber keragaman

Derajat bebas JK KT F hitung

Perlakuan 5 745,4 149,1 48,41**

Galat 6 18,49 3,08

Total 11 763,89

Keterangan : F tab (0,05) = 4,39 dan F tab (0,01) = 8,75 ** = sangat berbeda nyata (P<0,01)

Lampiran 10 Hasil uji beda Tukey rata-rata kadar protein nugget

Perlakuan Rerata Superskrip

B2 34,46 a B1 37,94 ab B0 42,00 bc DP2 45,50 c DP1 50,90 d DP0 57,96 e

(16)

Lampiran 11 Hasil analisis sidik ragam kadar lemak nugget

Sumber keragaman

Derajat bebas JK KT F hitung

Perlakuan 5 955,50 191,1 335,3**

Galat 6 3,39 0,57

Total 11 998,89

Keterangan : F tab (0,05) = 4,39 dan F tab (0,01) = 8,75 ** = sangat berbeda nyata (P<0,01)

Lampiran 12 Hasil uji beda Tukey rata-rata kadar lemak nugget

Perlakuan Rerata Superskrip

DP2 13,80 a DP1 16,20 b DP0 18,00 b B2 22,86 c B1 30,39 d B0 40,00 e

Lampiran 13 Hasil analisis sidik ragam kadar air nugget

Sumber keragaman

Derajat bebas JK KT F hitung

Perlakuan 5 89,15 17,83 14,04**

Galat 6 7,63 1,27

Total 11 96,78

Keterangan : F tab (0,05) = 4,39 dan F tab (0,01) = 8,75 ** = sangat berbeda nyata (P<0,05)

Lampiran 14 Hasil uji beda Tukey rata-rata kadar air nugget

Perlakuan Rerata Superskrip

B2 67,50 a B1 68,90 ab B0 70,50 b DP2 72,50 bc DP1 73,47 cd DP0 75,50 d

(17)

Lampiran 15 Hasil analisis sidik ragam kadar abu nugget

Sumber keragaman

Derajat bebas JK KT F hitung

Perlakuan 5 19,35 3,87 29,77**

Gala t 6 0,80 0,13

Total 11 20,15

Keterangan : F tab (0,05) = 4,39 dan F tab (0,01) = 8,75 ** = sangat berbeda nyata (P<0,01)

Lampiran 16 Hasil uji beda Tukey rata-rata kadar abu nugget

Perlakuan Rerata Superskrip

B2 4,00 a B1 4,20 a B0 4,50 a DP2 6,20 b DP1 6,80 b DP0 7,10 b

Lampiran 17 Hasil analisis sidik ragam pH nugget

Sumber keragaman

Derajat bebas JK KT F hitung

Perlakuan 3 0,245 0,082 2,48tn

Galat 4 0,13 0,033

Total 7 0,375

Keterangan : F tab (0,05) = 6,59 dan F tab (0,01) = 16,69 tn = tidak berbeda nyata (P>0,05)

(18)

Lampiran 18 Hasil analisis sidik ragam TVN nugget

Sumber keragaman

Derajat bebas JK KT F hitung

Perlakuan 3 39,375 13,125 97,22**

Galat 4 0,54 0,135

Total 7 39,915

Keterangan : F tab (0,05) = 6,59 dan F tab (0,01) = 16,69 ** = sangat berbeda nyata (P<0,01)

Lampiran 19 Hasil uji beda Tukey rata-rata TVN nugget

Perlakuan Rata-rata Superskrip

B0 7,1 a

B1 7,4 a

B2 7,7 a

DP 12,5 b

Lampiran 20 Hasil analisis sidik ragam TPC nugget

Sumber keragaman

Derajat bebas JK KT F hitung

Perlakuan 3 0,036 0,012 0,0004tn

Galat 4 115,100 28,775

Total 7 115,136

Keterangan : F tab (0,05) = 6,59 dan F tab (0,01) = 16,69 tn = tidak berbeda nyata (P>0,05)

(19)

Lampiran 21 Hasil analisis sidik ragam Bilangan Peroksida nugget

Sumber keragaman

Derajat bebas JK KT F hitung

Perlakuan 3 24,445 8,148 26,20**

Galat 4 1,249 0,312

Total 7 25,694

Keterangan : F tab (0,05) = 6,59 dan F tab (0,01) = 16,69 ** = sangat berbeda nyata (P<0,01)

Lampiran 22 Hasil uji beda Tukey rata-rata Bilangan Peroksida nugget

Perlakuan Rata-rata Superskrip

B0 3,77 a

DP 4,81 b

B1 6,67 c

B2 8,33 d

Lampiran 23 Hasil analisis sidik ragam TBA nugget

Sumber keragaman

Derajat bebas JK KT F hitung

Perlakuan 3 0,0678 0,0226 8,68*

Galat 4 0,0104 0,0026

Total 7 0,0782

Keterangan : F tab (0,05) = 6,59 dan F tab (0,01) = 16,69 * = berbeda nyata (P<0,01)

Lampiran 24 Hasil uji beda Tukey rata-rata TBA nugget

Perlakuan Rata-rata Superskrip

DP 0,34 a

B0 0,38 a

B1 0,40 a

(20)

Lampiran 25 Hasil analisis sidik ragam Nilai Histamin nugget

Sumber keragaman

Derajat bebas JK KT F hitung

Perlakuan 3 117,84 39,28 27,18**

Galat 4 5,78 1,445

Total 7 123,62

Keterangan : F tab (0,05) = 6,59 dan F tab (0,01) = 16,69 * = berbeda nyata (P<0,01)

Lampiran 26 Hasil uji beda Tukey rata-rata Nilai Histamin nugget

Perlakuan Rata-rata Superskrip

DP 15,60 a

B0 16,20 a

B1 20,20 b

B2 25,20 c

Lampiran 27 Hasil analisis sidik ragam pertambahan berat badan tikus

Sumber keragaman Derajat bebas JK KT F hitung Perlakuan 5 39127,1 7852,42 72,51** Galat 24 2599,2 108,30 Total 29 41726,3

Keterangan : F tab (0,05) = 2,62 dan F tab (0,01) = 3,90 ** = sangat berbeda nyata (P<0,01)

Lampiran 28 Hasil uji beda Tukey rata-rata pertambahan berat badan tikus

Perlakuan Rata-rata Superskrip Non Protein -8,4 a Kasein (A) 53,8 b B2 82 c B1 88,8 cd B0 89,6 cd DP 94,8 d

(21)

Lampiran 29 Hasil analisis sidik ragam efisiensi ransum tikus Sumber keragaman Derajat bebas JK KT F hitung Perlakuan 5 4706,3 941,26 77,79** Galat 24 290,3 12,10 Total 29 4996,6

Keterangan : F tab (0,05) = 2,62 dan F tab (0,01) = 3,90 ** = sangat berbeda nyata (P<0.01)

Lampiran 30 Hasil uji beda Tukey rata-rata efisiensi ransum tikus

Perlakuan Rata-rata Superskrip

Non Protein -5,41 a Kasein (A) 23,37 b B1 27,97 c B0 28,35 c B2 28,71 c DP 30,22 c

Lampiran 31 Hasil analisis sidik ragam konsumsi ransum tikus

Sumber keragaman Derajat bebas JK KT F hitung Perlakuan 5 109729,9 21946 22,09** Galat 24 23844,4 993,52 Total 29 133574,3

Keterangan : F tab (0,05) = 2,62 dan F tab (0,01) = 3,90 ** = sangat berbeda nyata (P<0.01)

Lampiran 32 Hasil uji beda Tukey rata-rata konsumsi ransum tikus Perlakuan Rata-rata Superskrip

Non Protein 153,6 a Kasein (A) 231,4 b B2 285,8 c B0 313,4 cd B1 316,4 cd DP 321,2 d

(22)

Lampiran 33 Hasil analisis sidik ragam Daya Cerna (DC) sejati tikus Sumber keragaman Derajat bebas JK KT F hitung Perlakuan 4 9,707 2,426 6.06** Galat 21 8,409 0,400 Total 25 1,116

Keterangan : F tab (0,05) = 2,84 dan F tab (0,01) = 4,41 ** = sangat berbeda nyata (P<0,01)

Lampiran 34 Hasil uji beda Tukey rata-rata Daya Cerna (DC) sejati tikus

Perlakuan rata-rata superskrip

Kasein (A) 97,610 ab

B1 98,069 bc

B0 98,481 c

B2 96,813 a

DP 98,458 c

Lampiran 35 Hasil analisis sidik ragam Nilai Biologis (NB) tikus

Sumber keragaman Derajat bebas JK KT F hitung Perlakuan 4 184,425 46,106 4.14* Galat 21 233,861 11,136 Total 25 418,286

Keterangan : F tab (0,05) = 2,84 dan F tab (0,01) = 4,41 * = berbeda nyata (P<0,05)

Lampiran 36 Hasil uji beda Tukey rata-rata Nilai Biologis (NB) tikus

Perlakuan rata-rata superskrip

Kasein (A) 97,610 b

B1 93,105 a

B0 92,080 a

B2 96,813 ab

(23)

Lampiran 37 Hasil analisis sidik ragam Nilai Protein Utilization (NPU) tikus Sumber keragaman Derajat bebas JK KT F hitung Perlakuan 4 146,761 36,690 3,90* Galat 21 197,597 9,409 Total 25 344,358

Keterangan : F tab (0,05) = 2,84 dan F tab (0,01) = 4,41 * = berbeda nyata (P<0,05)

Lampiran 38 Hasil uji beda Tukey rata-rata Nilai Protein Utilization (NPU) tikus

Perlakuan rata-rata superskrip

Kasein (A) 96,823 b

B1 91,292 a

B0 90,683 a

B2 95,083 ab

(24)

Lampiran 39 Hasil perhitungan daya cerna, nilai biologis dan Net Protein Utilization pada tikus

Perlakuan Jumlah konsumsi makan (g) Jumlah protein intake (g) Jumlah N urine (%) Jumlah N feses (g) DC (%) NB NPU Kasein-1 83.5 8.35 0.013 0.176 97.913 99.107 97.039 Kasein-2 74.8 7.48 0.008 0.250 96.681 99.571 96.266 Kasein-3 77.4 7.74 0.020 0.191 97.555 98.637 96.225 Kasein-4 108.9 10.89 0.003 0.188 98.290 99.854 98.146 Kasein-5 74.6 7.46 0.016 0.180 97.610 98.799 96.438 rata-rata 83.84 8.384 0.012 0.197 97.610 99.194 96.823 DP-1 100.1 10.01 0.061 0.274 97.280 97.763 95.104 DP-2 134.1 13.41 0.088 0.225 98.335 97.062 95.446 DP-3 138.3 13.83 0.282 0.123 99.123 83.188 82.459 DP-4 138.9 13.89 0.158 0.176 98.745 93.474 92.301 DP-5 135 13.5 0.142 0.163 98.805 93.479 92.363 rata-rata 129.28 12.928 0.146 0.192 98.458 92.993 91.535 B0-1 130.4 13.04 0.189 0.284 97.835 94.866 92.813 B0-2 134.9 13.49 0.178 0.198 98.545 93.278 91.921 B0-3 98.0 9.80 0.246 0.173 98.252 85.346 83.854 B0-4 146.4 14.64 0.169 0.144 99.028 91.888 90.995 B0-5 111.7 11.17 0.078 0.142 98.744 95.024 93.831 rata-rata 124.28 12.428 0.172 0.188 98.481 92.080 90.683 B1-1 120.2 12.02 0.147 0.338 97.202 96.364 93.668 B1-2 109.3 10.93 0.149 0.157 98.579 91.222 89.926 B1-3 126.8 12.68 0.222 0.294 97.695 94.011 91.844 B1-4 107.6 10.76 0.138 0.122 98.882 89.339 88.34 B1-5 115.3 11.53 0.145 0.234 97.985 94.587 92.681 rata-rata 115.84 11.584 0.160 0.229 98.069 93.105 91.292 B2-1 95.9 9.59 0.022 0.295 96.941 96.942 96.185 B2-2 116.6 11.66 0.077 0.396 96.619 96.619 95.001 B2-3 105.8 10.58 0.056 0.465 95.621 95.621 94.529 B2-4 120.0 12.00 0.116 0.299 97.523 97.523 94.352 B2-5 131.2 13.12 0.094 0.348 97.361 97.361 95.347 rata-rata 113.9 11.39 0.073 0.361 96.813 96.813 95.083

Referensi

Dokumen terkait

mengajar merupakan suatu proses yang mengandung serangkain perbuatan guru dan siswa atas hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi pembelajaran untuk

Tapi dari sisi lain usaha untuk meneliti dimana konsentrasi tegangan yang diakibatkan daya dorong propeller masih kurang dilakukan Untuk tugas akhir ini analisa

Kepemilikan Manajerial adalah dimana manajemen memiliki proporsi saham dari perusahaan yang mereka kelola, yaitu kepemilikan saham yang dimiliki oleh Board of

Pembina mengajak anak-anak membaca 1 Raja-raja 3: 16 – 23 Pembina jelaskan bahwa semua orang yang ada di ruangan istana itu menjadi bingung dengan masalah ini, betapa

Bahasannya mencakup sekilas tentang integrasi sistem RF, teknik ekstraksi data dan ekstraksi informasi sektor dokumentasi, dengan fokus bahasan pada perbedaan

Untuk mewujudkan hal tersebut, sekaligus sebagai amanat produk perundang-undangan yang ada (diantaranya Inpres No 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi

Menghitung nilai rata-rata FS, CA, IS, dan ES dengan menjumlahkan nilai- nilai yang diberikan pada variabel dari masing-masing dimensi yang membagi dengan jumlah variabel