1 BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam melakukan sebuah penjualan, diperlukan berbagai cara untuk mempromosikannya. Salah satunya dengan menggunakan event sebagai media promosi yang dilakukan oleh bagian kehumasan atau public relations dalam sebuah perusahaan. Hal tersebut terdapat dalam buku Kotler dan Keller, dimana event dan experience merupakan salah satu bagian dari bauran promosi komunikasi. Event tersebut memiliki berbagai macam bentuk, diantaranya adalah special event, launching product, pameran, dsb.
Di Indonesia, kegiatan pameran termasuk salah satu kegiatan eksternal kehumasan yang sering dilakukan akhir-akhir ini dan merupakan media promosi. (Lidia Evelina. 2007. p3). Sebagaimana diketahui hasil sebuah penelitian menunjukkan bahwa seseorang memperoleh pengetahuannya 75% dari penginderaan secara visual, 13% secara auditif, dan 12% melalui indera lainnya. Hal ini merupakan suatu bukti bahwa event seperti pameran berdampak luas bagi pengunjung maupun peserta pameran, karena dengan mengikuti pameran, mereka akan menemukan banyak hal yang dapat dilihat secara langsung sehingga pengetahuannya akan suatu produk atau perusahaan menjadi bertambah. (Lidia Evelina. 2007.p6).
Pada dasarnya, sebuah definisi pameran yaitu event masyarakat yang diselenggarakan oleh suatu organisasi independent dan terbuka untuk umum. (Lidia Evelina. 2007. p4) Berbagai event organizer yang ada seperti Debindomulti
Adhiswasti, Dyandra Promosindo, Panorama Convex dan Neo Promosindo menyelenggarakan bermacam-macam pameran dan salah satunya yaitu pameran franchise.
Pameran franchise merupakan sesuatu yang cukup sering diadakan saat ini oleh berbagai event organizer melihat banyaknya bisnis franchise yang mulai berkembang. Arti sederhana dari franchise itu sendiri adalah menduplikasi kesuksesan suatu usahakepada pihak lain. (Hendry E. Ramdhan. 2011, p7). Pertumbuhan Franchise di Indonesia berawal dari masuknya waralaba asing pada tahun 80-90an. Ketua Dewan Pengarah Perhimpunan Waralaba & Lisensi Indonesia (Wali), Amir Karamoy mengatakan, tahun 2011 ada sekitar 1.100 waralaba di Indonesia dan pada tahun 2012 akan bertambah mencapai 1.219 perusahaan. Dari jumlah waralaba sebanyak itu, sekitar 713 perusahaan waralaba atau 60% di antaranya bermerek lokal, sisanya sebanyak 506 perusahaan merupakan merek asing. (http://industri.kontan.co.id).
Beberapa produk mulai menggunakan franchise dalam memperbesar usahanya. Mulai dari produk sandang, pangan maupun papan, dan salah satunya adalah Mc. Donald dari franchise makanan. Selain itu, ada juga produk yang berbentuk jasa yang bergerak di bidang developer property yang menggunakan franchise sebagai sarana untuk memperbesar usahanya. Perusahaan pertama yang bergerak di bidang itu adalah Bahana Paramarta. Perusahaan Bahana Paramarta adalah salah satu perusahaan yang menggunakan kegiatan event pameran guna memperkenalkan perusahaannya kepada masyarakat. Pameran yang diikuti oleh perusahaan Bahana Paramarta adalah pameran franchise “National Roadshow Info Franchise and
Business Concept EXPO 2012” yang sesuai dengan perusahaan tersebut, yaitu perusahaan yang bergerak di bidang franchise developer property.
Event pameran franchise kali ini diselenggarakan oleh Neo Organizer yang telah memulainya sejak tahun 2006 di berbagai kota di Indonesia. Pada tahun 2011 kemarin, Neo Organizer menyelenggarakan Rangkaian Pameran Nasional Info Franchise & Business Concept Expo 2011 "Ayo Berwirausaha" yang telah hadir di 12 Kota Besar di Indonesia dan mereka menghadirkan spesial Regional Expo di 3 Kota Besar Kalimantan. Pada pameran Jakarta tercatat pengunjung sebanyak 7155 orang dengan total transaksi Rp 107,1 Miliar. Menurut informasi, tahun ini pameran franchise diadakan di 15 kota di Indonesia. (neopromosindo.com).
Melalui event pameran ini diharapkan masyarakat dapat lebih mengenal dan menyadari keberadaan perusahaan Bahana Paramarta atau yang disebut dengan istilah Brand Awareness. Sugiarto dkk (2004: p54) mendefinisikan pengertian brand awareness dengan pengertian sebagai berikut:,
“Brand Awareness adalah kesanggupan seorang calon pembeli untuk mengenali mengingat kembali suatu merek sebagai bagian dari suatu kategori produk tertentu”
Jika seseorang bertanya mengenai suatu merek produk pada sekelompok orang, namun tidak ada orang yang mengetahui merek produk tersebut, hal ini dapat membuktikan bahwa merek produk tersebut tidak dikenal atau disadari keberadaannya oleh orang-orang, yang berujung pada tidak adanya orang yang membeli produk tersebut. Paparan tersebut menunjukkan pentingnya brand awareness konsumen bagi perusahaan. Konsumen cenderung membeli suatu merek yang sudah dikenal, karena dengan membeli merek yang sudah dikenal, mereka
merasa aman, terhindar dari berbagai risiko pemakaian dengan asumsi bahwa merek yang sudah dikenal lebih dapat diandalkan (Sugiarto dkk. 2004: p54).
Brand awareness merupakan sesuatu yang sangat penting bagi sebuah perusahaan karena melalui brand awareness yang terbangun, seseorang akan mulai mengingat kembali lalu tertarik dan kemudian akan beritikad untuk melakukan sesuatu yang diharapkan perusahaan, seperti membeli produk dari perusahaan atau bekerjasama dengan perusahaan. Adanya brand awareness dari masyarakat akan membuat perusahaan Bahana Paramarta dapat dikenal secara lebih luas dan tujuan perusahaan untuk melakukan kerjasama franchise menjadi terlaksana dikarenakan kesadaran orang-orang mengenai keberadaan perusahaan ini yang membuat orang lebih percaya dan dapat mengandalkannya. Melalui event pameran ini, diharapkan hal tersebut dapat terjadi dan tentunya akan menguntungkan perusahaan.
Media promosi yang dilakukan seperti event pameran tentunya mengundang masyarakat untuk datang berkunjung, namun seberapa besar pengaruhnya terhadap brand awareness dari para pengunjung? Hal ini membuat penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai pameran yang diikuti oleh Bahana Paramarta serta pengaruhnya terhadap brand awareness pengunjung.
1.2 Perumusan Masalah
1. Apakah ada hubungan event Pameran yang diikuti oleh Bahana Paramarta terhadap brand awareness pengunjung tentang perusahaan tersebut?
2. Seberapa besar pengaruh event Pameran yang diikuti oleh Bahana Paramarta terhadap brand awareness pengunjung tentang perusahaan tersebut?
1.3 Hipotesis
Perumusan statistik hipotesis penelitian sebagai berikut :
Hipotesis statistika : H0 : ρ = 0, Jika = 0 berarti tidak ada hubungan H1 : ρ ≠ 0, Jika ≠ 0 berarti terdapat hubungan Keterangan :
H0 = Hipotesis nol H1 = Hipotesis alternatif
ρ = Nilai korelasi dalam formulasi yang di hipotesiskan
H0 : Tidak ada hubungan antara pelaksanaan event Pameran terhadap brand awareness pengunjung tentang perusahaan Bahana Paramarta.
H1 : Ada hubungan antara pelaksanaan event Pameran terhadap brand awareness pengunjung tentang perusahaan Bahana Paramarta.
1.4 Ruang Lingkup
Untuk memperjelas serta membatasi ruang lingkup permasalahan sehingga menghasilkan uraian yang sistematis, maka penulis merasa perlu membuat batasan masalah yaitu:
1. Penelitian ini hanya menganalisis keikutsertaan perusahaan dalam event Pameran Franchise terhadap brand awareness pengunjung.
2. Penelitian dilakukan terhadap pengunjung event pameran franchise “National Roadshow IFBC EXPO 2012”, tanggal 16-18 Maret 2012.
3. Lokasi penelitian adalah di dalam ruangan pameran franchise, di ruang Kartika Expo, Balai Kartini, Jl. Gatot Subroto Kav.37 Jakarta Selatan.
1.5 Tujuan dan Manfaat 1.5.1 Tujuan
Adapun tujuan dari penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Melihat hubungan dari keikutsertaan Bahana Paramarta dalam event pameran terhadap brand awareness para pengunjung pameran tentang perusahaan tersebut.
2. Mengetahui seberapa besar pengaruh dari keikutsertaan Bahana Paramarta dalam event pameran terhadap brand awareness para pengunjung pameran tentang perusahaan tersebut.
1.5.2 Manfaat
Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah: 1. Manfaat Akademis:
1. Bagi penulis, sebagai tambahan wawasan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh untuk mengikuti event pameran sebagai bagian dari strategi promosi perusahaan Bahana Paramarta.
2. Sebagai bahan referensi dan informasi bagi penelitian selanjutnya, sekaligus untuk menambah pengalaman dan ilmu pengetahuan dalam hal penelitian bagi penulis juga diharapkan sebagai bahan masukan bagi penelitian lebih lanjut untuk meneliti topik yang sama.
2. Manfaat Praktis:
1. Bagi para pengambil kebijakan perusahaan Bahana Paramarta, penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi dalam menghasilkan perencanaan yang lebih baik dalam menggunakan media promosi melalui event pameran.
2. Penulis berharap skripsi ini dapat memberikan informasi kepada pembaca mengenai kegiatan pameran franchise yang diikuti Bahana Paramarta.
1.6 Metodologi Penelitian
Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini ialah menggunakan metode penelitian Kuantitatif asosiatif. Penelitian asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih. (Sugiyono 2004 : p11).
1.7 Sistematika Penulisan
Secara garis besar penulisan skripsi ini dijabarkan dalam 5 (lima) bab yang dapat dirinci sebagai berikut:
BAB 1 : PENDAHULUAN
Pada bab ini penulis menjabarkan mengenai pendahuluan yang berisi Latar Belakang Masalah yang akan diteliti, Perumusan Masalah, Ruang Lingkup, Tujuan dan Manfaat Penelitian dan Sistematika Penulisan.
BAB 2 : LANDASAN TEORI
Bab ini berisi uraian dari konsep-konsep atau teori-teori yang dipakai sebagai dasar pembuatan skripsi ini.
BAB 3 : PERUMUSAN OBYEK PENELITIAN
Dalam bab ini diuraikan secara garis besar metode penelitian yang digunakan, profil dan struktur perusahaan, dan variabel penelitian yang digunakan.
BAB 4 : HASIL PENELITIAN
Pada bab yang berisi penjelasan tentang bagaimana hasil penelitian pada Bab III yang diimplementasikan dalam suatu pembahasan.
BAB 5 : SIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisi kesimpulan-kesimpulan yang diperoleh setelah penelitian pada skripsi ini selesai dilakukan. Bab ini juga berisi saran-saran pengembangan dari skripsi ini agar dapat menjadi bahan pemikiran bagi para pembaca yang ingin mengembangkannya.