• Tidak ada hasil yang ditemukan

REVITALISASI PASAR TRADISIONAL JATINEGARA DENGAN MENGHUBUNGKAN JALUR TRANSPORTASI KOTA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "REVITALISASI PASAR TRADISIONAL JATINEGARA DENGAN MENGHUBUNGKAN JALUR TRANSPORTASI KOTA"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

1

REVITALISASI PASAR TRADISIONAL

JATINEGARA DENGAN

MENGHUBUNGKAN JALUR

TRANSPORTASI KOTA

Angela, Michael Tedja, Widya Katarina

Jurusan Arsitektur, Universitas Bina Nusantara, Jl. K.H Syahdan No.9 Jakarta Barat 11480 Telp (62-21)534 5830, Email: abigailangelaa@yahoo.com

ABSTRACT

Jatinegara Traditional Market region suffered a setback in the form of both physical

buildings and the image of the area. Therefore it is necessary to do a study related to the

revitalization of Jatinegara Market area. The purpose of this study is to revitalize the market

as well as providing Jatinegara with direct access to transportation, so as to add the appeal

and restore the image of the area that has been lost. The method used in this study is

descriptive and qualitative research method. Creating a descriptive study in a systematic,

factual about Jatinegara Market area, where the collection of primary and secondary data

were then processed and analyzed to answer the problems that previously formed. The

conclusive results of this study is the existence of aspects of the stages to revitalize

Jatinegara Market that needs to be improved and maintained. The aspects that need to be

improved are all parameters of the three theories used. Revitalization of the 2 theory are

carried out in order to improve Jatinegara Market's image as one of the trade centers in

East Jakarta.(A)

Keywords: Traditional Market Area, Revitalization, Trade Center

ABSTRAK

Kawasan Pasar Tradisional Jatinegara mengalami kemunduran dalam bentuk fisik

bangunan maupun citra kawasan oleh karena itu perlu dilakukan penelitian terkait

revitalisasi Kawasan Pasar Jatinegara. Tujuan penelitian ini adalah untuk merevitalisasi

kawasan Pasar Jatinegara serta memberikan akses penjangkauan langsung ke sarana

transportasi sehingga dapat menambah daya tarik dan mengembalikan citra kawasan yang

telah hilang. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif dan

kualitatif. Membuat penelitian deskriptif secara sistematis, faktual mengenai kawasan Pasar

Jatinegara, dimana dilakukannya pengumpulan data primer dan data sekunder yang

kemudian diolah dan dianalisis untuk menjawab masalah yang terbentuk sebelumnya.

Kesimpulan hasil dari penelitian ini adalah adanya aspek-aspek dari tahapan revitalisasi

kawasan Pasar Jatinegara yang perlu ditingkatkan maupun dipertahankan.Aspek yang perlu

ditingkatkan yaitu seluruh parameter dari ketiga teori yang digunakan. Revitalisasi dengan

2 teori tersebut dilakukan guna meningkatkan image atau citra kawasan Pasar Jatinegara

sebagai salah satu pusat perdagangan di Jakarta Timur.(A)

(2)

2

PENDAHULUAN

Pasar tradisional merupakan pasar yang berperan penting dalam memajukan pertumbuhan ekonomi di Indonesia dan memiliki keunggulan bersaing secara alamiah. Keberadaan pasar tradisional ini sangat membantu, tidak hanya bagi pemerintah daerah ataupun pusat tetapi juga para masyarakat yang menggantungkan hidupnya dalam kegiatan berdagang, karena didalam pasar tradisional terdapat banyak aktor yang memiliki arti penting dan berusaha untuk mensejahterahkan kehidupannya baik itu pedagang, pembeli, pekerja panggul dan sebagainya. Mereka semua adalah aktor yang berperan penting dalam mampertahankan eksistensi pasar tradisional di Indonesia.

Jika dilihat dari aspek berdasarkan data Bank Dunia dan lembaga lain, didapatkan data bahwa 60% dari total jumlah penduduk Indonesia merupakan golongan menengah ke bawah. Dengan kata lain jika penduduk Indonesia sekarang berjumlah adalah 240 juta jiwa maka jumlah penduduk golongan menengah ke bawah adalah 144 juta orang. Hal ini menunjukkan bahwa 144 juta warga Indonesia setiap harinya memerlukan kebutuhan hidup dengan harga yang terjangkau, selain itu juga banyaknya kenyataan bahwa pedagang kecil yang kalah bersaing dengan pedagang besar membuat pedagang kecil semakin terpuruk dan tidak dapat bertahan hidup. Bergerak dari keadaan ini membawa penulis untuk melihat bahwa perlunya untuk melestarikan pasar tradisional agar tetap dapat merangkul penduduk golongan menengah ke bawah.

Pasar Jatinegara merupakan pusat ekonomi bagi warga Jatinegara. Citra yang tercipta pada pasar ini adalah sebuah pasar tradisional yang berfungsi untuk menggerakan ekonomi para warganya yang memiliki pengunjung utama/terbanyak merupakan pejalan kaki dan pengguna kendaraan umum seperti angkutan umum, bajaj dan kendaraan umum lainnya.Selain itu para pedagang kaki lima yang terdapat di sekitar pasar ini dengan barang dagangan telah rapi disusun di atas meja yang telah mereka siapkan dari pukul 7 pagi hingga pukul 6 sore yang menambah daya tarik tersendiri dari pasar ini. Pada perkembangan kawasan Pasar Tradisional Jatinegara, saat ini mulai terjadi penurunan pada citra kawasan pasar itu sendiri. Perbaikan dan peningkatan fungsi pada pasar ini sangat perlu diberi perhatian khususnya pada perbaikan sistem pengelompokkan pembagian sirkulasi jalan berdasarkan kegiatan, sirkulasi kendaraan, orang berjalan dan berjualan dapat dilakukan dalam 1 jalur yang sama yang menyebabkan kemacetan di dalam kawasan ini terutama di sekitar bangunan pasar utama Jatinegara ini. Melihat hal ini kawasan Pasar Jatinegara membutuhkan perbaikan dan peningkatan kembali agar dapat meningkatkan kembali perekonomian warga sekitar.

Teori yang digunakan dalam penelitian pasar ini menggunakan 2 teori yakni teori Revitalisasi (Intervensi Fisik) dan Responsive Environments. Berikut parameter yang didapatkan berdasarkan ke-3 teori ini:

Teori Revitalisasi:

• Perbaikan kondisi fisik bangunan

• Perbaikan sistem tata hijau dan ruang terbuka kawasan

• Perbaikan sistem penghubung

• Perbaikan sistem tanda/reklame Teori Responsive Environments:

• Permeability: kemudahan akses dan sirkulasi

• Variety: adanya fungsi berbeda dalam 1 bangunan

• Legibility: kemudahan bentukan untuk identifikasi

• Robustness: adanya ruang-ruang untuk aktivitas berbeda

• Richness: kekayaan melalui material

• Visual Appropriate: bentuk fisik yang mudah diidentifikasi

• Personalization: adanya ruang komunal/bersama

METODE PENELITIAN

Penelitian revitalisasi pada kawasan Pasar Jatinegara menggunakan metode deskriptif dan kualitatif. Membuat penelitian deskriptif secara sistematis, faktual mengenai kawasan Pasar Jatinegara, dimana dilakukannya pengumpulan data primer dan data sekunder yang kemudian diolah dan dianalisis untuk menjawab masalah yang terbentuk sebelumnya.

Pengambilan data dilakukan dengan 3 cara, yakni studi literatur, survey lapangan dan juga wawancara. Analisa data dilakukan dengan membandingkan hasil survei dan wawancara. Ketiga teori yang digunakan akan menjadi parameter yang digunakan untuk membandingkan dengan hasil survei

(3)

3

dan wawancara. Perbandingan akan menghasilkan suatu kesimpulan sehingga menjadi paduan perancangan. Perbandingan tersebut akan digunakan untuk menentukan elemen apa yang perlu dipertahankan/ditingkatkan guna meningkatkan citra kawasan.

HASIL DAN BAHASAN

Lokasi Pasar Jatinegara berada di Jalan Jatinegara Barat, Kelurahan Balimester, Jatinegara Jakarta Timur 13310.

Gambar 4.1 Lokasi pasar Jatinegara (Sumber: Google Earth, diakses 20 Maret 2014) - Luasan Keseluruhan Tapak : ± 9.067m2

- KDB : 55 %

Luas lantai dasar yang boleh dibangun,

KDB x Luas Lahan : 55% x 9067 = 4.986m2

- KLB : 3

Luas total bangunan yang boleh dibangun: 3 x 4.986 = 14.958m2 - GSB (Garis Sempadan Bangunan) : Utara Tapak 5 meter

: Selatan Tapak

5 meter - Jumlah lantai yang diizinkan : maksimal 8 lantai

Dalam kawasan pasar Jatinegara, beberapa aspek lingkungan sangat memepengaruhi mendesain kawasan untuk menjawab permasalahan yang ada. Aspek lingkungan ini dikaitkan dengan 2 teori yaitu Teori Revitalisasi dan Responsive Environments yang dapat membantu mengarahkan desain agar dapat meningkatkan kawasan citra kawasan Pasar Jatinegara. Beberapa elemen yang perlu dipertahankan dan ditingkatkan adalah:

Teori Revitalisasi

Perbaikan Kondisi Fisik Bangunan

Dasar perancangan pasar tradisional ini adalah melakukan revitalisasi pada bangunan dan lingkungan kawasan pasar yang terkait dengan sarana transportasi, yaitu memudahkan akses penjangkauannya yang berpedoman pada adanya ruang-ruang penerima dan pedestrian atau akses-akses yang diberikan bagi para pengunjung untuk memberikan rasa nyaman dan aman dengan menggunakan transportasi kota untuk sampai ke lokasi pasar ini.

Perbaikan Sistem Tata Hijau & Ruang Terbuka Kawasan

Perbaikan dilakukan dengan melakukan penataan dan penambahan area hijau, pembagian fungsi penghijauan dan ruang terbuka pada kawasan pasar ini meliputi:

Kkt

D 8 55 3

Kpd

(4)

4

Gambar 1.Perbaikan tata hijau dan ruang terbuka sumber : Olahan Data Penulis Perbaikan Sistem Penghubung

Penataan kawasan akan dibuat dengan melakukan perbaikan pada ketiga entrance dari pasar ini, perbaikan akan dilakukan meliputi upaya penertiban pkl yang menggunakan badan jalan untuk area berjualan dan pembagian bagi jalur pengguna jalan.

Perbaikan Sistem Tanda/Reklame

Perbaikan sistem tanda/reklame pada bagian dalam bangunan akan dibuatkan tiang-tiang khusus untuk memasang spanduk-spanduk dan pada bagian luar bangunan, reklame akan ditempatkan pada bangunan sisi barat untuk membantu mengurangi paparan sinar matahari yang akan masuk ke dalam bangunan ini.

Analisa Kawasan dengan Teori Responsive Environments

Permeability

Berikut perencanaan sirkulasi pada kawasan pasar ini:

Gambar 6. Sirkulasi dalam tapak sumber : olahan Data Penuis

Parkir mobil

dan motor

Sebagai pelindung/buffer

terhadap kebisingan dan polusi

udara.

Penghijauan

Menurunkan suhu

lingkungan tapak,

mengurangi

kesilauan/glare serta

menciptakan iklim mikro

yang lebih nyaman bagi

pengguna bangunan dan

(5)

5

Revitalisasi dari pasar ini akan diwujudkan dengan melakukan upaya untuk memberikan akses yang mudah aman dan nyaman bagi para pengunjung pasar Jatinegara yang datang dengan menggunakan kendaraan umum.

Membuat area pedestrian menjadi nyaman dan aman sehingga pengunjung yang menggunakan kendaraan umum dapat merasa terwadahi dalam hal akses menuju pasar Jatinegara dengan menambahkan street furniture seperti pohon peneduh, lampu jalan, bangku dan tempat pembuangan sampah. Berikut penggambaran pedestrian yang akan dibuat:

1. Pintu masuk utama kendaraan (utara)

Gambar 3. Pedestrian 1 sumber : olahan Data Penulis 2. Pintu masuk kedua pejalan kaki(timur)

Gambar 4. Pedestrian 2 sumber : olahan Data Penulis

(6)

6

3. Pintu masuk ketiga pejalan kaki (barat)

Gambar 5. Pedestrian 3 sumber : olahan Data Penulis Variety

Bangunan di sekitar tapak memiliki berbagai fungsi komersil, seperti gedung perdagangan modern PGJ (Pusat Grosir Jatinegara) yang berada di seberang Pasar Jatinegara, perkantoran dan berbagai fungsi komersil di sekitar tapak dapat menaikkan potensi dan nilai dari tapak sebagi daerah perdagangan.

Penataan kawasan akan dilakukan dengan menentukan pembagian zoning, yakni:

Gambar 2. Penataan kawasan sumber : olahan Data Penulis Legibility

(7)

7

Gambar 7. Aplikasi legibility sumber : olahan Data Penulis

Robustness

Ruang-ruang temporal akan ditempatkan pada bangunan ini yang akan ditujukan untuk menunjang aktivitas yang terjadi pada pasar ini. Ruang temporal terletak pada lantai 1 bagian void yang dimana akan menjadi area untuk ATM.

Richness

Bangunan dari pasar ini akan mengaplikasikan teori richness yang dimana membuat penggunaan material ruang beragam dan menyusun pola susunan ruang berbeda akan menjadi daya tarik tersendiri bagi bangunan ini yang terletak pada area ruang penerima, area pedagang dan foodcourt.

Visual Appropriate

Visual Appropriate yang akan ditampilkan pada bangunan ini yakni menyerupai pusat perbelanjaan modern yang mengambil referensi dari bentukan-bentukan dan tampak dari bangunan pasar tradisional dan memadukannya dengan pusat perbelanjaan modern.

Gambar 8. Tampak fisik bangunan (Sumber: Data Olahan Pribadi)

Personalization

Adanya ruang komunal dalam suatu kawasan akan mendukung adanya partisipasi masyarakat dalam berinteraksi dengan sesama. Ruang komunal yang terbentuk pada area luar pasar ini terletak pada daerah taman/penghijauan yang diberikan.

SIMPULAN DAN SARAN

Cara untuk meningkatkan kualitas spasial kawasan Pasar Jatinegara adalah dengan melakukan analisis dengan parameter-parameter yang telah ditetapkan dari 2 teori terkait yakni Teori Revitalisasi dan Responsive Environments.

Elemen yang perlu ditingkatkan pada kawasan Pasar Jatinegara adalah kondisi fisik bangunan, sistem tata hijau & ruang terbuka, sistem penghubung, sistem tanda/reklame, akses dan sirkulasi dan fungsi kawasan.

Kemudahan identifikasi

orientasi pada bangunan ini

ditekankan pada main

entrance dengan memberi

lekukan yang menonjol

untuk menandakan bahwa

ini adalah area pintu masuk

yang juga dilengkapi dengan

canopy yang besar.

(8)

8

Cara meningkatkan citra kawasan Pasar Jatinegara sebagai pusat perdagangan di Jakarta Timur yakni dengan memperkuat citra pada bangunan dan lingkungan. Citra pada bangunan ditingkatkan dengan memperbaiki tampilan fasad sehingga menarik bagi pengunjung pasar ini, untuk citra pada lingkungan dilakukan mengutamakan dan memperhatikan sirkulasi untuk pejalan kaki, melakukan relokasi dan perbaikan pada area PKL, dan memberikan pedestrian yang akan digunakan sebagai penguat citra bagi kawasan Pasar Jatinegara itu sendiri. Selain memperkuat citra pada bangunan dan lingkungan, untuk semakin mamperkuat citra kawasan pasar ini, juga akan menerapkan dan mengaplikasikan solusi-solusi design dari ketiga teori yang telah diadopsi pada kawasan pasar ini, yakni perbaikan kondisi fisik bangunan, perbaikan sistem tata hijau & ruang terbuka, perbaikan sistem penghubung, perbaikan sistem tanda/reklame, memudahkan akses dan sirkulasi, adanya beberapa fungsi dalam bangunan, bentuk massa yang mudah diidentifikasi, menciptakan ruang-ruang temporal, kekayaan material, bentuk massa yang sesuai dengan fungsi dan menciptakan interaksi manusia dengan lingkungan.

REFERENSI

Bentley et.al., (1985). Responsive Environments. Rudlin, D, (2009). Sustainable Urban Neighborhood.

Herman. (2011). Indikatir Partisipasi Masyarakat dalam Sistem Transportasi Berkelanjutan. Jurnal Transportasi. Volume 11, No.1: 39-50

RIWAYAT PENULIS

Angela lahir di kota Jakarta pada 18 April 1992. Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang Arsitektur pada tahun 2014.

Gambar

Gambar 4.1 Lokasi pasar Jatinegara  (Sumber: Google Earth, diakses 20 Maret 2014)
Gambar 1.Perbaikan tata hijau dan ruang terbuka                  sumber : Olahan Data Penulis
Gambar 5. Pedestrian 3             sumber : olahan Data Penulis
Gambar 7.  Aplikasi legibility                                                              sumber : olahan Data Penulis

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan bahwa program remedi dilaksanakan dengan menentukan peserta didik yang harus mengikuti program remedi berdasarkan KKM, pertimbangan lain

(2005) menjelaskan bahwa biosorpsi dan akumulasi zat polutan oleh tumbuhan dapat terjadi melalui tiga proses yaitu biosorpsi logam oleh akar, translokasi zat

Motivasi komunitaskhususnya para pecinta novel anak sangat besar. Hal itu dapat dilihat dari antusias publik di sosial mediasangat beragam. Mereka memberi tanggapan

8) pengaturan pengawasan terhadap pelaksanaan norma dan standar di bidang kepemudaan. e Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Kantor sesuai bidang

Proses pengelolaan yang akan diusulkan seperti pada gambar 2 adalah Admin menginput data user dan petugas bagian umum menginput data barang masuk, data distribusi, data

Untuk mengatasi masalah tersebut, perlu dilakukan usaha yang dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran matematika dan itu semua tidak terlepas dari usaha

Proses pembuatan etilbenzena merupakan reaksi alkilasi benzena dan etilena dengan menggunakan katalis zeolit pada reaktor fixed bed multitube dengan katalis di

Ketika hutan be- serta kehidupan alami di sekitar bogor su- dah habis (dan rasanya memang tidak lama lagi), anak-anak di masa depan masih bisa belajar tentang alam bogor yang