• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II GAMBARAN UMUM KOTA BANDA ACEH AWAL ABAD KE-20. dan diujung utara Pulau Sumatera. Nama Aceh menurut tradisionil dianggap

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II GAMBARAN UMUM KOTA BANDA ACEH AWAL ABAD KE-20. dan diujung utara Pulau Sumatera. Nama Aceh menurut tradisionil dianggap"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

14 BAB II

GAMBARAN UMUM KOTA BANDA ACEH AWAL ABAD KE-20

2.1. Letak Geografis dan Keadaan Alam

Aceh adalah salah satu provinsi dari Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan status Daerah Istimewa. Letaknya dibagian paling barat kepulauan Indonesia dan diujung utara Pulau Sumatera. Nama Aceh menurut tradisionil dianggap perubahan dari bahasa Keling, Aceh, yang berarti kakak dan di pergunakan oleh awak kapal Keling yang terdampar ke pantai daerah itu dengan wanita-wanita penjual barang-barang. Menurut kisah lain berasal dari bahasa Keling “Atja” yang berarti cantik, indah yang dipergunakan oleh orang-orang Keling ketika melihat keindahan sebatang pohon besar di Gampong Pande Meunasah Kandang sewaktu mereka berteduh dari hujan sehingga pohon itu dinamakan Ba’si Atjeh-Atjeh. Daerah ini dinamakan oleh orang Aceh sendiri “Aceh”.

Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam18

a. Sebelah Utara dengan Teluk Benggala/Selat Malaka

yang juga merupakan pintu gerbang di bagian barat Nusantara, secara geografis membentang dari arah barat laut ke tenggara pada posisi 2° - 6° Lintang Utara dan 95° - 98° Bujur Timur dengan batas :

b. Sebelah Selatan dengan Propinsi Sumatera Utara

18Penyebutan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam baru dilaksanakan pada tahun 2001 (lihat

Undang-Undang No. 18 tahun 2001 tentang otonomi khusus bagi Provinsi Daerah Istimewa Aceh sebagai Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam), sebelumnya disebut sebagai Provinsi Daerah Istimewa Aceh.

(2)

15

c. Sebelah Timur dengan Selat Malaka d. Sebelah Barat dengan Samudera Indonesia

Sesuai dengan keputusan Perdana Menteri Republik Indonesia No. I/Missi/59 tanggal 26 Mei 1959, Aceh menjadi Daerah Istimewa dengan otonomi yang seluas-luasnya terutama dalam lapangan keagamaan, peradatan dan pendidikan. Sesuai dengan Undang-Undang No. 5 tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Pemerintahan di daerah maka Pemerintahan Daerah Istimewa Aceh terdiri dari Kepala Daerah (Gubernur) dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Tingkat II terdiri dari Kepala Daerah (Bupati/Walikotamadya) dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.

Daerah Istimewa Aceh terbagi dalam 10 Daerah Tingkat II, yaitu 2 Kotamadya dan 8 Kabupaten, terdiri dari :

a. Kotamadya Banda Aceh, Ibukotanya Banda Aceh b. Kotamadya Sabang, Ibukotanya Sabang

c. Kabupaten Pidie, Ibukotanya Sigli

d. Kabupaten Aceh Utara, Ibukotanya Lhokseumawe e. Kabupaten Aceh Tengah, Ibukotanya Takengon f. Kabupaten Aceh Timur, Ibukotanya Langsa g. Kabupaten Aceh Tenggara, Ibukotanya Kutacane h. Kabupaten Aceh Barat, Ibukotanya Meulaboh i. Kabupaten Aceh Selatan, Ibukotanya Tapak tuan

(3)

16

Dengan Ibukota Propinsi (Daerah Istimewa Aceh) adalah Banda Aceh, dahulu bernama Kutaraja.19

Banda Aceh menjadi pusat segala kegiatan ekonomi, politik, sosial dan budaya. Banda Aceh atau Banda Aceh Darussalam telah dikenal sebagai ibukota Kerajaan Aceh Darussalam sejak tahun 1205 dan merupakan salah satu kota Islam Tertua di Asia Tenggara. Kota ini didirikan pada hari Jumat, 1 Ramadhan 601H (22 April 1205) oleh Sultan Alaidin Johansyah setelah berhasil menaklukkan kerajaan Hindu/Budha dengan ibukotanya Bandar Lamuri.

Pada saat terjadi perang melawan ancaman kolonialisme, Banda Aceh menjadi pusat perlawanan Sultan dan rakyat Aceh selama 70 tahun sebagai jawaban atas ultimatum Kerajaan Belanda yang bertanggal 26 Maret 1837. Setelah rakyat Aceh kalah dalam peperangan ini maka diatas puing kota ini pemerintahan kolonial Belanda mendirikan Kutaraja yang kemudian disahkan oleh Gubernur Jenderal Van Swieten di Bataviadengan beslit yang bertanggal 16 Maret 1874.

Sedangkan keberadaan wilayah geografis Kota Banda Aceh yang menjadi Ibukota provinsi terletak antara 050 16’ 15’’ – 050 36’ 16’’ Lintang Utara dan 950 16’ 15’’ – 950 22’ 35’’ Bujur Timur dengan tinggi rata-rata 0,80 meter diatas permukaan laut. Luas wilayah administratif Kota Banda Aceh sebesar 61.359 Ha atau kisaran 61,36 km², luas ini dibagi ke dalam 9 Kecamatan, yaitu:

1. Kecamatan Meuraxa 2. Kecamatan Jaya Baru 3. Kecamatan Banda Jaya

19

(4)

17

4. Kecamatan Baiturrahman 5. Kecamatan Lueng Bata 6. Kecamatan Kuta Alam 7. Kecamatan Kuta Raja 8. Kecamatan Syiah Kuala 9. Kecamatan Ulee Kareng

Adapun batas-batas wilayahnya yaitu sebagai berikut: a. Sebelah Utara berbatasan dengan Selat Malaka

b. Sebelah Barat berbatasan denganKecamatan Peukan Bada Kabupaten Aceh Besar

c. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Darul Imarah dan Kecamatan Ingin Jaya Kabupaten Aceh Besar

d. Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Barona Jaya, Kecamatan Darussalam Kabupaten Aceh Besar dan Samudera Hindia

Kota Banda Aceh merupakan dataran rawan banjir dari luapan Sungai Krueng Aceh dan 70% wilayahnya berada pada ketinggian kurang dari 10 meter dari permukaan laut. Ke arah hulu dataran ini menyempit dan bergelombang dengan ketinggian hingga 50 meter di atas permukaan laut. Dataran ini diapit oleh perbukitan terjal di sebelah Barat dan Timur dengan ketinggian lebih dari 500 meter sehingga mirip kerucut dengan mulut menghadap ke laut.

Daerah pesisir Kota Banda Aceh secara garis besar dibagi menjadi:

a. Dataran terdapat di pesisir pantai utara dari Kecamatan Kuta Alam hingga sebagian Kecamatan Kuta Raja

(5)

18

b. Pesisir pantai wilayah barat di sebagian Kecamatan Meuraxa

Sedangkan daerah yang termasuk pedataran sampai dengan elevasi ketinggian 0 hingga lebih dari 10 meter, kemiringan lereng 0 – 2% terletak antara muara-muara sungai dan perbukitan. Dari kondisi geologi Pulau Sumatera dilalui oleh patahan aktif Sesar Semangko yang memanjang dari Banda Aceh hingga Lampung. Patahan ini bergeser sekitar 11 cm/tahun dan merupakan daerah rawan gempa dan longsor. Kota Banda Aceh diapit oleh dua patahan di Barat dan Timur kota, yaitu patahan Darul Imarah dan Darussalam, sehingga Banda Aceh adalah suatu daratan hasil ambalasan sejak Pilosen membentuk suatu Graben. Ini menunjukkan ruas-ruas patahan Semangko di Pulau Sumatera dan kedudukannya terhadap Kota Banda Aceh, dan kedua patahan yang merupakan sesar aktif tersebut diperkirakan bertemu pada pegunungan di sebelah Tenggara sehingga dataran Banda Aceh merupakan batuan Sedimen yang berpengaruh kuat apabila terjadi gempa di sekitarnya.

2.2. Penduduk

Berapa jumlah penduduk di Banda Aceh sebelum pecahnya perang antara Belanda dengan pihak Aceh tidak ditemukan data yang konkrit. Namun untuk wilayah Aceh keseluruhannya, menurut K.F.H. van Langen jumlahnya berkisar sekitar 500.000 jiwa dan pada bulan Desember 1905 jumlah penduduk ini ± 600.000 jiwa, yang dapat diperinci sebagai berikut:

1. Masyarakat Eropa 761 jiwa 2. Masyarakat Cina 8.575 jiwa 3. Masyarakat Arab 101 jiwa

(6)

19

4. Timur Asing lainnya 1.361 jiwa 5. Masyarakat Aceh, terdiri dari:

- Laki-laki 292.379 jiwa - Perempuan 279.098 jiwa

Data pada masyarakat Aceh di atas merupakan penduduk dari daerah: a. Gayo dan Alas (Aceh bagian tengah) sekitar 60.000 jiwa b. Siemeulu (Pulau Siemeulu) ± 10.000 jiwa.

Namun menurut sensus penduduk tahun 1930, di Kutaraja (Banda Aceh) pada saat itu sedikit sekali didiami oleh suku Aceh, yaitu 746 orang. Sebagian besar penduduk pribumi yang oleh orang Belanda disebut dengan istilah Inlander yang mendiami kota Banda Aceh yaitu terdiri dari:

- Suku Jawa 1937 jiwa - Suku Melayu 676 jiwa dan

- Suku Minangkabau sebanyak 482 jiwa.

Keseluruhan penduduk Banda Aceh waktu itu, termasuk dengan orang Eropa, orang-orang Cina dan Timur Asing lainnya adalah sebanyak 10.726 jiwa. Minimnya jumlah orang-orang Aceh yang berdomisili di Banda Aceh mungkin karena ke-engganan mereka untuk tinggal bersama-sama dengan orang-orang Belanda dan suku-suku bangsa lainnya yang dianggap pro Belanda.20

2.3. Kehidupan Religius

(7)

20

Aceh terletak di ujung Pulau Sumatera, merupakan bagian yang paling utara dan paling barat dari Kepulauan Indonesia. Di sebelah Barat terbentang Lautan Hindia sementara di sebelah Utara dan Timurnya terletak Selat Malaka. Dalam posisi yang demikian atau sebagai gerbang sebelah Barat untuk masuk ke Nusantara, menjadikan Aceh sarat dengan kontak budaya dan pengaruh dari luar. Salah satu diantaranya ialah agama Islam.

Islam yang masuk ke wilayah ini adalah Islam yang telah berbaur dengan unsur-unsur budaya Persia dan India sehingga telah memberi corak tersendiri terhadap budaya dan agama di Aceh. Pengaruh agama Islam yang begitu kuat menyebabkan pola pikir, sikap dan perilaku masyarakat Aceh dalam kehidupan sehari-hari sedapat mungkin disesuaikan dengan kaidah-kaidah Islam. Sebaliknya, juga praktik-praktik keagamaan, mereka sesuaikan pula dengan tradisi atau adat istiadat yang berlaku. Hal ini terlihat dalam kehidupan sosial budaya masyarakat yang tercakup sebagai unsurnya telah diwarnai dengan ajaran agama Islam. Akibatnya, antara budaya dan agama telah menyatu, sehingga sukar untuk dipilah dan dipisahkan. Hal ini tercermin dalam sebuah ungkapan Aceh yang sangat populer, yaitu “Adat ngon hukom hanjeut cree lagee zat ngon sifeut”, artinya adat dengan hukum syariat Islam tidak dapat dipisahkan seperti unsur dengan sifatnya. Di sini kaidah Islam sudah merupakan bagian daripada adat atau telah diadatkan.

Jadi, bisa kita simpulkan bahwa Islam di Aceh sudah sangat berakar sehingga praktik keagamaan dan kehidupan sehari-hari dalam masyarakat Aceh tidak jauh dari ajaran Islam sendiri.

(8)

21 2.4 Ajaran Muhammadiyah

Muhammadiyah sebagai organsasi sosial yang berasaskan Islam membawa aspirasi dan cita-cita murni membebaskan, membongkardan memperbaiki keadaan umat Islam yang telah diam dalam kejumudan. Dalam mewujudkan cita-citanya banyak mendapat halangan dan rintangan. Untuk mencapai maksud dan tujuan, Muhammadiyah berjuang mempertahankan hidupnya dengan segala kemampuan yang ada demi tercapainya cita-cita yang diharapkan yaitu menuju masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.

Dalam menghadapi berbagai halangan tersebut Muhammadiyah telah menampakkan ciri-ciri dan sifatnya yang khusus yang merupakan pernyataan jiwa dan semangat pembaharuan yang telah tertanam dengan suburnya dalam hati sanubari masing-masing anggotanya.

Kekhususan dari sifat inilah yang menyebabkan Muhammadiyah dapat menggerakkan roda organisasinya untuk mempertahankan dirinya serta berusaha mencegah dari kemunduran dan mengembangkan diri sampai sekarang.

Cirri dan sifat khusus itu dijadikan pedoman dan pegangan hidup serta diajarkan dan diterapkan kepada seluruh keluarga Muhammadiyah tanpa ada pengecualiannya. Cirri dan sifat khas ini dinamakan dengan “Kepribadian Muhammadiyah”.

Adapun kepribadian Muhammadiyah yang dijadikan pedoman dan harus diajarkan kepada seluruh keeluarga Muhammadiyah dirumuskan dalam beberapa materi pokok, dapat penulis kemukakan sebagai berikut :

(9)

22

1. Apakah Muhammadiyah itu.

Muhammadiyah adalah persyarikatan yang merupakan gerakan Islam. Maksudnya ialah dakwah Islam dan amar makruf nahi munkar, pada bidang pertama terbagi dua golongan ; kepada yang telah Islam bersifat pembaharuan (tajdid) yaitu mengembalikan kepada ajaran Islam yang asli murni. Yang kedua, kepada yang belum Islam bersifat seruan dan ajakan untu memeluk Islam.

Adapun dakwah dan amar makruf nahi munkar kedua ialah kepada masyarakat, bersifat perbaikan dan bimbingan serta peringatan kesemuanya itu dilaksanakan bersama dengan musyawarah atas dasar taqwa dan mengharapkan keridhaan ALLAH semata.

Dengan melaksanakan dakwah dan amar makruf nahi munkar dengan cara masing-masing yang sesuai, Muhammadiyah menggerakkan masyarakat menuju masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.

2. Dasar Amal Usaha Muhammadiyah.

Dalam perjuangan melaksanakan usahanya menuju terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya dimanakesejahteraan, kebaikan dan kebahagiaan luas merata, Muhammadiyah mendasarkan segala gerak amal dan usahanya atau prinsip-prinsip yang tersimpul dalam mukaddimah anggaran dasar yaitu:

a. Hidup manusia harus berdasarkan tauhid, ibadah dan taat kepada Allah. b. Hidup manusia bermasyarakat.

c. Mematuhi ajaran-ajaran agama Islam dengan berkeyakinan bahwa ajaran Islam itu satu-satunya landasan kepribadian dan ketertiban bersama untuk kebahagiaan dunia dan akhirat.

(10)

23

d. Menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam dalam masyarakat adalah kewajiban sebagai ibadah.

e. Ittiba’ kepada langkah perjuangan Nabi Muhammad SAW.

f. Melancarkan amal usaha dan perjuangan dengan ketrtiban organisasi. 3. Pedoman amal usaha dan perjuangan Muhammadiyah.

Menilik dasar prinsip tersebut diatas, maka apapun yang diusahakan dan bagaimanapun cara perjuangan Muhammadiyah untuk mncapai tunggalnya harus berpedoman.Berpegang teguh akan ajaran Allah dan Rasul-Nya, bergerak membangun disegala bidangdan lapangan dengan mengunakan cara dan menempuh jalan yang diridhoi Allah.

4. Sifat Muhammadiyah.

Memperhatikan uraian tersebut diatas tentang; a. Apakah Muhammadiyah itu.

b. Dasar dan amal usaha Muhammadiyah dan

c. Pedoman amal usaha Muhammadiyah; maka Muhammadiyah memiliki dan wajib memelihara sifat-sifatnya, terutama yang terjalin dibawah ini :

1. Beramal dan berjuang untuk perdamaian dan kesejahteraan. 2. Memperbanyak kawan dan mengamalkan ukhwah Islamiyah. 3. Lapang dada, luas pandangan dan memegang teguh ajaran Islam. 4. Bersifat keagamaan dan kemasyarakatan.

5. Mengindahkan segala hokum, undang-undang, peraturan serata dasar dan falsafah Negara yang sah.

(11)

24

6. Amar makruf nahi munkar dalam segala lapangan srta menjadi contoh tauladan yang baik.

7. Aktif dalam perkembangan masyarakat denan maksud ishlah pembangunan sesuai dengan ajaran Islam.

8. Krja sama dengan golongan Islam manapun dalam usaha mengamalkan agama Islam serta membela kepentingannya.

9. Membantu pemerintah serta bekerja sama dengan golongan lain dalam memelihara dan membangun Negara untuk mencapai masyarakat adil dan makmur yang diridhai Allah.

10. Bersifat adil srta kreatif kedalam dan keluar dengan bijaksana.21

Empat materi pokok yang menjadi rumusan Muhammadiyah tersebut, keempat-empatnya tidak dapat dipisahkan karena diantaranya erat hubungan dan banyak kaitannya. Semuanya merupakan suatu kesatuan yang diberi nama dengan “Kepribadian Muhammadiyah”.

Kepribadian Muhammadiyah inilah yang menjadi dasar dan pedoman kerja dalam menggerakkan perjuangan menuju cita-cita terbinanya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya. Dan kepribadian Muhammadiyah perlu diajarkan kepada semua keluarga Muhammadiyah, tanpa mengenali dan mengetahuia kepribadian ini, arah dan tujuan yang digerakkan Muhammadiyah akan mengalami jalan yang

21

H.M. Djindar Tamimy, H.Djarnawi Hadiusumo, Penjelasan Muqaddimah Anggaran Dasar dan Kepribadian Muhammadiyah, P.T. Persatuan Yoyakarta, tt, hal. 43-45

(12)

25

likusehingga sukar diperoleh tujuan yang diharapkan dan memperoleh hambatan-hambatan dalam perjuangannya.22

Dengan mengetahui dan memahami kepribadian ini berarti juga memudahkan bagi kelancaran usaha dalam menggerakkan perjuangan persyarikatan menuju ketempat tujuan yang dikehendaki.Dengan demikin dapat disimpulkan bahwa ajaran-ajaran yang harus diajarkan kepada segenap keluarga Muhammadiyah meliputi Kepribadian Muhammadiyah, Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta hal-hal yang dapat menguntungkan bagi perjuangan persyarikatan.

22

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan tingkat validitas diperoleh sebesar 82,17 % dengan interpretasi valid, tingkat praktikalitas sebesar 82,29 % yang berarti praktis digunakan

Hidup memang tidak sesempurna yang kita harapkan, namun kebahagiaan hidup dapat diupayakan dengan cara yang baik sesuai dengan tuntunan agama dan upaya kita.. Pemimpin Umum:

Sub Total = ( Tarif Kamar x Lama Inap ) + ( Tarif Dokter x Lama Inap ) Tentukan Resume Pendapatan untuk masing - masing type kamar Hitung resume pendapatan untuk masing - masing

Masalah yang dirumuskan adalah : Bagaimanakah Analisis Trend persediaan bahan baku terhadap jumlah permintaan Buyer pada PT.Mujur Timber Sibolga Tapanuli

a) Sedangkan sumber data primer adalah sumber data yang dapat memberikan data penelitian secara langsung. 17 Data primer yaitu data yang diperoleh dari

Struktur membran pneumatik merupakan salah satu sistem struktur soft shell, dimana struktur dapat berdiri akibat perbedaan tekanan udara di dalam struktur pneumatik dengan

Dibahagikan kpd dua golongan besar berdasarkan kpd bahasa iaitu Indo Arya dan Dravidia. Dari segi demografi, Indo Arya menetap di utara India dan org Dravidia di selatan India.

Subrogasi atau subrogation pada prinsipnya merupakan hak penanggung, yang telah Subrogasi atau subrogation pada prinsipnya merupakan hak penanggung, yang