• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS TREND PERSEDIAAN BAHAN BAKU TERHADAP JUMLAH PERMINTAAN BUYER PADA PT. MUJUR TIMBER SIBOLGA KABUPATEN TAPANULI TENGAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS TREND PERSEDIAAN BAHAN BAKU TERHADAP JUMLAH PERMINTAAN BUYER PADA PT. MUJUR TIMBER SIBOLGA KABUPATEN TAPANULI TENGAH"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

Page | 478

ojs-unita.com

ANALISIS TREND PERSEDIAAN BAHAN BAKU TERHADAP JUMLAH PERMINTAAN

BUYER PADA PT. MUJUR TIMBER SIBOLGA

KABUPATEN TAPANULI TENGAH

Novita Siringoringo1), Leonard Roberto Sinaga2)

1Fakultas Ekonomi, Universitas Sisingamangaraja XII Tapanuli Email : novitasiringo@gmail.com

2

Fakultas Ekonomi, Universitas Sisingamangaraja XII Tapanuli Email : leonardrobertosinaga@gmail.com

Abstract - A good production process requires a balance between factors of production, which includes raw materials, capital, machinery, methods, and human resources. A company keeps inventory for important reasons. Many companies look at inventory to meet customer demand for a product. An amount of inventory is stored to anticipate demand uncertainty to meet seasonal or cycle demand. Special raw materials are often an important factor, because the supply of raw materials is a major element in the smooth production process. For this reason, every company must have a good raw material planning plan and must be harmonized in every element within the company without exception. Companies often have large amounts of inventory to get discounts and avoid future price increases or to get lower prices because they buy in larger volumes. Many companies also consider it necessary to have inventory in the production process to maintain interoperability independence and avoid stopping or delaying the production process, for example: strikes, engine damage, bad weather, dependence on imported materials that require a long delivery period or late delivery of raw materials to production location. The purpose of this research is to find out how is the Trend Analysis of raw material inventory to the number of Buyer requests at PT. Lucky Timber Sibolga Tapanuli Tengah. This type of research is a descriptive study. The research methods used are: Trend Analysis and Least Squares Method. The results of the study are the supply of raw materials as one of the factors affecting the number of requests that have not been able to meet the specified targets. This is shown from its achievements since 2013-2017, on average it only reached 88.38%. From the analysis results obtained Equation Trend of Raw Material Inventory of PT. The fortune of Sibolga Timber is: Yt = 1.756,02 + 15.423,79Xt.. This means that the estimated raw material inventory in 2013 was 240.136,97m3, and the average increase in raw material inventories every year was 15.423,79m3.. Keywords: raw material inventory, buyer demand

(2)

Page | 479

ojs-unita.com

I. PENDAHULUAN

Proses produksi yang baik dibutuhkan

keseimbangan antara faktor produksi, yang meliputi bahan baku, modal, mesin, metode, dan sumber daya manusia. Suatu perusahaan menyimpan persediaan untuk berbagai alasan penting. Banyak

perusahaan memandang persediaan untuk

memenuhi permintaan pelanggan atas suatu produk. Sejumlah persediaan disimpan untuk mengantisipasi ketidakpastian permintaan baik untuk memenuhi permintaan musiman atau siklus.

Khusus bahan baku seringkali menjadi faktor penting, dikarenakan persediaan bahan baku merupakan unsur utama dalam kelancaran proses produksi. Untuk itu setiap perusahaan harus memiliki perencanaan kebutuhan bahan baku yang baik dan harus diselaraskan dalam setiap unsur di dalam perusahaan tanpa terkecuali. Perusahaan seringkali memiliki persediaan dalam jumlah besar

untuk mendapatkan potongan harga dan

menghindari kenaikan harga dimasa depan atau untuk memperoleh harga yang lebih rendah karena membeli dalam volume yang lebih besar. Banyak perusahaan juga memandang perlu untuk memiliki persediaan dalam proses produksi untuk menjaga

independensi antaroperasi dan menghindari

penghentian atau penundaan pada proses produksi, misalnya : pemogokan, kerusakan mesin, cuaca

buruk, ketergantungan bahan impor yang

memerlukan jangka waktu pengiriman cukup lama ataupun terlambatnya pengiriman bahan baku ke lokasi produksi.

Setiap perusahaan memiliki cara yang berbeda-beda untuk mengelola persediaan bahan baku. Mulai dari jumlah unit bahan baku, waktu penggunaan, maupun jumlah biaya untuk membeli bahan baku.

Namun terlepas dari hal itu setiap perusahaan pasti membutuhkan pengelolaan persediaan bahan baku

yang tepat. Siklus berjalannya inventory dalam

suatu perusahaan tergantung dari bagaimana bisnis perusahaan tersebut berjalan. Semakin tinggi tingkat transaksi yang dilakukan perusahaan, semakin

tinggi tingkat pergerakan inventory-nya. Dalam hal

ini, walaupun prosedur dan sistem yang kita miliki sangat hebat tetapi jika kontrol dari pergerakan

inventory tersebut tidak baik, akan tetap merugikan perusahaan

Perlu diketahui juga, apabila persediaan bahan baku

dilakukan dalam jumlah yang terlalu besar over

stock akan menyebabkan beberapa kerugian. Kerugian yang pertama yaitu biaya penyimpanan yang ditanggung perusahaan akan semakin besar, selain itu perusahaan harus menanggung resiko

kerusakan dalam penyimpanan. Kerugian

yangkedua yaitu perusahaan harus mempersiapkan dana yang cukup besar untuk pembelian bahan baku. Agar permintaan konsumen tetap terpenuhi maka pihak perusahaan harus memiliki manajemen persediaan bahan baku yang efektif.

Industri plywood yang semakin banyak membuat

pihak perusahaan perlu berupaya optimal untuk

menciptakan produk plywood yang bermutu serta

memiliki kualitas tinggi untuk memenuhi kebutuhan

konsumen. Dalam industri plywood, ketersediaan

bahan baku serta konsumen juga berperan penting bagi kelangsungan hidup perusahaan. Semakin efektif persediaan yang dimiliki maka akan semakin banyak konsumen yang melakukan pembelian

produk plywood mengakibatkan volume penjualan

meningkat sehingga keuntungan yang didapat pihak perusahaan juga akan meningkat. Mengingat pentingnya persediaan, peranan konsumen juga sangat penting bagi perusahaan, maka dalam

(3)

Page | 480

ojs-unita.com

pengolahan plywood pihak perusahaan harus

berorientasi pada konsumen.

PT. Mujur Timber yaitu sebuah perusahaan yang bergerak di bidang industry perkayuan yang melakukan kegiatan produksi nya yaitu, kayu lapis

(Plywood). Yang bertempat di Jl.Arah ke Barus KM.8 Kabupaten Tapanuli Tengah. Untuk daerah

pemasaran Plywoodyang dihasilkan PT. Mujur

Timber 98% ke luar Negri dan 2% lagi untuk lokal. Masalah yang dirumuskan adalah : Bagaimanakah Analisis Trend persediaan bahan baku terhadap jumlah permintaan Buyer pada PT.Mujur Timber Sibolga Tapanuli Tengah?Tujuan penelitian ini

adalah, “ Untuk mengetahui Bagaimana

Bagaimanakah Analisis Trend persediaan bahan baku terhadap jumlah permintaan Buyer pada PT.Mujur Timber Sibolga Tapanuli Tengah?” Penelitian dilakukan di PT. Mujur Timber, yang bertempatdi Desa Tapian Nauli I Kecamatan Tapian Nauli, Kabupaten Tapanuli Tengah selama 3 bulan yaitu mulai Agustus sampai dengan September 2018.

II. TINJAUAN PUSTAKA

Persediaan ( Inventory)

Farah Margaretha (2009:145) “Pesediaan

merupakan sejumlah barang atau bahan yang disediakan oleh perusahaan, baik berupa barang jadi, barang mentah, maupun barang yang diproses yang disediakan untuk menjaga kelancaran proses produksi perusahaan guna memenuhi permintaan konsumen setiap waktu”. Sedangkan menurut Rangkuty (2004:1) “persediaan merupakan suatu

aktiva yang meliputi barang-barang milik

perusahaan dengan maksud untuk dijual dalam suatu periode usaha tertentu, atau persediaan barang-barang yang masih dalam pengerjaan atau proses produksi, ataupun persediaan bahan baku

yang menunggu penggunaannya dalam suatu proses produksi”.

Pada dasarnya persediaan mempermudah atau memperlancar jalannya operasi perusahaan pabrik yang harus dilakukan secara berturut-turut untuk memproduksi barang-barang, serta selanjutnya menyampaikan pada pelanggan atau konsumen. Persediaan memungkinkan produk-produk yang dihasilkan pada tempat yang jauh dari pelanggan atau sumber bahan mentah. Dengan adanya persediaan produksi tidak perlu dilakukan khusus buat konsumsi atau sebaliknya tidak perlu

dikonsumsi didesak supaya sesuai dengan

kepentingan produksi.

Assauri (2004: 171)“Persediaan Bahan Baku merupakan persediaan dari barang – barang berwujud yang digunakan dalam proses produksi, dapat diperoleh dari sumber–sumber alam ataupun dibeli dari supplieratau dari perusahaan yang menghasilkan bahan baku bagi perusahaan pabrik yang menggunakannya”

Margaretha(2011 :145) ”mengatakan bahwa

Manajemen persediaan adalah kegiatan untuk menentukan jumlah dan komposisi persediaan sehingga perusahaan dapat melindungi kelancaran produksi dan penjualan serta kebutuhan-kebutuhan pembelanjaan perusahaan dengan efektif dan efisien, juga termasuk pengaturan dan pelaksanaan

pengadaan bahan-bahan/ barang-barang yang

diperlukan sesuai dengan jumlah dan waktu yang

dibutuhkan dengan biaya yang

serendah-rendahnya”.

Menurut Rangkuti (2007: 15) “ada beberapa fungsi penting yang dikandung oleh persediaan dalam memenuhi kebutuhan perusahaan yaitu sebagai berikut:

(4)

Page | 481

ojs-unita.com

Adalah persediaan yang memungkinkan

perusahaan dapat memenuhi permintaan

pelanggan tanpa tergantung pada supplier.

Persediaan bahan mentah diadakan agar perusahaan tidak akan sepenuhnya tergantung pada pengadaannya dalam hal kuantitas dan waktu pengiriman. Persediaan dalam proses dilakukan agar departemen-departemen dan proses proses individual perusahaan terjaga

kebebasannya. Persediaan barang jadi

diperlukan untuk memenuhi permintaan produk yang tidak pasti dari para pelanggan. Persediaan yang diadakan untuk menghadapi fluktuasi permintaan konsumen yang tidak dapat diperkirakan atau diramalkan disebut

fluctuation stock.

2. Fungsi Economic Lot Sizing

Persediaan lot sizing ini perlu

mempertimbangkan penghematan atau

potongan pembelian, biaya pengangkutan per unit menjadi lebih murah dan sebagainya. Hal

ini disebabkan perusahaan melakukan

pembelian dalam kuantitas yang lebih besar dibandingkan biaya-biaya yang timbul karena besarnya persediaan (biaya sewa gedung, investasi, resiko dan sebagainya).

3. Fungsi Antisipasi

Apabila perusahaan mengalami fluktuasi

permintaan yang dapat diperkirakan atau diramalkan berdasar pengalaman atau data-data masa lalu, yaitu permintaan musiman. Dalam

hal ini perusahaan dapat mengadakan

persediaan musiman (seasional inventories)”.

Menurut Samsul (2006 :278) “faktor-faktor yang mempengaruhi persediaan bahan baku adalah sebagai berikut:

a. Perkiraan pemakaian.

Angka ini mutlak diperlukan untuk membuat pesediaan yang dilakukan untuk mengantisipasi

masa yang akan datang (biasanya dilakukan dalam kurun waktu satu tahun)

b. Harga bahan baku.

Harga bahan baku yang mahal, sebaiknya distok dalam juga yang tidak terlalu banyak. Hal ini disebabkan terbenamnya uang yang seharusnya bisa diputar.

c. Biaya-biaya dari persediaan.

Biaya-biaya ini meliputi biaya pemesanan dan biaya penyimpanan.

d. Kebijakan pembelanjaan.

Kebijakan ini ditentukan oleh sifat dari bahan itu

sendiri, Untuk bahan-bahan yang cepat

rusak(perishable), tentunya dilakukan

penyimpanan yang terlalu lama, terkecuali ada alat yang dapat membuat bahan itu bertahan. Disamping itu, perlu juga dipertimbangkan persediaan yang mendadak”.

Menurut Sofian Assauri (2004:173). Ada 2 sistem yang umum dikenal dalam menentukan jumlah persediaan pada akhir suatu periode yaitu:

a.Periodic System yaitu setiap akhir periode dilakukan perhitungan secara fisik dalam menentukan jumlah persediaan akhir.

b.Perpetual atau disebut juga Book Inventories yaitu dalam hal ini dibina catatan administrasi persediaan. Setiap mutasi dari persediaan sebagai akibat dari pembelian ataupun penjualan dicatat

atau dilihat dalam kartu administrasi

persediaannya. Bila metode ini yang dipakai maka perhitungan secara fisik hanya dilakukan paling tidak setahun sekali yang biasanya

ilakukan untuk keperluan counter cheking antara

jumlah persediaan menurut fisik dengan menurut catatan dalam kartu administrasi persediaannya.

Teori Permintaan

Menurut Kunawangsih (2006:29). Permintaan adalah Berbagai jumlah barang yang diminta oleh konsumen pada berbagai tingkat harga pada periode

(5)

Page | 482

ojs-unita.com

tertentu. Teori permintaan menjelaskan hubungan antara jumlah barang yang diminta dengan harga dan patuh pada hukum permintaan.

Menurut Widjajanta (2007:48-49) ada beberapa faktor yang mempengaruhi permintaan antara lain:

a. “Harga Barang itu Sendiri

Semakin tinggi tingkat harga suatu barang, semakin sulit barang yang diminta. Sebaliknya, semakin tinggi harga suatu barang semakin banyak permintaan terhadap barang tersebut. Hal ini sesuai dengan hukum permintaan yang menyatakan “ Jika harga suatu barang naik,

ceteris paribus(keadaan lain tetap sama), jumlah barang yang diminta perunit waktu akan berkurang. Sebaliknya, jika harga barang turun jumlah barang yang diminta per unit waktu akan bertambah.

b. Pendapatan Konsumen

Hubungan antara pendapatan dan jumlah barang yang diminta bersifat searah(positif). Hal ini

bararti, jika pendapatan konsumen naik,

konsumen tersebut akan meminta jumlah barang yang lebih tinggi per unit waktu, dan sebaliknya. Pernyataan ini berlaku terhadap barang normal. Adapun pada barang inferior yaitu barang yang

rendah kualitasnya, naiknya pendapatan

konsumen akan menyebabkan permintaan

terhadap barang tersebut bekurang per unit

waktu. Begitupun sebaiknya, turunnya

pendapatan konsumen akan menyebabkan

permintaan terhadap barang tersebut betambah. Jadi, barang inferior berhubungan dengan pendapatan dan jumlah barang yang diminta bersifat berlawanan arah (negatif).

c. Harga Barang Subsitusi dan Komplementer

Pada umumnya, barang komsumsi memiliki

penggunanaan yang saling berhubungan.

Penggunaan yang saling berhubungan antara barang komsumsi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:

1. Saling mengganti (subsitusi)

2. Saling melengkapi (Komplementer)

III. METODE PENELITIAN

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh jumlah persediaan bahan baku dan permintaan 2013-2017 di PT. Mujur Timber Sibolga adalah sebagai

berikut: Tabel 3.1

Daftar Persediaan Bahan Baku dan Permintaan Buyer NO TAHUN Persediaan Bahan Baku(m3) Permintaan Buyer(m3) 1 2013 27.180,18 37.316,08 2 2014 29.105,43 38.748,8 3 2015 52.504,47 46.186,89 4 2016 54.990,06 46.927,63 5 2017 82.356,83 51.985,75 Total 240.136,97 221.165,15

Sumber: PT.Mujur Timber SibolgaTapanuli Tengah

Sampel dalam penelitian ini adalah jumlah persediaan bahan baku jumlah permintaan buyer tahun: 2013,2014,2015,2016,2017.

Teknik Pengumpulan Data adalah dengan :

dokumentasi, pengamatan (obsevation), wawancara.

Jenis dan sumber data adalah data primer dan data sekunder.

Teknik analisis atau pengolahan data menggunakan metode :

a. Statistik deskriptif, yaitu penelitian yang

memberikan gambaran mengenai situasi-situasi atau kejadian. Data yang diperoleh dengan mengumpulkan, menelaah, mentabulasi data tersebut, sehingga diperoleh gambaran yang jelas dan objektif mengenai hal yang diteliti.

(6)

Page | 483

ojs-unita.com

Menurut Muktiadji (2009:124), analisis trend

bertujuan untuk mengetahui tendensi atau

kecenderungan keadaan keuangan suatu perusahaan dimasa yang akan datang baik kecenderungan akan naik,turun maupun tetap.

Hamdani (2008:189) memberi pengertian trend linearadalah trend yang variabel X-nya (periode waktu) berpangkat paling tinggi satu. Trend linear memiliki bentuk persamaan garis lurus yaitu :

Y = a + b X Keterangan :

Y = data berkala atau nilai trend untuk periode tertentu.

X = Periode waktu (hari, minggu, bulan, tahun) a = Konstanta nilai Y jika X = 0

b = Koefesien X kemiringan garis trend

Untuk menentukan garis trend terlebih dahulu dicarinilai a dan b. artinya jika nilai a dan b sudah

diketahui maka garis trenddapat dibuat

(Hamdani,dkk, 2007:198).

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Target dan Realisasi Persediaan Bahan Baku pada PT. Mujur Timber Sibolga Tahun 2013-2017

Untuk dapat menganalisa persediaan bahan baku pada PT.Mujur Timber Sibolga adalah dengan melihat target dan realisasi dalam jangka waktu tertentu.

A. Pencapaian Persediaan Bahan baku PT.Mujur

Timber Sibolga tahun 2013

Grafik 4.1 Target dan Realisasi persediaan Bahan Baku pada PT.Mujur Timber Sibolga

Dilakukan analisa data statistik dengan

membandingkan antara target dan realisasi, sehingga diperoleh data sebagai berikut: Target

tahun 2013 sebanyak 32.238,14m3 dan yang

terealisasi adalah sebanyak 27.180,18m3 atau

84,3%. Tidak tercapainya target ini merupakan kurangnya kinerja penyuplai dalam melakukan pengiriman bahan baku disebabkan karena cuaca yang kurang baik.

B. Pencapaian persediaan Bahan Baku pada

PT.Mujur Timber Sibolga tahun 2014

Grafik 4.2 Target dan realisasi Persediaan Bahan Baku PT.Mujur Timber Sibolga tahun 2014

Dibuat analisa data statistik dengan

membandingkan antara target dan realisasi,

sehingga diperoleh data sebagai berikut: Taget

tahun 2014 sebanyak 29.436,40m3 , dan yang

terealisasi hanya sebanyak 29.105,43m3 atau sebesar

98,8%. Dengan melihat pencapaian tahun 2014

target yang dibuat oleh bagian logyard (persediaan

bahan baku) sudah hampir terealisasi. Ini berarti persediaan bahan baku akan semakin membaik.

C. Pencapaian persediaan Bahan Baku pada

(7)

Page | 484

ojs-unita.com

Grafik 4.3 Targetdan Realisasi persediaan Bahan Baku PT.Mujur Timber 2015

Analisa statistik yang telah dibuat yaitu dengan mebandingkan antara target dan realisasi, sehingga dapat diperoleh data sebagai berikut: Target tahun

2015 adalah sebanyak 64.341,88m3 dan yang

terealisasi hanya sebanyak 52.504,47m3atau 81,6%.

Dengan melihat pencapaian tahun 2015 target yang

dibuat oleh bagian logyard (persediaan bahan baku)

belum terealisasi. Ini berarti pendistribusian bahan baku dari pemasok persediaan belum maksimal.

D.

Pencapaian Persdiaan Bahan Baku pada PT.Mujur Timber Sibolga 2016

Grafik 4.4 Targetdan Realisasi Persediaan Bahan Baku pada PT.Mujur Timber Sibolga Kabupaten

Tapanuli Tengah Tahun 2016

Dengan melakukan analisis data statistik dengan

membandingkan antara target dan realisasi,

sehingga diperoleh hasil sebagai berikut: target

tahun 2016 sebanyak 75.398,26m3, realisasi

51.990,06m3 atau 72,9%. Berdasarkan analisa ini

menyatakan bahwa tidak tercapainya target ini

disebabkan berkurangnya sumberdaya alam

misalnya, hutan alam yang semakin sulit

didapatkan.

A. Pencapaian Persediaan Bahan Baku pada

PT.Mujur Timber Sibolga tahun2017

Grafik 4.5 Target dan Realisasi persediaan bahan baku pada PT.Mujur Timber Sibolga Kabupaten

Tapanuli Tengah 2017

Dilakukan analisa data statistik dengan

membandingkan antara target dan realisi, sehingga diperoleh data sebagai berikut: target tahun 2017

sebanyak 78.918,93m3 dan realisasi 82.356,83m3

atau 104,3%

Permintaan buyer pada tahun 2017 adalah sebanyak

51.985,75m3 , sementara permintaan yang

ditargetkan oleh perusahaan adalah sebanyak

49.879,53m3. Halini mengalami kenaikan yang

cukup signifikan dibandingkan dengan tahun sebelumnya yaitu tahun 2016 adalah sebanyak

46.927,63m3. Jadi pada tahun 2017 mengalami

kenaikan permintaan sebanyak 5.058,12m3.

Permintaan buyer pada PT.Mujur Timber Sibolga bila kita amati berdasarkan data yang ditampil, maka dapat kita nyatakan bahwa permintaan buyerpadaPT.Mujur Timber Sibolga mengalami kenaikan, hal ini dapat kita lihat dengan bentuk grafik dibawah ini:

A. Pencapaian Permintaan Buyer pada PT.Mujur

(8)

Page | 485

ojs-unita.com

Grafik 4.6 Permintaan Buyer pada PT.Mujur Timber Sibolga Kabupaten Tapanuli Tengah tahun

2013

Analisis data yang diperoleh dengan

membandingkan antara target dan realisasi,

sehingga dapat diperoleh data sebagai berikut:

Target pada tahun 2013 adalah46.402,61m3, dan

yang terealisasi hanya sebanyak 31.316.08m3 atau

sebesar 67,4%. Dengan melihat data yang diperoleh target yang dibuat belum dapat terealisasi dengan maksimal.

B. Pencapaian Permintaan Buyer PT.Mujur

Timber tahun 2014

Grafik 4.7 Target dan Realisasi Pemintaan Buyer pada PT.Mujur Timber Sibolga Kabupaten Tapanuli

Tengah

Dilakukan analisis data statistik dengan

membandingkan antara targetdan realisasi, sehingga dapat diperoleh data sebagai berikut: Target tahun

2014 sebanyak 49.314,27m3 dan yang terealisasi

adalah 38.748,8m3 atau 78%. Tidak tercapainya

target ini adalah kurangnya kinerja bagian pemasaran dalam melakukan pencarian buyer.

C. Pencapaian Permintaan Buyer PT.Mujut

Timber Sibolga tahun 2015

Grafik 4.8 Target dan Realisasi permintaan buyer pada PT.Mujur Timber tahun 2015 Dilakukan analisa statistik dengan membandingkan antara target dan realisasi dapat diperoleh data sebagai berikut: target tahun 2015 adalah sebanyak

48.891,27m3 dan yang terealisasi hanya sebanyak

46.186,89m3 atau 94,4%. Dengan melihat

pencapaian tahun 2015 target yang dibuat oleh perusahaan belum terealisasi.

D. Pencapaian Permintaan Buyer pada PT.Mujur Timber 2016

Grafik 4.9 Target dan realisasi permintaan buyer PT.Mujur Timber Sibolga

Dilakukan analisa statistik dengan membandingkan antara target dan realisasi dapat diperoleh data sebagai berikut: target tahun 2016 adalah sebanyak

54.438,71m3 dan yang terealisasi hanya sebanyak

46.927,63m3 atau 86,2%. Dengan melihat

pencapaian tahun 2016 target yang dibuat oleh perusahaan belum terealisasi.

(9)

Page | 486

ojs-unita.com

E. Pencapaian Permintaan Buyer pada PT.Mujur

Timber Sibolga tahun 2017

Grafik4.10 Target dan realisasi permintaan konsumen PT.Mujur Timber sibolga

Dilakukan analisa statistik dan membandingkan antara target dan realisasi, sehingga diperoleh data sebagai berikut: Target tahun 2017 sebanyak

49.879,53m3 dan yang terealisasi adalah sebanyak

51.985,75m3. Berdasarkan data yang telah dianalisa

jumlah permintaan pada tahun 2017 sudah melebihi target yang dibuat oleh perusahaan. Berdasarkan data grafik diatas terlihat trend dari keseluruhan grafik cenderung naik.

Analisa Trend Persediaan Bahan Baku terhadap Permintaan Buyer pada PT.Mujur Timber Sibolga Kabupaten Tapanuli Tengah

Tabel 4.3

Persediaan Bahan Baku dan Permintaan Buyer pada PT.MujurTimber Sibolga

NO TAHUN Persediaan Bahan Baku(m3) Permintaan Buyer(m3) 1 2013 27.180,18 37.316,08 2 2014 26.105,43 38.748,8 3 2015 52.504,47 53.186,77 4 2016 51.990,06 46.927,63 5 2017 82.356,83 51.985,75 Total 240.136,97 221.165,15

Sumber: PT.Mujur Timber SibolgaTapanuli Tengah

Berdasarkan Tabel 4.3 tersebut diatas maka dapat dilakukan analisis berbentuk grafik seperti berikut ini:

Grafik 4.11 Trend persediaan bahan baku terhadap permintaan buyer PT.Mujur Timber

Sibolga (2013-2017)

Berdasarkan analisis grafik tersebut terlihat bahwa dari tahun 2013 sampai dengan tahun 2017, trend permintaan buyer cenderung meningkat setiap tahun, sementara persediaan bahan baku pada tahun 2013 dan 2014 tidak dapat memenuhi permintaan.

Trend Linear dengan Metode Kuadrat Terkecil untuk Meramalkan Banyaknya Persediaan Bahan Baku.

a. Plot Data Identifikasi Bentuk Hubungan

Secara Grafik

Hubungan antara dua variabel X (tahun) (dimana X= dan variabel Y (banyaknya jumlah permintaan) mempunyai padanan nilai pada variabel X terhadap Y, hal ini ditunjukkan melalui tabel dan dibawah ini:

Tabel 4.4

Data banyaknya persediaan Bahan Baku pada PT.Mujur Timber Sibolga tahun 2013-2017

(10)

Page | 487

ojs-unita.com

Baku (m3) (Y) 1 2013 27.180,18 2 2014 29.105,43 3 2015 52.504,47 4 2016 54.990,06 5 2017 82.356,83 Total 240.136,97

Sumber: PT.Mujur Timber Sibolga Kabupaten

Tapanuli Tengah

Dari tabel data banyaknya persediaan bahan baku pada PT.Mujur Timber Sibolga diatas, maka peneliti membuat plot gambar hubungan Persediaan Bahan Baku dengan waktu tahun dengan menggunakan program Office Exel 2007, hasilplotnya dibawah ini:

Grafik 4.12 Jumlah Persediaan Bahan Baku pada PT.Mujur Timber Sibolga Tahun 2013-2017 Dari gambar diatas terlihat bahwa, dari tahun 2013-2017 terjadi peningkatan banyaknya persediaan bahan baku atau secara statistik dengan model trend linear yaitu Yt = b0 + b1 (Xt).

Gambar tersebut juga menunjukkan adanya

hubungan antara tahun dan banyaknya persediaan bahan baku yang bersifat positif yaitu apabilatahun semakain meningkat maka banyaknya persediaan juga meningkat. Hal ini menunjukkan bahwa

kombinasi antara variabel Y (banyaknya persediaan

bahan baku) dan Xt (waktu) terhadap garis dugaan

atau garis linear semakin dekat, itu artinya nilai hubungan semakin besar atau positif.

b. Menentukan Garis Trend Y Terhadap

Waktupada Persediaan Bahan Baku(t)

Dengan menggunakan Metode Kuadrat Terkecil, maka model persamaan trend linear dari data diatas dapat dinyatakan dengan:

Yt = β0 + β1 (Xt) +ɛt

Dan penduga b0 dan b1 dinyatakan dengan:

b0 = b1=

dimana : n adalah banyaknya pasangan data. Langkah selanjutnya, akan diterapkan semua perhitungan itu pada data banyaknya persediaan bahan baku antara tahun 2013-2017. Untuk

mempermudah perhitungan, maka digunakan

(11)

Page | 488

ojs-unita.com

Tabel 4.5

Data Perhitungan persediaan bahan baku tahun 2013-2017 No Tahun (Xt) (Xt) 2 (Xt) Yt Yt 1 2013 1 1 27.180,18 27.180,18 2 2014 2 4 58.210,86 29.105,43 3 2015 3 9 157.513,41 52.504,47 4 2016 4 16 219.960,24 54.990,06 5 2017 5 25 411.784,15 82.356,83 ∑ 15 55 874.648,84 240.136,97 dimana:

n = jumlah tahun antara tahun 2013-2017

Xt= nilai kode tahun

(Xt )2

= nilai kode tahun yang dikuadratkan

Yt= nilai banyaknya persediaan bahan baku

(Xt)Yt= nilai banyaknya bahan baku dikalikan

dengan nilai kode tahun diperoleh: N=5 ∑Yt=240.136,97 Y= = 48.027,39 (∑Xt)= 15 X= = 3 (∑Xt)Yt = 874.648,84 (∑Xt) 2 = 55 b1= b1= = = = =15.423,79m3 b0 = = = – = 48.027,39 – 46.271,37 = 1.756,02m3

Untuk mendapatkan persamaan pendugaan maka subtitusi persamaan ke dalam persamaan :

Yt = b0 + b1(Xt) ke dalam persamaan b0= Y-b1Xt Yt = b0 + b1(Xt)

= Y-b1X + b1(Xt)

= Y+ b1(X-Xt)

Jadi, dapat ditentukan persamaan regresinya adalah:

Yt= Y+ b1(Xt)

= 48.027,39 + 15.423,79(Xt)

Oleh karena itu persamaan garis trend linier antara

Y terhadap Xt adalah:

Yt = b0 + b1(Xt)

Yt = 1.756,02 + 15.423,79 Xt

Dalam hal ini adalah nilai pendugaan artinya ini adalah variabel yang di ramalkan yaitu banyaknya

persediaan bahan baku. Sedangkan (Xt) merupakan

tahun kode, nilai untuk tahun kode 2019 adalah 7, persamaan trend linier ini juga menunjukkan bahwa persediaan bahan baku semakin meningkat dari tahun ke tahun dan membentuk garis trend linier horizontal atau trend positif pada operasi persamaan diatas. Dengan menggunakan program Office exel 2007, peneliti membuat plot gambar garis trend

(12)

Page | 489

ojs-unita.com

Grafik 4.13Garis Trend Y Terhadap Waktu pada Persediaan Bahan Baku

c. Ramalan Banyaknya Bahan Baku

Dari hasil diatas maka dapat ditentukan ramalan banyaknya bahan baku pada tahun 2019, dalam hal ini adalah nilai pendugaan artinya ini adalah variabel yang di ramalkanyaitu banyaknya persediaan bahan baku. Sedangkan merupakan tahun kode, nilai untuk tahun kode 2010 adalah 7, maka nilai dapat ditentukan adalah:

Yt =1.756,02+ 15.423,79 (Xt)

Yt = 1.756,02 + 15.423,79 (7)

= 1.756,02 + 107.966,53

= 109.722,55m3

Hasil perhitungan diatas menunjukkan bahwa

dugaan besarnya perkembangan banyaknya

persediaan bahan baku pada tahun 2019akan

menjadi 109.722,55m3.

Hasil peramalan terhadap perkembangan jumlah persediaan bahan baku tersebut akan mengalami perubahan artinya besarnya perkembangan jumlah persediaan akan berbeda dengan hasil ramalan tergantung pada upaya-upaya yang dilakukan oleh pihak PT. Mujur Timber Sibolga dalam hal penambahan jumlah persediaan bahan baku.

Keterangan:

a = besarnya taksiran persediaan bahan baku

pada tahun 2013-2017 yaitu

240.136,97m3.

b = besarnya rata-rata kenaikan persediaan

bahan baku setiap tahun yaitu

15.423,79m3.

d. Menentukan Garis Trend Y Terhadap

Waktu pada Jumlah Permintaan Buyer(t)

Dengan menggunakan Metode Kuadrat Terkecil, maka model persamaan trend linear dari data diatas dapat dinyatakan dengan:

Yt = β0 + β1 (Xt) +ɛt

Dan penduga b0 dan b1 dinyatakan dengan:

b0 = b1=

dimana : n adalah banyaknya pasangan data. Langkah selanjutnya, akan diterapkan semua perhitungan itu pada data banyaknya permintaan

buyer antara tahun 2013-2017. Untuk

mempermudah perhitungan, maka digunakan tabel sebagai berikut:

Tabel 4.6

Data Perhitungan permintaan Buyer tahun 2013-2017 N o Tahu n (Xt ) (Xt) 2 (Xt) Yt Yt 1 2013 1 1 37.316,08 37.316,08 2 2014 2 4 77.497,6 38.748,8 3 2015 3 9 132.560,3 1 44.186,77 4 2016 4 16 187.710,5 2 46.927,63 5 2017 5 25 259.928,7 5 51.985,75 ∑ 15 55 695.013,2 6 221.165,1 5

(13)

Page | 490

ojs-unita.com

dimana:

n = jumlah tahun antara tahun 2013-2017

Xt= nilai kode tahun

(Xt )2

= nilai kode tahun yang dikuadratkan

Yt= nilai banyaknya jumlah permintaanbuyer

(Xt)Yt= nilai banyaknya pemintaan dikalikan dengan

nilai kode tahun diperoleh: n=5 ∑Yt=221.165,15 Y= = 44.233,03 (∑Xt)= 15 X= = 3 (∑Xt)Yt =695.013,26 (∑Xt) 2 = 55 b1= b1= = = = =3.151,78 b0 = = = = 34.777,69

Untuk mendapatkan persamaan pendugaan maka subtitusi persamaan ke dalam persamaan :

Yt = b0 + b1(Xt) ke dalam persamaan b0= Y-b1Xt Yt = b0 + b1(Xt)

= Y-b1X + b1(Xt)

= Y+ b1(X-Xt)

Jadi, dapat ditentukan persamaan regresinya adalah:

Yt= Y+ b1(Xt)

= 44.233,03 + 3.151,78 (Xt)

Oleh karena itu persamaan garis trend linier antara

Y terhadap Xt adalah:

Yt = b0 + b1(Xt)

Yt = 12.523,6 + 3.151,78 (Xt)

Dalam hal ini adalah nilai pendugaan artinya ini adalah variabel yang di ramalkan yaitu banyaknya

permintaan buyer.Sedangkan (Xt) merupakan tahun

kode, nilai untuk tahun kode 2019 adalah 7, persamaan trend linier ini juga menunjukkan bahwa permintaan buyer semakin meningkat dari tahun ke tahun dan membentuk garis trend linier horizontal atau trend positif. Dengan menggunakan program Office exel 2007, peneliti membuat plot gambar

garis trend linier atau pendugaYt.

Grafik 4.14 Garis trend Y terhadap waktu pada permintaan Buyer

e. Ramalan Banyaknya Permintaan Buyer

Dari hasil diatas maka dapat ditentukan ramalan banyaknya permintaan buyer pada tahun 2019, dalam hal ini adalah nilai pendugaan artinya ini adalah variabel yang di ramalkanyaitu banyaknya jumlah permintaan buyer. Sedangkan merupakan tahun kode, nilai untuk tahun kode 2010 adalah 7, maka nilai dapat ditentukan adalah:

Yt= 3.151,781 + 12.523,6(Xt)

(14)

Page | 491

ojs-unita.com

= 3.151,781+ 87.665,2

= 90.816,98m3

Hasil perhitungan diatas menunjukkan bahwa dugaan besarnya perkembangan banyaknya jumlah permintaan buyer pada tahun 2019akan menjadi

90.816,98m3.

Hasil peramalan terhadap perkembangan jumlah

permintaan buyer tersebut akan mengalami

perubahan artinya besarnya perkembangan jumlah permintaan akan berbeda dengan hasil ramalan tergantung pada upaya-upaya yang dilakukan oleh pihak PT. Mujur Timber Sibolga dalam hal peningkatan kualitas untuk menarik minat Buyer. Keterangan:

a = besarnya taksiran permintaan buyer pada

tahun 2013-2017 yaitu 221.165,15m3.

b = besarnya rata-rata kenaikan permintaan

buyer setiap tahun yaitu 3.151,78m3.

f. Hubungan Antara Trend Persediaan Bahan

Baku Terhadap Jumlah Permintaan Buyer

Dengan melihat himpunan interval tersebut terlihat bahwa terdapat peningkatan banyaknya persediaan bahan baku serta permintaan buyer positif di PT.Mujur Timber Sibolga Kabupaten Tapanuli Tengah dengan selang kepercayaan disekitar titik

taksiran tersebut akan meningkat dengan

meningkatnya nilai baru (dalam hal ini banyaknya persediaan bahan baku dan permintaan Buyer PT.Mujur Timber Sibolga).

Hasil peramalan terhadap perkembangan tersebut akan mengalami perubahan artinya besarnya

perkembangan Persediaan Bahan Baku dan

Permintaan Buyer akan berbeda dengan hasil

ramalan tergantung pada upaya-upaya yang

dilakukan oleh pihak Perusahaan yaitu PT.Mujur Timber Sibolga Kabupaten Tapanuli Tengahdalam

hal ini Persediaan bahan baku dan peningkatan Kualitas produk guna menarik minat Buyer . Hubungan antara Trend Persediaan Bahan Baku Terhadap Jumlah Permintaan Buyer adalah apabila dalam perusahaan Mujur Timbertetap tersedia

bahan baku, maka produk plywood yang dipesan

oleh setiap buyer akan tetap terpenuhi Karena pada

PT.Mujur Timber produksi plywood tergantung

pada permintaan Buyer. Dalam hal ini Analisis

Trend persediaan bahan baku maupun permintaan

buyer selalu meningkat.

g. Analisis Upaya-upaya yang dalam

Meningkatkan Persediaan Bahan Baku

Berdasarkan pengolahan data statistik diatas (Persediaan Bahan Baku dan Permintaan Buyer) Analisis Trend yang diperoleh untuk estimasi tahun 2019 dengan kode tahun yaitu 7 , terhitung mulai tahun 2013.

Data trend persediaan bahan baku yang diperoleh adalah sebagai berikut:

Rata-rata kenaikan persediaan bahan baku selama

lima tahun yaitu tahun 2013-2017 adalah

15.423,79m3. Dan untuk trend persediaan bahan

baku tahun 2019 adalah 109.722,55m3.

Sementara untuk data Trend Permintaan Buyer diperoleh data sebagai berikut:

Rata-rata kenaikan permintaan Buyer selama lima tahun yaitu tahun 2013-2017 adalah sebanyak

3.151,78m3. Dan untuk Trend Permintaan Buyer

tahun 2019 adalah 90.816,98m3.

PT.Mujur Timber memproduksi

Plywoodberdasarkan permintaan buyer.

Berdasarkan penjelasan diatas maka pihak

perusahaan atau PT.Mujur Timber perlu membuat

upaya-upaya untuk tetap mempertahankan

persediaan bahan baku. Upaya-upaya yang dapat dilakukan oleh perusahaan agar permintaan Buyer

(15)

Page | 492

ojs-unita.com

tetap tercukupi dan tatap tersedia dimasa yang akan datang adalah sebagai berikut:

a. Menerapkan Hutan Lestari atau sistem

Tebang-Tanam

Sistem ini sangatlah berguna bagi perusahaan untuk tetap mempertahankan ketersedian bahan baku untuk waktu yang panjang sekaligus untuk kelestarian hutan yang harus dijalankan. Sistem penebangan hutan yang kemudian diganti dengan menanam hutan yang telah ditebang agar hutan tetap terjaga keberadaannya. Seperti halnya sebuah tanggungjawab di mana setelah dilakukannya penebangan hutan, di tanamnya lagi pohon-pohon agar ada ganti dari proses penebangan tersebut. Dengan menanam kembali pula atas apa yang sudah di tebang, maka hutan akan tetap terjaga kelestariannya sehingga persediaan bahan baku

untuk Produksi Plywood akan tetap tercukupi.

b. Perluasan Lahan Penanaman Kayu Bahan Baku

Plywood.

PT.Mujur Timber sudah memiliki lahan sendiri tetapi hanya sebagian kecil permintaan yang

tercukupi, perusahaan hanya mengandalakan

sebagian besar dari hutan alam untuk mencukupi produksi. Dari hasil penelitian yang penulis dapat adalah hanya 48Ha lahan yang dimiliki oleh perusahaan sebagai tempat penanaman bahan baku kayu gelondongan. Diharapkan agar perusahaan menambahkan lahan penanaman pohon yang menjadi bahan baku plywood PT.Mujur Timber seperti yang telah diterapkan oleh perusahaan lain yang sama jenis produk yang dihasilkan.

c. Penambahan Partner Kerja/ Supplier Bahan

Baku

PT.Mujur Timber sebaiknya menambah suplier bahan baku kayu agar persediaan tetap ada untuk waktu yang panjang. Saat ini perusahaan sudah memiliki suplier tetap, tetapi tidak menutup

kemungkinan bahan baku yang dimiliki suplier tersebut habis. Maka perusahaan perlu mencari ataupun menambahkan suplier dari berbagai daerah yang kemungkinan besar masih memiliki hutan yang cukup luas dan masih produktif untuk waktu yang akan datang.

d. Mengadakan Sosialisasi kepada Masyarakat

dengan tujuan supaya hutan rakyat tetap produktif

PT.Mujur Timber menerima kayu gelondongan

sebagai bahan baku plywood dari Hutan alam

ataupun hutan Rakyat. Pihak perusahaan sebaiknya mengadakan sosialisasi kepada masyarakat agar penebangan hutan juga tidak sembarangan. Untuk saat ini pihak perusahaan sudah membuat kebujakan baru yang masih baru akan dilaksanakan yaitu, pembagian bibit tanaman kayu yang dapat dijadikan

bahan baku plywood pada PT.Mujur Timber. Hal ini

diharapkan dapat mempertahankan persediaan bahan baku kayu gelondongan dalam jangka panjang.

V. KESIMPULAN

Kesimpulan adalah sebagai berikut :

a. Persediaan bahan baku sebagai salah satu

faktor yang mempengaruhi jumlah permintaan yang belum mampu memenuhi target yang telah ditentukan. Hal ini ditunjukkan dari pencapaiannya sejak tahun 2013-2017 rata-rata hanya mencapai 88,38%.

b. Persediaan bahan baku yang mencapai adalah

target tahun 2014 (98,9%) dan tahun 2017 (104,3%). Persediaan bahan baku PT. Mujur Timber Sibolga belum memberikan hasil yang

memuaskan. Hal ini ditunjukkan dari

pencapaiannya sejak tahun 2013-2017 rata-rata belum mencapai target.Persediaan bahan baku yang mencapai target adalah tahun 2017

(16)

Page | 493

ojs-unita.com

(104,3%) selainnya belum mencapai, antara lain tahun 2013 (84,3%), tahun 2014 (98,9%), tahun 2015 (81,6%), tahun 2016 (72,9%).

c. Dari hasil analisa diperoleh Persamaan Trend

Persediaan bahan baku PT. Mujur Timber

Sibolga adalah: Yt = 1.756,02 + 15.423,79Xt.

Hal ini berarti bahwa besarnya taksiran persediaan bahan baku pada tahun 2013 yaitu

240.136,97m3, dan besarnya rata-rata kenaikan

persediaan bahan baku setiap tahun yaitu

15.423,79m3.

Jika terjadi estimasi dalam 7 tahun kedepan dari tahun 2013, maka persediaan bahan baku

akan mengalami peningkatan sebesar

109.722,55m3

d. Dari hasil analisa diperoleh Persamaan Trend

Permintaan Buye PT. Mujur Timber Sibolga

adalah: Yt = 3.151,781 + 15.423,79Xt. Hal ini

berarti bahwa besarnya taksiran persediaan

bahan baku pada tahun 2013 yaitu

221.165,15m3, dan besarnya rata-rata kenaikan

persediaan bahan baku setiap tahun yaitu

3.151,781m3.

Jika terjadi estimasi dalam 7 tahun kedepan dari tahun 2013, maka persediaan bahan baku

akan mengalami peningkatan sebesar

90.816,98m3

REFERENSI

[1] Margaretha, Farah. 2011. Teori Dan Aplikasi

Manajemen Keuangan Investasi dan Sumber Dana Jangka Pendek. Jakarta: Grasindo Gramedia Widiasarana Indonesia

[2] Rangkuti, Freddy. 2004. Manajemen

Persediaan Aplikasi di Bidang Bisnis.Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

[3] Assauri, Sofjan. 2004. Manajemen

Pemasaran. Jakarta: Rajawali Press

[4] Freddy Rangkuti. 2007. Manajemen

Persediaan: Aplikasi di Bidang Bisnis. Edisi 2 Jakarta:PT. Raja Grafindo Persada

[5] Samsul, Mohammad. 2006. Pasar Modal dan

Manajemen Portofolio. Surabaya : Erlangga.

[6] Tri Kunawangsih Pracoyo dan Antyo

Pracoyo. 2006. Aspek Dasar Ekonomi Mikro, PT Grasindo, Jakarta.

[7] Bambang Widjajanta & Aristanti

Widyaningsih, 2007. Ekonomi & Akuntansi: Mengasah Kemampuan Ekonomi, CV. Citra Praya: Bandung

[8] Muktiadji,Nusa,dan Samuel Soemantri.

(2009). Analisis Pengaruh Biaya Produksi

dalam Peningkatan Kemampulabaan

Perusahaan: Studi Kasus di PT HM Sampoerna Tbk. Jurnal Ilmiah Kesatuan. Nomor 1, Volume 11. Jakarta.

[9] Alam, A. Hamdani, Dodi Hermana. 2008.

Gambar

Grafik 4.1 Target dan Realisasi persediaan Bahan  Baku pada PT.Mujur Timber Sibolga
Grafik 4.3 Targetdan Realisasi persediaan Bahan  Baku PT.Mujur Timber 2015
Grafik 4.6 Permintaan Buyer pada PT.Mujur  Timber Sibolga Kabupaten Tapanuli Tengah tahun
Grafik  4.11 Trend persediaan bahan baku  terhadap permintaan buyer PT.Mujur Timber
+4

Referensi

Dokumen terkait

The protective effect of the E3 / 2 genotype on the development of carotid atherosclerosis could be medi- ated by differences in the lipid metabolism because the association of E3 /

Kegunaan dari penelitian ini adalah meridapatkan alternatif jenis plastik bahan pengemas yang dapat rnempertahankan mutu kerupuk menrah selama penyimpanan

Menurut Hurlock (1999), mengasuh anak Down Syndrome memerlukan kesabaran dan kerelaan, sehingga harus ada sikap menerima yang akan mendorong ibu untuk

Hasil survei menunjukkan bahwa baik pada kelompok umur 40--49 tahun(7,9 persen) maupun pada kelompok umur yang lebih kecil tidak terjadi penurunan malah pada umur 20--24

Berikut Penjelasan yang telah dipaparkan tentang pengalaman masa lampau yaitu harga, kualitas produk, kualitas layanan yang berdampak pada kepuasan pelanggan maka

Hipotesis dalam penelitian ini bertujuan untuk menggali apakah terdapat pengaruh antara kredibilitas merek dan kualitas yang dirasa secara bersama-sama berpengaruh

Batik Merak Manis hanya mempunyai satu pelukis saja dalam produksi batik kreasi baru ini. Yang sangat berperan penting dalam kelangsungan produksi batik kreasi baru

Pendidikan yang dimulai sejak dini akan berbeda, karena dengan pendidikan atau pembiasaan akan lebih merangsang otak anak untuk menerima pendidikan-pendidikan