• Tidak ada hasil yang ditemukan

Paper KASUS Industri Penerbangan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Paper KASUS Industri Penerbangan"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN

Teknologi dipandang

Teknologi dipandang sebagai alat yansebagai alat yang dapat g dapat digunakan oleh digunakan oleh setiapsetiap indiv

individu idu untuk dapat menyeleuntuk dapat menyelesaikasaikan setiap tugas yang dibebankan kepadan setiap tugas yang dibebankan kepadanya.nya. Sistem

Sistem informasi yang informasi yang berbasis komputer berbasis komputer dapat melakukan dapat melakukan fungsinya secarafungsinya secara lebih tepat

lebih tepat dan dan cepat serta cepat serta pemrospemrosesan esan datanya akan datanya akan lebih murah lebih murah bilabila diband

dibandingkan ingkan dengan dengan sistem sistem manualmanual. . Dengan Dengan demikdemikian ian apabilapabila a teknolteknologiogi memiliki

memiliki peran signifikan peran signifikan dalam menentukan dalam menentukan biaya produksi biaya produksi atau defreatau defrensiasinsiasi produk maka teknologi akan berpengaruh pada dinamika bersaing di tingkat produk maka teknologi akan berpengaruh pada dinamika bersaing di tingkat industri dan kinerja suatu perusahaan.

industri dan kinerja suatu perusahaan. Pe

Pengnggungunaaaan n teteknknolologogi i ininforformamasi si mememimililiki ki banbanyayak k mamanfnfaaaat t kakarerenana penggunaan teknologi informasi tersebut dapat mendukung dicapainya efisiensi, penggunaan teknologi informasi tersebut dapat mendukung dicapainya efisiensi, keu

keunggunggulan lan daydaya a saisaing ng ((competitive advantagecompetitive advantage) ) peruperusahsahaan. aan. SehSehinginggaga deng

dengan an memmemperpergunagunakan kan teknteknoloologi gi infinformormasi asi perperusausahaan haan dapadapat t menmendordorongong meningkatnya produktivitas bagi perusahaan yang bersangkutan.

meningkatnya produktivitas bagi perusahaan yang bersangkutan.

Sebuah sistem informasi tidak memiliki umur yang lama, karena adanya Sebuah sistem informasi tidak memiliki umur yang lama, karena adanya perkem

perkembangan teknologi terbaru bangan teknologi terbaru yang diciptakanyang diciptakan, , sehingsehingga ga akan menyebabkanakan menyebabkan menurunnya daya dukung atas sistem TI tersebut bagi bisnis perusahaan.

menurunnya daya dukung atas sistem TI tersebut bagi bisnis perusahaan.

Dengan semakin meningkatnya keperluan akan jasa transportasi udara, Dengan semakin meningkatnya keperluan akan jasa transportasi udara,  jaringan penerbangan dalam negeri terus ditambah, beberapa jalur penerbangan  jaringan penerbangan dalam negeri terus ditambah, beberapa jalur penerbangan

per

perintintis is yanyang g teltelah ah berkberkembembang ang dijdijadiadikan kan bagbagian ian dardari i jarjaringingan an penepenerbanrbangangan dalam negeri. Penerbangan antara kota-kota lain yang lalu lintas penumpangnya dalam negeri. Penerbangan antara kota-kota lain yang lalu lintas penumpangnya padat dilakukan dengan penerbangan shuttle.

(2)

Un

Untuk tuk dadapat pat mememamahahami mi inindusdustri tri penpenererbanbangangan, , kikita ta haharurus s memeninililikk bebe

beberaprapa a sejsejaraarah h di di seksekitaitar r indindustustri ri penpenerbaerbangan ngan tertersebsebut. ut. SejSejaraarah h yanyangg ter

terpepentinting ng adaadalalah h pepengangaturturan an inindusdustrtri i pepenernerbabangangan n sesejajak k 1971978. 8. HiHinggnggaa kemudian, Civil Aeronautics Board-CAB (Komisi Penerbangan Sipil) mengatur  kemudian, Civil Aeronautics Board-CAB (Komisi Penerbangan Sipil) mengatur  semua aspek bisnis dari industri penerbangan, termasuk hak pendaratan dan semua aspek bisnis dari industri penerbangan, termasuk hak pendaratan dan harga tiket. Beberapa usaha penerbangan tumbuh dan

harga tiket. Beberapa usaha penerbangan tumbuh dan berkembberkembang pada ang pada waktuwaktu iitutu. . PPadada a tatahuhun n 19197878, , CACAB B bebellum um bebersrsiifafat t mmenengigikakat t dadan n peperurusasahahaanan pe

penernerbabangangan n bebbebas as ununtuk tuk mememimililih h rurute te dan dan memengangatur tur harharga ga titikeket t sesesusuaiai keingi

keinginan nan merekamereka. . MeskiMeskipun pun FAA masih mengontrol beberapa hal, FAA masih mengontrol beberapa hal, termastermasukuk peraturan untuk kru penerbangan, jumlah dan jarak penerbangan menuju airport, peraturan untuk kru penerbangan, jumlah dan jarak penerbangan menuju airport, dan jalur penerbangan nasional, serta hal-hal lain yang bersifat detil.

(3)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA: SISTEM INFORMASI PEMASARAN

Pemasaran merupakan area fungsional pertama yang menunjukkan minat pada SIM. (Mc. Leod, Raymon Jr. 2004:369). Semua jenis organisasi memiliki fungsi pemasaran, keuangan, sumber daya manusia, dan jasa informasi.

Dengan kata lain SIM adalah sebagai suatu sistem berbasis komputer  yang menyediakan informasi bagi beberapa pemakai dengan kebutuhan yang sama. Para pemakai biasanya membentuk suatu entitas organisasi formal, perusahaan atau sub unit dibawahnya. Informasi menjelaskan perusahaan atau salah satu sistem utamanya mengenai apa yang terjadi di masa lalu, apa yang terjadi sekarang dan apa yang mungkin terjadi di masa yang akan datang. Informasi tersebut tersedia dalam bentuk laporan periodik, laporan khusus dan ouput dari model matematika. Output informasi digunakan oleh manajer maupun non manajer dalam perusahaan saat mereka membuat keputusan untuk memecahkan masalah.

Perancangan, penerapan dan pengoperasian SIM adalah mahal dan sulit. Upaya ini dan biaya yang diperlukan harus ditimbang-timbang. Ada beberapa faktor yang membuat SIM menjadi semakin diperlukan, antara lain bahwa manajer harus berhadapan dengan lingkungan bisnis yang semakin rumit. Salah satu alasan dari kerumitan ini adalah semakin meningkatnya dengan muncunya peraturan dari pemerintah.

(4)

TI dapat digunakan untuk mengkoordinir hubungan penyalur atau untuk mengurangi biaya-biaya penagihan organisasi Pemasok dapat menggunakan mekanisme berbasis TI untuk mengkomunikasikan informasi harga dan produk mereka. Bentuk komunikasi yang lebih maju (Electronic Data Interchange), pengendalian mutu (Total Quality Management ) dan teknik pengiriman (Just-In-Time) dapat mendorong terciptanya suatu keunggulan bersaing. Supplier relations yang harmonis dapat berakibat efisiensi dalam proses produksi.

TI dapat digunakan untuk perbaikan teknik produksi melalui alat bantu komputer untuk design dan pabrikasi. Sementara itu, perbaikan di dalam proses produksi dapat menyebabkaneconomies of scale dalam mengiriman produk dan  jasa. Di samping teknologi juga berpengaruh terhadap tujuan akhir dari sebuah organisasi, penggunaan dari proses pabrikasi yang maju dapat juga menaikkan tingkat produk dan jasa.

TI juga berperan dalam membantu pengembangan produk dan jasa baru, memperlancar proses Research and Development . Sedangkan dari perspektif  marketing, produk dan jasa dapat dibedakan secara unik dalam berbagai macam cara. Kemampuan TI juga memungkinkan terjadinya pengembangan pada produk dan jasa baru, serta dapat memungkinkan suatu organisasi untuk mengidentifikasi dan melayani segmen pasar.

(5)

BAB III

KASUS : INDUSTRI MASKAPAI PENERBANGAN

3.1. Kompetisi dan Deregulasi

Dalam waktu singkat, beberapa usaha penerbangan mulai menawarkan   jalur penerbangan baru dengan rute sesuai dengan permintaan. Kemudian,

Donald Burr mendirikan People Express, perusahaan penerbangan yang dapat membuat takut manejer bisnis penerbangan lain sejak 1981. Dengan sistem yang tidak rapi (mereka mengharuskan penumpang membayar US$ 3 untuk pengecekan barang bawaan dan menjual snack di atas pesawat), perusahaan penerbangan memasang harga yang luar biasa murah untuk turis. Anda tidak perlu mencari kelas yang lebih tinggi atau menemukan kelas bisnis untuk terbang. Berbasis di terminal internasional yang tidak terpakai di Newark, New Jersey, perusahaan mengambil kru penerbangan yang tidak masuk di serikat pekerja, bernegosiasi dengan FAA untuk dapat terbang hanya dengan pilot dank o-pilot (tanpa teknisi), dan mematok tiket dengan harga $59 ke Chicago atau $90 ke London – pecahan kecil dikenakan dalam harga tiket oleh perusahaan penerbangan tradisional.

Dengan pengeluaran biaya yang sangat tinggi, perusahaan penerbangan biasa tidak akan bisa bersaing. Jadi, kenapa People Express menghilang dan beberapa perusahaan yang lain dapat bertahan? Sebagian jawabannya adalah kesalahan manajemen – People Express menginginkan berkembang terlalu cepat dan mereka tidak mempunyai struktur manajemen yang solid untuk menangani masalah ini. Akan tetapi, jawaban besarnya adalah perusahaan

(6)

penerbangan Amerika berjuang melawan dengan teknologi informasi. Perusahaan-perusahaan cepat sadar bahwa People Express menarik turis yang sensitive terhadap harga. Pelaku bisnis tetap menjauh dari pencari diskon dan menginginkan pelayanan yang nyaman dan reliable yang disediakan oleh penerbangan biasa. Sehingga, perusahaan penerbangan Amerika beralih pada sistem pemesanan – reservasi (SABRE) dan memperkirakan berapa penumpang kelas bisnis dalam setiap penerbangan. Hal ini diikuti dengan sistem pembedaan harga tiket yang masih berlaku hingga saat ini. Pelaku bisnis yang telah mem-booking beberapa hari sebelum penerbangan akan tetapi akhirnya tidak ingin tinggal pada Sabtu malam, harus membayar beberapa ribu dolar. Turis yang memesan tiket lebih awal memperoleh harga yang lebih rendah dan bersaing dengan harga pemberi diskon. Prinsipnya perusahaan penerbangan besar ingin untuk mengenakan harga yang lebih tinggi untuk pelaku bisnis, tetapi mereka tidak menginginkan ada tempat duduk yang kosong saat penerbangan,   jadi mereka mendiskon kursi hingga tiketnya terjual. Saat ini hampir semua penumpang pada suatu penerbangan membayar dengan harga yang berbeda. (Mc Cartney, 2003)

3.2. Perkembangan Discounter (Pemberi diskon)

Maskapai penerbangan bertarif rendah pertama yang berhasil adalah Pacific Southwest Airlines di Amerika Serikat, yang menjadi perintis konsep tersebut ketika penerbangan perdananya dilakukan pada tanggal 6 Mei 1949. Cara ini tidak disengaja diberikan kepada Southwest Airlines yang memulai penerbangannya pada 1971 dan mendatangkan keuntungan tiap tahunnya sejak 1973. Dengan munculnya deregulasi penerbangan, model ini menyebar ke

(7)

Eropa, dimana maskapai yang sukses berasal dari Irlandia, Ryanair, yang memulai penerbangan bertarif rendahnya pada tahun 1991, dan easyJet, dibentuk pada 1995. Maskapai bertarif rendah mulai dibentuk di Asia dan Oseania pada tahun 2000 oleh operator seperti AirAsia dari Malaysia, dan Virgin Blue dari Australia. Model maskapai bertarif rendah berlaku di seluruh dunia, meskipun pasar yang tertata ulang paling pas untuk penyebarannya yang cepat.

People Express tidak mempunyai sistem informasi dan tidak bisa berkompetisi. Perusahaan penerbangan besar akhirnya memenangkan persaingan – tapi hanya untuk sementara. Mereka belajar untuk mengadopsi sistem hub-and-spoke yang dipioneri oleh People Express. Penerbangan-penerbangan kecil membawa penumpang ke beberapa airport besar, dimana penumpang telah berhubungan dengan hub selanjutnya. Harga dari keuntungan hub-hub ini adalah saat setiap hari berakhir seluruh pesawat dan kru kembali ke hub. Konsekuensinya, pemeliharaan fasilitas tersentralisasi di sedikit bandara inti yang tersebar di seluruh negeri. Plus, bandara-bandara inti menangani penerbangan yang berlipat setiap hari, guna menyederhanakan pengambilan rute.

Tetapi cerita belum selesai. Shoutwest Airlines sebuah penerbangan tidak terkenal – memulai di Texas tahun 1971. Dengan terbang dalam negara bagian, perusahaan ini tidak termasuk pada peraturan CAB. Didirikan dan dijalankan oleh Herbert D. Kelleher, perusahaan penerbangan ini berkembang dengan lambat untuk memelihara kontrol. Bagian dari penyederhanaan adalah pada pengaturan biaya – jauh lebih sederhana dibanding dengan mayoritas maskapai penerbangan lainnya, Shoutwest memberikan harga pada setiap penerbangan, sehingga ini menjadi menguntungkan.

(8)

Dengan didukung oleh beberapa penerbangan untuk setiap tujuan, dengan harga yang rasional, Shoutwest meningkatkan dirinya sebagai “Perusahaan Penerbangan”. Dengan menurunkan biaya (flight attendant kadang ikut membersihkan pesawat, dan perusahaan hanya menerbangkan Boeing 737 untuk meminimalkan biaya), perusahaan ini akhirnya tumbuh dengan stabil. Yang lebih penting, Shoutwest Airlines menghasilkan keuntungan setiap tahun pada lebih dari 30 tahun-sebuah keadaan yang belum bisa disaingi oleh perusahaan yang lain.

3.3. Perubahan Terkini

Untuk memahami keadaan saat ini dari industri airlaines, anda harus melihat kembali peristiwa 11 September. Peristiwa yang mengejutkan masyarakat Amerika. Kalangan industri dan pemerintah merespon dengan reaksi yang mengejutkan industri ini. Segera, penerbangan menjadi semakin lebih rumit  – penumpang dan maskapai penerbangan bergelut dengan jalur keamanan dan

peraturan yang baru. Pemerintah Amerika mengucurkan bantuan pada mayoritas maskapai penerbangan dengan menyediakan milyaran dollar untuk grant dan  jaminan pinjaman.

Saat ini mayoritas maskapai penerbangan masih nyaman dengan ketatnya peraturan kerja dan tingginya pembayaran akibat negosiasi kontrak-kontrak. Pada Desember 2002, United Airlines mengajukan penjadwalan ulang melalui peraturan kepailitan bab11 (chapter11 of bankruptcy code). Tahun 2004, perusahaan masih berjuang untuk mendapatkan bantuan untuk mengatasi kebangkrutan (www.pd-ual.com). Beberapa maskapai penerbangan besar  lainnya termasuk Delta, berjalan dekat dengan margin dan rumor tentang

(9)

perusahaan maskapai penerbangan mana lagi yang akan mengikuti keadaan ini. Alasan yang besar untuk memilih terlihat berstatus bangkrut ialah merupakan strategi untuk mendapatkan pengurangan biaya kontrak buruh.

Sebagian maskapai penerbangan yang lain didirikan pada awal 2000-an untuk membawa penumpang pada rute perjalanan yang padat. JetBlue yang berbasis di airport JFK di New York City dan mengkhususkan diri untuk melayani tujuan daerah Pantai Timur Amerika (East Coast ), melakukan expansi dengan membuka penerbangan lintas Amerika dan menambah beberapa kota di Barat Amerika dalam rutenya. Maskapai penerbangan ini mengalami kesuksesan (penumpang menyukai siaran TV yang tersedia di belakang tempat duduk) dan menguntungkan (www.jet-blue.com). AirTran, sebuah maskapai penerbangan yang mulai sukses tahun 1998, telah memukul maskapai penerbangan Delta dengan harga tiketnya di Bandara Atlanta – base dari maskapai penerbangan Delta (www.airtran.com). dengan masih membawa sebagian penumpang dari maskapai penerbangan besar lain (mungkin sekitar 10%), JetBlue dan AirTran memang sedang berkembang (“The New Normal, 2002). Rahasia kesuksesannya adalah sebagaimana dijelaskan oleh Joe Leonard, CEO dari AirTran, pada congressional Commite, “bukan menjadi sebuah maskapai penerbangan dengan harga tiket murah, tapi jadilah maskapai penerbangan dengan tingkat effisiensi tinggi, meski anda adalah maskapai penerbangan besar  atau kecil, dan beradaptasilah dengan perubahan market place” (Leonard, 2004)

Pertanyaan yang masih menganjal adalah sejak Shoutwest sukses dengan strateginya, kenapa maskapai penerbangan tidak begitu saja mengkopi formulanya? Ya, 11 September dan hasil dari naiknya harga BBM karena perang Iraq ikut menekan pada perusahaan maskapai penerbangan. Tapi perusahaan

(10)

maskapai penerbangan besar telah berjuang sebelum kejadian-kejadian ini. Jawaban dari pertanyaan di atas mungkin mustahil di dilakukan oleh perusahaan maskapai penerbangan besar yang membutuhkan perubahan yang besar sekali. Delta dan United Airlines telah memulai sebuah pengalaman. Delta telah membuat anak perusahaan bernama Song pada tahun 2003 yang didesain untuk menyaingi maskapai penerbangan pemberi diskon-memfokuskan pada kenyamanan perjalanan pada tujuan kota-kota dengan permintaan perjalanan yang tinggi (www.flysong.com). Sedangkan United Airline membuat Ted pada awal 2004 untuk tujuan yang sama (www.fly-ted.com). Meskipun aturan fare untuk Song dan Ted lebih sederhana daripada perusahaan induknya pada 2004 CEO Delta, Leo Mullins mengundurkan diri dan penggantinya mensuspend ekspansi perusahaan maskapai penerbangan ini.

3.4. Biaya Maskapai Penerbangan

Jika perusahaan maskapai penerbangan akan memangkas pembiayaan, ini akan dapat membantu jika tahu pembiayaan apa yang akan dipotong. Air  Transport Association (ATA) menelusur pembiayaan ini dan merilis rangkuman datanya. Jalan yang paling mudah untuk mengerti pembiayaan adalah dengan meneliti mereka sebagai sebuah persentase dari total. Sejauh ini biaya pegawai mempunyai bagian terbesar (38,4%). Semua biaya yang lain, mayoritas biaya administrasi/overhead cost merupakan urutan kedua (23,7%). Biaya BBM mungkin akan bervariasi, tapi perusahaan maskapai penerbangan menggunakan futures market untuk menghemat biayanya (11,6%).

Biaya untuk pesawat terlihat lebih rasional (10,2%), tapi anda juga bisa menambahkan biaya bunga pada hutang pesawat. Karena tingkat suku bunga

(11)

sudah rendah, maka biaya yang dieluarkan relatif kecil (3%). Material pemeliharaan (2,5%) biasanya tetap, kecuali mempunyai presentase pesawat berusia tua lebih banyak. Biaya makan penupang telah turun sejak maskapai penerbangan menurunkan program makanan untuk penumpang (2,3%). Maskapai penerbangan masih harus membayar komisi pada travel agent, tapi   jumlahnya semakin turun (2,2%). Maskapai penerbangan harus membayar 

biaya pendaratan di bandara untuk mempergunakan gate mereka (2,1%). Biaya asuransi (1,5%), komunikasi (1,5%), dan pengiklanan (1%) yang merupakan biaya yang relatif cukup kecil. Dalam industri ini rata-rata menutupi perbedaan antara maskapai penerbangan. Melalui kontrak pekerja yang lebih murah, pesawat yang lebih baru dimana membutuhkan perawatan yang lebih sedikit dan BBM yang lebih hemat, dan fokus pada pada biaya, diskon pada maskapai penerbangan rata-rata membebani 7,3 sen per mil, bandingkan dengan 11,7 sen untuk maskapai penerbangan tradisional. (Rosato, 2004)

3.5. Kemungkinan di Masa Depan

Perbedaan besar antara Song dan Ted adalah kontrak penyatuan. Mayoritas maskapai penerbangan dan kru penerbangan membutuhkan untuk menemukan jalan untuk menegosiasikan kontrak dimana dapat dibawa untuk bekal berkompetisi dengan maskapai penerbangan “pendiskon (discounters)”. Maskapai penerbangan juga butuh untuk mencari jalan guna mengurangi biaya dan menyediakan sebuah pelayanan pada orang yang ingin membayarnya. Kabar baik bagi para penumpang adalah maskapai penerbangan seharusnya lebih mau untuk mencoba inovasi dan melakukan penelitian untuk menyediakan  jalan guna menyediakan pelayanan yang lebih baik.

(12)

Untuk penumpang Bisnis, beberapa pilihan baru telah nampak. Beberapa perusahaan telah membuat jet “pribadi” kecil dengan biaya kurang dari 1 juta dollar. Beberapa perusahaan akan membuat jet untuk kebutuhan perusahaan itu sendiri, tetapi penyewaan tahunan dan biaya kru tetap membuat ini menjadi mahal. Di sisi lain, kemungkinan mereka akan membuat sebuah taksi udara. Terbang dari bandara kecil di daerahnya, sebuah jet dapat mengantar langsung dari satu daerah/kota kedaerah/kota yang lain, dengan melalui hub maskapai penerbangan besar, dan mengganggu mengemudi, parkir dan keamanan maskapai penerbangan besar tersebut. Pelayanan ini kemungkinan terlalu mahal untuk perjalanan wisata. Tapi cukup menarik untuk pelaku bisnis yang saat ini saja harus membayar US$ 2,000 untuk penerbangan biasa. Hal itu mungkin akan membuat maskapai penerbangan dijalankan seperti alat transportasi massal murah layaknya bis.

(13)

BAB IV

PEMBAHASAN PERTANYAAN KASUS

1. Teknologi Informasi apakah yang telah membantu industri ini? Jawaban:

a) Sistem berbasis data. Sistem Basis Data merupakan sebah sistem yang terkomputerisasi yang memiliki tujuan utama untuk memelihara informasi dan membuat informasi tersebut tersedia saat dibutuhkan. Sistem Basis Data memiliki beberapa keuntungan yaitu Kecepatan dan Kemudahan (Speed ), Efisiensi ruang penyimpanan (Space), Keakuratan ( Accuracy ), Ketersediaan ( Avaiability ), Kelengkapan (Completeness), Keamanan (Security ), Kebersamaan pemakai (Shareability ). Aplikasi dari sistem tersebut dipergunakan untuk Reservasi, untuk hotel, pesawat terbang, kereta api, dll.

 b) Teknologi informasi internet Real Time. Bentuk dari dasar sistem ini adalah aplikasi real-time. Sebagai contoh, informasi dari gate menampilkan kolom-kolom sederhana dari data pada sistem DNS tentang penerbangan, formatnya, dan menampilkannya pada konsumen. Pada aplikasi baru dapat dibuat relatif cepat-programer  hanya utuh untuk mengidentifikasi data yang mereka minta dan memfokuskan pada aplikasi dan tampilan. Teknologi ini memungkinkan untuk agen perjalanan ataupun konsumen secara langsung melakukan reservasi pembelian tiket atau mengecek penerbangan yang tersedia,

(14)

kursi yang masih ada, memberikan bill konsumen saat kursi telah dipesan atau pelayanan yang lain.

c) Delta merupakan maskapai terbesar nomor tiga di Amerika Serikat dikenal di lingkungan industri penerbangan sebagai maskapai yang paling telat mengadopsi teknologi informasi (TI) -- termasuk berinvestasi di Internet. Sekitar lima tahun lalu, banyak operasional Delta masih bersifat paper  based . Sekarang, Delta boleh disebut leader di bidang pendayagunaan TI.

d) Delta menggunakanDNS (Delta Nervous System) yang dapat mengirim data dari sistem transaksi ke komputer desktop atau bahkan peralatan komputer genggam (handheld computer ). Sebagai contoh, saat pesawat mendarat di bandara, petugas gerbang/gate (gate agent ) dan pengambil barang bawaan (luggage) diberi peringatan secara elektronik. Langkah pertama dalam penciptaan DNS adalah men-set define dari data yang biasa digunakan untuk dmasukkan dalam pengumpul data pada 70 database dan tempat yang berbeda setiap item dalam satu dari 15 subyek kategori.

e) Perusahaan juga bisa meng-install software Program Costumer  Relationship Management untuk call center mereka. Sistem CRM ini mampu menampilkan foto konsumen yang sedang menghubunginya. Dalam prosesnya, perusahaan mengkonsolidasikan 30 database konsumen menjadi satu, dengan 3 penyimpan data untuk mensuport fungsi data analisisnya (Gareiss, 2003).

f) Delta juga menciptakan sebuah sistem telepon dimana konsumen dapat menggunakannya untuk check-in. yang lebih penting lagi, sistem TI

(15)

secara otomatis memonitor penerbangan yang terlambat dan kesalahan koneksi.

g) Teknologi internet dan penyediaan data base. Dapat membantu perusahaan maskapai penerbangan untuk melakukan dan mengetahui transaksi serta sistem ini dapat melakukan pengumpulan data transaksi yang tersebar secara langsung.

h) Perusahaan (Southwest) menggunakan aplikasi dari Hyperion’s Essbase OLAP dan software untuk Budgeting guna membuat ramalan financial pada perusahaannya. Essbase menyediakan analisa secara langsung dan gambar grafik, menghemat waktu analisis hingga cuma 2 menit. Manajer Southwest menggunakan sistem untuk mengevalusi skenario kasus baik yang terbaik maupun terburuk untuk memutuskan langkah terbaik apa yang akan dipilih.

i) Teknologi digital yang baru (VDLM2). Southwest adalah satu dari perusahaan yang pertama yang menggunakan teknologi tersebut untuk memancarkan data antara pemancar dan kapten pesawat. Karena teknologi ini terbatas pada porsi bandwidth VHF yang dipergunakan khusus untuk pesawat, sistem ini menyediakan data 31,5 KBps.

 j) Sabre menggunakan komputer besar dari IBM yang menangani 15.000 transaksi per-detik dan dapat melacak 79 juta tariff tiket. Pada tahun 2001 perusahaan mengumumkan perpindahannya ke sistem baru yang berbasis pada platform UNIX.

k) Sabre meluncurkan pusat interline e-ticket  (IET) pada 2004. Dengan interline system data penumpang dan validasinya di-share pada lintas maskapai penerbangan. Secara esensial, pelayanan Sabre seperti

(16)

sebuah EDI consolidator  dan akan menerjemahkan data dari setiap sistem menjadi format yang umum yang dapat di-akses oleh semua sistem. Sistem ini berbasis pada web services yang memudahkan untuk mengembangkan dan merubah sesuai dengan perubahan pada sistem maskapai penerbangan.

2. Apakah teknologi menyediakan keunggulan kompetitif atau dengan cepat diadopsi oleh pesaing-pesaingnya?

Jawaban:

a) Beroperasi dari database yang sangat besar, sistem yang besar dapat menemukan penerbangan, mengechek tempat duduk, dan memberikan bill konsumen saat kursi telah dipesan. Saat American Airlines menggunakan sistem ini untuk menciptakan jalan untuk manajemen dan perbedaan harga, ini menjadi titik tolak dalam kompetisi penggunaan teknologi. Tetapi sekarang, sistem reservasi telah bersubsidi dan penumpang dapat memesan secara on-line atau melalui sistem reservasi dari pihak ke-3. Meskipun sistem ini masih dipakai oleh mayoritas maskapai penerbangan untuk mengatur harga, perusahaan sedang menilik pengaturan harga tiket (fare) yang lebih sederhana. Pada tahun 2004, Qantas, sebuah maskapai penerbangan Australia, memastikan bahwa pemakaian sistem ini dalam perusahaan mereka tidak dapat mencapai sasaran yang tepat.

b) Perusahaan harus mampu menjalankan TI pada unit pembiayaan yang rendah agar TI tersebut bisa menjadi keuntungan kompetitif bagi perusahaan.

(17)

c) Setiap teknologi yang dipergunakan oleh pelaku industri selalu memberikan keunggulan kompetitif bagi perusahaan tersebut. Meski kemudian perusahaan kompetitor berusaha untuk menyamai keunggulan teknologi tersebut.

d) Perusahaan penerbangan lain tidak dapat begitu saja mengadopsi penggunanaan teknologi yang dipergunakan oleh perusahaan penerbangan lain. Seperti pada kasus 11 September dan hasil dari naiknya harga BBM karena perang Iraq ikut menekan pada perusahaan maskapai penerbangan. Tetapi perusahaan maskapai penerbangan besar telah berjuang sebelum kejadian-kejadian ini. Jawaban dari pertanyaan di atas mungkin mustahil di dilakukan oleh perusahaan maskapai penerbangan besar yang membutuhkan perubahan yang besar sekali. Seperti:

 Delta dan United Airlines telah memulai sebuah pengalaman. Delta telah membuat anak perusahaan bernama Song pada tahun 2003 yang didesain untuk menyaingi maskapai penerbangan pemberi diskon yang lebih memfokuskan pada kenyamanan perjalanan pada tujuan kota-kota dengan permintaan perjalanan yang tinggi.

 United Airline membuat Ted pada awal 2004 untuk tujuan yang sama. Meskipun aturan fare untuk Song dan Ted lebih sederhana daripada perusahaan induknya pada 2004 CEO Delta, Leo Mullins mengundurkan diri dan penggantinya mensuspend ekspansi perusahaan maskapai penerbangan ini.

(18)

3. Teknologi manakah yang dapat digunakan oleh industri ini yang dikembangkan pada sektor lain?

Jawaban:

a) Program Costumer Relationship Management untuk call center. Sistem CRM ini mampu menampilkan foto konsumen yang sedang menghubunginya. Dalam prosesnya, perusahaan mengkonsolidasikan 30 database konsumen menjadi satu, dengan 3 penyimpan data untuk mensuport fungsi data analisisnya.

 b) Sistem berbasis data. Sistem Basis Data merupakan sebah sistem yang terkomputerisasi yang memiliki tujuan utama untuk memelihara informasi dan membuat informasi tersebut tersedia saat dibutuhkan. Sistem Basis Data memiliki beberapa keuntungan yaitu Kecepatan dan Kemudahan (Speed ), Efisiensi ruang penyimpanan (Space), Keakuratan ( Accuracy ), Ketersediaan ( Avaiability ), Kelengkapan (Completeness), Keamanan (Security ), Kebersamaan pemakai (Shareability ). Aplikasi dari sistem tersebut dipergunakan untuk Reservasi, untuk hotel, pesawat terbang, kereta api, dll.

c) Teknologi internet dan penyediaan data base. Dapat membantu perusahaan mana saja yang mempergunakan teknologi ini untuk melakukan dan mengetahui transaksi serta sebagai alat untuk pengumpulan data transaksi yang tersebar secara langsung.

(19)

4. Apakah level persaingan dalam industri ini meningkat atau menurun? Apakah ini didominasi oleh beberapa kecil perusahaan ataukan cenderung seimbang?

Jawaban:

 Level persaingan pada industri penerbangan ini semakin lama semakin mengalami peningkatan. Dengan pengeluaran biaya yang sangat tinggi, perusahaan penerbangan biasa tidak akan bisa bersaing.

 Perusahaan yang tidak memiliki sistem informasi tidak akan mampu berkompetisi. Sehingga perusahaan penerbangan besar yang telah mempergunakan sistem informasi yang lebih baik-lah yang dapat memenangkan persaingan. Tetapi kondisi tersebut hanya bersifat untuk sementara. Perusahaan besar belajar untuk mengadopsi sistem hub-and-spoke yang dipioneri oleh People Express. Sedangkan penerbangan kecil hanya mampu membawa penumpang ke beberapa airport besar, dimana penumpang telah berhubungan dengan hub selanjutnya.

 Seperti People Express yang menghilang dan beberapa perusahaan yang lain dapat bertahan. People Express menginginkan berkembang terlalu cepat dan mereka tidak mempunyai struktur manajemen yang solid untuk menangani masalah ini.

 Perusahaan penerbangan besar ingin untuk mengenakan harga yang lebih tinggi untuk pelaku bisnis, tetapi mereka tidak menginginkan ada tempat duduk yang kosong saat penerbangan, jadi mereka mendiskon

(20)

kursi hingga tiketnya terjual. Saat ini hampir semua penumpang pada suatu penerbangan membayar dengan harga yang berbeda.

 Sebagi contoh, dengan didukung oleh beberapa penerbangan untuk setiap tujuan, dan dengan harga yang rasional, Shoutwest meningkatkan dirinya sebagai “Perusahaan Penerbangan”. Dengan menurunkan biaya (flight attendant kadang ikut membersihkan pesawat, dan perusahaan hanya menerbangkan Boeing 737 untuk meminimalkan biaya), perusahaan ini akhirnya tumbuh dengan stabil. Yang lebih penting, Shoutwest Airlines menghasilkan keuntungan setiap tahun pada lebih dari 30 tahun-sebuah keadaan yang belum bisa disaingi oleh perusahaan yang lain.

 Sabre dengan kekuatan dan keunggulan teknologinya, menghadapi persaingan di industri maskapai penerbangan. Persaingan terbesar tidak diragukan lagi adalah persaingan di dunia internet. Meski perusahaan menjalankan Travelocity, satu dari situs perjalanan terbesar, situs ini belum menghasilkan keuntungan. Lebih jauh lagi, saat konsumen melakukan booking melalui Travelocity, maskapai penerbangan ataupun hotel harus membayar fee kepada Sabre. Konsekuensiya, maskapai penerbangan mengajak konsumennya untuk membooking penerbangannya melalui website maskapai penerbangan itu sendiri.

 Web site Orbitz dibuat untuk tujuan seperti itu juga, web site ini dibuat oleh 5 maskapai penerbangan terbesar. Web site ini dapat mencari data base perusahaan ataupun individual dan rute yang langsung dipilih oleh konsumen melalui server maskapai penerbangan.

(21)

5. Masalah apa yang tercipta dari penggunaan TI dan bagaimana perusahaan-perusahaan ini memecahkannya?

Jawaban:

a) Delta Air Lines

 Badai salju menyerang Ohio Valley di akhir 2004 Comair yang merupakan anak dari perusahaan Delta terpaksa membatalkan ribuan jadwal penerbangan. Musibah tersebut terjadi karena adanya kegagalan manajemen mengantisipasi risiko sistem manajemen berbasis teknologi informasi (TI)- yang dipergunakan oleh Comair yang sudah kuno. Hujan besar disertai salju membuat banyak pesawat jet milik Comair yang terpaksa tidak bisa terbang. Selama 22-24 Desember 2004 saja, maskapai ini sudah menunda 91% penerbangannya. Bencana baru tampak jelas begitu crew management system (CMS)-nya dari SBS International sekadar mampu mengubah jadwal secara terbatas, yakni hanya 32 ribu perubahan per bulan. Ketika permintaan rescheduling makin tinggi, sistem itu crash (macet). Sehingga terdapat 3.900 jadwal penerbangan yang tertunda atau bahkan dibatalkan, dan sekitar 200 ribu penumpang terlantar. Tetapi sistem back up yang dimiliki perusahaan juga tidak tersedia. Meski vendor aplikasinya bekerja keras memperbaiki, Comair tak bisa beroperasi dengan jadwal penuh hingga 29 Desember 2004.

 Sebagai vendornya, SBS berusaha memperkenalkan aplikasi CMS Maestro yang baru, yang sudah berbasis Windows. Akhirnya, perusahaan mengambil konsensus baru akan mengganti software CMS

(22)

lamanya bila sudah ada penggantinya yang bisa memadai dan memuaskan dalam jangka panjang.

 Comair mengundang Sabre untuk melakukan evaluasi atas TI yang dipergunakannya. Berdasarkan hasil evaluasi dari Sabre tersebut, aplikasi CMS termasuk di antara sistem yang harus dipensiunkan. Akhirnya perusahaan mempergunakan Software dari Sabre yang kontraknya ditandatangani pada Juni 2004.

 b) Southwest Air Lines

 Mulai 1990, industri penerbangan mulai memperkenalkan reservasi tiket online yang dipelopori Dallas. Namun Southwest berpikir bahwa itu tidak akan terlalu populer. Kemudian pada akhir 2003, Southwest memiliki 9 call center dengan petugas customer service jauh lebih banyak dari yang dibutuhkan oleh sebuah maskapai penerbangan. Padahal, saat itu reservasi tiket online menjadi sangat populer.

 Salah satu kesalahan yang dilakukan oleh CEO Southwest, James Parker  adalah tidak mendengarkan feedback yang diberikan oleh tim keuangannya sejak 2003 lalu, untuk memangkas call center dari sembilan menjadi tiga saja. Namun, Parker kurang bertindak proaktif  karena masih berharap trend di call center akan berlanjut. Sehingga masalah semakin berlarut-larut dan tentunya call center semakin menjadi beban perusahaan.

 Dalam menyelesaikan permasalahan tersebut, Southwest menggunakan Pendekatan Downsizing. Downsizing tentunya merupakan hal yang memberatkan bagi karyawan dan pula perusahaan. Namun Southwest mempunyai pendekatan downsizing yang patut untuk dicontoh.

(23)

Perusahaan lain pada umumnya memberitahukan pengumuman downsizing secara mendadak sehingga karyawan dalam sekejap sudah tidak memiliki pekerjaan lagi dan karyawan juga tidak mempunyai pilihan lain. Southwest memilih pendekatan berbeda. Sedangkan Southwest sebelum downsizing sudah mensosialisasikan mengenai pentingnya perubahan di perusahaan, dimana downsizing termasuk dalam agenda tersebut. Para manajer bersikap transparan mengenai kinerja perusahaan dan mengemukakan apa yang diperlukan untuk tetap menjaga daya saing. Southwest juga mengusahakan supaya bayaran pesangon sesuai dengan standar industri. Pada akhirnya, Parker  memutuskan untuk menghilangkan 6 call center menjadi hanya 3 saja. Sekitar 2/3 memutuskan untuk menerima tawaran relokasi, 700 lainnya pergi dan mengambil pesangonnya.

 Southwest mempergunakan sistem radio dalam pesawat yang merupakan barang kuno. Meskipun jika pesawat dan radionya baru, mereka menggunakan teknologi yang dikembangkan pada perang dunia II. Sebagai perusahaan yang mencari keuntungan, Southwest adalah satu dari perusahaan yang pertama yang menggunakan teknologi digital yang baru (VDLM2) untuk memancarkan data antara pemancar dan kapten pesawat. Karena teknologi ini terbatas pada porsi bandwidth VHF yang dipergunakan khusus untuk pesawat, sistem ini menyediakan data 31,5 KBps. Tingkat kecepatan itu 15 kali lebih cepat dari sistem lama perusahaan. Penanganan utama sistem ini adalah pada pesan tertulis singkat (short text massages/SMS) – sering instruksi pada rute paling bagus terganggu oleh masalah cuaca.

(24)

 Luar biasanya, sistem akan digunakan untuk menyalurkan gambar high resolution (beresolusi tinggi) dari radar ke kokpit pesawat. Perusahaan   juga merencanakan untuk mengumpulkan data informasi telemetri

performa pesawat dan rutenya untuk personel pemeliharaan pada bandara berikutnya jika terdeteksi adanya masalah.

c) Sabre

 Sabre telah memimpin penggunaan sistem, menangani volume transaksi yang sangat besar dan menyediakan data secara detil untuk kemudian dianalisa. Hampir semua kode telah ditulis secara khusus. Sabre memproduksi Releas 8 untuk Air-Flite Manager-nya pada tahun 2000.

 Paket model dan prakiraan ini digunakan oleh perusahaan maskapai penerbangan untuk memperkirakan permintaan kursi pada setiap penerbangan. Ini merupakan inti dari gabungan sistem manajemen. Release 8 mempunyai 500.000 baris kode.

 Permasalahan yang terjadi adalah ini telah telat berjalan selama 4 bulan dikarenakan test sistem terakhir menemukan 300 bug (gangguan/ kekurangan/kesalahan dalam pemrograman-pentj.). Konsumen pertama menemukan 26 bug lagi pada 3 hari pertama, dan gabungan pengetes menemukan 200 bug yang lain.

 Permasalahan tersebut membuat malu Sabre dan tim pengembang softwarenya. Meskipun demikian, situasi ini menjadi cermin bagi proyek pengembangan yang lain. Hasilnya, Sabre memiliki 62 produk software dengan 13 juta baris kode. Hal ini tidak dapat memenuhi efek kesalahan yang tinggi seperti itu. Untuk Release10, dikirimkan pada Desember  2002, Sabre berpindah pada extreme programming (XP).

(25)

 Dengan XP, programmer bekerja berpasang-pasangan, tapi yang lebih penting, mereka menafsirkan prosedur tes tiap-tiap modul sebelum menuliskan kodenya. Dalam versi terakhir ini ditemukan 100 kesalahan setelah 16 bulan penggunaan. Pada waktu yang sama, produktivitas programmer meningkat. Pengurangan kesalahan juga mengurangi  jumlah bantuan programmer yang dibutuhkan.

(26)

d)

BAB V KESIMPULAN

Dari beberapa uraian tersebut di atas, dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Penggunaan sistem informasi pemasaran pada perusahaan sangat penting guna mendukung produktivitas dan peningkatan profit perusahaan, menciptakan komunikasi yang lebih maju, pengendalian mutu dan teknik pengiriman dapat mendorong terciptanya suatu keunggulan dalam bersaing.

2. Penerapan teknologi informasi pada perusahaan penerbangan sangat dibutuhkan karena dengan mempergunakan teknologi informasi yang lebih baik akan dapat meningkatkan kemampuan perusahaan penerbangan tersebut dalam menghadapi persaingan dengan perusahaan penerbangan lain.

3. Teknologi informasi yang dipergunakan oleh perusahaan penerbangan tersebut di atas memiliki beberapa kelemahan dalam penerapannya sehingga dapat menjadi salah satu faktor penghambat bagi perusahaan. 4. Beberapa kelemahan tersebut disebabkan oleh teknologi informasi yang

dipergunakan sudah tidak sesuai dengan perkembangan zaman sehingga sulit untuk mengatasi permasalahan yang timbul saat ini.

5. Terjadinya persaingan antara sesama perusahaan penerbangan terutama dalam penggunaan teknologi informasi. Sehingga menyebabkan perusahaan penerbangan yang kecil akan semakin ketinggalan karena

(27)

harus mampu mengikuti perkembangan teknologi informasi yang membutuhkan biaya yang besar.

6. Perusahaan penerbangan dalam menjalankan bisnisnya melakukan kerja sama dengan berbagai sektor usaha lain seperti yang dilakukan oleh Southwest Air Lines yang bekerja sama dengan berbagai sektor industri seperti perusahaan Credit Card (Membership Rewards, Club Reward dan Southwest-Visa), Rental Cars (Alamo, Avis, Budget, Dollar Rent Card, Hertz dan Thrifty Car Rental), Hotel (Best Western Hotel, Hilton HHonors, Marriott, dll), Dining (Rapid Rewards Dining), dan Perusahaan Retail (Teleflora-flower club).

(28)

DAFTAR PUSTAKA

Delta Air Lines. http://www.en.wikipedia.com (Diakses 4 November 2009)

McLeod, R.Jr dan Schell G., (2004). Sistem Informasi Manajemen. Terjemahan, Hendra Teguh, Jakarta: PT Indeks

Sabre (Komputer Sistem). http://www.en.wikipedia.com (Diakses 4 November  2009)

Referensi

Dokumen terkait

Onay Aminah Guru Dewasa Tk.I SMK Bina Karya Utama Kota Jakarta Timur Dki

Modul ini diharapkan bisa menjadi media pembelajaran atau pegangan untuk mata Pelajaran Praktik kelistrikan otomotif dengan materi sistempenerangan di Jurusan

Penelitian Apriliana (2012) melakukan pengembangan modul Engine Turner EA-800A pada mata kuliah Praktik Motor Bensin di Jurusan Teknik Mesin Universitas Negeri

(1) Setelah mendapat izin akses pemanfaatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (10), Pemohon wajib melakukan perjanjian pemanfaatan dengan Kustodian

Jarak antar elemen bangunan structural atau komponen bangunan structural harus modular harus disesuiakan dengan ketentuan yang tercantum dalam SNI-1963- 1990-F tentang cara Tata

tersebut tidak dapat mengeneralisasikan kondisi yang ada mengingat data volume impor produk Minuman Beralkohol yang dipublikasikan Badan Pusat Statistik Indonesia (2016)

Menurut Ibnu Qayyim (1983), cinta atau al-mahabbah itu mempunyai beberapa peringkat-peringkat yang tertentu. Tahap paling awal disebut al- Alaqah kemudian al-Sababah,

Berdasar pada keadaan struktur manusia yakni jasad, nafs dan ruh, maka kecerdasan intelektual dan kecerdasan emosional berada struktur jasad atau jism, jika